• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lessons Learned Tata Ruang Kota Medan. Oleh Prof Bachtiar Hassan Miraza

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lessons Learned Tata Ruang Kota Medan. Oleh Prof Bachtiar Hassan Miraza"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Lessons Learned Tata Ruang Kota Medan Oleh Prof Bachtiar Hassan Miraza

Awalnya kota ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan konsep the green city. Kota ini dikelilingi oleh wilayah perkebunan dari berbagai perusahaan perkebunan milik warga Belanda dan Belgia. Disamping karet dan kelapa sawit yang paling tersohor pada saat itu adalah tembakau Deli. Hasil perkebunan dapat membangun negara Belanda mejadi suatu negara moderen. Tidak heran jika daerah ini dijuluki dengan Deli dollar land. Karena pasar dari hasil perkebunan ini dijual ke Eropah maka Deli (Medan) dan perkebunannya sangat dikenal di Eropah pada saat itu. Sesuai dengan konsep the green city maka nama jalan di kota Medan banyak mempergunakan nama buah buahan dan pepohonan seperti jalan mangga, manggis, langsat, mahoni, jati dan lain sebagainya. Bukan itu saja, buah buahan dan pepohonan itupun ditanam dipinggir jalan atau dihalaman rumah penduduk seperti mangga, rambutan, langsat, duku dsb. Semuanya berpengaruh pada semakin hijaunya dan semakin teduhnya kota Medan pada saat itu. Pohon mahoni, pohon kecapi dan pohon keras lainnya juga ditanam dijalan jalan di tengah kota. Pohon mahoni ditanam disepanjang jalan menuju ke pelabuhan Belawan yang panjangnya 25 km dari pusat kota.

Pembangunan alun alun juga menjadi perhatian mereka dan dikelilingi oleh tanaman keras seperti pohon beringin. Luasnya lebih kurang 4 ha. Namanya Lapangan Esplanade, bukan alun alun seperti yang terdapat di pulau Jawa. Esplanade artinya lapangan yang luas. Disekeliling lapangan esplanade dibangun stasiun kereta api (Deli Spoorweg Matchapij), hotel (Hotel De Boer), bank (the Javashce bank), kantor pos (Post Kantoor). Walaupun banyak yang berkata bahwa semua pembangunan itu dipergunakan untuk kepentingan perusahaan perkebunan milik Belanda tapi tak dapat disanggah bahwa begitu perhatiannya mereka akan sebuah pembangunan kota agar kota dapat berfungsi secara maksimal dan effisien. Mereka tidak melupakan pembangunan pertokoan yang menjual barang barang jadi. Semua pusat kegiatan ini berada pada satu kawasan yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Ditempat terpisah mereka juga membangun pasar ( tempat penjualan barang kebutuhan pokok masyarakat sehari hari). Disini segala macam kebutuhan harian penduduk tersedia dan pasar ini terdiri atas empat bangunan besar dimana tiap bangunan menjual barang kebutuhan berdasarkan kelompok barang. Seperti penjualan ikan dan ikan asin serta sayur sayuran, penjualan daging dan rempah serta buah buahan dan sebagainya. Semuanya terpisah satu sama lain. Dengan demikian pasar menjadi teratur, bersih dan tidak semrawut. Dibangun pula rumah sakit dalam ukuran yang dapat menampung perkembangan kebutuhan masyarakat dalam jangka panjang. Pembangunan infrastruktur jalan dan penerangan menjadi perhatian mereka disamping pembangunan kantor polisi dan rumah penjara. Dibawah jalan ditengah kota ditanam riol, tempat pembuangan air limbah dimana orang bisa berjalan kaki di dalamnya. Tali air juga terdapat didalam kota. Kota Medan berada didataran yang rendah (DAS Deli) dan merupakan daerah tujuan jatuhnya air dari tanah Karo (pegunungan) dikala hujan. Mereka juga tidak lupa membangun Waterleiding (sekarang PAM) dimana airnya dapat diminum tanpa dimasak, pada saat itu.

Bangunan rumah sakit, pasar, pembangkit listrik dan air bersih dibangun secara terpisah dan berjarak serta bersifat permanen. Dengan demikian kegiatan kota tidak tertuju pada satu titik yang dapat menciptakan kemacatan lalu lintas.

Mereka tidak membangun suatu bangunan dimana ada lahan yang tersedia tapi berdasarkan pada suatu perencanaan tata ruang kota, sesuai dengan prinsip perencanaan dan pembangunan kota yang dapat dipertanggung jawabkan secara normatif dan positif yaitu memberikan layanan terbaik

(2)

pada masyarakat dan dapat menjadi tempat masyarakat beraktifitas secara produktif dan effisien serta sebagai tempat kehidupan yang teduh bagi siapa saja. Demikian juga dengan pembangunan gedung Kantor Pemerintahan yang dibangun terpisah dengan gedung gedung dimana terdapat kegiatan masyarakat secara umum. Mereka selalu menjaga jarak supaya ditemukan ada ruang terbuka hijau sehingga lingkungan terjaga dan suasana menjadi nyaman. Gedung dibangun berwibawa menggambarkan bahwa pemerintahan juga berwibawa dan yang disegani oleh siapa saja.

Cerita diatas adalah cerita masa lalu. Sedikit saja yang dapat dilihat sebagai bukti perencanaan tata kota Medan yang benar saat itu. Sekarang tinggal kenangan. Rupanya perubahan tata ruang kota dapat terjadi karena terjadinya perubahan pemerintahan dan waktu. Apa yang direncanakan oleh perencana kota pada satu waktu tertentu tidak bersifat abadi. Secara evolusi ia mengalami perubahan. Perubahan tata ruang kota bukan saja dapat dilakukan oleh tenaga ahli perencana kota tapi juga oleh pemerintah kota dan pengguna ruang kota, terutama jika masing masing pihak tidak patuh dengan aturan aturan yang seharusnya dipedomani.

Sekarang ini namanya saja air minum (PDAM) tapi hanya dapat dipakai untuk mencuci. Itupun datangnya menetes. Kebersihan kota yang dulunya dilakukan setiap malam dengan mempergunakan kendaraan penyapu jalan sekarang sudah tidak ada lagi. Semuanya dilakukan secara manual dan secara tidak teratur. Sampah menumpuk dimana mana. Disiplin masyarakat terhadap keberadaan kota sudah tidak terlihat lagi. Banyak anggota masyarakat yang berbuat seenaknya tanpa pengawasan dari pihak pemerintah kota. Rasa segan pada polisi dan pejabat kota sudah sangat menurun sekali. Dahulu dengan pentungan, polisi dapat menertibkan masyarakat dan menghalau pencuri atau menciptakan keamananan dan menertibkan lalu lintas kota. Tapi sekarang senjata api pun tidak ditakuti. Alun alun ( esplanade ) yang berwibawa dan menjadi paru paru kota serta tempat bermain para remaja dan orangtua pensiunan maupun olahraga sekarang sebagian sudah berubah menjadi cafe, toko buku bekas dan kantor polisi. Kebutuhan yang muncul dari perkembangan suatu kota dan sukanya pemerintah kota untuk tidak patuh pada prinsip tata kota yang benar dapat merubah tata ruang kota menjadi berantakan tidak tertata. Ini adalah sebuah fenomena dan dapat terjadi dimana saja. Jadi harus disadari dan diwaspadai.

Para perencana kota harus memikirkan kemungkinan ini sebelum sebuah perencanaan disusun. Maksudnya untuk memperkuat implementasi perencanaan itu. Sejak dini sudah dipantau kemungkinannya. Penyusunan perencanaan tata ruang kota hendaknya tidak hanya diatas kertas tapi juga harus memperhatikan fenomena yang mungkin terjadi ditengah masyarakat dan perilaku dari pemerintah kota itu sendiri maupun pengguna tata ruang kota. Ketiganya adalah faktor utama yang dapat merubah tata ruang kota,disadari ataupun tidak.

Saat ini, dilihat dari sudut spasial, kota Medan adalah kota tanpa perencanaan tata ruang. Dokumen perencanaan tata ruang kota yang disusun oleh pemerintah kota bersama pihak legislatif dipakai hanya untuk memenuhi persyaratan administratif dari sebuah pemerintah kota. Penyusunan dokumen perencanaan yang memakan biaya besar hampir tidak berpengaruh terhadap tata ruang kota yang benar. Semua kawasan larangan untuk pendirian bangunan digarap habis tanpa memperhatikan estetika kota, fungsi kota dan bencana alam yang mungkin muncul. Keserakahan pengguna tata ruang kota tidak mampu dihadang oleh pemerintah kota. Keberhasilan pembangunan kota hanya dilihat dari pembangunan gedung gedung bertingkat yang megah tanpa memperhatikan lingkungan, bencana alam, kemacatan lalu lintas, estetika kota dan kepentingan masyarakat banyak. Gedung bertingkat terus dibangun sementara jalan raya tidak diperlebar, aliran sungai dipersempit, jalur hijau lenyap. Terjadi ketidak seimbangan antara pembangunan pisik wilayah dengan daya dukung wilayah maupun dengan aktifitas masyarakat yang ada diatasnya.

Tak ada sepotong tanahpun yang tertinggal yang terdapat ditengah kota. Semua sudah tergarap tanpa aturan yang benar. Dipinggiran kota tumbuh rumah toko (ruko) disepanjang jalan

(3)

sehingga kota menjadi gersang. Semua sudut kota menggambarkan wajah kota yang sama yang diisi dengan ruko. Pembangunan dan penjualan ruko memang memberikan keuntungan yang besar bagi pengembang. Tak ada lagi keimbangan antara yang seharusnya dilakukan dengan apa yang terjadi. Layak sekali jika kota Medan disebut Kota Ruko. Lahan kota dijadikan komoditi bagi para pengusaha pengembang. Bangunan peninggalan lama yang merupakan warisan yang tidak boleh diganggu, satu persatu mengalami kemusnahan.

Permasalahannya terletak pada derasnya arus urbanisasi yang memunculkan permintaan akan sarana kota secara tajam. Kondisi ini dipergunakan pengembang sebagai momentum yang tepat dalam berusaha. Kedua sisi ini ditambah pula oleh ketidak berdayaan pemerintah kota dalam menertibkan dan melalukan pengawasan, dengan alasan politis dan ekonomis. Secara politis sulit untuk menertibkan pendatang karena pemerintah kota sendiri memang belum siap menyediakan fasilitas kehidupan bagi pendatang (perumahan, air minum, listrik dsb). Secara ekonomis desakan pengusaha juga sulit untuk dihambat pemerintah kota. Dengan demikian setiap jengkal tanah adalah emas termasuk lahan yang terlarang untuk dibangun.

Kita tidak tahu bagaimana wajah kota Medan masa mendatang. Ineffisiensi kota pasti terjadi pada setiap aktifitas kehidupan. Di Medan banyak terdapat ahli perencana tata ruang kota tapi semuanya lunglai karena alasan politis dan ekonomis tadi. Dengan demikian, pada masa mendatang diperlukan pimpinan kota yang kuat dan berwibawa, yang didudukan bersama perencana tata ruang kota yang visioner, yang paham akan kebutuhan kota sejalan dengan pembangunan kota jangka panjang. Pembangunan fasilitas kota harus lebih cepat tumbuhnya dari pertumbuhan kebutuhan masyarakat agar Medan dapat menjadi kota yang ideal bagi kehidupan. Jika tidak demikian problema tata ruang kota tidak pernah akan selesai.

(4)
(5)
(6)
(7)

Referensi

Dokumen terkait

Maraknya kegiatan penangkapan ikan secara ilegal yang terjadi di laut Indonesia semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dilansir Kementerian Kelautan dan

USD/GBP yang terindikasi mempunyai hubungan yang tidak begitu kuat. 2) Walaupun variabel harga minyak WTI terindikasi mem- punyai hubungan dan pengaruh yang lemah

Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba

 Melaporkan informasi tentang harga untuk setiap barang barang produksi di suatu rumah industri.  Menyajikan data tentang barang barang produksi di suatu rumah industri

TERBILANG : Tiga ratus lima puluh empat juta lima ratus empat puluh dua ribu rupiah. Surabaya, SATRIO DWINANTO, SE

Tuliskan ayat beserta isi ayat tentang saat ketika Tokoh Alkitab bisa mendapatkan sesuatu yang dilakukan karena hubungan Tokoh Alkitab miliki dengan orang lain?. Kis.10;1

Pada periode 1966-77, mereka menemukan bahwa ekspor Indonesia berpengaruh positif terbadap pertumbuhan PDB, tetapi tidak sebaliknya Sepintas lalu, temuan tersebut nampaknya

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pemilihan Langsung Nomor : 12/PAN-PBJ/MTsN- Model/IV/2012 tanggal 17 April 2012 dan Keputusan Panitia Pengadaan Barang/Jasa MTs