• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. SIMULASI PENCAHAYAAN DI LAPANGAN. Gambar 4.1. Suasana Binnen Galeri Sumber: Dokumentasi pribadi (2010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. SIMULASI PENCAHAYAAN DI LAPANGAN. Gambar 4.1. Suasana Binnen Galeri Sumber: Dokumentasi pribadi (2010)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

4. SIMULASI PENCAHAYAAN DI LAPANGAN

4.1 Binnen Galeri

Gambar 4.1. Suasana Binnen Galeri Sumber: Dokumentasi pribadi (2010)

Ruang Binnen Galeri CCCL ini berukuran 13 x 7 meter dengan ketinggian plafon 4.5 meter. Untuk lantai menggunakan marmer abu-abu dan marmer oranye kecoklatan sebagai lis nya. Bagian dinding dicat polos putih, kecuali pada bagian 1 meter dari lantai menggunakan panel kayu jati yang difinishing dengan menggunakan politur. Untuk plafon juga menggunakan cat tembok putih dengan motif balok-balok kayu yang dikombinasikan secara geometris difinishing menggunakan politur.

Tidak banyak furniture yang terdapat dalam ruang ini, kecuali ketika ada pameran besar, akan ditambahkan dinding partisi yang digunakan untuk memajang benda-benda seni.

4.1.1 Pembuatan Permodelan pada Program Dialux v.4.7.

Selain menggunakan perhitungan manual dengan Luxmeter, perhitungan dengan Dialux v.4.7. juga digunakan untuk mengetahui besar kuat cahaya dalam ruangan ini. Proses simulasi yang dilakukan dalam program ini akan menghasilkan perhitungan yang terkait dengan sistem pencahayaan yang terdapat dalam ruangan ini.

(2)

Gambar 4.2. Model layout penyebaran cahaya pada ruangan Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Gambar 4.3. Daftar lampu yang digunakan dalam ruang Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

4.1.2 Proses Pengerjaan Simulasi pada Program Dialux v.4.7.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan membuat permodelan 3D bentuk ruangan dan perabot yang terdapat di dalamnya. Pada program dialux, telah tersedia beragam jenis perabot standar yang dapat langsung digunakan. Tetapi jika ada perabot lain yang tidak disediakan oleh Dialux dapat diimport dari program 3dmax yang telah disimpan dalam format 3ds. Setelah permodelan terbentuk, dilakukan pemberian material yang sesuai dengan keadaan di lapangan.

(3)

Pemberian material dilakukan per sisi sehingga memungkinkan untuk model tersebut dapat dilapisi dengan material yang berbeda pada setiap sisinya. Pada ruang Galeri ini, material yang digunakan antara lain:

Tabel 4.1. Pemilihan Bahan Material Library Galeri

Elemen Interior Di Lapangan DIALux v.4.7

Dinding Fin. cat tembok putih & panel kayu jati ± 1m fin.politur.

Standard wall 60%.

8011 (Nut Brown) Lantai Marmer abu-abu oranye

kecoklatan

Marble 50% Plafond gypsum standart warna putih &

kombinasi kayu fin. Politur.

Standard ceiling 90%. 8011 (Nut Brown) Perabot Finishing cat duco glossy

Warna coklat

Tekstur palisander Lampu • Phillips dov 60W

• lampu expo Philips 50W • Philips Kristea 50 W. • Philips 60800.2 50 W.

Gambar 4.4. Pemilihan perabot ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(4)

Gambar 4.5. Pemilihan material ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Setelah pemberian material selesai, dilanjutkan dengan pemberian armatur lampu yang digunakan. Tersedia dalam berbagai pilihan jenis, merk, bentuk, warna dan daya. Pada simulasi ini lampu yang digunakan adalah lampu Phillips yang daya dan warnanya mendekati dengan keadaan di lapangan.

Gambar 4.6. Pemilihan lampu ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(5)

Gambar 4.7. Isometri ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

4.1.3 Hasil Simulasi Awal.

Simulasi ruangan dengan menggunakan program DIALux v.4.7. ini perlu dilakukan untuk mengukur kondisi pencahayaan dalam ruang dengan lebih maksimal dan mempermudah peneliti dalam upaya memberikan upaya pemecahan masalah pada tahapan berikutnya. Hasil simulasi DIALux v.4.7.memberikan daftar berupa angka hasil perhitungan simulasi pencahayaan dan visualisasi 3D ruang.

Melalui data yang dihasilkan, besarnya luminasi cahaya Eav (lx) pada ruang ini sebesar 134 lx. Perhitungan ini dikondisikan ketika perpustakaan hanya dipengaruhi oleh pencahayaan buatan, dikarenakan oleh keterbatasan software Dialux untuk memproses pencahayaan alami. Jika di perpustakaan CCCL sebenarnya banyak dipengaruhi oleh pencahayaan alami, maka hasil pengukuran simulasi ini diasumsikan untuk pencahayaan paling minimal yang terjadi dalam ruangan (jika tidak ada cahaya yang masuk dari jendela). Berdasar standar yang ada luminasi cahaya untuk ukuran ruang galeri adalah sebesar 300lux, maka

(6)

intensitas pecahayaan pada simulasi awal masih belum bisa dikatakan baik. Cahaya tidak tersebar merata ke seluruh ruangan. Daerah di tempat pusat cahaya memiliki nilai luminasi lebih besar daripada di sekitar sumber cahaya. Karenanya, diperlukan pembuatan solusi sistem pencahayaan yang lebih sesuai untuk meningkatkan kualitas ruangan dalam menyampaikan informasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Gambar 4.8. Daftar hasil perhitungan luminasi dalam ruangan Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Gambar 4.9. Hasil Verifikasi 3D Ruangan. Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(7)

4.2 Perpustakaan

Gambar 4.10. Suasana perpustakaan Sumber: Dokumentasi pribadi (2010)

Dalam perpustakaan, pengunjung dapat membaca buku, menonton film,

browsing internet, dan meminjam buku. Dengan ketinggian plafon kurang lebih

4.5 meter, ruangan ini didukung oleh lampu dinding yang arah cahaya nya membias ke atas. Plafon polos, hanya terdapat balok-balok penyangga yang semuanya dicat putih. Lantai menggunakan keramik warna krem dan diberi lis tepi jarak 20 cm dari dinding menggunakan keramik berwarna oranye. Dinding polos, tidak ada ornament dan hanya dicat tembok putih. Furniture yang ada dalam ruangan ini adalah kursi, meja baca, rak buku, meja komputer. Semuanya difinsihing dengan menggunakan politur berwarna coklat.

4.2.1 Pembuatan Permodelan pada Program Dialux v.4.7.

Perhitungan dengan Dialux v.4.7. juga digunakan untuk mengetahui besar kuat cahaya dalam ruangan ini. Proses simulasi yang dilakukan dalam program ini akan menghasilkan perhitungan yang terkait dengan sistem pencahayaan yang terdapat dalam ruangan ini.

Gambar 4.11. Model layout penyebaran cahaya pada ruangan Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(8)

Gambar 4.12. Daftar lampu yang digunakan dalam ruang Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

4.2.2 Proses Pengerjaan Simulasi pada Program Dialux v.4.7.

Sama seperti tahapan yang dilakukan sebelumnya, langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan membuat permodelan 3D bentuk ruangan dan perabot yang terdapat di dalamnya. Setelah permodelan terbentuk, dilakukan pemberian material yang sesuai dengan keadaan di lapangan. Setelah pemberian material, dilanjutkan dengan memasukan armatur lampu yang digunakan. Pada simulasi ini juga tetap menggunakan lampu Phillips yang daya dan warnanya mendekati dengan keadaan di lapangan. Pada perpustakaan, material yang digunakan antara lain:

Tabel 4.2. Pemilihan Bahan Material Library Perpustakaan

Elemen Interior Di Lapangan DIALux v.4.7

Dinding Fin. cat tembok putih Standard wall 50%.

Lantai Keramik warna krem, lis oranye Standard floor 50%

Plafond gypsum standart warna putih Standard ceiling 80%.

Perabot Finishing cat duco glossy Warna coklat

Tekstur palisander Tekstur cherry maroon Lampu • Phillips halogen 200W

• lampu dov 25W

(9)

Gambar 4.13. Pemilihan perabot ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Gambar 4.14. Pemilihan material ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(10)

Gambar 4.15. Pemilihan lampu ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Gambar 4.16. Isometri ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(11)

4.2.3 Hasil Simulasi Awal.

Melalui data yang dihasilkan, besarnya luminasi cahaya Eav (lx) pada ruang ini sebesar 134 lx. Berdasar standar yang ada luminasi cahaya untuk ukuran perpustakaan dengan kegiatan baca tulis yaitu sebesar 300 lx, dan dari data yang dihasilkan sebesar 134 lx masih belum bisa dikatakan baik. Hasil ini merupakan keadaan perpustakaan dalam kondisi minim cahaya, karena perpustakaan CCCL banyak dipengaruhi oleh pencahayaan alami dan keterbatasan program Dialux v.4.7. untuk memproses simulasi pencahayaan alami (yang bisa disimulasikan hanya pencahayaan buatan saja). Cahaya tidak tersebar merata ke seluruh ruangan, terutama untuk mendukung kegiatan pengunjung dalam perpustakaan yang tentunya lebih mengarah pada aktifitas yang memerlukan cahaya yang cukup. Karenanya, diperlukan pembuatan solusi sistem pencahayaan yang lebih sesuai untuk meningkatkan kualitas ruang perpustakaan ini.

Gambar 4.17. Daftar hasil perhitungan luminasi dalam ruangan Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(12)

Gambar 4.18. Hasil Verifikasi 3D Ruangan. Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

4.3 Salle France (Audiovisual)

Gambar 4.19. Suasana Salle France Sumber: Dokumentasi pribadi (2010)

Pada ruang audiovisual yang berukuran 12.5 x 8 meter, penggunaan material dinding masih sama, tetapi tidak semua sisi dindingnya tertutup panel jati, hanya bagian belakangnya saja. Sementara uuntuk plafon juga terdapat kombinasi lis berbentuk geometris, dan dasar plafon dicat tembok dengan warna biru. Material lantai didominasi menggunakan teraso dengan motif floral dengan warna yang kontras, di bagian tepinya bermotif polos. Furniture yang ada dalam ruangan ini adalah kursi, sound system, dan terkadang meja yang digunakan sebagai tempat pembicara berdikusi.

(13)

4.3.1 Pembuatan Permodelan pada Program Dialux v.4.7.

Selain menggunakan perhitungan manual dengan Luxmeter, perhitungan dengan Dialux v.4.7. juga digunakan untuk mengetahui besar kuat cahaya dalam ruangan ini. Proses simulasi yang dilakukan dalam program ini akan menghasilkan perhitungan yang terkait dengan sistem pencahayaan yang terdapat dalam ruangan ini.

Gambar 4.20. Model layout penyebaran cahaya pada ruangan Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Gambar 4.21. Daftar lampu yang digunakan dalam ruang Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(14)

4.3.2 Proses Pengerjaan Simulasi pada Program Dialux v.4.7.

Seperti tahapan yang dilakukan sebelumnya, langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat permodelan 3D ruang dan perabot. Setiap model 3D diberi material dan memasukan armatur lampu yang sesuai dengan keadaan di lapangan. Pada simulasi ini menggunakan lampu Phillips yang daya dan warnanya mendekati dengan keadaan di lapangan. Material yang digunakan antara lain:

Tabel 4.3. Pemilihan Bahan Material Library Salle France

Elemen Interior Di Lapangan DIALux v.4.7

Dinding Fin.cat tembok putih. Dinding bagian belakang terdapat panel kayu fin. politur

Standard wall 60%.

8011 (Nut Brown) Lantai Teraso motif natural

warna krem, hijau & oranye

Bricks 20 %

Plafond Menggunakan material gypsum fin cat tembok biru.

Standard ceiling blue 80 %

8011 (Nut Brown) Perabot Finishing cat duco glossy

Warna coklat

Tekstur palisander Tekstur cherry maroon Lampu • Phillips dov 60W

• Philips spotlight 100W • Philips Kristea 50 W. • Philips Soprano 100 W.

Gambar 4.22. Pemilihan perabot ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(15)

Gambar 4.23. Pemilihan material ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Gambar 4.24. Pemilihan lampu ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

(16)

Gambar 4.25. Isometri ruangan pada simulasi DIALux v.4.7 Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

4.3.3 Hasil Simulasi Awal.

Melalui data yang dihasilkan, besarnya luminasi cahaya Eav (lx) pada ruang audiovisual sebesar 508 lx. Berdasar standar yang ada luminasi cahaya untuk ukuran ruang galeri semacam ini terlalu besar untuk kegiatan diskusi yang seharusnya hanya memerlukan intensitas cahaya sebesar 200-300 lx, tetapi sudah memadai untuk kegiatan yang memerlukan detail pencahayaan seperti workshop yang memerlukan intensitas pencahayaan sebesar 500 lux. Maka dari itu, diperlukan pembuatan solusi sistem pencahayaan yang lebih sesuai untuk meningkatkan kualitas ruangan dalam menyampaikan informasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya, khususnya ketika ruangan digunakan untuk kegiatan diskusi dan menonton film.

(17)

Gambar 4.26. Daftar hasil perhitungan luminasi dalam ruangan Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Gambar 4.27. Hasil Verifikasi 3D Ruangan. Sumber: DIALux v.4.7 (2010)

Gambar

Gambar 4.1. Suasana Binnen Galeri  Sumber: Dokumentasi pribadi (2010)
Gambar 4.2. Model layout penyebaran cahaya pada ruangan  Sumber: DIALux v.4.7 (2010)
Gambar 4.4. Pemilihan perabot ruangan pada simulasi DIALux v.4.7  Sumber: DIALux v.4.7 (2010)
Gambar 4.5. Pemilihan material ruangan pada simulasi DIALux v.4.7  Sumber: DIALux v.4.7 (2010)
+7

Referensi

Dokumen terkait

dikelompokan sesuai dengan kebutuhan terhadap anak yang emosionalnya lebih tinggi dan aktif guru memberikan kegiatan yang membuat emosionalnya lebih stabil. Mengelompokan

Konsentrasi radioaktif dengan perlakuan ruang ventilasi ditutup lebih besar dari perlakuan ruang ventilasi dibuka karena terjadi penambahan aerosol partikel dari

Prostesis cochlear implant dirancang untuk menciptakan rangsangan pendengaran dengan langsung memberikan stimulasi elektrik pada syaraf pendengaran (Laughton, 1997). Akan

Bursa Indonesia hari ini berpeluang melanjutkan penguatannya seiring pulihnya minat beli didorong oleh positifnya bursa regional, saham-saham juga berpeluang

• Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian S/M/PK untuk semua mata pelajaran ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M/PK. Kriteria mencakup

Alhamdulillahirrabbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Uji

Qur’an di MTs Al Huda Bandung. Untuk mendeskripsikan strategi guru Al- Qur’ an hadits dalam meningkatkan kemampuan kefasihan siswa dalam membaca Al- Qur’an di MTs Al

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada item pernyataan 11 yaitu ” Dengan adanya keterampilan dalam output data yang di hasilkan maka kualitas kerja