• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMODELAN E-WASTE PADA JAWA POS GROUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PEMODELAN E-WASTE PADA JAWA POS GROUP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PEMODELAN E-WASTE

PADA JAWA POS GROUP

Deby Christi, Stevanus Jayanto, Aji Margono, Argogalih

School of Information Systems Binus University

Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

deby.christi@live.com, spongebobnsquidward@yahoo.com, one.diamond@ymail.com

Abstract

Computer waste is one example of e-waste and cause environmental degradation. The purposes of

this research are to create a model of e-waste and reduce carbon gases by adopting green

computing. The research methods used are direct survey method, interviews with relevant IT staff,

and literature. The analysis conducted are result simulation of processing e-waste and the modeling

of e-waste. The research proves that the company doesn’t have a computer waste management

procedures resulting in the accumulation of unused items in the warehouse, disturbing comfort, and

a fraud cause. Conclusion of this research is the modeling of e-waste are able to solve the problems

of computer waste management.

(2)

Abstrak

Limbah komputer merupakan salah satu contoh e-waste dan penyebab masalah kerusakan

lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model e-waste dan mengurangi gas

karbon dengan menerapkan green computing. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode

survei langsung, wawancara dengan staf TI terkait, dan studi pustaka. Analisis yang dilakukan

adalah simulasi hasil pemrosesan e-waste dan pemodelan e-waste. Hasil penelitian membuktikan

bahwa perusahaan belum memiliki prosedur pengelolaan e-waste sehingga terjadi penumpukan

barang tidak terpakai di gudang, mengganggu kenyaman, dan menimbulkan kecurangan (fraud).

Simpulan penelitian ini adalah pemodelan e-waste mampu menyelesaikan permasalahan

pengelolaan e-waste.

Kata Kunci: E-Waste, Pemodelan E-Waste, Green Computing.

PENDAHULUAN

Pemanasan global merupakan masalah lingkungan yang serius untuk masa sekarang dan masa depan. Pemasanasan global terjadi disebabkan oleh banyaknya gas karbon. Gas karbon berasal dari pembuangan sisa gas-gas yang ada di bumi dan gas rumah kaca. Perusahaan di Indonesia biasanya hanya mementingkan penggunaan Information and Communication Technology (ICT) yang dapat menghasilkan gas karbon tanpa memikirkan pengelolaan ICT yang sudah tidak digunakan atau rusak. ICT yang sudah tidak digunakan atau rusak disebut limbah komputer (e-waste). Solusi untuk mengurangi gas karbon tersebut adalah dengan menerapkan green computing. Green computing merupakan solusi Teknologi Informasi (TI) ramah lingkungan dengan tidak memberikan dampak atau meminimalkan dampak bagi lingkungan. Penelitian ini mengacu pada penelitian Chatterjee dan Kumar (2009) dalam International Journal of Physical Sciences yang berjudul Effective Electronic Waste Management and Recycling Process Involving Formal and Non-Formal

Sectors yang menyimpulkan bahwa sektor formal dan non-formal dipastikan untuk membuat manajemen

bisnis waste yang menguntungkan untuk seluruh pihak khususnya dengan pembuatan model daur ulang

e-waste melalui teknologi yang tepat. Penelitian ini juga mengacu pada Flanders (2012) bahwa e-e-waste management cocok sebagai landasan pengelolaan e-waste. Peneliti tertarik membahas topik ini lebih lanjut

karena semakin meningkatnya e-waste di Indonesia yang nantinya pasti berdampak buruk bagi lingkungan dan banyak perusahaan di Indonesia belum memiliki pengelolaan e-waste yang dikelola secara baik. Masalah pada penelitian ini yaitu besarnya jumlah e-waste khususnya hardware yang dihasilkan perusahaan karena sudah mulai mengganggu penggunaan kapasitas maksimal gudang, perusahaan tidak memiliki alat untuk melakukan pengolahan e-waste, tidak ada kebijakan yang jelas tentang e-waste di perusahaan, serta adanya UU RI No. 32/2009 tentang “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”. Tujuan penelitian ini adalah membuat model e-waste dan mengurangi gas karbon dengan menerapkan green computing pada perusahaan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei langsung, wawancara dengan staf TI terkait, dan studi pustaka. Hasil penelitian yang dilakukan yaitu simulasi hasil pemrosesan e-waste dan pemodelan e-waste. Penelitian ini memiliki nilai lebih karena membahas tentang Green IT Policy dan Standard Operating

(3)

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei langsung ke perusahaan, mengumpulkan data di lapangan, lalu wawancara dengan staf TI terkait. Semua data diambil langsung dari lapangan dengan bantuan staf TI perusahaan terkait agar dapat menganalisis e-waste yang dihasilkan perusahaan secara keseluruhan. Peneliti juga menggunakan metode studi pustaka dalam penelitian ini. Data dan teori-teori yang menjadi acuan dan menyangkut penelitian bersumber dari buku, internet dan hasil penelitian orang lain. Sedangkan untuk metode perancangan, peneliti merancang pemodelan e-waste, aplikasi simulasi nilai atau pendapatan dari hasil pemrosesan e-waste berupa kalkulator berbasis makro yang menggunakan software Microsoft Office Excel 2007, Green IT Policy, serta Standard Operating Procedure (SOP) e-waste sebagai usulan untuk perusahaan.

HASIL DAN BAHASAN

Hasil utama penelitian ini yaitu pemodelan waste dan simulasi nilai atau pendapatan hasil pemrosesan

e-waste. Berikut merupakan hasil penelitian ini yaitu:

Pemodelan E-Waste

Gambar 1: Pemodelan E-Waste Baru Jawa Pos Group Sumber: Hasil Penelitian (2012)

(4)

Penjelasan pemodelan:

1. Pengumpulan e-waste di dalam e-waste warehouse.

2. Hardware yang ada di dalam e-waste warehouse di-sorting berdasarkan kualitas.

3. Jika kualitas masih baik akan digunakan kembali (reuse). Reuse merupakan langkah awal yang diambil sebelum melakukan pengolahan berikutnya.

4. Langkah-langkah dalam reuse antara lain mengambil komponen terlebih dahulu, merakit ulang komputer, uji coba hasil reuse. Jika tidak berhasil akan kembali pada tahap pengambilan komponen tetapi jika berhasil proses akan selesai dan hasilnya dapat digunakan lagi.

5. Sedangkan jika kualitas tidak cukup baik akan diambil sesuai bahan-bahan material yang terdapat di dalam hardware tersebut.

6. Hardware yang memiliki nilai jual akan dikategorikan dalam daur ulang (recycling) dan yang tidak

memiliki nilai jual akan dimasukkan ke dalam kategori barang kerajinan (art).

7. Hardware yang di-recycling diberikan kepada pemulung kemudian dijual ke pengepul.

8. Langkah-langkah dalam art antara lain merancang barang kesenian (design art), pemilihan komponen, pelepasan komponen (refining), merakit komponen, mengecek kualitas, menetapkan harga jual, dan jual.

Aplikasi

Berikut ini merupakan user interface aplikasi simulasi nilai atau pendapatan dari hasil pemrosesan e-waste berupa kalkulator berbasis makro yang menggunakan software Microsoft Office Excel 2007 untuk diusulkan kepada Jawa Pos Group:

Green Simulator.

Gambar 2: User Interface Green Simulator Sumber: Hasil Penelitian (2012)

Green simulator merupakan kalkulator simulasi berbasis makro yang digunakan untuk menghitung reuse, recycle (pemulung) dan perbandingan ketiga solusi (reuse, recycle, dan art). Pertama masukkan jumlah

(5)

otomatis akan menampilkan hasil melalui diagram. Ada 5 diagram utama yaitu : total PC, e-waste chart, perbandingan, reuse, dan green meter.

Art Simulator.

Gambar 3: User Interface Art Simulator Sumber: Hasil Penelitian (2012)

Art simulator dapat memberikan simulasi jumlah art yang dihasilkan dari data e-waste. Pertama masukkan

data e-waste pada kolom kemudian simulasi akan secara otomatis menampilkan hasilnya melalui diagram

green art. Dalam diagram ini akan memberikan informasi jumlah art yang telah dihasilkan oleh pengolahan e-waste.

Asumsi Berdasarkan Data E-Waste Jawa Pos Group Tahun 2011: - Total PC: 12645 PC.

- Total PC Rusak: 759 PC. - PC Hasil Reuse: 152 PC.

o Harga Satuan PC Reuse: Rp 1.500.000,- o Total Pendapatan PC Reuse: Rp 227.700.000,- - PC Recycle : 608 PC

o Total Berat E-Waste: 3314,675 Kg.

o Harga PC Recycle Dalam Kg (Pemulung): Rp 12.000,- o Total PC Recycle (Pemulung): Rp 39.776.100,- - PC Tidak Terjual: 608 PC.

o Total Art yang Dihasilkan : 1914 art. o Harga Satuan Art: Rp 25.000,-

o Total Pendapatan Art : Rp 47.857.179,- Perbandingan:

(6)

2. Pendapatan dari Art: Rp 47.857.179,- 3. Pendapatan dari Recycle: Rp 39.776.100,- Solusi Reuse dan Art: Rp 275.557.179,- Solusi Reuse dan Recycle: Rp 267.476.100,-

Jadi, pilihan terbaik berdasarkan besarnya pendapatan adalah solusi reuse dan art. Formula Aplikasi:

Green Simulator.

Green Meter = (Total PC/Total PC Rusak) * 100.

Total PC = Total PC/Total PC Rusak.

Reuse = (1/5 * Total PC Rusak).

E-Waste Chart = menampilkan dari input data e-waste.

Perbandingan = menampilkan hasil akhir solusi reuse dengan art dan reuse dengan recycle.

Art Simulator.

Kursi : 5 Casing CPU, 6 Power Supply, 20 CD/DVD.

Meja : 10 Casing, 8 Motherboard, 4 Power Supply, 40 CD/DVD, 8 Monitor. Tas : 4 Keyboard.

Sepatu : 3 Memory RAM, 1 Motherboard.

Hiasan : 1 Processor, 1 Memory RAM, 1 Hard Disk. Mainan : 2 Hard Disk, 1 Monitor, 1 Mouse.

Patung (S) : 3 Power Supply, 1 Motherboard, 10 CD/DVD.

Patung (M) : 6 Power Supply, 3 Motherboard, 12 Memory RAM, 7 Processor, 15 CD/DVD. Patung (L) : 10 Power Supply, 5 Motherboard, 18 Memory RAM, 14 Processor, 25 CD/DVD. Anting : 1 Keyboard.

Bangunan : 20 Motherboard, 15 Memory RAM. Gelang : 1 Mouse.

(7)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berikut ini beberapa simpulan yang diambil dari hasil penelitian pada Jawa Pos Group yaitu:

1. Merancang pemodelan limbah komputer (e-waste) di Jawa Pos Group guna memperjelas alur pengelolaan e-waste di setiap penerbitan. Dengan adanya pemodelan e-waste maka dapat memaksimalkan pengelolaan e-waste. Pengelolaan e-waste yang baik dapat menghasilkan value bagi perusahaan.

2. Pilihan terbaik untuk pengelolaan e-waste pada Jawa Pos Group adalah kombinasi dari menggunakan kembali (reuse), daur ulang (recycle) dan kesenian (art). Kombinasi ketiga model ini tidak dapat dipisahkan karena hubungannya saling melengkapi. Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan reuse pada setiap perangkat keras (hardware) yang rusak. Setelah proses reuse selesai maka sisa dari hardware tersebut dilakukan recycle yang melibatkan pemulung. Langkah berikutnya adalah membuat art dari sisa

hardware yang tidak laku terjual.

3. Pembuatan Green IT Policy merupakan sarana atau wadah bagi Jawa Pos Group dalam upaya mewujudkan green computing. Penerapan green computing tidak akan menghasilkan output maksimal tanpa adanya Green IT Policy. Sejauh ini Jawa Pos Group belum memiliki kebijakan yang mengarah untuk mewujudkan green computing. Hal ini penting karena dapat melindungi perusahaan dari UU RI No. 32/2009 tentang “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”.

4. Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) digunakan untuk mengatur pembelian hardware komputer guna memastikan hardware yang akan dipakai memiliki standar kualitas ramah lingkungan dan mudah untuk didaur ulang. SOP juga sebagai sarana untuk mewujudkan efisiensi dalam pemakaian listrik di Jawa Pos Group karena dilakukan pemilihan hardware dengan standar kualitas ramah lingkungan. 5. Pembuatan green simulator dan art simulator mampu memberikan simulasi perhitungan nilai serta

pendapatan e-waste dalam bentuk rupiah. Simulator ini juga dapat memberikan analisis angka yang ditampilkan melalui diagram. Hasil simulasi dapat dijadikan acuan bagi Jawa Pos Group untuk mengatur

e-waste yang ada di dalam warehouse.

Saran

Berikut ini beberapa saran yang diambil dari hasil penelitian pada Jawa Pos Group yaitu:

1. Pihak manajemen Jawa Pos Group harus menerapkan Green IT Policy secara konsisten karena Jawa Pos Group dapat secara maksimal dalam mewujudkan green computing. Secara berkala, pihak manajemen juga diwajibkan untuk memperbarui Green IT Policy. Hal ini bertujuan guna menyelaraskan kondisi yang ada sehingga kebijakan-kebijakan dapat dijadikan sebuah pedoman.

2. Jawa Pos Group menerapkan SOP pada masing-masing bagian secara konsisten sehingga dapat mempermudah dalam kegiatan operasional. Dengan adanya SOP yang tertulis, maka setiap bagian akan mengetahui peran dan fungsi pada setiap posisi dalam organisasi. Jawa Pos Group juga diharapkan memperbarui SOP secara berkala guna menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

3. Jawa Pos Group membuat kontrak kerjasama dengan perusahaan lokal atau internasional yang bergerak dalam jasa reuse dan recycle cartridge untuk memanfaatkan cartridge yang sudah habis atau rusak. Langkah ini diambil sebagai penghematan biaya dan tindakan ramah lingkungan.

4. Setiap penerbitan melakukan pemantauan secara berkala untuk mengkalkulasi jumlah e-waste. Hal ini dimaksudkan guna menghindari penumpukan dan terjadinya penipuan atau kecurangan (fraud) di penerbit tersebut. Secara periodik e-waste harus dikirim ke e-waste warehouse Jawa Pos Group.

5. Jawa Pos Group menerapkan audit e-waste di warehouse secara berkala guna menghindari fraud. Selain itu, sebaiknya Jawa Pos Group juga menerapkan stock opname. Dengan menerapkan stock opname, perusahaan dapat memaksimalkan kontrol e-waste pada e-waste warehouse. Hal ini juga dapat meminimalisir redudansi data e-waste yang sering terjadi.

(8)

REFERENSI

Aquaforest Limited. (2010). Green Computing: Searchable PDF for Document Storage and The Concept of

Green Computing. Aylesbury: Aquaforest Limited.

Chatterjee, S., & Kumar, Krishna. (2009). Effective Electronic Waste Management and Recycling Process Involving Formal and Non-formal Sectors. International Journal of Physical Sciences, 4 (13), 893-905.

Ekotama, Suryono. (2010). Cara Gampang Bikin Standard Operating Procedure. Jakarta: Media Pressindo. EMA. (2008). Green Computing: Using IT Automation to Achieve Energy Effiency. Boulder: Enterprise

Management Associates (EMA).

EMPA. (2009). Model for E-waste Management. Dübendorf: The Swiss Federal Laboratories for Material Science and Technology.

Flanders, Fred. (2012). What is The Meaning of Waste Segregation. Diperoleh 09/24/2012 dari www.eHow.com.

Hanle, H. (2009). Green ICT: The Greening of Business. Fasanenweg: T-Systems.

Himpalaunas. (2011). E-Waste dan Bahayanya. Diperoleh 03/18/2013 dari www.himpalaunas.com. ILRI. (2009). Green ICT: ICT Awareness. Nairobi: International Livestock Research Institute (ILRI). Jehan, Noor. (2012). Kandungan Berbahaya Dalam E-Waste. Diperoleh 03/18/2013 dari www.ylki.or.id. Kumpulan Artikel Indonesia. (2011). Apa Itu Cartridge?. Diperoleh 12/12/2012 dari

www.kumpulanartikelindonesia.com.

Larakinanti, Fidia. (2011). Bahaya Sampah E-Waste. Diperoleh 10/17/2012 dari www.green.kompasiana.com.

Murugesan, Sam & Gangadharan, G.H. (2012). Harnessing Green IT Principles And Practices. Chichester: A John Wiley & Sons Ltd.

Noersasongko, Edi & Andono, Pulung Nurtantio. (2010). Mengenal Dunia Komputer. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Phillips, Kay. (2012). How to Reduce E-waste. Diperoleh 10/18/2012 dari www.eHow.com.

Philipson, Graeme. (2010). A Green ICT Framework: Understanding and Measuring Green ICT. New South Wales: Connection Research.

Rahmawati, Yeni & Damanhuri, Enri. (2012). Pola Penggunaan Cartridge Tinta Printer dan Potensi Daur

Ulangnya Di Kota Bandung. Bandung: Institut Teknologi Bandung..

Stollenmayer, P. (2011). How The Earth can Benefit from Green ICT. Green ICT, 2, 8.

Tambunan, Rudi M. (2008). Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP). Jakarta: Maiestas Publishing.

Tambunan, Rudi M. (2011). Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP). Jakarta: Maiestas Publishing.

(9)

UNEP. (2007). E-waste Volume II: E-Waste Management Manual. Osaka: United Nations Environment Programme (UNEP).

Visser, J. (2011). Green Software – A Framework: Optimisation of IT Energy-Efficiency at the Application

Level. Amsterdam: Software Improvement Group.

Webber, Lawrence & Wallace, Michael. (2009). Green Tech: How to Plan and Implement Sustainable IT

Solutions. New York: AMACOM.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). (2012). Kandungan Berbahaya Dalam E-Waste. Diperoleh 12/28/2012 dari www.ylki.or.id.

RIWAYAT PENULIS

Deby Christi lahir di kota Jakarta pada tanggal 16 Maret 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2013. Saat ini belum bekerja.

Stevanus Jayanto lahir di kota Jakarta pada tanggal 28 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2013. Saat ini belum bekerja.

Aji Margono lahir di kota Banyuwangi pada tanggal 9 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2013. Saat ini belum bekerja.

Gambar

Gambar 1: Pemodelan E-Waste Baru Jawa Pos Group   Sumber: Hasil Penelitian (2012)
Gambar 2: User Interface Green Simulator  Sumber: Hasil Penelitian (2012)
Gambar 3: User Interface Art Simulator  Sumber: Hasil Penelitian (2012)

Referensi

Dokumen terkait

pemerintah yang lebih tinggi, baik Provinsi maupun Pusat dalam meluncurkan. program dan kegiatan di

Ketertarikan seksual ini yang dimaksud adalah orientasi Sekar Anggreni, 2014 Kesejahteraan Subjektif Pria Dengan Orientasi Seksual Sejenis Universitas Pendidikan Indonesia

Purnaman NK: Teori onsep Kepemimpinan 39 ORGANISASI BIROKRASI MAX WEBER 1900 ORGANISASI BERBASIS KINERJA PETER DRUCKER 1950 ORGANISASI PEMBELAJARAN PETER SENGE 2000 Bill

Dari penelitian yang telah dilakukan pada lima kelompok perlakuan dengan konsentrasi berbeda, didapatkan bahwa pemberian kombinasi EEKD dan EEJB mempunyai aktivitas

Dalam rangka percepatan pelayanan, maka di dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Penetapan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Evaluasi Rancangan Peraturan

Kemampuan dan keterampilan mahasiswa calon guru dalam materi analisis kimia kuantitatif juga sangat dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran kimia di sekolah, antara lain ketika

Perkembangan Rasio Siswa Per Kepala Sekolah dan Guru dan Rombongan Belajar Per Sekolah / Trend Ratios Of Pupils to Headmasters and Teachers And Classes To School.. Rasio

Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang mengikuti