• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SLTA di Kecamatan Bangkinang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SLTA di Kecamatan Bangkinang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SLTA

di Kecamatan Bangkinang

Oleh:BudiAzwar,M.Ec.

Abstrak

KajianinidilakukanpadaGuruSLTAdiBangkinangdenganntujuanadalahuntukmengetahuiapakah kompensasiberpengaruhsignifikanterhadapkinerjaguruSLTAdiKecamatanBangkinang.

Populasidalamkajian iniadalah sebanyak352orang guruSLTAyang berstatus PNSyang tersebar di KecamatanBangkinang.Dalamkajianinijumlahsampelyangditelitiadalahsebanyak78orangdenganteknik pengambilansampeldilakukandengancarapurposivesampling.Analisisdatadilakukandenganpendekatan kuantitafmelaluianalisisstatistikdeskriptifdaninferensial.Dimanadalamanalisisinimenggunakanpersamaan regresiliniersederhana,denganpersamaandalamSugiono,(2008)sebagaiberikut:Y=α+βX+ε

Hasil kajian menunjukan bahwa Terdapat hubungan yang kuat antara variabel kompensasi terhadap kinerjaguruSLTAdiKecamatanBangkinang.Secaraparsialterdapatpengaruh yangpositifdansignifikan variabelkompensasiterhadapkinerjaguruSLTAdiKecamatanBangkinang.Besarnyakoefisiendeterminasinya adalahsebesar0,521,mengandungpengertianbahwakontribusivaribelbebasterhadapperubahanvariabel terikatadalah52,1persen.Sedangkan47,9persen(100%-52,1%)dipengaruhiolehvariabellain.

Saran dalam kajianini adalah diharapkanpihaksekolah maupun dinaspendidikan selalu fokuspada kompensasi, karena faktor ini sangat menentukan kinerja guru. bagi peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian kinerja guru untuk meneliti dari aspek lain seperti motivasi, disiplin kerja dan lain sebagainya.Karenamasihadasebesar47,9persenaspeklainyangbelumdimasukkandalampenelitianini.

Katakunci:Kompensasi,KinerjaGuru.

Pendahuluan

LatarBelakang

Pendidikan merupakan sebuah proses

ber-kesinambungan yang harus terus berjalan seiring

denganusiamanusia. Pendidikanyang bermutudan

berkualitas tentunya akan menghasilkan sumber

daya manusia yang dapat mengoptimalkan potensi

sumberdaya lainnya yangadadi negaranya.Seperti

yang dikatakan Dr. Kartini Kartono menyatakan

bahwa kuncipembangunan masamendatang adalah

pendidikan. Iniberarti,pendidikandiharapkandapat

menggerakkan setiap individu untuk meningkatkan

kualitas keberadaannya serta mampu berpartisipasi

dalamgerakpembangunan.

Pendidikan merupakan alat untuk memperbaiki

keadaansekarang, jugauntukmempersiapkandunia

esok yang lebih sejahtera. Untuk itu, mengingat

bahwa pendidikan merupakan masalah yang amat

kompleks dan teramat penting karena menyangkut

macam-macam sektor kehidupan bagi pemerintah

dan rakyat Indonesa, maka perlu langkah-langkah

pembangunanyangdirencanakandandilaksanakan.

Guru sebagai salah satu unsur dalam proses

belajar mengajar(PBM)memilikimultiperan, tidak

terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan

transferofknowledge,tetapijugasebagaipembimbing

yangmendorongpotensi,mengembangkanalternatif,

dan memobilisasisiswadalambelajar.Artinya,guru

memiliki tugas dan tanggung jawab yang kompleks

terhadappencapaiantujuanpendidikan,dimanaguru

tidakhanyadituntutuntukmenguasaiilmuyangakan

diajarkan dan memiliki seperangkat pengetahuan

dan keterampilan teknis mengajar, namun guru

juga dituntut untuk menampilkan kepribadian yang

mampumenjaditeladanbagisiswa.

Dalam hal ini, guru/pengajar/pendidik adalah

pelanggan internal yang perlu diperhatikan agar

puas dalam menyampaikan proses pembelajaran

di kelas danpuas denganhasil yang dicapaisiswa.

Kualitasguruakandicapaiapabiladapatdipenuhinya

(2)

Tahun2007s.d2011

Sumber:DinasDikporaKab.Kampar

memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai

menghargai kerja keras dan semakin menunjukkan

loyalitas terhadap perusahaan dan karena itulah

perusahaan memberikan penghargaan terhadap

prestasi kerja karyawan yaitu dengan jalan

memberikankompensasi.Salahsatucaramanajemen

untukmeningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan

Kebutuhan guru yang sangat mendasar adalah

kebutuhan kompensasi, dimana kompensasi masih

dirasakan belum memuaskan, sangat menentukan

kinerjaguru.

Pelaksanaan program pembangunan pendidikan

di Kecamatan Bangkinang telah menunjukkan

peningkatanterlihatdengansemakinberkembangnya

suasana belajar mengajar di berbagai jenis dan

jenjang pendidikan. Peningkatan akses pendidikan

masyarakat harus di ikuti dengan pemerataan

kesempatan memperoleh pendidikan pada semua

kelompok masyarakat. Peran serta guru dalam

mensukseskanprogrampembangunanpendidikanini

tentunyasangatditunggudandiharapakan.

Keadaan guru SLTA di Kecamatan Bangkinag

yang sudah disertifikasi dalam lima tahun terakhir

dapatdilihatpadatabledibawahini.

TabelI.2.KeadaanGuruSLTAyangSudahSertifikasidari

Dari table I.2 dapat dilihat jumlah guru SLTA

yang sudah disertifikasi dari tahun 2007 sampai

dengan tahun 2011 adalah sebanyak 405 orang.

Dengan melihat table diatas tentunya harapan kita

kepada guru SLTA untuk dapat mensukseskan

programpembangunanpendidikansemestinyadapat

berjalan.

Namun realitas dilapangan kinerja guru SLTA

di Kecamatan Bangkinang, menunjukkan bahwa

adakecenderungannegatif bahwa kompensasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini dapat

dilihat dari wawancara dan pengamatan dilapangan

yang kami lakukan terhadap beberapa sekolah

menunjukkan bahwa kinerjaguru SLTAyangsudah

mendapatkankompensasiberupatunjangansertifikasi

masihjauhdariyangdiharapkan.Gurumasihbanyak

yangtidaktepatwaktudalammengajar,penyelesaian

tugasyangdibebankanmasihbelumoptimal.

RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangtersebut diatasmaka

perumusanmasalahdalamkajianiniadalah“Apakah

kompensasi berpengaruhsignifikan terhadapkinerja

guruSLTAdiKecamatanBangkinang”

TujuandanManfaatPenelitian

TujuanPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakahkompensasi berpengaruhsignifikan terhadap

kinerjaguruSLTAdiKecamatanBangkinang.

ManfaatPenelitian

Manfaat penelitian ini adalah dapat dijadikan

sebagai masukan tentang pentingnya pelaksanaan

kompensasi dalammeningkatkan kinerja guruSMA

diKecamatanBangkinang.

Landasan

Teori

RuangLingkupKompensasi

Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin

meningkatkankinerja parakaryawanadalah melalui

kompensasi(MathisdanJackson,2005:103).

Hani Handoko (2003:54) menyatakan bahwa

kompensasipenting bagikaryawansebagai individu

karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran

karya mereka diantara para karyawan itu sendiri,

keluarga dan masyarakat. Kompensasi acapkali

juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan

sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan

kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi

yang merekaberikan kepada organisasi (Mutiara S.

Panggabean,2002:57).

Jenis-jenisKompensasi

Menurut Gary Dessler (dikutip oleh Lies

Indriyatni, 2009:134) kompensasi mempunyai tiga

komponensebagaiberikut:

1. Pembayaran uang secara langsung (direct

financial payment) dalam bentuk gaji, dan

intensifataubonus/komisi.

2. Pembayaran tidak langsung (indirect payment)

dalambentuktunjangandanasuransi.

No. Tahun Sertifikasi Persentase

1. 2. 3. 4. 5. 2007 2008 2009 2010 2011 143 138 20 31 73 35,31 34,07 4,93 7,65 18,02 Jumlah 405 100,00

(3)

3. Ganjaran non finansial (non financial rewards)

seperti jam kerja yang luwes dan kantor yang

bergengsi.

TujuanPemberianKompensasi

MenurutMalayuS.P.Hasibuan(2002:37),tujuan

pemberiankompensasi(balasjasa)antaralainadalah:

1. Ikatan Kerja Sama, dengan pemberian

kompensasiterjalinlahikatankerjasamaformal

antara majikan dengan karyawan. Karyawan

harusmengerjakan tugas-tugasnya denganbaik,

sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar

kompensasi sesuai dengan perjanjian yang

disepakati.

2. Kepuasan Kerja, dengan balas jasa, karyawan

akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga

memperolehkepuasankerjadarijabatannya.

3. Pengadaan Efektif, jika program kompensasi

ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan

yang qualified untuk perusahaan akan lebih

mudah.

4. Motivasi, jika balas jasa yang diberikan

cukup besar, manajer akan mudah memotivasi

bawahannya.

5. Stabilitas Karyawan, dengan program

kompensasi atas prinsip adil dan layak serta

eksternal konsistensi yang kompentatif maka

stabilitas karyawan lebih terjamin karena

turn-overrelatifkecil.

6. Disiplin, dengan pemberian balas jasa yang

cukup besar maka disiplin karyawan semakin

baik. Mereka akan menyadari serta mentaati

peraturan-peraturanyangberlaku.

7. Pengaruh Serikat Buruh, dengan program

kompensasi yang baik pengaruh serikat

buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan

berkonsentrasipadapekerjaannya.

8. PengaruhPemerintah, jikaprogram kompensasi

sesuaidengan undang-undang perburuhan yang

berlaku (seperti batas upah minimum) maka

intervensipemerintahdapat.

RuangLingkupKinerjaPegawai(Guru)

HaniHandoko(2002:76)mengistilahkankinerja

(performance) dengan prestasi kerja yaitu proses

melalui mana organisasi mengevaluasiatau menilai

prestasikerjakaryawan.

Marihot Tua Efendi (2002:69) berpendapat

bahwakinerjamerupakanhasilkerjayangdihasilkan

oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan

sesuai peranannya dalam organisasi. Kinerja juga

berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas

maupunkuantitassesuaidengantanggungjawabyang

diberikan kepadanya. Selain itu kinerja seseorang

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif,

pengalamankerja,danmotivasikaryawan.Hasilkerja

seseorangakanmemberikanumpanbalikbagiorang

itusendiriuntukselaluaktifmelakukanpekerjaannya

secarabaikdandiharapkanakanmenghasilkanmutu

pekerjaanyangbaikpula.Pendidikanmempengaruhi

kinerjaseseorangkarenadapatmemberikanwawasan

yang lebihluasuntukberinisiatifdan berinovasidan

selanjutnyaberpengaruhterhadapkinerjanya.

Sopiah (2008:92) menyatakan lingkungan

juga bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Situasi

lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan

dari atasan, temankerja, sarana dan prasarana yang

memadai akan menciptakan kenyamanan tersendiri

dan akan memacu kinerja yang baik. Sebaliknya,

suasana kerja yang tidak nyaman karenasarana dan

prasaranayangtidakmemadai,tidakadanyadukungan

dariatasan,danbanyakterjadikonflikakanmemberi

dampak negative yang mengakibatkan kemerosotan

padakinerjaseseorang.Sedangkankinerjakaryawan

menurutHenrySimamora(2004:132)adalahtingkat

hasil kerja karyawan dalam pencapaian persyaratan

pekerjaanyangdiberikan.

Menurut Micoriza (2006:11) menyampaikan

bahwaBernardin(2003:30)mengemukakan5(lima)

kriteria yang dapat dipergunakan untuk mengukur

kinerja:

1) Kualitas

Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan

mendekati sempurna dalam menyesuaikan

beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas

ataupun memenuhi tujuan-tujuan yang

diharap-kandarisuatuaktivitas.

2) Kuantitas

Jumlahyangdihasilkandinyatakandalam

istilah-istilah seperti dolar, jumlah unit, jumlah siklus

aktivitasyangdiselesaikan.

3) KetepatanWaktu

Tingkat suatuaktivitas diselesaikan pada waktu

(4)

denganhasiloutputsertamemaksimalkanwaktu

yangtersediauntukaktivitaslain.

4) Efektivitas

Tingkat penggunaan sumber daya organisasi

(tenaga,uang,teknologi,bahanbaku)

dimaksimal-kandenganmaksudmenaikkankeuntunganatau

mengurangikerugiandansetiapunitatauinstansi

dalampenggunaansumberdaya.

5) Kemandirian

Kriteria ini berhubungan dengan tingkat

kemandirian yang dimiliki oleh pegawai dalam

melaksanakantugasdantanggungjawabnya.

PenilaianKinerja

Penilaian kinerja (performance appraisal)

memainkan peranan yang sangat penting dalam

peningkatan motivasi di tempat kerja. Karyawan

menginginkan dan memerlukan balikan berkenan

dengan prestasi mereka dan penilaian menyediakan

kesempatan untuk memberikan balikan kepada

mereka. Jika kinerja tidak sesuai dengan standar,

maka penilaian memberikan kesempatan untuk

meninjau kemajuan karyawan dan untuk menyusun

rencanapeningkatankinerja.

Penilaian kinerja merupakan upaya

mem-bandingkanprestasiaktualkaryawandenganprestasi

kerja dengan yang diharapkan darinya (Dessler

2002:155). Dalam penilaian kinerja karyawan tidak

hanyamenilaihasilfisik,tetapipelaksanaanpekerjaan

secarakeseluruhanyangmenyangkutberbagaibidang

seperti kemampuan kerja, kerajinan, kedisiplinan,

hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai dengan

bidangdanlevelpekerjaanyangdijabatnya.

Menurut Hani Handoko (2002:57) pengukuran

kinerja adalah usaha untuk merencanakan dan

mengontrol proses pengelolaan pekerjaan sehingga

dapat dilaksanakansesuaitujuan yang telah

ditetap-kan, penilaianprestasi kerja juga merupakan proses

mengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan

diwaktu yang lalu atau untuk memprediksi prestasi

kerja di waktu yang akan datang dalam suatu

organisasi.

Kinerja karyawan pada dasarnya adalah hasil

kerja karyawan selama periode tertentu. Pemikiran

tersebut dibandingkan dengan target/sasaran yang

telah disepakati bersama. Tentunya dalampenilaian

tetap mempertimbangkan berbagai keadaan dan

perkembanganyangmempengaruhikinerjatersebut.

HubunganAntara Variabel Kompensasi Terhadap

KinerjaKaryawan

Salahsatu caramanajemenuntukmeningkatkan

prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan

kepuasan kerja para karyawan adalah melalui

kompensasi(Mathisdan Jackson,2000:153).Secara

sederhana kompensasi merupakan sesuatu yang

diterima karyawan untuk balas jasa kerja mereka.

Simamora(2004:68)mengatakanbahwakompensasi

dalambentukfinancialadalahpentingbagikaryawan,

sebabdengankompensasiinimerekadapatmemenuhi

kebutuhannya secara langsung, terutama kebutuhan

fisiologisnya. Namun demikian, tentunya pegawai

juga berharap agar kompensasi yang diterimanya

sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikan

dalambentuknon finansialjugasangatpentingbagi

pegawaiterutamauntukpengembangankarirmereka.

DalampenelitianYukldanLatham,1975;Latham

dan Pursell, 1976;Yukl,Wexley danSeymor, 1972

(dikutip olehWexleydanYukl,1988)menunjukkan

bahwa insentif upah/gaji tidak memberikan hasil

yang konsistenterhadap kinerja karyawan. Menurut

Prawiro Sentono, 1999 kinerja karyawanakan baik

biladigajiataudiberiupahsesuaidenganperjanjian.

Olehkarenahubunganantar kedua variabeltersebut

menunjukkan kompensasi berpengaruh positif dan

signifikanterhadapkinerjakaryawan.

HipotesisKajian

Hipotesis penelitian ini adalah “diduga

kom-pensasiberpengaruhsignifikanterhadapkinerjaguru

SLTAdiKecamatanBangkinang”

VariabelKajian

Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan

hipotesis,makavariabel-variabeldalampenelitianini

adalah:

1. VariabelBebas(Independen)

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

bebasnya adalahkompensasi yaitu penghargaandan

dapatdidefinisikansebagaisetiapbentukpenghargaan

yang diberikan kepada karyawansebagai balas jasa

ataskontribusiyangmerekaberikankepadaorganisasi

(MutiaraS.Panggabean,2002:57)..Denganindikator:

- Gaji/Upah - Insentif

- Tunjangan - Pelayanan

(5)

2. VariabelTerikat(Dependen)

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

terikatnyaadalahkinerjayaitumerupakanhasilkerja

yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata

yangditampilkansesuaiperanannyadalamorganisasi.

Yang juga berartihasil yang dicapaiseseorang baik

kualitas maupun kuantitas sesuai dengan tanggung

jawabyangdiberikankepadanya(MarihotTuaEfendi

2002:69).Denganindikator:

- Kualitas - Ketepatanwaktu

- Kuantitas - Efektifitas

- Kemandirian

Metodologi

Kajian

PopulasidanSampel

Populasi dalam kajian ini adalah sebanyak 352

orangguruSLTAyangberstatusPNSyangtersebardi

Kecamatan Bangkinang. Untuk menentukan jumlah

sampeldalampenelitianinidigunakanrumusSlovin,

HuseinUmar((2007:78). Dimana: N=Populasi n=BanyakSampel e=toleransiKesalahan10% (dibulatkan78orang)

Jadijumlahsampelyangditelitiadalahsebanyak

78 orang dengan teknik pengambilan sampel

dilakukandengancarapurposivesampling(Sugiyono

2009:117)

AnalisisData

Analisis data dilakukan dengan pendekatan

kuantitaf melalui analisis statistik deskriptif dan

inferensial. Dimanadalamanalisisinimenggunakan

persamaanregresiliniersederhana,denganpersamaan

dalamSugiono,(2008)sebagaiberikut:

Y=α+βX+ε

Dimana:Y=VariabelKinerjaGuruSLTA

X =VariabelKompensasi

α =Konstanta

β =Koefisienregresi

ε =Errortrem

Dalam penelitian ini, masing-masing variabel

akandijabarkandalambentukpertanyaan-pertanyaan

dengan menggunakan pembobotan dengan skala 4,

denganmaksud:

1. Apabilajawabanadibobot4

2. Apabilajawabanbdibobot3

3. Apabilajawabancdibobot2

4. Apabilajawabanddibobot1

Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu

dilakukanuji:

1. UjiValiditasdanUjiReliabilitas

Uji validitas bertujuanuntuk menentukan

item-item pertanyaan yang valid (baik) atau tidak baik

dalam menentukan sebuah variable. Pengujian

dilakukan dengan membandingkan antara koefisien

korelasi (r) setiap item dengan nilai rtabel, dengan

kriteria:

a. Jikarhitung>rtabelmakaitempertanyaandinyatakan

valid

a. Jikarhitung<rtabelmakaitempertanyaandinyatakan

tidakvalid

Semua item yang valid akan dilakukan uji

relitabilitas yaitu pengujian yang bertujuan untuk

melihat tingkat kehandalan dari item yang valid

dalam menentukan variabel. pengujian dilakukan

denganmembandingkanantaranilaialphacrombach

dengan0,5,kriteriapengujianadalah:

a. Jika alpha crombach > 0,5 berarti reliabilitas/

handal

b. Jikaalphacrombach<0,5berartitidakreliabilitas/

handal

2. UjiNormalistik

Ujinormalistikdilakukanuntukmelihatdistribusi

data,apakahdistribusinormalatautidak,modelyang

baik adalah model yang memilikidistribusi normal.

PengujiandilakukandenganmelihatkurvaP-Pplot.

Sedangkan alat uji yang digunakan untuk

mengujipersamaanregresiyangtelahdidapatdalam

penelitianiniadalah:

1. Ujiregresisecaraparsial(t-test)

Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis

tersebut digunakan pengujian regresi secara parsial

untuk mengetahui apakah seara individu variable

bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak nyata

terhadap variable tidak bebas. Untuk pengujian ini

digunakanujityaitumembandingkanthitungdengan

ttabel,apabilathitunglebihbesardarittabel,berarti

variable bebas mempunyai pengaruh signifikan

terhadapvariabeltidakbebas,begitujugasebaliknya,

(6)

untuksemuavariabeldiperolehnilaialphacronbach`s

diatas0.50,iniberartibahwatingkatkehandalandari

butir-butir pertanyaan untuk variabel yang diteliti

NilaiR ini merupakanukuran yang digunakan

bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

untuk menentukan berapa persen variasi varibel

tidak bebas dapat dijelaskan oleh variable bebas,

atau dengan kata lain menilai berapa baik suatu

Sebelum membahas lebih jauh mengenai

pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru SLTA

di Kecamatan Bangkinang, terlebih dahulu dapat

penulis sajikan identitas guru SLTA di Kecamatan

Bangkinangyangmenjadisampelpenelitian.Adapun

hasilnya pada seperti terangkum dalam tabel V.1

TabelV.1.IdentitasResponden

Sumber:DataOlahan.

TabelV.2.asilUjiValiditas

Selanjutnyasemuaindikatoryangvaliddari

masing-masingvariabeltersebutdilakukanuji

re-liabilitas.

variableterikat.

2. KoefisienDeterminasi(R2)

2

model yang diterapkan dapat dijelaskan variable

dependennya. Apabila R2

mendekati angka 1 maka

semuavariasivaribeldependendapatdijelaskanoleh

variable independen dan jika R2 mendekati 0 maka

variasi varibeldependentidakdapatdijelaskan oleh

polahubungantersebut.

3. KoefisienKorelasi(r)

Analisa ini digunakan untuk melihat keeratan

hubungan antar variable. Kriteria derajat hubungan

koefisienkorelasiadalahsebagaiberikut:

- 0,00–0,20=hubungansangatlemah

- 0,21–0,40=hubunganlemah

- 0,41–0,60=hubungansedang

- 0,61–0,80=hubungankuat

- 0,81–1,00=hubungansangatkuat

Untukmembantudalampengolahandatatersebut

digunakan program SPSS (statistic for product and

servicesolution).

Hasil

Penelitian

dan

Pembahasan

HasilPenelitian

IdentitasResponden

berikutini:

Dari tabel V.1 di atas terlihat bahwa dari 78

orang yang menjadiresponden dalampenelitian ini,

di dominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 30 orang,

sementarasisanya48orangadalahperempuan.

Selanjutnyajikadilihatdaritingkatumurternyata

dinominasiolehumur25tahunsampai45tahunyaitu

sebanyak40orang,diikutiumur45tahunkeatasyaitu

sebanyak28orang.

Sementara berdasarkan masa kerja guru,

dinominasiolehmasakerjayangkurangdari10tahun

yaitusebanyak32orangdiikutimasakerja11sampai

20tahunyaitusebanyak30orang.

AnalisaData

HasilUjiValiditasdanReliabilitas

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka

diperoleh hasil seperti pada Tabel V.3. Dari tabel

tersebut terlihat bahwa variabel Kinerja Guru (Y)

yang terdiridari 5 pertanyaan, ternyata semua item

pertanyaantersebutdinyatakanvalid,karenakoefisien

korelasi dari semua item pertanyaan pada variabel

Kinerja Guru (Y) lebih besar dari nilai r tabelnya,

begitujugadenganvariabelKompensasi(X).

DariTabel V.4 tersebut didapat hasil pengujian

Variabel Pertanyaan rHitung rTabel Keputusan

KinerjaGuru (Y) Q1 0.5332 0,227 Valid Q2 0.4789 0,227 Valid Q3 0.5398 0,227 Valid Q4 0.6011 0,227 Valid Q5 0.2832 0,227 Valid Kompensasi (X) Q1 0.5428 0,227 Valid Q2 0.6031 0,227 Valid Q3 0.6031 0,227 Valid Q4 0.5339 0,227 Valid Q5 0.5664 0,227 Valid

No. Responden Klasifikasi Frekwensi Persentase

1 JenisKelamin Pria Wanita 30 48 38,46 61,54 Jumlah 78 100,00 2 umur <25 25-45 >45 10 40 28 12,82 51,28 35,90 Jumlah 78 100 3 Pendidikan S1 S2 75 3 96,15 3,85 Jumlah 78 100,00 4 MasaKerja <10 11-20 >20 32 30 16 41,03 38,46 20,51 Jumlah 78 100

(7)

TabelV.3.HasilUjiReliability

Sumber:DataOlahan.

Coefficientsa

a.DependentVariable:KinerjaGuru

ModelSummaryb

a.Predictors:(Constant),Kompensasi

terhadap variabel terikatnya. Besarnya koefisien

determinasinya adalah sebesar 0,521, mengandung

pengertian bahwa pengaruh varibel bebas terhadap

perubahan variabel terikat adalah 52,1 persen.

Sedangkan47,9persen(100%- 52,1%)dipengaruhi

olehvariabellain.Jadipengaruhkompensasiterhadap

47,9persendipengaruhiolehvariabellainyangtidak

ditelitidalampenelitianini.

independen yaitu kompensasi terhadap variabel

dependen yaitu kinerja guru adalah kuat (r) hitung

(0,722))terletakpadarentang0,61–0,80=hubungan

kuat.

Ujit(ujiparsial)

antaravariabelindependenyaitukompensasiterhadap

variabel dependen yaitu kinerja guru adalah kuat (r

hitung(0,722)).

variabel bebasnya yang bertanda positif. Ini

menunjukkan hubungan linier yang positif, artinya

sudah baik. Dengan demikian disimpulkan bahwa

item-itemuntukkelimavariabelsudahbaik.

AnalisisRegresiLinierSederhana

Tabeldiatasmenunjukkanhargabetanoladalah

5,691 (α), beta (β) adalah 0,603, maka persamaan

regresisederhananyadapatdisusunsebagaiberikut:

Y=5,691+0,603X

Dimana:

Y = KinerjaGuru

X = Kompensasi

Persamaan regresi di atas digunakan sebagai

alat memprediksi dan mengestimasi kecendrungan

keputusan dalam prestasi kerja berdasarkan asumsi

apabilasalahsatuvariabelbebasnyadibuattetapatau

dikendalikan. Nilai a = 5,691 merupakan konstanta

yangapabilaseluruhvariabelbebasdianggapnolmaka

nilaikinerjaguru(Y)sebesar5,691satuan.Nilaib=

0,603merupakankoefisienregresiuntukkompensasi

(X).MenunjukkanbahwaapabilavariabelXditingkat

satusatuanmaka nilaiY mengalamikenaikan0,603

satuan. Hal ini menjelaskan bahwa kenaikan nilai

variabel(X)memberikankontribusipeningkatanpada

nilai Y. Dengan demikian pencapaian nilai kinerja

guru (Y) secara maksimal dapat dilakukan dengan

pengendalianvariabelXpadanilaimaksimum.

KoefisienDeterminasi(R2)danKoefisienKorelasi(R)

b.DependentVariable:KinerjaGuru

Tabel di atas menjelaskan besarnya persentase

pengaruh varibel bebas atau variabel prediktor

kinerja guru adalah sebesar 52,1 persen sedangkan

Sementaranilaikoefisienkorelasiantaravariabel

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan

untuk mengetahui pengaruh masing variabel bebas

yang signifikan terhadap variabel terikat dengan

mengukur derajat hubungan antara suatu variabel

bebasdenganvariabelterikatnya.

Tabel koefisien di atas memberikan informasi

tentang signifikansi dari koefisien regresi. Hal

ini dilakukan dengan melihat besarnya uji t dan

signifikansinya. Untuk itu, koefisien uji t dijadikan

dasar menetapkansignifikansidenganmenggunakan

tabel.

Ketentuan di atas digunakan dalam

meng-interpretasikan pengaruh variabel penempatan

karyawanterhadap prestasikerja secaraparsial atau

individual. Koefisien uji t variabel kompensasi (X)

terhadapkinerjaguru(Y)menunjukkanthitung9,098

dengan signifikansi 0,000. Dengan t hitung lebih

besar dari t tabel (thitung (9,098) >t tabel (2,000)

dannilaisignifikansilebihkecildari0,05makadapat

dikatakan pengaruh kompensasi terhadap kinerja

guruadalahsignifikan.

Pembahasan

Darihasilpenelitiandiatasdidapatinilaikorelasi

Dari hasil penelitian didapati nilai koefisien

Model Standardized Certificients Standardized Certificients t Sig B Std. Error Beta 1. (Constant) Kompensasi 5.691 .603 .857 .066 .722 6.639 9.098 .000 .000

Model R RSquare Adjusted

RSquare Std.Error ofthe Estimate ChangeStatistics RSquare Change FChange df1 df2 Sig.F Change 1 a .722 .521 .515 1.24088 .521 82.765 1 76 .000

Variabel AlphaCronbach`S Keterangan

KinerjaGuru(Y) 0,7174 Reliabel/Handal Kompensasi(X) 0,7893 Reliabel/Handal

(8)

apabilavariabelkompensasiditingkatkanmakaakan

meningkatkankinerjagurutersebut.Jikadihubungkan

antara hasil penelitian dengan teori, didapati untuk

variable kompensasi menunjukkan keadaan yang

sesuai dengan apa pada teori manajemen sumber

daya manusia. Salah satu cara manajemen untuk

meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan

meningkatkan kepuasankerja para karyawanadalah

melaluikompensasi(MathisdanJackson,2000:153).

Secara sederhana kompensasi merupakan sesuatu

yang diterima karyawan untuk balas jasa kerja

mereka. Simamora (2004:68) mengatakan bahwa

kompensasi dalam bentuk financial adalah penting

bagikaryawan,sebabdengankompensasiinimereka

dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung,

terutamakebutuhan fisiologisnya.Namun demikian,

tentunya pegawai juga berharap agar kompensasi

yang diterimanya sesuai dengan pengorbanan yang

telahdiberikandalambentuknonfinansialjugasangat

pentingbagipegawaiterutamauntukpengembangan

karirmereka.

Hani Handoko (2003:54) menyatakan bahwa

kompensasi pentingbagi karyawansebagaiindividu

karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran

karya mereka diantara para karyawan itu sendiri,

keluarga dan masyarakat. Kompensasi acapkali

juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan

sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan

kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi

yang mereka berikan kepada organisasi (MutiaraS.

Panggabean,2002:57).

MenurutMalayuS.P.Hasibuan(2002:37),tujuan

pemberiankompensasi(balasjasa)antaralainadalah:

Sebagai pembentuk kepuasan kerja, dengan balas

jasa, karyawan akan dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya

sehinggamemperolehkepuasankerjadarijabatannya.

Sebagaimotivasi,jikabalasjasayangdiberikancukup

besar,manajerakanmudahmemotivasibawahannya.

Sebagai pembentuk disiplin, dengan pemberian

balasjasa yangcukupbesar makadisiplinkaryawan

semakinbaik.Merekaakanmenyadarisertamentaati

peraturan-peraturanyangberlaku.

Marihot Tua Efendi (2002:69) berpendapat

bahwakinerjamerupakanhasilkerjayangdihasilkan

oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan

sesuai peranannya dalam organisasi. Kinerja juga

berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas

maupunkuantitassesuaidengantanggungjawabyang

diberikan kepadanya. Selain itu kinerja seseorang

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif,

pengalamankerja,danmotivasikaryawan.Hasilkerja

seseorangakanmemberikanumpanbalikbagi orang

itusendiriuntukselaluaktifmelakukanpekerjaannya

secarabaikdandiharapkanakanmenghasilkanmutu

pekerjaanyangbaikpula.Pendidikanmempengaruhi

kinerjaseseorangkarenadapatmemberikanwawasan

yanglebihluasuntukberinisiatif danberinovasidan

selanjutnyaberpengaruhterhadapkinerjanya.

Sopiah (2008:92) menyatakan lingkungan

juga bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Situasi

lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan

dariatasan, temankerja, saranadan prasarana yang

memadai akan menciptakan kenyamanan tersendiri

dan akan memacu kinerja yang baik. Sebaliknya,

suasanakerja yang tidak nyaman karenasaranadan

prasaranayangtidakmemadai,tidakadanyadukungan

dariatasan,danbanyakterjadikonflikakanmemberi

dampak negative yang mengakibatkan kemerosotan

padakinerjaseseorang.Sedangkankinerjakaryawan

menurutHenrySimamora(2004:132)adalahtingkat

hasil kerja karyawan dalam pencapaian persyaratan

pekerjaanyangdiberikan.

DalampenelitianYukldanLatham,1975;Latham

dan Pursell, 1976;Yukl,Wexley danSeymor, 1972

(dikutip olehWexleydanYukl,1988)menunjukkan

bahwa insentif upah/gaji tidak memberikan hasil

yang konsisten terhadap kinerja karyawan. Menurut

Prawiro Sentono, 1999 kinerja karyawanakan baik

biladigajiataudiberiupahsesuaidenganperjanjian.

Olehkarenahubunganantar kedua variabeltersebut

menunjukkan kompensasi berpengaruh positif dan

signifikanterhadapkinerjakaryawan.

Dari hasil penelitian didapati nilai koefisien

kompensasi yang positif dan menunjukkan jika

kompensasiditingkatkanataudilakukandengantepat

makaakandapatmeningkatkankinerjaguruitusendiri,

begitu jugasebaliknya.Dan pengaruhnyasignifikan

terhadap kinerja guru. Hal ini kalau dihubungkan

dengan teori manajemen personalia bahwa proses

pemberian kompensasi sangat menentukan kinerja

gurudalamsebuahinstitusi.

Berdasarkan uji determinasi (R2), besarnya

koefisien determinasinya adalah sebesar 0,521,

mengandungpengertianbahwapengaruhvaribelbebas

terhadapperubahanvariabelterikatadalah52,1persen.

Sedangkan47,9persen(100%-52,1%)dipengaruhi

(9)

kinerja guru adalah sebesar 52,1 persen sedangkan

47,9persendipengaruhiolehvariabellainyangtidak

ditelitidalampenelitianini.Barangkalimasihbanyak

variabelyanglainmempengaruhikinerjaguru,seperti

yangdikemukakanolehkotleryaituberkaitandengan

motivasikerjakaryawan.

Kesimpulan

dan

Saran

Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitianbesertapembahasan

yangtelahdilakukan,makadapatditarikkesimpulam

sebagaiberikut:

1. Terdapat hubungan yang kuat antara variabel

kompensasi terhadap kinerja guru SLTA di

KecamatanBangkinang.

2. Secaraparsialterdapatpengaruhyangpositifdan

signifikan variabel kompensasi terhadapkinerja

guruSLTAdiKecamatanBangkinang.

3. Besarnya koefisien determinasinya adalah

sebesar 0,521, mengandung pengertian bahwa

kontribusi varibel bebas terhadap perubahan

variabel terikat adalah 52,1 persen. Sedangkan

47,9 persen (100% - 52,1%) dipengaruhi oleh

variabellain.

Saran

Berdasarka kesimpulan di atas, maka dapat

di-berikansaranantaralain:

1. Diharapkan pihak sekolah maupun dinas

pendidikanselalufokuspadakompensasi,karena

faktorinisangatmenentukankinerjaguru.

2. Disarankan bagi peneliti berikutnya yang

berminat melakukan penelitian kinerja guru

untukmeneliti dari aspek lain seperti motivasi,

disiplinkerjadanlainsebagainya.Karenamasih

adasebesar 47,9persen aspeklain yang belum

dimasukkandalampenelitianini.

Daftar

Pustaka

Dessler, Gary. 2002. Manajemen Sumber Daya

ManusiaEdisiBahasaIndonesiaJilid2.Jakarta: Prenhallindo.

Gomes,FaustinoCardoso.2003.ManajemenSumber

DayaManusia.Jogjakarta:AndiOffset.

Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. “Pengaruh

Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku

Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi TerhadapKinerja.”JRBI.

Hani Handoko. 2004. Manajemen Personalia

dan Sumberdaya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Hani Handoko. 2002. Manajemen Personalia dan

SumberdayaManusia.Yogyakarta:BPFE.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen

SumberDayaManusia.Jakarta:Grasindo.

Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber

Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

LiesIndriyani.2009.“AnalisisPengaruhKompensasi

dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Perawat Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi.” Jurnal Ekonomi– Manajemen–Akuntansi.

Mathis, Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya

Manusia.Jakarta:SalembaEmpat.

Panggaben, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber

DayaManusia.Jakarta:GhalliaIndonesia.

Rita Swietenia. 2009. “Analisis Pengaruh

Kepemimpinan, Kompensasi dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Disiplin Kerja Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Pertanahan Kota Semarang).”

JurnalEkonomi–Manajemen–Akuntansi.

Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi. PT

Indeks.

Santoso, S. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik

Multivariat.Jakarta:ElexMediaKomputindo.

Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto. 2003. Manajemen

TenagaKerjaIndonesiaPendekatan

Administrative dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya

Manusia.Yogyakarta:SIEYKPN.

Sopiah. 2008.PerilakuOrganisasional.Yogyakarta:

AndiOffset.

Sugiyono.2002.StatistikauntukPenelitian.Bandung:

CVAlfabeta.

Suyadi Prawirosentono. 2009.Kebijakan Kinerja

Gambar

Tabel I.2. Keadaan Guru SLTA yang Sudah Sertifikasi dari
Tabel V.1. Identitas Responden

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah berupa suatu aplikasi perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa pemrograman Java yang bertujuan untuk melakukan enkripsi serta dekripsi

Bila ada kesalahan dalam proses Input data baru maka pilih data yang akan di perbaharui lalu tekan tombol “ Update ” untuk mengubah data.. Bila ada data yang

(1) Teknik penulisan kurang sesuai dengan kaidah; (2) Substansi yang dilaporkan kurang lengkap; (3) Cara menyajikan tidak runtut dan tidak menggunakan media; (4) Anggota

Karena itu dalam tujuan lokakarya ditetapkan untuk mendeskripsikan kompetensi yang spesifik keilmuan dan profesi pada setiap strata, dan merumuskan pengkodean bagi PS

Penerimaan (TR) adalah pendapatan kotor yamg diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dan harga penjualan. Tingkat harga penjualan beras yamg di terima

Menurut Bonner et al (1994), kelebihan metode eksisi adalah peralatan pengujian cukup sederhana, hasil uji merupakan kondisi benih sebenarnya, mudah dievaluasi dan memiliki

JAPANESE1 ∼Veek1: 7〆2千(F) 7,'25(S) Week2: 7/27(》1〉 7/28(T) 7/29(W) ()rientation Orientationforre.gistrat呈 ・n Classreg三stration Introduct1on 7β0(Th) 7β1(F) Week3:

Mengetahui nilai tambah yang dapat dikembangkan dari suatu komoditas perikanan Tarakan, dilihat dari rekomendasi produk olahan baru.. Mendapatkan rekomendasi kebijakan