• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Menyikat Gigi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Menyikat Gigi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik menyikat gigi

Menyikat gigi merupakan tindakan yang penting dan perlu untuk dilakukan karena menyikat gigi mampu membersihkan gigi dari plak dan debri yang dapat berisiko menyebabkan terjadinya karies gigi ataupun penyakit gusi/periodontal. Menyikat gigi dengan baik dan benar tidak hanya mampu membersihkan plak dan debri pada gigi tetapi juga mampu memperkuat gigi dengan bantuan pasta gigi yang mengandung fluoride dan menstimulasi proses regenerasi gingiva yang mengalami inflamasi (gingivitis).

Waktu/frekuensi terbaik untuk menyikat gigi adalah minimal 2 kali sehari, yaitu pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Beberapa orang dianjurkan untuk menyikat gigi lebih dari 2 kali sehari karena beberapa hal, seperti, OH yang buruk, risiko karies tinggi, atau sedang dalam perawatan ortodontik. Durasi untuk menyikat gigi sendiri berbeda-beda pada setiap individu, tergantung dari akumulasi plak dan debris pada gigi, kemampuan psikomotorik, dan kecukupan pembersihan debris makanan oleh saliva. Waktu yang dianjurkan untuk rata-rata individu adalah sekitar 2 menit, dengan pembersihan setiap regio mulut selama 30 detik. Mengenai tipe sikat gigi mana yang lebih baik (sikat gigi manual dan sikat gigi elektrik), pada dasarnya kedua tipe sikat gigi ini tidak banyak memberikan perbedaan berarti dalam hal kebersihan gigi maupun kesehatan gingiva, asalkan cara penggunaannya benar. Perbedaanya lebih terletak pada kemudahan dalam menyikat gigi dan pillihan masing-masing individu. Tabel berikut menjelaskan mengenai panduan rekomendasi menyikat gigi untuk mengontrol laju karies gigi dan penyakit periodontal.

Instruksi

Frekuensi Dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride

Konsentrasi Fluoride

Pemilihan sesuai dengan usia dan resiko karies dari masing-masing individu serta pemaparan dari sumber fluoride lain:

- Konsentrasi fluoride rendah pada pasta gigi (<600 ppm F) -> anak-anak dengan resiko karies rendah, < 7 tahun, dan tinggal di wilayah yang terdapat fluoridasi air.

- Konsentrasi fluoride 1450 ppm F -> resiko karies tinggi, < 7 tahun dengan pengawasan orang tua, serta direkomendasikan bagi individu yang berusia lebih dari 6 tahun.

- Pasta gigi yang memiliki konsentrasi 2800 ppm F diperuntukkan bagi orang dewasa dengan resiko karies tinggi serta untuk lansia.

Jumlah Pasta Gigi 0,25-1 gram, bagi anak-anak berusia < 7 tahun menggunakan pasta gigi seukuran a pea sized (0,3 g).

Berkumur setelah Menyikat Gigi

Volume air yang sedikit, pada anak-anak disarankan agar meludah seluruh kelebihan pasta gigi yang tertinggal di dalam mulut.

(2)

Instruksi

Waktu Menyikat Gigi Pagi sebelum atau setelah sarapan dan Malam sebelum tidur. Tipe Fluoride Pasta gigi yang mengandung natrium fluoride, natrium monofluorofosfat,

dan stannous fluoride. Usia yang

direkomendasikan untuk memulai

menyikat gigi

Segera setelah gigi sulung erupsi.

Durasi dan Teknik Menyikat

+/- 3 menit dengan Teknik Bass yang dimodifikasi atau dengan memodifikasi teknik yang telah digunakan oleh pasien.

Kekuatan Menyikat 300-400 gram

Sikat Gigi

Manual: kepala sikat yang kecil; bulu sikat yang lembut, berujung bulat,

dan memiliki panjang yang berbeda; gagang sikat yang nyaman;

Elektrik: dengan gerakan memutar (lebih efektif daripada sikat gigi

manual).

Teknik atau metode menyikat gigi sendiri cukup beragam, mengikuti perkembangan zaman. Dapat dipastikan bahwa lebih dari 90% masyarakat memiliki tekniknya masing-masing dalam menyikat gigi mereka, namun pada dasarnya ada beberapa rumusan dari teknik menyikat gigi menurut beberapa ahli yang akan dijelaskan secara singkat dibawah ini:

Teknik Bass – Teknik ini melibatkan gerakan maju dan mundur dari sikat gigi dengan bulu sikat ditekankan pada sulkus gingiva pada posisi 45o di aspek bukal/labial gigi. Teknik ini diindikasikan untuk pasien penyakit periodontal dan pasien pada umumnya untuk menjaga kesehatan periodonsium dengan membersihkan sulkus gingiva. Pada aspek lingual/palatal, sikat gigi diletakkan sejajar sumbu panjang gigi dan digerakkan secara vertikal (up-and-down) sambil dilakukan gerakan vibrasi ringan, sedangkan pada aspek oklusal menyikat nomral maju dan mundur.

Teknik Stillman – Teknik ini mampu memberikan stimulasi pada gusi melalui gerakan vibrasinya (memijat). Melalui teknik ini, pasien-pasien yang mengalami resesi gingiva tidak mengalami trauma yang lebih parah akibat menyikat gigi karena bulu sikat tidak langsung mengenai area sulkus gingiva. Cara menyikat kurang lebih sama dengan teknik Bass, perbedaan terletak pada lokasi bulu sikat, dimana pada teknik Stillman, hanya sebagian dari bulu sikat yang berada di dalam sulkus, sedangkan sebagian lagi ada di gusi, sehingga memberikan efek pijatan pada gusi.

Teknik Charter – Teknik ini digunakan untuk membersihkan daerah interproksimal gigi-geligi. Selain itu, teknik ini juga cocok untuk pasien ortodontik dan prostodontik karena dapat membersihkan area di sekitar alat cekat dan marginal gusi dengan baik.

(3)

Indikasi lain dari teknik ini adalah untuk pasien-pasien pasca bedah periodontal untuk pembersihan area luka bekas pembedahan. Bulu sikat diletakkan secara horisontal dan sejajar lengkung rahang membentuk sudut 45o terhadap marginal gusi kemudian lakukan penyikatan ke arah mahkota gigi (dari gusi ke arah mahkota). Untuk aspek oklusal, bulu sikat digetarkan untuk membersihkan area interdental dan lakukan gerakan maju dan mundur untuk setiap gigi untuk hasil yang maksimal.

Teknik Modifikasi dengan Roll – Teknik yang efektif untuk membersihkan seluruh area gigi-geligi (bukal, lingual, servikal, dan oklusal). Tiga teknik sebelumnya lebih terfokus pada area 1/3 servikal gigi, proksimal, dan oklusal namuna 2/3 area bukal dan lingual belum terjangkau sepenuhnya, maka setelah dilakukan 3 teknik sebelumnya (salah satu), sikat gigi diputar (rolling motion) untuk membersihkan aspek bukal dan lingual gigi.

Horizontal Scrub – Metode yang paling banyak dilakukan orang awam, namun tidak terlalu dianjurkan karena berisiko menyebabkan resesi gingiva, terutama jika kekuatan menyikat terlalu besar. Teknik ini tidak memiliki kelebihan khusus sehingga lebih sebagai pelengkap saja dengan gerakan menyikat yang halus.

Fones (Circular) – Ditujukan untuk pasien anak-anak dimana teknik ini digunakan untuk membiasakan diri anak-anak untuk menyikat gigi. Sikat gigi diletakkan pada aspek bukal gigi yang sedang beroklusi lalu digerakan memutar.

Terlepas dari metode untuk menyikat gigi, pada dasarnya individu harus menyikat giginya secara menyeluruh. Permulaan yang baik diawali dengan menyikat gigi pada rahang atas. Sikatlah bagian bukal gigi posterior, dilanjutkan ke bagian labial gigi anterior, bagian bukal gigi posterior di region lain, bagian palatal gigi posterior dan anterior, dan diakhiri dengan menyikat bagian oklusal seluruh gigi. Hal yang sama dilakukan pada gigi rahang bawah. Berdasarkan penjelasan diatas, didapatkan hasil bahwa setiap teknik memiliki cara yang berbeda-beda dan indikasi yang berbeda-beda pula. Berdasarkan penelitian di Kanada, pada dasarnya tidak ada teknik yang lebih baik diantara teknik-teknik menyikat gigi yang ada (Bass, Stillman, Fones, Charter, Horizontal, Vertical, Scrub and Roll) karena memiliki tingkat efektivitas yang relatif sama, meskipun terdapat pengecualian pada teknik horisontal karena dapat berefek resesi gusi. Namun, dalam penelitian ini juga disimpulkan bahwa teknik Bass and Roll merupakan teknik yang direkomendasikan karena mampu membersihkan palk supragingival dan efektif untuk membersihkan aspek lingual dari gigi-geligi.

Beberapa negara juga mengeluarkan rekomendasi mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar, diantaranya USA, Inggris, Irlandia, Australia, dan Kanada. Teknik yang akan dijelaskan berikut ini kurang lebih sama dengan keenam teknik yang telah dijelaskan sebelumnya, hanya saja mungkin terdapat beberapa modifikasi di tiap negara.

(4)

1. American Dental Association (USA)

 Letakkan sikat gigi dengan sudut 45 derajat ke arah gusi.

 Gerakkan sikat maju dan mundur dengan gerakan pendek.

 Sikat permukaan luar, dalam, dan oklusal.

 Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan, arahkan sikat secara vertikal dan gerakkan atas-bawah.

 Sikat lidah untuk membuang bakteri dan menjaga napas tetap segar.

2. Australia

 Arahkan bulu sikat pada sulkus gusi dengan sudut 45o lalu getarkan sikat dengan arah sedikit melingkar. Lakukan selama 5 detik sebelum pindah ke area lain.

 Bagian dalam gigi disikat dengan cara meletakkan sikat di dasar mulut lalu gerakkan sikat sehingga ujung bulu sikat berlawanan dengan bagian dalam gigi.

3. British Dental Health Foundation (UK)

 Letakkan kepala sikat gigi dengan sudut 45 derajat terhadap garis gusi. Gerakkan sikat dengan arah sirkular kecil, beberapa kali, pada semua permukaan gigi. Sikat permukaan luar gigi, atas dan bawah. Gunakan metode yang sama pada permukaan dalam gigi.

 Sikat permukaan oklusal.

 Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan, arahkan sikat vertikal dan buat gerakan sirkular kecil.

 Menyikat lidah akan menyegarkan napas dan membersihkan mulut dengan menghilangkan bakteri.

4. Canadian Dental Association (Kanada)

 Sikat dengan arah 45 derajat ke arah gigi. Arahkan bulu sikat ke pertemuan gusi dan gigi. Gerakannya ringan, sirkuler, memijat, atas dan bawah. Jangan menggosok untuk mencegah resesi gingiva.

 Bersihkan semua permukaan gigi. Permukaan oklusal, pipi, dan lidah.

 Jangan terburu-buru menyikat gigi, sebaiknya 2-3 menit.

 Ubah pola menyikat gigi yang biasa dilakukan, karena jika tetap menggunakan cara yang sama terus menerus, terdapat bagian-bagian yang selalu terlewatkan.

 Gunakan bulu sikat lunak dengan ujung bulat. Pilih ukuran dan bentuk yang bisa menjangkau gigi belakang. Ganti sikat gigi tiap tiga bulan.

5. Dental Health Foundation Ireland (Irlandia)

 Teknik menggosok dengan arah horizontal pada margin gusi.

 Bulu sikat yang direkomendasikan adalah berbentuk bulat, tekstur lunak sampai medium. Bulu sikat kecil juga bisa direkomendasikan dengan tujuan mampu mengakses daerah yang sulit dijangkau.

 Sikat gigi elektrik juga bisa digunakan. Namun hanya dengan gerakan rotasional.

 Jangan menyikat gigi terlalu keras karena dapat menyebabkan resesi gingiva dan abrasi permukaan gigi.

(5)

Referensi

Asadoorian, Joanna. Tooth Brushing. CDHA Position Paper on Tooth Brushing. 2006 Sep-Oct;40(5):1-14.

Davies, RM, Ellwood, RP, Davies, GM, Kay, EJ. Prevention. Part 4: Toothbrushing: What advice should be given to patients. British Dental Journal. 2003 Aug;195(3):135-141.

http://www.intelligentdental.com/2011/09/16/toothbrushing-basics/ http://www.intelligentdental.com/2010/02/09/ideal-toothbrush-and-toothbrushing-methods-part-2/ http://www.intelligentdental.com/2011/09/17/toothbrush-techniques/ http://www.ada.org/sections/publicResources/pdfs/watch_materials_brush.pdf http://www.ada.org/1321.aspx http://ses.library.usyd.edu.au/bitstream/2123/4908/1/0712_part1.pdf http://www.nhs.uk/Livewell/dentalhealth/Pages/Teethcleaningguide.aspx http://www.cda-adc.ca/en/oral_health/cfyt/dental_care/flossing_brushing.asp http://www.dentalhealth.ie/dentalhealth/teeth/effectivetoothb.html

Gambar

Tabel berikut menjelaskan mengenai panduan rekomendasi menyikat gigi untuk mengontrol  laju karies gigi dan penyakit periodontal

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data menggunakan analisis deskriptif bentuk-bentuk interferensi gramatikal yang berupa kata atau kalimat bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa pada karangan siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh lama perendaman minuman kopi arabika dan robusta terhadap modulus elastisitas thermoplastic nylon sebagai bahan

Dapat dikatakan bahwa untuk menjamin hasil optimal yang diharapkan dari kegiatan aparatur pemerintahan dalam mengemban tugas pembangunan, diperlukan pengawasan

Keempat dokumen tersebut paling lambat diunggah tanggal 29 Oktober 2018, dan hanya dokumen tersebut yang akan dijadikan sebagai bahan presentasi pada babak final, sehingga peserta

Bila kita tindak lanjutin permasalahan yang terjadi di antrian ini adalah di antrian ini adalah bagaimana bagaimana kita bisa menemukan suatu nilai atau suatu waktu yang

PLTU yang menjadi objek penelitian adalah PLTU Suralaya unit 1-4 yang memiliki transformator pemakaian sendiri yaitu unit SST (Station Service Transformator)

Dari data return ters ebut dapat ditentukan parameter parameter lain yang akan digunakan untuk perhitungan harga ops i As ia. Analis is Has il