LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FISIK II
KIMIA FISIK II
VOLUME MOLAL PARSIAL
VOLUME MOLAL PARSIAL
Nama
Nama : : Titissari Titissari IndahIndah NIM
NIM : : 111111810301010810301010 F
Faakk!!""rr""ssaann : M: MIIPPAAKKiimmiiaa K#$%m&%k
K#$%m&%k : : 33 N
Naamma a AAssiisstt##nn : : ''iinndd##
LA(ORATO
LA(ORATORIUM RIUM KIMIA FISIK KIMIA FISIK
!URUSAN KIMIA
!URUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA )AN ILMU PEN*ETA+UAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA )AN ILMU PEN*ETA+UAN ALAM
UNIVERSITAS !EM(ER UNIVERSITAS !EM(ER
,01-BAB 1. PENDAHULUAN BAB 1. PENDAHULUAN
1
1 LLatataar r BBelelaakakanngg
Larutan
Larutan merupakan merupakan campuran campuran homogen homogen dimana dimana kombinakombinasisi fsikal dua atau lebih substansi-substansi murni. Sebagaimana diketahui fsikal dua atau lebih substansi-substansi murni. Sebagaimana diketahui bah
bahwa setiawa setiap p zat memzat memiliiliki siat ki siat yanyang g berberbedbeda-ba-beda anteda antara satu zatara satu zat den
dengan gan zat zat lailainnynnya a . . SecSecara ara umuumum, m, siasiat-st-siaiat t tertersebsebut ut dapdapat at dibdibagiagi dalam dua k
dalam dua kelompok elompok yaitu siat ekstenyaitu siat ekstensi dan siat intensisi dan siat intensi. K. Kedua siatedua siat ini dapat diketahui besarannya melalui konsep kimia fsik. Siat ekstensi ini dapat diketahui besarannya melalui konsep kimia fsik. Siat ekstensi ada
adalah lah sisiat at dimdimana ana besbesaraaran n ataatau u kukuantantitaitasnysnya a inini tei tergarga ntntunung g papadada ju
ju mlml ah ah baba haha n n yaya ng ng sese dada ng ng didi tete llitit ii, , sseedada nngkgkaan n ssii at at iintnt eensns ii yait
yaitu u suatsuatu u kukuantiantitas tas siat yang siat yang tidatidak k berbergantgantung ung pada jumlahpada jumlah ba
bahahan n yayang ng didiamamatati. i. KKononsep insep ini didei dideskrskripsiipsikakan daln dalam kiam kimia pomia potentensialsial y
yanang g mumulalai i beberrkkemembbanang g ppadada a kkuuanantitittas as momolalar r ppararsisial al ununtutukk menunjukkan kasus khusus siat suatu
menunjukkan kasus khusus siat suatu campuran sederhana.campuran sederhana.
Salah satu sifat-sifat parsial yang ada yakni sifat molal parsial yang lebih mudah Salah satu sifat-sifat parsial yang ada yakni sifat molal parsial yang lebih mudah dig
digambambarkaarkan n dendengan gan volvolume ume molmolal al parparsiasial, l, yaiyaitu tu konkonstristribusbusi i padpada a volvolume ume dardari i satsatuu komponen dalam sampel terhadap volume total .Volume molal parsial biasanya digunakan komponen dalam sampel terhadap volume total .Volume molal parsial biasanya digunakan dal
dalam am menmenententukaukan n tektekanaanan n uap uap camcampurpuran. an. SelSelain ain itu itu daladalam m menmencamcampurpurkan kan suasuatu tu zatzat tertentu dengan zat lain dalam temperatur tertentu, harus diketahui terlebih dahulu volume tertentu dengan zat lain dalam temperatur tertentu, harus diketahui terlebih dahulu volume molal parsial dari zat-zat tersebut. Jadi, sangatlah penting untuk mengetahui volume molal molal parsial dari zat-zat tersebut. Jadi, sangatlah penting untuk mengetahui volume molal parsial komponen larutan.
parsial komponen larutan. Kua
Kuantintitas tas molmolal al parparsial sial menmenginginformformasikasikan an sifasifat t larularutan tan akiakibat bat koskosententrasi rasi yanyangg berubah-ubah. Kuantitas
berubah-ubah. Kuantitas molal parsial molal parsial termasuk termasuk dalam sifat dalam sifat ekstensif ekstensif larutan. Enegi larutan. Enegi bebasbebas ibs molal parsial yang disebut !uga sebagai potensial kimia adalah pusat pembela!aran ibs molal parsial yang disebut !uga sebagai potensial kimia adalah pusat pembela!aran sifat ekstensif larutan, tetapi visualisasi dari sifat laruutan lebih mudah melalui volume sifat ekstensif larutan, tetapi visualisasi dari sifat laruutan lebih mudah melalui volume mo
molal parslal parsialial.. plikasi dari !olume molal parsial adalahplikasi dari !olume molal parsial adalah oceanoceanograpography hy and and aquatic environmental science
aquatic environmental science. Secara sederhana pengukuran volume molal parsial dapat. Secara sederhana pengukuran volume molal parsial dapat dilakukan pada larutan "a#l karena larutan "a#l merupakan contoh dari larutan sederhana dilakukan pada larutan "a#l karena larutan "a#l merupakan contoh dari larutan sederhana yang dengan mudah diubah-ubah kosentrasinya.
yang dengan mudah diubah-ubah kosentrasinya.
2
2 TTujujuauan Pn Perercocobabaanan
"enentukan !olume molal parsial komponen dalam larutan "enentukan !olume molal parsial komponen dalam larutan
BAB 2. DASAR TEORI BAB 2. DASAR TEORI
2.1
2.1 Material Safety Data SheetMaterial Safety Data Sheet !SDS"!SDS"
#.$.$ %atrium Klorida &%a'l( #.$.$ %atrium Klorida &%a'l(
Keadaa
Keadaan n fisik fisik natriunatrium m kloridklorida a adalah adalah padat padat atau atau berupberupa a serbuk serbuk kristal kristal padatpadat yan
yang g memmemiliiliki ki berberat at molmolekuekul l $%,$%,&& && g'mg'mol, ol, tittitik ik diddidih ih (&((&())**# # dadan n titititik k lelleleh eh %*%*((**#.#.
Sed
Sedangangkan kan sifasifat t kimkimianyianya, a, natnatrium rium klokloridrida a larularut t daldalam am air air panpanas as maumaupun pun air air dindingingin,, gliserol, dan tidak larut dalam asam klorida. Sebelum menggunakan natrium klorida, perlu gliserol, dan tidak larut dalam asam klorida. Sebelum menggunakan natrium klorida, perlu dik
diketahetahui ui bahbahaya aya dan dan penpenangangannannya ya bilbila a terter!adi !adi kokontantak k fisifisik. k. "at"atrium rium klokloridrida a dapdapatat menyebabkan iritasi kulit, mata, pernapasan, dan pencernaan. Substansi ini memiliki efek menyebabkan iritasi kulit, mata, pernapasan, dan pencernaan. Substansi ini memiliki efek potensial akut
potensial akut pada kesehatan mata pada kesehatan mata dan kulit . dan kulit . +enanganan bila ter!+enanganan bila ter!adi kontak fisik adi kontak fisik dengandengan natrium klorida pada mata dan kulit yaitu dengan mengaliri bagian yang terkena kalium natrium klorida pada mata dan kulit yaitu dengan mengaliri bagian yang terkena kalium sulfat dengan air mengalir selama ($ menit tidak menggunakan sabun pada kulit yang sulfat dengan air mengalir selama ($ menit tidak menggunakan sabun pada kulit yang teriritasi. Khusus untuk mata yang terkena natrium klorida, tetap membiarkannya terbuka teriritasi. Khusus untuk mata yang terkena natrium klorida, tetap membiarkannya terbuka da
dan n memeleplepas as kokontntak ak lelensnsa a bibila la memengnggugunanakakan. n. iila la teter!ar!adi di irirititasi asi papada da pepernrnapapasaasan,n, dibutuhkan tindakan medis secepatnya /nonim, 0*($.
dibutuhkan tindakan medis secepatnya /nonim, 0*($.
2.2 T#njauan Pu$taka 2.2 T#njauan Pu$taka
Sistem
Sistem biner biner merupakan merupakan kasus kasus khusus khusus pada pada multikomponmultikomponenen sistem dimana tersedia dua komponen dalam sistem pelarut. Sistem sistem dimana tersedia dua komponen dalam sistem pelarut. Sistem te
tersrsebebut ut seseriring ng didisesebubut t sesebabagagai i cacampmpururanan. . 'o'ontntoh oh dadari ri sisiststemem campuran ini adalah larutan, dimana komponen yang berlebih disebut campuran ini adalah larutan, dimana komponen yang berlebih disebut pelar
pelarut, ut, dan dan kokomponemponen n lainnlainnya ya disebdisebut ut sebagsebagai ai zat zat terlaterlarut. Larutanrut. Larutan adala
adalah h seksekelompelompok ok molekmolekul-moul-moleklekul ul yang yang berbercampucampur r dan dan terkterkadangadang terdistribusi
terdistribusi dalam suatu dalam suatu sistem. Larutan sistem. Larutan campuran campuran sederhana sederhana adalahadalah larutan yang hanya terdiri dari dua campuran substansi. Karakteristik larutan yang hanya terdiri dari dua campuran substansi. Karakteristik umum dari sistem biner seperti larutan yaitu komponen yang becampur umum dari sistem biner seperti larutan yaitu komponen yang becampur pa
pada da tetempmpereratatur ur dadan n tetekakananan n yayang ng sasamama, , dadan n sisiat at ekektetensnsi i yayangng begabung &entalpi, entropi, dan !olume(. Siat-siat termodinamika dari begabung &entalpi, entropi, dan !olume(. Siat-siat termodinamika dari la
larurutatan n sesedederrhahana na inini i dadapapat t didiamamatati i memelalalului i !o!olulume me momolalal l paparsrsiaiall &)ulyarskii, $***(
&)ulyarskii, $***( +isualisasi
+isualisasi termudah termudah siat siat molar molar parsial parsial adalah adalah !olume !olume molalmolal parsial yang berkonstribusi pada campuran yang dibuat pada !olume parsial yang berkonstribusi pada campuran yang dibuat pada !olume total sampel. +olume molal parsial komponen campuran berubah-ubah total sampel. +olume molal parsial komponen campuran berubah-ubah
ter
tergangantuntung g kkompomposiosisi si camcampurpuran an kakarerena na linlingkgkungungan an masmasinging-ma-masinsingg mo
molelekkul ul beberurubabah h sasaat at kkomompoposissisi i beberurubabah h dadari ri susubsbstatansnsi i mumurrni ni me
menjnjadadi i susubsbstatansnsi i mumurrni ni ). ). ererububahahan an lilingngkkunungagan n momolelekkul ul inini,i, me
mengnghahasisilklkan an !a!aririasasi i sisiaat-t-sisiaat t teterrmomodidinanamimikka a cacampmpururan an sasaatat ko
komposimposisi berubsi berubah. +ah. +olumolume molal pe molal parsialarsial, , ++ j j, substansi saat dalam, substansi saat dalam
beberapa komposisi ditetapkan sebagai berikut beberapa komposisi ditetapkan sebagai berikut
11 ,, ,,T T nn p p n n j j V V V V jj
∂∂
∂∂
==
/$0 /$0 11iimmaannaa subscript subscript nn22 menmengargartiktikan an bahbahwa wa jumjumlah lah semsemua ua subsubstastansi
nsi--sub
substanstansi si yanyang g tertersedisedia a kkonsonstan tan &34&34' ' mermerekekomeomendandaikikan an simsimbolbol
pa
parsrsiaial l momolar lar dedengnganan χ χ
, tetapi hanya ketika terjadinya kebingungan , tetapi hanya ketika terjadinya kebingungan de
dengngan an kkuauantntititasas χ χ
.
. "i"isasalnlnya ya !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l %a%a'l 'l dadalalam m aiairr
dituliskan sebagai
dituliskan sebagai V V &%a'l, a5( untuk membedakannya dengan !olume&%a'l, a5( untuk membedakannya dengan !olume larutan
larutan V V &%a'&%a'l, l, a5(. ara5(. arsial molal sial molal !olu!olume me adalaadalahh slopeslope dari plot antaradari plot antara !olume total sebagai jumlah yang berubah, tekanan, temperatur, dan !olume total sebagai jumlah yang berubah, tekanan, temperatur, dan jumlah
jumlah kompokomponen nen lain lain yang yang konstan, konstan, sedangkan sedangkan nilainya nilainya tergantungtergantung pada komposisi.
Ketik
Ketika komposisi campuran berubah a komposisi campuran berubah dengan penambahan ndengan penambahan nsubstansi substansi
d
daan n nn)) subst substansansi ), maka i ), maka perpersamsamaan /$aan /$0 !olu0 !olume totme total camal campurpuranan
berubah menjadi berubah menjadi B B B B A A A A B B n n T T P P B B A A n n T T p p A A dn dn V V dn dn V V dn dn n n V V dn dn n n V V dV dV A A B B
++
==
∂∂
∂∂
++
∂∂
∂∂
==
,, ,, ,, ,, /#0 /#0Karena !olume molal parsial adalah konstan, maka komposisi yang ada Karena !olume molal parsial adalah konstan, maka komposisi yang ada dalam campuran harus dianggap
dalam campuran harus dianggap konstan sehingga persamaan /#0 haruskonstan sehingga persamaan /#0 harus dintegralkan dintegralkan B B B B A A A A n n B B B B n n A A n n nn A A B B B B A A A A n n V V n n V V dn dn V V dn dn V V dn dn V V dn dn V V V V B B A A A A BB
++
==
++
==
++
==
∫ ∫
∫ ∫
∫ ∫
∫ ∫
* * * * * * ** &tkins, #667 (. &tkins, #667 (. SiatSiat tertermodinmodinamikamika a molal molal parsiparsial al dibagdibagi i dalam dalam tiga tiga golongolongangan utama yaitu &i( !olume molal parsial dari komponen-komponen dalam utama yaitu &i( !olume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan, &ii( entalpi molal parsial. dan &iii( energi bebas molal parsial larutan, &ii( entalpi molal parsial. dan &iii( energi bebas molal parsial yang neru
yang nerupakpakan potensan potensial kimia substial kimia substansi ansi dalam camdalam campurapuran . n . Satu halSatu hal ya
yang ng haharurus s didiiningagat t adadalalah ah babahwhwa a sisiaat t momolalal l paparsrsiaial l dadari ri susuatatuu komponen dalam suatu larutan dan siat molal untuk senyawa murni komponen dalam suatu larutan dan siat molal untuk senyawa murni adalah sama jika larutan tersebut ideal &1ogra,$**6(.
adalah sama jika larutan tersebut ideal &1ogra,$**6(. +
+olume olume molal molal semu semu pada pada zat zat terlaterlarut rut dinyadinyatakatakan n sebagasebagaii
∅
∅
V V ,, yayang ng ererat at huhububungnganannynya a dedengngan an !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l zazat t teterlrlararutut..
eneenentuntuan an secsecara ara ekseksperperimeimentantal l !ol!olume ume molmolal al parparsial sial yaiyaitu tu cukcukupup sederhanadengan melalui perhitungan densitas pelarut dari kosentrasi sederhanadengan melalui perhitungan densitas pelarut dari kosentrasi yang telah
yang telah diketahui.diketahui.
((
0 0 * * ( ( ( ( n n V V n n V V−
−
==
∅
∅
1e 1engngananV
V
* * ( ( adaadalah lah !ol!olume ume pelpelaruarut t murmurni. ni. 1ia1ianggnggap ap molmolalialitas tas suasuatutu larutan adalah m dengan pelarut berupa air. 1idalam larutan ini untuk larutan adalah m dengan pelarut berupa air. 1idalam larutan ini untuk $6
$66 6 grgram am aiair r &8&88,8,8$ 8$ momol(l(, , teterrdadapapat t sebsebananyayak k m m momol l zazat t teterlrlararutut.. Seh
Sehingingga ga nn$$ 9 88,8$ mol dan % 9 88,8$ mol dan %## 9 9 m. m. SehSehingingga ga perpersamsamaan aan diadiatastas
menjadi menjadi
( (
))
m m V V V V−−
$$$$,,$($( ((**==
∅
∅
V
V
((**dapat dihitung dari berat molekul &$:,6$7 untuk air( dibagi dengan dapat dihitung dari berat molekul &$:,6$7 untuk air( dibagi dengan berat jenis, pada keadaan yang diamati. "aka untuk larutan tersebut berat jenis, pada keadaan yang diamati. "aka untuk larutan tersebut dapat dipenuhi dapat dipenuhi
( (
))
* * * * ( ( ( ( 0 0 dandan (***(*** (*** (*** d d V V n n d d mM mM V V==
++
==
1engan d, d1engan d, d66 berturut-turut adalah berat jenis larutan, bebrat jenis air berturut-turut adalah berat jenis larutan, bebrat jenis air
mu
murrnini. . SSededanangkgkan an ""## adadalalah ah bbererat at momolelekkul ul zazat t ttererlalarruut. t. ikikaa
duapersamaan diatas disubstitusikan ke dalam persamaan sebelumnya duapersamaan diatas disubstitusikan ke dalam persamaan sebelumnya akan diperoleh persamaan !olume molal semu
akan diperoleh persamaan !olume molal semu sebagai berikutsebagai berikut
( (
))
( (
))
( (
))
( (
))
( (
))
d d W W W W W W W W m m M M M M d d d d d d d d m m M M ee
−−
−−
−−
−−
==
−−
−−
==
∅
∅
* * * * 0 0 0 0 * * * * 0 0 (*** (*** (*** (***ersamaan tersebut digunakan untuk menghitung apabila ersamaan tersebut digunakan untuk menghitung apabila menggunakan piknometer. 1isini ;, ;
menggunakan piknometer. 1isini ;, ;66, dan ;, dan ;ee berturut-turut adalah berturut-turut adalah
berat piknometer yang dipenuhi larutan, piknometer yang dipenuhi air, berat piknometer yang dipenuhi larutan, piknometer yang dipenuhi air, dan piknometer yang kosong
dan piknometer yang kosong &<im enyusun, #6$8(.
&<im enyusun, #6$8(. "assa
"assa jenis jenis suatu suatu zat zat dapat dapat ditentukan ditentukan dengan dengan berbagai berbagai alat,alat, salah
salah satunsatunya ya adalaadalah h dengadengan n mengmenggunakgunakan an piknopiknometermeter. . ikiknometnometerer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai botol adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai botol pa
parrum um atatau au sesejejeninisnsnyaya. . aadi di dadapapat t didiarartitikkan an didisisinini, , pipiknknomometeterer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau den
densitsitas as =ui=uida. da. <<ererdapdapat at bebbeberaerapa pa macmacam am ukukururan an dardari i pikpiknomnometeeter,r, tetapi biasanya !olume piknometer yang banyak digunakan adalah $6 tetapi biasanya !olume piknometer yang banyak digunakan adalah $6 ml
ml dadan n #8 #8 mlml, , didimamana na ninilalai i !o!olulume me inini i !a!alilid d papada da tetempmpereratatur ur yayangng te
tertrterera a papada da pipiknknomometeter er tetersrsebebutut. . 'a'ara ra pepengnggugunanaan an pipiknknomometeterer diuraikan dibawah ini
diuraikan dibawah ini
•
• Lihat berapa !olume Lihat berapa !olume piknometernyapiknometernya •
•
• "a"asusukkkkan an =u=uida ida yayang ng akakan an didiukukur ur mamassa ssa jejeninisnsnya ya kke e dadalalamm
piknometer tersebut piknometer tersebut
•
• ika !olume sudah sesuai, pikn ika !olume sudah sesuai, piknometer ditutupometer ditutup •
• <imbang m <imbang massa piknometer yang berisi =uida tersebassa piknometer yang berisi =uida tersebutut •
• >itung ma>itung massa =uida yanssa =uida yang g dimasukkan dimasukkan dalam piknodalam piknometer denganmeter dengan
cara mengurangkan massa piknometer yang berisi =uida dengan cara mengurangkan massa piknometer yang berisi =uida dengan piknometer kosong
piknometer kosong
•
• Setelah data massa dan !olume =uida sudah diukur, maka beratSetelah data massa dan !olume =uida sudah diukur, maka berat
jenis dapat ditentukan jenis dapat ditentukan &?athoni, #666(.
&?athoni, #666(. 4ntuk
4ntuk larutan larutan elektrolit elektrolit sederhana sederhana misalnya misalnya larutan larutan %a'l %a'l ditemukanditemukan bah
bahwa wa !ol!olume molal ume molal parparsial linear terhsial linear terhadaadapp √ √ mm , , untuuntuk k kokosentrsentrasiasi
yang tidak pekat.
yang tidak pekat. KarKarenaena
( (
))
∅
∅
==
∅
∅
==
∅
∅
m m d d d d m m dm dm m m d d m m d d d d dm dm d d 0 0 ( ("aka diperoleh persamaan "aka diperoleh persamaan
∅
∅
++
∅
∅
==
m m d d d d m m m m V V 0 0 ( (!olume molal semu linear
!olume molal semu linear terhadap m, makaterhadap m, maka
∅
∅
++
∅
∅
==
∅
∅
m m d d d d * * sehingsehingga akga akan dipean diperolroleh pereh persamaasamaan !olun !olume molme molalal pasial zat terlarut
pasial zat terlarut sebagai berikutsebagai berikut
∅
∅
++
∅
∅
==
m m d d d d m m V V 00 )) 00 &<im enyusun, #6$8(. &<im enyusun, #6$8(.(A( 3. METO)OLO*I PER'O(AAN (A( 3. METO)OLO*I PER'O(AAN
3.1 A$at dan (ahan 3.1 A$at dan (ahan (
( //llaatt
•
• +iknometer +iknometer •
• 2abu ukur $* m22abu ukur $* m2 •
• elas 3kur $* m2 dan (** m2elas 3kur $* m2 dan (** m2 •
• eaker lass 0$* m2 dan (** m2eaker lass 0$* m2 dan (** m2 •
• +ipet 4ohr+ipet 4ohr •
• +ipet +ipet VVoolumelume
0
0 aahhaann
•
• Larutan %a'l @ "Larutan %a'l @ "
3., Pr%s#d"r P#r/%aan 3., Pr%s#d"r P#r/%aan
−
− 1ibuat #66 mL larutan %a'l @,6 1ibuat #66 mL larutan %a'l @,6 " dengan pelarut air" dengan pelarut air −
− 1iencerkan larutan %a'l menjadi kosentrasi AB CB $D:B1iencerkan larutan %a'l menjadi kosentrasi AB CB $D:B
$D$7 dari larutan %a'l @" $D$7 dari larutan %a'l @"
−
− 1itimbang piknometer kosong 1itimbang piknometer kosong &;&;e(, piknometer e(, piknometer penuhpenuh
den
dengan gan a5ua5uadeades s &;&;66(, dan (, dan pikpiknomnometeeter r penpenuh uh berberisiisi
larutan %a'l &;( larutan %a'l &;(
−
− 1icatat masing-masing massa piknometer1icatat masing-masing massa piknometer −
− 1icatat temperatur didalam piknometer1icatat temperatur didalam piknometer −
− 1ihitung densitas larutan1ihitung densitas larutan
Larutan %a'l Larutan %a'l
>asil >asil
BAB %. HASIL DAN PE!BAHASAN BAB %. HASIL DAN PE!BAHASAN
%.1 Ha$#l %.1 Ha$#l
E.$.$ 1ata engukuran E.$.$ 1ata engukuran
eenngguukkuurraann KKoosseennttrraassii ;;e e &&ggrr(( ;;66&&ggrr(( ; ; &&ggrr((
"assa "assa 6,$:F8 " 6,$:F8 " @ @$$,,EE:: EE$$,,88$$66 E$,8FF E$,8FF 6 6,,@@FF88 "" EE$$,,77EE66 6 6,,FF88 "" EE$$,,FF::$$ $ $,,88 "" EE##,,66**** < <emperaturemperatur 6,$:F8 " 6,$:F8 " @6 @666'' ##77,,::66'' #: #:66'' 6 6,,@@FF88 "" ##FF,,::66'' 6 6,,FF88 "" ##:: 66'' $ $,,88 "" ##::,,EE66''
Keterangan ;e piknometer kosong Keterangan ;e piknometer kosong
;
;66 piknometer berisi a5uades piknometer berisi a5uades
;
; piknometer piknometer berisi berisi larutan larutan %a'l%a'l
E.$.# 1ensitas dan "olalitas E.$.# 1ensitas dan "olalitas
K
Koosseennttrraassi i &&""(( 11eennssiittaas s &&ggrrDDccmm@@(( ""oollaalliiaas &s &mmoollDDggrr((
6 6,,$$::FF8 8 $$,,6666@@ 66,,$$::** 6 6,,@@FF8 8 $$,,6666**88 66,,@@FF**77 6 6,,FF8 8 $$,,66##@@ 66,,FF7777 $ $,,8 8 $$,,6688EE $$,,8888 E.$.@ +olume "olal Semu dan +olume "olal arsial
E.$.@ +olume "olal Semu dan +olume "olal arsial Kosentrasi
Kosentrasi ∅∅
&cm
&cm@@Dmol(Dmol(
+
+$$ &cm &cm@@DDmmooll(( ++## &cm &cm@@Dmol(Dmol(
6 6,,$$::FF8 8 ::77,,7766# # ::##,,FFFF## FF88,,$$$$EE 6 6,,@@FF8 8 ::**,,6677E E ::77,,@@FF ::66,,****66 6 6,,FF8 8 ::**,,FF::7 7 :F:F,,::**$$ ::EE,,$$66## $ $,,8 8 **$$,,**777 7 **66,,77@@$$ ::FF,,**88## Keterangan
Keterangan ∅∅ !olume molal semu zat terlarut !olume molal semu zat terlarut
+
+$$ !olume molal parsial pelarut !olume molal parsial pelarut
+
%.2 Pe&ba'a$an %.2 Pe&ba'a$an
Setiap mater
Setiap material memiliki siial memiliki siat fsik at fsik yang membedyang membedakan aakan antarantara material yang satu dengan material yang lainnya baik material tersebut material yang satu dengan material yang lainnya baik material tersebut mu
murrni ni atatau au sesebubuah ah cacampmpururanan. . 'a'ampmpururan an ititu u sesendndiriri i ttererdidiri ri dadariri ca
campmpururan an sesedederhrhanana a dadan n cacampmpururan an kkomomplplekeks. s. 'o'ontntoh oh cacampmpururanan sederhana adalah larutan biner yang hanya terdiri dari dua substansi. sederhana adalah larutan biner yang hanya terdiri dari dua substansi. Sub
Substastansinsi-su-substbstansansi i tertersebusebut t adaadalah lah pelpelaruarut t dan dan zat zat terterlarlarut. ut. KKedueduaa campuran substansi ini mempengaruhi siat dari larutan biner, dimana campuran substansi ini mempengaruhi siat dari larutan biner, dimana si
siat at dardari i larlarutautan n binbiner er dapdapat at ditditententukukan an melmelalualui i kimkimia ia fsikfsik. . SecSecaraara umum siat suatu material terbagi menjadi dua golongan yakni siat umum siat suatu material terbagi menjadi dua golongan yakni siat eks
ekstentensi si dan dan sisiat at intintensensii. . SiSiat at eksekstentensi si leblebih ih mudmudah ah diadiamatmati i dandan ditentukan melalui konsep kimia fsik karena siat ini tergantung pada ditentukan melalui konsep kimia fsik karena siat ini tergantung pada besar
besaran atau kuanan atau kuantitas jumltitas jumlah ah yang sedanyang sedang diteliti. <g diteliti. <erutaerutama untukma untuk karakteristik umum dari sistem biner yang terdiri dari dua komponen karakteristik umum dari sistem biner yang terdiri dari dua komponen yang bercampur pada tekanan dan temperatur yang sama, yang dapat yang bercampur pada tekanan dan temperatur yang sama, yang dapat dia
diamatmati i melmelalualui i siasiat t tertermodmodinainamikmikanyanya a &ek&ekstenstensi( si( melmelalualui i ententalpialpi,, entropi, dan !olume. 1iantara ketiga cara ini, siat termodinamika dari entropi, dan !olume. 1iantara ketiga cara ini, siat termodinamika dari !olume yaitu !olume molal parsial yang paling mudah diamati pada !olume yaitu !olume molal parsial yang paling mudah diamati pada sistem biner.
sistem biner.
ercobaan !olume molal parsial ini bertujuan untuk ercobaan !olume molal parsial ini bertujuan untuk menentukan !olume molal parsial komponen dalam larutan biner yaitu menentukan !olume molal parsial komponen dalam larutan biner yaitu lar
larutautan n %a'%a'l.+l.+oluolume me molmolal al parparsial sial sansangat gat dipdipengengaruaruhi hi oleoleh h jumjumlahlah k
komompoposisisi si momol l zazat t yayang ng teterkrkanandudung ng dadalalam m lalarurutatan n bibinener r didimamanana komposisi murni dari suatu zat yang berubah menjadi substansi ) komposisi murni dari suatu zat yang berubah menjadi substansi ) akan mempengaruhi lingkungan masing-masing molekul . Gleh karena akan mempengaruhi lingkungan masing-masing molekul . Gleh karena itu
itu dildilakakukukan an penpengamgamataatan n !ol!olume ume molmolal al paparsirsial al larlarutautan n %a'%a'l l daldalamam berbagai macam kosentrasi antara lain pada kosentrasi $,8"B 6,F8 "B berbagai macam kosentrasi antara lain pada kosentrasi $,8"B 6,F8 "B 6,
6,@F@F8 8 "B "B dadan n 6,6,$:$:F8 F8 ". ". ++ololumume e momolalal l paparsrsiaial l lalarurutatan n %a%a'l 'l dadapapatt ditentukan apabila densitas, molalitas, dan !olume molal semu larutan ditentukan apabila densitas, molalitas, dan !olume molal semu larutan %a'
%a'l l daldalam am berberbagbagai ai macmacam am kkoseosentrntrasi asi teltelah ah dikdiketaetahuihui. . 1at1ata a yanyangg umum dibutuhkan dan digunakan untuk menghasilkan inormasi !olume umum dibutuhkan dan digunakan untuk menghasilkan inormasi !olume adala
adalah h densitdensitas as larutlarutan. an. enengukgukuran uran densidensitas, tas, molalmolalitas, itas, dan dan !olu!olumeme mo
molalal l sesemumua a lalarurutatan n memengnggugunanakakan n alalat at pipiknknomometeterer. . ikiknonomemeteterr berguna untuk menetukan densitas suatu =uida yang
men
mengguggunaknakan an orormulmulasi asi biabiasa sa sepseperterti i rhrho o && ρρ ( ( untuntuk uk menmenghighituntungg densitas karena larutan %a'l merupakan larutan dengan sistem biner densitas karena larutan %a'l merupakan larutan dengan sistem biner yang penentuannya menggunakan rumus khusus seperti
yang penentuannya menggunakan rumus khusus seperti
( (
))
( (
ee))
ee W W W W W W W W d d d d−−
−−
==
* * * *1ensitas larutan %a'l
1ensitas larutan %a'l dipengaruhi oleh besarnya kosentrasi larutan %a'ldipengaruhi oleh besarnya kosentrasi larutan %a'l ya
yang ng memengngisisi i pepenunuh h pipiknknomometeter er dadan n dedensnsititas as aiair r mumurrni ni yayangng bergantung besarnya suhu air didalam piknometer untuk menentukan bergantung besarnya suhu air didalam piknometer untuk menentukan densitas air murni yg cocok. enentuan densitas air murni ditentukan densitas air murni yg cocok. enentuan densitas air murni ditentukan den
dengan gan menmengisgisi i penpenuh uh pikpiknomnometeeter r dendengan gan a5ua5uadeades s dan dan menmengamgamatiati su
suhuhunynya a memelalalului i teterrmomomemeteter r yayang ng adada a dadalalam m pipiknknomometeterer. . SuSuhuhu a5u
a5uadeades s daldalam am pikpiknonometmeter er menmenunjunjukkukkan an #F#F66, , sehisehinggngga a dendensitasitas s airair
yan
yang g digdigunaunakakan n sebsebesaesar r 6,*6,**F *F grDgrDcmcm@@. . <<elah elah dikdiketahuetahui i sebelusebelumnyamnya
bahwa !olume sangat dipengaruhi oleh tekanan, temperatur, dan jumlh bahwa !olume sangat dipengaruhi oleh tekanan, temperatur, dan jumlh zat. Saat pengukuran temperatur menggunakan piknometer kosong dan zat. Saat pengukuran temperatur menggunakan piknometer kosong dan berisi =uida dalam
berisi =uida dalam berbagai kosentraberbagai kosentrasi diperoleh temperatur yang relati si diperoleh temperatur yang relati sama. Sedangkan tekanan dalam piknometer diangaap konstan dengan sama. Sedangkan tekanan dalam piknometer diangaap konstan dengan adanya =uida maupun tidak adanya =uida . "aka, hal ini sesuai dengan adanya =uida maupun tidak adanya =uida . "aka, hal ini sesuai dengan defnisi !olume molal parsial yang merupakan !olume yang tetap dalam defnisi !olume molal parsial yang merupakan !olume yang tetap dalam ko
konndnndisi isi tektekanaanan, n, temtemperperatuatur, r, dan dan kkondondisi isi kkompomposiosisi si yanyang g kkonsonstantan.. 1en
1ensitsitas as larlarutautan n %a'%a'l l berberbanbandinding g lurlurus us dendengan gan kkoseosentrntrasiasi, , dimdimanaana semakin besar kosentrasi larutan %a'l maka densitas larutan semakin semakin besar kosentrasi larutan %a'l maka densitas larutan semakin meningkat. Kosentrasi larutan %a'l 6,$:F8 "B 6,@F8 "B 6,F8 "B $,8 " meningkat. Kosentrasi larutan %a'l 6,$:F8 "B 6,@F8 "B 6,F8 "B $,8 " me
memimililiki ki ninilalai i dedensnsititas as yayang ng bebertrtururutut-t-tururut ut sebsebesesar ar $,6$,68E8EB B $,$,6#6#@B@B $,6
$,66*86*8B B $,6$,66@ 6@ grDgrDcmcm@@. . )er)ertamtambah bah besbesararnya nya dendensitsitas as sirsiring ing kkenaenaikikanan
kse
ksentrntrasi asi menmenunjunjukkukkan an jumjumlah lah kkompomposiosisi si zat zat terterlarlarut ut yanyang g semsemakiakinn besar seiring dengan bertambahya kosentrasi. 1ensitas menunjukkan besar seiring dengan bertambahya kosentrasi. 1ensitas menunjukkan ke
keraprapataatan n parpartiktikel el daldalam am suasuatu tu larlarutautan, n, sehsehingingga ga kketietika ka kokosensentrtrasiasi semakin bertambah kerapatan antar molekul didalam larutan juga akan semakin bertambah kerapatan antar molekul didalam larutan juga akan bertambah
bertambah
"olalitas
"olalitas sering sering disebut disebut sebagai sebagai kosentrasi kosentrasi molal. molal. "olalitas"olalitas mer
merupaupakakan n penpengukgukururan an kkoseosentrntrasi asi zat zat terterlarlarut ut daldalam am larlarutautan n yanyangg disimbolkan dalam sejumlah mol substansi dalam massa pelarut. ada disimbolkan dalam sejumlah mol substansi dalam massa pelarut. ada
umumnya satuan molalitas yang digunakan adalah molDkg yang juga umumnya satuan molalitas yang digunakan adalah molDkg yang juga disimbolkan sebagai molal. "olalitas dan densitas sangat berpengaruh disimbolkan sebagai molal. "olalitas dan densitas sangat berpengaruh dalam perhitungan !olume molal semu karena kedua !ariabel ini adalah dalam perhitungan !olume molal semu karena kedua !ariabel ini adalah dua !ariabel yang
dua !ariabel yang menyatakan komenyatakan komposisi komponen dalam larutan yangmposisi komponen dalam larutan yang berguna untuk menghitung !olume molal parsial larutan. Sebelumnya berguna untuk menghitung !olume molal parsial larutan. Sebelumnya molalitas sering dianalogikan sebagai molaritas kosentrasi. <etapi sejak molalitas sering dianalogikan sebagai molaritas kosentrasi. <etapi sejak H.% Lewis dan ". Iandall mempublikasikan <ermodinamika dan Jnergi H.% Lewis dan ". Iandall mempublikasikan <ermodinamika dan Jnergi )eb
)ebas as SubSubstastansinsi,mo,molallalitaitas s diadianggnggap ap sebsebagaagai i uniunit t sisiat at intintensiensi yanyangg tidak bisa disamakan dengan molaritas karena molalitas adalah salah tidak bisa disamakan dengan molaritas karena molalitas adalah salah satu unit yang lebih tepat dalam menentukan siat ekstensi !olume satu unit yang lebih tepat dalam menentukan siat ekstensi !olume suatu larutan
suatu larutan campuran sedercampuran sederhana daripadhana daripada molaritas. a molaritas. "olalitas dalam"olalitas dalam larutan biner dinyatakan dalam persamaan dibawah ini
larutan biner dinyatakan dalam persamaan dibawah ini
( ( ))
−−
==
(*** (*** ( ( 0 0 M M M M d d m m "elal"elalui ui persapersamaan maan tersetersebut but diperdiperoleh oleh besarbesarnya nya molalmolalitas itas sebansebandingding den
dengan gan besbesararnya nya kkoseosentrntrasi asi larlarutautan n %a'%a'l. l. 1ar1ari i kokosensentratrasi si terterbesbesarar larut
larutan an %a'l %a'l hingga kosenthingga kosentrasi rasi terkterkecil, ecil, nilai nilai molalmolalitas itas bertberturut-urut-turuturutt sebesar $,88 molDgrB 6,F77 molDgrB 6,@F*7 molDgrB dan 6,$:* molDgr. sebesar $,88 molDgrB 6,F77 molDgrB 6,@F*7 molDgrB dan 6,$:* molDgr. "olalitas larutan terbesar berasal dari larutan dengan kosentrasi yang "olalitas larutan terbesar berasal dari larutan dengan kosentrasi yang paling besar karena jumlah mol zat terlarut %a'l dalam pelarut lebih paling besar karena jumlah mol zat terlarut %a'l dalam pelarut lebih besar pada kosentrasi yang besar pula.
besar pada kosentrasi yang besar pula.
+olume larutan ideal dapat dihitung hanya dengan +olume larutan ideal dapat dihitung hanya dengan menjumlahkan !olume pelarut murni dengan !olume zat terlarut murni. menjumlahkan !olume pelarut murni dengan !olume zat terlarut murni. <
<etapi etapi bila bila larutan larutan tersebut tersebut bukan bukan larutan larutan ideal ideal seperti seperti larutan larutan %a'l,%a'l, pen
pennennentuatuan n !ol!olume ume larlarutn utn menmengungunakakan an !ol!olume ume molmolal al parparsial sial yanyangg merupakan salah satu dari siat ekstensi. +olume larutan dengan satu merupakan salah satu dari siat ekstensi. +olume larutan dengan satu komponen zat terlarut didefnisikan sebagai jumlah dari hasil perkalian komponen zat terlarut didefnisikan sebagai jumlah dari hasil perkalian !olum molar larutan dengan jumlah mol pelarut dan !olum molal semu !olum molar larutan dengan jumlah mol pelarut dan !olum molal semu za
zat t teterlrlararut ut dedengngan an jujumlmlah ah momol l zazat t teterlrlararutut. . ++ololum um momolalar r pepelalarurutt diasumsikan sebagai !olume yang kuantitasnya sama dengan !olume diasumsikan sebagai !olume yang kuantitasnya sama dengan !olume pe
pelalarurut t tatanpnpa a adadananya ya zazat t teterlrlararutut, , sesedadangngkakan n !o!olulume me momolalal l sesemumu adalah !olume molal zat terlarut yang jika diasumsikan bahwa !olume adalah !olume molal zat terlarut yang jika diasumsikan bahwa !olume molar
asu
asumsi msi !ol!olume ume molmolar ar zat zat pelpelaruarut t diadianggnggap ap tidtidak ak rerealialistisstis, , sehsehinginggaga dig
digambambarkarkan an sebsebagaagai i nilnilai ai semsemu. u. ++oluolume me molmolal al zat zat terterlarlarut ut adaadalahlah ungsi molalitas zat terlarut dan densitas zat terlarut. +olume eekti ungsi molalitas zat terlarut dan densitas zat terlarut. +olume eekti pel
pelaruarut t diadiasumsumsiksikan an sebsebagaagai i !ol!olume ume sissisa a dardari i !ol!olume ume molmolar ar murmurni,ni, ketika semua !olume berubah &pelarut dan zat terlarut( dalam larutan ketika semua !olume berubah &pelarut dan zat terlarut( dalam larutan yang kemudian dikenal sebagai !olume
yang kemudian dikenal sebagai !olume molal semu molal semu zat terlarut. +olumezat terlarut. +olume mol
molal al semsemu u berberawaawal l dardari i kkeseleselururuhauhan n perperubaubahan han !ol!olume ume akiakibat bat zatzat te
terlrlararutut. . KKararenena a !o!olulume me momolalal l sesemu mu beberarasasal l dadari ri !o!olumlume e sissisa a dadariri !ol
!olume ume molmolar ar murmurni, ni, makmaka a !ol!olume ume molmolal al semsemu u berberbanbandinding g terterbalbalikik dengan molalitas yang apabila dinyatakan sebagai persamaan adalah dengan molalitas yang apabila dinyatakan sebagai persamaan adalah
( (
))
m m V V n n V V−−
(( ((**==
∅
∅
++oluolume me larlarutautan n dan dan !ol!olume ume molmolal al air air murmurni ni dapdapat at dipdipereroleoleh h melmelalualuii hubungan +9&$666m"
hubungan +9&$666m"##(Dd dan n(Dd dan n$$ V V 11
0 0
9$666Dd
9$666Dd66. )ila hubungan kedua. )ila hubungan kedua
pe
persrsamamaaaan n inini i didisusubsbstititutusiksikan an kke e pepersrsamamaaaan n atatas as akakan an didipeperrololeheh persamaan persamaan
( (
))
d d W W W W W W W W m m M M M M ee
−−
−−
−−
−−
==
∅
∅
** * * 0 0 0 0 (***(***4ntuk larutan sederhana seperti %a'l diketahui bahwa !olume molal 4ntuk larutan sederhana seperti %a'l diketahui bahwa !olume molal semu dan akar molalitas dapat
semu dan akar molalitas dapat dihubungkan melalui kur!a linear sepertidihubungkan melalui kur!a linear seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini
yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini
6 6..@@ 66..EE 66..88 66..77 66..FF 66..:: 66..** $$ $$..$$ $$..## $$..@@ :# :# :E :E :7 :7 :: :: *6 *6 *# *# *E *E &
&( 9 ( 9 - 7.$8 - 7.$8 *E.#@ *E.#@ IM 9 6.*7 IM 9 6.*7
N
N
(
(
(
(
!
!
s
s
O
O
√ √(( 55((6600∕∕rr55((6600 O Ocm)'molcm)'molK
Kurur!a !a berbernilnilai ai linlinear ear negnegatiati kakarerena na !ol!olume ume molmolal al semsemu u berberbanbandindingg terba
terbalik lik dengdengan an akaakar r dari molalitasdari molalitas. . SemakSemakin in besar molalitabesar molalitas s larularutantan %a'
%a'l l !ol!olume molume molal semua semal semua semakiakin kecin kecil. 1ari gral. 1ari grafk, dapfk, dapat diliat dilihathat penurunan drastis !olume molal semu yaitu pada larutan %a'l dengan penurunan drastis !olume molal semu yaitu pada larutan %a'l dengan kosentrasi $,8 " menuju 6,F8 " yaitu dengan nilai !olume molal semu kosentrasi $,8 " menuju 6,F8 " yaitu dengan nilai !olume molal semu berturut-turut sebesar :7,76# cm
berturut-turut sebesar :7,76# cm@@Dmol dan :*,67E cmDmol dan :*,67E cm@@Dmol. Dmol. erbederbedaanaan
penurunan kur!a yang tidak terlalu besar yaitu dari larutan kosentrasi penurunan kur!a yang tidak terlalu besar yaitu dari larutan kosentrasi 6,F
6,F8 8 " " menmenuju uju kkoseosentrntrasi asi 6,@6,@F8 F8 ", ", dimdimana ana besbesararnya nya !ol!olume ume molmolalal semu larutan %a'l 6,@F8 " adalah :*,F:7 ". )ila diamati, perubahan semu larutan %a'l 6,@F8 " adalah :*,F:7 ". )ila diamati, perubahan besarnya !olume molal semu dari larutan %a'l 6,F8 " dan 6,@F8 " besarnya !olume molal semu dari larutan %a'l 6,F8 " dan 6,@F8 " dipengaruhi oleh besarnya massa piknometer yang berisi larutan %a'l dipengaruhi oleh besarnya massa piknometer yang berisi larutan %a'l &;
&;( ( lalarurutatan n 6,6,@F@F8 8 " " yayang ng titidadak k jajauh uh beberbrbededa a bebesasarrnynya a dedengngan an ;; larutan %a'l 6,F8 ". >al ini disebabkan saat penimbangan piknometer larutan %a'l 6,F8 ". >al ini disebabkan saat penimbangan piknometer ter
terlallalu u penpenuh uh sehsehingingga ga tuttutup up pikpiknomnometeeter r tidtidak ak menmenutuutup p pikpiknomnometeeterr dengan rapat sehingga kerapatan larutan menjadi berkurang sehingga dengan rapat sehingga kerapatan larutan menjadi berkurang sehingga mas
massa sa larlarutautan n %a'%a'l l 6,F6,F8 8 " " yanyang g ditditimbimbang ang menmenjadjadi i berberkukuranrang g dandan mempengaruhi saat perhitungan densitas larutan yang secara langsung mempengaruhi saat perhitungan densitas larutan yang secara langsung juga mempengaruhi besar
juga mempengaruhi besarnya molalitas.nya molalitas. ersamaan
ersamaan Hibbs-1uhem Hibbs-1uhem digunakan digunakan untuk untuk menyatakan menyatakan siat- siat-siat
siat tertermodinmodinamikamika a kokomponmponen en dalam dalam larutlarutan. an. >ubu>ubungan ngan persapersamaanmaan Hibbs-1uhem diperoleh dari enenrgi bebas
Hibbs-1uhem diperoleh dari enenrgi bebas molal parsial. engaplikasianmolal parsial. engaplikasian persamaan Hibbs-1uhem untuk semua kuantitas molal parsial adalah persamaan Hibbs-1uhem untuk semua kuantitas molal parsial adalah sama. Lebih mudahnya, !olume molal parsial dapat digunakan untuk sama. Lebih mudahnya, !olume molal parsial dapat digunakan untuk enggambarkan hubungan terebut. +olume molal parsial dibagi menjadi enggambarkan hubungan terebut. +olume molal parsial dibagi menjadi dua macam antara lain !olume molal parsial pelarut dan !olume molal dua macam antara lain !olume molal parsial pelarut dan !olume molal parsial zat terlarut. 1engan kata lain, !olume molal parsial zat terlarut parsial zat terlarut. 1engan kata lain, !olume molal parsial zat terlarut ada
adalah lah !ol!olume ume eeeektikti zat zat terterlarlarut ut dan dan !ol!olume ume molmolal al parparsial sial pelpelaruarutt te
terrmamasusuk k dadalalam m peperurubabahahan n !o!olulume me pepelalarurut t yayang ng didisesebababkbkan an ololeheh inter
interaksi pelarut aksi pelarut dengdengan an zat zat terlaterlarut. )esarnrut. )esarnya ya !olum!olume e molal parsialmolal parsial pelarut dinyatakan sebagai +
pelarut dinyatakan sebagai +$$ dapat ditentukan melalui persamaan dapat ditentukan melalui persamaan
∅
∅
++
∅
∅
==
m m d d d d m m m mV
V
(( 001i
1imamanana d d mm
d d
∅
∅
merupakan turunan antara !olume molal semu terhadap merupakan turunan antara !olume molal semu terhadap akar molalitas dalam berbagai macam kosentrasi larutan %a'l, yang akar molalitas dalam berbagai macam kosentrasi larutan %a'l, yang nilainya merupakan slope dari kur!a !olume molal semu terhadap akar nilainya merupakan slope dari kur!a !olume molal semu terhadap akar molal
molalitas itas yaityaitu sebu sebesar esar -7,$8-7,$8$8 $8 cmcm@@grgr$D#$D#DmolDmol@D#@D#. Setelah nilai tersebut. Setelah nilai tersebut
di
dikketetahahui ui mamakka a bebesasarrnynya a !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l pepelalarurut t dadapapatt ditentukan. )esarnya !olume molal parsial larutan %a'l dalam berbagai ditentukan. )esarnya !olume molal parsial larutan %a'l dalam berbagai mac
macam am kokosensentratrasi si dapdapat at dibdibuat uat kukur!r!a a terterhadhadap ap besbesararnya nya momolalilalitastas dalam berbagai !ariasi kosentrasi larutan %a'l.
dalam berbagai !ariasi kosentrasi larutan %a'l.
6 6 66..## 66..EE 66..77 66..:: $$ $$..## $$..EE $$..77 $$..:: F: F: :6 :6 :# :# :E :E :7 :7 :: :: *6 *6 *# *# &
&( 9 ( 9 - 8.@ - 8.@ *6.FE *6.FE IM 9 6.*8 IM 9 6.*8
+$ !s m
+$ !s m
m mol'gr m mol'gr V( cm)'mol V( cm)'molKelinieran kur!a !olume molal parsial terhadap molalitas terlihat dalam Kelinieran kur!a !olume molal parsial terhadap molalitas terlihat dalam point kedua hingga point terakhir yaitu pada kosentrasi $,8 "B 6,F8 "B point kedua hingga point terakhir yaitu pada kosentrasi $,8 "B 6,F8 "B dan
dan 6,@6,@F8 F8 " " yanyang g menmenunjunjukkukkan an nilnilia ia !ol!olume ume molmolal al parparsiasial l sebsebesaesarr :#,FF#B :7,@FB :F,:*$ cm
:#,FF#B :7,@FB :F,:*$ cm@@Dmol.Dmol.
Se
Sedadangngkkan an !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l zazat t teterlrlararut ut didinynyatatakakan an dadalalamm persamaan persamaan
∅
∅
++
∅
∅
==
m m d d d d m mV
V
00 )) 00"elalui persaman diatas diperoleh kur!a !olume molal parsial terhadap "elalui persaman diatas diperoleh kur!a !olume molal parsial terhadap molalitas sebagai berikut
6 6 66..## 66..EE 66..77 66..:: $$ $$..## $$..EE $$..77 $$..:: 78 78 F6 F6 F8 F8 :6 :6 :8 :8 *6 *6 &
&( 9 ( 9 - - :.:8 :.:8 ::.E#::.E# IM 9 6.*F IM 9 6.*F
+# !s m
+# !s m
m mol'gr m mol'gr V0 cm)'mol V0 cm)'molKur!a !olume molal zat terlarut terhadap molalitas menunjukkan nilai Kur!a !olume molal zat terlarut terhadap molalitas menunjukkan nilai linear yang negati. 1ari kur!a diatas diketahui bahwa semakin besar linear yang negati. 1ari kur!a diatas diketahui bahwa semakin besar molarlitas larutan %a'l, maka semakin kecil nilai !olume molal parsial molarlitas larutan %a'l, maka semakin kecil nilai !olume molal parsial zat terlarut.
zat terlarut.
Kedua kur!a !olume molal parsial pelarut &+
Kedua kur!a !olume molal parsial pelarut &+$$( dan ( dan !olum!olumee
molal parsial zat terlarut &+
molal parsial zat terlarut &+##( menunjukkan kur!a linear negati. +olume( menunjukkan kur!a linear negati. +olume
molal parsial berkaitan dengan interaksi antara komponen-komponen molal parsial berkaitan dengan interaksi antara komponen-komponen dalam larutan. +olu
dalam larutan. +olume me molal parsial molal parsial pelarpelarut ut pada pada kokosentrsentrasi asi larularutantan ter
terendendah ah memmemiliiliki ki nilnilai ai sebsebesaesar r *6,*6,7@$ 7@$ cmcm@@DmolDmol, , sedansedangkagkan n !olu!olumeme
mol
molal al parparsiasial l zat zat terterlarlarut ut padpada a kkoseosentrntrasi asi terterendendah ah sebsebesaesar r :F,:F,*8#*8# cm
cm@@DmoDmol. l. )il)ila a dildilihaihat t dardari i besbesararnya nya !ol!olume ume molmolal al parparsial sial kekeduaduanynya,a,
int
interaeraksi ksi pelpelaruarut-it-ion on padpada a !ol!olume ume molmolal al paparsirsial al pelpelaruarut t leblebih ih besbesarar daripada interaksi antara ion-ion zat terlarut pada !olume molal parsial daripada interaksi antara ion-ion zat terlarut pada !olume molal parsial zat terlarut. 3nteraksi ion6ion berkurang karena larutan yang semakin zat terlarut. 3nteraksi ion6ion berkurang karena larutan yang semakin en
encecer r sesehihingngga ga mememimisahsahkkan an ininteteraraksi ksi anantatara ra i-i-ioion n dadalalam m lalarurutatan.n.
enuenurunrunan an !ol!olume ume molmolal al parparsial sial yanyang g sansangat gat signsignifkifkan an terterjadjadi i padpadaa larutan %a'l pada larutan 6,@F8 " dimana memiliki suhu larutan paling larutan %a'l pada larutan 6,@F8 " dimana memiliki suhu larutan paling ren
rendah dah #F,:#F,:66'. '. Suhu Suhu rerendah ndah mengumengurangrangi i interinteraksi aksi antarantara a pelarpelarut-iout-ionn
dan ion-ion, sehingga penurunan besarnya !olume molal parsial sangat dan ion-ion, sehingga penurunan besarnya !olume molal parsial sangat terlihat dari !olume molal parsial
terlihat dari !olume molal parsial larutan dengan kosentrasi 6,$:F8 " kelarutan dengan kosentrasi 6,$:F8 " ke kosentrasi 6,@F8 ". Sedangkan penurunan !olume molal parsial dari kosentrasi 6,@F8 ". Sedangkan penurunan !olume molal parsial dari kosentrasi 6,@F8 hingga kosentrasi $,8 " menunjukkan penurunan yang kosentrasi 6,@F8 hingga kosentrasi $,8 " menunjukkan penurunan yang tidak signifkan karena suhu ketiga larutan sama yaitu
BAB (. PENUTUP BAB (. PENUTUP
(.1 )e$#&*ulan (.1 )e$#&*ulan
"enye
"enyesuaiksuaikan an tujuatujuan n dilakdilaksanaksanakannya annya prakpraktiktikum um yaityaituu me
menenentntukukan an !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l kmkmpoponenen n dadalalam m lalarurutatan,n,mamakaka kesimpulan dari hasil percobaan adalah
kesimpulan dari hasil percobaan adalah
•
• +olume molal parsial pelarut larutan %a'l dari kosentrasi $,8 "+olume molal parsial pelarut larutan %a'l dari kosentrasi $,8 "
hingga kosentrasi rendah 6,$:F8 " berturut-turut memiliki nilai hingga kosentrasi rendah 6,$:F8 " berturut-turut memiliki nilai sebesar :#,FF# cm
sebesar :#,FF# cm@@Dmol B :7,@F cmDmol B :7,@F cm@@DmolB :F,:*$ cmDmolB :F,:*$ cm@@DmolB *6,7@$DmolB *6,7@$
cm
cm@@DmolDmol
•
• ++ololumume e momolalal l paparsrsiaial l zazat t teterlrlararut ut lalarurutatan n %a%a'l 'l mememimilikliki i ninilalaii
semakin menurun ketika kosentrasi larutan %a'l semakin kecil. semakin menurun ketika kosentrasi larutan %a'l semakin kecil. %ilai !oume molal parsial zat terlarut dari larutan %a'l kosentrasi %ilai !oume molal parsial zat terlarut dari larutan %a'l kosentrasi tinggi hingga kosentrasi rendah sebesar F8,$$E cm
tinggi hingga kosentrasi rendah sebesar F8,$$E cm@@DmolB :6,**6DmolB :6,**6
cm
cm@@DmolB :E,$6# cmDmolB :E,$6# cm@@DmolB :F,*8# cmDmolB :F,*8# cm@@Dmol.Dmol.
(.2 Saran (.2 Saran
•
• "enggunakan $ jenis alat pipet saat pengambilan larutan untuk"enggunakan $ jenis alat pipet saat pengambilan larutan untuk
penge
pengenceranceran n akan menghasilakan menghasilkan kan hasil hasil pengepengencernceran an yang yang lebihlebih akurat dari pada menggunakan # pipet yang berbeda
akurat dari pada menggunakan # pipet yang berbeda jenis.jenis.
•
• engengulaulangangan n penpengukgukurauran n perperlu lu dildilakakukukan an untuntuk uk menmendapdapatkatkanan
hasil yang presisi hasil yang presisi
DA+TAR PUSTA)A DA+TAR PUSTA)A
nnoonniimm. . ##66$$88.. M MSSDDS S NNatatririum um KKloloriridada.. httpDDwww
httpDDwww.sciencelab.comDmsds.phpPmsds3d9**#F8*@.sciencelab.comDmsds.phpPmsds3d9**#F8*@. . 11iiaakksseess tanggal $E September #6$8
tanggal $E September #6$8 tkins, eter. #667.
tkins, eter. #667. Phys Physical Cical Chemisthemistry Eiry Eight Eght Ediditiotio. 4nited Stated ;.>. 4nited Stated ;.> ?reeman and 'ompany
?reeman and 'ompany )ulyarskii, $***.
)ulyarskii, $***. Chemical Potesial o! " #iary SolutioChemical Potesial o! " #iary Solutio.. <
<echnicalphysic Springerechnicalphysic Springer
7ogra,S.K.(88*.
7ogra,S.K.(88*. Kimia Fisik dan oal!oal Kimia Fisik dan oal!oal . Jakarta93niversitas :ndonesia.. Jakarta93niversitas :ndonesia. ;athoni, Sun<an. 0***.
;athoni, Sun<an. 0***. "denti#ikasi Massa "denti#ikasi Massa $enis Minyak $enis Minyak %oreng Menggnakan Piknometer %oreng Menggnakan Piknometer .. Jember9 3niversitas Jember
Jember9 3niversitas Jember =i
=im m +en+enyuyusunsun. . 0*(0*($.$. Penuntun Penuntun Praktikum Praktikum Kimia Kimia Fisik Fisik "" "" . Jember9 ;4:+/ 3niversitas. Jember9 ;4:+/ 3niversitas Jember
LA!PIRAN LA!PIRAN
$
$ engengencenceraeran dn dari ari LarLarutautan %n %a'l a'l @ "@ "
•
• Larutan %Larutan %a'l Ka'l Kosentrasi $,8 osentrasi $,8 ""
ml ml M M Mml Mml V V ml ml M M V V M M V V M M V V M M 0$ 0$ ) ) >$ >$ $* $* .. $ $ ,, ( ( .. ) ) .. .. ( ( ( ( 0 0 0 0 ( ( ( (
==
==
==
==
1imana "1imana "$$kosentrkosentrasi larutan %a'l asi larutan %a'l @ "@ "
+
+$$!olume larutan %a'l @"!olume larutan %a'l @"
"
"## kosentrasi yang diencerkan kosentrasi yang diencerkan
+
+## !olume labu !olume labu ukurukur
•
• Larutan %a'l kosentrasi 6,F8 "Larutan %a'l kosentrasi 6,F8 "
ml ml M M Mml Mml V V ml ml M M V V M M V V M M V V M M $ $ ,, (0 (0 ) ) $ $ ,, )> )> $* $* .. >$ >$ ,, * * .. ) ) .. .. ( ( ( ( 0 0 0 0 ( ( ( (
==
==
==
==
•• Larutan %a'l kosentrasi 6,@F8 "Larutan %a'l kosentrasi 6,@F8 "
ml ml M M Mml Mml V V ml ml M M V V M M V V M M V V M M 0$ 0$ ,, ? ? ) ) >$ >$ ,, (% (% $* $* .. )>$ )>$ ,, * * .. ) ) .. .. ( ( ( ( 0 0 0 0 ( ( ( (
==
==
==
==
•• Larutan %a'l kosentrasi 6,$:F8Larutan %a'l kosentrasi 6,$:F8
ml ml M M Mml Mml V V ml ml M M V V M M V V M M V V M M (0$ (0$ ,, ) ) ) ) $* $* .. (%>$ (%>$ ,, * * .. ) ) .. .. ( ( ( ( 0 0 0 0 ( ( ( (
==
==
==
==
## )e)erarat t eeninis s LaLarurutatann
•
( (
))
( (
))
( (
))
( (
))
) ) ) ) ) ) ) ) * * * * (,*$& (,*$& )?0 )?0 ,, (* (* 8(% 8(% ,, (* (* )?0 )?0 ,, (* (* 8$( 8$( ,, (* (* 88> 88> ,, * * (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( (&% (&% ,, )( )( *88 *88 ,, &0 &0 88> 88> ,, * * cm cm gr gr cm cm gr gr gr gr gr gr cm cm gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr cm cm gr gr W W W W W W W W d d d d ee ee==
==
××
==
−−
−−
==
−−
−−
==
• • Kosentrasi 6,F8 "Kosentrasi 6,F8 "( (
))
( (
))
( (
))
( (
))
) ) ) ) ) ) ) ) * * * * (,*0) (,*0) )?0 )?0 ,, (* (* ?*( ?*( ,, (* (* )?0 )?0 ,, (* (* ?)) ?)) ,, (* (* 88> 88> ,, * * (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( (&% (&% ,, )( )( >%( >%( ,, &( &( 88> 88> ,, * * cm cm gr gr cm cm gr gr gr gr gr gr cm cm gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr cm cm gr gr W W W W W W W W d d d d ee ee==
==
××
==
−−
−−
==
−−
−−
==
• • KoKosentrasi 6,@F8 sentrasi 6,@F8 ""( (
))
( (
))
( (
))
( (
))
) ) ) ) ) ) ) ) * * * * **8$ **8$ ,, ( ( )?0 )?0 ,, (* (* &?* &?* ,, (* (* )?0 )?0 ,, (* (* &80 &80 ,, (* (* 88> 88> ,, * * (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( (&% (&% ,, )( )( ?&* ?&* ,, &( &( 88> 88> ,, * * cm cm gr gr cm cm gr gr gr gr gr gr cm cm gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr cm cm gr gr W W W W W W W W d d d d ee ee==
==
××
==
−−
−−
==
−−
−−
==
• • KoKosentrasi 6,$:F8 sentrasi 6,$:F8 ""( (
))
( (
))
( (
))
( (
))
) ) ) ) ) ) ) ) * * * * (,**) (,**) )?0 )?0 ,, (* (* )8% )8% ,, (* (* )?0 )?0 ,, (* (* &08 &08 ,, (* (* 88> 88> ,, * * (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( (&% (&% ,, )( )( $>> $>> ,, &( &( 88> 88> ,, * * cm cm gr gr cm cm gr gr gr gr gr gr cm cm gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr cm cm gr gr W W W W W W W W d d d d ee ee==
==
××
==
−−
−−
==
−−
−−
==
@@ "o"olalalilitatas Las Larurutatann
• • Kosentrasi $,8 "Kosentrasi $,8 "
( ( ))
gr gr mol mol mol mol gr gr mol mol gr gr mol mol gr gr mol mol gr gr cm cm mol mol cm cm gr gr M M M M d d m m $$ $$ ,, ( ( ?&$ ?&$ ,, * * ( ( *$% *$% ,, * * >*) >*) ,, * * ( ( (*** (*** && && ,, $% $% $ $ ,, ( ( *$& *$& ,, ( ( ( ( (*** (*** ( ( ) ) ) ) 0 0==
==
−−
==
−−
==
−−
==
• • Kosentrasi 6,F8"Kosentrasi 6,F8"( ( ))
gr gr mol mol mol mol gr gr mol mol gr gr mol mol gr gr mol mol gr gr cm cm mol mol cm cm gr gr M M M M d d m m >?? >?? ,, * * )*? )*? ,, ( ( ( ( *$% *$% ,, * * )?& )?& ,, ( ( ( ( (*** (*** && && ,, $% $% >$ >$ ,, * * *0) *0) ,, ( ( ( ( (*** (*** ( ( ) ) ) ) 0 0==
==
−−
==
−−
==
−−
==
• • Kosentrasi 6,@F8Kosentrasi 6,@F8( ( ))
gr gr mol mol mol mol gr gr mol mol gr gr mol mol gr gr mol mol gr gr cm cm mol mol cm cm gr gr M M M M d d m m )>8? )>8? ,, * * ?)& ?)& .. 0 0 ( ( *$% *$% ,, * * ?80 ?80 ,, 0 0 ( ( (*** (*** && && ,, $% $% )>$ )>$ ,, * * **8$ **8$ ,, ( ( ( ( (*** (*** ( ( ) ) ) ) 0 0==
==
−−
==
−−
==
−−
==
• • KoKosentrasi sentrasi 6,$:F86,$:F8( (
))
gr gr mo mol l mol mol gr gr mol mol gr gr mo mol l gr gr mol mol gr gr cm cm mol mol cm cm gr gr M M M M d d m m (%8 (%8 ,, * * 08( 08( ,, $ $ ( ( *$% *$% ,, * * )&8 )&8 ,, $ $ ( ( (*** (*** && && ,, $% $% (%>$ (%>$ ,, * * **) **) ,, ( ( ( ( (*** (*** ( ( ) ) ) ) 0 0==
==
−−
==
−−
==
−−
==
EE ++oluolume "ome "olal Slal Semu emu Qat <Qat <erlerlaruarutt
•