• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Volume Molal Parsial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Volume Molal Parsial"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIK II

KIMIA FISIK II

VOLUME MOLAL PARSIAL

VOLUME MOLAL PARSIAL

Nama

Nama : : Titissari Titissari IndahIndah NIM

NIM : : 111111810301010810301010 F

Faakk!!""rr""ssaann : M: MIIPPAAKKiimmiiaa K#$%m&%k

K#$%m&%k : : 33 N

Naamma a AAssiisstt##nn : : ''iinndd##

LA(ORATO

LA(ORATORIUM RIUM KIMIA FISIK KIMIA FISIK 

!URUSAN KIMIA

!URUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA )AN ILMU PEN*ETA+UAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA )AN ILMU PEN*ETA+UAN ALAM

UNIVERSITAS !EM(ER  UNIVERSITAS !EM(ER 

(2)

,01-BAB 1. PENDAHULUAN BAB 1. PENDAHULUAN

1

1 LLatataar r BBelelaakakanngg

Larutan

Larutan merupakan merupakan campuran campuran homogen homogen dimana dimana kombinakombinasisi fsikal dua atau lebih substansi-substansi murni. Sebagaimana diketahui fsikal dua atau lebih substansi-substansi murni. Sebagaimana diketahui bah

bahwa setiawa setiap p zat memzat memiliiliki siat ki siat yanyang g berberbedbeda-ba-beda anteda antara satu zatara satu zat den

dengan gan zat zat lailainnynnya a . . SecSecara ara umuumum, m, siasiat-st-siaiat t tertersebsebut ut dapdapat at dibdibagiagi dalam dua k

dalam dua kelompok elompok yaitu siat ekstenyaitu siat ekstensi dan siat intensisi dan siat intensi. K. Kedua siatedua siat ini dapat diketahui besarannya melalui konsep kimia fsik. Siat ekstensi  ini dapat diketahui besarannya melalui konsep kimia fsik. Siat ekstensi  ada

adalah lah sisiat at dimdimana ana besbesaraaran n ataatau u kukuantantitaitasnysnya a inini tei tergarga ntntunung g papadada  ju

 ju mlml ah ah baba haha n n yaya ng ng sese dada ng ng didi tete llitit ii, , sseedada nngkgkaan n ssii at at iintnt eensns ii   yait

yaitu u suatsuatu u kukuantiantitas tas siat yang siat yang tidatidak k berbergantgantung ung pada jumlahpada jumlah ba

bahahan n yayang ng didiamamatati. i. KKononsep insep ini didei dideskrskripsiipsikakan daln dalam kiam kimia pomia potentensialsial y

yanang g mumulalai i beberrkkemembbanang g ppadada a kkuuanantitittas as momolalar r ppararsisial al ununtutukk menunjukkan kasus khusus siat suatu

menunjukkan kasus khusus siat suatu campuran sederhana.campuran sederhana.

Salah satu sifat-sifat parsial yang ada yakni sifat molal parsial yang lebih mudah Salah satu sifat-sifat parsial yang ada yakni sifat molal parsial yang lebih mudah dig

digambambarkaarkan n dendengan gan volvolume ume molmolal al parparsiasial, l, yaiyaitu tu konkonstristribusbusi i padpada a volvolume ume dardari i satsatuu komponen dalam sampel terhadap volume total .Volume molal parsial biasanya digunakan komponen dalam sampel terhadap volume total .Volume molal parsial biasanya digunakan dal

dalam am menmenententukaukan n tektekanaanan n uap uap camcampurpuran. an. SelSelain ain itu itu daladalam m menmencamcampurpurkan kan suasuatu tu zatzat tertentu dengan zat lain dalam temperatur tertentu, harus diketahui terlebih dahulu volume tertentu dengan zat lain dalam temperatur tertentu, harus diketahui terlebih dahulu volume molal parsial dari zat-zat tersebut. Jadi, sangatlah penting untuk mengetahui volume molal molal parsial dari zat-zat tersebut. Jadi, sangatlah penting untuk mengetahui volume molal  parsial komponen larutan.

 parsial komponen larutan. Kua

Kuantintitas tas molmolal al parparsial sial menmenginginformformasikasikan an sifasifat t larularutan tan akiakibat bat koskosententrasi rasi yanyangg  berubah-ubah. Kuantitas

 berubah-ubah. Kuantitas molal parsial molal parsial termasuk termasuk dalam sifat dalam sifat ekstensif ekstensif larutan. Enegi larutan. Enegi bebasbebas ibs molal parsial yang disebut !uga sebagai potensial kimia adalah pusat pembela!aran ibs molal parsial yang disebut !uga sebagai potensial kimia adalah pusat pembela!aran sifat ekstensif larutan, tetapi visualisasi dari sifat laruutan lebih mudah melalui volume sifat ekstensif larutan, tetapi visualisasi dari sifat laruutan lebih mudah melalui volume mo

molal parslal parsialial.. plikasi dari !olume molal parsial adalahplikasi dari !olume molal parsial adalah oceanoceanograpography hy and and  aquatic environmental science

aquatic environmental science. Secara sederhana pengukuran volume molal parsial dapat. Secara sederhana pengukuran volume molal parsial dapat dilakukan pada larutan "a#l karena larutan "a#l merupakan contoh dari larutan sederhana dilakukan pada larutan "a#l karena larutan "a#l merupakan contoh dari larutan sederhana yang dengan mudah diubah-ubah kosentrasinya.

yang dengan mudah diubah-ubah kosentrasinya.

2

2 TTujujuauan Pn Perercocobabaanan

"enentukan !olume molal parsial komponen dalam larutan "enentukan !olume molal parsial komponen dalam larutan

(3)

BAB 2. DASAR TEORI BAB 2. DASAR TEORI

2.1

2.1 Material Safety Data SheetMaterial Safety Data Sheet !SDS"!SDS"

#.$.$ %atrium Klorida &%a'l( #.$.$ %atrium Klorida &%a'l(

Keadaa

Keadaan n fisik fisik natriunatrium m kloridklorida a adalah adalah padat padat atau atau berupberupa a serbuk serbuk kristal kristal padatpadat yan

yang g memmemiliiliki ki berberat at molmolekuekul l $%,$%,&& && g'mg'mol, ol, tittitik ik diddidih ih (&((&())**# # dadan n titititik k lelleleh eh %*%*((**#.#.

Sed

Sedangangkan kan sifasifat t kimkimianyianya, a, natnatrium rium klokloridrida a larularut t daldalam am air air panpanas as maumaupun pun air air dindingingin,, gliserol, dan tidak larut dalam asam klorida. Sebelum menggunakan natrium klorida, perlu gliserol, dan tidak larut dalam asam klorida. Sebelum menggunakan natrium klorida, perlu dik

diketahetahui ui bahbahaya aya dan dan penpenangangannannya ya bilbila a terter!adi !adi kokontantak k fisifisik. k. "at"atrium rium klokloridrida a dapdapatat menyebabkan iritasi kulit, mata, pernapasan, dan pencernaan. Substansi ini memiliki efek  menyebabkan iritasi kulit, mata, pernapasan, dan pencernaan. Substansi ini memiliki efek   potensial akut

 potensial akut pada kesehatan mata pada kesehatan mata dan kulit . dan kulit . +enanganan bila ter!+enanganan bila ter!adi kontak fisik adi kontak fisik dengandengan natrium klorida pada mata dan kulit yaitu dengan mengaliri bagian yang terkena kalium natrium klorida pada mata dan kulit yaitu dengan mengaliri bagian yang terkena kalium sulfat dengan air mengalir selama ($ menit tidak menggunakan sabun pada kulit yang sulfat dengan air mengalir selama ($ menit tidak menggunakan sabun pada kulit yang teriritasi. Khusus untuk mata yang terkena natrium klorida, tetap membiarkannya terbuka teriritasi. Khusus untuk mata yang terkena natrium klorida, tetap membiarkannya terbuka da

dan n memeleplepas as kokontntak ak lelensnsa a bibila la memengnggugunanakakan. n. iila la teter!ar!adi di irirititasi asi papada da pepernrnapapasaasan,n, dibutuhkan tindakan medis secepatnya /nonim, 0*($.

dibutuhkan tindakan medis secepatnya /nonim, 0*($.

2.2 T#njauan Pu$taka 2.2 T#njauan Pu$taka

Sistem

Sistem biner biner merupakan merupakan kasus kasus khusus khusus pada pada multikomponmultikomponenen sistem dimana tersedia dua komponen dalam sistem pelarut. Sistem sistem dimana tersedia dua komponen dalam sistem pelarut. Sistem te

tersrsebebut ut seseriring ng didisesebubut t sesebabagagai i cacampmpururanan. . 'o'ontntoh oh dadari ri sisiststemem campuran ini adalah larutan, dimana komponen yang berlebih disebut campuran ini adalah larutan, dimana komponen yang berlebih disebut pelar

pelarut, ut, dan dan kokomponemponen n lainnlainnya ya disebdisebut ut sebagsebagai ai zat zat terlaterlarut. Larutanrut. Larutan adala

adalah h seksekelompelompok ok molekmolekul-moul-moleklekul ul yang yang berbercampucampur r dan dan terkterkadangadang terdistribusi

terdistribusi dalam suatu dalam suatu sistem. Larutan sistem. Larutan campuran campuran sederhana sederhana adalahadalah larutan yang hanya terdiri dari dua campuran substansi. Karakteristik larutan yang hanya terdiri dari dua campuran substansi. Karakteristik umum dari sistem biner seperti larutan yaitu komponen yang becampur umum dari sistem biner seperti larutan yaitu komponen yang becampur pa

pada da tetempmpereratatur ur dadan n tetekakananan n yayang ng sasamama, , dadan n sisiat at ekektetensnsi i yayangng begabung &entalpi, entropi, dan !olume(. Siat-siat termodinamika dari begabung &entalpi, entropi, dan !olume(. Siat-siat termodinamika dari la

larurutatan n sesedederrhahana na inini i dadapapat t didiamamatati i memelalalului i !o!olulume me momolalal l paparsrsiaiall &)ulyarskii, $***(

&)ulyarskii, $***( +isualisasi

+isualisasi termudah termudah siat siat molar molar parsial parsial adalah adalah !olume !olume molalmolal parsial yang berkonstribusi pada campuran yang dibuat pada !olume parsial yang berkonstribusi pada campuran yang dibuat pada !olume total sampel. +olume molal parsial komponen campuran berubah-ubah total sampel. +olume molal parsial komponen campuran berubah-ubah

(4)

ter

tergangantuntung g kkompomposiosisi si camcampurpuran an kakarerena na linlingkgkungungan an masmasinging-ma-masinsingg mo

molelekkul ul beberurubabah h sasaat at kkomompoposissisi i beberurubabah h dadari ri susubsbstatansnsi i mumurrni ni  me

menjnjadadi i susubsbstatansnsi i mumurrni ni ). ). ererububahahan an lilingngkkunungagan n momolelekkul ul inini,i, me

mengnghahasisilklkan an !a!aririasasi i sisiaat-t-sisiaat t teterrmomodidinanamimikka a cacampmpururan an sasaatat ko

komposimposisi berubsi berubah. +ah. +olumolume molal pe molal parsialarsial, , ++ j j, substansi  saat dalam, substansi  saat dalam

beberapa komposisi ditetapkan sebagai berikut beberapa komposisi ditetapkan sebagai berikut

11 ,, ,,T T nn  p  p n n j j V  V  V  V  jj

  

  

  

  





  

  

∂∂

∂∂

==

/$0 /$0 1

1iimmaannaa subscript subscript  nn22 menmengargartiktikan an bahbahwa wa jumjumlah lah semsemua ua subsubstastansi

nsi--sub

substanstansi si yanyang g tertersedisedia a kkonsonstan tan &34&34' ' mermerekekomeomendandaikikan an simsimbolbol

pa

parsrsiaial l momolar lar dedengnganan  χ   χ 

, tetapi hanya ketika terjadinya kebingungan , tetapi hanya ketika terjadinya kebingungan de

dengngan an kkuauantntititasas  χ   χ 

.

. "i"isasalnlnya ya !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l %a%a'l 'l dadalalam m aiairr

dituliskan sebagai

dituliskan sebagai V V &%a'l, a5( untuk membedakannya dengan !olume&%a'l, a5( untuk membedakannya dengan !olume larutan

larutan V V &%a'&%a'l, l, a5(. ara5(. arsial molal sial molal !olu!olume me adalaadalahh slopeslope dari plot antaradari plot antara !olume total sebagai jumlah  yang berubah, tekanan, temperatur, dan !olume total sebagai jumlah  yang berubah, tekanan, temperatur, dan  jumlah

 jumlah kompokomponen nen lain lain yang yang konstan, konstan, sedangkan sedangkan nilainya nilainya tergantungtergantung pada komposisi.

(5)

Ketik

Ketika komposisi campuran berubah a komposisi campuran berubah dengan penambahan ndengan penambahan nsubstansi substansi 

d

daan n nn))  subst  substansansi ), maka i ), maka perpersamsamaan /$aan /$0 !olu0 !olume totme total camal campurpuranan

berubah menjadi berubah menjadi  B  B  B  B  A  A  A  A  B  B n n T  T   P   P   B  B  A  A n n T  T   p  p  A  A dn dn V  V  dn dn V  V  dn dn n n V  V  dn dn n n V  V  dV  dV   A  A  B  B

++

==

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

∂∂

∂∂

++

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

∂∂

∂∂

==

,, ,, ,, ,, /#0 /#0

Karena !olume molal parsial adalah konstan, maka komposisi yang ada Karena !olume molal parsial adalah konstan, maka komposisi yang ada dalam campuran harus dianggap

dalam campuran harus dianggap konstan sehingga persamaan /#0 haruskonstan sehingga persamaan /#0 harus dintegralkan dintegralkan  B  B  B  B  A  A  A  A n n  B  B  B  B n n  A  A n n nn  A  A  B  B  B  B  A  A  A  A n n V  V  n n V  V  dn dn V  V  dn dn V  V  dn dn V  V  dn dn V  V  V  V   B  B  A  A  A  A BB

++

==

++

==

++

==

∫ ∫

∫ ∫ 

∫ ∫ 

∫ ∫ 

* * * * * * ** &tkins, #667 (. &tkins, #667 (. Siat

Siat tertermodinmodinamikamika a molal molal parsiparsial al dibagdibagi i dalam dalam tiga tiga golongolongangan utama yaitu  &i( !olume molal parsial dari komponen-komponen dalam utama yaitu  &i( !olume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan, &ii( entalpi molal parsial. dan &iii( energi bebas molal parsial larutan, &ii( entalpi molal parsial. dan &iii( energi bebas molal parsial yang neru

yang nerupakpakan potensan potensial kimia substial kimia substansi ansi dalam camdalam campurapuran . n . Satu halSatu hal ya

yang ng haharurus s didiiningagat t adadalalah ah babahwhwa a sisiaat t momolalal l paparsrsiaial l dadari ri susuatatuu komponen dalam suatu larutan dan siat molal untuk senyawa murni komponen dalam suatu larutan dan siat molal untuk senyawa murni adalah sama jika larutan tersebut ideal &1ogra,$**6(.

adalah sama jika larutan tersebut ideal &1ogra,$**6(. +

+olume olume molal molal semu semu pada pada zat zat terlaterlarut rut dinyadinyatakatakan n sebagasebagaii

V V ,, ya

yang ng ererat at huhububungnganannynya a dedengngan an !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l zazat t teterlrlararutut.. 

eneenentuntuan an secsecara ara ekseksperperimeimentantal l !ol!olume ume molmolal al parparsial sial yaiyaitu tu cukcukupup sederhanadengan melalui perhitungan densitas pelarut dari kosentrasi sederhanadengan melalui perhitungan densitas pelarut dari kosentrasi yang telah

yang telah diketahui.diketahui.

((

0 0 * * ( ( ( ( n n V  V  n n V  V 

 −

 −

==

1e 1engnganan

* * ( ( ada

adalah lah !ol!olume ume pelpelaruarut t murmurni. ni. 1ia1ianggnggap ap molmolalialitas tas suasuatutu larutan adalah m dengan pelarut berupa air. 1idalam larutan ini untuk larutan adalah m dengan pelarut berupa air. 1idalam larutan ini untuk $6

$66 6 grgram am aiair r &8&88,8,8$ 8$ momol(l(, , teterrdadapapat t sebsebananyayak k m m momol l zazat t teterlrlararutut.. Seh

Sehingingga ga nn$$  9 88,8$ mol dan %  9 88,8$ mol dan %## 9 9 m. m. SehSehingingga ga perpersamsamaan aan diadiatastas

menjadi menjadi

(6)

( (

))

m m V  V  V  V 

−−

$$$$,,$($( ((**

==

((**

 dapat dihitung dari berat molekul &$:,6$7 untuk air( dibagi dengan  dapat dihitung dari berat molekul &$:,6$7 untuk air( dibagi dengan berat jenis, pada keadaan yang diamati. "aka untuk larutan tersebut berat jenis, pada keadaan yang diamati. "aka untuk larutan tersebut dapat dipenuhi dapat dipenuhi

( (

))

* * * * ( ( ( ( 0 0 dandan (***(*** (*** (*** d  d  V  V  n n d  d  mM  mM  V  V 

==

++

==

1engan d, d

1engan d, d66 berturut-turut adalah berat jenis larutan, bebrat jenis air berturut-turut adalah berat jenis larutan, bebrat jenis air

mu

murrnini. . SSededanangkgkan an ""## adadalalah ah bbererat at momolelekkul ul zazat t ttererlalarruut. t. ikikaa

duapersamaan diatas disubstitusikan ke dalam persamaan sebelumnya duapersamaan diatas disubstitusikan ke dalam persamaan sebelumnya akan diperoleh persamaan !olume molal semu

akan diperoleh persamaan !olume molal semu sebagai berikutsebagai berikut

( (

))

( (

))

( (

))

( (

))

( (

))

d  d  W  W  W  W  W  W  W  W  m m  M   M   M   M  d  d  d  d  d  d  d  d  m m  M   M  ee





















−−

−−

−−

−−

==



















 −−

−−

==

* * * * 0 0 0 0 * * * * 0 0 (*** (*** (*** (***

ersamaan tersebut digunakan untuk menghitung apabila ersamaan tersebut digunakan untuk menghitung apabila menggunakan piknometer. 1isini ;, ;

menggunakan piknometer. 1isini ;, ;66, dan ;, dan ;ee berturut-turut adalah berturut-turut adalah

berat piknometer yang dipenuhi larutan, piknometer yang dipenuhi air, berat piknometer yang dipenuhi larutan, piknometer yang dipenuhi air, dan piknometer yang kosong

dan piknometer yang kosong &<im enyusun, #6$8(.

&<im enyusun, #6$8(. "assa

"assa jenis jenis suatu suatu zat zat dapat dapat ditentukan ditentukan dengan dengan berbagai berbagai alat,alat, salah

salah satunsatunya ya adalaadalah h dengadengan n mengmenggunakgunakan an piknopiknometermeter. . ikiknometnometerer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai botol adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai botol pa

parrum um atatau au sesejejeninisnsnyaya. . aadi di dadapapat t didiarartitikkan an didisisinini, , pipiknknomometeterer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau merupakan alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau den

densitsitas as =ui=uida. da. <<ererdapdapat at bebbeberaerapa pa macmacam am ukukururan an dardari i pikpiknomnometeeter,r, tetapi biasanya !olume piknometer yang banyak digunakan adalah $6 tetapi biasanya !olume piknometer yang banyak digunakan adalah $6 ml

ml dadan n #8 #8 mlml, , didimamana na ninilalai i !o!olulume me inini i !a!alilid d papada da tetempmpereratatur ur yayangng te

tertrterera a papada da pipiknknomometeter er tetersrsebebutut. . 'a'ara ra pepengnggugunanaan an pipiknknomometeterer diuraikan dibawah ini

diuraikan dibawah ini

• Lihat berapa !olume Lihat berapa !olume piknometernyapiknometernya •

(7)

• "a"asusukkkkan an =u=uida ida yayang ng akakan an didiukukur ur mamassa ssa jejeninisnsnya ya kke e dadalalamm

piknometer tersebut piknometer tersebut

•  ika !olume sudah sesuai, pikn ika !olume sudah sesuai, piknometer ditutupometer ditutup •

•  <imbang m <imbang massa piknometer yang berisi =uida tersebassa piknometer yang berisi =uida tersebutut •

• >itung ma>itung massa =uida yanssa =uida yang g dimasukkan dimasukkan dalam piknodalam piknometer denganmeter dengan

cara mengurangkan massa piknometer yang berisi =uida dengan cara mengurangkan massa piknometer yang berisi =uida dengan piknometer kosong

piknometer kosong

• Setelah data massa dan !olume =uida sudah diukur, maka beratSetelah data massa dan !olume =uida sudah diukur, maka berat

 jenis dapat ditentukan  jenis dapat ditentukan &?athoni, #666(.

&?athoni, #666(. 4ntuk

4ntuk larutan larutan elektrolit elektrolit sederhana sederhana misalnya misalnya larutan larutan %a'l %a'l ditemukanditemukan bah

bahwa wa !ol!olume molal ume molal parparsial linear terhsial linear terhadaadapp √ √ mm , , untuuntuk k kokosentrsentrasiasi

yang tidak pekat.

yang tidak pekat. KarKarenaena

( (

))









  

  

  



  

   ∅

==

  

  

  



  

  

  

  

  



  

   ∅

==

m m d  d  d  d  m m dm dm m m d  d  m m d  d  d  d  dm dm d  d  0 0 ( (

"aka diperoleh persamaan "aka diperoleh persamaan

  

  

  



  

   ∅

  

  

  



  

  

++

==

m m d  d  d  d  m m m m V  V  0 0 ( (

 !olume molal semu linear

 !olume molal semu linear terhadap m, makaterhadap m, maka

  

  

  



  

   ∅

++

==

m m d  d  d  d  * * sehing

sehingga akga akan dipean diperolroleh pereh persamaasamaan !olun !olume molme molalal pasial zat terlarut

pasial zat terlarut sebagai berikutsebagai berikut

  

  

  



  

   ∅

  

  

  



  

  

++

==

m m d  d  d  d  m m V  V 00 )) 00 &<im enyusun, #6$8(. &<im enyusun, #6$8(.

(8)

(A( 3. METO)OLO*I PER'O(AAN (A( 3. METO)OLO*I PER'O(AAN

3.1 A$at dan (ahan 3.1 A$at dan (ahan (

( //llaatt

• +iknometer +iknometer  •

• 2abu ukur $* m22abu ukur $* m2 •

• elas 3kur $* m2 dan (** m2elas 3kur $* m2 dan (** m2 •

• eaker lass 0$* m2 dan (** m2eaker lass 0$* m2 dan (** m2 •

• +ipet 4ohr+ipet 4ohr •

• +ipet +ipet VVoolumelume

0

0 aahhaann

• Larutan %a'l @ "Larutan %a'l @ "

3., Pr%s#d"r P#r/%aan 3., Pr%s#d"r P#r/%aan

− 1ibuat #66 mL larutan %a'l @,6 1ibuat #66 mL larutan %a'l @,6 " dengan pelarut air" dengan pelarut air −

− 1iencerkan larutan %a'l menjadi kosentrasi AB CB $D:B1iencerkan larutan %a'l menjadi kosentrasi AB CB $D:B

$D$7 dari larutan %a'l @" $D$7 dari larutan %a'l @"

− 1itimbang piknometer kosong 1itimbang piknometer kosong &;&;e(, piknometer e(, piknometer penuhpenuh

den

dengan gan a5ua5uadeades s &;&;66(, dan (, dan pikpiknomnometeeter r penpenuh uh berberisiisi

larutan %a'l &;( larutan %a'l &;(

− 1icatat masing-masing massa piknometer1icatat masing-masing massa piknometer −

− 1icatat temperatur didalam piknometer1icatat temperatur didalam piknometer −

− 1ihitung densitas larutan1ihitung densitas larutan

Larutan %a'l Larutan %a'l

>asil >asil

(9)

BAB %. HASIL DAN PE!BAHASAN BAB %. HASIL DAN PE!BAHASAN

%.1 Ha$#l %.1 Ha$#l

E.$.$ 1ata engukuran E.$.$ 1ata engukuran

eenngguukkuurraann KKoosseennttrraassii ;;e e &&ggrr(( ;;66&&ggrr(( ; ; &&ggrr((

"assa "assa 6,$:F8 " 6,$:F8 " @ @$$,,EE:: EE$$,,88$$66 E$,8FF E$,8FF 6 6,,@@FF88 "" EE$$,,77EE66 6 6,,FF88 "" EE$$,,FF::$$ $ $,,88 "" EE##,,66****  <  <emperaturemperatur 6,$:F8 " 6,$:F8 " @6 @666'' ##77,,::66'' #: #:66'' 6 6,,@@FF88 "" ##FF,,::66'' 6 6,,FF88 "" ##:: 66'' $ $,,88 "" ##::,,EE66''

Keterangan ;e piknometer kosong Keterangan ;e piknometer kosong

;

;66 piknometer berisi a5uades piknometer berisi a5uades

;

;   piknometer piknometer berisi berisi larutan larutan %a'l%a'l

E.$.# 1ensitas dan "olalitas E.$.# 1ensitas dan "olalitas

K

Koosseennttrraassi i &&""(( 11eennssiittaas s &&ggrrDDccmm@@(( ""oollaalliiaas &s &mmoollDDggrr((

6 6,,$$::FF8 8 $$,,6666@@ 66,,$$::** 6 6,,@@FF8 8 $$,,6666**88 66,,@@FF**77 6 6,,FF8 8 $$,,66##@@ 66,,FF7777 $ $,,8 8 $$,,6688EE $$,,8888 E.$.@ +olume "olal Semu dan +olume "olal arsial

E.$.@ +olume "olal Semu dan +olume "olal arsial Kosentrasi

Kosentrasi ∅∅

&cm

&cm@@Dmol(Dmol(

+

+$$ &cm &cm@@DDmmooll(( ++## &cm &cm@@Dmol(Dmol(

6 6,,$$::FF8 8 ::77,,7766# # ::##,,FFFF## FF88,,$$$$EE 6 6,,@@FF8 8 ::**,,6677E E ::77,,@@FF ::66,,****66 6 6,,FF8 8 ::**,,FF::7 7 :F:F,,::**$$ ::EE,,$$66## $ $,,8 8 **$$,,**777 7 **66,,77@@$$ ::FF,,**88## Keterangan

Keterangan ∅∅   !olume molal semu zat terlarut  !olume molal semu zat terlarut

+

+$$ !olume molal parsial pelarut !olume molal parsial pelarut

+

(10)

%.2 Pe&ba'a$an %.2 Pe&ba'a$an

Setiap mater

Setiap material memiliki siial memiliki siat fsik at fsik yang membedyang membedakan aakan antarantara material yang satu dengan material yang lainnya baik material tersebut material yang satu dengan material yang lainnya baik material tersebut mu

murrni ni atatau au sesebubuah ah cacampmpururanan. . 'a'ampmpururan an ititu u sesendndiriri i ttererdidiri ri dadariri ca

campmpururan an sesedederhrhanana a dadan n cacampmpururan an kkomomplplekeks. s. 'o'ontntoh oh cacampmpururanan sederhana adalah larutan biner yang hanya terdiri dari dua substansi. sederhana adalah larutan biner yang hanya terdiri dari dua substansi. Sub

Substastansinsi-su-substbstansansi i tertersebusebut t adaadalah lah pelpelaruarut t dan dan zat zat terterlarlarut. ut. KKedueduaa campuran substansi ini mempengaruhi siat dari larutan biner, dimana campuran substansi ini mempengaruhi siat dari larutan biner, dimana si

siat at dardari i larlarutautan n binbiner er dapdapat at ditditententukukan an melmelalualui i kimkimia ia fsikfsik. . SecSecaraara umum siat suatu material terbagi menjadi dua golongan yakni siat umum siat suatu material terbagi menjadi dua golongan yakni siat eks

ekstentensi si dan dan sisiat at intintensensii. . SiSiat at eksekstentensi si leblebih ih mudmudah ah diadiamatmati i dandan ditentukan melalui konsep kimia fsik karena siat ini tergantung pada ditentukan melalui konsep kimia fsik karena siat ini tergantung pada besar

besaran atau kuanan atau kuantitas jumltitas jumlah ah yang sedanyang sedang diteliti. <g diteliti. <erutaerutama untukma untuk karakteristik umum dari sistem biner yang terdiri dari dua komponen karakteristik umum dari sistem biner yang terdiri dari dua komponen yang bercampur pada tekanan dan temperatur yang sama, yang dapat yang bercampur pada tekanan dan temperatur yang sama, yang dapat dia

diamatmati i melmelalualui i siasiat t tertermodmodinainamikmikanyanya a &ek&ekstenstensi( si( melmelalualui i ententalpialpi,, entropi, dan !olume. 1iantara ketiga cara ini, siat termodinamika dari entropi, dan !olume. 1iantara ketiga cara ini, siat termodinamika dari !olume yaitu !olume molal parsial yang paling mudah diamati pada !olume yaitu !olume molal parsial yang paling mudah diamati pada sistem biner.

sistem biner.

ercobaan !olume molal parsial ini bertujuan untuk ercobaan !olume molal parsial ini bertujuan untuk menentukan !olume molal parsial komponen dalam larutan biner yaitu menentukan !olume molal parsial komponen dalam larutan biner yaitu lar

larutautan n %a'%a'l.+l.+oluolume me molmolal al parparsial sial sansangat gat dipdipengengaruaruhi hi oleoleh h jumjumlahlah k

komompoposisisi si momol l zazat t yayang ng teterkrkanandudung ng dadalalam m lalarurutatan n bibinener r didimamanana komposisi murni dari suatu zat  yang berubah menjadi substansi ) komposisi murni dari suatu zat  yang berubah menjadi substansi ) akan mempengaruhi lingkungan masing-masing molekul . Gleh karena akan mempengaruhi lingkungan masing-masing molekul . Gleh karena itu

itu dildilakakukukan an penpengamgamataatan n !ol!olume ume molmolal al paparsirsial al larlarutautan n %a'%a'l l daldalamam berbagai macam kosentrasi antara lain pada kosentrasi $,8"B 6,F8 "B berbagai macam kosentrasi antara lain pada kosentrasi $,8"B 6,F8 "B 6,

6,@F@F8 8 "B "B dadan n 6,6,$:$:F8 F8 ". ". ++ololumume e momolalal l paparsrsiaial l lalarurutatan n %a%a'l 'l dadapapatt ditentukan apabila densitas, molalitas, dan !olume molal semu larutan ditentukan apabila densitas, molalitas, dan !olume molal semu larutan %a'

%a'l l daldalam am berberbagbagai ai macmacam am kkoseosentrntrasi asi teltelah ah dikdiketaetahuihui. . 1at1ata a yanyangg umum dibutuhkan dan digunakan untuk menghasilkan inormasi !olume umum dibutuhkan dan digunakan untuk menghasilkan inormasi !olume adala

adalah h densitdensitas as larutlarutan. an. enengukgukuran uran densidensitas, tas, molalmolalitas, itas, dan dan !olu!olumeme mo

molalal l sesemumua a lalarurutatan n memengnggugunanakakan n alalat at pipiknknomometeterer. . ikiknonomemeteterr berguna untuk menetukan densitas suatu =uida yang

(11)

men

mengguggunaknakan an orormulmulasi asi biabiasa sa sepseperterti i rhrho o && ρρ ( ( untuntuk uk menmenghighituntungg densitas karena larutan %a'l merupakan larutan dengan sistem biner densitas karena larutan %a'l merupakan larutan dengan sistem biner yang penentuannya menggunakan rumus khusus seperti

yang penentuannya menggunakan rumus khusus seperti

( (

))

( (

ee

))

ee W  W  W  W  W  W  W  W  d  d  d  d 

−−

−−

==

* * * *

1ensitas larutan %a'l

1ensitas larutan %a'l dipengaruhi oleh besarnya kosentrasi larutan %a'ldipengaruhi oleh besarnya kosentrasi larutan %a'l ya

yang ng memengngisisi i pepenunuh h pipiknknomometeter er dadan n dedensnsititas as aiair r mumurrni ni yayangng bergantung besarnya suhu air didalam piknometer untuk menentukan bergantung besarnya suhu air didalam piknometer untuk menentukan densitas air murni yg cocok. enentuan densitas air murni ditentukan densitas air murni yg cocok. enentuan densitas air murni ditentukan den

dengan gan menmengisgisi i penpenuh uh pikpiknomnometeeter r dendengan gan a5ua5uadeades s dan dan menmengamgamatiati su

suhuhunynya a memelalalului i teterrmomomemeteter r yayang ng adada a dadalalam m pipiknknomometeterer. . SuSuhuhu a5u

a5uadeades s daldalam am pikpiknonometmeter er menmenunjunjukkukkan an #F#F66, , sehisehinggngga a dendensitasitas s airair

yan

yang g digdigunaunakakan n sebsebesaesar r 6,*6,**F *F grDgrDcmcm@@. . <<elah elah dikdiketahuetahui i sebelusebelumnyamnya

bahwa !olume sangat dipengaruhi oleh tekanan, temperatur, dan jumlh bahwa !olume sangat dipengaruhi oleh tekanan, temperatur, dan jumlh zat. Saat pengukuran temperatur menggunakan piknometer kosong dan zat. Saat pengukuran temperatur menggunakan piknometer kosong dan berisi =uida dalam

berisi =uida dalam berbagai kosentraberbagai kosentrasi diperoleh temperatur yang relati si diperoleh temperatur yang relati  sama. Sedangkan tekanan dalam piknometer diangaap konstan dengan sama. Sedangkan tekanan dalam piknometer diangaap konstan dengan adanya =uida maupun tidak adanya =uida . "aka, hal ini sesuai dengan adanya =uida maupun tidak adanya =uida . "aka, hal ini sesuai dengan defnisi !olume molal parsial yang merupakan !olume yang tetap dalam defnisi !olume molal parsial yang merupakan !olume yang tetap dalam ko

konndnndisi isi tektekanaanan, n, temtemperperatuatur, r, dan dan kkondondisi isi kkompomposiosisi si yanyang g kkonsonstantan.. 1en

1ensitsitas as larlarutautan n %a'%a'l l berberbanbandinding g lurlurus us dendengan gan kkoseosentrntrasiasi, , dimdimanaana semakin besar kosentrasi larutan %a'l maka densitas larutan semakin semakin besar kosentrasi larutan %a'l maka densitas larutan semakin meningkat. Kosentrasi larutan %a'l 6,$:F8 "B 6,@F8 "B 6,F8 "B $,8 " meningkat. Kosentrasi larutan %a'l 6,$:F8 "B 6,@F8 "B 6,F8 "B $,8 " me

memimililiki ki ninilalai i dedensnsititas as yayang ng bebertrtururutut-t-tururut ut sebsebesesar ar $,6$,68E8EB B $,$,6#6#@B@B $,6

$,66*86*8B B $,6$,66@ 6@ grDgrDcmcm@@. . )er)ertamtambah bah besbesararnya nya dendensitsitas as sirsiring ing kkenaenaikikanan

kse

ksentrntrasi asi menmenunjunjukkukkan an jumjumlah lah kkompomposiosisi si zat zat terterlarlarut ut yanyang g semsemakiakinn besar seiring dengan bertambahya kosentrasi. 1ensitas menunjukkan besar seiring dengan bertambahya kosentrasi. 1ensitas menunjukkan ke

keraprapataatan n parpartiktikel el daldalam am suasuatu tu larlarutautan, n, sehsehingingga ga kketietika ka kokosensentrtrasiasi semakin bertambah kerapatan antar molekul didalam larutan juga akan semakin bertambah kerapatan antar molekul didalam larutan juga akan bertambah

bertambah

"olalitas

"olalitas sering sering disebut disebut sebagai sebagai kosentrasi kosentrasi molal. molal. "olalitas"olalitas mer

merupaupakakan n penpengukgukururan an kkoseosentrntrasi asi zat zat terterlarlarut ut daldalam am larlarutautan n yanyangg disimbolkan dalam sejumlah mol substansi dalam massa pelarut. ada disimbolkan dalam sejumlah mol substansi dalam massa pelarut. ada

(12)

umumnya satuan molalitas yang digunakan adalah molDkg yang juga umumnya satuan molalitas yang digunakan adalah molDkg yang juga disimbolkan sebagai molal. "olalitas dan densitas sangat berpengaruh disimbolkan sebagai molal. "olalitas dan densitas sangat berpengaruh dalam perhitungan !olume molal semu karena kedua !ariabel ini adalah dalam perhitungan !olume molal semu karena kedua !ariabel ini adalah dua !ariabel yang

dua !ariabel yang menyatakan komenyatakan komposisi komponen dalam larutan yangmposisi komponen dalam larutan yang berguna untuk menghitung !olume molal parsial larutan. Sebelumnya berguna untuk menghitung !olume molal parsial larutan. Sebelumnya molalitas sering dianalogikan sebagai molaritas kosentrasi. <etapi sejak molalitas sering dianalogikan sebagai molaritas kosentrasi. <etapi sejak H.% Lewis dan ". Iandall mempublikasikan <ermodinamika dan Jnergi H.% Lewis dan ". Iandall mempublikasikan <ermodinamika dan Jnergi )eb

)ebas as SubSubstastansinsi,mo,molallalitaitas s diadianggnggap ap sebsebagaagai i uniunit t sisiat at intintensiensi  yanyangg tidak bisa disamakan dengan molaritas karena molalitas adalah salah tidak bisa disamakan dengan molaritas karena molalitas adalah salah satu unit yang lebih tepat dalam menentukan siat ekstensi !olume satu unit yang lebih tepat dalam menentukan siat ekstensi !olume suatu larutan

suatu larutan campuran sedercampuran sederhana daripadhana daripada molaritas. a molaritas. "olalitas dalam"olalitas dalam larutan biner dinyatakan dalam persamaan dibawah ini

larutan biner dinyatakan dalam persamaan dibawah ini

( ( ))

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

−−

==

(*** (*** ( ( 0 0  M   M   M   M  d  d  m m "elal

"elalui ui persapersamaan maan tersetersebut but diperdiperoleh oleh besarbesarnya nya molalmolalitas itas sebansebandingding den

dengan gan besbesararnya nya kkoseosentrntrasi asi larlarutautan n %a'%a'l. l. 1ar1ari i kokosensentratrasi si terterbesbesarar larut

larutan an %a'l %a'l hingga kosenthingga kosentrasi rasi terkterkecil, ecil, nilai nilai molalmolalitas itas bertberturut-urut-turuturutt sebesar $,88 molDgrB 6,F77 molDgrB 6,@F*7 molDgrB dan 6,$:* molDgr. sebesar $,88 molDgrB 6,F77 molDgrB 6,@F*7 molDgrB dan 6,$:* molDgr. "olalitas larutan terbesar berasal dari larutan dengan kosentrasi yang "olalitas larutan terbesar berasal dari larutan dengan kosentrasi yang paling besar karena jumlah mol zat terlarut %a'l dalam pelarut lebih paling besar karena jumlah mol zat terlarut %a'l dalam pelarut lebih besar pada kosentrasi yang besar pula.

besar pada kosentrasi yang besar pula.

+olume larutan ideal dapat dihitung hanya dengan +olume larutan ideal dapat dihitung hanya dengan menjumlahkan !olume pelarut murni dengan !olume zat terlarut murni. menjumlahkan !olume pelarut murni dengan !olume zat terlarut murni.  <

 <etapi etapi bila bila larutan larutan tersebut tersebut bukan bukan larutan larutan ideal ideal seperti seperti larutan larutan %a'l,%a'l, pen

pennennentuatuan n !ol!olume ume larlarutn utn menmengungunakakan an !ol!olume ume molmolal al parparsial sial yanyangg merupakan salah satu dari siat ekstensi. +olume larutan dengan satu merupakan salah satu dari siat ekstensi. +olume larutan dengan satu komponen zat terlarut didefnisikan sebagai jumlah dari hasil perkalian komponen zat terlarut didefnisikan sebagai jumlah dari hasil perkalian !olum molar larutan dengan jumlah mol pelarut dan !olum molal semu !olum molar larutan dengan jumlah mol pelarut dan !olum molal semu za

zat t teterlrlararut ut dedengngan an jujumlmlah ah momol l zazat t teterlrlararutut. . ++ololum um momolalar r pepelalarurutt diasumsikan sebagai !olume yang kuantitasnya sama dengan !olume diasumsikan sebagai !olume yang kuantitasnya sama dengan !olume pe

pelalarurut t tatanpnpa a adadananya ya zazat t teterlrlararutut, , sesedadangngkakan n !o!olulume me momolalal l sesemumu adalah !olume molal zat terlarut yang jika diasumsikan bahwa !olume adalah !olume molal zat terlarut yang jika diasumsikan bahwa !olume molar

(13)

asu

asumsi msi !ol!olume ume molmolar ar zat zat pelpelaruarut t diadianggnggap ap tidtidak ak rerealialistisstis, , sehsehinginggaga dig

digambambarkarkan an sebsebagaagai i nilnilai ai semsemu. u. ++oluolume me molmolal al zat zat terterlarlarut ut adaadalahlah ungsi molalitas zat terlarut dan densitas zat terlarut. +olume eekti  ungsi molalitas zat terlarut dan densitas zat terlarut. +olume eekti  pel

pelaruarut t diadiasumsumsiksikan an sebsebagaagai i !ol!olume ume sissisa a dardari i !ol!olume ume molmolar ar murmurni,ni, ketika semua !olume berubah &pelarut dan zat terlarut( dalam larutan ketika semua !olume berubah &pelarut dan zat terlarut( dalam larutan yang kemudian dikenal sebagai !olume

yang kemudian dikenal sebagai !olume molal semu molal semu zat terlarut. +olumezat terlarut. +olume mol

molal al semsemu u berberawaawal l dardari i kkeseleselururuhauhan n perperubaubahan han !ol!olume ume akiakibat bat zatzat te

terlrlararutut. . KKararenena a !o!olulume me momolalal l sesemu mu beberarasasal l dadari ri !o!olumlume e sissisa a dadariri !ol

!olume ume molmolar ar murmurni, ni, makmaka a !ol!olume ume molmolal al semsemu u berberbanbandinding g terterbalbalikik dengan molalitas yang apabila dinyatakan sebagai persamaan adalah dengan molalitas yang apabila dinyatakan sebagai persamaan adalah

( (

))

m m V  V  n n V  V 

−−

(( ((**

==

+

+oluolume me larlarutautan n dan dan !ol!olume ume molmolal al air air murmurni ni dapdapat at dipdipereroleoleh h melmelalualuii hubungan +9&$666m"

hubungan +9&$666m"##(Dd dan n(Dd dan n$$ V V 11

0 0

9$666Dd

9$666Dd66. )ila hubungan kedua. )ila hubungan kedua

pe

persrsamamaaaan n inini i didisusubsbstititutusiksikan an kke e pepersrsamamaaaan n atatas as akakan an didipeperrololeheh persamaan persamaan

( (

))

d  d  W  W  W  W  W  W  W  W  m m  M   M   M   M  ee

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

−−

−−

−−

−−

==

** * * 0 0 0 0 (***(***

4ntuk larutan sederhana seperti %a'l diketahui bahwa !olume molal 4ntuk larutan sederhana seperti %a'l diketahui bahwa !olume molal semu dan akar molalitas dapat

semu dan akar molalitas dapat dihubungkan melalui kur!a linear sepertidihubungkan melalui kur!a linear seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini

yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini

6 6..@@ 66..EE 66..88 66..77 66..FF 66..:: 66..** $$ $$..$$ $$..## $$..@@ :# :# :E :E :7 :7 :: :: *6 *6 *# *# *E *E &

&( 9 ( 9 - 7.$8 - 7.$8  *E.#@ *E.#@ IM 9 6.*7 IM 9 6.*7

N

N

(

(

(

(

!

!

s

s

O

O

√ √(( 55((6600∕∕rr55((6600 O Ocm)'molcm)'mol

(14)

K

Kurur!a !a berbernilnilai ai linlinear ear negnegatiati  kakarerena na !ol!olume ume molmolal al semsemu u berberbanbandindingg terba

terbalik lik dengdengan an akaakar r dari molalitasdari molalitas. . SemakSemakin in besar molalitabesar molalitas s larularutantan %a'

%a'l l !ol!olume molume molal semua semal semua semakiakin kecin kecil. 1ari gral. 1ari grafk, dapfk, dapat diliat dilihathat penurunan drastis !olume molal semu yaitu pada larutan %a'l dengan penurunan drastis !olume molal semu yaitu pada larutan %a'l dengan kosentrasi $,8 " menuju 6,F8 " yaitu dengan nilai !olume molal semu kosentrasi $,8 " menuju 6,F8 " yaitu dengan nilai !olume molal semu berturut-turut sebesar :7,76# cm

berturut-turut sebesar :7,76# cm@@Dmol dan :*,67E cmDmol dan :*,67E cm@@Dmol. Dmol. erbederbedaanaan

penurunan kur!a yang tidak terlalu besar yaitu dari larutan kosentrasi penurunan kur!a yang tidak terlalu besar yaitu dari larutan kosentrasi 6,F

6,F8 8 " " menmenuju uju kkoseosentrntrasi asi 6,@6,@F8 F8 ", ", dimdimana ana besbesararnya nya !ol!olume ume molmolalal semu larutan %a'l 6,@F8 " adalah :*,F:7 ". )ila diamati, perubahan semu larutan %a'l 6,@F8 " adalah :*,F:7 ". )ila diamati, perubahan besarnya !olume molal semu dari larutan %a'l 6,F8 " dan 6,@F8 " besarnya !olume molal semu dari larutan %a'l 6,F8 " dan 6,@F8 " dipengaruhi oleh besarnya massa piknometer yang berisi larutan %a'l dipengaruhi oleh besarnya massa piknometer yang berisi larutan %a'l &;

&;( ( lalarurutatan n 6,6,@F@F8 8 " " yayang ng titidadak k jajauh uh beberbrbededa a bebesasarrnynya a dedengngan an ;; larutan %a'l 6,F8 ". >al ini disebabkan saat penimbangan piknometer larutan %a'l 6,F8 ". >al ini disebabkan saat penimbangan piknometer ter

terlallalu u penpenuh uh sehsehingingga ga tuttutup up pikpiknomnometeeter r tidtidak ak menmenutuutup p pikpiknomnometeeterr dengan rapat sehingga kerapatan larutan menjadi berkurang sehingga dengan rapat sehingga kerapatan larutan menjadi berkurang sehingga mas

massa sa larlarutautan n %a'%a'l l 6,F6,F8 8 " " yanyang g ditditimbimbang ang menmenjadjadi i berberkukuranrang g dandan mempengaruhi saat perhitungan densitas larutan yang secara langsung mempengaruhi saat perhitungan densitas larutan yang secara langsung  juga mempengaruhi besar

 juga mempengaruhi besarnya molalitas.nya molalitas. ersamaan

ersamaan Hibbs-1uhem Hibbs-1uhem digunakan digunakan untuk untuk menyatakan menyatakan siat- siat-siat

siat tertermodinmodinamikamika a kokomponmponen en dalam dalam larutlarutan. an. >ubu>ubungan ngan persapersamaanmaan Hibbs-1uhem diperoleh dari enenrgi bebas

Hibbs-1uhem diperoleh dari enenrgi bebas molal parsial. engaplikasianmolal parsial. engaplikasian persamaan Hibbs-1uhem untuk semua kuantitas molal parsial adalah persamaan Hibbs-1uhem untuk semua kuantitas molal parsial adalah sama. Lebih mudahnya, !olume molal parsial dapat digunakan untuk sama. Lebih mudahnya, !olume molal parsial dapat digunakan untuk enggambarkan hubungan terebut. +olume molal parsial dibagi menjadi enggambarkan hubungan terebut. +olume molal parsial dibagi menjadi dua macam antara lain !olume molal parsial pelarut dan !olume molal dua macam antara lain !olume molal parsial pelarut dan !olume molal parsial zat terlarut. 1engan kata lain, !olume molal parsial zat terlarut parsial zat terlarut. 1engan kata lain, !olume molal parsial zat terlarut ada

adalah lah !ol!olume ume eeeektikti  zat zat terterlarlarut ut dan dan !ol!olume ume molmolal al parparsial sial pelpelaruarutt te

terrmamasusuk k dadalalam m peperurubabahahan n !o!olulume me pepelalarurut t yayang ng didisesebababkbkan an ololeheh inter

interaksi pelarut aksi pelarut dengdengan an zat zat terlaterlarut. )esarnrut. )esarnya ya !olum!olume e molal parsialmolal parsial pelarut dinyatakan sebagai +

pelarut dinyatakan sebagai +$$ dapat ditentukan melalui persamaan dapat ditentukan melalui persamaan

  

  

  



  

   ∅

  

  

  



  

  

++

==

m m d  d  d  d  m m m m

(( 00

(15)

1i

1imamanana d d  mm

d  d 

merupakan turunan antara !olume molal semu terhadap merupakan turunan antara !olume molal semu terhadap akar molalitas dalam berbagai macam kosentrasi larutan %a'l, yang akar molalitas dalam berbagai macam kosentrasi larutan %a'l, yang nilainya merupakan slope dari kur!a !olume molal semu terhadap akar nilainya merupakan slope dari kur!a !olume molal semu terhadap akar molal

molalitas itas yaityaitu sebu sebesar esar -7,$8-7,$8$8 $8 cmcm@@grgr$D#$D#DmolDmol@D#@D#. Setelah nilai tersebut. Setelah nilai tersebut

di

dikketetahahui ui mamakka a bebesasarrnynya a !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l pepelalarurut t dadapapatt ditentukan. )esarnya !olume molal parsial larutan %a'l dalam berbagai ditentukan. )esarnya !olume molal parsial larutan %a'l dalam berbagai mac

macam am kokosensentratrasi si dapdapat at dibdibuat uat kukur!r!a a terterhadhadap ap besbesararnya nya momolalilalitastas dalam berbagai !ariasi kosentrasi larutan %a'l.

dalam berbagai !ariasi kosentrasi larutan %a'l.

6 6 66..## 66..EE 66..77 66..:: $$ $$..## $$..EE $$..77 $$..:: F: F: :6 :6 :# :# :E :E :7 :7 :: :: *6 *6 *# *# &

&( 9 ( 9 - 8.@ - 8.@  *6.FE *6.FE IM 9 6.*8 IM 9 6.*8

+$ !s m

+$ !s m

m mol'gr m mol'gr V( cm)'mol V( cm)'mol

Kelinieran kur!a !olume molal parsial terhadap molalitas terlihat dalam Kelinieran kur!a !olume molal parsial terhadap molalitas terlihat dalam point kedua hingga point terakhir yaitu pada kosentrasi $,8 "B 6,F8 "B point kedua hingga point terakhir yaitu pada kosentrasi $,8 "B 6,F8 "B dan

dan 6,@6,@F8 F8 " " yanyang g menmenunjunjukkukkan an nilnilia ia !ol!olume ume molmolal al parparsiasial l sebsebesaesarr :#,FF#B :7,@FB :F,:*$ cm

:#,FF#B :7,@FB :F,:*$ cm@@Dmol.Dmol.

Se

Sedadangngkkan an !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l zazat t teterlrlararut ut didinynyatatakakan an dadalalamm persamaan persamaan

 

 

 

 

 

 



 

 

 

  ∅

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

++

==

m m d  d  d  d  m m

00 )) 00

"elalui persaman diatas diperoleh kur!a !olume molal parsial terhadap "elalui persaman diatas diperoleh kur!a !olume molal parsial terhadap molalitas sebagai berikut

(16)

6 6 66..## 66..EE 66..77 66..:: $$ $$..## $$..EE $$..77 $$..:: 78 78 F6 F6 F8 F8 :6 :6 :8 :8 *6 *6 &

&( 9 ( 9 - - :.:8  :.:8  ::.E#::.E# IM 9 6.*F IM 9 6.*F

+# !s m

+# !s m

m mol'gr m mol'gr V0 cm)'mol V0 cm)'mol

Kur!a !olume molal zat terlarut terhadap molalitas menunjukkan nilai Kur!a !olume molal zat terlarut terhadap molalitas menunjukkan nilai linear yang negati. 1ari kur!a diatas diketahui bahwa semakin besar linear yang negati. 1ari kur!a diatas diketahui bahwa semakin besar molarlitas larutan %a'l, maka semakin kecil nilai !olume molal parsial molarlitas larutan %a'l, maka semakin kecil nilai !olume molal parsial zat terlarut.

zat terlarut.

Kedua kur!a !olume molal parsial pelarut &+

Kedua kur!a !olume molal parsial pelarut &+$$( dan ( dan !olum!olumee

molal parsial zat terlarut &+

molal parsial zat terlarut &+##( menunjukkan kur!a linear negati. +olume( menunjukkan kur!a linear negati. +olume

molal parsial berkaitan dengan interaksi antara komponen-komponen molal parsial berkaitan dengan interaksi antara komponen-komponen dalam larutan. +olu

dalam larutan. +olume me molal parsial molal parsial pelarpelarut ut pada pada kokosentrsentrasi asi larularutantan ter

terendendah ah memmemiliiliki ki nilnilai ai sebsebesaesar r *6,*6,7@$ 7@$ cmcm@@DmolDmol, , sedansedangkagkan n !olu!olumeme

mol

molal al parparsiasial l zat zat terterlarlarut ut padpada a kkoseosentrntrasi asi terterendendah ah sebsebesaesar r :F,:F,*8#*8# cm

cm@@DmoDmol. l. )il)ila a dildilihaihat t dardari i besbesararnya nya !ol!olume ume molmolal al parparsial sial kekeduaduanynya,a,

int

interaeraksi ksi pelpelaruarut-it-ion on padpada a !ol!olume ume molmolal al paparsirsial al pelpelaruarut t leblebih ih besbesarar daripada interaksi antara ion-ion zat terlarut pada !olume molal parsial daripada interaksi antara ion-ion zat terlarut pada !olume molal parsial zat terlarut. 3nteraksi ion6ion berkurang karena larutan yang semakin zat terlarut. 3nteraksi ion6ion berkurang karena larutan yang semakin en

encecer r sesehihingngga ga mememimisahsahkkan an ininteteraraksi ksi anantatara ra i-i-ioion n dadalalam m lalarurutatan.n. 

enuenurunrunan an !ol!olume ume molmolal al parparsial sial yanyang g sansangat gat signsignifkifkan an terterjadjadi i padpadaa larutan %a'l pada larutan 6,@F8 " dimana memiliki suhu larutan paling larutan %a'l pada larutan 6,@F8 " dimana memiliki suhu larutan paling ren

rendah dah #F,:#F,:66'. '. Suhu Suhu rerendah ndah mengumengurangrangi i interinteraksi aksi antarantara a pelarpelarut-iout-ionn

dan ion-ion, sehingga penurunan besarnya !olume molal parsial sangat dan ion-ion, sehingga penurunan besarnya !olume molal parsial sangat terlihat dari !olume molal parsial

terlihat dari !olume molal parsial larutan dengan kosentrasi 6,$:F8 " kelarutan dengan kosentrasi 6,$:F8 " ke kosentrasi 6,@F8 ". Sedangkan penurunan !olume molal parsial dari kosentrasi 6,@F8 ". Sedangkan penurunan !olume molal parsial dari kosentrasi 6,@F8 hingga kosentrasi $,8 " menunjukkan penurunan yang kosentrasi 6,@F8 hingga kosentrasi $,8 " menunjukkan penurunan yang tidak signifkan karena suhu ketiga larutan sama yaitu

(17)
(18)

BAB (. PENUTUP BAB (. PENUTUP

(.1 )e$#&*ulan (.1 )e$#&*ulan

"enye

"enyesuaiksuaikan an tujuatujuan n dilakdilaksanaksanakannya annya prakpraktiktikum um yaityaituu me

menenentntukukan an !o!olulume me momolalal l paparsrsiaial l kmkmpoponenen n dadalalam m lalarurutatan,n,mamakaka kesimpulan dari hasil percobaan adalah

kesimpulan dari hasil percobaan adalah

• +olume molal parsial pelarut larutan %a'l dari kosentrasi $,8 "+olume molal parsial pelarut larutan %a'l dari kosentrasi $,8 "

hingga kosentrasi rendah 6,$:F8 " berturut-turut memiliki nilai hingga kosentrasi rendah 6,$:F8 " berturut-turut memiliki nilai sebesar :#,FF# cm

sebesar :#,FF# cm@@Dmol B :7,@F cmDmol B :7,@F cm@@DmolB :F,:*$ cmDmolB :F,:*$ cm@@DmolB *6,7@$DmolB *6,7@$

cm

cm@@DmolDmol

• ++ololumume e momolalal l paparsrsiaial l zazat t teterlrlararut ut lalarurutatan n %a%a'l 'l mememimilikliki i ninilalaii

semakin menurun ketika kosentrasi larutan %a'l semakin kecil. semakin menurun ketika kosentrasi larutan %a'l semakin kecil. %ilai !oume molal parsial zat terlarut dari larutan %a'l kosentrasi %ilai !oume molal parsial zat terlarut dari larutan %a'l kosentrasi tinggi hingga kosentrasi rendah sebesar F8,$$E cm

tinggi hingga kosentrasi rendah sebesar F8,$$E cm@@DmolB :6,**6DmolB :6,**6

cm

cm@@DmolB :E,$6# cmDmolB :E,$6# cm@@DmolB :F,*8# cmDmolB :F,*8# cm@@Dmol.Dmol.

(.2 Saran (.2 Saran

• "enggunakan $ jenis alat pipet saat pengambilan larutan untuk"enggunakan $ jenis alat pipet saat pengambilan larutan untuk

penge

pengenceranceran n akan menghasilakan menghasilkan kan hasil hasil pengepengencernceran an yang yang lebihlebih akurat dari pada menggunakan # pipet yang berbeda

akurat dari pada menggunakan # pipet yang berbeda jenis.jenis.

• engengulaulangangan n penpengukgukurauran n perperlu lu dildilakakukukan an untuntuk uk menmendapdapatkatkanan

hasil yang presisi hasil yang presisi

(19)

DA+TAR PUSTA)A DA+TAR PUSTA)A

nnoonniimm. . ##66$$88..  M MSSDDS S NNatatririum um KKloloriridada.. httpDDwww

httpDDwww.sciencelab.comDmsds.phpPmsds3d9**#F8*@.sciencelab.comDmsds.phpPmsds3d9**#F8*@. . 11iiaakksseess tanggal $E September #6$8

tanggal $E September #6$8 tkins, eter. #667.

tkins, eter. #667. Phys Physical Cical Chemisthemistry Eiry Eight Eght Ediditiotio. 4nited Stated ;.>. 4nited Stated ;.> ?reeman and 'ompany

?reeman and 'ompany )ulyarskii, $***.

)ulyarskii, $***. Chemical Potesial o! " #iary SolutioChemical Potesial o! " #iary Solutio..  <

 <echnicalphysic Springerechnicalphysic Springer

7ogra,S.K.(88*.

7ogra,S.K.(88*. Kimia Fisik dan oal!oal  Kimia Fisik dan oal!oal . Jakarta93niversitas :ndonesia.. Jakarta93niversitas :ndonesia. ;athoni, Sun<an. 0***.

;athoni, Sun<an. 0***. "denti#ikasi Massa  "denti#ikasi Massa $enis Minyak $enis Minyak %oreng Menggnakan Piknometer %oreng Menggnakan Piknometer .. Jember9 3niversitas Jember 

Jember9 3niversitas Jember  =i

=im m +en+enyuyusunsun. . 0*(0*($.$.  Penuntun  Penuntun Praktikum Praktikum Kimia Kimia Fisik Fisik "" "" . Jember9 ;4:+/ 3niversitas. Jember9 ;4:+/ 3niversitas Jember 

(20)

LA!PIRAN LA!PIRAN

$

$ engengencenceraeran dn dari ari LarLarutautan %n %a'l a'l @ "@ "

• Larutan %Larutan %a'l Ka'l Kosentrasi $,8 osentrasi $,8 ""

ml  ml   M   M   Mml   Mml  V  V  ml  ml   M   M  V  V   M   M  V  V   M   M  V  V   M   M  0$ 0$ ) ) >$ >$ $* $* .. $ $ ,, ( ( .. ) ) .. .. ( ( ( ( 0 0 0 0 ( ( ( (

==

==

==

==

1imana "

1imana "$$kosentrkosentrasi larutan %a'l asi larutan %a'l @ "@ "

+

+$$!olume larutan %a'l @"!olume larutan %a'l @"

"

"## kosentrasi yang diencerkan kosentrasi yang diencerkan

+

+## !olume labu  !olume labu ukurukur

• Larutan %a'l kosentrasi 6,F8 "Larutan %a'l kosentrasi 6,F8 "

ml  ml   M   M   Mml   Mml  V  V  ml  ml   M   M  V  V   M   M  V  V   M   M  V  V   M   M  $ $ ,, (0 (0 ) ) $ $ ,, )> )> $* $* .. >$ >$ ,, * * .. ) ) .. .. ( ( ( ( 0 0 0 0 ( ( ( (

==

==

==

==

• Larutan %a'l kosentrasi 6,@F8 "Larutan %a'l kosentrasi 6,@F8 "

ml  ml   M   M   Mml   Mml  V  V  ml  ml   M   M  V  V   M   M  V  V   M   M  V  V   M   M  0$ 0$ ,, ? ? ) ) >$ >$ ,, (% (% $* $* .. )>$ )>$ ,, * * .. ) ) .. .. ( ( ( ( 0 0 0 0 ( ( ( (

==

==

==

==

• Larutan %a'l kosentrasi 6,$:F8Larutan %a'l kosentrasi 6,$:F8

ml  ml   M   M   Mml   Mml  V  V  ml  ml   M   M  V  V   M   M  V  V   M   M  V  V   M   M  (0$ (0$ ,, ) ) ) ) $* $* .. (%>$ (%>$ ,, * * .. ) ) .. .. ( ( ( ( 0 0 0 0 ( ( ( (

==

==

==

==

#

# )e)erarat t eeninis s LaLarurutatann

(21)

( (

))

( (

))

( (

))

( (

))

) ) ) ) ) ) ) ) * * * * (,*$& (,*$& )?0 )?0 ,, (* (* 8(% 8(% ,, (* (* )?0 )?0 ,, (* (* 8$( 8$( ,, (* (* 88> 88> ,, * * (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( (&% (&% ,, )( )( *88 *88 ,, &0 &0 88> 88> ,, * * cm cm  gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr  cm cm  gr   gr  W  W  W  W  W  W  W  W  d  d  d  d  ee ee

==

==

××

==

−−

−−

==

−−

−−

==

• • Kosentrasi 6,F8 "Kosentrasi 6,F8 "

( (

))

( (

))

( (

))

( (

))

) ) ) ) ) ) ) ) * * * * (,*0) (,*0) )?0 )?0 ,, (* (* ?*( ?*( ,, (* (* )?0 )?0 ,, (* (* ?)) ?)) ,, (* (* 88> 88> ,, * * (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( (&% (&% ,, )( )( >%( >%( ,, &( &( 88> 88> ,, * * cm cm  gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr  cm cm  gr   gr  W  W  W  W  W  W  W  W  d  d  d  d  ee ee

==

==

××

==

−−

−−

==

−−

−−

==

• • KoKosentrasi 6,@F8 sentrasi 6,@F8 ""

( (

))

( (

))

( (

))

( (

))

) ) ) ) ) ) ) ) * * * * **8$ **8$ ,, ( ( )?0 )?0 ,, (* (* &?* &?* ,, (* (* )?0 )?0 ,, (* (* &80 &80 ,, (* (* 88> 88> ,, * * (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( (&% (&% ,, )( )( ?&* ?&* ,, &( &( 88> 88> ,, * * cm cm  gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr  cm cm  gr   gr  W  W  W  W  W  W  W  W  d  d  d  d  ee ee

==

==

××

==

−−

−−

==

−−

−−

==

• • KoKosentrasi 6,$:F8 sentrasi 6,$:F8 ""

(22)

( (

))

( (

))

( (

))

( (

))

) ) ) ) ) ) ) ) * * * * (,**) (,**) )?0 )?0 ,, (* (* )8% )8% ,, (* (* )?0 )?0 ,, (* (* &08 &08 ,, (* (* 88> 88> ,, * * (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( (&% (&% ,, )( )( $>> $>> ,, &( &( 88> 88> ,, * * cm cm  gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr  cm cm  gr   gr  W  W  W  W  W  W  W  W  d  d  d  d  ee ee

==

==

××

==

−−

−−

==

−−

−−

==

@

@ "o"olalalilitatas Las Larurutatann

• • Kosentrasi $,8 "Kosentrasi $,8 "

( ( ))

 gr   gr  mol  mol  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm mol  mol  cm cm  gr   gr   M   M   M   M  d  d  m m $$ $$ ,, ( ( ?&$ ?&$ ,, * * ( ( *$% *$% ,, * * >*) >*) ,, * * ( ( (*** (*** && && ,, $% $% $ $ ,, ( ( *$& *$& ,, ( ( ( ( (*** (*** ( ( ) ) ) ) 0 0

==

==

−−

==

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

−−

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

==

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

−−

==

• • Kosentrasi 6,F8"Kosentrasi 6,F8"

( ( ))

 gr   gr  mol  mol  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm mol  mol  cm cm  gr   gr   M   M   M   M  d  d  m m >?? >?? ,, * * )*? )*? ,, ( ( ( ( *$% *$% ,, * * )?& )?& ,, ( ( ( ( (*** (*** && && ,, $% $% >$ >$ ,, * * *0) *0) ,, ( ( ( ( (*** (*** ( ( ) ) ) ) 0 0

==

==

−−

==

  

  

  



  

  

−−

  

  

  



  

  

==

  

  

  



  

  

−−

==

• • Kosentrasi 6,@F8Kosentrasi 6,@F8

(23)

( ( ))

 gr   gr  mol  mol  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm mol  mol  cm cm  gr   gr   M   M   M   M  d  d  m m )>8? )>8? ,, * * ?)& ?)& .. 0 0 ( ( *$% *$% ,, * * ?80 ?80 ,, 0 0 ( ( (*** (*** && && ,, $% $% )>$ )>$ ,, * * **8$ **8$ ,, ( ( ( ( (*** (*** ( ( ) ) ) ) 0 0

==

==

−−

==

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

−−

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

==

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

−−

==

• • KoKosentrasi sentrasi 6,$:F86,$:F8

( (

))

 gr   gr  mo mol l  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mo mol l   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm mol  mol  cm cm  gr   gr   M   M   M   M  d  d  m m (%8 (%8 ,, * * 08( 08( ,, $ $ ( ( *$% *$% ,, * * )&8 )&8 ,, $ $ ( ( (*** (*** && && ,, $% $% (%>$ (%>$ ,, * * **) **) ,, ( ( ( ( (*** (*** ( ( ) ) ) ) 0 0

==

==

−−

==

 

 

 

 

 

 

  

 

 

−−

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

==

 

 

 

 

 

 

  

 

 

−−

==

E

E ++oluolume "ome "olal Slal Semu emu Qat <Qat <erlerlaruarutt

(24)

( (

))

( (

))

(

(

))(

(

))

mol  mol  cm cm cm cm  gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr  mol  mol  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  d  d  W  W  W  W  W  W  W  W  m m  M   M   M   M  ee ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) * * * * 0 0 0 0 %?,?*0 %?,?*0 *$& *$& ,, ( ( 0>8 0>8 ,, 8( 8( *$& *$& ,, ( ( *$$8> *$$8> ,, * * >0( >0( ,, $%? $%? $%,&& $%,&& *$& *$& ,, ( ( )?0 )?0 ,, (* (* $%8 $%8 ,, * * (?( (?( ,, ?&$ ?&$ && && ,, $% $% $%,&& $%,&& *$& *$& ,, ( ( (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( $(* $(* ,, &( &( *88 *88 ,, &0 &0 $$ $$ ,, ( ( (*** (*** && && ,, $% $% $%,&& $%,&& (*** (***

==

==

−−

−−

==

    

  

  



  

  

−−

−−

==

    

  

  



  

  

−−

−−

    

  

  



  

  

−−

−−

==

  

  

  



  

  

−−

−−

−−

−−

==

• • Kosentrasi 6,F8"Kosentrasi 6,F8"

( (

))

( (

))

(

(

))(

(

))

mol  mol  cm cm cm cm  gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr  mol  mol  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  d  d  W  W  W  W  W  W  W  W  m m  M   M   M   M  ee ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) * * * * 0 0 0 0 *?& *?& ,, %8 %8 *0) *0) ,, ( ( ((0 ((0 ,, 8( 8( *0) *0) ,, ( ( *0?0 *0?0 .. * * *&) *&) ,, (0&> (0&> $%,&& $%,&& *0) *0) ,, ( ( )?0 )?0 ,, (* (* 0>( 0>( ,, * * &%) &%) ,, ()*$ ()*$ && && ,, $% $% $%,&& $%,&& *0) *0) ,, ( ( (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( $(* $(* ,, &( &( >%( >%( ,, &( &( >?? >?? ,, * * (*** (*** && && ,, $% $% $%,&& $%,&& (*** (***

==

==

−−

−−

==

    

  

  



  

  

−−

−−

==

    

  

  



  

  

−−

−−

    

  

  



  

  

−−

−−

==

  

  

  



  

  

−−

−−

−−

−−

==

• • KoKosentrasi 6,@F8 sentrasi 6,@F8 ""

(25)

( (

))

( (

))

(

(

))(

(

))

mol  mol  cm cm cm cm  gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  cm cm  gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr   gr  mol  mol  mol  mol   gr   gr  mol  mol   gr   gr  d  d  W  W  W  W  W  W  W  W  m m  M   M   M   M  ee ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) * * * * 0 0 0 0 >%? >%? ,, %8 %8 **8$ **8$ ,, ( ( ?)8 ?)8 ,, 8* 8* **8$ **8$ ,, ( ( *(0$ *(0$ .. * * 8(0 8(0 ,, 0$>$ 0$>$ $%,&& $%,&& **8$ **8$ ,, ( ( )?0 )?0 ,, (* (* () () ,, * * )$0 )$0 ,, 0?)& 0?)& && && ,, $% $% $%,&& $%,&& **8$ **8$ ,, ( ( (&% (&% ,, )( )( $(* $(* ,, &( &( $(* $(* ,, &( &( ?&* ?&* ,, &( &( )>8? )>8? ,, * * (*** (*** && && ,, $% $% $%,&& $%,&& (*** (***

==

==

−−

−−

==

    

  

  



  

  

−−

−−

==

    

  

  



  

  

−−

−−

    

  

  



  

  

−−

−−

==

  

  

  



  

  

−−

−−

−−

−−

==

Referensi

Dokumen terkait