• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Pengertian... 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Pengertian... 3"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

3 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR LAMPIRAN ... iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2 C. Pengertian ... 3 BAB II. PENGORGANISASIAN

A. Penyelenggara ... 5 B. Peserta... 5 C. Juri ... 6 BAB III. KATEGORI PEMENANG

A. Kategori Umum Lomba Cipta Menu B2SA Berbasis

Makanan Khas Daerah ... 7 B. Penghargaan dalam rangka Kreativitas Pengembangan

Makanan Khas Daerah ... 7 BAB IV. PERSYARATAN LOMBA ... 9 BAB V. PENYELENGGARAAN LOMBA

A. Pertemuan Persiapan Lomba (Technical Meeting) ... 11 B. Pelaksanaan Lomba ... 11 C. Lain-lain ... 12 BAB VI. MEKANISME PENILAIAN

A. Penilaian Kategori Umum ... 13 B. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Makanan Khas ... 14

(4)

4 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Panduan Singkat Menyusun Menu Beragam, Bergizi

Seimbang, dan Aman (B2SA) Sehari Satu Keluarga ... 17

Lampiran 2. Komposisi Makanan untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi per Hari Berdasarkan Kelompok Umur ... 18

Lampiran 3. Kebutuhan Konsumsi Pangan untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Per Hari Masing-Masing Anggota Keluarga (Dalam Satuan Porsi)... 19

Lampiran 4. Daftar Bahan penukar ... 20

Lampiran 5. Informasi Singkat Tentang Keamanan Pangan ... 27

Lampiran 6. Daftar Komposisi Bahan Makanan Selain Beras dan Terigu ... 29

Lampiran 7. Lembar Penilaian dan Rekapitulasi Hasil Penilaian Lomba ... 34

Lampiran 7.1. Lembar Penilaian Resep Lomba Cipta Menu (Pemenuhan Prinsip Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) ... 34

Lampiran 7.2. Lembar Penilaian Resep Lomba Cipta Menu (Keragaman Jenis Pangan) ... ... 35

Lampiran 7.3. Lembar Rekapitulasi Penilaian Resep Lomba Cipta ... 36

Lampiran 7.4. Lembar Penilaian Juri Lomba Cipta Menu ... ... 37

Lampiran 7.5. Lembar Rekapitulasi Penilaian Juri Lomba Cipta Menu ... ... 38

Lampiran 7.6. Lembar Rekapitulasi Penilaian Kategori Umum Lomba Cipta Menu ... ... 39

Lampiran 7.7. Lembar Rekapitulasi Penilaian Kategori Kreativitas Pengembangan Resep Menu Makanan Utama .... ... 40

Lampiran 7.8. Lembar Rekapitulasi Penilaian Kategori Kreativitas Pengembangan Resep Menu Lauk Pauk ... ... 41

Lampiran 7.9. Lembar Rekapitulasi Penilaian Kategori Kreativitas Pengembangan Resep Menu Lauk Sayuran atau Buah-Buahan . 42 Lampiran 7.10. Lembar Rekapitulasi Penilaian Kategori Menu Sarapan ... ... 43

Lampiran 7.11. Lembar Rekapitulasi Penilaian Kategori Menu Komersial .... ... 44

Lampiran 7.12. Lembar Rekapitulasi Penilaian Kategori Penampilan, dan Cipta Penyajian, Rasa ... ... 45

(5)

5 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk hidup sehat, aktif, cerdas dan produktif, setiap individu harus mengonsumsi anekaragam pangan secara seimbang dari berbagai jenis tanaman, ternak, dan ikan sebagai sumber karbohidrat, protein serta vitamin dan mineral, karena tidak ada satu pun bahan pangan yang mempunyai kandungan gizi lengkap.

Guna memotivasi masyarakat agar mau mengonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), setiap unit kerja yang terkait dengan ketahanan pangan dan kelompok masyarakat perlu melakukan sosialisasi maupun gerakan secara terus menerus untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengubah pola konsumsi pangan masyarakat menuju beragam, bergizi seimbang, dan aman. Dalam rangka mempercepat pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan B2SA, Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian sejak tahun 2002 telah mensosialisasikan slogan “Panganku Beragam, Bergizi dan Berimbang” kepada masyarakat luas, terutama bagi anggota keluarga (bapak, ibu, dan anak) yang merupakan individu-individu yang menentukan dalam pemilihan menu dan konsumsi makanan sehari-hari.

Salah satu bentuk kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan adalah “Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA)”. Lomba tersebut dimaksudkan agar setiap individu yang bertanggung jawab dalam menentukan dan menyediakan menu keluarga sehari-hari dapat menyajikan menu yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2013 Badan Ketahanan Pangan akan menyelenggarakan Lomba Cipta Menu tingkat nasional bersamaan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia XXXIII. Lomba Cipta Menu tingkat nasional akan diikuti oleh peserta dari pemenang lomba tingkat provinsi. Peserta lomba akan menyajikan menu makanan dalam bentuk display. Menu yang disajikan adalah menu beragam, bergizi seimbang, dan aman berbasis sumber daya lokal yang dapat diterapkan sebagai menu keluarga sehari-hari, dan bukan hanya pada saat lomba saja.

Sebagai tema pelaksanaan lomba cipta menu tingkat nasional tahun 2013, untuk mengangkat kembali citra makanan khas daerah yang selama ini kalah bersaing dengan makanan modern (fast food), maka dipandang perlu untuk mengembangkan menu B2SA yang berbasis pada kearifan lokal, dimana menu yang diciptakan dengan memodifikasi/menggunakan resep 1

(6)

6 makanan khas daerah, yakni menu utama yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang disesuaikan dengan prinsip beragam, bergizi seimbang, dan aman. Adapun pangan sumber karbohidrat tetap menggunakan pangan lokal selain beras dan terigu untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras sebagai pangan pokok dan mendorong penggunaan pangan lokal seperti jagung, sorghum, jawawut, singkong, ubi jalar, sagu, ganyong, sukun, pisang, dan sejenisnya dengan tetap memperhatikan prinsip B2SA.

Kegiatan lomba dengan tema tersebut dimaksudkan untuk menggali potensi makanan khas daerah dalam rangka mendukung konsumsi pangan B2SA. Beberapa makanan khas daerah yang sudah dikenal masyarakat, diantaranya: gudeg, nasi liwet, nasi uduk, kapurung, coto makasar, rawon, sinonggi, rendang, dll. Menu tersebut harus tetap dilestarikan namun perlu dikembangkan dengan memanfaatkan pangan sumber karbohidrat selain beras dan terigu dengan tetap memperhatikan prinsip beragam, bergizi seimbang, dan aman. Melalui lomba tersebut diharapkan masyarakat dapat berkreasi untuk menciptakan/modifikasi resep dari aneka makanan khas daerah yang beragam, bergizi seimbang, dan aman serta menyajikannya dalam susunan menu keluarganya sehari-hari.

B. Tujuan

Tujuan diselenggarakannya Lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Makanan Khas Daerah adalah untuk :

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

2. Mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat pada umumnya dan ibu rumah tangga khususnya dalam memilih, menentukan, menyusun, dan menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal dengan pangan sumber karbohidrat selain beras dan terigu.

3. Membangun budaya keluarga dan masyarakat untuk mengonsumsi aneka menu makanan khas daerah sesuai prinsip B2SA, antara lain melalui pemanfaatan hasil pekarangan.

4. Mengangkat citra makanan khas daerah agar dapat digemari dan mampu bersaing dengan makanan modern.

(7)

7 C. Pengertian

1. Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) adalah aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan.

2. Pangan lokal adalah pangan baik sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan potensi sumber daya wilayah dan budaya setempat (kearifan pangan lokal).

3. Makanan adalah bahan pangan yang telah mengalami pengolahan atau pemasakan sehingga siap untuk disajikan.

4. Menu adalah susunan makanan yang dikonsumsi seseorang untuk sekali makan atau untuk sehari menurut waktu makan (pagi, siang, dan sore/malam). Menu tersebut merupakan menu B2SA yang dapat dan biasa dikonsumsi oleh keluarga sehari-hari.

5. Makanan khas daerah adalah makanan yang dikonsumsi masyarakat golongan etnik dan wilayah spesifik, diolah berdasarkan resep yang secara turun temurun. Bahan yang digunakan berasal dari daerah setempat dan makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan selera masyarakat setempat. 6. Menu sarapan adalah susunan makanan dan minuman yang dikonsumsi

antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi seimbang dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas.

7. Menu komersial adalah susunan makanan dan minuman yang dapat digunakan untuk maksud diperdagangkan karena bernilai niaga tinggi. 8. Garnish (hiasan untuk makanan) adalah bahan pangan yang dibuat

sedemikian rupa sebagai hiasan untuk menunjang penampilan suatu hidangan dan menggugah selera makan seseorang. Dengan demikian, garnish akan menambah total porsi kebutuhan pangan dari menu yang disajikan.

9. Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari setiap orang menurut golongan umur, jenis kelamin, aktivitas dan kondisi fisiologis seperti hamil dan menyusui.

10. Pekarangan adalah lahan yang ada di sekitar rumah dengan batas pemilikan yang jelas (lahan boleh berpagar dan boleh tidak berpagar) dan tempat tumbuh berbagai jenis tanaman dan tempat memelihara berbagai jenis ternak dan ikan.

11. Penampilan makanan adalah proses atau cara untuk menampilkan makanan yang memperhatikan warna, bentuk, konsistensi, dan porsi makanan.

(8)

8 12. Penyajian makanan adalah suatu cara untuk menyuguhkan makanan dengan memperhatikan pemilihan alat penyajian, cara menyusun makanan, dan penghias makanan (garnish).

13. Cita Rasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari rasa (taste) makanan tersebut yang meliputi penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu.

(9)

9 BAB II

PENGORGANISASIAN

A. Penyelenggara

Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) dilaksanakan secara berjenjang sebagai berikut:

1. Tingkat Provinsi

Lomba Cipta Menu diselenggarakan oleh Badan/Instansi yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi.

Provinsi dapat menyusun pedoman pelaksanaan lomba sesuai kondisi daerah masing-masing, namun tetap mengacu pada pedoman Lomba Cipta Menu yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.

2. Tingkat Nasional

Penyelenggara Lomba Cipta Menu di tingkat nasional tahun 2013 adalah Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Pusat.

B. Peserta

Peserta lomba adalah Tim Penggerak PKK, dengan kriteria peserta sebagai berikut :

1. Tingkat Provinsi

Peserta Lomba Cipta Menu tingkat provinsi adalah pemenang Lomba Cipta Menu B2SA tingkat kabupaten/kota tahun 2013 atau tahun sebelumnya. 2. Tingkat Nasional

Peserta lomba tingkat nasional adalah Juara I Lomba Cipta Menu B2SA tingkat provinsi tahun 2013 atau tahun sebelumnya, dengan syarat belum pernah mengikuti lomba tingkat nasional.

Setiap provinsi diwakili oleh satu peserta.

(10)

10 C. Juri

1. Tingkat Provinsi

a. Tim juri ditentukan oleh institusi penyelenggara lomba di tingkat provinsi.

b. Jumlah tim juri ditetapkan ganjil, yang ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan/Instansi yang menangani ketahanan pangan sebagai penyelenggara lomba.

2. Tingkat Nasional

a. Tim juri adalah Ahli Gizi, Ahli Kuliner, Tim Penggerak PKK Pusat, Akademisi, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). b. Jumlah tim juri ditetapkan ganjil, yang ditunjuk dan ditetapkan melalui

Surat Keputusan Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.

(11)

11 BAB III

KATEGORI PEMENANG

Pada lomba cipta menu tahun 2013, diberikan apresiasi terhadap peserta dalam bentuk kategori juara umum dan penghargaan khusus dalam rangka meningkatkan kreativitas pengembangan makanan khas daerah, yaitu :

A. Kategori Juara Umum Lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Makanan Khas Daerah

1. Penilaian dilakukan berdasarkan keseimbangan menu keluarga sesuai porsi (yang ditentukan sesuai tabel lampiran 3), kreativitas pengembangan resep makanan khas daerah, penampilan dan cara penyajian, cita rasa, aspek penggalian pangan lokal, serta aman (menggunakan Bahan Tambahan Pangan/BTP sesuai dengan aturannya dan tidak mengunakan BTP yang dilarang)

2. Untuk kategori ini dipilih 6 (enam) pemenang, yaitu Juara I, II, III, Harapan I, II, dan III.

B. Penghargaan dalam rangka Kreativitas Pengembangan Makanan Khas Daerah

Dalam rangka meningkatkan kreativitas pengembangan makanan khas daerah, akan diberikan penghargaan bagi peserta Lomba Cipta Menu tahun 2013 yang mencakup 6 jenis penghargaan, terdiri atas :

1. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu Makanan Utama Penghargaan ini diberikan kepada peserta yang menyajikan menu berdasarkan kreativitas dalam pengembangan resep makanan khas daerah berbahan baku pangan sumber karbohidrat selain beras dan terigu yang disajikan sebagai menu utama.

Untuk penghargaan ini dipilih 4 (empat) penerima.

2. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Lauk Pauk

Penghargaan ini diberikan kepada peserta yang menyajikan menu berdasarkan kreativitas dalam pengembangan resep makanan khas daerah berbahan baku sumber protein hewani dan nabati.

Untuk penghargaan ini dipilih 4 (empat) penerima.

3. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Sayuran atau Buah-Buahan

Penghargaan ini diberikan kepada peserta yang menyajikan menu berdasarkan kreativitas dalam pengembangan resep makanan khas daerah berbahan baku sumber vitamin dan mineral.

(12)

12 Untuk penghargaan ini dipilih 4 (empat) penerima.

4. Penghargaan Menu Sarapan

Penghargaan ini diberikan kepada peserta yang menyajikan makanan khas daerah yang cocok disajikan sebagai menu sarapan (bahan baku mudah didapat, mudah disiapkan/praktis, kreatif dalam pengolahan dan penyajian, dan citarasa yang lezat), dapat memenuhi 15-30% dari total asupan gizi harian, serta sesuai dengan prinsip B2SA.

Untuk penghargaan ini dipilih 5 (lima) penerima. 5. Penghargaan Menu Komersial

Penghargaan ini diberikan kepada peserta yang menyajikan menu makanan khas daerah yang mempunyai nilai ekonomis/nilai niaga tinggi dan mempunyai citarasa yang mampu bersaing dengan makanan modern. Untuk penghargaan ini dipilih 5 (lima) penerima.

6. Penghargaan Penampilan, Penyajian, dan Cita Rasa

Penghargaan ini diberikan kepada peserta yang menyajikan menu makanan khas daerah dengan penampilan, cara penyajian makanan, dan rasa yang menarik selera.

Untuk penghargaan ini dipilih 5 (lima) penerima.

Komposisi (jumlah) penerima untuk masing-masing Penghargaan Kreativitas Pengembangan Makanan Khas Daerah dapat berubah sesuai dengan kondisi peserta.

(13)

13 BAB IV

PERSYARATAN LOMBA

Di tingkat nasional, peserta yang mewakili provinsi diusulkan oleh Badan/Instansi Ketahanan Pangan tingkat provinsi secara tertulis selambat-lambatnya pada minggu kedua Bulan September 2013.

Adapun persyaratan peserta sebagai berikut :

1. Peserta wajib menyusun menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) selama 3 (tiga) hari untuk satu keluarga yang terdiri dari :

- Ayah usia 45 tahun - Ibu usia 43 tahun

- Anak perempuan usia 18 tahun - Anak laki-laki usia 15 tahun

Menu satu hari disajikan dalam bentuk makan pagi (sarapan), siang dan malam, tanpa ada makanan kudapan atau selingan diantara ketiga waktu makan.

2. Bahan pangan yang digunakan dalam menyusun menu B2SA adalah bahan pangan yang mudah didapat, tersedia setiap waktu, harga terjangkau dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Bahan pangan sumber karbohidrat yang digunakan untuk menyusun menu selain beras dan terigu.

3. Menu yang disajikan adalah menu makanan khas daerah yang umum dikonsumsi oleh masyarakat setempat dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga satu hari.

4. Ketentuan lain :

a. Menyerahkan resep menu lengkap untuk 3 (tiga) hari, yang dilengkapi dengan:

- Susunan anggota keluarga dan kebutuhan pangan yang terdiri dari ayah usia 45 tahun, ibu usia 43 tahun, 1 (satu) anak perempuan usia 18 tahun, dan 1 (satu) anak laki-laki usia 15 tahun.

- Daftar berat bahan pangan mentah (dalam satuan porsi dan gram) - Daftar harga bahan pangan

- Cara membuat masakan (resep)

- Keterangan mengenai jenis bahan pangan lokal bila bahan pangan tersebut menggunakan nama daerah setempat.

b. Menyerahkan profil pangan lokal yang digunakan dalam resep (meliputi potensi, jumlah produksi dan ketersediaannya, serta pemanfaatan dalam konsumsi sehari-hari).

(14)

14 c. Menyerahkan profil makanan khas daerah sesuai budaya masyarakat setempat (meliputi jenis menu, bahan dasar, kebiasaan/waktu penyajian). d. Dari menu 3 (tiga) hari yang telah disusun, menu yang ditampilkan pada

saat lomba adalah menu hari kedua.

e. Biaya menu B2SA satu hari untuk keluarga maksimal sebesar Rp. 50.000,-/keluarga/hari*). Biaya tersebut merupakan harga pembelian bahan pangan yang terdiri dari makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk (sumber protein nabati dan hewani), sayuran dan buah (sumber vitamin dan mineral), tidak termasuk bumbu-bumbu dan bahan bakar.

Keterangan :

*) Mengutamakan penggunaan bahan pangan yang berasal dari pekarangan sendiri (tidak masuk dalam perhitungan harga).

Khusus untuk wilayah Indonesia Timur, harga bahan pangan diberikan angka kemahalan sebesar 60-80 %.

Apabila menurut Dewan Juri harga menu yang ditampilkan melebihi harga yang ditetapkan, maka nilai akan dikurangi.

f.

Makanan khas daerah yang disajikan adalah makanan daerah yang dapat memenuhi selera masyarakat luas dan dapat menjadi makanan kegemaran. g. Resep menu lomba disampaikan kepada Panitia Pusat

selambat-lambatnya 30 hari (4 minggu) sebelum lomba tingkat nasional dilaksanakan.

h. Peserta wajib mentaati peraturan perlombaan.

i. Resep yang telah diserahkan kepada panitia untuk dilombakan, menjadi hak panitia penyelenggara Lomba Cipta Menu .

Panitia Lomba Cipta Menu Tahun 2013 d/a. Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan

Keamanan Pangan

Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian Gedung E, Lt. VI Jln. Harsono RM No. 3

Ragunan Jakarta Selatan 12550 Telp/Fax: 021-7801014, email : bidangkonsumsi@yahoo.com

(15)

15 BAB V

PENYELENGGARAAN LOMBA

A. Pertemuan Persiapan Lomba (Technical Meeting)

1. Pertemuan persiapan lomba dilaksanakan satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan. Waktu dan tempat disesuaikan dengan pelaksanaan kegiatan. 2. Masing-masing peserta wajib menunjuk perwakilan dari Badan/Instansi

yang menangani Ketahanan Pangan dan Tim Penggerak PKK tingkat provinsi untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut.

3. Dalam pertemuan tersebut akan dibahas mengenai: a. Teknis pelaksanaan lomba

b. Pembagian nomor peserta B. Pelaksanaan Lomba

1. Peserta lomba menyajikan menu lengkap 1 (satu) hari siap saji untuk keluarga yang terdiri dari ayah usia 45 tahun, ibu usia 43 tahun, 1 (satu) anak perempuan 18 tahun, dan 1 (satu) anak laki-laki usia 15 tahun.

2. Menu yang disajikan pada saat lomba adalah menu hari kedua dari menu 3 (tiga) hari yang telah disusun dan dikirim sebelumnya kepada panitia penyelenggara.

3. Susunan menu anggota keluarga dikelompokkan menurut waktu (makan pagi/sarapan, makan siang, dan makan malam, tanpa ada makanan selingan/kudapan). Susunan menu disajikan dalam bentuk buffet (prasmanan) untuk satu keluarga per waktu makan.

4. Peralatan penyajian untuk display lomba disediakan panitia.

5. Peserta dilarang memasang dekorasi dan lambang daerah pada meja penyajian.

6. Pada saat penyajian menu lomba, peserta wajib mencantumkan susunan anggota keluarga yang mencakup umur dan jenis kelamin serta jumlah porsi dari masing-masing anggota keluarga.

7. Pada saat penilaian oleh tim juri, masing-masing peserta diwakili oleh 2 (dua) orang yang mampu memberikan informasi mengenai menu yang disajikan. Peserta tidak diperkenankan memberikan buku resep kepada Tim Juri.

8. Menu yang disajikan tetap dalam keadaan rapi sampai acara pengumuman pemenang lomba selesai dibacakan.

(16)

16 C. Lain - lain

1. Hadiah lomba tingkat nasional ditetapkan oleh panitia lomba tingkat nasional. Hadiah lomba tingkat provinsi, ditetapkan oleh panitia lomba tingkat provinsi.

2. Hadiah lomba cipta menu B2SA tingkat nasional berupa: a. Satu buah piala bergilir bagi Juara I Tingkat Nasional.

b. Satu buah piala dan sertifikat juara bagi semua pemenang lomba. c. Satu buah piala dan sertifikat penghargaan bagi semua penerima

penghargaan.

d. Sertifikat kepesertaan bagi seluruh peserta Lomba Cipta Menu Tingkat Nasional.

e. Bagi peserta yang berhasil meraih juara I selama 3 kali berturut-turut akan diberikan duplikat piala bergilir.

3. Ketentuan lain yang berkaitan dengan lomba cipta menu akan ditentukan kemudian dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Peserta yang tidak mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia akan dikuragi nilainya

(17)

17 BAB VI

MEKANISME PENILAIAN

A. Kategori Umum

Penilaian Kategori Umum meliputi : 1. Penilaian Resep Menu 3 Hari (40%)

Dilakukan terhadap resep menu 3 hari yang dikirim ke panitia, yang didasarkan pada :

a. Pemenuhan prinsip Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), dengan kecukupan menu keluarga sesuai porsi yang ditentukan dalam tabel Komposisi Makanan untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi per Hari Berdasarkan Kelompok Umur seperti pada lampiran 2 dan 3, dan keamanan bahan pangan yang digunakan (70%).

b. Keragaman jenis pangan dalam menu keluarga selama 3 hari (30%).

Lembar penilaian pada Lampiran 7.1 dan7.2. Rekapitulasi pada Lampiran 7.3.

2. Penilaian pada saat lomba (60%)

a. Keragaman dan keseimbangan antar kelompok pangan (25%). b. Kreativitas dalam pengembangan resep makanan khas daerah

yang memenuhi prinsip B2SA (35%), meliputi :

1) Pemilihan bahan pangan lokal (sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral) yang digunakan (60%).

2) Cara pengolahan atau kreativitas daya cipta modifikasi resep baru makanan khas daerah yang memenuhi prinsip B2SA (20%). 3) Kesesuaian pemilihan menu dengan susunan anggota keluarga

(20%).

c. Penampilan dan cara penyajian (20%), meliputi : 1) Penampilan hasil olahan (40%)

2) Penyajian dan kreativitas penataan (30%) 3) Kebersihan dalam penyajian (30%)

d. Cita rasa (20%), meliputi : rasa dan kelezatan makanan.

Lembar penilaian pada Lampiran 7.4 dan 7.5. Rekapitulasi pada Lampiran 7.6.

(18)

18 B. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Makanan Khas Daerah.

Penghargaan ini ditentukan oleh juri pada saat lomba yang penilaiannya meliputi :

1. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu Makanan Utama Penilaian ini meliputi: kreativitas pemilihan jenis pangan lokal sumber karbohidrat (selain beras dan terigu) yang digunakan dan kesesuaian dengan makanan khas daerah serta cita rasa.

Lembar rekapitulasi pada Lampiran 7.7.

2. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Menu Lauk Pauk

Penilaian ini meliputi pemilihan jenis pangan lokal sumber protein yang digunakan dan kesesuaian dengan makanan khas daerah serta cita rasa. Lembar rekapitulasi pada Lampiran 7.8.

3. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu Sayuran dan Buah-Buahan

Penilaian ini meliputi pemilihan jenis sayuran dan buah-buahan lokal yang digunakan dan disajikan dalam makanan khas daerah serta cita rasa.

Lembar rekapitulasi pada Lampiran 7.9. 4. Penghargaan Kategori Menu Sarapan

Penilaian menu sarapan meliputi: penggunaan bahan yang mudah diperoleh, relatif mudah disiapkan/praktis, kreatif dalam pengolahan dan penyajian, cita rasa yang lezat, memenuhi 15-30% dari total asupan gizi harian, serta memenuhi prinsip B2SA.

Lembar rekapitulasi pada Lampiran 7.10. 5. Penghargaan Kategori Menu Komersial

Penilaian menu komersial meliputi: bahan baku mudah diperoleh dan mudah diolah, penampilan menarik, cita rasa yang lezat, dan mempunyai nilai ekonomis serta nilai niaga tinggi.

Lembar rekapitulasi pada Lampiran 7.11.

6. Penghargaan Kategori Penampilan, Penyajian, dan Cita Rasa

Penilaian ini meliputi: cara penyajian dan penyusunan makanan, dengan memperhatikan warna, bentuk, konsitensi, dan porsi makanan, serta mempunyai citarasa yang lezat.

Lembar rekapitulasi pada Lampiran 7.12.

(19)

0 Mekanisme Pelaksanaan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA)

Berbasis Makanan Khas Daerah Tahun 2013 ... Peserta : - TP PKK Kabupaten/Kota - TP PKK Kabupaten/Kota - TP PKK Kabupaten/Kota - Dst. ... ... . Juara I LCM Tk. Provinsi Tahun 2013

A. Resep menu 3 hari yang diterima panitia (40%) - Pemenuhan Prinsip B2SA (70%)

- Keragaman Jenis Pangan (30%) B. Display Menu 1 (satu) Hari (60%)

- Keragaman dan keseimbangan antar kelompok pangan (25%)

- Kreativitas dalam pengembangan resep makanan khas daerah yang memenuhi prinsip B2SA serta penggunaan bahan pangan lokal (35%)

- Penampilan dan penyajian (20%)

- Citarasa (20%)

A. Kategori Umum Lomba Cipta Menu

- Juara I, II, III, Harapan I, II, III

B. Penghargaan dalam rangka Kreativitas Pengembangan Masakan Khas Daerah, terdiri atas:

1. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu Makanan Utama : ada 4 penerima.

2. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu Lauk Pauk : ada 4 penerima

3. Penghargaan Kreativitas Pengembangan Resep Menu Sayuran atau Buah-Buahan: ada 4 penerima

4. Penghargaan Menu Sarapan : ada 5 penerima 5. Penghargaan Menu Komersial ada 5 penerima 6. Penghargaan Penampilan, Penyajian, dan Cita Rasa :

ada 5 pemenang

Catatan : Komposisi (jumlah) penerima untuk

masing-masing Penghargaan Kreativitas Pengembangan

Makanan Khas Daerah dapat berubah sesuai dengan

kondisi peserta.

 Instansi Ketahanan Provinsi menyerahkan resep menu 3 hari kepada panitia BKP Kementerian Pertanian paling lambat 4 (empat) minggu sebelum pelaksanaan lomba

 Menu yang disusun : menu keluarga yang terdiri dari ayah usia 45 tahun, ibu usia 43 tahun, 1 (satu) anak perempuan usia 18 tahun, dan 1 (satu) anak laki-laki usia 15 tahun.

LCM Tingkat Provinsi

LCM Tingkat Nasional

Peserta Penilaian Pemenang/Juara

15 Peserta : - TP PKK Juara I LCM Tk. Provinsi - TP PKK Juara I LCM Tk. Provinsi - TP PKK Juara I LCM Tk. Provinsi - TP PKK Juara I LCM Tk. Provinsi - Dst.

(20)

16

(21)

17 PANDUAN SINGKAT MENYUSUN MENU

BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA) SEHARI UNTUK SATU KELUARGA

1. Tentukan komposisi/susunan anggota keluarga.

2. Tentukan porsi kebutuhan pangan yang dibutuhkan oleh keluarga sesuai dengan kebutuhan gizi (sesuai tabel lampiran 2 dan 3).

3. Pilih beragam jenis pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan. 4. Hitung belanja pangan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. 5. Pilih rencana pengolahan yang sesuai (resep masakan).

6. Susun menu B2SA sesuai dengan kebutuhan, harga, potensi sumber daya lokal, pilihan dan kebiasaan makan keluarga (makan pagi, siang, dan malam serta selingan).

Jenis pangan yang dapat digunakan untuk menyusun Menu B2SA adalah pangan yang dihasilkan dari daerah setempat dan mudah didapat di pasar atau di pekarangan rumah, diantaranya adalah:

1. Sumber karbohidrat :

a. Padi-padian (biji-bijian): jagung, sorghum/lena, hotong/ jawawut, jali, dan lain lain (bukan produk impor).

b. Umbi-umbian : singkong/ubikayu, ubi jalar, sagu, talas, ganyong, garut, dan sebagainya.

- Tepung : tepung sagu, tepung singkong, tepung ganyong, tepung garut, tepung ubi jalar, dll.

- Mie : mie singkong, mie sagu, dll. 2. Sumber Protein :

a. Nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe, dsb.

b. Hewani : ikan (baik ikan laut maupun darat), daging (ruminansia dan unggas), telur, susu.

3. Sumber Vitamin dan Mineral : a. Sayuran

b. Buah

Lampiran 4 Lampiran 1

diutamakan yang berasal dari daerah/tanaman hasil daerah setempat/spesifik lokasi

(22)

18 KOMPOSISI MAKANAN UNTUK MEMENUHI ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG) PER HARI

BERDASARKAN KELOMPOK UMUR (DALAM BENTUK PORSI)

Kelompok Umur

Makanan

Pokok Lauk Sayur Buah Susu

1) Gula Minyak Setara dengan 100 gr nasi Lauk Hewani 50 gr daging/ padanannya Lauk Nabati 50 gr tempe/ padanannya 100 gr sayuran 50 gr buah (sawo) 200 gr

susu segar 10 g gula

5 g minyak Anak-anak 1 - 3 tahun2) 4 – 6 tahun 7 – 9 tahun 3p 4p 4,5p 1p 2p 2p 1p 2p 3p 1,5p 2p 3p 3p 3p 3p 1p 1p 1p 2p 2p 2p 3p 4p 5p Laki-laki Remaja 10 – 12 tahun 13 – 15 tahun 16 – 18 tahun 5p 6,5p 8p 2,5p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 4p 4p 4p 1p 1p - 2p 2p 2p 5p 6p 6p Wanita Remaja 10 – 12 tahun 13 – 15 tahun 16 – 18 tahun 4p 4,5p 5p 2p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 4p 4p 4p 1p 1p - 2p 2p 2p 5p 5p 5p Laki-laki Dewasa 19 – 29 tahun 30 – 49 tahun 50 – 64 tahun 65 tahun keatas 8p 7p 6p 5p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 4p 4p 5p 5p 5p 4p - - 1p 1p 2p 2p 2p 2p 7p 6p 6p 4p Wanita Dewasa 19 – 29 tahun 30 – 49 tahun 50 – 64 tahun 65 tahun keatas Hamil Menyusui 4,5p 4,5p 4,5p 4p 5p+1p 5p+1p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p 3p+1p 3p 3p 4p 4p 3p 3p+1p 5p 5p 5p 4p 4p 4p - - 1p +1p +1p 2p 2p 2p 2p 2p 2p 5p 6p 4p 4p 5p 5p+1p Sumber : Depkes, 2005 Keterangan : 1)

1 porsi susu merupakan pengganti porsi pangan hewani.

2)

ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun

Penetapan jumlah porsi berdasarkan angka kecukupan energi rata-rata penduduk Indonesia menurut kelompok umur pada tinggi dan berat ideal. Lampiran 2

(23)

19 Kebutuhan Konsumsi Pangan untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Per Hari

Masing-Masing Angggota Keluarga (Dalam Satuan Porsi)

Anggota keluarga

Umur (Th)

Jenis

Kelamin Jumlah Porsi

Pangan Pokok Lauk Hewani Lauk Nabati

Sayur Buah Susu Gula Minyak

Ayah 45 Laki-laki 7 3 3 3 5 - 2 6 Ibu 43 Perempuan 4,5 3 3 3 5 - 2 6 Anak I 18 Perempuan 5 3 3 3 4 - 2 5 Anak II 15 Laki-laki 6,5 3 3 3 4 1*) 2 6 Total 23 12 12 12 18 1 8 23 Keterangan :

1 porsi pangan pokok setara dengan 100 gram nasi atau padanannya 1 porsi lauk hewani setara dengan 50 gram daging atau padanannya 1 porsi lauk nabati setara dengan 50 gram tempe atau padanannya 1 porsi sayur setara dengan 100 gram sayuran

1 porsi buah setara dengan 50 gram buah sawo atau padanannya

*) 1 porsi susu merupakan pengganti porsi pangan hewani, setara dengan 200 gram susu segar 1 porsi gula setara dengan 10 gram gula

1 porsi minyak setara dengan 5 gram minyak Lampiran 3

(24)

20 DAFTAR BAHAN PENUKAR

Daftar bahan penukar adalah daftar yang memuat berbagai bahan makanan sebagai sumber zat gizi tertentu yang kandungannya relatif sama sehingga dalam kelompok pangan yang sama, satu jenis pangan dengan ukuran 1 SP/porsi dapat ditukar dengan 1 SP/porsi jenis pangan lainnya. Ukuran SP (satuan penukar) adalah ukuran rumah tangga (URT) atau gram.

A. Makanan pokok

Satu porsi nasi setara ¾ gelas = 100 gram, mengandung 175 kkal, 4 gr protein dan 40 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi nasi terdapat pada Tabel A.1 atau Tabel A.2.

Tabel A.1. Bahan Penukar Nasi Bahan Makanan URT Berat

(gram)

Bahan Makanan URT Berat (gram) Nasi jagung ¾ gls 100 Mie bendo/singkong* 1 prg sdg 50 Singkong* 1 ptg sdg 100 Beras aruk* 1/3 gls 50 Beras singkong (rasi)* 1 gls 50 Hotong 1/3 gls 50

Tiwul* ½ gls 50 Jali 1/3 gls 60

Tiwul kukus* 1 gls 100 Jewawut ½ gls 50

Kentang 2 bj sdg 200 Maizena* 8 sdm 40

Talas* 1 bj bsr 200 Tepung sagu* 7 sdm 40 Ubi jalar* 1 bj sdg 150 Tepung singkong* 8 sdm 40

* Kurang mengandung protein, sehingga perlu ditambah 1 satuan penukar bahan makan sumber protein

Tabel A.2. Alternatif Berat Bahan Makanan Penukar Sumber Karbohidrat Setara Satu Porsi Nasi

Jenis Bahan Makanan Penukar Berat (gram) 1 porsi ½ porsi 1/3 porsi ¼ porsi 2/3 porsi ¾ porsi Nasi jagung 100 50 33 25 67 75 Talas 200 100 67 50 133 150 Ubi jalar 150 75 50 38 100 113 Singkong 100 50 33 25 67 75 Kentang 200 100 67 50 133 150 Tiwul 50 25 17 13 33 38 Tiwul kukus 100 50 33 25 67 75 Beras singkong/Rasi 50 25 17 13 33 38 Rasi kukus 175 88 58 44 117 131 Mie bendo/singkong 50 25 17 13 33 38 Mie bendo rebus 175 88 58 44 117 131

Jewawut 50 25 17 13 33 38

(25)

21 Jenis Bahan Makanan Penukar Berat (gram) 1 porsi ½ porsi 1/3 porsi ¼ porsi 2/3 porsi ¾ porsi Hotong 50 25 17 13 33 38 Hotong kukus 150 75 50 38 100 113 Jali 60 30 20 15 40 45 Jali kukus 150 75 50 38 100 113 Maizena 40 20 13 10 27 30 Tepung sagu 40 20 13 10 27 30 Tepung singkong 40 20 13 10 27 30 B. Lauk Hewani

Satu porsi setara 1 potong daging berat 50 gr (sebesar kotak korek api) yaitu setara dengan 95 kkal, 4 gr Protein, 6 gr lemak. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi lauk hewani/daging terdapat pada Tabel B.1 atau Tabel B.2.

Tabel B.1. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani Setara 1 Porsi Daging Bahan Makanan URT Berat (gram) Bahan Makanan URT Berat (gram) Babat 2 ptg sdg 60 Keju 1 ptg sdg 30

Bakso daging 20 bj kcl 100 Telur ayam 2 btr 60 Bakso daging 10 bj sdg 100 Telur ayam negri 1 btr 60 Daging ayam 1 ptg sdg 50 Telur bebek 1 btr 60 Daging sapi 1 ptg sdg 50 Telur puyuh 5 btr 60 Hati sapi 1 ptg sdg 50 Udang basah ¼ gls 50 Ikan asin 1 ptg kcl 25 Rolade 5 bh sdg 200 Dadih sapi 2 ptg sdg 25 Sosis ayam 3 bh sdg 83 Usus Sapi 3 bulatan 75 Nugget ayam 5 bh sdg 83 Ikan segar 1 ptg 50 Bakso udang 15 bh sdg 175 Ikan teri 2 sdm 25 Abon sapi 3 sdm 62,5 Daging burger 4 bh sdg 117

Tabel B.2. Perhitungan Alternatif Porsi dari Berbagai Jenis Pangan dalam Golongan Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani

Jenis Bahan Makanan Penukar Berat (gram) 1 porsi ½ porsi 1/3 porsi ¼ porsi 2/3 porsi ¾ porsi Babat 60 30 20 15 40 45 Bakso daging 100 50 33 25 67 75 Daging ayam 50 25 17 13 33 38 Daging sapi 50 25 17 13 33 38 Hati sapi 50 25 17 13 33 38

(26)

22 Jenis Bahan Makanan Penukar Berat (gram) 1 porsi ½ porsi 1/3 porsi ¼ porsi 2/3 porsi ¾ porsi Ikan asin 25 13 8 6 17 19 Ikan segar 50 25 17 13 33 38 Ikan teri 25 13 8 6 17 38 Keju 30 15 10 8 20 23

Telur ayam kampung 60 30 20 15 40 45 Telur ayam negeri 60 30 20 15 40 45

Telur bebek 60 30 20 15 40 45 Udang basah 50 25 17 13 33 38 Telur puyuh 60 30 20 15 40 45 Rolade 200 100 67 50 133 150 Sosis ayam 83 42 28 21 55 62 Nugget ayam 83 42 28 21 55 62 Bakso udang 175 88 58 44 117 131 Abon sapi 62.5 31 21 16 42 47 Daging burger 117 59 39 29 78 88 C. Lauk Nabati

Satu porsi tempe setara dengan 2 potong sedang (50 gram), mengandung 80 kkal, 6 gram protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi tempe terdapat pada Tabel C. Tabel C. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Nabati (Setara 1 Porsi

Tempe) Bahan Makanan URT Berat (gram) Bahan Makanan URT Berat (gram) Kacang hijau 2 ½ sdm 25 Kacang tanah 2 sdm 20 Kacang kedelai 2 ½ sdm 25 Keju kc tanah 2 sdm 20 Kacang merah 2 ½ sdm 25 Kacang tolo 2 ½ sdm 25 Oncom 2 ptg sdg 50 Tahu 1 bj bsr 100

D. Sayur

Satu porsi sayuran adalah 100 gr sayuran mentah dalam keadaan bersih atau kurang lebih 1 gelas sayur matang yang ditiriskan, yaitu setara dengan 50 kkal, 3 gr protein dan 10 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu sayuran terdapat pada Tabel D.1, D.2.

(27)

23 Sayuran Kelompok A :

Tabel D.1. Bahan Makanan Penukar Sumber Vitamin dan Mineral dari Sayuran Kelompok A*)

Jenis Sayuran

Baligo Kembang kol Daun bawang

Labu air Daun kacang panjang Lobak

Daun koro Oyong Kol

Daun labu siam Kangkung Pepaya muda

Daun waluh Ketimun Petsai

Daun lobak Tomat Sawi

Jamur segar Kecipir Selada

Seledri Tebu terubuk Terong

Taoge Cabe hijau besar

Keterangan : *) 1 satuan penukar mengandung sedikit sekali energi, protein, dan hidrat arang. Sayuran ini boleh digunakan sekehendak tanpa diperhitungkan banyaknya.

Sayuran Kelompok B:

Tabel D.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Vitamin dan Mineral dari Sayuran Kelompok B

Jenis Sayuran

Bayam Daun lompong Genjer Labu siam Biet Daun mangkokan Kacang panjang Labu waluh Buncis Daun melinjo Kacang kapri Nangka muda Daun beluntas Daun pakis Kangkung Pare

Daun ubi jalar Daun singkong Katuk Takokak Daun leunca Jagung muda Kucai

Daun pepaya Jantung pisang Wortel

E. Buah

Satu porsi buah setara dengan 1 buah pisang ambon ukuran sedang (50 gr); 1 (satu) satuan penukar mengandung energi 40 kkal dan 10 gram karbohisrat. Tabel E.1. Bahan Makanan Penukar Sumber Vitamin dan Mineral

Bahan Makanan

URT Berat (gram)

Bahan Makanan URT Berat (gram) Alpokat ½ bh bsr 50 Mangga ½ bh bsr 50 Anggur 10 biji 75 Melon 1 ptg bsr 150 Apel ½ bh sdg 75 Nangka masak 3 biji 50 Belimbing 1 bh bsr 125 Nanas ½ bh bsr 75

Duku 15 buah 75 Pepaya 1 ptg sdg 100

Jambu air 2 bh sdg 100 Pisang ambon 1bh sdg 50 Jambu biji 1 bh bsr 100 Pisang raja sereh 2 bh kcl 50 Jambu bol ¼ bh bsr 75 Rambutan 8 bh 75 Jeruk manis 2 bh sdg 100 Salak 1 bh bsr 75 Kedondong 1 bh bsr 100 Semangka 1 ptg bsr 150

Kemang 1 bh bsr 100 Sirsak ½ gls 75

(28)

24 Tabel E.2. Berbagai Alternatif Bahan Makanan Penukar Setara Satu Porsi

Pangan Sumber Vitamin dan Mineral Jenis Bahan Makanan Penukar Berat (gram) 1 porsi ½ porsi 1/3 porsi ¼ porsi 2/3 porsi ¾ porsi Alpokat 50 25 17 13 33 38 Anggur 75 38 25 19 50 56 Apel 75 38 25 19 50 56 Belimbing 125 63 42 31 83 94 Duku 75 38 25 19 50 56 Durian 50 25 17 13 33 38 Jambu air 100 50 33 25 67 75 Jambu biji 100 50 33 25 67 75 Jambu bol 75 38 25 19 50 56 Jeruk manis 100 50 33 25 67 75 Kedondong 100 50 33 25 67 75 Mangga 50 25 17 13 33 38 Melon 150 75 50 38 100 113 Nangka masak 50 25 17 13 33 38 Nanas 75 38 25 19 50 56 Pisang ambon 50 25 17 13 33 38 Pisang susu 53 27 18 13 35 40 Rambutan 75 38 25 19 50 56 Salak 75 38 25 19 50 56 Sawo 50 25 17 13 33 38 Semangka 150 75 50 38 100 113 Sirsak 75 38 25 19 50 56 F. Susu

Satu satuan penukar mengandung 139 kkal, 7 gram protein, 7 gram lemak dan 9 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi susu terdapat pada Tabel F.1, F.2.

Tabel F.1. Bahan Makanan Penukar Susu sebagai Sumber Protein Bahan Makanan URT Berat

(gram)

Bahan Makanan URT Berat (gram) Susu sapi 1 gls 200 Yogurt 1 gls 200 Susu kambing ¼ gls 150 Tepung sari dele 4 sdm 25 Susu kental tak manis ½ gls 100 Tepung susu skim 4 sdm 20 Susu kerbau ½ gls 100 Tepung susu whole 5 sdm 25

(29)

25 Tabel F.2. Berbagai Alternatif Berat Bahan Makanan Penukar Setara

Satu Porsi Susu sebagai Sumber Protein. Jenis Bahan Makanan

Penukar Berat (gram) 1 porsi ½ porsi 1/3 porsi ¼ porsi 2/3 porsi ¾ porsi Yoghurt 200 100 67 50 133 150 Susu kambing 150 75 50 38 100 113

Susu kental tak manis 100 50 33 25 67 75

Susu kerbau 100 50 33 25 67 75

Susu sapi 200 100 67 50 133 150

Tepung sari dele 25 10 8 6 17 19

Tepung susu skim 20 10 7 5 13 15

Tepung susu whole 25 13 8 6 17 19

G. Minyak

Satu porsi minyak = ½ sendok makan = 5 gram, mengandung 45 kkal dan 5 gram lemak. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi minyak terdapat pada Tabel G.1, G.2.

Tabel G.1. Bahan Penukar Minyak sebagai Sumber Lemak

Tabel G.2. Berbagai Alternatif Berat Bahan Makanan Penukar Setara Satu Porsi Lemak/minyak.

Jenis Bahan Makanan Penukar Berat (gram) 1 porsi ½ porsi 1/3 porsi ¼ porsi 2/3 porsi ¾ porsi Margarin 5 3 2 1 3 4 Mentega 5 3 2 1 3 4 Minyak Kelapa 5 3 2 1 3 4

Minyak kacang kedele 5 3 2 1 3 4

Minyak jagung 5 3 2 1 3 4

Kelapa 60 30 20 15 40 45

Kelapa parut 30 15 10 8 20 23

Lemak sapi 5 3 2 1 3 4

Santan 50 25 17 13 33 39

Bahan Makanan URT Berat (gram)

Bahan Makanan URT Berat (gram) Minyak goreng ½ sdm 5 Santan ½ gls 50 Minyak kelapa ½ sdm 5 Minyak ikan ½ sdm 5 Margarin ½ sdm 5 Lemak babi 1 ptg kcl 5 Kelapa 1 ptg kcl 30 Lemak sapi 1 ptg kcl 5 Kelapa parut 5 sdm 30

(30)

26 INFORMASI SINGKAT TENTANG KEAMANAN PANGAN

1. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran mikrobiologi, kimia, dan fisik/benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Konsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang tidak akan berarti, jika makanan yang dikonsumsi masyarakat tidak aman dari cemaran, baik cemaran mikroba, kimia, maupun fisik.

2. Bahan Tambahan Pangan (BTP) merupakan bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan. Produsen makanan biasanya menambahkan BTP dengan tujuan untuk: (1) Mengawetkan pangan, (2) Membentuk pangan, (3) Memberikan warna, (4) Meningkatkan kualitas pangan, (5) Menghemat biaya, (6) Memperbaiki tekstur, (7) Meningkatkan cita rasa, dan (8) Meningkatkan stabilitas. Penambahan BTP ini dibenarkan dan diperbolehkan untuk meningkatkan mutu dan daya tarik dari makanan tersebut, sepanjang BTP yang ditambahkan masih dalam batas-batas yang diperbolehkan oleh pemerintah karena terbukti aman dikonsumsi dan ditambahkan sesuai dengan aturannya.

3. Beberapa bahan yang dilarang digunakan dalam penyiapan, pengolahan maupun penyajian makanan, yaitu: (1) Asam Borat/Boraks dan senyawanya seperti bleng, pijer, (2) Asam Salisilat dan garamnya, (3) Dietilpirokarbonat, (4) Dulcin, (5) Kalium Klorat, (6) Kloramfenikol, (7) Minyak nabati yang dibrominasi, (8) Nitrofurazon, dan (9) Formalin. Adapun beberapa zat warna berbahaya juga dilarang digunakan adalah metanil yellow, rhodamin B, Sudan G, karena biasa digunakan sebagai pewarna tekstil.

4. Pengemasan merupakan salah satu cara pengawetan dan teknik untuk menjaga agar bahan pangan tetap aman. Untuk menjaga makanan tetap aman dan terlindungi dari berbagai cemaran, sebaiknya makanan dikemas dalam kemasan yang memenuhi syarat. Petunjuk penggunaan kemasan antara lain adalah :

a. Gunakan bahan-bahan kemasan yang diizinkan atau yang alami, seperti daun pisang, daun jati, daun kunyit, dsb.

b. Pastikan bahwa kemasan yang digunakan dalam keadaan bersih, misalnya telah dicuci dan dijemur di tempat yang tidak mudah tercemar .

c. Jangan gunakan bahan yang dinyatakan terlarang dan/atau yang mengandung cemaran yang merugikan/membahayakan kesehatan manusia, seperti kertas bekas fotokopi atau koran/kertas bekas yang tintanya mengandung senyawa timbal (Pb), klips dan jarum .

d. Lakukan pengemasan pangan secara benar untuk menghindari terjadinya kontaminasi/pencemaran.

(31)

27 5. Tips memilih bahan pangan segar yang aman, diantaranya :

a. Buah dipilih yang bersih, segar dan berwarna cerah. b. Sayur dipilih yang berdaun bersih dan masih utuh.

c. Daging (sapi, kambing) dipilih yang berbau segar dan berwarna merah cerah.

d. Ikan dipilih yang kondisi sisik kuat, mata jernih, dan insang yang merah cerah.

e. Daging unggas yang segar, tidak berair bila ditekan dan tidak kaku. 6. Ciri-ciri makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya :

a. Formalin

 Mi basah: Tekstur liat (tidak mudah putus), tidak lengket, lebih mengkilap (seperti berminyak), tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25ºC), dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10°C).

 Tahu : Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat, bau agak menyengat, aroma kedelai tak nyata, tidak mudah hancur dan awet sampai 3 hari dalam suhu kamar (25ºC), dan bertahan 15 hari pada suhu lemari es (10ºC).

 Ikan : Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, warna daging ikan putih bersih, bau menyengat tetapi bau amis ikan tidak nyata terasa, dan tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25ºC).

 Ikan asin : Tekstur liat, warna bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25ºC.

 Bakso : Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25ºC).

 Ayam potong : Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, warna putih bersih, dan tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25ºC).

Contoh bahan pangan yang beresiko terhadap penyalahgunaan formalin :

daging sapi ayam bakso mie basah

(32)

28 b. Boraks

 Mi basah : Teksturnya kental, lebih mengkilap, tidak lengket, dan tidak cepat putus.

 Bakso : Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung lebih putih, dan bau khas daging tidak nyata terasa.

Snack : Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.

 Kerupuk : Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

 Gula merah : Tekstur sangat keras dan susah dibelah, serta terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.

Contoh penyalahgunaan boraks pada bahan pangan :

mie basah bakso lontong

c. Rhodamin B dan methanyl yellow

 Warnanya cerah mengkilap, mencolok, dan tidak homogen (ada yang menggumpal)

 Ada sedikit rasa pahit

 Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya

 Baunya tidak alami sesuai jenis makanannya

Contoh pangan yang mengandung bahan pewarna berbahaya (bahan pewarna non pangan) :

(33)

29 DAFTAR KOMPOSISI BAHAN MAKANAN SELAIN BERAS DAN TERIGU

No Jenis Pangan

KANDUNGAN ZAT GIZI (PER 100 GR BAHAN PANGAN) BDD Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbo (gr) Kalsium (mg) Phosfor (mg) Besi (mg) Vit. A (RE) Vit. B (mg) Vit. C (mg) SEREALIA 1 Cantel/sorghum 100 332 11 3,3 73 28 287 4,4 0 0,4 0

2 Beras Jagung Instan* 100 374 5,4 0,3 71,8 - - - -

3 Jagung Kuning, Giling 100 361 8,7 4,5 72,4 9 380,4 4,6 41 0,3 0

4 Jagung Putih, Giling 100 361 8,7 4,5 72,4 9 380 4,6 0 0,3 0

5 Jagung Kuning, Pipil Baru 90 307 7,9 3,4 63,6 9 148 2,1 51 0,3 0 6 Jagung Putih, Pipil Baru 90 307 7,9 3,4 63,6 9 148 2,1 0 0,3 0 7 Jagung Kuning, Pipil Lama 90 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 60 0,4 0 8 Jagung Putih, Pipil Lama 90 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 0 0,4 0

9 Jagung Kuning, Muda 28 129 4,1 1,3 30,3 5 108 1,1 14 0,2 9

10 Jagung Putih, Muda 28 129 4,1 1,3 30,3 5 108 1,1 0 0,2 9

11 Jagung Titi 100 374 9,4 2,2 79,1 14 142 2,9 11507 0,2 0

12 Jagung Gerontol 100 156 2.7 1.3 33,3 162 0.8

13 Jagung Kuning, Segar 90 140 4,7 1,3 33,1 6 118 0,7 51 0,2 8

14 Jagung Putih, Segar 90 140 4,7 1,3 33,1 6 118 0,7 0 0,2 8

15 Jagung, Grontol 100 156 2,7 1,3 33,3 51 105 1,2 0 0,1 0

16 Jali 90 289 11 4 61 213 176 11 0 0,1 0

17 Jawawut/sokui 100 334 9,7 3,5 73,4 28 311 5,3 0 0,5 0

18 Katul Jagung 100 356 9 8,5 64,5 200 500 10 0 1,2 0

19 Tepung Jagung Kuning 100 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 64 0,4 0 Lampiran 6

(34)

30

No Jenis Pangan

KANDUNGAN ZAT GIZI (PER 100 GR BAHAN PANGAN) BDD Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbo (gr) Kalsium (mg) Phosfor (mg) Besi (mg) Vit. A (RE) Vit. B (mg) Vit. C (mg)

20 Tepung Jagung Putih 100 355 9,2 3,9 73,7 10 256 2,4 0 0,4 0

UMBI-UMBIAN

21 Arrowroot (Garut) 100 102 1 0,2 24,1 28 35 1,7 0 0,062 -

22 Belitung, Mentah 85 145 1,2 0,4 34,2 26 54 1,4 0 0,1 2

23 Batatas Gembili 100 76 1,1 0,9 16 40 0,2 0,96 0

24 Batatas Kelapa 100 89 1,1 0,1 21 40 0,2 0 1,28

25 Batatas Kelapa Bakar 100 110 1,4 1,1 23,4 1 46 0,2 0 1,13

26 Batatas Kelapa Kukus 100 92 1,2 0,3 21 42 0,2 0,98

27 Batatas Tali Rebus 100 182 2,4 0,4 42,2 1 80 0,3 0,57

28 Bentul 100 98 1.6 0,7 20,9 44 66 1,5 0,02 29 Belitung, Kukus 100 145 1,2 0,4 34,2 21 48 0,9 0 0,1 1 30 Gadung, Mentah 85 101 2,1 0,2 23,2 20 69 0,6 0 0,1 9 31 Gadung, Kukus 100 88 0,8 0,3 20,9 26 47 0,4 0 0 0 32 Gadung Kering 100 322 2,4 0,6 76,6 39 22 2,2 0 0,147 0 33 Ganyong, Mentah 65 95 1 0,1 22,6 21 70 20 0 0,1 10 34 Ganyong, Kukus 100 100 0,8 0,2 23,8 15 65 0,9 0 0 6 35 Gaplek 100 338 1,5 0,7 81,3 80 60 1,9 0 0 0 36 Gembili 85 95 1,5 0,1 22,4 14 49 0,8 0 0,1 4 37 Havermout 100 390 14,2 7,4 68,2 53 405 4,5 0 0,6 0 38 Hofa/Ubi Hutan 100 127 1,2 0,5 29,5 30 8 0,7 0 0,95 4 39 Jeppa Lempengan* 100 352 1,3 1,1 84,1 - - - - 40 Kaburan 100 133 1 0,2 32,2 0,5 50 0,6 0,01 41 Kentang 85 83 2 0,1 19,1 11 56 0,7 0 0,1 17 42 Kentang Hitam 100 142 0,9 0,4 33,7 34 75 0,2 0,02 38

(35)

31

N0 Jenis Pangan BDD

KANDUNGAN ZAT GIZI (PER 100 GR BAHAN PANGAN) Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbo (gr) Kalsium (mg) Phosfor (mg) Besi (mg) Vit. A (RE) Vit. B (mg) Vit. C (mg) 43 Keribang 100 137 1,3 1,1 29,8 45 56 0,8 0 0 0

44 Ketela Pohon (Singkong) 75 146 1,2 0,3 34,7 33 40 0,7 0 0,1 30

45 Ketela Pohon Kuning 75 157 0,8 0,3 37,9 33 40 0,7 48 0,1 30

46 Mie Ganyong* 100 1,1 0,85 82,1 - - - -

47 Mi Glosor 100 71 0,2 0,8 15,9 117 5 0,2 112 0,07 0

48 Mie sagu kering* 100 382 4,5 0,98 88,9 - - - -

49 Mie sagu basah* 100 152 0,9 5,6 24,4 - - - -

50 Oyek (dari Singkong) 100 342 2,3 0,1 83,1 27 61 7,6 0 0,1 0

51 Sente 86 64 0,6 0,3 14,8 30 50 1 0 0,1 5 52 Suweg, Mentah 86 69 1 0,1 15,7 62 41 4,2 0 0,1 5 53 Suweg, Kukus 100 98 1,5 0,1 21,9 50,2 58 0,8 0 0,1 0 54 Singkong, Kukus 100 146 1,2 0,3 34,7 33 40 0,7 0 0 15 55 Singkong, Tape 100 173 0,5 0,1 42,5 30 30 0 0 0,1 0 56 Tales, Mentah 85 98 1,9 0,2 23,7 28 61 1 3 0,1 4 57 Tales, Kukus 100 120 1,5 0,3 28,2 31 63 0,7 0 0,1 2 58 Talas Pontianak 100 163 2,3 0,5 36,4 45 80 1,7 0 0,2 59 Talas Viqueque 100 115 1,8 1,5 25,9 50 220 0,9 0,08

60 Tapioka (Pati Singkong)* 100 362 0,5 0,3 86,9 - - - -

61 Tepung Garut (Arrowroot) 100 355 0,7 0,2 85,2 8 22 1,5 0 0,1 0

62 Tepung Ganyong* 100 1,0 1,5 84,6 - - - -

63 Tepung Kentang 100 347 0,3 0,1 85,6 20 30 0,5 0 0,6 0

64 Tepung Gaplek 100 363 1,1 0,5 88,2 84 125 1 0 0 0

65 Tepung Sagu 100 353 0,7 0,2 84,7 11,6 13 1,5 0 0 0

(36)

32

N0 Jenis Pangan

KANDUNGAN ZAT GIZI (PER 100 GR BAHAN PANGAN) BDD Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbo (gr) Kalsium (mg) Phosfor (mg) Besi (mg) Vit. A (RE) Vit. B (mg) Vit. C (mg)

67 Tepung ubi jalar ungu* 100 375 2,5 0,6 90,0 - - - -

68 Tepung ubi jalar ungu* 100 371 4,0 0,35 88,0 - - - -

69 Tepung talas* 100 376 3,4 0,8 88,7 - - - -

70 Ubi Rumput/Lepok 100 181 2,8 1,2 39,8 7 50 3,1 0,48

71 Ubi Jalar Merah 86 123 1,8 0,7 27,9 30 49 0,7 963 0,1 22

72 Ubi Jalar Putih 86 123 1,8 0,7 27,9 30 49 0,7 8 0,1 22

73 Ubi Jalar Kuning 100 119 0,5 0,4 25,1 30 40 0,4 5743 0,83 21

74 Ubi banggai* - 118 2,5 0,7 25,4 - - - -

75 Ubi Jalar Tinta/Kemayung 100 108 0,5 0,4 25,6 30 40 0,5 0 0,21 24

76 Ubi Jalar Rebus 95 114 1,4 9,6 25,6 27,7 0 0,6 296 0,6 10,2

77 Sagu Aren Kering 100 355 0,6 1,1 85,6 91 167 2,2 0,4

78 Sagu Aren Segar 100 231 0,6 0,2 56,6 20 20 0,1 0 0,2 0

79 Sagu Kasbi Segar 100 230 0,6 0,2 56,5 20 1 0,3 0 0,1

80 Sagu Lempeng 100 347 0,9 0,3 85,2 30 30 0,2 0 0,3 0

81 Sagu Singkong Kering 100 362 0,5 0,3 8,9 0 0 0 0 0 0

82 SaguBubur 100 167 0,2 4 33 3 3 0,1 0 0,1 0 83 Sagu rendang* 100 364 0,6 0,8 88,6 - - - - 84 Soun sagu* 100 385 2,5 1,4 90,5 - - - - MAKANAN BERPATI 85 Nangka, Biji 75 165 4,2 0,1 36,7 33 200 1 0 0,2 10 86 Pisang Ambon 75 99 1,2 0,2 25,8 8 28 0,5 21 0,1 3 87 Pisang Angle 75 68 1,3 0,2 17,2 10 26 0,6 11 0,1 6 88 Pisang Lampung 75 99 1,3 0,2 25,6 10 19 0,9 90 0 4 89 Pisang Mas 85 127 1,4 0,2 33,6 7 25 0,8 12 0,1 2

(37)

33 91 Pisang Oli 77 134 1,1 0,5 35,5 31 53 0,9 0 0,1 3 92 Pisang Siam 80 268 4,3 12,6 58,1 20,4 44,2 1,6 17 0 20,4 93 Srikaya 58 101 1,7 0,6 35,2 27 20 0,8 0 0,1 22 94 Cempeda 30 116 3 0,4 28,6 20 30 1,5 31 0 15 95 Pisang Raja 70 120 10,2 0,2 31,8 10 22 0,8 139 0,1 10 96 Sukun Muda 100 119 1,4 0,2 28,1 24 44 0,1 0,17 51,8 97 Sukun Tua 100 126 1,6 0,2 24,5 37 47 1,6 0 0,18 58,4

98 Pisang Raja Sere (Susu) 85 118 1,2 0,2 31,1 7 29 0,3 16 0 4

99 Buah bakau segar (NTT)* 100 371 4,2 1,5 85,1 - - - -

100 Tepung Buah bakau (NTT)* - 269 22,2 0,67 52,4 - - - - KOMPOSIT

101 Tepung Jalejo* 100 366 19,1 2,5 66,9 - - - -

102 Mie kering jalejo* 100 369 14,4 1,6 74,3 - - - -

103 Mie basah jalejo* 100 193 7,9 0,9 38,4 - - - -

(38)

34 Lampiran7. Lembar Penilaian dan Rekapitulasi Hasil Penilaian Lomba

LEMBAR PENILAIAN RESEP

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

(Pemenuhan Prinsip Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman)

Keterangan :

a. Skor : penjumlahan dari skor konsumsi pangan keluarga per kelompok pangan dengan memperhatikan pemenuhan prinsip konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (rentang skor 0-16), serta memperhatikan keamanan dari penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP).

b. Penilaian konsumsi pangan keluarga berdasarkan skor konsumsi pangan keluarga :

Skor10-16 : nilai 80 Skor 6-9 : nilai 70 Skor 0-5 : nilai 60 NO NO PESERTA SKOR RATA-RATA SKOR NILAI H-1 H-2 H-3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 2 3 ... dst Lampiran 7.1 PANITIA

(39)

35 LEMBAR PENILAIAN RESEP

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

(Keragaman Jenis Pangan)

Keterangan :

a. Total nilai keragaman : penjumlahan dari nilai konsumsi keluarga berdasarkan ragam pangan yang digunakan selama 3 hari b. Nilai Keragaman (rentang nilai 60-80):

Sumber Karbohidrat (pangan pokok): ≤ 2 jenis pangan (nilai 60), 3 jenis pangan (nilai 70), ≥ 4 jenis pangan (nilai 80) Sumber Protein (hewani & nabati): ≤ 4 jenis pangan (nilai 60), 5 jenis pangan (nilai 70), ≥ 6 jenis pangan (nilai 80)

Sumber Vitamin dan Mineral (sayur dan buah) :≤ 4 jenis pangan (nilai 60), 5 jenis pangan (nilai 70), ≥ 6 jenis pangan (nilai

80) NO NO PESERTA Nilai Total Nilai H-1 H-2 H-3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 2 3 ... dst Lampiran 7.2 PANITIA

(40)

36 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN RESEP

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

Keterangan :

a. Pemenuhan prinsip beragam, bergizi seimbang, dan aman : porsi antara pangan sumber karbohidrat (makanan pokok), pangan sumber protein (hewani + nabati), pangan sumber vitamin dan mineral (sayur + buah) dalam porsi (p),diperoleh dari kolom 7

Lampiran 7.1

b. Keragaman : diperoleh dari kolom (6) Lampiran 7.2

NO NO

PESERTA

Pemenuhan Prinsip Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman

(70%)

Keragaman Jenis Pangan

(30%) Total

Nilai 70 % x kol. 3 Nilai 30% x kol. 5 Kol. 4 + 6

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 2 3 4 5 … dst Lampiran7.3 PANITIA

(41)

37 LEMBAR PENILAIAN JURI

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

No. Peserta : ______________

KATEGORI

KATEGORI UMUM PENGHARGAAN

(...) Keragaman/ Keseimbangan Antar Kelompok Pangan (25 %)

Kreativitas (60 %) Penampilan & Penyajian (20%)

Cita Rasa (20%) Menu Sarapan Menu Komersial Pangan Sbr. Karbohidrat (20 %) Pangan Sbr. Protein (20 %) Pangan Sbr. Vitamin & Mineral (20%) Daya Cipta Resep (20%) Kesesuaian Menu (20%) Penampilan Hasil Olahan (40%) Penyajian (30%) Kebersihan (30%) Keterangan : Nilai terendah : 60 Nilai tertinggi : 80 Juri Lampiran 7.4 JURI

Catatan : Kolom “Pangan Sumber Karbohidrat, Pangan Sumber Protein, dan Pangan Sumber Vitamin dan Mineral” akan dijadikan dasar dalam penentuan Penghargaan bagi Kategori Kreativitas Pengembangan Resep Masakan Daerah

(42)

38 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN JURI

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

Keterangan :

Nilai rekap dari Lembar Penilaian Juri Kategori Umum (Lampiran 7.4)

NO NO

PESERTA

KERAGAMAN/KESEIMBANGAN

KREATIVITAS PENGEMBANGAN RESEP MAKANAN KHAS DAERAH

PENAMPILAN

DAN PENYAJIAN CITARASA

JURI RATA-RATA J U R I RATA- RATA J U R I RATA- RATA J U R I RATA- RATA

I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V

1 2 3 4 5 … dst Lampiran 7.5 PANITIA

(43)

39 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN KATEGORI UMUM

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013 NO NO PESERTA NILAI RESEP (40 %) NILAI LOMBA (60 %) TOTAL (kol. 4 + 6) KETERANGAN

Nilai 40 % x kol.3 Nilai 60 % x kol.5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 2 3 4 5 … dst Keterangan :

Nilai diperoleh dari Lembar Rekapitulasi Penilaian Resep dan Lembar Rekapitulasi Penilaian Juri (Lampiran 7.3 dan 7.5)

(44)

40 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN

KATEGORI KREATIVITAS PENGEMBANGAN RESEP MENU MAKANAN UTAMA

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

Keterangan :

Nilai diperoleh dari Lembar Penilaian Juri; Aspek Kreativitas Pangan Sumber Karbohidrat (Lampiran 7.4)

NO NO

PESERTA

KREATIVITAS PENGEMBANGAN RESEP MENU MAKANAN UTAMA

KETERANGAN J U R I RATA-RATA I II III IV V (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 5 … dst Lampiran 7.7 PANITIA

(45)

41 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN

KATEGORI KREATIVITAS PENGEMBANGAN RESEP MENU LAUK PAUK

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

Keterangan :

Nilai diperoleh dari Lembar Penilaian Juri; Aspek Kreativitas Pangan Sumber Protein (Lampiran 7.4)

NO NO

PESERTA

KREATIVITAS PENGEMBANGAN RESEP MENU LAUK PAUK

KETERANGAN J U R I RATA-RATA I II III IV V (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 5 … dst Lampiran 7.8 PANITIA

(46)

42 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN

KATEGORI KREATIVITAS PENGEMBANGAN RESEP MENU SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

Keterangan :

Nilai diperoleh dari Lembar Penilaian Juri; Aspek Kreativitas Pangan Sumber Vitamin dan Mineral (Lampiran 7.4)

NO NO

PESERTA

KREATIVITAS PENGEMBANGAN RESEP MENU SAYURAN KETERANGAN J U R I RATA-RATA I II III IV V (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 5 … dst Lampiran 7.9 PANITIA

(47)

43 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN

KATEGORI MENU SARAPAN

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

Keterangan :

Nilai diperoleh dari Lembar Penilaian Juri; Aspek Menu Sarapan (Lampiran 7.4)

NO NO PESERTA MENU SARAPAN KETERANGAN J U R I RATA- RATA I II III IV V (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 5 … dst Lampiran 7.10 PANITIA

(48)

44 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN

KATEGORI MENU KOMERSIAL

LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

Keterangan :

Nilai diperoleh dari Lembar Penilaian Juri : Kategori Umum; aspek Menu Komersial (Lampiran 7.4)

NO NO

PESERTA

PENAMPILAN, PENYAJIAN, DAN CITA RASA

KETERANGAN J U R I RATA- RATA I II III IV V (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 5 … dst Lampiran 7.11 PANITIA

(49)

45 LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN

KATEGORI PENAMPILAN, PENYAJIAN, DAN CITA RASA

LOMBA CIPTA MENUBERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH TAHUN 2013

Keterangan :

Nilai diperoleh dari Lembar Penilaian Juri : Kategori Umum; aspek Penampilan, Penyajian, dan Cita rasa (Lampiran

7.4)

NO NO

PESERTA

PENAMPILAN, PENYAJIAN, DAN CITA RASA

KETERANGAN J U R I RATA- RATA I II III IV V (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 5 … dst Lampiran 7.12 PANITIA

(50)

Gambar

Tabel A.2. Alternatif Berat Bahan Makanan Penukar Sumber Karbohidrat  Setara Satu Porsi Nasi
Tabel B.1. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani Setara 1 Porsi                      Daging  Bahan  Makanan  URT  Berat  (gram)  Bahan  Makanan  URT  Berat  (gram)  Babat  2 ptg sdg  60  Keju  1 ptg sdg  30
Tabel C. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Nabati (Setara 1 Porsi   Tempe)  Bahan  Makanan  URT  Berat  (gram)  Bahan  Makanan  URT  Berat   (gram)  Kacang hijau  2 ½  sdm  25  Kacang tanah  2 sdm  20  Kacang kedelai  2 ½  sdm  25  Keju kc tanah  2 sdm
Tabel D.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Vitamin dan Mineral dari   Sayuran Kelompok B
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pertanian Modern telah diverifikasi oleh Tim dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian Provinsi yang dilengkapi dengan Surat Penyataan Kesanggupan

Pernyataan tunggal atau majemuk yang ditentukan disebut premis, sedangkan pernyataan yang diturunkan dari premis-premis disebut kesimpulan.Premis-premis yang telah

Perusahaan akan melakukan penetapan harga pada suatu titik yang tinggi atau yang rendah, tergantung dari tujuan penetapan harga itu sendiri.. Hal yang sama juga dikemukakan

Dalam hal efisiensi, perusahaan dapat dengan mudah menggunakan Database untuk mengelola informasi, menyimpan record transaksi, melacak data customer, memanipulasi

(1) Apabila berdasarkan penghitungan alokasi kursi setiap daerah pemilihan Anggota DPRD Provinsi terdapat satu kabupaten/kota yang teralokasi lebih dari 12 (dua belas)

Parahnya lagi, menurut hasil penelitian tersebut, para remaja yang terlanjur mendapat informasi seks yang salah dari media cenderung menganggap bahwa teman-teman

Rencana Kerja (Renja) Badan Pengelolaaan Pendapatan Daerah Provinsi Papua Tahun 2018 adalah dokumen perencanaan, yang memuat Kebijakan, Program dan kegiatan pembangunan

Keberhasilan kinerja Kecamatan Karangbinangun Tahun 2015 ditentukan oleh perencanaan dan terlaksananya program dan kegiatan dengan baik dan didukung adanya anggaran