7
KAJIAN TEORI
Pada bab ini penulis membahas tentang teori-teori yang memiliki relevansi
dengan objek yang diteliti. Selanjutnya akan digunakan untuk analisis data pada
bab III. Teori penelitian menggunakan kajian morfosintaksis.
2.1 Morfosintaksis
Kata morfosintaksis berasal dari bahasa Inggris morphosyntax dan
merupakan gabungan kata morphology dengan syntax. Morphology adalah studi
tentang pembentukan kata, sedangkan syntax adalah studi tentang bagaimana kata
digabungkan menjadi unit yang lebih besar seperti frasa, klusa, dan kalimat.
Menurut Crystal (1980: 234) ―morphosyntactic is a term in linguistics used to
refer to grammatical categories or properties for whose definition criteria of morphology and syntax both apply, as in describing the characteristics of words.‖ Dalam The American Heritage® Dictionary of the English Language
(2000), morfosintaksis yaitu ―the study of grammatical categories or linguistic
units that have both morphological and syntactic properties. The set of rules that govern linguistic units whose properties are definable by both morphological and syntactic criteria.‖. Morfosintaksis merupakan studi mengenai gramatikal kategori atau linguistik unit secara morfologi dan sintaksis. Morfosintaksis
memiliki seperangkat aturan yang mengatur unit-unit linguistik yang sifatnya
Berdasarkan paparan tersebut dapat diketahui bahwa pembentukan kata
mempunyai hubungan dengan sintak. Sebagai contoh, Crystal (1980: 234)
mengilustarikan dengan subjek, Bila dipandang dari ilmu morphosyntax atau
morposintasis kata yang dapat menduduki fungsi subjek adalah kata dengan
kategori sintak nomina, cat misalnya. Bila kata cat tersebut berbentuk plural maka
cat harus ditabahi morfem terikat –s. Morfen adalah bidang kajian morpologi. Dengan demikian kata cats dapat dilihat dengan morfosintasis, yaitu dari domain
morfologi dan sintak sekaligus.
2.1.1 Morfologi
Radford (1997:1) memiliki definisi mengenai morfologi yaitu sebagai ―the
study of words are formed out of smaller units (traditionally called morphemes) of a word, and what kinds of principles determine the ways in which the parts are combined together to form the whole‖. Morfologi memiliki kaitan erat dengan pembentukan kata dari unit morfem dan dasar-dasar pembentukan kata secara
keseluruhan. Menurut Spencer dan Zwicky (2001:1), ―morphology is the study of
word structure, and words are at the interface between phonology, syntax, and semantics.‖. Penjelasan yang lebih luas dikemukakan oleh Aronoff dan Fudeman (2005:1), menurut mereka ―morphology is the study of form or forms. In
linguistics morphology refers to the mental system involved in word formation or to the branch of linguistics that deals with words, their internal structure, and how they are formed.‖. Dari pendapat yang dikemukakan mengenai morfologi, dapat disimpulkan bahwa morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan
2.1.1.1 Morfem
Morfem menurut Aronoff dan Fudeman (2005:2) adalah ―the smallest
linguistic pieces with a grammatical function. The term ‗morph‘ is sometimes used to refer specifically to the phonological realization of a morpheme.‖. Dari pendapat tersebut dipahami bahwa morfem adalah unit terkecil dari linguistik.
Lebih jauh kemudian Donald G. Ellis (1999: 65) menggambarkan morfem
sebagai berikut
"A word like 'house' or 'dog' is called a free morpheme because it can occur in isolation and cannot be divided into smaller meaning units. . . . The word 'quickest' . . . is composed of two morphemes, one bound and one free. The word 'quick' is the free morpheme and carries the basic meaning of the word. The 'est' makes the word a superlative and is a bound morpheme because it cannot stand alone and be meaningful." Pendapat ini menggambarkan bahwa morfem diklasifikasikan kedalam dua
bagian yaitu free morphem yang dapat berdiri sendire menjadi kata dan
mempunyai makna dan bound morphem yang tidak dapat berdiri sendiri. Bound
morphem tidak mempunyai arti apa-apa bila berdiri sendiri.
2.1.1.2 Kata
Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur internal kata yang
diperlukan sebagai acuan pada dalam menganalisis hyphenated compound word.
Lyons (1995:46) menjelaskan bahwa ―words may be considered purely as forms,
whether spoken or written, or, alternatively as composite expressions, which combine form and meaning.”. Selain itu, Radford (2004:28) menjelaskan bahwa
―words are traditionally assigned to grammatical categories on the basis of their shared morphological and syntactic properties.‖. Aronoff dan Fudeman (2005:33) menjelaskan bahwa ―a single word can have multiple uses and
interpretations.‖.
Jadi, menurut beberapa pendapat yang sudah dijelaskan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa kata merupakan bentukan ekspresi baik secara lisan atau
tulisan yang memiliki arti, dan kata merupakan dasar gramatikal kategori dari unit
morfologi dan sintaksis yang memiliki multi interpretasi.
2.1.1.3 Compounds
Spencer dan Zwicky (2001:66) menjelaskan bahwa a ―compound is a
word which consist of two or more words.‖. Mereka pun menjelaskan bahwa ―compounds are subject to phonological and morphological processes, which may be specific to compounds or may be shared with other structures, whether derived words or phrases, and their implications.‖.
Penjelasan menurut Redmond dalam Encarta Ecyclopedia 2007 “A compound is a word formed from two or more words. The words in a compound are often hyphenated, but sometimes they are spelled as one word (a closed compound) or as two words (an open compound).‖ Berdasarkan teori tessebut compounds merupakan kesatuan kata yang terbentuk dari dua kata atau lebih. pada umumnya diantara comopounds tersebut disisipi hyphen, namun adapula
compound yang membentuk satu kata (terikat) atau dua kata yang terpisah namun tetap merupakan satu kesatuan (tidak terikat).
Hyphenated compounds: brother-in-law; mother-of-pearl; present-day
Closed compounds: beeswax; cornmeal; dishwasher
Open compounds: eye chart; weeping willow; yellow fever
2.1.2 Sintaksis
O’Grady et. Al .(1996:181) mengemukakan bahwa: ―syntax is the system of rules and categories that underlies sentence formation in human language.‖. Sedangkan McManis et. Al. (1998:153) mengemukakan bahwa: ―syntax is the
study of the structure of sentence. It attempts to uncover the underlying principles, or rules, for constructing well–formed sentences of particular language.‖. Menurut Verhaar (2004:161) sintaksis adalah tata bahasa yang membahas
hubungan antar-kata dalam tuturan. Tuturan adalah apa yang dituturkan orang.
Salah satu tuturan adalah kalimat. Sintaksis dianggap menyangkut hubungan
grammatikal antar kata dalam kalimat. Sintaksis adalah cabang tata bahasa
mengenai studi penghimpunan kata-kata dalam kalimat.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan secara ringkas bahwa
sintaksis adalah studi kebahasaan pada kata-kata, kalimat-kalimat, klausa-klausa,
dan frasa-frasa dalam kalimat. Sintaksis merupakan sistem dari kaidah-kaidah dan
katagori-katagori yang melandasi formasi kalimat dalam bahasa manusia.
Struktur sintaksis mencakup masalah fungsi sintaksis, kategori sintaksis,
dan satuan sintaksis. Fungsi sintaksis berkaitan dengan istilah subjek, predikat,
objek, dan keterangan. Kategori sintaksis dikenal dengan part of speech.
2.1.2.1 Fungsi sintaksis 2.1.2.1.1 Subjek
Subjek merupakan pelaku dalam sebuah kalimat, berkategori nomina,
frase nomina, atau pronominal seperti pendapat Quirk (1985:170) berikut;
―Subject is normally a noun phrase or a clause with nominal function; occurs before the verb phrase in declarative clauses and immediately after the operator in questions; has number and person concord, where applicable, with the verb phrase.‖
(1) Cherie is riding a horse.
2.1.2.1.2 Predikat
Predikat dalam sebuah kalimat menerangkan pekerjaan yang dilakukan
oleh subjek. Seperti yang dijelaskan dalam Encarta Encyclopedia (2007) ―The
predicate describes an action performed by the subject or the subject‘s state of being. It always includes a verb.‖
(2) The girl sighed.
(3) The girl is exhausted.
―A simple predicate is a verb and its auxiliaries. A complete predicate is a verb, its auxiliaries, and any other words or phrases that relate to it, such as a direct object or prepositional phrase.‖
The suggestion has been considered by the committee. (4) Simple predicate: has been considered
(5) Complete predicate: has been considered by the committee.
2.1.2.1.3 Objek
Objek merupakan pelengkap dari kalimat biasanya berupa nomina, prasa
nomina, atau pronomina.
(6) The student needs a pen.
2.1.2.1.4 Keterangan
Keterangan merupakan prediksi lengkap dapat berupa waktu, tindakan,
tujuan dan sebagainya. Keterangan merupakan pernyataan yang melengkapi
verba. Menurut Quirck (1985:170);
―Complement is a noun phrase, an adjective phrase, or a clause with normal function, having a co-referential with the subject (or subject): follow a subject, verb phrase, and object; does not become subject through the passive transformation.‖
2.1.2.2 Kategori Sintaksis
―Part of speech is one of the classes of words, e.g. noun or verb” (Oxford University Press, 2003:310). Sedangkan Phythian (2003: 1—8) membagi kelas
kata menjadi delapan kelompok, yaitu: Noun, Pronoun, Adjective, Verb, Adverb,
Preposition, Conjunction, dan Interjection. 2.1.2.2.1 Nomina
Noun adalah kata yang dipakai untuk menamai benda atau orang. (7) child, rabbit, street, France, Wisdom, committee.
2.1.2.2.2 Pronomina
Pronoun adalah kata yang berfungsi sebagai pengganti nomina. (8) she, we, it, everybody.
2.1.2.2.3 Adjectiva
Adjective adalah kata yang melukiskan nomina atau pronimina. (9) enthuastic,eight, tallest, invisible.
2.1.2.2.4 Verba
Verb adalah kata yang menunjukkan suatu tindakan atau keadaan. (10) walked, think, fought, arm.
2.1.2.2.5 Adverbia
Adverb adalah kata yang melukiskan verba, adjektiva, atau adverbial lainnya.
(11) He called loudly. There was a very faint replay. He called more loudly.
2.1.2.2.6 Preposisi
Preposition adalah kata yang menunjukkan hubungan antara nomina atau pronomina dan bagian lainnya dari kalimat itu.
(12) He disappeared into the crowd. She took it from me.
2.1.2.2.7 Konjungsi
Conjunction (konjungsi atau kata sambung) adalah kata yang menggabungkan dua kata atau dua kelompok kata.
(13) Blue and white stripes: take it or leave it; I went early because I was
2.1.2.2.8 Interjeksi
An interjection is a word or phrase that expresses a sudden emotion or pause in though.
(14) oh, ah, well, ouch
2.1.2.3 Struktur Sintaksis 2.1.2.3.1 Frasa
Phythian (2003:9) berpendapat bahwa frase adalah sekelompok kata-kata
yang memilki fungsi sama seperti nomina/pronomina, adjektiva, atau adverbia. Selain itu, dalam Oxford Learner‟ s Pocket Dictionary (2003) , “phrase is group of words without a finite verb, especially one that forms part of a sentence.‖ Sedangkan Azar (1989:257) berpendapat bahwa ―a phrase is a group of related
words that does not contain a subject and a verb.‖
Quirk (1985:60) mengemukakan bahwa ―the five formal categories of
phrase are verb phrase, noun phrase, adjective phrase, adverb phrase, and prepotional phrase‖, dari pendapat Quirk ini diketahui bahwa terdapat lima katagori formal frasa, yaitu frasa nomina, ajektiva, adverbial, verba dan preposisi.
Berikut penulis akan menguraikan struktur dari frasa-frasa tersebut.
a. Frasa nomina
Redmond dalam Encarta Encyclopedia 2007 menjelaskan frasa nomina
adalah ―group of words functioning as noun: a word or group of words that
functions syntactically as a noun, e.g. as the subject, object, or topic, in a clause or sentence‖
Quirk (1985:62) mengemukakan bahwa frasa nomina adalah frasa yang
terdiri dari head yang memiliki kelas kata nomina, dan elemen lain yang
menjelaskannya: ―noun phrase consist of a head which is typically a noun, and of
elements which determine the head and modify that head or complement another element in the phrase‖.
(15) the massive dinosaur - Noun phrase (NP)
Dalam sebuah frasa nomina terdapat element yang dinamakan head,
pre-modification, dan post modification. Quirk (1985:62) mendefinisikan ketiga komponen tersebut sebagai berikut :
1. Head yaitu ―around which the other components cluster and which
dictates concord and other kinds of congruence with the rest of the sentence outside the noun phrase‖,
(16) The new black shoes. head
2. Pre-modification yaitu ―which comprises all the items placed before the
head-notabely adjectives and nouns.‖ (17) The old red hat.
Pre-M head
3. Post-modification yaitu ―comprising all the items place after the
head-notably prepositional, non-finite clause and relative clause‖. (18) The Girl next door.
b. Frasa Verba
Quirk (1985:62) mengemukakan bahwa frasa verba adalah frasa yang
terdiri dari verba utama sebagai inti yang dapat berdiri sendiri atau diikuti oleh
elemen yang lainnya untuk menjelaskannya: ―verb phrase consist of a main verb
which either stands alone as the entire verb phrase, or is preceded by up to four verbs in an auxiliary function‖.
(19) He had been living there for one year. head
Pada kalimat 19, had been living there for one year merupakan verb
phrase, frasa tersebut terdiri dari verba inti (head) dan diikuti oleh elemen penjelas (adverb).
c. Frasa Adjektiva
Quirk (1985: 63) mengemukakan bahwa frasa ajektiva adalah frasa yang
terdiri atas ajektiva sebagai head yang dapat diikuti oleh penjelasnya: ―Adjective
Phrase consists of an adjective as head optionally preceded and followed by modifying elements‖.
(20) I am very happy Adj.
d. Frasa Adverbia
Quirk (1985: 63) mendefinisikan bahwa frasa adverbia sebagai frasa yang
terdiri dari head yang berkelas kata sebagai adverbia itu sendiri : ―Adverb phrase
(21) The players responded surprisingly well head
e. Frasa Preposisi
Quirk (1985: 63) mendefinisikan bahwa frasa preposisi sebagai frasa yang
preposisinya diikuti oleh frasa nomina : ―prepositional phrase consist of
preposition followed by a prepositional complement, which is normally a noun phrase‖.
(22) This is for a better world head
2.1.2.3.2 Klausa
Istilah klausa dipakai untuk merujuk pada deretan kata yang setidaknya
memiliki subjek dan predikat tetapi belum memiliki intonasi atau tanda baca.
Jacobs (1995:49) mendefinisikan klausa sebagai ―construction with one phrase
constituent, typically a noun phrase that bears the subject relation and another constituent, the verb phrase, bearing the predicate relation.‖, yaitu kontruksi yang terdiri dari frasa nomina yang mengisi unsur subjek dan prasa verba yang
mengisi unsur predikat.
Contoh,
(23) She canceled her departure N verb phrase
Dalam Longman dictionary of applied linguistic dikemukakan bahwa
klausa adalah ―A group of words which form a grammatical unit and which
Klausa terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu:
a. Klausa Nomina
Noun Clause adalah klausa yang unsur intinya adalah noun. (24) I do not understand what you want to.
b. Klausa Adjektiva
Adjective clause adalah independent clause yang menerangkan noun. (25) The car which I bought was very expensive.
c. Klausa Adverbia
Adverbial clause adalah klausa yang tidak menerangkan noun dan pronoun.
(26) She is not in the class because she is sick.
Menurut Azar (2001:238) ―A clause is a group of words containing a
subject and a verb.‖. Klausa terbagi dua, yaitu: Independent clause
An independent clause is a complete sentence. It contains the main of subject and verb of a sentence. (Independent clause dapat disebut juga sebagai main clause.
Dependent clause
A dependent clause is not a complete sentence. It must be connected to an independent clause.
(27) I thanked the woman who helped me.
IC DC
2.1.2.3.3 Kalimat
Richard, et. al (1985:255) mejelaskan bahwa ― sentence is the large unit of
grammatical organization within which part of speech (e.g noun verb dan adverb)and grammatical classes (e.g word, phrase, and, clause) are said to function .
Berdasarkan klausa pembentuknya kalimat dibagi menjadi dua:
a. simple sentence (kalimat tunggal)
Simple sentence yaitu kalimat yang terdiri satu klausa independent. (28) She listened to the echo of the distant ringing.
b. Multiple sentence
Multiple sentence yaitu kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa. Multiple sentence dibagi dua yaitu:
Compound sentence. (kalimat majemuk setara), yaitu kalimat yang
terdiri dari dua atau lebih klusa independent.
(29) I were going out for dinner but the weather too nasty.
b) Complex sentence (kalimat majemuk setara), kalimat yang
paling sedikat terdiri dari satu klausa independent atau klusa
subordinate. Jika mengandung lebih dari satu klausa maka disebut
compound-complex sentence.
2.2 Makna
Makna merupakan bagian dari semantik. Pendapat yang diungkapkan oleh
O’Graddy (1996:268) mengenai semantik yaitu ―the study of meaning in human language.‖ Menurut Lyons (1995:3) ―Semantics is traditionally defined as the study of meaning; and this is the definition which we shall initially adopts.”. Sejalan dengan pendapat yang telah dikemukakan Saeed (1997:3) mendefinisikan
semantik secara sederhana yaitu ―the study of the meaning of words and
sentences.‖
Makna suatu kata, frasa, ataupun kalimat dapat dianalisis dengan
menganalisis hubungan makna yang satu dengan makna yang lain. Dalam
mengintepretasikan makna suatu kalimat ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. O’Grady (1996:284) menyatakan bahwa: ―The meaning of a sentence is determined by the meaning of its components parts and the manner in which they are arranged in syntactic structure.‖ . Makna suatu kalimat ditentukan oleh makna unsur-unsur penyusunnya dan oleh cara pengaturan unsur-unsur tersebut dalam kalimat.‟ Penjelasan mengenai konteks makna menurut Saeed (1997:60) berpendapat bahwa “…this contextual effect seem to pull word meaning in to opposite directions. Contextual effects can also pull word meaning in the other direction, towards creativity and semantic shift.‖
2.2.1 Makna Leksikal
Pengertian makna leksikal menurut Encarta English Dictionary (2007)
word in the set of inflected forms paradigm. In the paradigm "throw, throws, throwing, threw, thrown," the lexical meaning is "throw.‖ Lyons (1995) menambahkan penjelasan makna yaitu bentuk yang berbeda dari lexeme yang
sama umumnya meskipun tidak selalu, berbeda dalam arti: mereka akan berbagi
makna leksikal yang sama (atau makna), tetapi berbeda dalam hal makna
gramatikal, dalam satu adalah bentuk tunggal (dari kata benda dari subclass
tertentu) dan yang lainnya adalah bentuk jamak (dari kata benda dari subclass
tertentu), dan perbedaan antara tunggal dan bentuk jamak, atau - untuk mengambil
contoh lain - perbedaan antara, bentuk masa lalu sekarang dan masa depan kata
kerja, adalah semantik yang relevan: itu mempengaruhi makna kalimat arti dari
kalimat ditentukan sebagian oleh arti dari kata-kata (yaitu, lexemes) dari yang
terdiri dan sebagian oleh makna gramatikal nya.
2.2.2 Makna Gramatikal
Menurut O'Dwyer, (2006) “Words grouped together randomly have little meaning on their own, unless it occurs accidentally, but they convey no grammatical meaning as a group.‖ Setiap kata memiliki lexical meaning pada level kata tertentu dalam sebuah kamus, namun terkadang tidak sesuai grammar.
[without grammatical meaning] Lights the leap him before the down hill purple. Pada saat aturan khusus diberikan pad kumpulan kata tersebut, maka grammatical
meaning dibuat berdasarkan hubungan yang terbangun diantaranya.
2.3 Hyphenated Compounds
―A hyphenated compound—also called a unit modifier—is simply a combination of words joined by a hyphen or hyphens. The hyphen is a mark of punctuation that not only unites but separates the component words; thus, it aids understanding and readability and ensures correct pronunciation. Words are hyphenated mainly to express the idea of a unit and to avoid ambiguity.‖ Ventura (2010: 71)
Menurut Ventura (2010) compound yang telah disisipi hyphen memiliki
beberapa fungsi antara lain; disebut sebagai unit modifier, hyphen tidak hanya
digunakan sebagai penghubung namun hyphen digunakan juga untuk memisahkan
kata-kata, kumpulan kata yang disisipi hyphen merupakan ungkapan dari sebuah
unit untuk menghindari ambiguitas.
Quirk dkk (1999:1536), memberikan penjelasan hyphenated compounds,
―Hyphens may be used where the formation seem relatively unestablished: where the affix (such as – wise, -non, post-) seems to be somewhat word-like (construction-wise, ultra-reactionary); in new formations with such prefixes as co-, de-, re; or especially in BrE – to prevent a double occurance of a vowel (re-emphasize). ―
Sedangkan menurut Baugh (1996:44) pendapat mengenai hyphen yaitu,
―Hyphens are used to join two or more words that are used as a single unit, to link two last names, to join continous numbers, to connect some prefixes and suffixes with their nouns, to devide words at the end of a line, and to avoid confusing or awkward word constructions. ―
Menurut Quirk dkk (1999:1613), ada sembilan jenis hyphenated
compound word yaitu;
1. Noun compounds in which the second base is an adverb
2. Adjective compounds in –ed that are formed from noun phrases
Cold-blooded brown-eyed
3. Adjective compounds in which the second base is a particle
Far-fetched habit-forming
4. Other modifying phrases and modifying clauses (which are generally written open when not modifying)
On-the-spot (investigation) face-to-face (meeting)
Ten-item (test) right-to-life (movement)
5. Coordination compounds
Russian-English (dictionary) student-teacher (relationship) 6. Compounds expressing numerals and fraction.
Twenty-two one-half
Thirty-four a-half
One hundred and sixty-three sixty-three and a third 7. Compounds in which the first base is a single capital letter
U-turn H-bomb
8. Compounds ending in-in law (s) Mother-in-law
9. Relationships in which the first base is great
Dari teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis dapat
menyimpulkan bahwa hyphenated compound dapat berfungsi sebagai modifier,
sebagai possessive, sebagai object of preposition, dan sebagai head yang
berkategori verba dan nomina.
2.3.1 Hyphenated Compound Sebagai Modifier
Redmond dalam Encarta Encyclopedia (2007) menjelaskan bahwa
compounds dapat membentuk adjective yang berfungsi memodifikasi/ menjelaskan noun. ”Hyphens are sometimes used link two or more words that
form an adjective.‖. (31) Fur-lined coat
Fur-lined merupakan satu kesatuan yang dibentuk dengan menggabunkan dua nomina dan membentuk adjective tunggal yang memodifikasi coat.
(32) Tone-deaf violinist
Tone-deaf adalah sebuah adjective yang menjelaskan keadaan violist. Dari contoh-contoh tersebut nomor 31 dan 32, compound noun
berkategori nomina yang dibentuk dengan menggabunkan nomina dan nomina
dan berfungsi sebagai modifier.
Menurut Redmond dalam Encarta Encyclopedia (2007) hyphen dapat
digunakan untuk menggabungkan adjective dan noun sehingga membentuk satu
kesatuan (compound). Bila diperhatikan compound di sini juga berfungsi sebagai
(33) This is a low-budget job.
Pada frasa a low-budget job, low-budget merupakan compound satu
kesatuan yang dibentuk dengan menggabungkan nomina dengan ajektiva dan
berfungsi sebagai modifier untuk nomina job. Dalam frasa tersebut budget
merupakan noun pertama dan job merupakan noun ke-dua. Dijelaskan dalam
encyclopedia tersebut makna bukanlah mengacu kepada a low job atau a budget
job. kata low (adjective) dan budget (first noun) dihubungkan dengan hyphen sehingga membentuk satu konsep "low-budget‖ sebagai modifier job.
Bentuk kombinasi lain dinyatakan oleh Azar (1989:203) yang
mengemukakan ”when a noun used as a modifier is combined with a number expression, the noun is singular and a hyphen (-) is used.‖
(34) The test lasted two hours. It was a two-hour test.
(35) Her son is five years old. She has a five-year-old son.
―Hyphenate numbers and fractions when they are spelled out in text.‖ Penulisan nomor dan fraksi ketika ditulis bukan dalam bentuk angka namun
dengan huruf maka setiap kata harus disisipi hyphen, seperti pada contoh (34, 35,
36, 37) (huruf yang ditebalkan).
(36) Forty-seven people came to the conference.
2.3.2 Hyphenated Compound sebagai Possessive
Ward and Woods (162:2007) “Other special cases of possession involve compound words –and all the other words with hyphens.‖
(38) the secretary-treasurer‘s report
The report adalah kepunyaan secretary-treasurer. (39) the editor-in-chief‘s office
The office milik editor-in-chief.
Aturan yang sama yang diterapkan pada plural compound nouns yang
disisipi hyphen, sebagai berikut:
(40) The doctors-of-philosophy‘s common room
The room digunakan oleh all the doctors-of-philosophy. (41) Damian‘s sisters-in-law‘s wedding present
The wedding present adalah pemberian his sisters-in-law
2.3.3 Hyphenated Compound Sebagai Object of Preposition
Menurut Quirk dan Greenbaum (1993) prepositional phrase terdiri dari
sebuah preposition yang dihadapkan pada noun atau pronoun yang berfungsi
sebagai object of the preposition. Prepositional phrases biasanya menyatakan
kapan (when) atau dimana (where).
Downing dan Locke (2006:441) ―Hyphenation signals those elements
which form a compound. Certain institutionalised group expression is sometimes used.‖ Hyphen digunakan untuk elemen yang membentuk compound. Pengunaan
aturan pada kelompok kata tertentu biasanya digunakan, dalam hal ini
penggunaan hyphen pada prepositional phrase.
(42) From over-the-counter sales
Contoh 42 merupakan prepositional phrase yang di dalamnya terdapat
over-the-counter sales sebagai object of preposition karena letaknya sebelum preposition (from). Hyphen pada contoh 42 berfungsi untuk memisahkan antara kata over, the, dan counter, compound word over-the-counter tersebut merupakan
compound sebagai modifier kata sales.
Over-the-counter sales memiliki pengertian sold directly to the customer without a sales‘ prescription, apabila compound tersebut tidak disisipi hyphen maka akan menggeser makna pada konteks kalimat yang dibentuk over the
counter sales memiliki pengertian position of something is placed over the counter sales.
2.3.4. Hyphenated compound Sebagai Head 2.3.4.1. Kategori Verba
Menurut Tesnière (1959:103) dijelaskan bahwa sebuah frase verba atau
VP adalah satuan sintaksis terdiri dari setidaknya satu kata kerja utama dan kata
kerja lain yang mengikutinya. Kemudian, Ruschhaupt (2010:2) menjelaskan
"Like compound nouns, compound verbs are tricky because some are hyphenated". Pada verb phrase hyphen digunakan dalam compound verb.
Hyphen pada data 43 menghubungkan kata double dan track. Compound tersebut menduduki kategori verb karena kata to double-track digunakan untuk
menunjukkan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang terhadap the CD.
Double track pada to double-track the CD merupakan head, sedangkan the CD berfungsi sebagai objeknya.
Jika dalam kalimat utuh compound tersebut muncul semisal: I‘m here to
double-track the CD, maka frasa tersebut memiliki pengertian bahwa seseorang akan menggandakan track pada sebuah CD. Apabila, hyphen tidak digunakan dan
frasa tersebut diubah menjadi to double track the CD maka memiliki
ungrammatical meaning, menurut aturan struktur grammar bahwa setelah kata to be tidak bisa diikuti kata double (adjective).
2.3.4.2. Kategori Nomina
Menurut pendapat Redmond dalam Encarta Encyclopedy (2007)
dijelaskan bahwa ―hyphenation of two nouns define a single thing‖.
(44) The secretary-treasurer is talkactive.
(45) This is a city-state
Pada contoh 44 dan 45, hyphenated compound merupakan nomina yang dapat
menduduki subjek dan objek. Pada contoh tersebut hyphenated compound
2.4. Hyphen pada Compound untuk Menghindari Ambiguitas
Menurut Ruschhaupt (2010:4) ―You should use a hyphen when the
absence of a hyphen would result in ambiguity and confusion. Some words are hyphenated to clarify meaning, like the words re-creation and recreation.‖
―Additionally, some phrases are hyphenated to ensure that the proper meaning is conveyed.‖ Jelaslah bahwa penggunaan hyphen pada compound adalah agar makna compound tersebut tidak menjadi rancu sebenarnya tidak
ambigu.
(46) old-car dealer
Pada contoh (44) hyphen digunakan untuk mengindikasi bahwa the dealer
sells old cars. Tanpa hyphen, makna old pada frasa old-car dealer
akan mengalami perbedaan, old mengacu kepada the dealer‘s age tidak
kepada car. Dengan demikian akan terjadi ambiguitas.
Ward and Woods (338:2007) ―Here‘s another simple rule concerning
hyphens: if two words are being used as a single description, put a hyphen between them if the description comes before the word that it‘s describing.‖ Berikut aturan lain tentang hyphen: jika dua kata yang digunakan sebagai
deskripsi tunggal, tempatkan hyphen antara kata tersebut jika deskripsi tersebut
datang sebelum kata bahwa itu dijelaskannya.
(47) We need a long-term solution, we can‘t go on doing this is the
long term.
Pada noun phrase a long-term solution hyphen harus disisipkan antara
Namun apabila hyphen pada long term dihilangkan, compound words tersebut
tidak bertindak sebagai modifier atau adjective.
Ward and Woods (338:2007) menyebutkan bahwa “There‘s no need to
hyphenate two-word descriptions if the first word is an adverb (most of these ends in –ly), as there‘s rarely any ambiguity‖:
(48) nicely drawn rectangle (awkward)
nice drawn rectangle (correct)
Sebagian besar orang lebih memilih untuk tetap menggunakan hyphen
pada contoh di bawah ini:
(49) I like a well-placed hyphen.
Menurut Redmond dalam Encarta Encyclopedia (2007) ―When an
adjective precedes two nouns, insert a hyphen after it if it modifies only the first noun‖. Bila adjective dihadapkan pada dua nomina, hyphen disisipkan pada noun pertama sehingga membentuk compound words dan akan bertindak sebagai
modifier pada nomina kedua.
(50) young-dog trainers [The trainers work with young dogs.]
Trainers berkerja dengan young dogs.
Jika hyphen dihilangkan atau posisinya diubah maka akan memengaruhi
konteks kalimat, seperti pada perubahan berikut,
young dog trainers [The dog trainers themselves are young.] Pelatih anjing masih muda
Compound words young-dog merupakan kata sifat yang menjelaskan trainer.