• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari)."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

OHS Management System

OHSAS 18001:2007 Internal Audit

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 12-13 April 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Sistem manajemen yang efektif dapat diketahui melalui verifikasi oleh pihak independen yang dapat mengukur sejauh mana pencapaian berkaitan dengan persyaratan pada standard internasional yang dijadikan acuan. Salah satu bentuk verifikasi adalah Internal Audit yang dengan kompetensi dan keahliannya sebagai profesional Auditor mampu melakukan audit secara efektif terhadap sistem manajemen yang diterapkan.

Untuk itu maka pelatihan ini menjadi penting bagi setiap organisasi yang telah menerapkan sebuah sistem manajemen sebagai salah satu bentuk pemastian terhadap sebuah sistem operasi. Hasil yang baik dan efektif bagi perkembangan system manajemen keamanan pangan tentunya tidak lepas dari kompetensi sumber daya manusia terkait yaitu Internal Auditor yang ada di organisasi. Dengan mengacu pada standar ISO 19011 maka akan memberikan panduan yang detil tentang perencanaan dan implementasi audit yang efektif.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menjabarkan tujuan dari Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

2. Menjelaskan tujuan, isi dan iterelasi antar OHSAS 18001, ISO 9000 series dan ISO 19011. 3. Mengintepretasikan persyaratan OHSAS 18001 dalam konteks audit.

4. Menjabarkan peran dan tanggung jawab auditor dan lead auditor. 5. Merencanakan dan melaksanakan audit sesuai dengan ISO 19011.

6. Mampu menyusun laporan audit yang valid, berdasarkan fakta dan memiliki nilai tambah (opportunity for improvement).

7. Melakukan follow up audit mencakup evaluasi efektifitas tindakan perbaikan.

Agenda

1. Sekilas tentang OHSAS 18001:2007 – Occupational Health and Safety Management System 2. Kompetensi & kriteria auditor internal

3. Prinsip Dasar Audit

4. Perencanaan Audit Mutu Internal 5. Program Audit dan Audit Plan 6. Pelaksanaan Audit Mutu Internal 7. Pelaporan Audit dan tindak lanjut Audit 8. Potensi Improvement

9. Studi Kasus 10. Presentasi

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, QHSE Manager, Enviroment & Safety

Inspector/Specialist/Engineer, Quality Assurance, Production, General Services, Maintenance, Purchasing, dan Warehouse.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(2)

Petugas K3 MADYA –

Ruang Terbatas

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 13-17 April 2010 Course fee = Rp. 5.000.000/person

Pendahuluan

--"Jika confined space tidak bisa dibuat aman bagi pekerja, walaupun tindakan-tindakan pencegahan telah diambil, maka pekerja tersebut tidak boleh masuk ke dalam confined

space sampai confined space tersebut dibuat aman untuk dimasuki dengan menggunakan

PPE

tambahan."--Setiap tahun, banyak pekerja yang terluka dan terbunuh pada saat bekerja di dalam sebuah

ruangan terbatas (confined space). Diperkirakan bahwa 60% dari korban yang mengalami kematian adalah penolong. Karena banyak alasan, sebuah confined space bisa jadi lebih berbahaya daripada tempat-tempat kerja biasa. Untuk mengendalikan resiko-resiko yang berhubungan dengan pekerjaaan di dalam confined space secara efektif, sebuah program pengendalian dan penilaian bahaya dalam

confined space harus diterapkan di tempat kerja anda.

Sebelum mengadakan program ini, pastikan untuk meninjau kembali peraturan-peraturan khusus yang diterapkan di tempat kerja anda. Sebagai contoh, OSHA mempunyai peraturan-peraturan yang berhubungan dengan confined space entry. Jika confined space tidak bisa dibuat aman bagi pekerja walaupun tindakan-tindakan pencegahan telah diambil, maka pekerja tersebut tidak boleh masuk ke dalam confined space sampai confined space tersebut dibuat aman untuk dimasuki dengan alat-alat tambahan.

Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

4. Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan NO. 113/DJPPK/IX/2006 tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ruang Terbatas (confined space).

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar mendapatkan kualifikasi dan sertifikasi Petugas K3 MADYA Ruang Terbatas yang dapat memahami bahaya-bahaya pada ruang terbatas, memahami tindakan pengamanan bekerja di ruang terbatas yang efektif dan mampu melaksanakan tindakan penyelamatan di ruang terbatas.

Agenda

1. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja untuk pekerjaan di ruang terbatas. 2. Dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja di ruang terbatas.

3. Program memasuki ruang terbatas.

4. Pengenalan dan penilaian risiko di ruang terbatas. 5. Prosedur Ijin Kerja.

(3)

9. Prosedur Lock Out - Tag Out (LOTO).

10. Praktek : Prosedur memasuki ruang terbatas/tertutup (confined space), Aplikasi work permit system, Pengukuran dan deteksi gas beracun dan Penggunaan alat bantu pernapasan (SCBA).

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh level Supervisor dan Operator dari Operation, Technical,

Maintenance, Warehouse, Security, Fire Brigade, Rescue Team dan HSE Dept.

Fasilitator. Pelatihan ini difasilitasi oleh instruktur/tim ahli dari Depnakertrans dan Analitika Mandiri

Utama.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat, Surat Penunjukan

Petugas K3 Madya Ruang Terbatas dari Departemen Tenaga Kerja dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

Syarat Peserta Pelatihan.

1. Berpendidikan minimal SMU.

2. Berpengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun pada kegiatan industri yang bekerja di dalam ruang terbatas/tertutup.

3. Sehat jasmani dan rohani

4. Membawa Surat Permohonan dari perusahaan untuk ditunjuk sebagai Petugas K3 Madya Ruang Terbatas yang ditujukan kepada Direktur PNK3 Depnakertrans RI.

5. Untuk keperluan pembuatan sertifikat dan surat penunjukan sebagai Petugas K3 Madya Ruang Terbatas, maka para peserta diharuskan menyerahkan:

§ Photo berwarna ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar, dan ukuran 2x3 sebanyak 2 lembar § Fotocopy ijazah terakhir sebanyak 2 lembar.

(4)

Creating Efficiency

with 5S System

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 15-16 April 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Lima faktor umum dalam penentuan keberhasilan perusahaan adalah Manusia, Metode, Modal, Material dan Mesin. Tetapi Jepang, menambahkan satu faktor lagi yaitu Lingkungan Kerja. Lingkungan Kerja diartikan “Bagaimana lokasi kerja dikelola dan bagaimana pekerja memelihara lokasi kerjanya”. Hal ini mencerminkan sikap karyawan terhadap pekerjaannya.

5S adalah singkatan dari SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU dan SHITSUKE yang dapat diterjemahkan menjadi Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Pada dasarnya 5S terkait langsung terhadap kegiatan pengorganisasian lokasi kerja dan kerumahtanggaan. Hal-hal ini berdampak langsung terhadap efisiensi, produktivitas, mutu dan keselamatan kerja.

Di Jepang, program 5S terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan mutu sehingga pabrik dapat mencapai sasaran zero breakdown, zero defect, zero delay dan zero accident.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat : 1. Memahami Kaizen dan Falsafah.

2. Menyadari pentingnya tempat kerja (gemba). 3. Memahami Konsep & Manfaat Program 5S.

4. Memahami langkah-langkah implementasi 5S di pabrik. 5. Mampu mempersiapkan penerapan konsep 5S di perusahaan

Agenda

1. Introduction and Overview 2. Kaizen and 5S

3. Seiri – Ringkas meliputi Definisi dan Diagram Ringkas dan Strategi Penerapan Label Merah. 4. Seiton - Rapi meliputi Definisi dan Diagram Rapi, Standarisasi lay-out, wadah, label, jalur

evakuasi, garis pembatas dan rambu-rambu peringatan.

5. Seiso – Resik meliputi Identifikasi dan Analisis Sumber Kontaminasi. 6. Seiketsu – Rawat meliputi Standarisasi penerapan ringkas, rapi dan resik. 7. Shitsuke – Rajin meliputi membangun budaya kerja positif di area kerja.

8. Penerapan 5S di Perusahaan meliputi fungsi dan tugas management serta strategi pengembandan 5S.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Maintenance,

Operation, Technical, Warehouse, Laboratory, General Affair, dan HSE Dept.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(5)

Effective Incident Analysis and

Reporting

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 19-20 April 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Kejadian sering terjadi didalam Pabrik/Tempat Kerja dari yang nilainya kecil sampai kepada yang sifatnya Fatal. Kejadian itu terjadi adalah dampak dari satu hal yang dinamakan Resiko Kerja. Karena dinamakan “kejadian”, maka untuk kejadian sekecil apapun tingkat Kejadian akan berpengaruh terhadap asset perusahaan maupun manusia pekerjanya. Karena itu dalam ketentuan Sistem Manajemen K3 setiap industri/usaha harus mempunyai sistem dan prosedur dalam Effective Incident Analysis and Reporting.

Hasil usaha yang telah menerapkan secara sempurna dari sebuah Effective Incident Analysis and Reporting akan berpengaruh besar terhadap kinerja ‘Productivities & Efficiency’ serta dapat dikaitkan dan dinilai juga dalam Mutu & Kwalitas Produk. Hal inilah yang akan memberikan peluang lebih luas lagi untuk bekerjasama dengan dunia International.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memahami keterkaitan penyelidikan kecelakaan kerja dalam sistim manajemen K3 OHSAS 18001.

2. Memahami konsep dasar penyelidikan kecelakaan kerja.

3. Memahami tehnik dan mampu melakukan pengumpulan informasi atas kecelakaan kerja. 4. Memahami tehnik dan mampu melakukan analisa atas informasi yang telah dikumpulkan. 5. Memahami konsep dan mampu merumuskan apa yang terjadi dalam kecelakaan kerja, faktor

penyebab, dan rekomendasi tindakan perbaikan.

6. Memahami konsep dan mampu membuat laporan penyelidikan kecelakaan kerja yang bermutu.

Agenda

1. Pengantar.

2. Overview Effective Incident Analysis and Reporting. 3. Perencanaan & Persiapan.

4. Pengumpulan Informasi. 5. Analisa informasi.

6. Laporan Penyelidikan Kecelakaan. 7. Kasus kecelakaan.

8. Presentasi Kelompok.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Maintenance,

Operation, Technical, Warehouse, Legal, Laboratory dan HSE Dept.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(6)

Laboratory Management System

ISO 17025:2005 Internal Audit

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 22-23 April 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Sistem manajemen yang efektif dapat diketahui melalui verifikasi oleh pihak independen yang dapat mengukur sejauh mana pencapaian berkaitan dengan persyaratan pada standard internasional yang dijadikan acuan. Salah satu bentuk verifikasi adalah Internal Audit yang dengan kompetensi dan keahliannya sebagai profesional Auditor mampu melakukan audit secara efektif terhadap sistem manajemen yang diterapkan.

Untuk itu maka pelatihan ini menjadi penting bagi setiap organisasi yang telah menerapkan sebuah sistem manajemen sebagai salah satu bentuk pemastian terhadap sebuah sistem operasi. Hasil yang baik dan efektif bagi perkembangan system manajemen keamanan pangan tentunya tidak lepas dari kompetensi sumber daya manusia terkait yaitu Internal Auditor yang ada di organisasi. Dengan mengacu pada standar ISO 19011 maka akan memberikan panduan yang detil tentang perencanaan dan implementasi audit yang efektif.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menjabarkan tujuan dari Sistem Manajemen Laboratorium.

2. Menjelaskan tujuan, isi dan iterelasi antar ISO 17025, ISO 9000 series dan ISO 19011. 3. Mengintepretasikan persyaratan ISO 17025 dalam konteks audit.

4. Menjabarkan peran dan tanggung jawab auditor dan lead auditor. 5. Merencanakan dan melaksanakan audit sesuai dengan ISO 19011.

6. Mampu menyusun laporan audit yang valid, berdasarkan fakta dan memiliki nilai tambah (opportunity for improvement).

7. Melakukan follow up audit mencakup evaluasi efektifitas tindakan perbaikan.

Agenda

1. Sekilas tentang ISO 17025:2005 - Laboratory Management System 2. Kompetensi & kriteria auditor internal

3. Prinsip Dasar Audit

4. Perencanaan Audit Mutu Internal 5. Program Audit dan Audit Plan 6. Pelaksanaan Audit Mutu Internal 7. Pelaporan Audit dan tindak lanjut Audit 8. Potensi Improvement

9. Studi Kasus 10. Presentasi

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, Laboratory Analyst/Specialist/Engineer,

(7)

Principles of Good Laboratory

Practices (GLP)

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 26-27 April 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Di era perdagangan bebas dewasa ini, para pelaku bisnis dituntut untuk bertindak sangat hati-hati dalam menjaga mutu produknya karena ketatnya persaingan di antara para pesaingnya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam rantai produksi untuk menjaga mutu tersebut adalah kebenaran pengukuran tiap komponen yang membentuk produk tersebut dan mutu dari pengujian keselamatan lingkungan dan kesehatan non-klinik di mana asesmen bahaya dilakukan. Kebenaran pengukuran ini dinyatakan oleh laboratorium penguji yang kompeten yang memahami prinsip-prinsip Good

Laboratory Practices - GLP. Menyadari hal tersebut Analitika Mandiri Utama menyelenggarakan pelatihan Good Laboratory Practices - GLP untuk membantu laboratorium, industri, organisasi, instansi dan pelaku bisnis untuk memahami dan melaksanakan kegiatan menjaga mutu dengan melakukan pengukuran, dan pengujian dengan baik dan benar sehingga dapat dicapai kepastian akan kebenaran pengukuran spesifikasi teknik dari produk yang dihasilkannya dengan memperhatikan mutu dari pengujian keselamatan lingkungan dan kesehatan non-klinik di mana penilaian bahaya dilakukan.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memahami persyaratan “Principles of Good Laboratory Practices”

2. Memahami interpretasi persyaratan “Principles of Good Laboratory Practices”

3. Memahami prinsip-prinsip penyiapan laboratorium yang memenuhi “Principles of Good Laboratory Practices”.

Agenda

1. Persyaratan bekerja di laboratorium kimia dan Mikrobiologi. 2. Persyaratan Umum Good Laboratory Practices

3. Good Laboratory Practices vs ISO 17025 4. Prinsip GLP menurut OECD meliputi :

§ Pengenalan Umum.

§ Dasar Good Laboratory Practices. § Sumber Daya (Personalia dan Fasilitas).

§ Aturan (Protokol atau Rencana Studi/Penelitian dan SOP). § Karakterisasi (Item Uji dan Sistem Uji).

§ Dokumentasi (Data Mentah & Pengumpulan Data, Laporan Akhir, Arsip, Pemberian Indeks)

§ Unit Penjaminan Mutu (Audit Laporan Akhir dan Data mentah, Pernyataan Penjaminan Mutu, Inspeksi Suplier dan Kontraktor , Pengedaran dan Pengarsipan Laporan dan Arsip Unit Penjaminan Mutu).

5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Training Manager, Quality Manager, Technical, Laboratory

Manager, Teknisi penguji dan teknisi kalibrasi, Penyelia Laboratorium, Management Representative) dan Purchasing.

(8)

Safety Management for

Supervisor

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 29-30 April 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya untuk menciptakan lokasi kerja yang aman dan sehat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Terjadinya kasus kecelakaan di lokasi kerja disebabkan oleh kegagalan sebuah perusahaan dalam mengembangkan sistem manajemen k3 yang terpadu dari segi sistem dan personil pendukung sistem tsb.

“Safety is everybody concern” adalah sebuah slogan yang senantiasa dipromosikan diseluruh perusahaan, saat ini aspek k3 bukanlah tugas dan tanggungjawab Departemen K3L semata, akan tetapi merupakan tanggungjawab semua pihak dalam sebuah perusahaan. Mengapa Supervisor? disadari atau tidak, jendral lapangan tengah & pemilik pasukan adalah para supervisor yang dalam kesehariannya merupakan pengawas langsung para karyawan yang melakukan kegiatan operasional, sehingga sudah selayaknya pada supervisor dibekali sejumlah pengetahuan terkait K3 sehingga membantu level manajemen dalam penerapan sistem manajemen K3 yang mantap.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memahami peraturan dan persyaratan lain di bidang K3. 2. Memahami tugas dan peran supervisor dalam penerapan K3.

3. Memahami mekanisme pencegahan, penyelidikan dan pelaporan kecelakaan kerja. 4. Memahami konsep kebakaran dan sistem tanggap darurat.

5. Memahami konsep 5S dalam aspek K3. 6. Memahami hirarki pengendalian bahaya.

Agenda

1. UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2. Pencegahan kecelakaan kerja.

3. Pelaporan dan tindaklanjut kecelakaan kerja. 4. Faktor bahaya (fisika, kimia, biologi & ergonomi). 5. Hirarki pengendalian bahaya.

6. Konsep 5S dalam aspek K3.

7. Konsep dasar pencegahan kebakaran. 8. Metode inspeksi dan pemantauan. 9. Sistem manajemen K3L.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Maintenance,

Operation, Technical, Warehouse, Legal, Laboratory dan HSE Dept.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

Referensi

Dokumen terkait

 Gerakan reformasi Indonesia yang terjadi tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik,

Program Urban Farming pada Kelompok Tani Kelurahan Keputih ini merupakan salah satu kasus praktik sosial yang didalamnya terdapat relasi yang saling terkait antara agent

Masalah yang dialami oleh Koperasi Susu Sintari ini tidak berdampak negatif pada semua petani/peternak lainnya, disebabkan karena mereka masih ingin meningkatkan

Agustus 2017 pukul 22.00-24.00 WIB mengenai bentuk pelanggaran yang dilakukan anak kost di lingkungan RT 03 di katakan masih sering dilanggar terutama masalah

Disarankan kepada perusahaan untuk merancang produk baru dengan accesories yang lebih menarik, mempromosikan produk dengan merek Bibeli sehingga citra merek akan semakin

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan Kualitas Tidur Lansia Sebelum Diberikan Aromaterapi Mawar di PSTW Budi Luhur Kasongan

Setelah menyelesaikan proses pembuatan video Animasi 3D perbedaan sampah organik dan anorganik untuk anak-anak, penulis memperlihatkan video tersebut kepada anak-anak

Genangan atau banjir yang terjadi Kecamatan Menganti diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi berdasarkan data curah hujan dari dinas Pekerjaan Umum Bidang Pengairan serta masih