• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Khoiriyah, Rika Juliani. Akademi Kebidanan Anugerah Bintan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Etika Khoiriyah, Rika Juliani. Akademi Kebidanan Anugerah Bintan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

48

ISSN: 2087-4944

HUBUNGAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN PENYEMBUHAN LUKA HARI KE-3 POST SECTIO CAESAREA DI RSUD PROVINSI KEPRI

DAN BLUD-RS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2017

Etika Khoiriyah, Rika Juliani Akademi Kebidanan Anugerah Bintan

E-mail : etika2811@gmail.com, rikajuliani50@gmail.com ABSTRAK

Latar belakang: Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan bahwa angka

persalinan dengan tindakan Sectio caesarea (S.C) tidak boleh lebih dari 10-15 persen. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan kelahiran bedah sesar wilayah Kepulauan Riau sekitar 17,9 persen. Data dari Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang bahwa jumlah persalinan sectio caesarea tahun 2016 meningkat menjadi 10,46 persen dari sebelumnya. Demikian juga jumlah persalinan sectio

caesarea di RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang pada tahun

2016 meningkat 4,6-7,8% dari sebelumnya. Berdasarkan latar belakang dan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini.

Metode: Penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional.

Populasi adalah seluruh ibu nifas post sectio caesarea yang dirawat di RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang dengan jumlah sampel 30 orang yang diambil secara sampling jenuh. Analisis data menggunakan uji chi square.

Hasil: Hasil uji chi square ρ value adalah 0,004 artinya ρ value < 0,05 dan X2 =

8,438 > 3,841.

Kesimpulan: Ada hubungan antara mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea

dengan penyembuhan luka hari ke-3 post sectio caesarea di RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang Tahun 2017.

Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Penyembuhan Luka Post Sectio caesarea PENDAHULUAN

Sectio caesarea adalah

persalinan melalui sayatan dinding abdomen atau uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih dari 1000 gram atau umur kehamilan

lebih dari 28 minggu (Manuaba & Chandranita, 2011)

Menurut Manuaba (cit Nurani, 2015) bahaya infeksi setelah operasi persalinan masih tetap mengancam sehingga perawatan setelah operasi

(2)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

49

ISSN: 2087-4944

memerlukan perhatian untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian.

Mobilisasi dini adalah per-gerakan yang dilakukan sedini mungkin di tempat tidur dengan melatih bagian-bagian tubuh untuk melakukan peregangan atau belajar berjalan (Astriana, 2013). Mobilisasi segera secara bertahap sangat berguna untuk membantu jalannya penyembuhan penderita serta men-cegah terjadinya trombosis dan emboli (Netty, 2013).

Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dr. K. Todd Keylock dari Universitas Bowling Green State Ohio (cit Netty, 2013) dalam penelitiannya tentang latihan fisik dan penyembuhan luka

menyatakan bahwa manfaat

latihan fisik pada penyembuhan luka terjadi pada awal proses hingga 6 hari pasca luka. Waktu untuk 20% penutupan luka adalah 2,5 hari lebih cepat, sedangkan waktu untuk 80% penutupan luka 51% lebih cepat dari penyembuhan luka tanpa latihan fisik.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Marliza (2010) menyatakan bahwa mobilisasi dini

merupakan faktor yang

mempengaruhi terhadap penyem-buhan luka seseorang. Dengan

melakukan mobilisasi pada setelah 6-10 jam pasca persalinan dengan operasi sectio caesarea akan membantu mempercepat proses penyembuhan luka post operasi

sectio caesarea.

Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan bahwa angka persalinan dengan tindakan Sectio

caesarea (S.C) tidak boleh lebih dari

10-15 persen. Di Negara-negara maju frekuensi sectio caesarea berkisar antara 1,5-7 persen (Sumarah dkk, 2013). Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan kelahiran bedah sesar sebesar 9,8 persen di antaranya wilayah Kepulauan Riau dengan angka kelahiran bedah sesar sekitar 17,9 persen. Angka ini lebih tinggi dari angka yang direkomendasikan oleh WHO.

Provinsi Kepulauan Riau menyumbang angka persalinan

sectio caesarea tertinggi ke-2

setelah Provinsi DKI Jakarta. Data dari Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang bahwa jumlah persalinan sectio caesarea tahun 2015 sebanyak 8,6 persen dan tahun 2016 meningkat menjadi 10,46 persen. Angka ini dikhawatirkan akan terus meningkat setiap tahun.

Demikian juga data yang

didapatkan dari Medical Record RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang bahwa jumlah

(3)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

50

ISSN: 2087-4944

persalinan sectio caesarea di RSUD Provinsi Kepri tahun 2015 sebanyak 84,9 persen dan tahun 2016 meningkat menjadi 89,5 persen, dan jumlah persalinan sectio caesarea di BLUD-RS Kota Tanjungpinang Tahun 2015 sebanyak 75 persen, sedangkan tahun 2016 meningkat menjadi 82,8 persen.

Berdasarkan latar belakang dan data di atas, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini pada ibu post sectio

caesarea dengan penyembuhan

luka hari ke-3 post sectio caesarea di RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang tahun 2017.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan di RSUD

Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang pada Bulan Juli 2017.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas post sectio

caesarea yang dirawat di RSUD

Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang, dengan pertim-bangan kedua rumah sakit tersebut mempunyai karakteristik yang sama. Subjek yang dipilih adalah ibu nifas post sectio caesarea yang dirawat di RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS

Kota Tanjungpinang yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bersedia menjadi responden penelitian dan Ibu post sectio caesarea yang sudah 24 jam atau lebih sampai dengan 3 hari di RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang. Sedangkan Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tidak bersedia menjadi responden dan Responden dengan indikator medis yang tidak boleh di wawancara.

Subjek diambil dengan

menggunakan metode sampling jenuh, di mana semua populasi yang memenuhi kriteria dijadikan subjek penelitian sampai jumlahnya mencukupi, yaitu sebanyak 30 responden.

Data dikumpulkan dengan kuesioner mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea dengan 10 pertanyaan dan lembar observasi penyembuhan luka hari ke-3 dengan 10 pernyataan.

Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji

chi-square dengan derajat

kepercayaan 95%. Variabel dependen adalah penyembuhan luka hari ke-3, sedangkan variabel independen adalah mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea.

(4)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

51

ISSN: 2087-4944

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan, dan Indikasi sectio caesarea Karakteristik N=30 % Usia < 20 Tahun 20 – 35 Tahun > 35 Tahun 0 28 2 0 93,3 6,7 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi (PT) 0 4 19 7 0 13,3 63,3 23,3 Pekerjaan IRT Swasta PNS Dan Lain-Lain 19 4 7 0 63,3 13,3 23,3 0 Indikasi Sectio Caesarea CPD (Cheplopelvic Disproportion) Riwayat SC sebelumnya

PEB (Pre Eklamsia Berat) KPD (Ketuban Pecah Dini) KET Bayi Kembar Faktor Hambatan Jalan Lahir Kelainan Letak 2 5 11 5 2 2 1 2 6,7 16,7 36,7 16,7 6,7 6,7 3,3 6,7 Janin

Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 28 orang (93,3%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 19 orang (63,3%), bekerja sebagai IRT sebanyak 19 orang (63,3%), dan

sebagian besar responden

melakukan persalinan dengan sectio

caesarea atas indikasi PEB (Pre

Eklampsia Berat) sebanyak 11 orang (36,7%).

Distribusi Pertanyaan Mobilisasi Dini pada Ibu Post Sectio Caesarea

No Kategori %

1

Menggerakkan lengan dan tangan pada 6

jam pertama

100

2

Menggerakkan ujung jari kaki pada 6 jam

pertama

96,7

3

Memutar pergelangan kaki pada 6 jam

pertama

96,7

4 Mengangkat tumit

pada 6 jam pertama 96,7 5

Menegangkan otot betis pada 6 jam

pertama

96,7

6 Menekuk kaki pada 6

jam pertama 96,7

7 Menggeserkan kaki

pada 6 jam pertama 96,7 8 Miring kiri dan kanan 93,3

(5)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

52

ISSN: 2087-4944

setelah 6-10 jam pertama 9 Mulai belajar duduk

setelah 24 jam 83,3 10 Mulai belajar berjalan

setelah 24 jam 66,7 Sesuai tabel 2 diketahui hasil terendah yaitu pertanyaan mulai belajar berjalan setelah 24 jam sebanyak 10 responden (33,3%) yang tidak melakukannya, ini dipengaruhi karena bekas operasi

sectio caesarea yang masih terasa

nyeri sehingga menghambat proses mobilisasi dini post sectio caesarea, dengan demikian, ada.

Distribusi Frekuensi Mobilisasi Dini Post Sectio Caesarea

Mobilisasi Dini pada Ibu Post

sectio caesarea Ʃ=30 % Baik Kurang 20 10 66,7 33,3 Total 30 100 Berdasarkan tabel 3

didapatkan mayoritas responden melakukan mobilisasi dini dengan baik, yaitu sesuai dengan tahapan mobilisasi dini sebanyak 20 orang (66,7%).

Distribusi Pernyataan Penyem- buhan Luka Hari Ke-3 Post Sectio Caesarea

No Kategori %

1 Luka masih lembab 0

2 Jaringan luka belum menyatu

0

3

Terdapat salah satu tanda-tanda infeksi (calor, dolor, rubor)

16,7 4 Terjadi pembengkakan pada luka 10 5 Terdapat pus/nanah pada luka 0

Berdasarkan tabel 4 masih ditemukan 5 responden (16,7%) yang mengalami salah satu tanda-tanda infeksi seperti: kemerahan, nyeri yang meningkat, dan teraba hangat, dan 3 (10%) yang mengalami pembengkakan pada luka.

Distribusi Frekuensi Penyembuhan Luka Hari Ke-3 Post Sectio Caesarea

Penyembuhan Luka Hari Ke-3 Post sectio

caesarea Ʃ=30 % Baik Kurang 24 6 80 20 Total 30 100 Berdasarkan tabel 5

menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami

(6)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

53

ISSN: 2087-4944

penyembuhan luka hari ke-3 post

sectio caesarea dengan baik

sebanyak 24 (80%).

Hubungan Mobilisasi Dini pada Ibu Post Sectio Caesarea dengan Penyembuhan Luka Hari Ke-3 Post Sectio Caesarea di RSUD Provinsi

Kepri dan BLUD-RS Kota

Tanjungpinang Tahun 2017

Mobili sasi Dini

Penyembuhan

Luka Hari Ke-3 Jumlah Baik Kurang Ʃ % Ʃ % N % Baik Kuran g 1 9 5 9 5 5 0 1 5 5 50 2 0 1 0 66, 7 33, 3 Total 2 4 8 0 6 20 3 0 100 X2 = 8,438 ρ = 0,004

Dari hasil uji statistik chi square dengan tingkat signifikan 0,05 didapatkan ρ adalah 0,004 artinya ρ < 0,05 dan X2 = 8,438 > 3,841 yang berarti Ho ditolak, yaitu ada hubungan antara mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea dengan penyembuhan luka hari ke-3 post sectio caesarea di RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang Tahun 2017.

PEMBAHASAN

1. Mobilisasi Dini pada Ibu Post Sectio Caesarea

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mayoritas responden melakukan mobilisasi dini dengan baik, yaitu sesuai dengan tahapan mobilisasi dini sebanyak 20 orang (66,7%).

Hal ini didominasi oleh usia responden 20-35 tahun yang melakukan mobilisasi dini dengan baik sebanyak 64%. Berdasarkan penelitian Solikin (cit Wira,dkk, 2016), salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan mobilisasi dini antara lain usia. Di mana, penelitian Yusuf (cit Wira,dkk, 2016)

mengatakan bahwa orang

dewasa cenderung tidak mau untuk menyusahkan orang lain dan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan apa pun sendiri.

Hasil penelitian ini juga didominasi oleh tingkat pendidikan responden yaitu SMA, yang melakukan mobilisasi dini dengan baik sebanyak 58%. Menurut Rismalia (cit Wira,dkk, 2016) dalam penelitiannya

tentang “Gambaran

pengetahuan dan perilaku

pasien pasca operasi

appendectomy tentang

mobilisasi dini di RSUP Fatmawati ” bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor

(7)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

54

ISSN: 2087-4944

yang mendukung peningkatan pengetahuan yang berhubungan dengan daya serap informasi, di mana orang yang memiliki pendidikan tinggi diasumsikan lebih mudah menyerap informasi.

Berdasarkan Teori Potter (cit Winarsih, 2013) bahwa pada pelaksanaannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pasien paska sectio caesarea

dapat segera melakukan

mobilisasi dini, yaitu : Faktor fisiologis seperti status nyeri, kondisi muskulos-keletal, kardiopulmonari; faktor emosional seperti motivasi, kecemasan, dan; faktor demografi seperti usia, status obstetri, dan tingkat pendidikan. Pada penelitian ini, faktor usia dan pendidikan sangat mempengaruhi. Ada beberapa faktor yang belum diteliti, yaitu faktor fisiologis dan status obstetri, itu merupakan kelemahan peneliti.

Berdasarkan asumsi peneliti, mobilisasi dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni rasa nyeri, perasaan khawatir terhadap luka

operasi, dan motivasi.

Kebanyakan ibu post sectio

caesarea merasa khawatir kalau

tubuh digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi sectio

caesarea akan mempengaruhi

luka operasi yang masih belum sembuh yang baru saja selesai dilakukan operasi, juga dikarenakan rasa nyeri yang dirasakan ibu setelah efek anestesi hilang, dan motivasi dari petugas kesehatan dan orang-orang terdekat untuk melakukan mobilisasi dini.

2. Penyembuhan Luka Hari Ke-3 Post Sectio Caesarea

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami penyembuhan luka hari ke-3 post SC dengan baik sebanyak 24 (80%).

Menurut Yusuf (cit Ditya,dkk, 2016) salah satu hal yang mempengaruhi penyem-buhan luka adalah karena pasien melaksanakan mobilisasi dini. Ada

beberapa pasien yang

melaksanakan mobilisasi dini, tetapi proses penyembuhan lukanya tidak baik. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu usia. Noer (cit Ditya,dkk, 2016) mengatakan bahwa semakin tua seseorang, maka akan semakin

lama dalam proses

penyembuhan luka. Hal ini dipengaruhi oleh adanya penurunan elastin dalam kulit, perbedaan penggantian kolagen

(8)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

55

ISSN: 2087-4944

yang mempengaruhi

penyembuhan luka, sehingga

akan mempengaruhi lama

perawatan pada pasien.

Demikian juga Teori Bartini (cit Nurani, dkk, 2015) yang

menyatakan bahwa usia

reproduksi sehat adalah usia yang aman bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan yaitu usia 20-35 tahun. Kulit utuh pada dewasa muda yang sehat merupakan suatu barier yang baik terhadap trauma mekanis dan juga infeksi, begitupun yang berlaku pada efisiensi sistem imun, sistem kardiovaskuler, dan sistem respirasi yang memungkinkan penyembuhan luka lebih cepat.

Berdasarkan Teori Aziz Alimul Hidayat (cit Netty 2013) yang menyatakan bahwa proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu usia, anemia, penyakit penyerta, vaskularisasi, nutrisi, kegemukan, obat-obatan, merokok, dan stress. Pendapat Aziz (2009) juga sejalan dengan Suradi (cit Netty 2013) bahwa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka diantaranya adalah usia, nutrisi, insufisiensi vascular, obat-obatan, suplai darah, infeksi, nekrosis, serta adanya benda asing pada luka.

Peneliti memberikan asumsi terhadap faktor penyembuhan luka post sectio caesarea salah satunya kemungkinan karena permukaan luka yang lembab oleh keringat atau ruangan ber-AC. Karena luka lembab, maka

sangat mudah menjadi

pertumbuhan bakteri anaerob sehingga melibatkan proses penyembuhan yang lama.

3. Hubungan Mobilisasi Dini pada Ibu Post Sectio Caesarea dengan Penyembuhan Luka Hari Ke-3 Post Sectio Caesarea

Sehubungan dengan hasil analisis bivariat tersebut, sesuai

dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dr. K. Todd Keylock dari Universitas Bowling Green State Ohio (cit Netty, 2013), dalam penelitiannya tentang latihan fisik dan penyembuhan

luka menyatakan bahwa

manfaat latihan fisik pada penyembuhan luka terjadi pada awal proses hingga 6 hari pasca luka. Waktu untuk 20% penutupan luka adalah 2,5 hari lebih cepat, sedangkan waktu untuk 80% penutupan luka 51% lebih cepat dari penyembuhan luka tanpa latihan fisik.

Penelitian ini sejalan

(9)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

56

ISSN: 2087-4944

dilakukan Indarmien Netty (2012) di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Manap Jambi tentang “Hubungan Mobilisasi Dini dengan Penyembuhan Luka Post Operasi Seksio Sesarea di Ruang Rawat Gabung Kebidanan RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2012” dengan jumlah responden sebanyak 42 orang bahwa 7 (16,3%) responden luka post operasi sembuh dalam waktu > 3-4 hari dan 35 (83,3%) responden luka operasi sembuh dalam waktu ≤ 3-4 hari.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Marliza (cit Netty, 2013) menyatakan bahwa mobilisasi dini merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap penyembuhan luka seseorang. Dengan melakukan mobilisasi pada setelah 6-10 jam pasca persalinan dengan operasi seksio

sesarea akan membantu

mempercepat proses

penyembuhan luka post operasi seksio sesarea. Mobilisasi dini

menyebabkan peningkatan

oksigenasi di dalam sel sehingga dapat membantu perbaikan sel-sel tubuh terutama proses penyembuhan luka dan dapat meningkatkan metabolisme, di mana dengan tidak melakukan mobilisasi dapat menyebabkan

turunnya kecepatan metabolisme dalam tubuh dan menyebabkan berkurangnya energi dan suplai nutrisi untuk perbaikan sel-sel

tubuh, sehingga dapat

mempengaruhi proses perbaikan sel. Untuk itu perlu dilakukan mobilisasi dini sebagai suatu

usaha mempercepat

penyembuhan luka post operasi

sectio caesarea.

Demikian halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Bariah (cit Winarsih, 2013) tentang efektifitas mobilisasi dini terhadap penyembuhan pasien pasca seksio sesarea didapatkan bahwa mobilisasi dini memberikan manfaat untuk penyembuhan pasien pasca seksio sesarea terutama untuk mem-percepat involusi alat kandungan dan penyembuhan luka operasi.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Morison (cit Sumarah, dkk, 2013) bahwa salah satunya yaitu vaskularisasi dan pergerakan mempengaruhi penyembuhan luka. Vaskularisasi mempengaruhi luka karena luka

membutuhkan keadaan

peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan atau perbaikan sel. Apabila sistem vaskularisasi di dalam tubuh baik, maka proses penyembuhan luka akan cepat

(10)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

57

ISSN: 2087-4944

dan lebih sempurna. Vaskularisasi berkaitan erat dengan mobilisasi. Dengan mobilisasi, maka vaskularisasi menjadi lebih baik. Mobilisasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi, di mana konsep umum dari masa nifas adalah mobilisasi sebagai usaha untuk

mengurangi nyeri dan

memperlancar sirkulasi darah.

KESIMPULAN

Ada hubungan antara

mobilisasi dini pada ibu post sectio

caesarea dengan penyembuhan

luka hari ke-3 post sectio caesarea di RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang Tahun 2017, dengan hasil uji chi square nilai ρ adalah 0,004 < 0,05 dan nilai x2 hitung adalah 8,438 > x tabel = 3,841.

SARAN

1. Bagi Responden : Diharapkan Ibu nifas yang bersalin dengan tindakan

sectio caesarea mampu melakukan

mobilisasi dini dengan baik dan benar.

2. Bagi RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang : Disarankan bagi RSUD Provinsi Kepri dan BLUD-RS Kota Tanjungpinang untuk memper-timbangkan hasil penelitian ini

sebagai masukan dalam rangka

mengembangkan standar

operasional prosedur yang sudah ada tentang mobilisasi dini post

sectio caesarea. Dan bagi bidan

disarankan untuk melakukan

mobilisasi dini dengan

pendampingan intensif.

3. Bagi Institusi Pendidikan : Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat menambah referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya : Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan dasar dan pedoman dalam melakukan penelitian selanjutnya, yaitu menghubungkan dengan penyembuhan luka hari ke-5 post sectio caesarea sesuai dengan fase penyembuhan luka.

DAFTAR PUSTAKA

Astriana, Willy (2016). Pengeluaran

Lochea Rubra Ditinjau dari Mobilisasi Dini pada Ibu Pasca

Operasi Sectio Caesarea.

Jurnal Ilmu Kesehatan Aisyah, P-ISSN 2502-4825

Bartini (2012). Buku Pintar Panduan

dan Tips Hamil Sehat.

Yogyakarta: Nuha Medika Basford, L. & Slevin, O (2006). Theory

and practice of nursing: An integrated approach to caring practice: Nelson Thornes.

Bobak (2006). Buku Ajar

Keperawatan Maternitas. Edisi

(11)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

58

ISSN: 2087-4944

Boyle, M (2009). Pemulihan Luka

(Wound Healing In Midwifery).

Jakarta: EGC

Budiman (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika

Aditama

Dewi, Nia, Risa, Siregar, Maimah Rafni (2008). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Ambulasi Dini pada Ibu Postpartum dengan Sectio Caesarea di Ruang

Rawat Gabung IRNA

Kebidanan dan Penyakit

Kandungan RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang Tahun 2007.

Jurnal Generic. ISSN 1907-4093 Hamilton (2010). Mobilisasi Dini.

Jakarta: Salemba Medika.

Hasan, Mawardi (2006).

Penyembuhan Luka. Jakarta :

EGC

Hidayat, A.A. & Uliyah, M (2009).

Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Edisi 2.

Jakarta: Salemba Medika Hidayat, A.Aziz Alimul (2014). Metode

Penelitian Kebidanan dan

Teknik Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika

Manuaba, Ida Ayu Chandranita (2011). Ilmu Kebidanan,

Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:

EGC

Manuaba (2013). Ilmu Kebidanan,

Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:

EGC

Marliza, Elifia (2010). Hubungan

Mobilisasi Dini dan

Haemoglobin terhadap

Penyembuhan Luka Post

Sectio Caesarea di Ruang

Kebidanan RSUD Raden

Mattaher Jambi. Akademi

Kebidanan Prima. Jambi: viii + 41 hlm

Mochtar, Rustam (2009). Manfaat

Mobilisasi Dini. Jakarta: EGC

Morison, J. Moya (2006). Manajemen

Luka. Jakarta : EGC

Nainggolan, Elfrida, SImanjuntak, Lamria (2013). Hubungan

Mobilisasi Dini dengan

Lamanya Penyembuhan Luka Pasca Operasi Appendiktomi di Zaal C Rumah Sakit HKBP Balige Tahun 2013. Jurnal

Keperawatan HKBP Balige, vol. 1 No.2, Desember 2013

Netty, Indarmien (2013). Hubungan

Mobilisasi Dini dengan

Penyembuhan Luka Post

Operasi Seksio Sesarea di

Ruang Rawat Gabung

Kebidanan RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2012. Jurnal, ISSN 0852-8349

Notoatmodjo (2010). Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta

___________ (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta

Nurani, Dian dkk (2015). Faktor-Faktor

yang berhubungan dengan Proses Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea. Volume 3

Nomor 1. Januari-Juni 2015. Jurnal Ilmiah Bidan, ISSN 2339-1731

Nurjannah, Siti Nunung (2013).

Asuhan Kebidanan

Postpartum. Bandung: Refika

Aditama

Potter & Perry (2006). Fundamental

(12)

Jurnal Cakrawala Kesehatan, Vol. VIII, No.01, Agustus 2017

59

ISSN: 2087-4944

Prawirohardjo, Sarwono (2011). Ilmu

Kebidanan. Jakarta: EGC

Ritchie, Gary E (2009).

Spectrophotometry and

Light-scattering. Pharmacopeial

Forum : Volume No. 30(5) page 1703

Riskesdas (2013). Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan,

Persalinan, dan Nifas.

www.depkes.go.id. On Line: 11 Juli 2016. Jam 04.48 WIB.

Saleha (2009). Asuhan Kebidanan

Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Medika

Sekaran, U (2006). Metodologi

Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat Setyowati, Yuli, Supartini (2013).

Karakteristik yang

Mempengaruhi Mobilisasi Dini pada Ibu Nifas Post Sectio Caesarea di Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Kebidanan Vol II, no.Januari 2013

Soelaiman (2006). Mobilisasi Dini

Pasca Operasi. Jakarta: EGC

Sumarah, dkk (2013). Pengaruh

Mobilisasi Dini Terhadap

Penyembuan Luka Post Seksio

Sesarea. Jurnal Involusi

Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69

Wiknjosastro, H (2007). “The Midwife in Indonesia”. International

journal of gynaecology and obstetrics: the official organ of the International Federation of Gynaecology and Obstetrics,

17(2): 128

Winarsih, Kanti (2012). Pelaksanaan

Mobilisasi Dini pada Klien Paska Seksio Sesarea. Jurnal,

JKep. Vol 1 No. 1 Nopember 2013, hlm 77-88

Wira, dkk (2016). Hubungan Mobilisasi Dini dengan Proses

Penyembuhan Luka pada

Pasien Pasca Laparatomi di Bangsal Bedah Pria dan Wanita RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan

(13)

Gambar

Tabel  1  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  berusia  20-35  tahun  sebanyak  28  orang  (93,3%),  tingkat pendidikan SMA sebanyak 19  orang  (63,3%),  bekerja  sebagai  IRT  sebanyak  19  orang  (63,3%),  dan  sebagian  besar  responden  melakukan

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria komponen perangkat keras dalam sebuah komputer bekerja dengan normal adalah terdeteksi spesifikasinya oleh distro knoppix live linux, perangkat tersebut

Ada beberapa aplikasi pemutar Video yang disertakan ke dalam Manux 1.1 antara lain VLC Media Player, Movie Player , Mplayer dan RealPlayer11, yang mana codec untuk film dan

Analisis aspek teknis dari Cilet Coklat sudah sangat baik, ketersediaan bahan baku yang mudah didapat dan belum mengalami kendala, serta pemilihan lokasi usaha yang strategis

Disediakan video terkait teks deskriptif, dan melalui pembelajaran Project Based Learrning berdasarkan pendekatan saintifik, peserta didik dapat menganalisis fungsi

Hasil dari pengujian hipotesis penelitian menunjukan bahwa variabel CSR berpengaruh positif signifikan terhadap citra perusahaan dengan nilai koefisien jalur 0,939,

Golddhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain

Dari kesimpulan diatas dapat direkomendasikan bahwa, pengujian kuat geser dapat digunakan dan dikembangkan oleh para Engineer di lapangan untuk menentukan kuatitas

Penggunaan teknik token economy bukan tanpa resiko. Resiko di dalam token economy adalah sama halnya dengan teknik pengubahan perilaku yang lain. Pekerja Sosial atau Petugas