• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA RSJ. Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

TAHUN 2020

TELAH DITELAAH OLEH DIREKSI:

1. Direktur Utama

DR. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH.

NIP 196306271988121002 ………...

2. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang

dr. Rahmi Handayani, Sp.KJ., MARS.

NIP 196903072008012024 ………...

3. Direktur SDM, Pendidikan, dan Umum

Heru Tri Subagyo, S.Sos., MM.

NIP 196903081994031002 ………...

4. Direktur Perencanaan, Keuangan, dan BMN

Evi Nursafinah, SE., MPH.

NIP 197406112000032002 ………...

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja (TA) 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor ini dapat terselesaikan. Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pimpinan RSJMM Bogor dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dalam bentuk program dan kegiatan dalam kurun waktu tahun 2020

Laporan ini menyajikan keberhasilan capaian, kendala dan permasalahan, serta upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi RSJMM Bogor.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat untuk perbaikan kinerja RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang akan datang.

Bogor, 15 Januari 2021 Direktur Utama

DR. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH.

NIP 196306271988121002

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF ... v

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Laporan ... 2

1.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 2

1.3.1 Tugas Pokok ... 2

1.3.2 Fungsi ... 2

1.3.3 Struktur Organisasi ... 3

1.3.4 Peran Strategis RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor ... 4

1.4 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II: PERENCANAAN KINERJA ... 7

2.1 Penetapan Kinerja ... 7

2.2 Perjanjian Kinerja ... 8

BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA ... 9

3.1 Capaian Kinerja Organisasi ... 9

3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi 2020 ... 10

3.1.2 Perbandingan Antara Realisasi 2020 dan Realisasi 2019 ... 12

3.1.3 Perbandingan Antara Realisasi 2020 dan Target 2021 ... 13

3.1.4 Analisa Terhadap Penilaian Perjanjian Kinerja 2020 ... 14

3.1.5 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Badan Layanan Umum (IKU BLU) 33 3.1.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 35

3.2 Realisasi Anggaran ... 40

BAB IV: PENUTUP ... 47

LAMPIRAN ... vi

(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan akuntabilitas kinerja ini merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja RSJMM Bogor dalam mencapai tujuan/sasaran strategis yang ditetapkan melalui Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) tahun 2020. Rencana dan penetapan kinerja tersebut mengacu pada tugas pokok dan fungsi serta Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSJMM Bogor tahun 2020-2024.

Laporan akuntabilitas kinerja yang disajikan secara garis besar berisi informasi mengenai keberhasilan capaian kinerja tahun 2020 yang telah diukur dalam pengukuran kinerja kegiatan. Tahun 2020 merupakan tahun pertama dari RSB RSJMM Bogor tahun 2020-2024, hasil capaian program yang dilaporkan dibandingkan dengan capaian program di tahun sebelumnya yaitu tahun 2019 dan dibandingkan dengan target tahun 2021.

Sebagai bahan evaluasi, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2020 tetapi juga memuat kendala atau kekurangan-kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Pencapaian kinerja tahun 2020 tidak lepas dari dukungan anggaran yang mengacu pada DIPA RM dan BLU dengan alokasi anggaran sebesar Rp231.282.145.000,- dan daya serap anggaran sebesar Rp197.209.342.520,- atau sebesar 85,27% dari total pagu.

(6)

1.1 Latar Belakang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggung jawaban secara periodik, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan yaitu Renstra, Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja.

Tata pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan keinginan kita semua. Upaya ke arah itu telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan diantaranya:

1. Ketetapan MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5);

4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/PER/XII/2012 tanggal 1 Desember 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan;

8. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal

(7)

1.2 Maksud dan Tujuan Laporan

LAKIP RSJMM Bogor Tahun 2020 merupakan bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban Direktur Utama kepada Kementerian Kesehatan RI atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang disusun melalui pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi ini diharapkan menjadi umpan balik dan tolok ukur perbaikan bagi kinerja RSJMM Bogor di masa yang akan datang.

1.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi 1.3.1 Tugas Pokok

RSJMM Bogor mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jiwa.

1.3.2 Fungsi

RSJMM Bogor menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana, program, dan anggaran;

b. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis dengan kekhususan di bidang penyakit jiwa;

c. Pengelolaan pelayanan keperawatan; d. Pengelolaan pelayanan nonmedis;

e. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jiwa;

f. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jiwa;

g. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara; h. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa; i. Pengelolaan sumber daya manusia;

j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat; k. Pelaksanaan kerja sama;

l. Pengelolaan sistem informasi;

m. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; n. Pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit.

(8)

1.3.3 Struktur Organisasi

RSJMM Bogor pada tahun 2020 telah mengalami 3 (tiga) kali pergantian struktur organisasi dan tata kerja (SOTK). Pada tanggal 18 Oktober 2019, SOTK RSJMM Bogor mengacu pada Permenkes nomor 54 tahun 2019. Pelantikan Pejabat Struktural oleh Kementerian Kesehatan RI dilakukan pada bulan Mei 2020. Seiring dengan kebijakan dengan Menteri PANRB, maka pada tanggal 26 Oktober 2020 ditetapkan Permenkes nomor 65 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Pada bulan Desember 2020, Kementerian Kesehatan RI kembali melantik Pejabat Struktural (Eselon III dan IV) ke dalam Jabatan Fungsional. RSJMM Bogor saat ini dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama dengan susunan organisasi sebagai berikut:

Gambar 2.1

Struktur Organisasi RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Penjelasan dari bagan diatas adalah sebagai berikut:

1. Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang, terdiri atas: a. Kelompok Staf Medik

b. Instalasi DIREKTUR UTAMA SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL KOMITE DEWAN PENGAWAS DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA, PENDIDIKAN, DAN UMUM

INSTALASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL DIREKTORAT PELAYANAN MEDIK, KEPERAWATAN, DAN PENUNJANG INSTALASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KSM INSTALASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL DIREKTORAT PERENCANAAN, KEUANGAN, DAN

(9)

3. Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum, terdiri atas: a. Instalasi

b. Kelompok Jabatan Fungsional 4. Satuan Pengawas Intern (SPI) 5. Komite-Komite

Susunan Direksi RSJMM Bogor adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama: DR. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH.

2. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang: dr. Rahmi Handayani, Sp.KJ., MARS.

3. Direktur Perencanaan, Keuangan, dan Barang Milik Negara: Evi Nursafinah, SE., MPH. 4. Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum: Heru Tri Subagyo, S.Sos., MM

Struktur Organisasi RSJMM Bogor juga dilengkapi dengan Dewan Pengawas yang susunannya terdiri dari:

1. Ketua: drg. Rarit Gempari, MARS. 2. Anggota:

a. dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. b. dr. Eka Viora, Sp.KJ.

c. Drs. Charmeida Tjokrosuwarno, MA. d. Lucia Widiharsanti, S.E., M.Si., CFE.

1.3.4 Peran Strategis RSJ. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor 1.3.4.1 Visi, Misi, dan Tata Nilai

Visi yang hendak dicapai oleh RSJMM Bogor yang tertuang dalam Rencana Strategis Bisnis TA 2020-2024 adalah “Terwujudnya layanan Personal Development menuju masyarakat sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan”.

Untuk mencapai visi, RSJMM Bogor menetapkan misi sebagai berikut:

1. Memperkuat upaya kesehatan bermutu yang berorientasi pada kualitas hidup melalui layanan Personal Development;

2. Memberdayakan masyarakat dan kemitraan dalam membangun kesehatan jiwa;

3. Meningkatkan ketersediaan dan mutu sumber daya yang unggul dalam pelayanan, pendidikan, pelatihan dan penelitian;

4. Meningkatkan tatakelola RS yang transparan, akuntabel, dan inovatif. Nilai-nilai yang terdapat di RSJMM Bogor adalah sebagai berikut: 1. Belajar dan berkembang

(10)

4. Kekeluargaan 5. Saling menghargai 6. Motivasi dan komitmen

Motto RSJMM Bogor adalah SEHAT (Smart, Empati, Harmonis, Akuntabel dan Transparansi).

1.3.4.2 Tantangan Strategis

Memperhatikan dinamika tuntutan stakeholder dan informasi dari benchmark, maka tantangan strategis yang akan dihadapi oleh RSJMM Bogor untuk periode 2020–2024 sebagai berikut:

1. Mewujudkan pertumbuhan revenue;

2. Mewujudkan sistem penganggaran berbasis kebutuhan yang efektif dan efisien;

3. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mempercepat penanganan komplain di RS; 4. Meningkatkan dan mengembangkan layanan unggulan Personal Development sehingga

menjadi RS rujukan nasional kesehatan jiwa;

5. Meningkatkan layanan kesehatan jiwa yang spesifik, komprehensif, kolaboratif, inovatif, dan bermutu tinggi;

6. Menjadi pusat riset, pendidikan dan pelatihan kesehatan jiwa;

7. Meningkatkan jejaring kemitraan dan pemberdayaan dalam pengembangan layanan kesehatan jiwa;

8. Meningkatkan budaya kinerja organisasi yang tinggi; 9. Mewujudkan SDM unggul;

10. Mewujudkan kehandalan sarana dan prasarana sesuai standar; 11. Mewujudkan sistem informasi RS yang terintegrasi.

1.4 Sistematika Penulisan

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJMM Bogor TA 2020 menjelaskan pencapaian kinerja RSJMM Bogor TA 2020. Capaian tersebut mengacu kepada RKT dan PK yang ditetapkan pada awal tahun 2020 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah perbaikan kinerja di masa yang akan datang, dengan kerangka berpikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja

(11)

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi, serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada subbab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis, membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada), analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang dilakukan, analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Pada subbab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV. PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

(12)

2.1 Penetapan Kinerja

Untuk mencapai visi, misi dan tujuan maka ditetapkanlah sasaran strategis yang mengacu kepada pada Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSJMM Bogor Tahun 2020-2024 sebagai berikut:

1. Terwujudnya Pertumbuhan Revenue; 2. Terwujudnya Efisiensi Anggaran; 3. Terwujudnya Kepuasan Pelanggan;

4. Terwujudnya Layanan Unggulan Personal Development Center (PDC), Rehabilitasi Psikososial, dan Napza;

5. Terwujudnya Layanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu; 6. Terwujudnya Jejaring Kemitraan dan Pemberdayaan; 7. Terwujudnya Pusat Riset, Pendidikan, dan Pelatihan; 8. Terwujudnya Budaya Kinerja Organisasi yang Tinggi; 9. Terwujudnya SDM Unggul;

10. Terwujudnya Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan Yang Handal; 11. Terwujudnya Teknologi Informasi yang Terintegrasi.

(13)

2.2 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja yang ditetapkan dalam penetapan kinerja RS sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

PERSPEKTIF KEUANGAN

1 Terwujudnya Pertumbuhan Revenue 1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 2.50% 2 Terwujudnya Efisiensi Anggaran 2 Rasio Pendapatan PNPB terhadap Biaya Operasional 45%

PERSPEKTIF PELANGGAN

3

Terwujudnya Kepuasan Pelanggan 3 Tingkat Kepuasan Pelanggan 80% 4 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) 100%

PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

4

Terwujudnya Layanan Unggulan

Personal Development Center (PDC),

Rehabilitasi Psikososial, dan Napza

5 Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan 100% 6 Terwujudnya Kemandirian Pasien 100% 5 Terwujudnya Layanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu 7 Capaian Pogram Inovasi Rumah Sakit 80%

8 Capaian Akreditasi 100%

6 Terwujudnya Jejaring Kemitraan dan Pemberdayaan 9 Peningkatan Kompetensi Mitra yang Diampu oleh RSJMM 80% 7 Terwujudnya Pusat Riset, Pendidikan, dan Pelatihan 10 Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional 100%

11 Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi 100%

PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

8 Terwujudnya Budaya Kinerja Organisasi yang Tinggi 12 Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM 100% 9 Terwujudnya SDM Unggul 13 Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi 75%

14 Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai Budaya Kinerja 80% 10

Terwujudnya Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan Yang Handal 15 Overall Equipment Efectiveness (OEE) 80% 16 Pemenuhan Sarana Prasarana Layanan Unggulan Sesuai Standar 80% 11 Terwujudnya Teknologi Informasi yang Terintegrasi 17 Capaian BIOS (BLU Integrated Online System) 100%

(14)

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja dilakukan untuk membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran Kinerja diperlukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kegagalan dari sasaran strategis dalam kurun waktu lima tahun yang dijabarkan dalam pengukuran kinerja pertahun (TA 2020) dengan alat ukur berupa indikator-indikator dalam perjanjian kinerja.

Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator pada tahun berjalan, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan RSB Tahun 2020-2024, untuk itu data pembanding yang kami sajikan antara tahun 2019 dan tahun 2020.

Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program /kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga di maksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kegagalan dari sasaran strategis RSJMM Bogor dalam kurun waktu satu tahun 2020 serta memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Indikator Kinerja dan Penetapan Kinerja. Adapun hasil pengukuran kinerja tahun 2020 adalah sebagai berikut:

(15)

3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi 2020

Tabel 3.1

Pengukuran Kinerja Atas IKU RSB Tahun TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET TAHUN 2020

KET TERCAPAI (1) / TIDAK TERCAPAI (0) A. PERSEPEKTIF KEUANGAN

1 Terwujudnya Pertumbuhan Revenue 1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 2.50% -16.05% 0 2 Terwujudnya Efisiensi Anggaran 2 Rasio Pendapatan PNPB terhadap Biaya Operasional 45% 45.39% 1

B. PERSEPEKTIF PELANGGAN

3

Terwujudnya Kepuasan Pelanggan 3 Tingkat Kepuasan Pelanggan 80% 87.11% 1 4 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) 100% 100% 1

C. PERSEPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

4 Terwujudnya Layanan Unggulan Personal Development Center (PDC), Rehabilitasi Psikososial, dan Napza

5 Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan 100% 100% 1

6 Terwujudnya Kemandirian Pasien 100% 100% 1 5 Terwujudnya Layanan Kesehatan Jiwa yang

Bermutu

7 Capaian Pogram Inovasi Rumah Sakit 80% 91.44% 1

8 Capaian Akreditasi 100% 100% 1

6

Terwujudnya Jejaring Kemitraan dan Pemberdayaan

9 Peningkatan Kompetensi Mitra yang Diampu oleh RSJMM 80% 109% 1 7 Terwujudnya Pusat Riset, Pendidikan, dan Pelatihan 10 Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional 100% 100% 1 11 Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi 100% 30% 0

D. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

8

Terwujudnya Budaya Kinerja Organisasi yang Tinggi

12 Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM 100% 100% 1 9 Terwujudnya SDM Unggul 13 Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi 75% 77.75% 1

14 Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai Budaya Kinerja

80% 97,82% 1

10

Terwujudnya Sarana, Prasarana, dan Alat

Kesehatan Yang Handal 15

Overall Equipment

Efectiveness (OEE) 80% 80% 1

16

Pemenuhan Sarana

Prasarana Layanan Unggulan

Sesuai Standar 80% 83.90% 1

(16)

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Hasil capaian IKU RSB dari 11 Sasaran Strategis pada tahun 2020 tercapai 15 indikator dari 17 indikator (88.24%).

2. Capaian Tingkat pertumbuhan pendapatan adalah -16.05%, belum dapat mencapai target (2.5%).

3. Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi adalah 30%, belum dapat mencapai target (100%);

Kendala dan Permasalahan:

1. Kondisi pandemi Covid-19 dengan Kebijakan PSBB, menyebabkan penurunan jumlah kunjungan RS. Masyarakat yang berkunjung ke RS adalah orang dengan sakit sedang dan berat, sementara sakit ringan dihimbau untuk ditangani di rumah.

2. Usul penyelenggaraan institusi yang dapat melaksanakan pelatihan tersertifikasi masih dalam proses di badan PPSDM, dan masih diperlukan pemutakhiran model serta dan metodologi pelatihan;

Rencana pemecahan masalah:

1. Pelayanan RS dimaksimalkan untuk penanganan Covid-19. RS memenuhi standar pelayanan dengan membuat ruangan isolasi bertekanan negatif baik (IGD dan rawat inap 4 TT) dan ruangan OK bertekanan positif. Pelayanan di luar Covid-19 tetap dimaksimalkan dengan mematuhi protocol kesehatan secara ketat;

2. Koordinasi dan penguatan persiapan internal dan lintas sektor; 3. Penguatan metodologi dan model pembelajaran pelatihan.

(17)

3.1.2 Perbandingan Antara Realisasi 2020 dan Realisasi 2019

Tabel 3.2

Perbandingan Realisasi Atas Perjanjian Kinerja TA 2020 dan TA 2019 RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI 2019 REALISASI 2020 KET A. PERSEPEKTIF KEUANGAN

1 Terwujudnya Pertumbuhan Revenue 1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan* -16.05%

2 Terwujudnya Efisiensi Anggaran 2 Rasio Pendapatan PNPB terhadap Biaya Operasional 52.24% 45.39% Menurun

B. PERSEPEKTIF PELANGGAN

3

Terwujudnya Kepuasan

Pelanggan 3 Tingkat Kepuasan Pelanggan 88,88% 87.11% Menurun 4 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) 100% 100%

C. PERSEPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

4 Terwujudnya Layanan Unggulan Personal Development Center (PDC), Rehabilitasi Psikososial, dan Napza 5 Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan* 100%

6 Terwujudnya Kemandirian Pasien 41.93% 100% Meningkat 5

Terwujudnya Layanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu

7 Capaian Pogram Inovasi Rumah Sakit* 91.44% 8 Capaian Akreditasi 100% 100% 6

Terwujudnya Jejaring Kemitraan dan

Pemberdayaan 9

Peningkatan Kompetensi Mitra

yang Diampu oleh RSJMM* 109%

7 Terwujudnya Pusat Riset, Pendidikan, dan Pelatihan 10 Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional 0% 100% Meningkat 11 Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi 0% 30% Meningkat

D. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

8

Terwujudnya Budaya Kinerja Organisasi yang

Tinggi 12

Capaian Pelaksanaan

WBK/WBBM* 100%

9 Terwujudnya SDM Unggul 13 Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi 75% 77.75% Meningkat 14

Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai Budaya Kinerja

97,91% 97,82%

10

Terwujudnya Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan Yang Handal

15 Overall Equipment Efectiveness (OEE) 86,7% 80%

Alat canggih yang diukur TA 2020 berbeda dengan TA 2019 16 Pemenuhan Sarana

Prasarana Layanan Unggulan Sesuai Standar*

83.90% 11 Terwujudnya Teknologi Informasi yang Terintegrasi 17 Capaian BIOS (BLU Integrated Online System) 100% 100% * Tahun 2019 belum menjadi indikator

(18)

3.1.3 Perbandingan Antara Realisasi 2020 dan Target 2021

Tabel 3.3

Perbandingan Realisasi Atas Perjanjian Kinerja TA 2020 dan Target TA 2021 RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI 2020 TARGET 2021 KET A. PERSEPEKTIF KEUANGAN

1 Terwujudnya Pertumbuhan Revenue 1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan -16.05% 2.5% 2 Terwujudnya Efisiensi Anggaran 2 Rasio Pendapatan PNPB terhadap Biaya Operasional 45.39% 45%

B. PERSEPEKTIF PELANGGAN

3

Terwujudnya Kepuasan

Pelanggan 3 Tingkat Kepuasan Pelanggan 87.11% 80% 4 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) 100% 100%

C. PERSEPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

4 Terwujudnya Layanan Unggulan Personal Development Center (PDC), Rehabilitasi Psikososial, dan Napza

5 Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan 100% 100%

6 Terwujudnya Kemandirian Pasien 100% 100% 5

Terwujudnya Layanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu

7 Capaian Pogram Inovasi Rumah Sakit 91.44% 80% 8 Capaian Akreditasi 100% 100% 6

Terwujudnya Jejaring Kemitraan dan Pemberdayaan

9 Peningkatan Kompetensi Mitra yang Diampu oleh RSJMM 109% 100% 7 Terwujudnya Pusat Riset, Pendidikan, dan Pelatihan 10 Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional 100% 100% 11 Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi 30% 80%

D. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

8

Terwujudnya Budaya Kinerja Organisasi yang Tinggi

12 Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM 100% 100% 9 Terwujudnya SDM Unggul 13 Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi 77.75% 75%

14

Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai

Budaya Kinerja 97,82% 80% 10

Terwujudnya Sarana, Prasarana, dan Alat

Kesehatan Yang Handal 15

Overall Equipment

Efectiveness (OEE) 80% 80%

16

Pemenuhan Sarana

Prasarana Layanan Unggulan Sesuai Standar

83.90% 80% 11 Terwujudnya Teknologi Informasi yang Terintegrasi 17 Capaian BIOS (BLU Integrated Online System) 100% 100%

(19)

3.1.4 Analisa Terhadap Penilaian Perjanjian Kinerja 2020

Analisa yang dilakukan terhadap penilaian perjanjian kinerja adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan

Grafik 3.1

Tingkat Pertumbuhan Pendapatan TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Capaian tingkat pertumbuhan pendapatan sebesar -16.05%.

Kendala dan Permasalahan:

1. Penurunan jumlah kunjungan pasien karena adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan pendapatan operasional;

2. Terdapat aturan BPJS bahwa RS melayani pasien sesuai dengan kekhususannya, dan baru berlaku kembali di bulan Oktober 2020.

Rencana pemecahan masalah:

1. Sosialisasi layanan umum dapt dijamin oleh BPJS; 2. Optimalisasi layanan PDC dengan promosi yang intensif

-25%0% 25% 50% 75% 100% Tingkat Pertumbuhan Pendapatan TARGET 2.5% CAPAIAN -16.50%

(20)

2. Rasio Pendapatan PNPB terhadap Biaya Operasional Grafik 3.2

Rasio Pendapatan PNPB terhadap Biaya Operasional TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Capaian rasio pendapatan PNPB terhadap biaya operasional, yaitu sebesar 45.39%.

Kendala dan Permasalahan:

1. Penurunan jumlah kunjungan pasien karena adanya pandemic Covid-19 yang menyebabkan penurunan pendapatan operasional;

2. Terdapat aturan BPJS bahwa RS melayani pasien sesuai dengan kekhususannya, dan baru berlaku kembali di bulan Oktober 2020.

Rencana pemecahan masalah:

1. Klaim tepat waktu; 2. Efisiensi belanja;

3. Realisasi belanja sesuai dengan RPD.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Rasio Pendapatan PNPB terhadap Biaya Operasional TARGET 45% CAPAIAN 45.39%

(21)

3. Tingkat Kepuasan Pelanggan

Grafik 3.3

Tingkat Kepuasan Pelanggan TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Kondisi yang dicapai pada tahun 2020 untuk kepuasan pelangan telah memenuhi target yaitu sebesar 87.11% dengan target sebesar 80%.

Kendala dan Permasalahan:

Kendala yang dihadapi dalam pengambilan survei yaitu sebagian besar pasien (85%) yang datang kerumah sakit dengan keluhan gangguan jiwa sehingga sulit untuk diajak komunikasi baik keluarga maupun pasiennya.

Rencana pemecahan masalah:

Akan disusun form survei dan sistem yang mudah dipahami sehingga akan lebih mudah dalam pengambilan survei. 0% 20% 40% 60% 80% 100% Tingkat Kepuasan Pelanggan TARGET 80% CAPAIAN 87.11%

(22)

4. Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) Grafik 3.4

Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Capaian kecepatan respon terhadap komplain saat ini mencapai target yaitu sebesar 100%.

Kendala dan Permasalahan:

Dalam pengukuran KRK tenaga yang mempunyai kompetensi hanya 1 orang.

Rencana pemecahan masalah:

Melakukan peningkatan kompetensi dan pemerataan kompetensi agar lebih banyak yang bisa mengukur KRK. 0% 20% 40% 60% 80% 100% Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) TARGET 100% CAPAIAN 100%

(23)

5. Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan Grafik 3.5

Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Pertumbuhan pemanfaatan layanan unggulan tercapai 100%.

Kendala dan Permasalahan:

Program layanan unggulan PDC, Rehabilitasi Psikososial, dan NAPZA sudah dilaksanakan, namun kegiatan belum optimal karena terkendala pandemi Covid-19.

Rencana pemecahan masalah:

Pencapaian program layanan unggulan PDC, Rehabilitasi Psikososial, dan NAPZA dilaksanakan secara maksimal dengan memodifikasi implementasi agar tetap dapat dilaksanakan di amsa pandemi Covid-19.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan TARGET 100% CAPAIAN 100%

(24)

6. Terwujudnya Kemandirian Pasien

Grafik 3.6

Terwujudnya Kemandirian Pasien TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kegiatan 1: Meningkatkan kemandirian pasien Rehabilitasi Psikososial Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Rehabilitan yang dinyatakan mampu dan mandiri melalui kegiatan okupasi selama TA 2020: sebanyak 11 (sebelas) orang;

2. Modul-modul pelatihan saat ini masih dalam proses penyelesaian untuk dapat divalidasi di PPSDM Kementerian Kesehatan RI;

3. Saat ini belum ada penambahan kelompok/ komunitas swabantu.

Kendala dan Permasalahan:

Selama masa pandemik Covid-19, RS membatasi jumlah rehabilitan yang berkeinginan melakukan kegiatan di Rehabilitasif Psikososial, dan menghentikan sementara kegiatan pada bulan Maret, April dan Mei dan Juni, dari rawat inap maupun daycare. Kondisi ini berdampak pada jumlah kunjungan yang tidak ada pada bulan Juni 2020.

Rencana pemecahan masalah:

Untuk keselamatan, kesehatan dan keamanan rehabilitan selama masa pandemi direncanakan dapat dilayani pada semester dua dengan kondisi New Normal yaitu dengan cara: membatasi jumlah rehabilitan di setiap pelatihan, menjadwal kegiatan harian: misalkan dua sesi untuk tiap kelas, mengurangi kegiatan yang memerlukan kontak langsung.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Terwujudnya Kemandirian Pasien TARGET 100% CAPAIAN 100%

(25)

Kegiatan 2: melaksanakan kerjasama internal dan eksternal dalam pemberdayaan rehabilitan yang telah selesai menjalani program rehabilitasi psikososial menuju kemandirian.

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Saat ini belum terdapat pertambahan job-club di Instalasi Rehabilitasi Psikososial. Proses menghadirkan perusahaan, UMKM dan perorangan agar dapat memberdayakan rehabilitan sedang dilakukan antara lain pada tempat usaha rumahan (loundry, steam

motor, bakery, rumahtangga);

2. Evaluasi dan pemantauan terhadap rehabilitan yang telah menyelesaikan pelatihan di RSJMM Bogor tetap dilakukan dengan capaian 36.17%.

Kendala dan Permasalahan:

1. Masa pandemik saat ini berdampak pada terhentinya usaha menengah yang diharapkan dapat bekerjasama dengan RSJMM Bogor untuk menerima rehabiltan;

2. Kondisi finansial masyarakat yang melemah mengakibatkan rehabilitan tidak dapat melakukan kegiatan produktif dirumah yang menghasilkan materi untuk rehabilitant; 3. Interprice di RSJMM Bogor (kafe, steam motor, warung) untuk sementara tidak berjalan

(tutup) dikarenakan konsumen berkurang dan pembatasan kunjungan rehabilitan ke RSJMM.

Rencana pemecahan masalah:

1. Melakukan pendekatan pada UMKM dan rumah tangga untuk dapat diterima di tempat usaha/ rumahtangga;

2. Promosi keberadaan dan kemampuan rehabilitan pada masyarakat; 3. Meningkatkan kompetensi rehabilitan melalui daring;

4. Optimalisasi Interprice dan mulai membuka kembali dengan kondisi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

(26)

7. Capaian Pogram Inovasi RS

Grafik 3.7

Capaian Pogram Inovasi RS TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Kegiatan 1: Pembuatan media promosi dan edukasi Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Media informasi layanan di RSJMM Bogor telah diadakan melalui papan informasi layanan, papan jadwal layanan, adanya televise edukasi;

2. Leaflet dan brosur telah dobuat, dan banner terdapat dibeberapa tempat; 3. Adanya promosi melalui media surat kabar, radio dan media sosial lainnya;

RSJMM Bogor selalu mendapatkan hasil 10 besar RS vertikal yang memberikan promosi dan informasi pada masyarakat.

Kendala dan Permasalahan:

1. Belum optimalnya koordinasi antara Direktorat sehingga pembuatan papan informasi, leaflet dan brosur tidak kontinu;

Media TV baru tahap mengadop milik kementrian,

belum ada yang dibuat oleh RSJMM;

2. Promosi melalui media cetak dan media sosial belum terstruktur dan terjadwal teratur; 3.

Masih mengandalkan pada individu yang membuat promosi kesehatan.

Rencana Pemecahan Masalah:

1. Meningkatkan komonikasi dengan cara membuat pertemuan yang terjadwal untuk promosi RSJMM Bogor ke masyarakat;

0% 20% 40% 60% 80% 100% Capaian Pogram Inovasi Rumah Sakit

TARGET 80%

(27)

Kegiatan 2: Promosi kesehatan didalam dan diluar RS dan mengadakan workshop, seminar dan peringatan hari besar

Kondisi yang dicapai saat ini:

a. Promosi kesehatan di dalam RS sebanyak 21x dari target 42x (50%); b. Promosi kesehatan di luar RS sebanyak 22x dari target 36x (61.11%).

Kendala dan Permasalahan:

1. Media promosi keswa belum lengkap, selama ini hanya menggunakan leaflet, video melalui Media TV sering tidak diputar penyuluhan yang sudah disimpan dalam bentuk flash disk, saat penilaian akreditasi harus dibuat ulang. Media audiovisual yang sudah dibuat sering tidak diputar oleh unit kerja yang bertanggung jawab dalam sehari-hari, masih harus disupervisi oleh koordinator PKRS;

2. Edukasi kelompok keluarga sudah dijadwalkan namun ada beberapa unit kerja yang tidak melaksanakan sesuai jadwal. Di masa pandemik covid-19 edukasi kelompok keluarga tidak bisa dilaksanakan untuk mengurangi rantai penularan;

3. Adanya masalah pandemik covid-19 sehingga beberapa program kegiatan harus dilakukan secara virtual.

Rencana Pemecahan Masalah:

1. Pasien dan keluarga mengakses materi edukasi melalui android sehingga lebih efektif; Koordinasi antar Direktorat dan Instalasi dalam menyelenggarakan promosi kesehatan baik internal maupun eksternal RS;

2. Mendorong dibuatnya perjanjian kerjasama dengan sekolah wilayah kota Bogor untuk pelaksanaan promosi kesehatan jiwa anak dan remaja;

Meningkatkan kompetensi SDM promosi kesehatan dalam menyiapkan media melalui pelatihan.

(28)

8. Capaian Akreditas RS

Grafik 3.8

Capaian Akreditasi RS TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. RSJMM Bogor sejak tahun 2019 sudah terakreditasi KARS Internasional.

2. Penyelenggaraan pelayanan, pendidikan, pelatihan, dan penelitian sesuai dengan SNARS Edisi 1.1, terutama di masa pandemi Covid-19.

3. RSJMM Bogor pada bulan Desember 2020, telah dilakukan self assessment oleh Asesor

Internal RS untuk mengukur dan memantau kualitas layanan RS sesuai dengan SNARS. Kendala dan Permasalahan:

Koordinasi seluruh pegawai pada masa pandemi Covid-19 dalam penyelenggaraan akreditasi RS sebagian besar menggunakan metode daring.

Rencana pemecahan masalah:

1. Rapat-rapat koordinasi diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan; 2. Optimalisasi penggunaan IT untuk penyelenggaraan akreditasi RS.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Capaian Akreditasi RS TARGET 100% CAPAIAN 100%

(29)

9. Peningkatan Kompetensi Mitra yang Diampu oleh RSJMM Grafik 3.9

Peningkatan Kompetensi Mitra yang Diampu oleh RSJMM TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Saat ini RSJMM telah melakukan Kerjasama dengan 6 Puskesmas dari 4 Pemerintah daerah di Jawa Barat dalam hal penanganan ODGJ;

2. Tahap peningkatan kompetensi masih pada tahap perjanjian Kerjasama sesuai dengan tahapan RSB tahun I.

Kendala dan Permasalahan:

1. Perjanjian Kerjasama belum mencakup rumah sakit dan fasilitas Kesehatan lainnya; 2. PKS belum mencakup kegiatan lainnya selain penanganan ODGJ.

Rencana pemecahan masalah:

1. Akan dilakukan pendekatan ke rumah sakit daerah dan fasilitas lainnya untuk melakukan Kerjasama dan kesepakatan kegiatan selama 3 tahun;

2. Akan dilakukan program untuk SDM melakukan magang dan pelatihan di RSJMM Bogor.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Peningkatan Kompetensi Mitra yang Diampu oleh

RSJMM

TARGET 80%

(30)

10. Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional Grafik 3.10

Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Terpublikasinya 1 buah hasil penelitian secara nasional dan International;

2. Terdapat 2 kontributor pegawai RSJMM Bogor sebagai kontributor dalam penelitian yang di biayai oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan;

3. Telah dilatihnya 4 orang anggota Komite Etik Penelitian dalam Pelatihan Etik Dasar yang dilaksanakan oleh Komite Etik Penelitian dan Pelayanan Indonesia (KEPPIN);

4. Didaftarkannya 10 anggota Komite Etik Penelitian RSJMM Bogor untuk mengikuti Pelatihan Etik Dasar;

5. Telah melakukan telaah protokol penelitian bagi 16 penulis penelitian.

Kendala dan Permasalahan:

1. Kurang dipahaminya alur pertanggungjawaban keuangan bersumber APBN yang dianggap sulit;

2. Masih minimnya informasi proses penelitian di rumah sakit;

3. Masih diperlukan pembekalan pengetahuan bagi tim etik penelitian dan pegawai dalam pelaksanaan proses penelitian.

Rencana pemecahan masalah:

1. Sosialisasi alur proses penelitain dan pertanggungjawaban keuangan;

2. Peningkatan kemampuan tim komite etik penelitian dan pegawai melalui pelatihan;

0% 20% 40% 60% 80% 100% Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional TARGET 100% CAPAIAN 100%

(31)

11. Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi Grafik 3.11

Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Pengusulan modul dan institusi sebagai pelaksana pelatihan yang tersertifikasi ke Badan PPSDM Kesehatan;

2. Koordinasi dengan BBPK Ciloto dalam pengajuan sistem pengampuan pelatihan; 3. Penyiapan SDM pemberi materi pelatihan yang tersertifikasi.

Kendala dan Permasalahan:

1. Masih diperlukan penyempurnaan modul dan model pembelajaran pelatihan; 2. Seluruh penyelenggara program masih terfokus dalam penanganan Covid 19.

Rencana pemecahan masalah:

1. Koordinasi dengan Badan PPSDM Kesehatan dan BBPK Ciloto dalam penyempurnaan modul dan model pembelajaran pelatihan;

2. Penguatan SDM penyusun modul dan model pembelajaran pelatihan;

3. Membuat link melalui daring untuk koordinasi lanjutan dengan lintas program dan lintas sektor. 0% 20% 40% 60% 80% 100% Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi TARGET 100% CAPAIAN 30.00%

(32)

12. Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM

Grafik 3.12

Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Telah dilakukan pendampingan oleh tim WBK /WBBM Inspektorat Jenderal; 2. Telah dilakukan pencanangan pencapaian satker WBK;

3. Telah disusun tim Reforasi Birokrasi RSJ dr H Marzoeki Mahdi.

Kendala dan Permasalahan:

1. Diperlukan penguatan tim RB RSJMM Bogor;

2. Perlu pendampingan penyusunan program kerja yang terencana; 3. Perlu penguatan komitmen terhadap sasaran pencapaian satker WBK.

Rencana pemecahan masalah:

1. Pertemuan instensif dan penguatan pimpinan terhadap Tim RB; 2. Pelaksanaan pendampingan penyusunan program kerja;

3. Benchmark pada satker yang telah mencapai sebagai satker WBK; 4. Pemberian materi oleh narasumber pusat monev secara berkala.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM TARGET 100% CAPAIAN 100%

(33)

13. Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi Grafik 3.13

Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Telah dilakukan pemetaaan kebutuhan kompetensi;

2. Telah dilaksanakan pendampingan dan pengusulan uji kompetensi pegawai; 3. Telah dilatihnya secara bertahap bagi pegawai sesuai kompetensi;

4. Pemberian kesempatan SDM yang kompeten untuk menjadi pemateri.

Kendala dan Permasalahan:

Pemberian kesempatan pelatihan yang bersifat keterampilan masih terkendala model pelatihan yang lebih banyak dilaksanakan melalui daring;

Rencana pemecahan masalah:

1. Mengupayakan pelatihan yang bersifat keterampilan oleh narasumber internal; 2. Penyusunan instrumen pelatihan yang dimiliki per individu;

3. Koordinasi antar direktorat dalam pelaksanaan pelatihan yang terjadwal; 4. Monitoring dan evaluasi hasil pelatihan.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi TARGET 75% CAPAIAN 77.75%

(34)

14. Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai Budaya Kinerja Grafik 3.14

Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai Budaya Kinerja TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

1. Telah terbangun tingkat disiplin yang tinggi (97,82%);

2. Pengawasan dan pengendalian melekat dari atasan langsung.

Kendala dan Permasalahan:

1. Belum tersedianya aplikasi presensi yang sesuai dengan kondisi new normal;

2. Belum adanya pengukuran tingkat disiplin yang tinggi dengan tingkat produktivitas SDM.

Rencana pemecahan masalah:

1. Tersedianya aplikasi presensi berbasis mobile system;

2. Dibuat tools untuk mengukur tingkat disiplin dan tingkat produktivitas SDM.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai Budaya Kinerja TARGET 80% CAPAIAN 97.82%

(35)

15. Overall Equipment Efectiveness (OEE) Grafik 3.15

Overall Equipment Efectiveness (OEE) TA 2020

RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Saat ini capaian OEE pada tahun 2020 sudah memenuhi target yaitu sebesar 80%.

Kendala dan Permasalahan:

Tidak ada kendala.

Rencana pemecahan masalah:

Melakukan koordinasi dalam pengukuran alat canggih.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Overall Equipment Efectiveness (OEE) TARGET 80% CAPAIAN 80%

(36)

16. Pemenuhan Sarana Prasarana Layanan Unggulan Sesuai Standar Grafik 3.16

Pemenuhan Sarana Prasarana Layanan Unggulan Sesuai Standar Tahun 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Pemenuhan sarana dan prasarana layanan unggulan telah tercapai 83.90%.

Kendala dan Permasalahan:

1. Pengukuran terpenuhi sarana prasarana layanan unggulan didasarkan pada usulan kebutuhan belum mengacu pada standart sarana prasarana;

2. Belum adanya standart sarana prasarana layanan unggulan di RSJMM Bogor.

Rencana pemecahan masalah:

1. Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait;

2. Workshop penyusunan standart sarana prasarana layanan unggulan RSJMM Bogor.

0% 20% 40% 60% 80% 100% Pemenuhan Sarana Prasarana Layanan Unggulan Sesuai Standar TARGET 80% CAPAIAN 83.90%

(37)

17. Capaian BIOS (BLU Integrated Online System) Grafik 3.17

Capaian BIOS (BLU Integrated Online System) TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Kondisi yang dicapai saat ini:

Hasil capaian BIOS (BLU Integrated Online System) telah terpenuhi sebesar 100%.

Kendala dan Permasalahan:

Koordinasi dalam pengisian aplikasi BIOS belum optimal.

Rencana pemecahan masalah:

Meningkatkan koordinasi untuk pengisian aplikasi BIOS di semua unit kerja.

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Capaian BIOS (BLU Integrated Online

System)

TARGET 100%

(38)

3.1.5 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Badan Layanan Umum (IKU BLU)

IKU BLU setiap tahun mengukur kinerja keuangan dan kinerja layanan RS. Hasil capaian IKU BLU diukur per tahun dengan hasil capaian pada TA 2020 adalah 70.07 dengan kategori “A” (Total skor aspek keuangan 19.50 dan aspek pelayanan 50.57). Berikut adalah hasil pengukurannya:

Tabel 3.4

Pengukuran Kinerja Atas Indikator Kinerja Keuangan TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO INDIKATOR HAPER SKOR

RASIO KEUANGAN

1 Rasio Kas 257.83% 2.25

2 Rasio Lancar 20065.66% 2.75

3 Periode penagihan piutang 40.52 hari 1.25

4 Perputaran aset tetap 1.45% 0.00

5 Imbalan atas aset tetap -2.25% 0.00

6 Imbalan ekuitas -0.02% 0.00

7 Perputaran persediaan 52.05 hari 1.25

8 Rasio PNPB terhadap Biaya Operasional 45.39% 2.00

Jumlah 9.50

KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLU

1 RBA definitif Ada 2.00

2 Laporan keuangan berdasarkan SAP Ada 2.00

3 Surat perintah pengesahan pendapatan dan belanja (SP3B) BLU Ada 2.00

4 Tarif layanan Ada 1.00

5 Sistem akuntansi Ada 1.00

6 Persetujuan rekening Ada 0.50

7 SPO pengelolaan kas Ada 0.50

8 SPO pengelolaan piutang Ada 0.50

9 SPO pengelolaan utang Ada 0.50

10 SPO pengelolaan barang dan jasa Ada 0.50

11 SPO pengelolaan barang inventaris Ada 0.50

Jumlah 10.00

Tabel 3.5

Pengukuran Kinerja Atas Indikator Kinerja Layanan TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO INDIKATOR HAPER SKOR

PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS

1 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 1.01 2.50 2 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat 0.68 0.00

3 Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap 0.72 0.00

4 Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 1.06 2.00

5 Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 0.83 0.00

6 Pertumbuhan Operasi 0.83 0.00

(39)

NO INDIKATOR HAPER SKOR

3 Angka Pembatalan Operasi 0.00% 2.00

4 Angka Kegagalan Hasil Radiologi 1.00% 2.00

5 Penulisan Resep Sesuai Formularium 94.00% 2.00

6 Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 0.00% 2.00

7 Bed Occupancy Rate (BOR) 48.31% 0.50

Jumlah 11.50

PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN

1 Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 100.00% 1.50

2 Persentase Dokter Pendidik Klinis Yang Mendapat TOT

3 Program Reward and Punishment Ada program dilaksanakan 1.50

Jumlah 3.00

Tabel 3.6

Pengukuran Kinerja Atas Indikator Kinerja Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO INDIKATOR HAPER SKOR

MUTU PELAYANAN

1 Emergency Response Time Rate 3.45 menit 2.00

2 Waktu Tunggu Rawat Jalan 41.62 menit 1.50

3 Length of Stay (LOS) 17.15 hari 1.50

4 Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 34.88 menit 0.50

5 Waktu Tunggu Sebelum Operasi 0.79 hari 2.00

6 Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 1 jam 7 menit 2.00

7 Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 jam 38 menit 2.00

Jumlah 11.50

MUTU KLINIK

1 Angka Kematian di Gawat Darurat 0.19% 2.00

2 Angka Kematian ≥ 48 jam 1.60% 2.00

3 Post Operative Death Rate 0.00% 2.00

4 Angka Infeksi Nosokomial 0.00% 4.00

5 Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit 0.00% 2.00

Jumlah 12.00

KEPEDULIAN KEPADA MASYARAKAT

1 Pembinaan Kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lain Ada program dilaksanakan 1.00 2 Penyuluhan kesehatan Ada program dilaksanakan 1.00

3 Rasio tempat tidur kelas III 54.58% 2.00

Jumlah 4.00

KEPUASAN PELANGGAN

1 Penanganan Pengaduan /Komplain 100.00% 1.00

2 Kepuasan Pelanggan 87.12% 0.87

Jumlah 1.87

KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN

1 Kebersihan lingkungan (Program RS Berseri) Green Hospital 2.00

2 Proper Lingkungan Hitam 0.20

(40)

3.1.6 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 3.1.6.1 Sumber Daya Manusia

Data pegawai RSJMM Bogor TA 2020 terdiri dari tenaga PNS/CPNS, tenaga tetap BLU, dan tenaga PKWT (termasuk dokter tamu). Tabel-tabel berikut adalah gambaran ketenagaan RSJMM Bogor:

Tabel 3.7 Ketenagaan TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO URAIAN PNS CPNS KETENAGAAN RS BLU PKWT JML %

1 Medis 53 - - 15 68 7,36

Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis 36 7 43 4,65

Dokter Umum/Dokter Gigi Umum 17 8 25 2,71

2

Keperawatan dan Tenaga Kesehatan

Lainnya 452 12 48 42 554 59,96

Keperawatan 325 10 42 32 409 44,26

Tenaga Kesehatan Lainnya 127 2 6 10 145 15,69

3 Non Medis 148 6 26 122 302 32,68

TOTAL TENAGA 653 18 74 179 924

Berdasarkan data-data tersebut di atas, diketahui bahwa sebagian besar adalah tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya yaitu sebesar 59.96%. Kemudian berturut-turut adalah tenaga non kesehatan (32.68%) dan Tenaga Medis (7,36%).

Grafik 3.18 Ketenagaan TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis 4% Non Medis 33% Dokter Umum/Dokte r Gigi Umum 3%

Tenaga Kesehatan Lainnya

Keperawata n 44%

(41)

Grafik 3.19

Ketenagaan Medis TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Grafik 3.20

Ketenagaan Keperawatan dan Tenaga Kesehatan Lainnya TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

23 2 2 1 1 13 1 3 1 2 1 4 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 0 5 10 15 20 25 KEDOKTERAN UMUM KEDOKTERAN GIGI SPESIALIS I ANASTESI SPESIALIS I BEDAH SPESIALIS I BEDAH MULUT SPESIALIS I ILMU KEDOKTERAN JIWA SPESIALIS I KEDOKTERAN GIGI ANAK SPESIALIS I KESEHATAN ANAK SPESIALIS I KONSERVASI GIGI SPESIALIS I OBSTETRI DAN GINEKOLOGI SPESIALIS I OKUPASI SPESIALIS I PENYAKIT DALAM SPESIALIS I PENYAKIT JANTUNG SPESIALIS I PENYAKIT PARU SPESIALIS I PENYAKIT SYARAF SPESIALIS I PENYAKIT THT SPESIALIS I RADIOLOGI SPESIALIS I REHABILITASI MEDIK SPESIALIS I PATOLOGI KLINIK SPESIALIS I GIGI ORTHODONTI SPESIALIS II ILMU KEDOKTERAN JIWA ADIKSI (K) SPESIALIS II ILMU KEDOKTERAN JIWA … SPESIALIS II KEDOKTERAN JIWA ANAK & REMAJA …

408 1 13 25 18 1 5 13 4 5 17 16 5 8 1 6 7 2 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Perawat Administrator Kesehatan Apoteker Asisten Apoteker Bidan Ahli Pertama Fisikiawan Medis Fisioterapi Mahir Nutrisionis Okupasi Terapis Penyuluh Kesehatan Masyarakat Perekam Medis Pranata Labkes Ahli Muda Psikolog Klinis Ahli Madya Radiografer Ahli Muda Refraksionis Optisien Pemula Sanitarian Teknisi Elektromedik Ahli Muda Terapis Wicara Terampil

(42)

Dari komposisi tersebut memperlihatkan bahwa RSJMM Bogor lebih mengutamakan tenaga di bidang pelayanan (67.49%) khususnya terkait tugas pokok dan fungsi dari RSJMM Bogor sebagai Rumah Sakit khusus Jiwa dengan Layanan Unggulan Personal Development

Center. Secara khusus tenaga pelayanan tersebut didistribusikan pada unit-unit layanan,

yaitu: layanan rawat jalan, layanan rawat inap, layanan gawat darurat, layanan rehabilitasi psikososial dan layanan penunjang lainnya. ketenagaan RSJMM Bogor dapat melakukan pelayanan sesuai standar dan dapat menghasilkan pendapatan sesuai yang ditargetkan walaupun kuantitas layanan lebih ditentukan dari kedatangan pelanggan dan kebijakan-kebijakan layanan dan kondisi pandemik Covid-19.

Grafik 3.21

Ketenagaan RS Selama 5 Tahun Terakhir RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa tenaga PNS sejak 2016 mengalami penurunan dari 723 orang di TA 2020 menjadi 670 orang. Sedangkan pegawai Non PNS mengalami penurunan dari 280 orang di TA 2020 menjadi 256 orang.

Grafik 3.22 Ketenagaan RS

Berdasarkan Jenis Kelamin TA 2020 RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

2016 2017 2018 2019 2020 PNS 723 692 679 677 670 NON PNS 280 298 291 267 256 JUMLAH 1003 990 970 944 926 0 200 400 600 800 1000 1200 Laki-Laki 45% Perempuan 55%

(43)

Grafik 3.23

Ketenagaan RS Berdasarkan Tingkat Pendidikan TA 2020 RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwasannya masih ada tenaga yang pendidikannya masih di bawah jenjang Diploma, yaitu sebanyak 2 orang (0,22%) berpendidikan SD, 5 orang (0,54%) berpendidikan SMP, 155 orang (16,77%) berpendidikan SMA. Jika ditotal tenaga yang masih di bawah standar D3 sebanyak 162 orang (17,53%).

Grafik 3.24

Ketenagaan RS Berdasarkan Jabatan TA 2020 RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Berdasarkan grafik tersebut di atas, dapat terlihat bahwa sebaran pegawai terbanyak berdasarkan kelompok jabatan adalah Jabatan Fungsional sebanyak 502 orang (54%) jika dibandingkan dengan Jabatan Pelaksana dan Jabatan Struktural. Adanya penurunan jumlah JFT dari tahun lalu adalah adanya PNS yang pensiun, pindah dan tugas belajar, sedangkan pegawai yang selesai tugas belajar belum diangkat kembali menjadi JFT atau masih dalam proses. D3 53% S1/DIV 20% S2 9% SLTA 17% SD 0% SLTP 1% Other 1% D3 S1/DIV S2 SLTA SD SLTP JFU 43% Struktural 3% JFT 54%

(44)

3.1.6.2 Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Pengelolaan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang kegiatan pelayanan kesehatan di RSJMM Bogor kami laporkan secara administrastif melalui Laporan Rekonsiliasi Pengelolaan Barang Milik Negara yang didalamnya tercantum Berita Acara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Kode Satuan Kerja 024.04.0200.415505.000.KD untuk TA 2020 sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO AKUN NERACA

TA 2020

SALDO AWAL MUTASI SALDO AKHIR

I POSISI BMN DI NERACA 4,537,986,377,774 28,939,835,943 4,566,926,213,717

A ASET LANCAR 12,709,797,595 13,942,082,068 26,651,879,663

1 Persediaan 12,709,797,595 13,942,082,068 26,651,879,663

B ASET TETAP 4,524,892,572,399 16,760,911,688 4,538,761,891,961

1 Tanah 4,393,036,800,000 - 4,393,036,800,000

2 Peralatan Dan Mesin 150,559,888,674 1,390,252,068 151,950,140,742 3 Gedung Dan Bangunan 113,418,172,601 9,197,427,553 122,615,600,154 4 Jalan, Irigasi, Dan

Jaringan 3,313,300,291 - 3,313,300,291

5 Aset Tetap Lainnya 553,568,450 - 553,568,450

6 Konstruksi Dalam Pengerjaan - - -

7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (138,880,749,743) 6,173,232,067 (132,707,517,676)

C ASET LAINNYA 384,007,780 1,303,483,313 1,512,442,093

1 Kerjasama dengan Pihak Ketiga - - -

2 Aset Tak Berwujud 1,949,527,989 - 1,949,527,989 3 Akumulasi Amortisasi (1,687,467,947) (63,635,220) (1,751,103,167) 4 Aset Lain-Lain (Aset Yang Tidak Digunakan) 245,901,600 16,038,656,394 16,284,557,994 5 Akumulasi Penyusutan Aset Yang Tidak

Digunakan

(299,002,862) (14,671,537,861) (14,970,540,723)

II BMN NON NERACA 104,474,397 (8,386,575) 96,087,822

A EKSTRAKOMPTABEL 104,474,397 (8,386,575) 96,087,822

1 BMN Ekstrakomptabel 613,160,306 33,876,295 647,036,601 2 Akumulasi Penyusutan Ekstrakomptabel (508,685,909) (42,262,870) (550,948,779)

TOTAL GABUNGAN (I + II) 4,538,090,852,171 28,931,449,368 4,567,022,301,539

Pengungkapan lain–lainnya adalah terdapat selisih akun Aset Lain-lain pada Neraca SIMAK BMN dan SAIBA sebesar Rp.21,896,725.-, nilai tersebut merupakan Jaminan Pembayaran PT. Gas Negara yang tercatat pada aplikasi SAIBA namun tidak diakui sebagai

(45)

3.2 Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 01 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020. Realisasi Pendapatan Negara pada 31 Desember 2020 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp83.232.049.100,- atau mencapai 77,13% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp107.907.489.000,-. Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp197.209.342.520,- atau mencapai 85,27% dari alokasi anggaran sebesar Rp231.282.145.000,-..

Tabel 3.9

Realisasi Anggaran TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

3.2.1 Anggaran

Selama periode berjalan, RSJ. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebanyak delapan kali dari DIPA awal, pagu awal sebesar Rp197.183.938.000,- setelah revisi terakhir menjadi sebesar Rp231.282.145.000,-. Revisi tersebut antara lain berupa penggunaan saldo awal dan penambahan alokasi anggaran BA BUN terkait penanganan Covid-19 belanja barang sebesar Rp18.418.483.000,-. Penambahan alokasi anggaran BA BUN terkait penanganan Covid-19 belanja modal sebesar Rp985.665.000,-.Pagu Anggaran terlihat sebagai berikut:

URAIAN CATATAN ANGGARAN TA 2020 REALISASI ANGGARAN % THD REALISASI TA 2019

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 107,907,489,000 83,232,049,100 77.13 87,599,568,601 JUMLAH PENDAPATAN 107,907,489,000 83,232,049,100 77.13 87,599,568,601

BELANJA B.2.

Belanja Operasi

Belanja Pegawai B.3 48,853,781,000 45,800,915,506 93.75 46,137,562,362 Belanja Barang B.4 151,788,618,000 124,739,633,054 82.18 110,982,120,252 Jumlah Belanja Operasi 200,642,399,000 170,540,548,560 85.00 157,119,682,614

Belanja Modal

Belanja Peralatan dan Mesin B.5 18,897,576,000 15,870,072,407 83.98 17,091,178,861 Belanja Gedung dan Bangunan B.6 11,339,170,000 10,798,721,553 95.23 2,916,320,050 Belanja Modal lainnya B.7 403,000,000 - 0.00 130,321,400 Jumlah Belanja Modal 30,639,746,000 26,668,793,960 87.04 20,137,820,311

(46)

Tabel 3.10

Anggaran Awal dan Revisi Anggaran TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

URAIAN 2020 ANGGARAN SEMULA ANGGARAN SETELAH REVISI PENDAPATAN

Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit 107,598,355,000 103,485,049,000 Pendapatan Hasil Kerja Sama Lembaga/Badan Usaha 638,400,000 638,400,000 Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari Entitas Pemerintah

Pusat dalam Satu kementerian Negara/Lembaga 87,270,000 87,270,000 Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari Entitas Pemerintah

Pusat di Luar kementerian Negara/Lembaga yang membawahi BLU 326,770,000 326,770,000 Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 2,900,000,000 2,900,000,000

Pendapatan Lain-lain BLU 200,000,000 200,000,000

Pendapatan Lainnya dari Sewa Tanah 120,000,000 120,000,000 Pendapatan Lainnya dari Sewa Gedung 150,000,000 150,000,000

Jumlah Pendapatan 112,020,795,000 107,907,489,000 BELANJA Belanja Pegawai 48,853,781,000 48,853,781,000 Belanja Barang 129,512,118,000 151,788,618,000 Belanja Modal 18,818,039,000 30,639,746,000 Jumlah Belanja 197,183,938,000 231,282,145,000 3.2.2 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp82.984.546.524,- atau mencapai 76,90% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp107.907.489.000,-. Pendapatan RSJ. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor terdiri dari Pendapatan Badan Layanan Umum (Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit) dan Pendapatan PNBP Lainnya. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya sebagai berikut:

Tabel 3.11

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

URAIAN ANGGARAN TA 2020 REALISASI %

Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit 103,485,049,000 75,793,249,473 73.24% Pendapatan Hasil Kerja Sama Lembaga/Badan Usaha 638,400,000 - 0.00% Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari Entitas

Pemerintah Pusat dalam Satu kementerian Negara/Lembaga 87,270,000 2,844,244,904 3259.13% Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari Entitas

Pemerintah Pusat di Luar kementerian Negara/Lembaga yang membawahi BLU

326,770,000 23,695,000 7.25% Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 2,900,000,000 3,346,288,684 115.39% Pendapatan Lain-lain BLU 200,000,000 578,140,506 289.07% Pendapatan Lainnya dari Sewa Tanah 120,000,000 387,076,675 322.56%

(47)

Realisasi Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit per 31 Desember 2020 hanya sebesar 77,13% dari anggarannya, hal ini disebabkan oleh :

1. Pandemi Covid-19 menyebabkan turunnya kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan, dan pelayanan unit-unit revenue serta penyesuaian dengan kebijakan berupa pembatasan beberapa layanan (Klinik Gigi, operasi elektif, Rehabilitasi Psikososial), 2. Kebijakan BPJS terkait Pelayanan Non Psikiatri baru dilaksanakan Kembali per 1 Oktober

2020 berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang ditelah disepakati,

3. Terjadi perubahan kebijakan IPWL melalui Permenkes no.4 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) terkait persyaratan kepesertaan IPWL harus menggunaan kartu PBI,

4. Pelayanan kurang optimal dikarenakan adanya renovasi pada beberapa gedung pelayanan dan penunjang (IGD, OK, Laboratorium, R. Pemping),

5. Pemanfaatan aset belum optimal.

Tabel 3.12

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2020 dan TA 2019 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

URAIAN TA 2020 REALISASI PENDAPATAN TA 2019 %

Pendapatan 83,232,049,100 87,599,568,601 -4.99%

Jumlah 83,232,049,100 87,599,568,601 -4.99%

Pendapatan jasa pelayanan rumah sakit pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar (4,99%) dibandingkan dengan penerimaan pada tahun 2019.

3.2.3 Belanja

Realisasi Belanja instansi pada Per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp197.209.342.520,- atau 85,27% dari anggaran belanja sebesar Rp213.282.145.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja Per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2020 RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

URAIAN ANGGARAN TA 2020 REALISASI %

Belanja Pegawai 48,853,781,000 45,813,322,460 93.78%

Belanja Barang 151,788,618,000 124,937,657,994 82.31%

Belanja Modal 30,639,746,000 26,706,394,960 87.16%

Total Belanja Kotor 231,282,145,000 197,457,375,414 85.38%

Pengembalian Belanja Pegawai - 12,406,954

Pengembalian Belanja Barang 198,024,940

Pengembalian Belanja Modal 37,601,000

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model

TAHUN 2021 KEPALA TATA USAHA WAKIL DEKAN I WAKIL DEKAN II PRODI PETERNAKAN KASUBAG AKADEMIK KASUBAG MAWA KASUBAG KEUPEG KASUBAG PERLENGKAPAN KALAB KIMIA PAKAN KALAB

Kemanfaatan tidak hanya semata-mata diukur dari berapa banyak tenaga kerja yang terserap dalam industri sawit, atau jumlah devisa negara yang diterima dari ekspor

Nilai efisiensi sel surya yang menggunakan dye buah manggis lebih besar dibandingkan sel surya yang menggunakan dye dari kelopak bunga rosella dan terung belanda, hal

Komputer bisa mengerti tentang program yang ditulis dengan menggunakan perangkat lunak bahasa pemrograman karena masing-masing perangkat lunak bahasa pemrograman dilengkapi

Hasil-hasil penelitian pada beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa faktor psikologi individu seperti sifat kepribadian merupakan salah satu variabel penting yang

Hasil pencapaian target secara aktual dari masing-masing indikator kinerja untuk setiap sasaran strategis menjadi bahan utama di dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas

Data rasio konversi pakan (FCR) diambil berdasarkan informasi data sekunder yang berasal dari data log book panen untuk mendapatkan variabel data produksi udang dan