• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 1.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perjudian atau judi sudah lama ada, namun sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara tepat kapan dikenal oleh manusia. Menurut Cohan (1964, dalam Papu 2002), perjudian sudah ada sejak prasejarah. Kegiatan perjudian atau judi ini bahkan dianggap seusia dengan peradaban manusia.

Persebaran perjudian bisa dibilang tidak mengenal istilah wilayah atau teritorial daerah. Myers, (2004) mengatakan tahun 2000, 60% orang Inggris terbiasa membeli tiket lotre. Selain di negara-negara maju perjudian juga tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Surabaya, Semarang dan lain sebagainya. Ini senada dengan Kartono, (2007) mengatakan, bahwa sejak pertengahan tahun 60-an tempat-tempat judi bermunculan bagaikan cendawan tumbuh di musim hujan, baik yang legal maupun tidak, dan mencapai puncaknya disekitar tahun 77-an. Menurut Mujijono, (2004) judi buntut sudah lama ada pada dekade 70-an, muncul Nalo, Lotto, SDSB, dan Porkas. Kemudian di Yogyakarta muncul Totor, Macan, Rejeki, Lucky 777 dan di Surakarta muncul Capcykie serta di kota Semarang muncul kuda lari.

Secara istilah perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum tentu hasilnya (Kartono, 1999). Ketidakpastian hasil dalam melakukan perjudian memunculkan

(2)

banyak angan-angan yang terkadang meleset dari harapan dan menimbulkan ketegangan tersendiri dari setiap penjudi.

Bagi sebagian masyarakat tertentu kegiatan berjudi sudah menjadi kebiasaan atau menjadi kebudayaan mereka, seperti perjudian adu ayam yang telah berkembang lama pada masyarakat Bali. Geertz (1973), meneliti tentang kegiatan sabung ayam dan kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat Bali. Hasil penelitian menunjukkan realitas lain dari kegiatan sabung ayam, yaitu ada hubungan antara sabung ayam dengan kekuasaan, status, dan harga diri pada masyarakat pelakunya. Hubungan ini sebagai refleksi masyarakat (pria-pria) Bali terhadap diri mereka sendiri. Maknanya, semakin kuat dan seringnya ayam aduan milik mereka menang, maka harga diri mereka semakin tinggi.

Dewasa ini, berbagai macam dan bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Beragam macamnya jenis judi yang berkembang saat ini, judi togel atau toto gelap (kegiatan menebak angka) merupakan jenis judi yang paling dikenal dan sering dilakukan masyarakat. Toto atau totoan dalam Bahasa Jawa jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti “taruh”, “taruhan”, atau “pertaruhan” (Azania, 2013). Togel merupakan bentuk permainan toto gelap yakni bentuk permainan dengan bertaruh uang dengan menebak nomor-nomor yang akan keluar (Kartono, 2001).

Menjamurnya perjudian tersebut terbukti lewat banyaknya kasus judi togel yang berhasil diungkap dan berita-berita penangkapan para pelaku judi togel, baik bandar, pengepul, maupun pemain yang dilakukan oleh pihak berwajib di berbagai daerah.

Tobelo adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Halamahera Utara (HALUT), Provinsi Maluku Utara (MALUT), sepertinya juga terkena imbas maraknya perjudian togel. Sudah beberapa tahun lalu hingga saat ini, perjudian togel dipraktikkan oleh sebagian masyarakat, ini terlihat dari beberapa kasus yang terjadi, seperti data yang

(3)

diperoleh dari media massa Liputan6.com Ternate, Selasa (19/04/2004), polisi meringkus Marni dan Iskandar. Pasangan suami istri itu adalah pengumpul judi togel di Ternate. Omzet mereka cukup besar, dalam satu hari keduanya bisa mengumpulkan uang Rp. 750.000. Marni dan Iskandar mengatakan, kupon togel yang mereka jual milik seorang warga Tobelo, HALUT. Mereka menekuni bisnis terlarang ini karena tergiur keuntungan besar. Keduanya mendapatkan komisi 10-15 persen per kupon. Satu hari mereka bisa menjual sekitar 30 sampai 50 lembar kupon1.

Selanjutnya praktik dan aktivitas masyarakat terhadap perjudian Togel (Toto gelap) juga berhasil diringkus oleh aparat kepolisian yaitu, pada hari Minggu (24/06/2012) pukul 16:30 WIT bertempat di Desa Igobula Kecamatan Galela Selatan Kabupaten Halmahera Utara (HALUT) Direktorat Reskrim Umum Polda Maluku Utara (MALUT) melakukan penangkapan kepada saudara Fai (pengepul). Selesai melakukan interogasi dari keterangan ter-sangka tersebut maka pada hari Minggu 24/06/2012 pukul 19:00 WIT team melakukan penangkapan lagi terhadap saudara Uce (bandar) dan mengamankan barang bukti yang digunakan untuk melakukan permainan judi togel di Desa Wari Kecamatan Tobelo HALUT2.

Masih dengan kasus yang sama juga, Tim gabungan Polres Halmahera Utara (HALUT) Rabu 31/07/2013 sekitar pukul 23.00 malam, menangkap seorang penjual kupon judi toto gelap (togel) bernama Jensanda (30 tahun). Jensanda warga Desa Mamuya ini tertangkap tangan di jalan kawasan Desa MKCM Tobelo, saat akan melakukan transaksi togel dengan sesorang bernama Fiko. Informasi yang diperoleh Malut Post, pelaku yang berperan sebagai pengecer itu, akan mengantar hasil rekapan togel bersama uang Rp 1 juta, ke Fiko. Agar aksi tidak diketahui aparat kepolisian, mereka janjian bertemu di kawasan Desa MKCM. Mereka berani bertransaksi di tempat terang,

1Sumber: http://news.liputan6.com/read/99835/suami-istri-pengedar-togel-dibekuk. Diunduh Maret 2013.

2 Sumber : http://humas.polri.go.id/PressReleases/Pages/PRESS-RELEASE-SINDIKAT-PERJUDIAN-JENIS-TOGEL.aspx. Diunduh Agustus 2013.

(4)

namun aksi itu diketahui tim gabungan aparat kepolisian yang melewati lokasi saat razia di sejumlah tempat. Pelaku yang berprofesi sebagai petani itu tertangkap tangan sementara temannya belum di lokasi, polisi kemudian menyita barang bukti berupa 6 rekapan togel dan uang Rp 1 juta. Pelaku lalu digiring ke Polres untuk dimintai keterangan sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatanya3.

Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut, perjudian togel sudah lama ada di Kecamatan Tobelo. Walaupun aparat kepolisian setempat sudah mengambil langkah-langkah penindakan terhadap kasus perjudian itu, namun sampai saat ini perjudian togel masih tetap dipraktikkan. Perjudian tersebut masih dipraktikkan karena terkait dengan berbagai hal antara lain; terkait dengan teknik permainannya yang sangat mudah dan hasil kemenangan yang diperoleh cukup besar. Putra, (2004) mengatakan konsumen dalam memainkan judi kupon togel mengeluarkan uang untuk menebak angka mulai dari Rp.1000,00 hingga tak terbatas. Sedangkan hasil “tembusannya” tergantung dari pada angka yang ditebak dan berkali lipatan dari uang taruhan konsumen. Lebih lanjut Kartono, (2001) menjelaskan nomor togel dimulai dari nomor 01-00 (yakni 100), untuk 1 nomornya seharga 1000 rupiah. Sedangkan dalam permainan tersebut terdapat 3 macam angka yakni 2 angka yang dinamakan bete, 3 angka yang dinamakan kop-kopan dan 4 angka yang dinamakan as-asan. 2 angka mendapatkan 60.000 rupiah, 3 angka mendapatkan 300.000 rupiah dan 4 angka mendapatkan 2.000.000 rupiah. Itupun berlaku untuk kelipatannya seperti : membeli angka kop-kopan yakni 3 angka sebanyak 4 kali, maka kalau ketiga nomor tersebut keluar akan mendapatkan 300.000 rupiah dikalikan 4 yakni sebanyak 1.200.000 rupiah. Sedangkan jumlah nomor keseluruhan yang akan keluar adalah 4 nomor.

Melihat cara permainan judi togel yang mudah dimainkan, dengan menebak angka dan hanya bermodalkan uang Rp.1000 (seribu rupiah) dan apabila angka tebakannya benar si pemenang akan mendapatkan uang berkali-kali lipat dari modal yang ia pertaruhkan.

(5)

Hal ini jugalah penyebab judi togel digemari dari berbagai golongan masyarakat. Bagi masyarakat dengan status sosial rendah, di mana keadaan perekonomian yang memprihatinkan dan menyulitkan akibat kurangnya lapangan pekerjaan, serta rendahnya tingkat penghasilan, perjudian ini merupakan sumber pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti yang dikatakan Sudiharto, (2005) meneliti tentang praktik perjudian legal terselubung di Indonesia dan penyebab seseorang melakukan judi. Dari hasil penelitiannya itu ia menyimpulkan bahwa judi yang marak terjadi pada masyarakat merupakan salah satu mekanisme untuk bertahan hidup yang paling minimal. Orang-orang berjudi karena lapangan kerja sulit didapat, sehingga masyarakat yang dilanda persoalan ekonomi akibat harga-harga kebutuhan yang terus naik lebih memilih untuk berjudi demi memenuhi kebutuhan ekonominya.

Maraknya judi togel yang menyebar luas dalam masyarakat didasari oleh adanya hubungan sosial yang terjalin dalam keseharian atau rutinitas yang dijalani. Hubungan sosial mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama dapat menimbulkan pertukaran sosial. Ibrahim, (2006) mengatakan, hubungan sosial mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama sehingga menghasilkan jaringan, pola kerjasama, pertukaran sosial, saling percaya, termasuk nilai dan norma yang mendasari hubungan sosial tersebut. Hasil interaksi yang menimbulkan terjadinya pertukaran sosial antar individu dalam lingkungan sosial masyarakat, menyebabkan mereka menyerap pengetahuan yang didapat dari pertukaran sosial tersebut dan menggunakannya untuk meng-interpretasikan pengalaman hidup mereka, sehingga menjadi bagian dari kehidupan para pelaku judi togel.

Maraknya perjudian togel juga tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang turut mempengaruhi. Seperti dalam penelitian Azania, (2013) mengatakan, dalam permainan judi togel terdapat pemanfaatan teknologi yang diterapkan oleh “karyawan” bandar, dengan cara menjalankan judi togel menggunakan teknologi

(6)

internet. Ini berarti terdapat unsur-unsur kebudayaan terkait dengan sistem ilmu pengetahuan dan sistem teknologi yang dimanfaatkan.

Penggunaan teknologi seperti internet adalah untuk menarik perhatian masyarakat khususnya bagi mereka yang gemar melakukan perjudian. Teknologi (internet) digunakan agar mempermudah setiap penjudi dalam melakukan perjudian togel tersebut. Penggunaan teknologi internet dipakai para penjudi khususnya para bandar wilayah dalam melakukan perjudian dengan bandar judi utama yang memegang sistem perjudian togel. Lebih lanjut Azania, (2013) mengatakan sistem judi togel tidak dijual langsung pada masyarakat, namun melalui bandar judi wilayah yang terhubung dengan bandar judi utama lewat internet.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan oleh para pelaku atau pebisnis togel yang menerapkan teknologi (internet) dalam menjalankan perjudian, serta adanya hubungan sosial yang terjalin dalam keseharian atau rutinitas masyarakat yang turut serta mendukung perjudian tersebut, maka tidak dapat dipungkiri perjudian togel telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat, tidak terkecuali juga pada masyarakat Kecamatan Tobelo. Permasalahan perjudian ini masih perlu dikaji karena berkaitan dengan berbagai dimensi kehidupan antara lain, berdampak pada segi kehidupan sosial-ekonomi di masyarakat dan lain sebagainya.

Mengingat pula bahwa praktik perjudian tersebut adalah merupakan bentuk pelanggaran hukum, di mana dalam hukum positif yang berlaku di Indonesia, baik yang di atur dalam KUHP pasal 303 maupun diluar KUHP seperti dalam UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penerbitan Perjudian dan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan UU No. 7 Tahun 1974, kesemuanya menetapkan perjudian sebagai kejahatan sehingga praktiknya perlu dicegah dan ditanggulangi. Dalam ajaran semua agama pun tidak diperbolehkan melakukan, dan mempraktikkan perjudian karena melanggar dengan aturan dan norma agama.

(7)

Perjudian ini harus mendapat perhatian serius dari semua pihak baik masyarakat, aparat kepolisian dan aparat pemerintah. Oleh sebab itu perjudian harus dilihat dan perlu dikaji secara mendalam dari berbagai sisi atau aspek kehidupan baik hukum, agama, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.

Penelitian tentang perjudian juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti lain, seperti: Sulistiyono, (2002) dalam tesisnya yang berjudul pola interksi antar pengelola dengan masyarakat di lokasi perjudian Harco Mangga Dua Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat, menemukan bahwa pola interaksi yang terjadi diantara orang-orang yang ada dalam organisasi perjudian Harco Mangga Dua (HMD) merupakan interaksi yang bersifat formal, yang terbentuk secara perorangan. Dengan demikian interaksi tersebut merupakan interaksi sosial yang membentuk jaringan sosial. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam organisasi perjudian HMD berupa hubungan patronklien dan hubungan yang menguntungkan. Hubungan yang ada dalam perjudian ini dapat dibagi dua yaitu hubungan internal adalah hubungan yang terjadi diantara orang-orang yang berperan secara langsung dalam pengoperasian perjudian yaitu hubungan antara bandar, karyawan, koordinator. Sedangkan hubungan eksternal adalah hubungan yang terjadi antara orang yang tergabung dalam kelompok internal dengan orang luar yang secara langsung mendukung terhadap keberadaan perjudian yaitu penjudi, aparat, preman, dan wartawan.

Adrianto (2003), dalam tesisnya yang berjudul perjudian sabung ayam di Bali, Ardianto melihat keberlangsungan sabung ayam di Bali, karena merupakan salah satu kegiatan adat, juga karena adanya hubungan patron klien antra oknum polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam. Ruang lingkup masalah penelitian adalah masyarakat adat Bali, perjudian sabung ayam yang termasuk “tajen terang” yaitu perjudian yang merupakan kegiatan adat dan “tajen branangan” yaitu perjududian yang merupakan bentuk pelanggaran hukum, hubungan patron klien yang terjadi antara penyelenggaraan perjudian sabung ayam dengan oknum aparat polisi, dan aturan-aturan dalam konteks sabung ayam. Hasil penelitiannya menemukan tindakan

(8)

perjudian sabung ayam di Bali telah menjadi lahan oknum polisi untuk mengutip uang sehingga menjadi hubungan patron-klien antar oknum polisi dengan penyelenggara perjudian sabung ayam.

Putra (2003), dalam tulisannya pada jurnal dengan penelitian yang berjudul judi kupon togel kaitannya dengan disharmonisasi kehidupan rumah tangga konsumennya di Yogyakarta. Dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa kebanyakan subjek pada awalnya mempunyai motivasi membeli togel hanya sebagai kegiatan iseng untuk mencoba atau sekedar ingin tahu. Namun pada kelanjutannya subyek mengalami ketagihan untuk membeli kupon judi togel setiap harinya karena telah terkondisikan dengan kekalahan ataupun kemenangan sebelumnya. Di samping itu terdapat asumsi-asumsi yang kontradiktif di dalam masyarakat terkait dengan judi togel. Asumsi yang pertama bahwa judi togel dapat meningkatkan angka kriminalitas, menurunkan etos kerja, dan menimbulkan disharmonisasi rumah tangga. Hal yang melandasi ini adalah banyaknya bukti-bukti tentang anak yang mencuri uang dan suami yang menjual barang istri untuk mempertaruhkannya dalam togel. Asumsi kedua berpendapat sebaliknya, bahwa judi togel justru dapat menurunkan angka kriminalitas dan mendukung perekonomian daerah. Apabila judi togel ditutup, golongan-golongan yang terlibat di dalamnya seperti bandar, agen, pengepul, konsumen, keamanan atau pelindung kegiatan judi togel dapat dirugikan. Mereka yang hidup dari kegiatan tersebut malah dapat menimbulkan tingginya angka kriminalitas.

Tiyanto, (2006) dalam tesisnya yang berjudul kebijakan penegakan hukum pidana dalam rangka penanggulangan perjudian. Tiyanto melihat permasalahan yang dihadapai yaitu apakah kebijakan hukum pidana di Indonesia yang ada saat ini telah memadai dalam rangka menanggulangi perjudian dan bagaimana kebijakan aplikatif hukum pidana, serta bagaimana kebijakan formulasi hukum pidana di masa yang akan datang untuk menanggulangi tindak pidana perjudian. Penelitian ini lebih melihat pada pengaturan tindak pidana perjudian yang telah diatur dalam hukum KUHP sesusai dengan perubahan oleh undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang penerbitan perjudian. Hasil

(9)

penelitiannya menunjukan kebijakan-kebijakan penanggulangan perjudian di masa yang akan datang tetap harus dilakukan dengan sarana penal. Kebijakan formulasi hukum pidana harus lebih optimal dan mampu untuk menjangkau perkembangan tindak pidana perjudian dengan bersaranakan teknologi canggih.

Azania (2013), dalam tulisannya pada jurnal yang berjudul strategi adaptasi bandar judi togel (Toto Gelap) di kota Pasuruan. Dari hasil penelitiannya disimpulkan kelompok di sekitar bandar yang juga terjun dalam kegiatan judi togel tentunya tidak terganggu dengan strategi adaptasi yang dilakukan oleh bandar, mereka justru diuntungkan. Sementara itu, lingkungan sosial yang berada di luar lingkup judi togel merasakan adanya gangguan lingkungan yang disebabkan oleh berjalannya kegiatan judi togel itu sendiri. Lingkungan kerja bandar yang menjadi pihak yang tidak diuntungkan, sebab dengan adanya salah satu oknum anggota yang bekerja menjadi bandar, ini berarti telah tercipta lingkungan sosial yang tidak semestinya. Oknum anggota sudah seharusnya mentaati hukum dan undang-undang yang berlaku, namun di sini anggota aparat justru yang mengepalai kegiatan judi togel yang ilegal.

Berdasarkan latar belakang masalah, dan beberapa penelitian yang sudah terlebih dahulu dilakukan, dengan latar belakang dan sudut pandang yang berbeda-beda, maka itu juga peneliti ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai perjudian. Dengan mengangkat judul PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Bagaimana praktik perjudian togel oleh masya-rakat Kecamatan Tobelo yang melakukan judi togel, ditinjau dari aspek sosial, dan aspek ekonomi?”.

(10)

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengambarkan praktik perjudian togel oleh masyarakat Kecamatan Tobelo yang melakukan judi togel, ditinjau dari aspek Sosial dan Ekonomi.

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian dan kajian ini dapat berguna sebagai tambahan referensi dan memperkaya khazanah penelitian dalam kajian di bidang sosial dan ekonomi. Kajian hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas segi-segi teoritis sehingga dapat menunjang penelitian yang berhubungan dengan kasus serupa di masa mendatang.

Manfaat Praktis

Penelitian dan kajian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk bagaimana bertindak dalam melihat perjudian yang terjadi di masyarakat dan bisa menciptakan sesuatu pekerjaan yang baru guna meningkatkan pendapatan dan kesejateraan hidup masyarakat.

Batasan Konsep Penelitian

Penelitian dengan judul PRAKTIK PERJUDIAN (Studi Kasus “Judi Kupon Togel” di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara) dibatasi pada penelitian dengan konsep sebagai berikut:

(11)

Perjudian

Perjudian sebagai memasang taruhan atas suatu permainan atau kejadian tertentu dengan harapan memperoleh suatu hasil atau keuntungan yang besar. Apa yang dipertaruhkan dapat saja berupa uang, barang berharga, makanan, dan lain-lain yang dianggap memiliki nilai tinggi dalam suatu komunitas, Carson dan Butcher, (1992). Perjudian yang dimaksudkan dalam penelitian ini terkait dengan praktik perjudian togel yang dilakukan oleh sebagian masayarakat di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halut, Provinsi Malut. Togel merupakan bentuk permianan toto gelap yakni bentuk permainan dengan bertaruh uang dengan menebak nomor-nomor yang akan keluar (Kartono, 2001).

Referensi

Dokumen terkait

Penyajian Mengulas tentang • Pengertian protozoologi, pembagian klas protozoa • ciri umum, taksonomi, genus, kajian morfologi, siklus hidup protozoa • bagaimana peran

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data hasil pengujian produk akhir selama bulan Maret sampai April 2004 meliputi pengujian panjang, tebal dan

Preeklampsia merupakan suatu penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan yang hingga kini penyebabnya masih belum diketahui dengan pasti, yang ditandai dengan hipertensi atau

Fungsi ini sangat sesuai digunakan jika anda ingin mengaplikasi sesuatu format yang sama kepada beberapa teks yang terdapat dalam dokumen. Sebagai contoh anda

memberikan tugas berupa kertas LKA sehingga penilaian yang dilakukan adalah hasil karya, bentuk penilaian diberikan pada anak berupa bintang yang terdiri dari bintang

Karena itu manajemen harus mengambil keputusan yang tepat apakah akan menerima atau menolak pesanan khusus dengan analisis biaya yang relevan.. Biaya relevan merupakan biaya yang

Sebagai salah satu wujud eksistensinya sebuah organisasi jurnalistik dan intelektual, SUMA menerbitkan majalah SUARA MAHASISWA, Majalah Universitas Indonesia, yang terbit setiap

Berdasarkan permasalahan banyaknya produk UMKM yang belum bersertifikat halal, dan penggunaan tanda halal tanpa adanya pemeriksaan dari lembaga yang berwewenang, sehingga