• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN BUDIDAYA SELADA DENGAN SISTEM HIDROPONIK DAN NUTRISI AIR KOLAM IKAN LELE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN BUDIDAYA SELADA DENGAN SISTEM HIDROPONIK DAN NUTRISI AIR KOLAM IKAN LELE."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN BUDIDAYA SELADA DENGAN SISTEM HIDROPONIK DAN NUTRISI AIR KOLAM IKAN LELE

Safira Alicia Hanim1, Eka Ratna Syarifatuddiniyah2, Dini Susyanti3, Purnomo4, Oka Bayu Dewa5

1,3Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

2Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang 4,5Fakultas Teknik , Universitas Negeri Semarang

Email: safiraalicia99.sa@gmail.com

Abstrak

Selada merupakan salah satu sayuran yang digemari masyarakat Indonesia tidak terkecuali warga desa Menganti kabupaten Cilacap. Akan tetapi, warga desa Menganti lebih banyak memilih untuk membeli selada di pasar atau warung dibandingkan dengan menanam sendiri. dikarenakan dengan membeli di pasar akan jauh lebih praktis. Salah satu cara menanam selada sendiri yaitu menggunakan teknik hidroponik. Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya pengerjaan atau bercocok tanam. Hidroponik juga dikenal sebagai Soilless Culture atau budidaya tanaman tanpa tanah tetapi menggunakan media lain seperti air, pasir, kerikil, atau material lain. Selada (Lactuca Sativa L.) adalah tanaman asli lembah Meditarania Timur. Selada memiliki banyak kandungan gizi dan mineral. Menurut Lingga, selada memiliki nilai kalori yang sangat rendah, kaya akan vitamin A dan C yang baik untuk menjaga fungsi penglihatan dan pertumbuhan tulang normal, memperbaiki organ dalam, mencegah panas dalam, melancarkan metabolisme, membantu menjaga kesehatan rambut, mencegah kulit keriting, dan dapat mengobati insomia. Kandungan gizi yang terdapat pada selada adalah serat, provitamin A (karetenoid), kalium dan kalsium. Teknik Hidroponik akhir-akhir ini mendapatkan hati di masyarakat. banyak kalangan mulai dari anak muda hingga tua mencoba teknik ini dibanding dengan penanaman biasa dengan penggunaan tanah.

(2)

PENDAHULUAN

Sayuran adalah salah satu hal yang dibutuhkan dalam tubuh manusia. Karena sayuran merupakan sumber penting dari banyak nutrisi, termasuk didalamnya potasium, asam folat, serat makanan, vitamin A dan vitamin C (P2PTM Kemenkes RI, 2018). Berbagai kandungan nutrisi tersebut memiliki berbagai manfaat bagi tubuh yang dinyatakan P2PTM Kemenkes RI (2018) diantaranya untuk mencegah dan mengurangi stres berlebih, memperlancar buang air besar, mencegah penyakit jantung dan kanker, mempertahankan berat badan seimbang, sumber energi tubuh, detoksifikasi, mencegah kelahiran bayi cacat, menjaga kesehatan mata, membuat kulit sehat, memperkuat tulang, dan menu makanan sehat. Dengan demikian manusia disarankan untuk mengonsumsi sayuran setiap harinya.

Selada (Lactuca sativa L.) adalah salah satu sayuran yang memiliki berbagai kandungan gizi diantaranya vitamin A, B6, C, dan K, serta mengandung mineral seperti kalsium, kalium, likopen, dan zat besi (Putera, 2015). Berbagai kandungan gizi pada selada menurut Putera (2015) bermanfaat bagi kesehatan diantaranya mencegah kanker, meningkatkan kesehatan hati, menjaga berat badan, membantu penderita

sembelit, melawan insomnia, merawat rambut rontok, serta menyediakan nutrisi selama kehamilan dan menyusui.

Selada merupakan salah satu sayuran yang digemari masyarakat Indonesia tidak terkecuali warga desa Menganti kabupaten Cilacap. Akan tetapi, warga desa Menganti lebih banyak memilih untuk membeli selada di pasar atau warung dibandingkan dengan menanam sendiri. dikarenakan dengan membeli di pasar akan jauh lebih praktis. Namun, mereka tetap mengkhawatirkan selada yang dibeli dari pasar, karena terkadang masih terdapat kandungan residu pestisida dan tampilan selada yang tidak segar. Sehingga akan lebih baik jika warga menanam selada sendiri yang akan menghasilkan sayuran selada yang lebih sehat dan segar.

Alasan terbesar warga desa Menganti tidak tertarik untuk menanam yaitu terbatasnya lahan untuk menanam selada. Dengan demikian diperlukan sistem lain yang efektif untuk lahan terbatas yaitu sistem hidroponik. Menurut Roidah (2014) hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga hidroponik dapat

(3)

diterapkan di lahan yang terbatas. Selain itu, pemanfaatan teknologi hidroponik untuk produksi tanaman selada merupakan solusi untuk menghasilkan komoditas yang bebas residu pestisida, bebas mikroorganisme berbahaya dan kualitas produk yang dihasilkan lebih seragam (Qurrohman, 2019).

Dalam proses hidroponik diperlukan adanya nutrisi hidroponik yang sesuai. Pada umumnya hidroponik diberikan nutrisi formula AB Mix. Namun, untuk mengurangi bahan kimia pada selada maka dapat digunakan alternatif lain, salah satunya adalah air kolam lele..

Dengan demikian penanaman selada dengan hidroponik dan nutrisi air kolam lele sangat cocok dijadikan sebagai pelatihan budidaya selada di desa Menganti.

Adapaun tujuan pelatihan budidaya selada dengan sistem hidroponik dan nutrisi air kolam lele adalah sebagai berikut: (1) memperkenalkan budidaya selada dengan sistem hidroponik, (2) memperkenalkan nutrisi hidroponik dengan air kolam lele, (3) meningkatkan konsumsi selada yang berguna bagi kesehatan tubuh.

METODE

Metode Pelaksanaan

No. Kegiatan Metode 1 Sosialisasi Progam

budidaya tanaman Hidroponik dengan memanfaatkan kolam ikan lele sebagai nutrisi. Penggunaan Video sebagai media penyampaian materi 2 Pelatihan Pembuatan budidaya hidroponik. Melalui video sebagai media pelatihan yang di kirim ke grup WhatApps 3 Evaluasi progam budidaya Uji coba selama beberapa bulan

Adapun metode pelaksanaan tahapan kegiatan sesuai tabel diatas dijelaskan sebagai berikut :

1. Sosialisasi progam kepada masyarakat yang mempunyai kolam ikan lele untuk mengembangkan usahanya salah satunya dengan budidaya tanaman hidroponik berupa selada. Sosialisasi dapat dilakukan secara online demi keselamatan kesehatan di tengah pandemi Covid – 19, media yang digunakan adalah Grup WhatApps. Target masyarakat dalam sosialisai hidroponik ini harus mempunyai

(4)

kolam ikan sendiri atau juga dapat membuat kelompok seperti satu kolam ikan dikerjakan oleh setidaknya 5 orang yang mengambangkan budidaya hidroponik.

2. Pelatihan budidaya hidroponik dilakukan oleh peserta KKN BMC UNNES yang akan dijelaskan secara rinci melalui video. Dalam pelatihan ini diberikan pula peluang untuk bekerja sama dengan mitra yang akan sama – sama mendapat keuntungan dari budidaya hidroponik ini. Para peserta bukan hanya dari kalangan masyarakat yang mempunyai kolam saja, akan tetapi para pedagang juga harus turut mengikuti agar lebih mengetahui keuntungan yang akan didapatkan jika bekerja sama dengan masyarakat untuk penjualan mereka. Pelatihan dapat dimulai dengan penanaman bibit selada di pot yang terisi dengan sekam dan diamati tumbuh selama 17 hari. Agar pelatihan lebih efisien dapat diberikan contoh bibit yang baik. 3. Evalusai budidaya tanaman selada

dengan metode hidroponik dapat dilakukan setelah 40 – 60 hari sejak masa penyamaian atau pemindahan dari bibit ke dalam

wadah hidroponik. Dalam evaluasi ini juga dijelaskan tentang cara yang tepat untuk memamen selada agar mendapatkan kualitas yang baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengertian Hidroponik

Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya pengerjaan atau bercocok tanam. Hidroponik juga dikenal sebagai Soilless Culture atau budidaya tanaman tanpa tanah tetapi menggunakan media lain seperti air, pasir, kerikil, atau material lain. Budidaya secara Hidroponik memiliki beberapa keuntungan yaitu pertumbuhan tanaman dapat dikontrol, tanaman yang diproduksi lebih berkualitas, tanaman jarang terserang hama penyakit, pemberian larutan unsur hara lebih efektif dan efisien karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman tersebut, dapat diusahakan terus menerus tidak tergantung musim dan dapat diterapkan pada lahan sempit. Menurut Hartus (2008) dalam penelitian Amitasari (2016) bahwa pemeliharaan tanaman hidroponik lebih mudah, media tanamnya steril, serangan hama dan penyakit relatif kecil, dan produktivitas tanaman yang dihasilkan lebih tinggi.

(5)

Pada budidaya Hidroponik, faktor penting yang harus diperhatikan untuk memperoleh hasil pertumbuhan tanaman yang optimal adalah kebutuhan nutrisi untuk tanaman harus terpenuhi. Selama ini salah satu sumber nutrisi yang digunakan dalam budidaya tanaman Hidroponik adalah penggunaan pupuk yang umumnya menggunakan pupuk anorganik salah satunya larutan nutrisi AB mix. Pupuk tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman tetapi, apabila digunakan terus menerus akan berdampak negatif, tidak ramah lingkungan dan harga yang relatif mahal. Kandungan unsur Hara dalam 5000 g larutan nutrisi AB mix yaitu Ca (NO3)2 1000 g, K (NO3)2 530 g, Fe 86g, dan MgSO4 4,2 g. (Mairusmianti dalam Amitasari, 2016).

Dalam budidaya hidroponik kali ini menggunakan media air dari budidaya ikan lele, disamping sebagai media air ini juga digunakan sebagai nutrisi bagi tumbuhan hidroponik. Bukan tanpa alasan, penggunaan air budidaya ikan lele ini menjadi alternatif bagi masyarakat yang keberatan untuk membeli nutrisi Hidroponik yang cukup mahal harganya. Pada artikel kali ini, pembahasan budidaya tanaman Hidroponik akan terfokus pada tanaman Selada dengan media air budidaya ikan lele, serta

penjelasan mengenai pertumbuhan yang terjadi.

Hidroponik Tanaman Selada

Selada (Lactuca Sativa L.) adalah tanaman asli lembah Meditarania Timur. Terdapat bukti berupak lukisan pada kuburan Mesir Kuni yang menunjukkan bahwa Lactuca Sativa L. Telah ditanam sejak tahun 4500 SM. Tanaman ini awalnya digunakan sebagai obat dan pembuatan minyak, selain itu biji selada juga dapat dimakan. (Cahyono, 2005). Selada dapat tumbuh di daratan tinggi maupun daratan rendah. Namun, hampir semua tanaman selada lebih baik diusahakan di daratan tinggi. Pada penanaman di daratan tinggi selada lebih cepat tumbuh. Suhu optimum bagi pertumbuhannya adalah 15-20 Celsius. Daerah-daerah yang dapat ditanami selada terletak pada ketinggian 2.200 meter diatas permukaan laut, namun dapat diusahakan di tanam di daratan rendah.

Selada memiliki banyak kandungan gizi dan mineral. Menurut Lingga, selada memiliki nilai kalori yang sangat rendah, kaya akan vitamin A dan C yang baik untuk menjaga fungsi penglihatan dan pertumbuhan tulang normal, memperbaiki organ dalam, mencegah panas dalam, melancarkan metabolisme, membantu menjaga

(6)

kesehatan rambut, mencegah kulit keriting, dan dapat mengobati insomia. Kandungan gizi yang terdapat pada selada adalah serat, provitamin A (karetenoid), kalium dan kalsium.

Ada banyak penelitian yang terkait tentang tanaman Selada dengan sistem Hidroponik beberapa nama yang melakukan penelitian antara lain Perwitasari (2012) mengenai pengaruh media tanam dan nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada dengan sistem Hidroponik Substrat bahwa perlakuan terbaik terdapat pada komposisi media arang sekam dan nutrisi yang digunakan adalah Goodplant yang dibuktikan dengan rata-rata hasil tertinggi pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah, dan bobot kering umur 4 MST. Jureni dkk, juga menguji beberapa nutrisi Hidroponik pada Selada dengan Hidroponik sistem Terapung termodifikasi dan hasilnya pun memuaskan, sistem hidroponik yang digunakan serta komposisi yang tepat terkait nutrisi pada tanaman mampu memberikan hasil lebih baik pada tanaman selada, dengan rata-rata hasil tertinggi dari semua parameter dari mulai tinggi tanaman, bobot brangkasan total, bobot brangkasan atas dan bobot brangkasan bawah.

Manfaat Hidroponik

Manfaat hidroponik bagi kehidupan manusia diantaranaya:

1. Hidroponik tidak tergantung pada tempat dan musim (luas tanah dan ketinggian tempat) karena dapat dikelola oleh manusia secara khusus dan kondisi lingkungan terkontrol.

2. Teknik budidaya atau bertanam secara hidroponik dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki lahan. Bahkan tanaman hidroponik dapat diterapkan oleh penghuni apartemen sempit.

3. Dapat menghasilkan mutu yang lebih baik.

4. Manusia dapat menghemat penggunaan pupuk karena pemberiannya diatur sesuai kebutuhan tanaman.

5. Bebas dari serangan hama dan penyakit yang berasal dari dalam tanah.

6. Penanaman secara hidroponik dapat membuat produk bioteknologi sederhana dan baru yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

7. Dapat dilaksanakan oleh pria maupun wanita, baik tua maupun muda.

(7)

8. Biaya yang relatif tidak diperlukan, tetapi hanya memerlukan tenaga dan waktu. 9. Alam manusia, dan ternak bekerja

sama dalam sistem tanaman hidroponik sehingga akan mendorong kerja sama yang bersifat timbal balik dan saling menguntungkan.

10. Tenaga kerja yang diperlukan dapat terpenuhi dari desa maupun keluarga petani tanpa harus mendatangkan dari luar negeri.Istilah hidroponik pertama kali digunakan pada pertengahan tahun 1920-an. Sedangkan, metode untuk tumbuhan tanpa menggunakan tanah (hidroponik) telah diketahui sejak tahun 1600-an namun belum terlalu berkembang.

11. Pada waktu itu, penelitian tentang hidroponik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang diperlukan tanaman agar dapat tumbuh subur. Para ilmuwan menemukan bahwa tumbuhan memerlukan udara, air, dan unsur hara tertentu yang secara umum diserap dari dalam tanah.

Keunggulan dan Kelemahan Hidroponik

Budidaya tanaman menggunakan hidroponik mempunyai beberapa keunggulan. Masduki (2017) menyebutkan keunggulan hidroponik yaitu (1) tanaman mudah diperbaharui tanpa tergantung kondisi lahan dan musim, (2) pertumbuhan dan kualitas panen dapat diatur, (3) hemat tenaga kerja, (4) produk bersih dan lebih higienis, (5) hemat air dan pupuk (aman untuk kelestarian lingkungan), (6) masa tanam lebih singkat, serta (7) biaya operasional murah. Keunggulan yang menonjol dalam penelitian ini yaitu harga nutrisi hidroponik yang lebih murah karena menggunakan nutrisi dari air kolam ikan lele serta menghasilkan sayuran yang tidak mengandung bahan kimia. Roidah (2014) juga menyebutkan beberapa keuntungan sistem hidroponik, diantaranya:

1. Keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin.

2. Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol. 3. Pemakaian pupuk lebih hemat

(efisien).

4. Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru 5. Tidak membutuhkan banyak

tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki standarisasi.

(8)

6. Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak.

7. Hasil produksi lebih kontinu dan lebih tinggi dibanding dengan penanaman ditanah.

8. Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non-hidroponik. 9. Beberapa jenis tanaman dapat

dibudidayakan di luar musim. 10. Tidak ada resiko

kebanjiran,erosi, kekeringan, atau ketergantungan dengan kondisi alam.

11. Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya di atap, dapur atau garasi.

Selain mempunyai banyak keunggulan, sistem hidroponik juga mempunyai beberapa kelemahan yang dinyatakan oleh Masduki (2017) yaitu biaya investasi awal yang lebih mahal dan sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan komposisi pupuk, pH, dan suhu. Selain itu, karena nutrisi hidroponik menggunakan air kolam ikan lele maka menyebabkan banyaknya nyamuk.

Cara Menanam Selada Hidroponik Alat dan bahan: Nutrisi (dari air kolam ikan lele), netpot, paralon, rockwool, sedotan

Step 1:

Siapkan benih selada dari varietas terbaik pilihan anda

Step 2:

Siapkan rockwool. Potong rockwool setebal 2.5 cm. Iris menjadi 3 bagian dan iris melintang menjadi 6 bagian sedalam 1 cm.

Step 3:

Lubangi setiap kotak rockwool menggunakan sedotan atau tusuk gigi. Step 4:

Taruh 1 benih selada di setiap kotak rockwool yang telah dilubangi.

Step 5:

Setelah semua kotak rockwool terisi dengan benih, siram rockwool dengan air bersih. Taruh ditempat yang cukup sinar matahari, diamkan 3-4 hari sampai benih selada tumbuh. Tetap siram menggunakan air jika rockwool mulai kering.

Step 6:

Setelah semai selada berumur 5 hari, pindahkan ke sistem hidroponik. Potong rockwool berdasarkan irisan yang dibuat pada step awal untuk dipindahkan ke dalam netpot

(9)

Letakkan netpot ke dalam sistem hidroponik berupa pipa paralon yang telah dilubangi seukuran netpot dan dialiri air dari kolam ikan lele sebagai nutrisi. Step 8:

Pada step ini yang diperhatikan adalah nutrisi yang diterima oleh tanaman selada. Step 9:

Benih selada siap dipanen pada usia 27-30 hari dan dianjurkan untuk memanen pada waktu malam hari agar kondisi selada dalam keadaan segar.

Kegiatan Pelatihan

Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada target sasaran/masyarakat terkait tata cara penanaman hidroponik. Adapun kegatian pelatihan telah dilaksanakan di WA group. Ditengah keadaan pandemi seperti ini budidaya tanaman hidroponik bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif hal yang dapat dilakukan di rumah. Nutrisi yang didapatkan juga dari air kolam ikan lele sehingga selain melakukan budidaya sayuran selada, masyarakat juga bisa melakukan budidaya ikan lele rumahan. Pelatihan Kepada Masyarakat Desa Menganti RT 01/01

Kegiatan ini dilakukan kepada remaja dan juga bapak/ibu masyarakat Desa

Menganti RT 01/01. Hal ini didasarkan pada kondisi pandemi covid-19 dimana kita semua dianjurkan untuk di rumah saja. Pelatihan ini dilakukan menggunakan video tata cara menanam sayur selada menggunakan teknik hidroponik. Dari mulai masih berbentuk benih, semai, sampai dengan tahap siap panen saat umur 27-30 hari.

Respon positif datang dari remaja maupun bapak/ibu masyarakat Desa Menganti dimana mereka bisa mempraktekan kebun hidroponik ini di halaman rumah yang masih ada spacenya. Alat dan bahannya pun bisa menggunakan yang tersedia di rumah seperti misalnya netpot yang dapat diganti dengan wadah bekas gelas aqua. Ember-ember yang sudah tidak diperlukan juga bisa digunakan sebagai kolam ikan lele sebagai nutrisi untuk tanaman.

Menyiapkan rockwool untuk penyemaian benih selada

(10)

Memasukan biji selada ke setiap kotak rockwool yang sudah dilubangi

Penampakan semai yang sudah berumur 5 hari dan sudah dipindahkan ke

dalam netpot

Penampakan selada yang sudah berumur kurang lebih 30 hari dan siap

panen PENUTUP

1. Kesimpulan

Teknik Hidroponik akhir-akhir ini mendapatkan hati di masyarakat. banyak kalangan mulai dari anak muda hingga tua mencoba teknik ini dibanding dengan penanaman biasa dengan penggunaan tanah. Bukan tanpa alasan teknik ini dianggap lebih efisien tempat serta memperhatikan kebersihan lingkungan tanaman.

Namun, siapa sangka teknik memiliki beragam cara yang harus dilakukan agar tanaman berhasil tumbuh lalu siap dipanen. Serta biaya awal dalam menggunakan teknik ini cukup mahal karena terkonsentrasi pada pupuk, Ph, nutrisi dan suhu. Oleh sebab itu dalam pelatihan ini nutrisi yang digunakan dengan air kolam budidaya lele. Dan membuktikan pertumbuhan selada yang cukup signifikan. Seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas

Teknik Hidroponik memiliki beragam manfaat pada tanaman seperti pertumbuhan tanaman yang dapat diawasi, namun juga memiliki beberapa kelemahannya yang harus

(11)

diperhatikan agar teknik ini tidak merusak tanaman.

2. Saran

Perlu adanya pembagian yang signifikan dalam pengamatan pertumbuhan Selada. Serta dalam penggunaan air kolam lele sebagai nutrisi masih perlu diperbaiki karena banyaknya sarang nyamuk yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman Selada.

DAFTAR PUSTAKA

Amitasari. (2016). Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim ( Brassica Juncea L.) Secara Hidroponik Pada Media Pupuk Organik Cair Dari Kotoran Kelinci Dan Kotoran Kambing,

Publikasi Ilmiah UMS, 2016.

Devi, Phina, dkk. (2014). Teknologi Hidroponik untuk tanaman Sawi menggunakan metode DFT,

Fakultas Teknologi Pertanian ITB,

2014.

Jahro, L.B.S. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Pada Sistem Hidroponik Nft Dengan Berbagai Konsentrasi Pupuk Ab Mix Dan Bayfolan,

Skripsi, 2018.

Jureni, Siregar, dkk. (2015). Pengujian Beberapa Nutrisi Hidroponik Pada Selada (Lactuca Sativa L.) Dengan

Teknologi Hidroponik Sistem Terapung ( Thst) Termodifikasi,

Jurnal Teknik Pertanian

Lampung, 4(1).

Masduki, Anang. (2017). Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Sempit di Dusun Randubelang, Bagunharjo, Sewon, Bantul. Jurnal Pemberdayaan, 1(2): 185-192.

P2PTM Kemenkes RI. (2018). Apa saja

manfaat sayur-sayuran?.

http://p2ptm.kemkes.go.id/infogra phic-p2ptm/obesitas/apa-saja-manfaat-sayur-sayuran. [Diakses pada 25 Agustus 2020]

P2PTM Kemenkes RI. (2018). Nutrisi

dalam Sayur-sayuran. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/in fographic- p2ptm/obesitas/page/18/nutrisi-dalam-sayur-sayuran. [Diakses pada 25 Agustus 2020]

Putera, Tinton Dwi. (2015). Hidroponik

Wick System: Cara Paling Praktis, Pasti Panen. Jakarta: AgroMedia

Pustaka.

Roidah, Ida S. (2014). Pemanfaatan Lahan dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal

(12)

Universitas Tulungagung BONOROWO, 1(2): 43-50.

Qurrohman, B.F.T. (2019). Bertanam

Selada Hidroponik Konsep dan

Aplikasi. Bandung: Pusat

Penelitian dan Penerbitan UIN SGD Bandung.

Sumeks.co. (2019). Manfaat Hidroponik

untuk Kehidupan Manusia.

https://sumeks.co/manfaat- hidroponik-untuk-kehidupan-manusia/ [Diakses pada 26 Agustus 2020]

Referensi

Dokumen terkait

Data koordinat waypoint diolah untuk digunakan sebagai acuan tujuan, data dari sensor kompas dan GPS diolah sebagai navigasi menuju tujuan, dan data dari sensor suara analog

Kami juga bekerja untuk mendukung pembangunan daerah melalui program pengembangan ekonomi masyarakat lokal, sepert Program Pengembangan Usaha Mikro Kecil

Tujuan penelitian ini adalah: (1) memberikan informasi mengenai potensi pengembangan perbankan syariah yang didasarkan pada analisis potensi ekonomi dan pola sikap/preferensi dari

Aliansi Bisnis dan Strategi Sustainable Growth and Excellent Performance Bank Micro Loans Commercial & Corporate Loans Consumer Loans & Mortgage Consumer &

Pembelajaran tematik merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dasar pertimbangan pelaksanaan.. pembelajaran tematik ini merujuk pada tiga

Berbeda dengan material B3 pertamax dan solar, nitobond, sealant, grease dan curing berdasarkan MSDS dari bahan-bahan tersebut merupakan material yang non flammable sehingga

Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini mengungkap bahwa Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ada di Pekanbaru berstatus janda berusia sekitar 22-35 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi aspek teknis dan operasional BRAND ASRI yang dekat dengan pasar yang berada di Kelurahan Padang Serai bahwa dari segi aspek teknis dan