• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KINERJA TAHUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KINERJA TAHUNAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kinerja Tahunan

1

KABUPATEN

: GUNUNGKIDUL

TAHUN ANGGARAN

: 2014

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET

SATUAN JUMLAH

1 2 3 4 5

1 Sentra produksi memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal.

1 Persentase sentra produksi yang memiliki air bersih yang handal

persen 76,96

2 Persentase keterjangkauan air

kawasan rawan kekeringan pada musim kemarau

persen 100

3 Persentase lahan pertanian yang

terairi secara kontinyu

persen 22,56

4 Jumlah pemanfaatan air/sungai

bawah tanah (sumur pompa):

a. Irigasi sumur 91

b. Air Minum sumur 41

5 Panjang Jaringan Irigasi

(Jaringan irigasi tersier, irigasi perdesaan dan Jaringan Tingkat Usaha Tani (JITUT) pada lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura)

meter 36,513

6 Jumlah penyediaan penampung

air (Embung dan damparit):

a. Tanaman Pangan

1) Embung Tanaman

Pangan

unit 32

2) Dam Parit unit 24

b. Kehutanan dan Perkebunan

1) Dam penahan (DPn) unit 52

2) Gullyplug unit 102

3) Irigasi air permukaan unit 11

4) Irigasi air dangkal/sumur

dangkal

unit 83

5) Sumur resapan unit 150

6) Embung Hutbun unit 55

7) Teras meter 47.000 8) Rorak unit 80 9) SPA (Saluran Pembuangan Air) meter 8.000 10) SPT (Saluran

Pembuangan Air Tanah)

meter 8.000

(2)

Rencana Kinerja Tahunan

2

2 Kawasan permukiman

memiliki infrastruktur air yang handal.

Persentase kawasan permukiman yang memiliki air bersih yang handal

persen 76,96

3 Sentra produksi memiliki infrastruktur transportasi, energi, air, telekomunikasi, dan sanitasi yang handal.

1 Panjang Jalan Usaha Tani (JALUT) pada sentra produksi

Tanaman Pangan dan

Hortikultura

meter 87.902

2 Panjang Jalan Usaha Tani (JUT) pada sentra produksi perkebunan

km 13,7

3 Persentase pemenuhan kebutuhan pupuk organik.

persen 53

4 Jumlah unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) dan Alsintan lainnya pada sentra produksi

Tanaman Pangan dan

hortikultura:

a. Jumlah Unit Penyewaan

Jasa Alsintan (UPJA)

unit 80

b. Jumlah Alsintan lainnya :

1) Traktor roda dua unit 122

2) Pompa Air unit 244

3) Power Threser unit 50

4) Pedal Threser unit 7.453

5) APPO unit 24

5 Jumlah RPH, TPH, dan RPA

yang memiliki sarana pengolahan limbah, sanitasi dan drainase a. RPH unit 1 b. TPH unit 12 c. RPA unit 15

6 Jumlah kawasan peternakan

yang memiliki jalan produksi

kawasan

44

7 Persentase kecamatan yang

memiliki puskeswan dengan infrastruktur yang handal

persen 67

8 Persentase sentra produksi

perikanan yang memiliki jalan produksi, fasilitas pengolahan ikan, sanitasi, dan drainase

persen 100

9 Jumlah PPI,UPR, dan BBI.

a. PPI unit 8

b. UPR unit 86

c. BBI unit 2

10 Jumlah dan jenis sarana tangkap

ikan.

(3)

Rencana Kinerja Tahunan

3

b. Jenis Sarana jenis 2

11 Jumlah sentra produksi yang

memiliki unit pengolahan hasil.

a. Kakao unit 29

b. Kotak Fermentasi unit 50

c. Cut Chip unit 35

d. Pengepres buah semu mete unit 4

e. Alat perajang tembakau

rakyat

unit 12

f. Alat perenteng tembakau vike

unit 70

g. Pengolah limbah kakao unit 5

12 Persentase sentra produksi yang memiliki sarana listrik yang cukup

persen 100

13 Persentase sentra produksi yang memiliki layanan transportasi umum yang tertib, aman, lancar, dan laik jalan.

persen

93

14 Rasio ketersediaan simpul

transportasi antar kecamatan

unit 3

15 Rasio ketersediaan fasilitas lalu lintas jalan.

persen 65

16 Persentase sentra produksi yang memenuhi standar kesehatan

persen 72

17 Persentase ketersediaan lahan

untuk pembangunan

persen 100

18 Persentase sentra produksi yang memiliki jalan, jembatan, sanitasi dan drainase yang handal.

a. Presentase sentra produksi

yang memiliki jalan (jalan kabupaten) yang handal

persen 65,3

b. Persentase sentra produksi

yang memiliki jembatan yang handal

persen 76,8

c. Persentase sentra produksi

yang memiliki sanitasi persampahan yang handal

persen 51,38

d. Persentase sentra produksi

yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga (MCK) yang handal

persen 49,84

e. Persentase sentra produksi

yang memiliki drainase yang handal

(4)

Rencana Kinerja Tahunan

4

19 Panjang Jaringan Jalan Lintas

Selatan (JJLS) terbangun km 55 4 Kawasan permu-kiman memiliki infrastruktur dasar transportasi, energi, air, telekomunikasi, dan sanitasi.

1 Persentase kawasan pemukiman yang memiliki jalan, jembatan dan fasum-fasos.

a. Persentase kawasan per-mukiman yang memiliki jalan (poros desa)

persen 58,27

b. Persentase kawasan

per-mukiman yang memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial

persen 35,79

2 Persentase kawasan permukiman

yang memiliki sanitasi dan drainase.

a. Persentase kawasan

permukiman yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga

persen 55,86

b. Persentase kawasan

permukiman yang memiliki sanitasi penanganan sampah

persen 27,33

c. Persentase kawasan

permukiman yang memiliki drainase yang handal .

persen 90,52

3 Rasio ruang terbuka hijau persen 77

4 Persentase kawasan permukiman

yang memiliki sarana listrik dan energi yang cukup.

persen 80

5 Persentase kawasan permukiman

yang memiliki pelayanan transportasi umum yang tertib, aman, dan lancar.

persen 93

6 Persentase kawasan permukiman

yang memiliki akses telekomunikasi

persen 88

7 Persentase kawasan pemukiman,

fasum, dan fasos yang memenuhi standar kesehatan.

a. Tempat-tempat Umum persen 88,23

b. Rmh Sehat/permukiman persen 64,8

8 Jumlah rumah yang dibangun

dan direhabilitasi untuk RTM.

rumah/th 5.000

9 Jumlah stimulan dan swadaya

masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan.

a. Jumlah stimulan (aspal)

dalam membangun infra-struktur perdesaan.

drum 350

b. Jumlah stimulan (semen) dalam membangun infra-struktur perdesaan.

(5)

Rencana Kinerja Tahunan

5

c. Jumlah swadaya masyarakat

dalam membangun infrastruktur perdesaan.

milyar 8,55

d. Jumlah Desa lokasi TMMD desa 94 e. Jumlah desa lokasi karya

bakti TNI

desa 18

f. Jumlah Padukuhan yang difasilitasi stimulan material untuk pembangunan Infrastruktur padukuhan padukuha n 365 5 Peningkatan daya dukung dan produktivitas Pantai Sadeng sebagai kawasan minapolitan untuk memacu pengembangan kawasan Pantai Selatan.

1 Persentase kelengkapan Fasilitas Lalulintas dan Angkutan Jalan menuju Pelabuhan Sadeng

persen 80

2 Persentase jalan, jembatan dan air bersih di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai

a. Persentase jalan di Pelabuhan Sadeng yang memadai

persen 62,78

b. Persentase jembatan di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai

persen 65,64

c. Persentase air bersih di Pelabuhan Sadeng yang memadai

persen 100

3 Persentase pemenuhan listrik di Pelabuhan Sadeng

persen 100

4 Penambahan Jumlah Kapal Motor

unit 2

5 Persentase kelengkapan sarana TPI

persen 75

6 Volume perdagangan hasil perikanan melaluiTPI Sadeng

persen 75

7 Persentase kelengkapan infrastruktur minapolitan yang memenuhi standar di pantai Sadeng

persen 75

8 Volume hasil tangkap perikanan di Pelabuhan Sadeng

ton 4.435

6 Seluruh potensi sumber daya alam dipetakan dan dipromosikan secara tepat sasaran dengan data yang akurat untuk mendorong investasi.

1 Persentase kecamatan yang memiliki pemetaan potensi secara up-to-date dan akurat

persen 100

2 Pertambahan persetujuan prinsip PMA/PMDN Fasilitasi baru atau perluasan setiap tahunnya

buah 3

3 Pertambahan jumlah

PMA/PMDN fasilitasi setiap tahunnya

buah 2

4 Persentase potensi yang disajikan secara on-line dengan data yang

up-to-date dan akurat.

(6)

Rencana Kinerja Tahunan

6

5 Jumlah potensi bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, pertambangan dan energi yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan

up-to-date

potensi 22.500

6 Jumlah potensi bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, pertambangan dan energi yang dikembangkan

unit 2.652

sentra 80

7 Jumlah potensi bidang kelautan dan perikanan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date

a. Bidang kelautan (tuna, lobster)

potensi 8

b. Bidang perikanan (lele, nila) potensi 6

c. Pengolahan dan Pemasaran (abon, dsb)

potensi 8

8 Persentase potensi bidang kelautan dan perikanan yang dikembangkan

persen 64,5

9 Jumlah potensi tanaman pangan dan hortikultura yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date

potensi 7

10 Persentase potensi bidang tanaman pangan dan hortikultura yang dikembangkan

a. Tanaman Pangan persen 97

b. Hortikultura persen 17,5

11 Jumlah potensi kehutanan dan perkebunan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date

potensi 7

12 Luas lahan potensi bidang kehutanan dan perkebunan yang dikembangkan

a. Luas lahan kritis ha 18.713

b. Luas lahan pengembangan kakao

ha 1.160

c. Luas lahan pengembangan mete

ha 8.135

d. Luas lahan pengembangan tembakau (rakyat, vike, virginia)

ha 2.990

e. Luas lahan pengembangan kelapa

ha 4.556

f. Luas lahan pengembangan kapas

ha 9.750

13 Jumlah potensi peternakan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date

(7)

Rencana Kinerja Tahunan

7

14 Persentase potensi bidang peternakan yang dikembangkan

persen 58

15 Persentase kelengkapan data informasi status lingkungan hidup daerah

persen 86,67

16 Persentase komoditas unggulan yang terpetakan data produksi dan penjualan secara up-to-date di setiap kecamatan

persen 85

17 Jumlah potensi dengan informasi harga pasar, persediaan, volume permintaan, volume penjualan, potensi pasar, yang dapat diakses secara on-line, dan up-to-date

potensi

8

18 Pertambahan realisasi investasi PMA/PMDN Fasilitasi setiap tahunnya

milyar

17

19 Jumlah kemitraan strategis nasional dan internasional dalam pengembangan potensi Gunungkidul

Nasional buah 6

Internasional buah 2

I Kesepakatan Bersama buah 7

Kerja sama antar daerah buah 2

Kerja sama Luar Negeri buah 1

Kerja sama Pihak Ketiga buah 4

II Perjanjian Kerja sama buah 6

Kerja sama antar daerah buah 1

Kerja sama Luar Negeri buah 1

Kerja sama Pihak Ketiga buah 4

20 Persentase potensi wilayah yang dipromosikan dengan data yang

up-to-date dan akurat

persen 100

21 Persentase potensi komoditas pertanian, pertambangan, dan energi yang terpetakan dengan data produksi secara up-to-date di setiap kecamatan

a. Data Potensi Komoditas di setiap kecamatan 1) Pertambangan persen 100 2) Energi persen 100

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen 100 4) Kehutanan dan perkebunan persen 100

5) Perikanan dan Kelautan persen 100

(8)

Rencana Kinerja Tahunan

8

b. Data Produksi di setiap Kecamatan 1) Pertambangan persen 100 2) Energi persen 100

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen 100 4) Kehutanan dan Perkebunan persen 100

5) Perikanan dan Kelautan persen 100

6) Peternakan persen 100

7 Setiap kecamatan memiliki komoditas unggulan yang dikelola secara lestari dengan menerapkan teknologi

produksi dan

pengolahan yang tepat guna.

1 Ragam komoditas unggulan tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan teknologi tepat guna.

komoditas 7

2 Persentase Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan tanaman pangan dan hortikultura.

a. Tanaman Pangan persen 2.5

b. Hortikultura persen 2

4 Ragam komoditas unggulan peternakan yang menerapkan teknologi tepat guna.

komoditas 4

5 Persentase Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan peternakan. a. S/C persen 1.5 b. IB (Dosis) persen 44 c. Daging (Kg) kg 3.094.949 d. Telur (Kg) kg 1.870.713

6 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta bibit unggul peternakan yang digunakan.

a. Pengolahan Pakan jenis 3

b. Reproduksi jenis 2

c. Pengolahan Kotoran jenis 3

d. Pasca Panen jenis 3

7 Ragam komoditas unggulan kelautan & perikanan yang menerapkan teknologi tepat guna.

jenis 14

8 Persentase Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan kelautan & perikanan.

a. Produksi komoditas unggulan persen 78,85 b. Produktivitas unggulan (tuna, lele) persen 51,17

(9)

Rencana Kinerja Tahunan

9

9 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta bibit unggul kelautan dan perikanan yang digunakan (budidaya, tangkap, pengolahan)

jenis 17

10 Ragam komoditas unggulan kehutanan dan perkebunan yang menerapkan teknologi tepat guna.

jenis 6

11 Peningkatan produksi dan produktivitas komoditas unggulan serta produk olahan kehutanan dan perkebunan.

a. Jumlah kayu jati yg diproduksi

m3 114.128,450

b. Jumlah kayu mahoni yg diproduksi

m3 8.048,752

c. Jumlah kayu sonokeling yg diproduksi

m3 3.538,724

d. Jumlah madu yg diproduksi liter 395.325

e. Jumlah kakao yg diproduksi ton 391.310

f. Jumlah mete yg diproduksi ton/ glondong 667.475 g. Jumlah tembakau yg diproduksi

1) Rakyat ton kering 90.000

2) Vike ton kering 850.000

3) VR ton kering 300.000

h. Jumlah kelapa yg diproduksi ton 7.816,200

12 Jenis konservasi pada habitat khusus

a. Luas penghijauan sumber air ha 115

b. Luas penghijauan sempadan pantai

ha 738

c. Luas penghijauan sempadan sungai

ha 158

d. Luas penghijauan telaga ha 247

e. Luas konservasi kera ekor panjang

ha 117

f. Luas konservasi kawasan hutan lindung

ha 60

13 Ragam komoditas unggulan perindustrian, perdagangan, pertambangan dan energi yang menerapkan teknologi tepat guna. jenis 8 14 Persentase Peningkatan produktivitas komoditas unggulan perindustrian, pertambangan, dan energi.

persen 8

15 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan.

(10)

Rencana Kinerja Tahunan

10

a. Ragam teknologi tepat guna perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan.

jenis 1

b. Jumlah unit usaha perindustrian, pertambangan dan energi yang menerapkan teknologi tepat guna

unit 2.650

16 Persentase kecamatan yang memiliki posyantekdes aktif.

persen 14

17 Persentase masyarakat perdesaan yang memanfaatkan teknologi tepat guna.

persen 38

18 Jumlah desa Prima (Perempuan Indonesia Maju & Mandiri)

persen 9

19 Ragam dan jumlah teknologi dan komoditas unggulan yang direkomendasikan. a. Kaji Terap 1) Perkebunan jenis/unit 4 2) Kehutanan jenis/unit 7 3) Ternak jenis/unit 24

4) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 33 5) Perikanan jenis/unit 13 b. Demplot 1) Perkebunan jenis/unit 23 2) Ternak jenis/unit 42

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 153 4) Perikanan jenis/unit 45 c. Percontohan di lahan BPP 1) Perkebunan jenis/unit 3 2) Ternak jenis/unit 10

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura

jenis/unit 16

1) Perkebunan jenis/unit 3

20 Jumlah sumber mata air yang dikonservasi

buah 10

21 Jumlah kelompok masyarakat peduli/pemerhati lingkungan

a. Pengelola Sampah kelompok 10

b. Prokasih kelompok 19 c. Pokdarling/konservasi kelompok 11 d. Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup (SBLH) sekolah 37 e. Ponpes berwawasan Lingkungan Hidup ponpes 7

(11)

Rencana Kinerja Tahunan

11

8 Setiap kecamatan

memiliki Unit

Pelayanan Bisnis dan lembaga pembiayaan yang mampu memfasi-litasi pengembangan komoditas unggulan.

1 Jumlah kecamatan yang memiliki Unit Pelayanan Bisnis.

kecamata n

18

2 Jumlah kelompok usaha industri, perdagangan, dan pertambangan yang memperoleh permodalan.

persen 125

3 Jumlah komoditas unggulan yang dikembangkan dan dipasarkan melalui Unit Pelayanan Bisnis.

komoditas 8

4 Persentase desa yang memiliki

koperasi berkualifikasi sehat.

persen 80

5 Persentase peningkatan produktivitas kelompok usaha industri, perdagangan, dan pertambangan.

persen 7,5

6 Jumlah kelompok simpan pinjam untuk perempuan.

kelompok 2.407

7 Jumlah UPPKS di desa. kelompok 62

8 Jumlah kelompok usaha produktif perdesaan yang menerima manfaat dana bergulir secara tertib dan lancar.

a. Kelompok BKM aktif kelompok 17

b. Kelompok UEP & SPP aktif kelompok 1.618

c. Usaha Ekonomi Desa kelompok 54

9 Jumlah kelompok usaha tani yang memperoleh permodalan

kelompok

45

10 Jumlah kelompok usaha peternakan yang memperoleh permodalan

kelompok

325

11 Persentase desa pesisir yang memiliki pendamping teknis perikanan.

persen 101,79

12 Persentase peningkatan produktivitas kelompok nelayan.

persen 35

13 Jumlah kelompok usaha perikanan yang memperoleh permodalan.

kelompok 217

14 Persentase kecamatan yang memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUBE) aktif.

persen 100

15 Persentase BPP yang memiliki klinik konsultasi agribisnis.

persen 14

9 Setiap kecamatan memiliki pasar yang mampu menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dan sarana produksi serta penjualan

komoditas di

wilayahnya.

1 Persentase kebutuhan pokok dan input produksi yang terjamin ketersediaannya dengan harga terjangkau

persen 85

2 Persentase pasar pemerintah daerah yang representatif dan mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat Gunungkidul dan sekitarnya

persen 10,26

3 Jumlah tempat pelelangan ikan, pasar ikan & kedai pesisir

(12)

Rencana Kinerja Tahunan

12

b. Pasar ikan unit 11

c Kedai pesisir unit 4

4 Jumlah Pasar Desa yang memiliki bangunan permanen

pasar desa 28 10 Kabupaten Gunungkidul

mencapai ketahanan pangan.

1 Persentase desa rawan pangan persen 27

2 Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH) konsumsi

persen 87

3 Persentase skor ketersediaan pangan ideal

persen 88

4 Persentase pangan segar yang aman

persen 87

5 Persentase konsumsi pangan lokal umbi-umbian

persen 95

6 Jumlah lembaga pengelola cadangan pangan masyarakat yang difasilitasi gudang lumbung

unit 46

7 Ketersediaan informasi harga pangan strategis

persen 100

8 Jumlah RTM yang memperoleh distribusi raskin rumah tangga 60.788 11 Kabupaten Gunungkidul menjadi destinasi wisata unggulan dengan infrastruktur yang handal.

1 Persentase objek wisata yang memiliki infrastruktur pariwisata yang handal.

persen 31

2 Jumlah usaha pariwisata yang memenuhi standar.

buah 8

3 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih, sanitasi, dan akses jalan.

persen 31

4 Jumlah kunjungan wisman dan wisnus.

orang 1.050.000

5 Jumlah Tourism Information Services (TIS) Kabupaten Gunungkidul.

buah 9

6 Jumlah dan ragam daya tarik wisata yang dikelola secara profesional.

buah 8

7 Jumlah kelompok sadar wisata. kelompok 16 8 Persentase objek wisata yang

dapat diakses oleh sarana transportasi yang nyaman.

persen 80

9 Persentase objek wisata yang memiliki listrik.

persen 94

10 Persentase objek wisata yang

memiliki air bersih, sanitasi dan akses jalan

a. Persentase objek wisata yang memiliki air bersih

persen 100

b. Persentase objek wisata yang memiliki sanitasi pengolahan limbah rumah tangga

persen 36

c. Persentase objek wisata yang memiliki sanitasi penanganan sampah

(13)

Rencana Kinerja Tahunan

13

d. Persentase objek wisata yang memiliki akses jalan

persen 68,8

11 Persentase objek wisata yang dapat akses sarana komunikasi.

persen 100 12 Pengembangan wisata budaya berbasis pemberdayaan masyarakat.

1 Jumlah atraksi/festival budaya unggulan daerah sebagai sarana promosi wisata

kali 10

2 Jumlah Desa Budaya / kawasan

wisata budaya yang difasilitasi

desa/ kawasan

10

3 Jumlah upacara adat / tradisi

yang menjadi paket wisata / Calender of event

paket 25

13 Seluruh potensi sumber daya alam dipetakan dan dipromosikan secara tepat sasaran dengan data yang akurat untuk mendorong investasi.

1 Jumlah potensi kebudayaan dan pariwisata yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date.

buah

27

2 Persentase potensi di bidang kebudayaan dan pariwisata yang dikembangkan.

persen

62

14 Anak Usia Dini terlayani PAUD

Persentase Anak Usia Dini terlayani PAUD formal dan non formal.

persen 79

15 Pendidikan Dasar, Menengah dan Anak usia sekolah lulus SLTA

dan memiliki

keterampilan Bahasa Inggris, komputer, agrobisnis dan kewirausahaan.

1 APK dan APM di setiap kecamatan. a. APK(Angka Partisipasi Kasar) 1) APK TK persen 91,08 2) APK SD termasuk PAKET A persen 100

3) APK SMP termasuk Paket B

persen 100

4) APK SM termasuk Paket C

persen 74,38

b. APM (Angka Partisipasi Murni)

1) APM SD persen 88,95

2) APM SMP persen 78,1

3) APM SM/MA persen 54,42

2 Rasio ketersediaan ruang kelas untuk SD, SLTP dan SLTA.

a. SD 1:28

b. SMP 1:32

c. SM 1:32

3 Rasio murid/rombongan belajar dengan guru per bidang studi.

a. SD 1:20

b. SMP 1:20

c. SM 1:13

4 Persentase sekolah yang menerapkan kurikulum bahasa inggris, komputer, agrobisnis, dan kewirausahaan.

persen 100

5 Persentase Anak Berkebutuhan khusus (ABK) yang terlayani pendidikan formal.

persen 84

6 Jumlah sekolah yang memenuhi standar mutu (SSN).

(14)

Rencana Kinerja Tahunan

14

7 Peringkat kelulusan SD, SLTP dan SLTA. a. SD Tingkat Provinsi 4 b. SMP Tingkat Provinsi 4

c. SMA tingkat Provinsi 4

d. SMK tingkat Provinsi 1

8 Persentase anak usia sekolah lulus SD, SLTP dan SLTA.

a. SD persen 99,95

b. SLTP persen 92,73

c. SLTA persen 95,11

9 Persentase pendidikan non formal yang memenuhi standar mutu.

persen 83,42

10 Persentase anak putus sekolah yang menyelesaikan kejar paket A, B dan C.

persen 20,11

11 Jumlah buta aksara.

a. Buta Aksara Dasar orang 0

b. Buta Aksara Lanjutan orang 19.500

12 Persentase guru yang memenuhi kualifikasi dan standar

kompetensi.

persen 82,21

13 Persentase desa yang memperoleh layanan perpustakaan.

a. Pembentukan Perpustakan persen 69

b. Layanan Perpus keliling persen 17

14 Ragam dan jumlah buku perpustakaan.

a. Jumlah Judul Buku (250 judul/th) judul/th 13.683 b. Jumlah eksemplar (1000 eks/th) eks/th 54.532

15 Jumlah pustakawan dan pemustaka.

a. Jumlah pustakawan orang 35

b. Jumlah Pemustaka orang 60.281

16 Angkatan kerja menjadi pekerja profesional atau wirausaha yang peduli memajukan daerahnya.

1 Jumlah dan jenis pelatihan di setiap kecamatan.

a. Jumlah peserta pelatihan di setiap Kecamatan

orang/th 16

b. Jumlah jenis pelatihan di setiap Kecamatan

jenis 1

2 Persentase pengangguran yang menjadi pekerja profesional atau wirausaha.

a. Jumlah pengangguran yang menjadi pekerja profesional.

orang 30

b. Jumlah pengangguran yang menjadi wirausaha.

orang 400

c. Persentase pengangguran yang mempunyai usaha mandiri.

(15)

Rencana Kinerja Tahunan

15

3 Jumlah pengangguran dan kk miskin yang menjadi transmigran.

persen 40

4 Jumlah wirausaha baru di bidang perindagkop di setiap kecamatan.

orang 1,500

5 Jumlah wirausaha baru di bidang kehutanan dan perkebunan di setiap kecamatan.

a. Pedagang kayu orang 79

b. Industri primer pengolahan hasil hutan/kayu

unit usaha 60

6 Jumlah wirausaha baru di bidang peternakan di setiap kecamatan.

orang 225

7 Jumlah wirausaha baru di bidang agrobisnis di setiap kecamatan.

orang 30

8 Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman pangan dan hortikultura di setiap kecamatan.

orang 54

9 Jumlah wirausaha baru di bidang kelautan dan perikanan.

kelompok 1079

10 Jumlah wirausaha baru di bidang kebudayaan dan pariwisata.

orang 38

11 Budaya (Sanggar Seni) kelompok 8

12 Pariwisata Unit 20

13 Jumlah wirausaha baru kelompok masyarakat PNPM mandiri perdesaan.

kelompok 162

14 Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan.

persen 58,5 15 Jumlah pengangguran di setiap

kecamatan.

a. KECAMATAN WONOSARI orang 7495

b. KECAMATAN KARANGMOJO orang 5160

c. KECAMATAN SEMANU orang 4017

d. KECAMATAN PONJONG orang 4918

e. KECAMATAN SEMIN orang 4238

f. KECAMATAN NGAWEN orang 3957

g. KECAMATAN NGLIPAR orang 3154

h. KECAMATAN PLAYEN orang 5015

i. KECAMATAN PALIYAN orang 3024

j. KECAMATAN PANGGANG orang 2115

k. KECAMATAN PATUK orang 3955

l. KECAMATAN TEPUS orang 1573

m KECAMATAN RONGKOP orang 1818

n. KECAMATAN GIRISUBO orang 1476

o. KECAMATAN TANJUNGSARI orang 1763

(16)

Rencana Kinerja Tahunan

16

q.

KEC. PURWOSARI orang 1262

r. KEC. GEDANGSARI orang 3226

17 Rumah sakit, puskes-mas dan jaringannya memenuhi standar mutu

serta mampu

menjangkau/ dijangkau oleh masyarakat di wilayahnya.

1 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah yang menerapkan manajemen mutu.

persen 46,66

2 Persentase kunjungan Bumil dengan K4.

persen 95,5

3 Persentase Bumil dengan komplikasi yang ditangani.

persen 80

4 Persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan.

persen 90,8

5 Persentase ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan sesuai standar.

persen 88

6 Persentase neonatal dengan komplikasi ditangani.

persen 75

7 Persentase bayi yang memperoleh pelayanan.

persen 87

8 Persentase siswa SD kelas 1 yang diperiksa.

persen 89

9 Persentase pelayanan PUS menjadi peserta KB aktif.

persen 82

10 Persentase cakupan kunjungan rawat jalan pasien Gakin.

persen 69

11 Persentase cakupan kunjungan rawat inap pasien Gakin.

persen 2

12 Persentase sasaran kesehatan pemerintah dengan kemampuan gawat darurat level 1.

persen 100

13 Persentase desa dengan anak UCI.

persen 100

14 Jumlah penemuan dan penanganan penyakit menular.

a. Jumlah cakupan penemuan dan penanganan penderita AFP (anak < 15 tahun)

4

b. Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita yang ditangani

persen 7

c. Cakupan penemuan penderita Diare

persen 39

d. Cakupan penemuan penderita baru dengan TB BTA (+)

persen 42 e. Cakupan penanganan penderita penyakit DBD persen 100

f. Cakupan penemuan dan penanganan penderita HIV-AIDS

persen 50

g. Cakupan penderita malaria ditangani

(17)

Rencana Kinerja Tahunan

17

15 Persentase desa dengan KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam.

persen 100

16 Persentase balita dan anak prasekolah dilayani (DTKB).

persen 86

17 Persentase Balita Gakin mendapatkan MP-ASI.

persen 100

18 Persentase Balita gizi buruk mendapatkan perawatan.

persen 100

19 Persentase desa siaga aktif. persen 71

20 Jumlah akreditasi yang diperoleh. buah 12

21 Persentase RSUD dengan pencapaian SPM memenuhi target.

a. Instalasi gawat darurat ;

1) Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat darurat

menit ≤5’

2) Kemampuan menangani live

saving anak dan dewasa

persen 95

3) Jam buka pelayanan gawat darurat

jam 24

4) Pemberian pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikasi yang masih berlaku;

ATLS/BTLS/ACLS/PPGD

persen 95

5) Kematian pasien lebih kurang 24 jam

2/ 1000

6) Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka

persen 100

7) Ketersedian tim penang-gulangan bencana

Tim 1

8) Kepuasan pelanggan persen 70

b. Instalasi rawat jalan

1) Dokter pemberi pelayanan di poliklinik adalah spesialis

persen 100 2) Ketersediaan pelayanan di poliklinik persen 100

3) Jam buka pelayanan di poliklinik

- Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu

Jam 5

- Jumat Jam 3

4) Waktu tunggu di poliklinik menit 60'

5) Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen 60 6) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit

persen 100

7) Kepuasan pelanggan persen 75

c. Rawat inap

1) Pemberi pelayanan di rawat inap adalah spesialis dan perawat minimal D3

(18)

Rencana Kinerja Tahunan

18

2) Dokter penanggungjawab pasien di rawat inap

persen 100 3) Ketersediaan pelayanan di rawat inap persen 100

4) Jam visite dokter spesialis (setiap hari kerja)

08.00 s.d 14.00

5) Kejadian infeksi pasca operasi

persen <1,5

6) Kejadian infeksi nasokomial persen <1,5

7) Tidak ada kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian.

persen 100

8) Kematian pasien > 48 jam persen ≤0,24

9) Kejadian pulang paksa persen ≤5

10) Penegakan diagnose TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen 100 11) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit

persen 100

12) Kepuasan pelanggan persen 75

d. Bedah sentral

1) Waktu tunggu operasi elektif hari ≤2

2) Kejadian kematian di meja operasi

persen ≤1

3) Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

persen 100

4) Tidak adanya kejadian operasi salah orang

persen 100

5) Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi

persen 100

6) Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi.

persen 100

7) Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan

salah penempatan

endotracheal tube

persen ≤6

f. Persalinan dan peritanologi

1) Kejadian kematian ibu karena persalinan a) Perdarahan < 1% persen a. ≤1 b) Preeclamsi ≤30% persen b. ≤30 c) Sepsis ≤ 9,2% persen c. ≤9,2

2) Pemberi pelayanan persalinan normal

persen 100

3) Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit

persen 100

4) Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi

persen 100 5) Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr persen 100 6) Pertolongan persalinan melalui sektio cesaria

(19)

Rencana Kinerja Tahunan

19

7) Presentase KB vasektomi dan tubektomi yang dilakukan oleh tenaga kompeten dr. Sp. OG, dr, Sp.B, dr. Sp. U, dokter umum terlatih

persen 100

8) Presentase peserta KB mantap yang mendapat konseling KB mantab oleh bidan terlatih

persen 100

9) Kepuasan pelanggan persen ≥80

g. Unit Perawatan Intensif

1) Rata-rata pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama kurang 72 jam

persen ≤3

2) Pemberi pelayanan Unit Intensif a) Dr.sp.An; persen 100 b) D3 Sps persen 90 h. Radiologi

1) Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto

jam <3

2) Pelaksana ekspertisi persen 100

3) Kejadian kegagalan pelayanan Rotgen

persen <2

4) Kepuasan pelanggan persen 80

i. Laboratorium patologi klinik

1) Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto

menit 140’

2) Pelaksana ekspertisi persen 0

3) Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium

persen 100

4) Kepuasan pelanggan persen 80

j. Rehabilitasi medik

1) Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan

persen <50

2) Tidak adanya kesalahan tindakan rehabilitasi medik

persen 100

3) Kepuasan pelanggan persen 80

k. Farmasi

1) Waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obati racikan

a) Jadi menit 40'

b) Racikan menit 80'

Tidak adanya kesalahan pemberian obat

persen 100

Penulisan resep sesuai dengan formularium

persen 95

Kepuasan pelanggan persen 75

Gizi

Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien

(20)

Rencana Kinerja Tahunan

20

Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

persen 30

Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet

persen 90

Transfusi darah

Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi

persen 90

Kejadian reaksi transfusi persen 0.01

Pelayanan GAKIN

Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan

persen 90

Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap

persen 100

Rekam Medik

Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah pelayanan

persen 90

Kelengkapan informed concent setelah mendapat informasi yang jelas

persen 90

Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan

menit 10'

Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap

menit 15'

Pengelolaan limbah

Baku mutu limbah cair

a) BOD50 (mg/lt) persen 40

b) COD95 persen 100

c) TSS30 persen 30

2) Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan yang ada

persen 100 q. Administarasi dan manajemen

1) Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi

persen 100 2) Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja persen 100

3) Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

persen 100

4) Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala

persen 100

5) Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun

persen 55

6) Cost recovery persen 40

7) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

(21)

Rencana Kinerja Tahunan

21

8) Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap

jam ≤2jam

9) Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu

persen 90

r. Ambulan / kereta jenazah

1) Waktu pelayanan ambulan / kereta jenazah

jam 24 jam

2) Kecepatan memberikan pelayanan ambulan / kereta jenazah di RS

menit <30’

3) Response time pelayanan ambulan / kereta jenazah oleh

masyarakat yang

membutuhkan

persen 100

s. Pemulasaraan jenazah

1) Waktu tanggap (response

time) pelayanan pemulasaraan

jenazah

jam ≤2

t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit

1) Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat persen <80 2) Ketepatan waktu pemeliharaan alat persen 90

3) Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan kalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi

persen 90

u. Pelayanan laundry

1) Tidak adanya kejadian linen yang hilang

persen 100

2) Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap

persen 100

v. Pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI)

1) Ada anggota tim PPI yang terlatih

persen 60

2) Tersedia APD di setiap instalasi/department

persen 70

3) Kegiatan pencatatan dan

pelaporan infeksi

nasokomial/HAI (Health care Associated Infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter)

persen 70

22 Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap

(22)

Rencana Kinerja Tahunan

22

17 Keluarga sadar gizi,

berperilaku hidup bersih sehat, dan menerapkan norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

1 Persentase gizi kurang pada balita.

persen 9.5

2 Persentase Bumil KEK persen 11

3 Persentase Bumil / Bufas Anemia persen 11.5

4 Persentase keluarga sadar gizi persen 80

5 Persentase Posyandu aktif persen 89.4

6 Persentase rumahtangga ber-PHBS

persen 43

7 Jumlah Kecamatan Sayang Ibu kecamata n

13

8 Jumlah kelompok masyarakat yang aktif dalam kesetaraan gender (P2WKSS)

kelompok 71

9 Persentase dasa wisma aktif di setiap desa.

persen 83

10 Persentase keluarga ikut KB aktif.

persen 82

a. Persentase Kualitas kesertaan KB

persen 54

b. Persentase Kesertaan KB pria persen 2.28

11 Persentase kecamatan yang memiliki PIKKRR.

persen 14

12 Jumlah Bina Keluarga Balita keluarga 282

13 Jumlah Bina Keluarga Remaja keluarga 81

14 Jumlah Bina Keluarga Lansia keluarga 98

15 Persentase siswa SD/MI yang mendapatkan makanan tambahan (PMT-AS).

persen 74

16 Persentase keluarga Pra KS dan KS1 yang menjadi KS2. persen 52.1 18 Pemuda pemudi Gunungkidul meraih prestasi regional, nasional dan internasional.

1 Jumlah pemuda-pemudi yang meraih prestasi regional dan internasional.

orang 2

2 Jumlah prestasi regional dan internasional yang diraih.

0

3 Jumlah event olahraga, iptek, seni-budaya dan imtaq berskala regional dan internasional di Gunungkidul.

kali 4

4 Jumlah organisasi kepemudaan dan sarana kepemudaan & olahraga yang meraih prestasi.

a. Organisasi Kepemudaan kelompok 26

b. Jumlah sarana kepemudaan 3

c. Jumlah Olahraga yang meraih prestasi

jenis/ cabang

5

5 Jumlah pemuda-pemudi penggiat seni-budaya dan sanggar seni.

(23)

Rencana Kinerja Tahunan

23

6 Jumlah seni-budaya Gunungkidul yang tampil di forum nasional dan internasional.

a. Nasional 5

b. Internasional 0

7 Persentase karangtaruna aktif yang menjadi pionir ekonomi daerah di setiap kecamatan.

persen 22.22

19 Seluruh SKPD dan pemerintahan desa memiliki aparatur yang kompeten sesuai kebutuhan serta menerapkan

akuntabilitas kinerja dan bebas KKN.

1 Persentase aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya.

persen 98

2 Persentase aparatur yang memperoleh penghargaan dan sanksi yang jelas.

persen 100

3 Persentase aparatur yang memperoleh pengembangan karir yang tepat waktu.

persen 98

4 Persentase SKPD yang memiliki aparatur kompeten sesuai kebutuhan.

persen 85

5 Persentase pemerintahan desa yang melaksanakan siklus tahunan desa secara tertib.

persen 83

6 Persentase kepala desa dan perangkat desa yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya.

persen 85

7 Persentase SKPD yang memiliki analisis jabatan, ABK dan Standar Kompetensi.

a. Anjab persen 100

b. ABK persen 100

c. Standar Kompetensi persen 100

8 Persentase SKPD yang terevaluasi tupoksinya persen 100 20 Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilaksanakan secara tepat waktu dan terintegrasi dengan data yang akurat

1 Persentase SKPD yang menerapkan perencanaan secara terintegrasi dan tepat waktu berdasarkan basis data yang

up-to-date dan akurat.

persen 100

2 Persentase SKPD yang menerapkan sistem informasi perencanaan dan monev terintegrasi secara on-line.

persen 100

3 Teridentifikasinya faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target sasaran pembangunan secara periodik.

a. Faktor keberhasilan persen 100

b. Faktor Kegagalan persen 100

4 Persentase SKPD yang taat aturan dan tepat waktu dalam melaksanakan program dan kegiatan.

(24)

Rencana Kinerja Tahunan

24

5 Persentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan aparat pengawas internal dan eksternal.

persen 95

6 Persentase penyelesaian kasus pengaduan masyarakat.

persen 100

7 Persentase SKPD penghasil PAD yang melaporkan pendapatan secara akuntabel dan tepat waktu.

persen 100

8 Persentase SKPD yang melakukan pengelolaan dan pelaporan keuangan secara tepat waktu dan sesuai standar.

persen 100

9 Persentase Asset daerah yang diinventarisir, dinilai dan dikelola secara tepat.

persen 100

10 Persentase pengadaan barang dan jasa Pelelangan Umum secara

e-procurement dan taat aturan.

persen 100

11 Persentase desa yang menyusun profil desa secara lengkap dan akurat

persen 100

12 Jumlah desa swasembada. desa 25

13 Persentase penduduk yang

memiliki dokumen

kependudukan yang up-to-date dan akurat.

persen 100

14 Persentase kecamatan yang memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat.

persen 100

15 Persentase desa yang memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat.

persen 100

16 Persentase kecamatan yang melaksanakan SIAK secara

on-line.

persen 100

17 Persentase SKPD yang terintegrasi dalam jaringan komunikasi online

persen 70

18 Persentase pembangunan yang dilaksanakan secara terintegrasi, tepat waktu, tepat mutu dan tepat manfaat.

persen 100

19 Persentase SKPD yang menyampaikan RKT, LAKIP dan laporan penetapan kinerja secara benar dan tepat waktu.

persen 100

20 Persentase LPPD, LKPD, dan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah secara benar dan tepat waktu.

persen 100

21 Persentase kelancaran operasional Bupati dan Wakil Bupati.

persen 100

22 Persentase kelengkapan data secara up-to-date dan akurat.

(25)

Rencana Kinerja Tahunan

25

23 Persentase pelaporan secara benar dan tepat waktu.

persen 100 21 Pelayanan publik dilaksanakan sesuai standar pelayanan prima serta menciptakan iklim usaha yang kondusif

1 Persentase SKPD yang menerapkan SOP.

persen 80

2 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

indeks 75.5

22 Masyarakat mem-peroleh perlindungan dan kepastian hukum dalam melaksanakan kegiatannya secara tertib dan damai. 1 Persentase penurunan pelanggaran perda. persen 100 2 Persentase pelaksanaan penertiban disiplin PNS di tempat-tempat Umum pada jam kerja.

persen 73

3 Tertibnya fasilitas umum/fasilitas sosial.

buah 53

4 Persentase kelancaran pelaksanaan pengamanan kegiatan Bupati, Wakil Bupati, Pejabat Daerah dan Tamu Daerah. persen 100 5 Menurunnya penyakit masyarakat (gelandangan, pengemis, perjudian, premanisme, prostitusi). persen 100

6 Persentase penurunan angka kriminalitas.

persen 2.7

7 Jumlah konflik antar masyarakat. kasus 5

8 Persentase daerah rawan bencana yang memiliki sistem pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana secara efektif.

persen 80

9 Persentase daerah rawan bencana yang memiliki kemampuan manajemen PB pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana.

persen 80

10 Persentase partisipasi masyarakat dalam pendidikan politik dan bela negara.

persen 60

11 Persentase organisasi kemasyarakatan dan LSM yang memperoleh fasilitasi pemerintah daerah.

persen 100

12 Persentase jumlah laporan/ pengaduan masyarakat akibat adanya pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti.

persen 100

13 Jumlah Unit usaha / kegiatan yang memiliki dokumen pengelolaan lingkungan.

unit 299

14 Persentase penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dan trafficking.

(26)

Rencana Kinerja Tahunan

26

15 Persentase perusahaan dan tenaga kerja yang mematuhi UU ketenagakerjaan.

persen 100

16 Persentase penyelesaian kasus ketenagakerjaan dan hubungan industrial. persen 100 17 Persentase PMKS yang memperoleh pembinaan. persen 77.97

18 Persentase ketaatan usaha di bidang pariwisata.

persen 54

19 Persentase penurunan pelanggaran angkutan jalan.

persen 25

20 Persentase ketaatan pembayaran pajak dan retribusi.

persen 88 21 Persentase penurunan penambangan liar. persen 60

22 Frekuensi pantauan perederan barang dan jasa.

12

23 Persentase peternak yang mematuhi ketentuan peternakan.

persen 100

24 Persentase bibit yang bersertifikasi.

− Kambing Bligon persen 0.1

25 Persentase produk hewan dan hasil olahannya yang tidak layak konsumsi.

persen 0

26 Persentase nelayan yang menggunakan alat tangkap dan bahan yang memenuhi ketentuan.

persen 80

27 Persentase penyelesaian kasus pelanggaran aparatur secara tepat waktu.

persen 100

28 Jumlah rancangan produk hukum daerah yang diajukan secara tepat waktu. a. PERDA buah 15 b. PERBUP buah 22 c. SK BUPATI buah 300

29 Persentase PNS dan perangkat desa yang mendapatkan bantuan konsultasi hukum.

persen 100

30 Persentase akurasi informasi pemerintah yang beredar di masyarakat.

persen 100

31 Jumlah tempat peribadatan dan organisasi keagamaan yang mendapatkan pembinaan.

a. Tempat Ibadah buah 159

b. Organisasi Keagamaan buah 16

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan eksternal IKM Mebel Ekspor Jepara yang dapat diamati di lapangan adalah kelangkaan bahan baku khususnya kayu jati, efektivitas interaksi kelembagaan dan pola

Dari hasil penelusuran literatur baik karya ilmiah yang telah diterbitkan dalam bentuk artikel jurnal, buku dan laporan di- sertasi, terdapat tiga permasalahan dalam kajian

Dampak pendirian tempat hiburan malam di Kota makassar bagi kalangan penikmat hiburan malam sangat membantu bagi mereka yang lelah akibat bekerja seharian dan sebagai hiburan

Dari prasurvei yang dilakukan, khususnya di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bolaang Mongondow, ada indikasi belum optimalnya pelaksanaan

Tidak sesuai untuk penggunaan: Material ini tidak diperuntukkan untuk digunakan dalam produk yang kontak dalam jangka waktu lama dengan selaput lendir, cairan tubuh atau

Baru saja Ronny memarkir motor dan Boma menyisir-nyisir rambut dengan jari- jari tangan, tiba-tiba dari dalam warung keluar enam orang lelaki, rata-rata bertampang sangar..

Pelkat Persekutuan Teruna GPIB Paulus Jakarta menyelenggarakan BASIL (Bincang Asik Seputar Iman dan Lingkungan) yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom pada:

Sertifikasi halal tidak hanya untuk melindungi konsumen muslim dari produk produk yang tidak halal, namun juga berperan sebagai saringan bagi produk impor dan sarana untuk