1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilaksanakan secara teratur dan
terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui pembelajaran agar peserta
didik dapat berperan dengan sebaik-baiknya kehidupan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.1 Pendidikan merupakan peran yang sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan pendidikan
berpengaruh langsung terhadap perkembangan seluruh aspek manusia.2
Pendidikan juga merupakan bagian dari kegiatan kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa. Oleh sebab itu kegiatan guru merupakan perwujudan dari cita-cita
bangsa. Kegiatan pendidikan nasional perlu diorganisasikan dan dikelola
sedemikian rupa supaya pendidikan nasional sebagai suatu organisasi dapat
menjadi sarana untuk mewujudkan cita-cita nasional.
Allah Swt. telah berjanji akan mengangkat derajat orang-orang berilmu
pengetahuan. Allah berfirman dalam surah Al-Mujadilah ayat 11 sebagai berikut:
ْﻢُﻜَﻟ ُﱠا ِﺢَﺴْﻔَـﻳ اﻮُﺤَﺴْﻓﺎَﻓ ِﺲِﻟﺎَﺠَﻤْﻟا ِﰲ اﻮُﺤﱠﺴَﻔَـﺗ ْﻢُﻜَﻟ َﻞﻴِﻗ اَذِإ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ َ'
ٍتﺎَﺟَرَد َﻢْﻠِﻌْﻟا اﻮُﺗوُأ َﻦﻳِﺬﱠﻟاَو ْﻢُﻜْﻨِﻣ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ُﱠا ِﻊَﻓْﺮَـﻳ اوُﺰُﺸْﻧﺎَﻓ اوُﺰُﺸْﻧا َﻞﻴِﻗ اَذِإَو
[١١/ﺔﻟدﺎ9ا] (١١)
َت ﺎَِﲟ ُﱠاَو
ٌﲑِﺒَﺧ َنﻮُﻠَﻤْﻋ
1
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002) cet ke-4, h.76
2
Nana Syaodih Sukamdinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 38
Berdasarkan dari isi kandungan ayat tersebut, maka jelas bahwa Allah
Swt. memberikan jaminan akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman
dan berilmu pengetahuan. Manusia yang memiliki ilmu pengetahuan akan
sejahtera dalam kehidupan, oleh karena itu umat islam dianjurkan untuk menuntut
ilmu pengetahuan sebanyak mungkin.
Secara rinci cita-cita nasional yang terkait dengan kegiatan pendidikan
telah dituangkan dalam Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 bahwa,
“Tujuan pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”.3
Kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Neagara yang demokratis serta bertanggung jawab.4
Seiring dengan perkembangan zaman yang juga berpengaruh dalam
pendidikan, salah satunya adalah dengan penerapan sistem pembelajaran daring di
masa pandemi Covid-19 yang saat ini sedang merebak di seluruh Indonesia
hingga kementerian pendidikan memutuskan untuk melakukan daring di semua
sekolah. Sistem pembelajaran daring (online) atau yang dikenal dengan istilah
e-learning merupakan sebuah bentuk memanfaatkan teknologi untuk mendukung
3
Akhmad Hidayatullah Al Arifin, Jurnal Pembangunan Pendidikan, (Yogyakarta: Madrasah Tsanawiyah Negeri Sleman, 2012) h.9
4
Sekretariat Negara Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
proses belajar mengajar. Pembelajaran daring memudahkan guru untuk
memberikan materi dan diskusi setiap saat melalui jaringan internet. Memudahkan
peserta didik untuk mengunduh materi maupun melakukan diskusi yang berkaitan
dengan mata pelajaran yang ada. Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi membuat website yang diharapkan dapat menjadi sarana yang
efektif bagi peserta didik di masa pandemi Covid-19 dalam mempelajari ilmu
tanpa batas.5 Menurut Isman pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring peserta didik
memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan di manapun.
Peserta didik dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi
seperti classroom, video conference, telepon, live chat, zoom, google meet atau
whatsapp group. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nakayama dalam jurnal
Wahyu Aji Fatma Dewi, menuturkan bahwa “dari semua literatur dalam
e-learning mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam
pembelajaran online. Ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan karakteristik
peserta didik”6. Bahkan pembelajaran yang dilaksanakan pada sekolah dasar juga menggunakan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 dengan melalui
bimbingan orang tua.
5
Mokhamad Iklil Mustofa, dkk., Walisongo Journal of Information Technology, (Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang: 2019), h.9
6
Wahyu Aji Fatma Dewi, Jurnal Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi
Orang tua tidak dapat melepaskan perannya dalam memperhatikan
pendidikan anak begitu saja setelah anak masuk bangku sekolah. Bimbingan dan
perhatian dari orang tua dalam upaya mengatasi kesulitan belajar di masa pandemi
Covid-19 juga berpengaruh pada peserta didik. Tugas keluarga dalam mendidik
anak-anaknya sudah sangat berat dan harus dibantu oleh sekolah atau madrasah.
Sebagian orang tua menafsirkan bahwa anak-anak yang sudah diserahkan kepada
sekolah atau madrasah untuk proses pendidikan adalah seluruhnya menjadi
tanggung jawab sekolah. Bahwa sesungguhnya sekolah adalah membantu
keluarga dalam mendidik anak-anaknya. Saat mendidik anak, sekolah
melanjutkan pendidikan anak-anak yang telah dilakukan oleh orang tua di rumah.7 Tentunya ini menjadi masalah bagi orang tua karena tidak semua orang tua ada
waktu untuk membimbing anak-anak di rumah.
Penerapan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 tentunya
menimbulkan berbagai persepsi dari berbagai pihak. Persepsi adalah suatu
kerangka konseptual (conceptual framework), suatu perangkat asumsi, nilai, atau
gagasan yang mempengaruhi persepsi kita, dan pada gilirannya mempengaruhi
cara kita bertindak dalam suatu situasi. Oleh karena itu, tidak ada seorang
ilmuwan yang berhak mengklaim, bahwa persepsinya yang benar, sedangkan
persepsi lainnya salah. Suatu persepsi mungkin lebih mendekati realitas yang
dimaksud, tapi pada dasarnya persepsi itu mungkin hanya menangkap sebagian
dari realitas tersebut. Tidak satupun persepsi dapat menangkap keseluruhan
7
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h.78-79.
realitas yang diamati, jadi suatu persepsi bersifat terbatas, karena hanya
memungkinkan manusia melihat satu sisi saja dari realitas di luar sana.8
Sistem pembelajaran daring semakin aktif digunakan di masa pandemi
Covid-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia sejak akhir tahun 2019. Pandemi
Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit coronavirus 2019 (bahasa
Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19) di seluruh dunia.9
Pandemi ini selain menyebabkan masalah pada sektor kesehatan, juga
berdampak pada berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, dan pembangunan
di tiap negara yang menjadi episentrum wabah tersebut. Indonesia salah satunya
adalah negara yang terdampak virus ini. Sektor pendidikan baik dasar, menengah
bahkan hingga perguruan tinggi, pemerintah di Indonesia membuat kebijakan
untuk mengurangi penyebaran wabah salah satunya dengan penerapan sistem
belajar mengajar dari rumah. Oleh karena itu, sistem pembelajaran sekolah pun
mengalami perubahan yang sebelumnya belajar secara tatap muka menjadi sistem
pembelajaran daring dengan peserta didik dan guru melakukan kegiatan belajar
mengajar dari rumah masing-masing.
Salah satu sekolah yang turut melaksanakan sistem pembelajaran daring
sebagaimana instruksi pemerintah adalah di MI Muhammadiyah 3 Al-Furqan
Banjarmasin. MI Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin menerapkan
pembelajaran daring menggunakan media belajar daring seperti media: classroom,
video conference, telepon, live chat, zoom, google meet atau whatsapp group.
8
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya:2013) . h.16
9
Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini tentunya ada beragam
persepsi dari berbagai pihak khususnya orang tua peserta didik.
Berdasarkan hasil penjajakan awal persepsi orangtua terhadap
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 di MI Muhammadiyah 3
Al-Furqan Banjarmasin, ada beberapa orang tua peserta didik yang menerima
pembelajaran daring alasannya karena model pembelajaran daring lebih santai,
efisien, singkat, praktis, cepat, mudah, orang tua bisa mengawasi anak dalam
belajar, dan tentunya orang tua tidak mengkhawatirkan kesehatan anak di tengah
pandemi Covid-19 yang saat ini sedang merebak. Cara itu juga bisa dilakukan
jarak jauh tanpa berkumpul di tempat yang sama. Selain itu ada orang tua peserta
didik mengeluh akan hal ini, seperti waktu dibatasi, tidak ada kouta internet,
keterbatasan media yang digunakan dan penyesuaian terhadap finansial. Setiap
orang berbeda-beda untuk menghadapi situasi seperti sekarang, bahkan kendala
lain, masih ada miskomunikasi, kadang-kadang hal-hal yang dijelaskan guru
disalahpahami oleh peserta didik dan orang tua, mengeluhnya orang tua dan
peserta didik disebabkan kesalahpahaman saat belajar tidak mengerti materi
karena tidak ada kolaborasi di lingkungan terbuka.
Mengingat sangat pentingnya hal tersebut untuk diteliti, maka dari itu
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Orang Tua
Terhadap Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 di MI Muhammadiyah 3 Al- Furqan Banjarmasin.“
B. Definisi Operasional
Diperlukan definisi istilah pada judul penelitian untuk menghindari
kesalahpahaman dalam memahami judul penelitian sebagai berikut:
1. Persepsi
Menurut Kamus Besar Psikologi dalam buku Mohammad Asrori, persepsi
diartikan sebagai suatu proses pengamatan seseorang terhadap lingkungan dengan
menggunakan indra-indra yang dimiliki sehingga ia menjadi sadar akan segala
sesuatu yang ada di lingkungannya.10 Jadi, persepsi adalah suatu cara pandang terhadap suatu masalah yang terjadi, atau sudut pandang tertentu yang digunakan
dalam melihat suatu fenomena. Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah persepsi atau cara pandang orang tua terhadap pelaksanaan pembelajaran
daring selama pandemi Covid-19 di Indonesia.
2. Orang Tua
Orang tua adalah ayah/ibu seorang peserta didik, baik melalui hubungan
biologis maupun sosial. Umumnya orang tua memiliki peranan yang sangat
penting dalam membesarkan anak, dan panggilan ibu atau ayah dapat diberikan
untuk perempuan/pria yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seorang yang
mengisi peranan ini. Orang tua dalam penelitian ini adalah orang tua dari peserta
didik MI Muhammadiyah 3 Al-Furqan.
3. Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa bertatap
muka secara langsung karena adanya virus yang saat ini sedang merebak di
10
Indonesia yaitu Covid-19 sehingga kementerian pendidikan melakukan
pembelajaran daring/belajar jarak jauh melalui platform yang telah tersedia.
Pembelajaran daring dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan
media belajar daring seperti media: classroom, video conference, telepon, live
chat, zoom, google meet atau whatsapp group yang diterapkan di MI
Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin selama masa pandemi Covid-19.
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka fokus penelitian ini
diformulasikan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 di MI
Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin.
2. Persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 di
MI Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19
di MI Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin.
2. Mendeskripsikan persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring di masa
E. Alasan Memilih Judul
Alasan yang mendasari penulis sehingga tertarik untuk melakukan
penelitian adalah:
1. Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar termasuk dalam bidang
pendidikan yang menuntut semua pihak baik pendidik, kepala sekolah, peserta
didik dan orang tua bekerja sama dalam melaksanakan pendidikan meski di
tengah pandemi. Jadi, penulis merasa penting untuk melakukan penelitian
dengan judul demikian.
2. Penting sekali mengetahui persepsi atau tanggapan pihak khususnya dalam hal
ini orang tua mengenai penerapan sistem pembelajaran daring selama
pandemi. Akan lebih mudah bagi penyelenggara pendidikan untuk melakukan
evaluasi terhadap penerapan pembelajaran daring selama pandemi ini.
F. Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan
praktis.
1. Signifikansi Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
yang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
pembelajaran terutama tentang model pembelajaran daring pada jenjang
pendidikan dasar.
2. Secara Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
masa pandemi Covid-19 tentu membutuhkan arahan dari guru dan pihak
sekolah. Bagi orang tua peserta didik bermanfaat untuk:
1) Mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19.
2) Menambah kesadaran dalam membimbing belajar anak di rumah selama
pandemi Covid-19.
b. Peserta didik melakukan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19
dengan kesiapan diri saat belajar dirumah. Bagi peserta didik ini bermanfaat
untuk:
1) Menyesuaikan dengan aktivitas yang dilaksanakan dalam pembelajaran
daring di masa pandemi Covid-19 tersebut.
2) Meningkatkan motivasi dalam mengikuti pembelajaran daring di masa
pandemi Covid-19.
c. Guru tentunya dituntut untuk bisa menggunakan aplikasi dan fasih
menggunakan teknologi di masa pandemi Covid-19 dalam memberikan
materi. Bagi guru bermanfaat untuk:
1) Meningkatkan pemahaman guru dalam proses pembelajaran daring di
masa pandemi Covid-19.
2) Meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran daring
di masa pandemi Covid-19.
d. Kepala Madrasah tentunya sangat berperan dalam pendidikan, untuk itu
kepala madrasah perlu mengawasi pengajar daring dengan melakukan
Bagi kepala madrasah bermanfaat untuk:
1) Digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran
daring di masa pandemi Covid-19.
2) Memberikan alternatif untuk mengatasi permasalahan atau mencari solusi
dalam pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
G. Penelitian Terdahulu
Hasil penelusuran peneliti terhadap tema atau judul penelitian yang pernah
dilaksanakan diperoleh sebagai berikut:
Tabel I. Penelitian Terdahulu
No. Penelitian Terdahulu Perbedaan Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan
Wiryanto dengan jurnal kajian pendidikan dengan judul “Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar di masa pandemi Covid-19.” Peserta didik di sekolah dasar memasuki tahap operasional konkrit, sehingga memerlukan suatu media untuk dapat menangkap berbagai konsep yang ada. Salah satu mata pelajaran yang terkesan abstrak adalah matematika. Pembelajaran matematika memerlukan benda konkrit dan penjelasan dari guru. Adanya wabah virus corona ini menjadikan pembelajaran harus serba online, tidak terkecuali
matematika. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendes-kripsikan proses belajar matema-tika selama pandemi virus corona ini berlangsung dan memaparkan dampak dari adanya daring selama pandemi virus corona. Metode penelitian ini adalah
metode kualitatif dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Wiryanto, dapat diketahui bahwa terdapat banyak perbedaan baik dari segi judul, Tempat sekolah dan karya tulis ilmiah penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Penelitian tersebut meneliti tentang “Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar di masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini adalah proses pembelajaran mata pelajaran matematika yang dilakukan secara daring. Berbeda dengan penelitian yang peneliti teliti membahas tentang “Perspektif Orang tua Terhadap Pembelajaran Daring di masa Pandemi Covid-19 di MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin” penelitian ini meneliti tentang sudut pandang atau perspektif orang tua terhadap pembelajan daring di masa pandemi
Covid-19 MIM 3 Al-Furqan
Banjarmasin. Persamaan dari penelitian Wiryanto terletak pada Pembelajaran daring di masa
Covid-19 di MIM Al-Furqan
No. Penelitian Terdahulu Perbedaan Penelitian
menggunakan wawancara dan
studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika dilakukan secara daring di berbagai sekolah dan
ada pula yang masih
mengharuskan untuk orang tuanya mengambil tugas anaknya ke
sekolah. Berbagai dampak
dirasakan oleh guru, peserta didik,
maupun orang tua selama
pembelajaran daring di tengah pandemi ini, ada yang positif maupun yang negatif.11
mengambil metode penelitian kualitatif.
2. Hilna Putria, dkk (2020),
“Analisis Proses Pembelajaran dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini adalah pandemi Covid-19 membawa dampak yang sangat
besar terhadap proses
pembelajaran, pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara langsung kini dialihkan menjadi pembelajaran daring. Peserta didik merasa jenuh dan bosan
selama melaksanakan
pembelajaran. Pembelajaran
daring yang dilakukan untuk anak usia sekolah dasar dirasa kurang efektif. Ada beberapa faktor pendukung guru dalam proses
pembelajaran daring yaitu
ketersediannya handphone, kuota dan jaringan internet yang stabil. Selain adanya faktor yang mendukung dalam pembelajaran daring terdapat juga beberapa faktor penghambat guru dalam pembelajaran daring. Faktor
Penelitian yang dilakukan oleh Hilna Putri, dkk (2020), diketahui terdapat banyak perbedaan baik dari segi judul, karya tulis ilmiah dan tempat penelitian yang akan di diteliti oleh peneliti. Penelitian tersebut meneliti tentang “Analisis
Proses Pembelajaran dalam
Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar.” Penelitian ini adalah Analisis proses pembelajaran daring. Berbeda dengan penelitian yang peneliti teliti membahas tentang “Perspektif Orang tua Terhadap Pembelajaran Daring di masa Pandemi Covid-19 di MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin” peneliti meneliti tentang sudut pandang atau perspektif orangtua terhadap pembelajaran daring. Persamaan dari penelitian Hilna Putri, dkk, terletak pada pembelajaran daring di masa Pandemi Covid-19 dengan metode penelitian kualitatif.
11
Wiryanto,”Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar di masa pandemi Covid-19” Dalam Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, Vol. 6, No 2 (2020)
No. Penelitian Terdahulu Perbedaan Penelitian penghambat tersebut diantaranya
adalah belum semua peserta didik memiliki handphone dan masih banyak orang tua sibuk bekerja.12 3. Wahyu Aji Fatma Dewi (2020),
“Dampak Covid-19 terhadap
Implementasi Pembelajaran
Daring di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dampak Covid terhadap
implementasi pembelajaran daring
di Sekolah Dasar dapat
terlaksanakan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil data 3 artikel dan 6 Berita yang
menunjukan bahwa dampak
Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di SD dapat terlaksana dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara guru, siswa dan orang tua dalam belajar dirumah.13
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi (2020), dapat diketahui terdapat banyak perbedaan baik dari segi judul, karya tulis ilmiah dan tempat sekolah. Penelitian yang diteliti oleh peneliti dengan judul
“Dampak Covid-19 terhadap
Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar”. Penelitian ini adalah meneliti tentang dampak Covid-19 terhadap implementasi
pembelajaran dalam daring.
Berbeda dengan penelitian yang peneliti teliti “Perspektif Orang tua Terhadap Pembelajaran Daring di masa Pandemi Covid-19 di MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin” penelitian ini meneliti tentang sudut pandang atau persepektif orang tua terhadap pembelajaran daring. Persamaan dari penelitian Wahyu Aji Fatma Dewi penelitian tersebut sama-sama meneliti pembelajaran daring di masa Covid-19 dengan metode penelitian kualitatif.
12
Hilna Putria, dkk. “Analisis Proses Pembelajaran dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar”, dalam Jurnal of Elementary Education
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Vol.4 No.4, 2020.
13
Wahyu Aji Fatma Dewi, “Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar”, dalam Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku
H. Sistematika Penulisan
Mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis
mengorganisasikan sistematika pembahasan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, definisi
operasional, fokus penelitian, tujuan penelitian, alasan memilih judul, signifikansi
penelitian, penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan teori berisi tentang tinjauan terhadap persepsi,
pembelajaran daring dan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Bab III Metode penelitian berisi jenis dan pendekatan penelitian, subjek
dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan data dan analisis, prosedur penelitian.
Bab IV Laporan hasil penelitian berisi gambaran lokasi umum penelitian,
penyajian data dan analisis data.