30 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jl. Pahlawan Trip No.2, Oro-oro Dowo, Klojen kota Malang, Jawa Timur.
B. Jenis Penelitian
Jenis dari penelitian ini adalah kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. (Sugiyono, 2014;14).
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2014:90). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pada Chatime yang berada di kota Malang, meliputi 5 kecamatan yaitu Lowokwaru, Blimbing, Klojen, Sukun, Kedungkandang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:91). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling purposive, teknik ini menggunkan pertimbangan tertentu untuk menentukan sampel yang akan digunakan (Sugiyono, 2014:96). Peneliti menggunkan pertimbangan bahwa konsumen yang berada di Chatime memiliki informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Sampel dalam
penelitian berdasarkan pengunjung atau responden yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Konsumen yang pertama kali datang dan melakukan transaksi pembelian di Chatime, pertimbangan ini digunakan karena penelitian ini mengkaji tentang suatu proses keputusan pembelian sesorang dari awal pengenalan permasalahan sampai perilaku paska pembelian.
b. Konsumen Chatime yang berumur minimal 17 tahun, pertimbangan ini digunakan dengan alasan seseorang dengan umur minimal 17 tahun dapat memahami dan mengerti isi dari kuesioner tersebut.
Dalam penelitian multivariate penentuan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2014;173):
n = (25 x variabel independen)
= 25 x 3 variabel independen
= 75 sampel
Namun peneliti menggunakan 100 sampel untuk lebih memudahkan penentuan kevalidan dan perhitungan analisis peniliti. Alasan mengapa peneliti menggunakan rumus diatas adalah karena peneliti menganggap populasi yang dituju terlalu besar dan dengan jumlah berubah-ubah.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2014;38). Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah atribut produk (X1) harga (X2), promosi (X3) sebagai variabel bebas, sedangkan keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat. Variabel-variabel tersebut dijelaskan pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi konsep
Definisi Operasional Dimensi Indikator Atribut Produk (X1) pengembangan suatu produk yang melibatkan manfaat yang akan ditawarkan Pengembangan produk Kotler dan Armstrong (2012;272). unsur-unsur produk Chatime yang dipandang penting oleh konsumen sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian. 1. Merek produk identitas suatu produk untuk mudah dikenali oleh konsumen 2. Kemasan produk digunakan untuk membungkus melindungi dan membedakan sebuah produk 3. Label produk salah satu bagian dari produk berupa keterangan baik dan gambar menarik 4. Kualitas Produk yang mampu memuaskan kebutuhan pelanggan 1. Merek produk Chatime mudah di kenal bagi berbagai kalangan 2. Kemasan produk Chatime memiliki ukuran yang bervariasi 3. Label produk Chatime memiliki gambar kreatif 4. Mutu Produk Chatime terjaga sehingga aman di konsumsi 5. Produk Chatime menciptakan berbagai inovasi varian rasa baru 6. Chatime
memiliki gaya dan desain unik dengan menarik konsumen
Variabel Definisi konsep Definisi Operasional Dimensi Indikator dengan menetapkan fungsi produk memiliki kualitas yang baik 5. Fitur Produk sarana menciptakan model dengan yang lebih baik dari produk lain 6. Gaya dan Desain Produk merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruh i penampilan dan fungsi produk dari segi kebutuhan. Harga (X2) jumlah uang atau aspek lain yang mengandung utilitas/keguna an tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk (Tjiptono dan Chandra 2012: 315). sejumlah uang yang ditukarkan pembeli untuk mendapatakan produk Chatime yang disediakan penjual 1. Keterjangkaua n harga yang ditawarkan dari suatu produk 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk yang didapatkan dari produk 3. Daya saing harga, dengan harga yang ditawarkan oleh pesaingnya agar produk 1. Chatime di jual dengan harga yang terjangkau 2. Harga Chatime sepadan dengan kualitas produk 3. Harga Chatime mampu bersaing dengan produk minuman lainnya 4. Harga Chatime sesuai dengan manfaat produk yang di tawarkan
Variabel Definisi konsep Definisi Operasional Dimensi Indikator tersebut dapat bertahan 4. Kesesuaian harga dengan manfaat, produk yang telah ditetapkan harganya harus dapat memberikan manfaat. Promosi (X3) aktivitas yang mengkomunik asikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan untuk membeli produk itu (Rangkuti 2009;49). kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan Chatime untuk mendorong konsumen membeli produk chatime yang ditawarkan. 1. Menawarkan Sample gratis 2. Memberikan kupon kepada konsumen setia 3. Promosi gratis voucher yang di tawarkan 4. Promosi cash back untuk semua konsumen yang memiliki Go Pay 5. Promosi discount pembelian lebih dari 3 1. Sample gratis yang di tawarkan oleh Chatime 2. Kupon promosi buy 2 get 1 yang di tawarkan Chatime 3. Promosi gratis voucher yang di tawarkan Chatime 4. Promosi Chatime cash back 50% memakai Go Pay 5. Promosi pembelian Chatime lebih dari 3 mendapatkan discount. Keputusa n Pembelia n (Y) pembeli memilih satu dari beberapa pilihan berdasarkan Proses penentuan pilihan dari konsumen untuk 1. Kemantapan pada suatu produk yang telah di pilih 2. Pemerosesan 1. Kemantapan untuk membeli produk Chatime
Variabel Definisi konsep Definisi Operasional Dimensi Indikator produk atau merek untuk dikonsumsi. (Kotler dan Armstrong 2008:129). menentukan pembelian pada Produk Chatime informasi untuk sampai ke pemilihan merek 3. Yakin pada sebuah produk dan memutuskan untuk membeli 2. Pemerosesan informasi untuk memilih produk Chatime 3. Yakin pada produk Chatime dan memutuskan untuk membeli
E. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang berbentuk angka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer. Data primer akan diperoleh dari objek yang diteliti dan hasil dari jawaban responden melalui kuisoner yang telah diberikan kepada responden yaitu konsumen
Chatime.
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunkan teknik pengumpulan data kuesioner. Metode Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono (2014;162).
G. Teknik Skala Pengukuran
Teknik pengukuran data yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan Skala Likert Sugiyono (2014;107) yaitu skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam peneitian setiap jawaban atas variabel atribut produk harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian menggunakan sistem nilai dengan dasar Likert, yang tertuang pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Nilai Dengan Dasar Skala Likert Kategori Jawaban Bobot Nilai
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Responden harus memilih dari salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia dari pertanyaan yang diajukan. Setiap item pertanyaan akan diberi bobot nilai sesuai dengan penilaian responden. Seluruh bobot nilai akan dijumlah menjadi nilai total. Hasil seluruh nilai total yang terbesar akan menunjukan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yang diuji, yaitu keputusan pembelian. Dengan skala likert ini diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam penyusunan daftar pertanyaan kuesioner yang terstruktur. Setelah mengetahui nilai atau skor jawaban yang ada di dalam kuisioner.
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya penelitian menggunakan kuesioner didalam pengumpulan data peneletian, maka kuesioner yang disusunnya harus
mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini, digunakan validitas
Pearson berdasarkan rumus korelasi product moment. Adapun kriteria
pengujiannya adalah:
a. Apabila r hitung<r tabel maka tidak terdapat data yang valid sedangkan b. Apabila r hitung > r tabel terdapat data yang valid Nilai r hitung dapat
diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut: (Singarimbun dan Effendi, 2008). r = 2 2 2 2 Y) ( -Y . n . X) ( X . n Y) ( . X) ( -XY . n Dimana: r = Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel X = Skor tiap butir Y = Skor Total 2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu ukur memberikan sebuah hasil yang relative sama bila dilakukan pengukuran kembali pada subyek yang sama Ferdinand (2014;292). Pengukuran realibiltas ini dapat diukur menggunakan teknok one shot atau pengukuran sekali saja yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. SPPS digunakan didalam teknik ini untuk mengukur relibilitas dengan uji statistic Cronbach
Alpha Ghozali (2018;46). Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji
realibilitas adalah sebagai berikut :
a. jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.70 maka kuisoner atau angket dinyatakan reliabel atau konsisten.
b. Sementara, jika nilai Croncach’s Alpha < 0.70 maka kuisoner atau angket dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten. I. Teknik Analisa Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Untuk menguji hipotesis penelitian secara statistik digunakan analisis regresi linier berganda karena penelitian bertujuan mengetauhi besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan penyelesaian menggunakan aplikasi software SPSS. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah Atribut produk harga dan promosi, sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian.
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel atau lebih, Analisis ini juga menunujukkan arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen Persamaan regresi linear berganda Imam Gozali (2011:105). dirumuskan sebagai berikut:
Y= a + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3+ ei Dimana:
a = konstanta
𝑏1= koefisien regresivariabel Atribut produk 𝑏2= koefisien regresi variabel Harga
𝑏3= koefisien regresi variabel Promosi 𝑋1 = variabel Atribut Produk
X2 = variabel Harga X3 = variabel Promosi ei = error term (residual)
Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah defisiensi regresi yang diperoleh mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak, baik secara simultan atau parsial dan mengetahui pula seberapa besar pengaruhnya.
2. Uji Asumsi Klasik
untuk memperoleh hasil anaisis data yang sesuai dengan syarat pengujian maka dalam analisis regresi harus menggunakan uji asumsi klasik Ghozali (2018;107). Pada penelitian ini akan diakukan beberapa uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi liniear, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang dimiliki ditribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Pengujian
normalitas data menggunakan Test of Normality Komlogorov-Smirnov dalam program SPSS. Singgih Santoso (2012:293) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:
1) Jika Probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.
2) Jika Probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Deteksi untuk mengetauhi ada tidaknya gejala
multikolinearitas dalam model regresi penelitian ini dapat dilakukan dengan
cara melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerence. Ghozali (2018;107). Uji ini menggunakan uji VIF (Variance Inflation
Factor). Jika VIF < 10 dan nilai tolerance ≥ 0,10, maka regresi bebas dari
multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lainnya. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini dikatakan baik apabila tidak terjadi heteroskedastistas dengan
mengujinya menggunkan Uji Glejser. Menurut Ghozali (2018:144). apabila variabel independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya, hal ini terjadi karena kesalahan pengganggu (residual) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah Uji Durbin-Watson. Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (First Order Autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) menurut Ghozali (2018:111).
Dasar pengambilan keputusan dalam uji autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin – Watson (DW test), yaitu :
1) Apabila 0 < d < dl berarti tidak ada autokorelasi positif dengan keputusan ditolak.
2) Apabila dl ≤ d ≤ du berarti tidak ada autokorelasi positif dengan keputusan No decision.
3) Apabila 4 - dl < d< 4 berarti tidak ada korelasi negatif dengan keputusan ditolak.
4) Apabila 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl berarti tidak ada korelasi negatif dengan keputusan No decision.
J. Uji Hipotesis 1) Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali (2018;98). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
Ho : Atribut produk harga, promosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha : Atribut produk harga, promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut :
1) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali (2018;98). Dalam penelitian ini, hipotesis yang diunakan adalah:
Ho : Atribut produk harga, promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
Ha : Atribut produk harga, promosi berpengruh signifikan terhadap keputusan pembelian
Cara melakukan uji F adalah sebagai berikut :
1) Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.