• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTOTIPE SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI SENSOR KEPADATAN KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROTOTIPE SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI SENSOR KEPADATAN KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PROTOTIPE SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS

MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI SENSOR KEPADATAN

KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA16

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Rahmad Hidayat

12.21.0671

Kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014

(2)
(3)

3

PROTOTYPE AUTOMATIC TRAFFIC LIGHT CONTROL SYSTEM USING LDR AS a SENSOR OF VEHICLE DENSITY BASE ON MICROCONTROLLER ATMEGA16

PROTOTIPE SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI SENSOR KEPADATAN KENDARAAN BERBASIS

MIKROKONTROLLER ATMEGA16

Rahmad Hidayat Melwin Syafrizal Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

ATCS (Automatic Traffic Light Control System) has been used in major cities to prevent congestion. But the increasing number of vehicles cause less than optimal functioning ATCS. Stacking of vehicles at traffic light intersection rife much lost time resulted street rider, wasted fuel and air pollution.

Traffic light system which can detect the density of vehicles is one of the solutions to reduce vehicle congestion at a traffic light intersection, the system will prioritize the flow of solid vehicle with a longer path, so it can parse the density of vehicles.

The system is governed by the ATMEGA16 microcontroller sensor LDR (Light Dependent Resistor) as a detector of vehicle density. LDR will it signals to the microcontroller output is then processed into a green flame becomes longer time to parse the density of vehicles.

(4)

4

1. Pendahuluan

Kemacetan merupakan permasalahan utama yang sering kita jumpai. Penumpukan kendaraan di persimpangan lampu lalu lintas (traffic light) sering terjadi di jalan jalan utama. Sedangkan lampu lalu lintas itu sendiri adalah sebuah system yang dibuat untuk mengatur lewatnya arus kendaraan di sebuah persimpangan supaya tidak terjadi kemacetan dan memberikan dampak positif terhadap keamanan serta keselamatan pengendara baik roda dua ataupun roda empat.

Penumpukan kendaraan di persimpangan lampu lalu lintas dari satu arah yang cukup lama, sementara arah yang lain kosong, dapat menimbulkan pemborosan bahan bakar kendaraan. Bahan bakar kendaraan yang saat ini banyak digunakan berasal dari fosil yang cadangannya terbatas. Pencemaran udara melalui asap knalpot memberi dampak pencemaran udara dan sangat tidak ramah lingkungan. Lampu merah (berhenti) yang lama menyebabkan kemacetan panjang yang merugikan banyak orang dan lingkungan.

Sistem lampu lalu lintas hanya membagi waktu antara kendaraan yang berhak jalan dan kendaraan yang wajib berhenti secara berulang ulang dengan waktu berhenti (merah) dan waktu jalan (hijau) yang sudah ditentukan. Lampu lalu lintas tidak dapat mendeteksi jumlah arus kendaraan dari arah mana yang ramai dan sepi. Sehingga kemacetan panjang di salah satu titik lampu lalu lintas diakibatkan oleh ramainya kendaraan yang akan melewati persimpangan lampu lalu lintas.

2. Landasan Teori

2.1 Mikrokontroller ATmega16

2.1.1 Pengertian Mikrokontroller ATmega16

Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur Reduce Instruction Set Computing (RISC) delapan bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock. Nama AVR sendiri berasal dari Alf (Egil Bogen) and Vegard (Wollan)'s Risc processor, dimana Alf Egil Bogen dan Vegard Wollanadalah dua penemu berkebangsaan Norwegia yang menemukan mikrokontroller AVR yang kemudian diproduksi oleh Atmel.

(5)

5

2.1.2 Skema Mikrokontroller ATmega16

Gambar 2.1 Skema Mikrokontroller ATmega16

2.1.3 Spesifikasi Mikrokontroller ATmega16

Tabel 2.1 Spesifikasi Mikrokontroller ATmega16

Seri

Flash

(KBytes)

RAM (Bytes)

Pin I/O

UART

ADC 10-bit

ATmega8

8

1024

23

1

6/8

ATmega8535

8

512

32

1

8

ATmega16

16

1024

32

1

8

2.2 Light Dependent Resistor ( LDR )

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang

(6)

6

tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.(Sumisjokartono : 1985)

Gambar 2.2 LDR

3. Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Kebutuhan Alat dan Bahan 3.1.1 Analisis Kebutuhan Hardware

Perancangan prototipe sistem kontrol lampu lalu lintas otomatis ini terbagi atas dua bagian, yaitu perancangan hardware dan perancangan software. Perancangan hardware menggunakan mikrokontroller ATMEGA16 yang sudah ada dan berbagai pelengkap hardware lainnya. Sedangkan perancangan software terdiri dari perancangan program mikrokontroller.

Tabel 3.1 Kebutuhan Hardware

No. Komponen Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)

1 Mikrokontroller ATMEGA16 2 80.000 160.000 2 LCD 16x2 1 50.000 50.000 3 LED 20 100 2000 4 LDR 8 2000 16.000 5 Relay 4 3.000 12.000 6 Seven Segmen 8 6000 48.000 8 Adaptor 5V 1 35.000 35.000 9 Resistor 500 ohm 10 100 1000 10 PCB @meter 1 35.000 35.000 11 Rangka alumunium 1 25.000 25.000

(7)

7

(40x40cm) 12 Papan acrylic (40x40cm) 2 43.000 86.000 Total 470.000

3.1.2 Analisis Kebutuhan Software

Tabel 3.2 Kebutuhan Software

No Software Fungsi

1 Cadsoft Eagle Layout Editor

Digunakan untuk menggambar diagram rangkaian elektronika (wired diagram) 2 Bascom AVR Digunakan untuk menuliskan program

arduino uno dengan bahasa pemograman basic

3 Khazama Digunakan untuk mengunduh program dari BASCOM AVR ke Mikrokontroller

3.2 Perancangan Sistem

(8)

8

(9)

9

Keterangan Flowchart :

Awal alat dinyalakan maka berlanjut ke proses inisiasi program, setelah itu lampu lalu lintas akan berjalan norma seperti biasa dengan kondisi kepadatan kendaraan sepi. Selanjutnya apabila ada penambahan jumlah kepadatan kendaraan yang terdeteksi oleh sensor LDR maka sensor akan memberikan informasi kepada mikrokontroller dan mikrokontroller akan mengatur waktu nyala lampu hijau untuk lebih lama supaya mengurai kemacetan.

3.2 Rangkaian Perangkat Keras

Secara umum bagian perangkat keras yaitu elektronik.

3.2.1 Elektronik

Dalam rangkaian elektronik terdapat mainboard, mainboard terdapat dalam rangkaian mikrokontroller ATMEGA16. Di dalam mikrokontroller ATMEGA16 terdapat komponen-komponen elektronik lainnya yang mendukung rangkaian untuk dijadikan fungsi sebagai otak atau pengendali utama pada alat. Terdapat beberapa PIN mikrokontroller yang dijadikan input output. Rangkaian prototipe lampu lalu lintas otomatis ini dibagi menjadi beberapa blok, yaitu blok masukan (input), blok proses, dan blok keluaran (output).

3.2.1.1 Blok Masukan (input)

Blok masukkan dari rangkaian ini adalah sensor LDR yang berfungsi mendeteksi kepadatan kendaraan. Terdapat 2 sensor LDR yang terpasang tiap sisi jalan pada prototipe.

(10)

10

Gambar 3.1 Blok Masukan Sensor LDR

LDR digunakan sebagai pendeteksi sensor kepadatan kendaraan. LDR berfungsi sebagai saklar atau switch apabila tidak ada benda yang menutupi antara LED dengan LDR dalam hal ini benda diartikan sebagai kendaraan maka relay LDR akan bernilai 0 (nol). Sehingga informasi yang diberikan kepada mikrokontroller yaitu kondisi jalan normal. Apabila satu LDR ada yang tertutup benda maka relay akan bernilai 1 dan memberikan informasi kepada mikrokontroller kondisi kendaraan sedang. Jika kedua LDR tertutup informasi yang didapat keadaan ramai.

3.2.1.2 Blok Proses

Blok proses terdapar pada mikrokontroller ATMEGA16. Didalam mikrokontroller ATMEGA16 terdapat 28 PIN yang masing masing mempunyai fungsi. Terdapat beberapa PIN yang berfungsi sebagai input-output. PIN input yaitu berfungsi sebagai masukkan informasi dari LDR yang kemudian diproses dan menghasilkan output.

(11)

11

Gambar 3.2 Blok Proses Mikrokontroller ATMEGA16

3.2.1.3 Blok Keluaran (Output)

Blok keluaran terdiri dari LED sebagai traffic light, Seven Segmen sebagai informasi waktu nyala lampu merah, kuning, hijau (countdown timer) dan LCD sebagai informasi kondisi keramaian kendaraan pada setiap sisi jalan.

(12)

12

Gambar 3.3 Blok Keluaran LED, Seven Segmen, LCD

3.3 Rangkaian Keseluruhan

Pada bagian ini menampilkan keseluruhan dari rancangan rangkaian yang dibuat. Dari rangkaian input, process, output. Pada rangkaian mikrokontroller ATMEGA16 membutuhkan aliran tegangan sebesar 9 volt. Pada rangkaian mikrokontroller ATMEGA16 terdiri dari beberapa modul yang digunakan sebagai input dan output sebagai pengendali utama atau proses yang akan digunakan untuk mengendalikan alat. Sebagai pengendali input mikrokontroller ATMEGA16 dihubungkan dengan sensor LDR. Sedangkan pada output, mikrokontroller ATMEGA16 dihubungkan dengan LED, Seven Segmen dan LCD.

(13)

13

Gambar 3.4 Prototipe Rangkaian Keseluruhan

3.4 Perancangan Software

Software yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah Software BASCOM AVR. Perancangan program diawali dari alur flowchart yang sudah dibuat, kemudian menuliskan program pada software Bascom-AVR. Kemudian program di compile dalam ekstensi *.HEX. Selanjutnya, dengan software Khazama AVR Programmer, program didownload (dimasukan) ke Atmega16.

4 Implementasi Dan Pembahasan 4.4 Hasil Pengujian Prototipe

Prototipe ini adalah simulasi sistem lampu lalu lintas otomatis. Sistem ini menggunakan sensor LDR sebagai pendeteksi kepadatan kendaraan. Ketika sensor mendeteksi jumlah arus kendaraan dalam kondisi sedang atau ramai maka akan menghasilkan output nyala lampu hijau menjadi lebih lama, sedangkan untuk nyala lampu merah yang terdeteksi jumlah arus kendaraan sepi maka akan menyala lebih lama dan hijau lebih cepat.

(14)

14

Kategori kepadatan kendaraan dilihat dari panjang penumpukan kendaraan yang ada pada perempatan lampu merah. Diasumsikan data panjang kendaraan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Kendaraan

Kendaraan Jenis Panjang

Mobil besar Minibus 4 meter Mobil kecil City car 3 meter Kendaraan panjang dan lebar Truk dan bis 10 eter

Kendaraan yang akan melewati lampu lalu lintas yaitu bervariasi dengan bentuk dan panjang kendaraan yang berbeda beda. Berdasarkan data panjang kendaraan pada table 4.1 dapat dikategorikan kondisi kepadatan kendaraan pada sebuah perempatan lampu merah pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Kondisi Kepadatan Lalu Lintas

Kondisi Panjang Penumpukan Kendaraan Sepi Kurang dari 100 meter

Sedang 100 sampai 200 meter Ramai Lebih dari 200 meter

Dari kondisi kepadatan kendaraan di lapangan maka peletakan sensor sebagai pendeteksi kepadatan kendaraan berjarak tiap 100 meter. Sensor 1 dipasang 100 meter dari lampu lalu lintas dan sensor 2 dipasang berjarak 200 meter dari lampu lalu lintas. Ilustrasi skema dapat dilihat pada berikut :

(15)

15

Gambar 4.1 Skema Prototipe

Hasil uji coba prototipe dibuat dengan hitungan nyala waktu dalam kondisi sepi adalah hijau 5 detik dan merah 10 detik. Sehingga untuk nilai waktu nyala lampu hijau dan merah dalam kondisi sedang atau ramai dapat dilihat pada gambar dan tabel hasil uji coba berikut ini :

(16)

16

Tabel 4.3 Pengujian Sistem Kerja Prototipe

No Sisi Jalan Sensor yang menyala Kondisi (Tampil Di LCD) Waktu Nyala Lampu Hijau

Waktu Nyala Lampu Merah 1. A 0 Sepi 5 B 0 Sepi 5 5 C 0 Sepi 5 10 D 0 Sepi 5 15 2. A 1 Sedang 10 B 0 Sepi 5 10 C 0 Sepi 5 15 D 0 Sepi 5 20 3. A 1 Sedang 10 B 1 Sedang 10 10 C 0 Sepi 5 20 D 0 Sepi 5 25 4. A 1 Sedang 10 B 1 Sedang 10 10 C 0 Sepi 5 20 D 1 Sedang 10 25 5. A 1 Sedang 10 B 2 Ramai 15 10 C 2 Ramai 15 25 D 1 Sedang 10 40 6. A 2 Ramai 15 B 2 Ramai 15 15 C 2 Ramai 15 30 D 2 Ramai 15 45

(17)

17

5 Kesimpulan

5.4 Kesimpulan

Dari hasil perancangan “ PROTOTIPE SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS MENGGUNAKAN LDR SEBAGAI SENSOR KEPADATAN KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA16 “, dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Perancangan prototipe lampu lalu lintas otomatis memanfaatkan sensor LDR berbasis mikrokontroller ATMEGA16 terbagi atas dua bagian yaitu perancangan hardware dan software. Perancangan hardware terbagi atas dua buah Mikrokontroller ATMEGA16, LDR, LED, Seven Segmen dan LCD. Sedangkan perancangan software terdiri dari perancangan program basic (BASCOM). 2. Alat ini merupakan prototipe sebagai simulasi dimana sistem lampu rambu lalu

lintas biasa pada sebuah perempatan dibuat menjadi sistem lampu rambu lalu lintas yang pintar dengan adanya sensor yang dapat mendeteksi kepadatan kendaraan. Sehingga ketika jumlah kendaraan pada lampu lalu lintas terdeteksi ramai maka sistem akan bekerja dengan memprioritaskan lampu hijau (jalan) untuk lebih lama dan merah (berhenti) untuk lebih cepat.

3. Alat ini dapat diimplementasikan pada perempatan lampu lalu lintas sebagai sistem yang dapat mengurangi kemacetan atau penumpukan kendaraan pada lampu lalu lintas.

5.5 Saran

Dari perancangan sistem yang telah direalisasikan pada skripsi ini, diharapkan dapat menjadi dasar penelitian lebih lanjut, mengingat banyaknya kekurangan maka perlu pengembangan lebih lanjut pada waktu yang akan datang. Adapun saran-saran untuk skripsi ini adalah :

1. Sistem dibuat lebih pintar, misalnya dapat mendeteksi kendaraan penting seperti mobil ambulance, sehingga ketika kendaraan ambulance melintas lampu lalu lintas akan memprioritaskan arus kendaraan yag akan dilalui mobil ambulance tersebut.

2. Sistem dibuat menggunakan sensor yang lebih optimal untuk mendeteksi kepadatan kendaraan agar dapat diketahui jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya.

3. Kedepannya agar sistem ini dapat dikembangkan dan benar benar diimplementasikan pada perempatan lampu lalu lintas.

(18)

18

DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Widodo . 2010 . Elektronika Digital dan Mikroprosessor . Jogja : Andi EP, Agfianto . 2010 . Tip dan Trik Mikrokontroler AT89 dan AVR . Jogja : Gava Media Rahman, Achmad . 2003 . Keterampilan Elektronika 3 . Bandung : Ganeca Exact Rika Mayasari,2009,ANALISIS EFEKTIVITAS LAMPU LALU LINTAS

http://eprints.uns.ac.id/4660/1/134810908201008121.pdf Sumisjokartono . 1985 . Elektronika Praktis . Jakarta : Gramedia

Steven F. Barrett University of Wyoming.Arduino Microcontroller Processing for Everyone! Part I.Laramie,WY

Winot, Ardi . 2010 . Mikrokontroler AVR Atmega8/32/16/8535 dan Pemogramannya

Gambar

Tabel 2.1 Spesifikasi Mikrokontroller ATmega16
Gambar 2.2 LDR
Gambar 3.1 Diagram Blok Input Output
Gambar 3.2 Flowchart Prototype Traffic Light Control
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di wilayah Provinsi (

Berdasar akan hal itu, maka salah satu upaya yang dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penggunaan alat peraga pembelajaran PAI yaitu

Key elements of all H&S management systems Auditing & Improvement HSG 65 Setting policy Organizing Identification & assessment Procedures Communication Employee

pandangan Islam mengenai Womanology strategi marketing yang ditujukan pada wanita dengan hukum Islam, dampak yang mungkin terjadi dari strategi marketing tersebut

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai alur sistem pengiriman SMS Gateway. Pengiriman pesan melalui SMS ini ditujukan kepada masyarakat sekitar bantaran sungai agar

dengan kebutuhan. Sebagai bahan baku kerupuk rambak adalah tepung tapioka, tepung terigu, tepung rembulung dan ketela. Adapun permasalahan yang ada di daerah

Masukkan alat-alat / bahan kedalam bak alat autoclave yang sebelumnya sudah dicuci bersih dengan sabun dan air mengalir, susun dengan rapi dan diberi rongga diantara

[r]