• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

IV-1 BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang tahapan metode perancangan dan metode pelaksanaan pekerjaan bekisting precast serta pembahasan mengenai kedua metode tersebut.

4.1 Metode Perancangan

Pembuatan elemen Precast di lokasi proyek yang masih terjangkau oleh alat angkut tower crane, sehingga tidak perlu alat transport mobil selain tower crane yang dipakai selama proses ereksi. Dalam perancangan bekisting precast pilecap dan tiebeam dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

4.1.1 Menentukan syarat-syarat batas, tumpuan dan panjang bentang 4.1.2 Menentukan spesifikasi Bahan dan beban yang bekerja

Beban – beban yang bekerja :

 Beban hidup : 2,5 kN/m², Beban SDL : 1,2 kN/m², Beton : 24 kN/m³ Data Cerucuk Kayu ( Dolken ) :

 Diameter : 8 cm, Panjang : 1,2 meter Cerucuk Kayu dipasang dengan jarak per 50cm dan 56cm pada arah melebar tie beam.

4.1.3 Menghitung Pelat Precast Menentukan dimensi pelat :

Tebal Precast = 40 mm, Panjang = 1,2 m, Lebar = 0,9 m (Berat per unit precast = 1,04 ton). Kapasitas angkut pada ujung tower crane adalah 2 ton dengan demikian masih aman untuk diangkut menggunakan tower crane karena dibawah batas angkut maksimal alat.

4.1.4 Menentukan Momen yang bekerja pada pelat bekisting precast 1. Penulangan arah memanjang (Tulangan Utama)

a. Perhitungan Momen / m’

Q LL = (Asumsi beban tanah pada saat pemasangan) Q DL = (Asumsi beban pekerja pada waktu pemasangan)

Q Plat = t * γ ...( 3.1) Q Ultimate = 1,2(Q DL+ Q Plat) + 1,6(Q LL) ...( 3.2)

(2)

M Ultimate = 1/12 Q Ult (L²)) ...( 3.3) b. Perhitungan Momen / m’ (dengan PC WIRE M4-200)

 Menentukan nilai yang dibutuhkan untuk menghitung Momen ultimate As = 22/7 * (r²) * n ...( 3.4) a = , ∗ ∗∗ ...( 3.5) M Ultimate = 0,8 * As * fy (d – a/2) ...( 3.6)  Check Momen

M Ultimate > M Ultimate (Beban Luar)... (OK)

 Maka Wiremesh dapat dipergunakan untuk penulangan precast 2. Penulangan Arah Melintang (Tulangan Bagi)

Pada dasarnya langkah menghitungnya sama dengan penulangan arah memanjang.

4.1.5 Check Stage Handling (pada saat Handling)  Perhitungan Momen / m’

Q LL = (Asumsi beban orang Pekerja)

Q Plat = t * γ ...( 3.1) Q Ultimate = 1,2(Q Plat) + 1,6(Q LL) ...( 3.7) M Ultimate = 1/8 Q Ult (L²)) ...( 3.8)  Perhitungan Momen / m’ (dengan PC WIRE M4-200)

 Menentukan nilai yang dibutuhkan untuk menghitung Momen ultimate As = 22/7 * (r²) * n ...( 3.4) a = , ∗ ∗∗ ...( 3.5) M Ultimate = 0,8 * As * fy (d – a/2) ...( 3.6)  Check Momen

M Ultimate > M Ultimate (Beban saat Handling)... (OK)

 Maka Wiremesh dapat dipergunakan untuk penulangan precast 4.1.6 Analisa Kekuatan Angkur Pengangkatan

Pada perencanaan angkur dengan Baja Polos U24 (240 Mpa). Untuk angkur digunakan tulangan baja polos yang dibengkokkan bagian ujungnya seperti yang

(3)

IV-3 terlihat pada sketsa gambar dibawah ini.

Gambar 4.1 Pengangkuran Pelat Beton Precast

Gambar 4.2 Pemasangan Angkur Pelat Beton Precast

Gaya tarik nominal yang bekerja pada angkur harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

(4)

- Kekuatan baja angkur (Nsa)

Nn ≤ Nsa

Nsa = n.Are . futa , dan f uta = 1.9 ya f uta ≤ 860 MPa

Dimana: Nn = gaya tarik pada angkur (N) Nsa = kekuatan baja angkur (N) n = jumlah angkur yang ditanam Ase = luas tulangan angkur (mm2)

futa = kekuatan tarik angkur baja (MPa)

fya = kekuatan leleh tarik angkur baja (MPa)

W (berat precast) = P x l x h x bj ...( 3.9) Wd (berat precast terfaktor) = 1,2 x w...( 3.10) Gaya angkat (2 titik angkat) Nn = W / 2 ...( 3.11) - Penentuan diameter angkur berdasarkan analisa kekuatan baja angkur :

futa = 1,9 x fya ...( 3.12) Checking = futa < 860 Mpa  Oke

Nn = Nsa ( untuk menentukan diameter angkur)

Nn = 2 x ((µ x d2)/4) x futa ...( 3.13) Penentuan Kedalaman Titik Angkur :

...( 3.14)

4.1.7 Pembuatan Gambar Pelaksanaan

Gambar pelaksanaan dibuat sesuai dengan hasil desain perhitungan dan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan. pada proyek landmark modul precast dibuat 3 type panel bekisting precast. Type 1 panel ukuran 80x120cm, type 2 ukuran ukuran 100x81,5cm, dan type 3 ukuran 100x145cm. Untuk tie beam memakai type 1 sedangkan untuk pilecap memakai type 2 & 3. dengan detail masing-masing type precast untuk menghindari kesalahan atau kegagalan dari pekerjaan. Berikut gambar kerja sesuai dengan desai perhitungan yang sudah dibuat :

(5)

IV-5 Beton precast 4 cm

Tulangan pilecap  

Detail B Gambar 4.3 Gambar Kerja Pilecap dan Tiebeam

4.1.8 Proses Produksi

Untuk proses produksi bekisting dengan metode precast untuk pilecap dan tie beam dalam laporan tugas akhir ini ditampilkan dalam bagan alir (flowchart) seperti dibawah ini :

   

(6)

                               

Gambar 4.4 Diagram Alir Proses Produksi Bekisting Precast 4.2 Metode Pelaksanaan

4.2.1 Material atau Bahan

Bahan–bahan bangunan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi di dalam mendirikan atau membuat suatu bangunan. Pemilihan bahan–bahan tersebut harus benar–benar mendapat perhatian demi kelancaran pelaksanaan pembangunan dan mendapatkan kualitas bangunan yang baik.

Spesifikasi bahan yang dipergunakan pada perhitungan struktur Gedung Kantor Landmark Pluit adalah :

1. Beton untuk Pile Cap dan Tie Beam

Adukan beton ready mixed adalah adukan beton siap pakai yang dibuat PERSIAPAN FABRIKASI TULANGAN DAN CETAKAN PENAKARAN DAN PENCAMPURAN BETON PENUANGAN DAN PENGECORAN BETON FINISHING BETON PERAWATAN (CURING) BETON PEMADATAN BETON PENYIMPANAN DI STOCKYARD

(7)

IV-7 dan diolah sesuai dengan mutu pesanan sehingga pemesan dapat langsung menggunakan untuk keperluan pengecoran.

a. Mutu beton : fc’ = 31,2 Mpa (K-350) b. Ec = 4700√fc’ = 25332,084 Mpa c. Es = 200000 Mpa

2. Baja Tulangan

Tulangan baja harus bebas dari karat, sisik dan lapisan yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. Tulangan baja yang digunakan adalah Ø10 mm untuk hook dan wiremesh M4-150.

3. Kawat Pengikat Tulangan

Kawat pengikat tulangan terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1mm. Kawat ini digunakan untuk mengikat tulangan baja agar tulangan- Tulangan tersebut memiliki jarak yang tetap sesuai dengan rencana. 4. Hollow Besi

Pada proyek ini, Hollow digunakan untuk membantu pembangunan konstruksi yaitu sebagai cetakan beton precast. Hollow yang dipakai harus pada kondisi yang baik, tidak cacat dan tidak karat. Karena hanya sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pekerjaan dan sifatnya sementara, maka dipilih hollow besi ukuran 40x40 mm dengan ketebalan yang biasa.

5. Pelat Besi

Untuk Join antar panel beton precast digunakan pelat sambung ukuran 40x40x4 mm dengan cara di las.

6. Multiplek

Multiplek digunakan untuk acuan cetakan beton precast. Dengan menggunakan triplek phenol film hasil pengecoran akan lebih padat dan permukaan rata. Dalam proyek ini digunakan bahan Triplek Penol Film 12 mm.

7. Material yang digunakan pada sambungan (Grouting Material) Conbextra 4.2.2 Peralatan Kerja

Selain bahan bangunan, dalam pelaksanaan bekisting precast ini juga diperlukan adanya peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan

(8)

pelaksanaan pekerjaan. Sebagaimana halnya pengadaan barang, maka dalam pengadaan dan pemilihan peralatan kerja harus dilakukan kiat khusus agar pemilihan jenis peralatan kerja tersebut dapat menghasilkan efektifitas dan produktifitas alat yang optimal, antara lain :

a. Merinci mengenai peralatan yang dibutuhkan.

b. Memperhitungkan banyaknya alat yang akan dipakai sesuai dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanaan.

c. Memperhitungkan kapasitas alat.

d. Memperhitungkan biaya alat (sewa/beli, pemeliharaan, dll). e. Memperhitungkan daya tahan alat.

Peralatan-peralatan yang digunakan pada perencanaan konstruksi bekisting precast untuk pilecap dan tie beam Proyek Landmark Jakarta adalah:

1. Air Compressor

Air Compressor adalah alat penghasil udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan kawat

bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Gambar 4.5 Air Compressor 2. Bar Bender

Bar bender digunakan untuk membengkokkan tulangan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

3. Bar Cutter

Digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai panjang yang ditentukan.

(9)

IV-9 Gambar 4.6 Bar Bender Gambar 4.7 Bar Cutter 4. Bucket dan Pipa Tremie

Concrete bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer

concrete sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan

slump dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka beton dari

truck mixer concrete dituangkan kedalam Concrete bucket, kemudian

pengangkutan dilakukan dengan bantuan tower crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang sebagai operator concrete bucket yang bertugas untuk membuka atau mengunci agar cor-an beton tidak tumpah pada saat dibawa ke area pengecoran dengan tower crane.

Concrete bucket yang digunakan pada proyek ini mempunyai kapasitas

sebesar 0,8 m3 dan berat concrete bucket adalah 300 kg.

Pipa tremie adalah pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat pengecoran. Pipa tremie biasa dipasang pada ujung bawah concrete bucket sehingga beton yang keluar dari concrete bucket tidak langsung jatuh dan menumbuk lokasi pengecoran. Usahakan sedekat mungkin antara pipa tremie dengan permukaan beton lama, hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton. Pipa tremie yang digunakan pada proyek ini adalah jenis hoist tremie pipe dengan diameter 8”.

(10)

5. Concrete Vibrator

Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk memadatkan adukan beton, meningkatkan homogenitas adukan pada saat pengecoran, mengeluarkan gelembung-gelembung udara sehingga tidak terjadi rongga udara setelah pengerasan beton dan berfungsi untuk meratakan beton ke segala arah, serta dapat menjangkau celah-celah terjauh di dalam bekisting.

Gambar 4.8 Bucket Gambar 4.9 Vibrator 6. Tower Crane

Digunakan untuk mengangkat panel beton bekisting precast dari lokasi

stock yard ke tempat pemasangan.

7. Truk Mixer

Truck mixer adalah kendaraan pengangkut adukan beton ready mix dari tempat pembuatannya ke lokasi proyek. Mixer Truck yang digunakan pada proyek ini adalah dari PT. ADHIMIX PRECAST yang menyuplai beton siap pakai.

8. Theodolite

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan elevasi dan as bangunan dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).

(11)

IV-11 9. Waterpass

Waterpass digunakan untuk menentukan titik–titik elevasi bangunan dan mengecek kedataran elevasi.

Gambar 4.10 Theodolite Gambar 4.11 Waterpass 10. Alat-Alat Perkakas seperti palu, meteran, benang, gergaji, kapak dan lain

lain.

4.2.3 Pelaksanaan Pekerjaan

Gambar 4.12 Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan pembongkaran batako terpasang menjadi metode precast bekisting

1. MULAI 2. PEKERJAAN BONGKAR 3. PERAPIHAN AREA 4. PEMBUANGAN PUING 5.PEKERJAAN PERSIAPAN 6. PEMBESIAN PRECAST 7. PENGECORAN PRECAST 8. PENEMPATAN PRECAST DI STOCK YARD 10. SELESAI 9. INSTALL BEKISTING PRECAST

(12)

Gambar 4.13 Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan untuk Metode Precast bekisting 4.2.4 Pekerjaan Bongkar Batako

Sebelum pemasangan bekisting precast pilecap dan tie beam dilapangan dilaksanakan. pada beberapa bagian titik ada yang sudah terlanjur dipasang bekisting batako. Untuk itu harus dilakukan pekerjaan pembongkaran batako tersebut. Adapun pekerjaan pembongkaran meliputi :

1. Pastikan arah memukul kearea luar konstruksi untuk meminimalisir area agar tidak kotor dari pecahan puing.

2. Proses pembongkaran batako menggunakan bodem sampai habis.

3. Elevasi dicek kerataanya sesuai dengan gambar. kemudian puing batako diangkut alat yang dibuat dari papan menyerupai gerobak.

4. Puing diletakkan pada area kondisi tanah yang dianggap paling lembek sebagai urugan. Setelah area bersih lalu perkuatan cerucuk kayu mulai dipatok sesuai dimensi pada gambar.

MULAI PEKERJAAN PERSIAPAN PEMBESIAN PRECAST PENGECORAN PRECAST PENEMPATAN PRECAST DI STOCK YARD 10. SELESAI INSTALL BEKISTING PRECAST

Untuk pekerjaan bekisting precast dibuat ada 2 tipe antara lain :

(1) Pekerjaan precast yang dipasang pada titik dengan bekisting batako sudah terpasang. Dimana untuk tipe 1, batako terpasang dibongkar dulu sampai bersih kemudian diganti dengan metode precast bekisting. Urutan pelaksanaannya seperti pada diagram alir pada gambar 4.12

(2) Pekerjaan precast dipasang pada area baru atau area belum dipasang bekisting batako. Maka urutan pelaksanaannya seperti diagram alir pada gambar 4.13

(13)

IV-13 Triplek Penol film

12 mm Hollow 40x40 mm 4.2.5 Pekerjaan Persiapan

Sebelum dilaksanakannya pembuatan bekisting precast beton, maka diperlukan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan meliputi:

5. Pembuatan casting area sebagai tempat untuk pembuatan precast

6. Membersihkan dan memastikan bahwa permukaan benar-benar rata agar menghasilkan precast yang presisi dan baik

7. Pemasangan plywood diatas area stock yard dan Mengukur ukuran precast.

8. Pemasangan besi hollow sebagai batas acuan untuk ukuran precast yang akan dicetak.

Gambar 4.14 Pekerjaan pembuatan Casting Area

(14)

Wiremesh M4-150 Hollow 40x40 mm

Hook Ø10 mm (untuk pengangkatan precast) 4.2.6 Pekerjaan Pembesian

Tulangan pada struktur beton berfungsi untuk menahan gaya tarik, tekan, lentur, geser, dan puntir. Perencanaan precast mengikuti SNI Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Berikut ini adalah langkah-langkah :

 wiremesh digelar di area kerja yang telah dibatasi dengan besi hollow 40x40 pada posisi mengambang dengan menggunakan beton pengganjal.  pemotongan wiremesh sesuai cutting list dan bending besi sesuai Bar

Bending schedule (BBS).

 Letakkan hook diatas wiremesh lalu ikat dengan kawat. Pastikan posisi pembesian sudah benar sesuai gambar detail.

(15)

IV-15 4.2.7 Pekerjaan Pengecoran

Pekerjaan pengecoran merupakan kelanjutan dari pekerjaan penulangan dan bekisting.

Berikut ini adalah langkah-langkah dari pekerjaan pengecoran :

 Beton ready mix yang berasal dari truk mixer dituang ke lokasi pengecoran. pada proyek ini digunakan sistem pengecoran dengan menggunakan bucket yang berkapasitas sekitar 0.7 m3 dan diangkut dengan menggunakan tower crane. lalu diratakan secara manual dan diratakan dengan menggunakan vibrator beton.

 Setelah pengecoran selesai, dilakuakn perataan permukaan dengan menggunakan roskam plat.

 pada proses perawatan (Curing) Tutup area pengecoran beton precast dengan menggunakan plastik cor untuk mencegah terhadap kotoran.

(16)

Gambar 4.18 Proses pengerasan dan curring 4.2.8 Pekerjaan Penempatan Precast di stock yard

Setelah panel sudah mengeras dan kering, dalam proyek ini umur angkat beton

precast adalah 12 jam. Panel diangkat menggunakan tower crane lalu di

tempatkan pada area stock yard yang sudah tersedia. Panel beton precast diletakkan menyandar pada tempat yang sudah dibuat sebelumnya. Sandaran dibuat dari hollow vertikal 2 buah dengan cara dilas. Dalam penempatannya bagian bawah panel diberi alas plywood bekas dan diatasnya diberi hollow agar lebih mudah dalam pengangkatannya sebelum di install.

(17)

IV-17 Gambar 4.19 Penempatan Panel Precast di Stock yard

4.2.9 Pekerjaan Kayu Dolken untuk Perkuatan

Sebelum pekerjaan perawatan selesai, kayu dolken sudah siap pada beberapa titik yang ingin dipasang. Untuk jarak dan kedalaman harus sesuai dengan gambar kerja yang sudah disetujui. Berikut langkah-langkahnya :

1. Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah.

2. Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda menyesuaikan modul panel bekisting.

3. Ratakan bagian ujung dolken kayu yang akan dipukul.

(18)

4. Tegakkan tiang cerucuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan stabil dan tetap tegak lurus.

5. Pukul dolken kayu dengan palu pcmukul pada ujung atas cerucuk yang sudah diberi topi sampai kedalaman rencana.

6. Ukuran Dolken yang dipakai adalah ukuran diameter 8 cm dengan panjang 1,2 meter dipasang dengan jarak tertentu sesuai gambar.

7. Pastikan bahwa elevasi kepala dolken kayu semua sama rata sesuai elevasi yang diinginkan.

4.2.10 Pemasangan Bekisting Precast Pekerjaan pemasangan bekisting precast

1. Kaitkan hook yang terdapat pada sling tower crane terhadap besi tambahan yang ada pada precast yang berda di stock yard. Terdapat 2 titik besi tambahan (hook) untuk panel samping dan 4 titik untuk panel bawah sehingga memudahkan pemindahan.

Gambar 4.21 Pengangkatan Panel bekisting Precast

1. Dalam penurunan bekisting precast, ada beberapa pekerja yang bersiap ditempat pemasangan untuk men-setting precast sesuai dengan gambar.

(19)

IV-19 Gambar 4.22 penurunan Panel bekisting Precast

3. Kemudian diatas tanah dasar dilapisi plastik alas cor agar beban lebih merata sehingga lebih luas bidang kontak dengan tanah lunak.

4. Pertama yang dipasang adalah panel bekisting bagian bawah sebagai pengganti lantai kerja, lalu sisi samping bagian vertikal bekisting seperti membentuk huruf U, kemudian antar bagian disambung dengan plat besi lalu dilas.

5. Sebelum dilas dipasang kaso untuk bekisting tie beam dibagian dalam, karna untuk menjaga jarak antar panel vertikal.

6. Kemudian dicek elevasinya oleh surveyor agar benar-benar sesuai dengan perencanaan.

7. Setelah memastikan semua bagian sudah disambung, kemudian mulai diurug bagian samping pilecap dan tiebeam dengan urugan tanah. 8. Setelah pemasangan bekisting precast selesai, langsung mulai

pekerjaan pembesian pilecap, tiebeam dan stek kolom serta pelat lantai basement karena menjadi satu kesatuan pekerjaan dalam pengecoran.

9. Setelah besi sudah terpasang semua, kemudian dilakukan pengecekan/ inspeksi sebelum pengecoran (cek tulangan, kebersihan, dll). Setelah itu baru kemudian dilakukan pengecoran menyeluruh pada area slab. 10. Proses pengecoran dengan menggunakan bantuan vibrator dan di

selesaikan dengan menggunakan mesin trowel.

(20)

menggunakan plastic+curing compound.

Gambar 4.23 Perletakan dan sambungan Panel bekisting Precast 4.3 Pembahasan

Dalam kajian ini Metode Perancangaan pertama yang dilakukan adalah tahap penentuan syarat-syarat batas yang sudah diatur dalam SNI. Untuk menentukan dimensi maka perlu ditentukan dulu bahan yang digunakan dan beban-beban yang bekerja. Beban yang bekerja meliputi beban mati (dead load), beban hidup (live

load) dan beban kombinasi. Untuk membantu menahan beban yang bekerja

dipasang perkuatan khusus. Pada bagian bawah panel precast dipasang cerucuk kayu/ dolken yang diharapkan mampu mempertahankan kerataan panel precast akibat kondisi tanah existing. Cerucuk kayu dengan diameter 8cm dan panjang 1,2meter dipasang dengan jarak per 50cm arah memanjang dan 56cm pada arah melebar tie beam.

(21)

IV-21 Adapun langkah-langkah perhitungan adalah (1) menentukan momen yang bekerja pada pelat precast yang meliputi penulangan arah memanjang dan melintang pelat precast. Dimana Momen Ultimate precast harus lebih besar daripada Momen Ultimate luar (2) kemudian kontrol check pada saat handling dimana Momen Ultimate lebih besar daripada Momen ultimate saat handling. (3) analisa kekuatan angkur pengangkatan atau Hook. Gaya tarik nominal yang bekerja pada angkur harus memenuhi ketentuan-ketentuan yaitu :

 Kekuatan pecah beton dari angkur tunggal terhadap gaya tarik (Nb), dimana gaya tarik angkur (Nn) ≤ Nb

 Kekuatan baja angkur (Nsa) ≥ Nn

 Penentuan diameter angkur berdasarkan analisa kekuatan baja angkur dan  Penentuan kedalaman titik angkur

Setelah semua perhitungan sudah memenuhi batas-batas yang di ijinkan berlanjut ke tahap pembuatan gambar pelaksanaan. Gambar yang dibuat sesuai dengan hasil desain perhitungan dan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan. Gambar dibuat dengan detail untuk menghindari kesalahan atau kegagalan dari pekerjaan.

Peninjauan tempat/lokasi yang dipilih sebagai tempat fabrikasi adalah yang memenuhi dimensi yang sudah dibuat dalam gambar kerja. Tempat fabrikasi tidak boleh dicampur dengan pekerjaan lain karena akan menghambat proses fabrikasi. Pembuatan elemen Precast di lokasi proyek yang masih terjangkau oleh alat angkut tower crane, sehingga tidak perlu alat transport mobil selain tower crane yang dipakai selama proses ereksi.

Dari metode perancangan yang sudah dibuat akan mempengaruhi Metode Pelaksanaannya. Untuk menyusun metode pelaksanaan dibuat sesuai desain perhitungan. Untuk metode pelaksanaan dibuat dua tipe yaitu : (1) Pekerjaan precast yang dipasang pada titik dengan bekisting batako sudah terpasang. Dimana untuk tipe 1, batako terpasang dibongkar dulu sampai bersih kemudian diganti dengan metode precast bekisting. Urutan pelaksanaannya seperti pada diagram alir pada gambar 4.12 (2) Pekerjaan precast dipasang pada area baru

(22)

atau area belum dipasang bekisting batako. Maka urutan pelaksanaannya seperti diagram alir pada gambar 4.13

Pada tahap awal pelaksanaan mempersiapkan bahan dan material yang akan dipakai. Bahan yang dipakai untuk bekisting precast di proyek landmark jakarta adalah baja tulangan tipe wiremesh M4-150, kawat pengikat, Hollow besi 40x40 sebagai cetakan, multiplek penol film 12mm sebagai alas. Panel precast dibuat tiga segmen, sisi samping kanan dan kiri serta sisi bawah. Untuk sambungan antara panel menggunakan plat yang ditanam pada masing-masing precast yang kemudian dilas. Selain bahan bangunan, dalam pelaksanaan bekisting precast ini juga diperlukan adanya peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. agar pemilihan jenis peralatan kerja tersebut dapat menghasilkan efektifitas dan produktifitas alat yang optimal, antara lain :

 Merinci mengenai peralatan yang dibutuhkan.

 Memperhitungkan banyaknya alat yang akan dipakai sesuai dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanaan.

 Memperhitungkan kapasitas alat.

 Memperhitungkan biaya alat (sewa/beli, pemeliharaan, dll).  Memperhitungkan daya tahan alat.

Peralatan-peralatan yang digunakan pada perencanaan konstruksi bekisting precast untuk pilecap dan tie beam Proyek Landmark Jakarta adalah:

 Air Compressor untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton.

 Bar bender digunakan untuk membengkokkan tulangan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

 Bar Cutter Digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai panjang yang ditentukan.

 Bucket dan Pipa Tremie untuk pengecoran dengan tower crane  Tower crane untuk mengangkat panel beton bekisting precast.

 Truck mixer adalah kendaraan pengangkut adukan beton ready mix dari tempat pembuatannya ke lokasi proyek.

(23)

IV-23  Alat-Alat Perkakas seperti palu, meteran, benang, gergaji, kapak dan lain

lain.

Pelaksanaan Pekerjaan siap dilaksanakan jika alat dan bahan sudah terpenuhi. Adapun pekerjaaan persiapan meliputi pembuatan casting area, membersihkan lokasi, pemasangan bekisting/cetakan sesuai dengan ukuran agar menghasilkan precast yang presisi dan baik.

Setelah pekerjaan persiapan selesai pekerjaan pembesian bisa dimulai. Tulangan pada struktur beton berfungsi untuk menahan gaya tarik, tekan, lentur, geser, dan puntir. Berikut ini adalah langkah-langkah :

 wiremesh digelar di area kerja yang telah dibatasi dengan besi hollow 40x40 pada posisi mengambang dengan menggunakan beton pengganjal.  pemotongan wiremesh sesuai cutting list

 Letakkan hook diatas wiremesh lalu ikat dengan kawat. Pastikan posisi pembesian sudah benar sesuai gambar detail.

Setelah tahap pembesian dilanjutkan dengan tahap pengecoran. pada proyek ini digunakan sistem pengecoran dengan menggunakan bucket yang berkapasitas sekitar 0.7 m3 dan diangkut dengan menggunakan tower crane. lalu diratakan secara manual dengan menggunakan vibrator beton. pada proses perawatan (Curing) Tutup area pengecoran beton precast dengan menggunakan plastik cor untuk mencegah terhadap kotoran. dalam proyek ini umur angkat beton precast adalah 12 jam. Panel diangkat menggunakan tower crane lalu di tempatkan pada area stock yard yang sudah tersedia. Panel beton precast diletakkan menyandar dari hollow vertikal 2 buah dengan cara dilas. Untuk bagian bawah panel diberi alas plywood bekas.

Pada pekerjaan peng-installan precast sebelum dipasang dititik lokasi pemasangan diberi perkuatan cerucuk kayu/dolken. Cerucuk kayu berguna untuk menstabilkan kerataan elevasi panel bagian bawah precast. jika cerucuk kayu sudah cukup kuat, baru precast dipasang dilokasi yang sudah siap. Kemudian precast diangkat dari stock yard menggunakan tower crane, kaitkan kedua hook yang sudah tersedia. Dalam penurunannya ditempat pemasangan

(24)

ada beberapa pekerja yang bersiap untuk men-setting precast sesuai dengan gambar. Diatas tanah dasar dilapisi plastik alas cor agar beban lebih merata sehingga luas bidang kontaknya dengan tanah lunak. sebelum dilas dipasang kaso untuk menjaga jarak antar panel vertikal. Kemudian cek elevasi agar benar-benar sesuai dengan gambar perencanaan. Pastikan semua bagian sudah tersambung, lalu dimulai urugan tanah pada bagian samping luar. Setelah selesai pemasangan bekisting langsung bisa dimulai pekerjaan pembesiannya. Untuk pemakaian metode precast bekisting untuk pilecap dan tie beam pada umumnya masih tergolong metode yang relatif baru. Karena masih banyak yang menggunakan metode konvesional (batako). Dikarenakan dalam penelitian ini mempunyai batasan masalah, hanya membahas metode perancangan dan metode pelaksanaan dari sisi manajemen konstruksi (MK). maka untuk mengetahui dari tingkat efektifitas dan tingkat efisien yang lebih jelas perlu dikaji tersendiri. dalam hal ini perbandingan terhadap biaya dan waktu antara bekisting batako dan metode precast bekisting. Dari tingkat kekuatan struktur juga perlu dikaji tersendiri terhadap momen atau beban-beban yang bekerja pada bekisting precast pilecap dan tie beam.

Gambar

Gambar 4.1 Pengangkuran Pelat Beton Precast
Gambar pelaksanaan dibuat sesuai dengan hasil desain perhitungan dan  digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan
Gambar 4.4 Diagram Alir Proses Produksi Bekisting Precast  4.2 Metode Pelaksanaan
Gambar 4.8 Bucket               Gambar 4.9 Vibrator  6.  Tower Crane
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sport Socialization. Siedentop banyak membahas model ini dalam buku yang berjudul “ Quality PE Through Posi- tive Sport Experiences: Sport Educa- tion ”. Inspirasi

Sebenarnya terdapat beberapa macam VSC serta senyawa yang berbau lainnya di dalam rongga mulut, akan tetapi hanya terdapat tiga jenis VSC penting yang merupakan

Sebagai indikator penyembuhan ikan lele dari penyakit kuning adalah konsentarsi bilirubin dalam serum darah, enzim transaminase dalam darah yaitu SGPT dan SGOT,

Berdasarkan hasil proses perancangan Prototype Alat pengukur jarak dan pengukur sudut kemiringan menggunakan sensor ultrasonic dan Accelerometer berbasis arduino nano yang

Pada wanita yang sudah berkeluarga selain pemeriksaan colok dubur, perlu juga dilakukan colok vagina guna melihat kemungkinan adanya kelainan di dalam alat kelamin wanita, antara

Bailey, Methods of Social Research (New York: A Division of Macmillan Publishing Co. Lawrence Neuman juga menjelaskan, bahwa penelitian lapangan juga sering disebut etnografi

(2) Menunjukkan bahwa 9 sampel seronegatif yang telah ditetapkan dengan dua uji yaitu ELISA dan UAL, dapat dideteksi sebagai sampel seronegatif toksoplasmosis

Pada #T kontras, gambaran karateristik penyangatan metastasis hepar ditentukan dari tumor primernya. Kebanyakan lesi metastasis adalah hipovaskuler. 6tulah sebabnya pada