PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN IPA
SISWA KELAS V SD NEGERI SINGOPURAN 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh:
MAULANA AGUNG PRABOWO NIM A510110036
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN IPA
SISWA KELAS V SD NEGERI SINGOPURAN 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Maulana Agung Prabowo, A510110036, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015, xv + 149 halaman.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar melalui strategi Example Non Example pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Singopuran 2. Penelitian ini yang menjadi subjek penerima tindakan siswa kelas V SD Negeri Singopuran 2 yang berjumlah 26 siswa, subjek pelaku tindakan adalah guru kelas V dan peneliti. Obyek penelitian adalah motivasi belajar dengan menggunakan strategi Example Non Example. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validasi dengan cara triangulasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa kelas V, dapat dilihat dari motivasi belajar siswa yang terdapat empat indikator. Tekun menghadapi tugas sebelum tindakan sebesar 38% dan meningkat pada siklus II sebesar 85%. Ulet menghadapi kesulitan sebelum tindakan sebesar 35% dan meningkat pada siklus II sebesar 85%. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin sebelum tindakan sebesar 46% dan meningkat pada siklus II sebesar 88%. Senang, rajin belajar dan penuh semangat sebelum tindakan sebesar 38% dan meningkat pada siklus II sebesar 92%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi Example Non Example dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Singopuran 2 Tahun Ajaran 2014/2015.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Peran lembaga pendidikan
sangat menyokong berhasilnya suatu proses belajar mengajar dan membantu
mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai modal bagi
pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya dalam peningkatan kualitas
pendidikan, salah satunya dengan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di sekolah.
Proses pembelajaran di sekolah merupakan tanggung jawab guru. Guru
sebagai pendidik yang berhubungan dengan anak didik harus ikut serta
memperhatikan dan bertanggungjawab atas kemajuan serta meningkatkan hasil
belajar siswa. Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah memiliki keterampilan
mengajar dan menguasai model-model pembelajaran, hal ini akan dapat
memotivasi siswa untuk lebih aktif belajar.
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan peneliti di kelas V SD
Negeri Singopuran 2 terlihat bahwa dari 26 siswa hanya ada 10 siswa yang
mempunyai motivasi tinggi, hal itu dibuktikan bahwa hanya 10 siswa tersebut
yang memperhatikan dan aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut terjadi
karena ketika guru mengajar masih menggunakan metode ceramah dan memberi
contoh tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan belajar.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka perlu dilakukan perbaikan
pembelajaran yakni dengan menggunakan salah satu model pembelajaran. Model
Examples Non Examples. Pembelajaran Examples Non Examples ini merupakan model pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil, dimana siswa dituntut
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi pembelajaran.
Model pembelajaran Examples Non Examples adalah model pembelajaran
yang memaparkan materi dengan memberi contoh-contoh soal, yang dapat
membantu siswa lebih memahami materi pelajaran untuk mencapai hasil yang
optimal. Adapun kelebihan model pembelajaran Examples Non Examples ini yaitu
siswa lebih kritis dalam menganalisa materi pelajaran yang disampaikan dan
masing-masing siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Oleh
karena itu, penulis mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Examples Non Examples sebagai solusi terhadap rendahnya motivasi belajar siswa. Diharapkan, model pembelajaran ini dapat meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menjadikan masalah ini
menjadi suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul “Peningkatan Motivasi
Belajar Melalui Strategi Example Non Example Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri Singopuran 2 Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Singopuran 2 kecamatan
Kartasura kabupaten Sukoharjo pada peserta didik kelas V. Adapun penelitian ini
akan dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu mulai bulan November 2014 sampai
(PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaki mutu praktik
pembelajaran di kelas (Kunandar, 2013: 45).
Prosedur PTK biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat
permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan. Dalam
setiap siklus terdapat langkah yang harus dilakukan yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, refleksi.
Dalam penelitian ini subjek pelaku tindakan yaitu guru kelas V SD Negeri
Singopuran 2. Sedangkan subjek penerima tindakan yaitu siswa kelas V SD
Negeeri Singopuran 2 yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 12 siswa
laki-laki.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelirian ini adalah
wawancara, observasi, dokumentasi, tes. Menurut Hopkins, David (2011: 190)
mengatakan bahwa wawancara dapat berlangsung dalam empat kondisi: dapat
dilaksanakan antara guru dengan siswa, peneliti dengan siswa, siswa dengan
siswa, guru dan peneliti. Menurut Wijaya Kusuma dan Dedi Dwi Tagama (2010:
66) mengatakan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Dalam
penelitian ini menggunakan obsyervasi terstruktur karena hasil yang diperoleh
nantinya bersifat factual dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan peneliti. Menurut
Iskandar (2012: 73) dokumentasi merupakan penelaahan terhadap
refereni-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian.
referensi-referensi, foto-foto, rekaman kaset, seperti (rapor siswa dan absensi
siswa).
Teknik analisis data dari penelitian ini adalah dengan analisis interaktif.
Adapun langkah-langkah analisis data model interaktif meliputi pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada pengumpulan
data, data-data yang diperoleh di lapangan dicatat atau direkam dalam bentuk
naratif, yaitu uraian data yang diperoleh dari lapangan apa adanya komentar atau
pendapat dari peneliti atas fenomena yang ditemui di lapangan. Reduksi data
merupakan proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari data lapangan.
Reduksi data dilakukan terus menerus selama penelitian dilaksanakan. Pada tahap
penyajian data disajikan data hasil temuan di lapangan dalam bentuk teks
deskriptif naratif. Dan penarikan kesimpulan merupakan upaya memakai data
yang disajikan dengan mencermati pola-pola, keteraruran, kejelasan, dan
hubungan sebab akibat. Dalam melakukan penarikan kesimpulan selalu dilakukan
peninjauan terhadap penyajian data dan catatan lapangan melalui diskusi tim
peneliti.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti
pada siswa kelas V SD Negeri Singopuran 2 mengenai motivasi belajar siswa.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan dua siklus yang mana setiap siklus ada dua
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V di SD
Negeri Singopuran 2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menemukan
permasalahan pada siswa kelas V di SD Negeri Singopuran 2 yaitu rendahnya
motivasi belajar siswa. Hal itu berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan
peneliti di kelas V SD Negeri Singopuran 2 terlihat bahwa dari 26 siswa hanya
ada 10 siswa yang mempunyai motivasi tinggi, hal itu dibuktikan bahwa hanya 10
siswa tersebut yang memperhatikan dan aktif dalam proses pembelajaran. Hal
tersebut terjadi karena ketika guru mengajar masih menggunakan metode ceramah
dan memberi contoh tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan belajar.
Dengan rendahnya motivasi belajar IPA siswa kelas V kemudian peneliti
menerapkan strategi Example Non Example. Menurut Miftahul, Huda (2013: 234)
Example non Example adalah strategi yang menggunakan media gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pembelajaran. Menurut Miftahul, Huda (2013:
235), langkah-langkah strategi pembelajaran Example Non Example adalah sebagai berikut:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP. 3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memerhatikan/menganalisis gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. 6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
yang dimiliki siswa kelas V SD Negeri Singopuran 2 mengalami peningkatan.
Dari siklus I pertemuan 1 terdapat 13 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi,
siklus I pertemuan 2 terdapat 16 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi,
siklus II pertemuan 1 terdapat 20 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi,
siklus II pertemuan 1 terdapat 20 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi,
dengan rincian pencapaian indikator motivasi belajar sebagai berikut: siswa yang
tekun menghadapi meningkat dari 50% (siklus I pertemuan 1), 62% (siklus I
pertemuan 2), 77% (siklus II pertemuan 1), 85% (siklus II pertemuan 2), siswa
yang ulet menghadapi kesulitan meningkat dari 46% (siklus I pertemuan 1), 58%
(siklus I pertemuan 2), 81% (siklus II pertemuan 1), 85% (siklus II pertemuan 2),
siswa yang selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin meningkatkan 54%
(siklus I pertemuan 1), 69% (siklus I pertemuan 2), 77% (siklus II pertemuan 1),
88% (siklus II pertemuan 2), siswa yang senang dan rajin belajar, penuh
semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin dapat mempertahankan
pendapat-pendapat meningkat dari 50% (siklus I pertemuan 1), 69% (siklus I pertemuan 2),
88% (siklus II pertemuan 1), 92% (siklus II pertemuan 2).
D. SIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti di kelas V SD
Negeri Singopuran 2 dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran IPA melalui
penerapan strategi Example Non Example dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi juga dapat dilihat dari pencapaian setiap indikator
DAFTAR PUSTAKA
Hopkins, David. 2011. Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi(GP Press Group).
Kusuma, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata Puri Media.