• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil dan Analisis. f brb. Analisis dengan frekuensi resolusi tinggi mengunakan FFT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil dan Analisis. f brb. Analisis dengan frekuensi resolusi tinggi mengunakan FFT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Hasil dan Analisis

• Analisis dengan frekuensi resolusi tinggi mengunakan FFT

– Frekuensi resolusi tinggi dari fast fourier transform (FFT) berhubungan

dengan total panjang rentang waktu untuk memperhatikan banyaknya

sample data pada arus stator.

– Jika terjadi kerusakan bars rotor maka akan terjadi adanya frekuensi

lain/sideband yang terjadi pada spektrum arus stator. Frekuensi lain

tersebut membentuk 2 frekuensi sideband.

13

s

f

f

brb

1

2

s

s

NT

N

f

f

1

 N: Jumlah banyak sample arus stator

 Ts: Waktu sampling

 Fs: Frekuensi sampling

 F: Frekuensi sumber

 s: Slip

(2)

Hasil dan Analisis

• Hasil motor keadaan normal

(A)

(B)

(3)

Hasil dan Analisis

• Perbandingan kerusakan bars rotor

15

normal

1 broken bars

2 broken bars

(4)

Hasil dan Analisis

(5)

Hasil dan Analisis

• Gambar diatas menunjukkan kondisi arus stator pada saat beban 40%

dengan mengalami kerusakan dua bars rotor. Slip 0.0335, Dengan

menggunakan persamaan rumus (5), 60(1

(2 x 0.0335)), maka batas

frekuensi lain yang terjadi adalah sekitar 55.98 Hz dan 64.02 Hz.

• Banyak data yang di ambil untuk frekuensi resolusi tinggi adalah 500000

data. Frekuensi sampling sebesar 50000 Hz, waktu sampling 20s. Dari

persamaan (1) maka di dapatkan frekuensi resolusi sebesar 1x10-7 Hz.

(6)

Hasil dan Analisis

• Hasil simulasi dan perhitungan

Jumlah kerusakan bars rotor

Slip (%)

Nilai Perhitungan Fast Fourier Transform (FFT) (1 - 2s) f Hz (1 + 2s) f Hz (1 - 2s) f Hz Amplitude (dB) (1 + 2s) f Hz Amplitude (dB) 0 3.29 56.052 63.948 56.05* 0.0159* 63.94* 0.0230* 1 4.17 54.996 65.004 56.17 0.1678 63.80 0.1290 2 4.69 54.372 65.628 54.65 0.1828 65.33 0.1516 3 5.92 52.896 67.104 53.31 0.3081 66.66 0.3470 4 6.40 52.320 67.680 53.64 0.6105 66.38 0.5354 5 6.50 52.200 67.800 51.45 0.6810 68.57 0.6830 Jumlah kerusakan bars rotor Slip (%)

Nilai Perhitungan Fast Fourier Transform (FFT) (1 - 2s) f Hz (1 + 2s) f Hz (1 - 2s) f Hz Amplitude (dB) (1 + 2s) f Hz Amplitude (dB) 0 2.78 56.664 63.336 56.66* 0.0203* 63.33* 0.0191* 1 3.12 56.256 63.744 56.25* 0.0175* 63.56* 0.0181* 2 3.35 55.980 64.020 52.45 0.1143 67.47 0.0717 3 4.17 54.996 65.004 50.02 0.3663 70.00 0.3359 4 7.82 50.616 69.384 51.45 0.6884 68.57 0.6522

 100% Pembebanan

 80% Pembebanan

(7)

Hasil dan Analisis

Jumlah kerusakan bars rotor Slip (%)

Nilai Perhitungan Fast Fourier Transform (FFT) (1 - 2s) f Hz (1 + 2s) f Hz (1 - 2s) f Hz Amplitude (dB) (1 + 2s) f Hz Amplitude (dB) 0 3.08 56.310 63.690 56.31* 0.0179* 63.69* 0.0155* 1 3.35 55.977 64.022 55.97* 0.0132* 64.02* 0.0135* 2 3.72 55.537 64.463 50.45 0.1246 69.57 0.1036 3 4.50 54.597 65.402 50.02 0.3926 70.00 0.3404 4 5.19 53.776 66.224 50.02 0.7874 70.00 0.6512 5 6.03 52.769 67.231 48.02 1.0340 72.00 0.9330

19

Jumlah kerusakan bars rotor Slip (%)

Nilai Perhitungan Fast Fourier Transform (FFT) (1 - 2s) f Hz (1 + 2s) f Hz (1 - 2s) f Hz Amplitude (dB) (1 + 2s) f Hz Amplitude (dB) 0 3.42 55.896 64.104 55.89* 0.0126* 64.10* 0.0122* 1 3.88 55.344 64.656 55.34* 0.0116* 64.65* 0.0118* 2 4.14 57.432 62.568 46.87* 0.1067* 73.15* 0.0925* 3 7.24 51.312 68.688 49.07 0.3616 70.91 0.3657 4 7.46 51.048 68.952 48.49 0.3572 71.48 0.2892 5 8.40 49.920 70.080 48.02 1.1890 72.00 1.0500

 60% Pembebanan

 40% Pembebanan

(8)

Hasil dan Analisis

Jumlah kerusakan bars rotor Slip (%)

Nilai Perhitungan Fast Fourier Transform (FFT) (1 - 2s) f Hz (1 + 2s) f Hz (1 - 2s) f Hz Amplitude (dB) (1 + 2s) f Hz Amplitude (dB) 0 1.19 58.572 61.428 58.57* 0.0326* 61.42* 0.0292* 1 2.27 58.476 61.524 58.47* 0.0296* 61.52* 0.0291* 2 3.26 57.288 62.712 40.01* 0.1769* 80.01* 0.1925* 3 4.01 55.188 64.812 52.55 0.1397 67.52 0.1365 4 9.81 48.228 71.772 49.97 0.2807 70.00 0.2076 5 10 48.000 72.000 45.01 1.5510 75.01 1.2250 Jumlah kerusakan bars rotor Slip (%)

Nilai Perhitungan Fast Fourier Transform (FFT) (1 - 2s) f Hz (1 + 2s) f Hz (1 - 2s) f Hz Amplitude (dB) (1 + 2s) f Hz Amplitude (dB) 0 1.60 58.056 61.944 58.05* 0.0188* 61.94* 0.0217* 1 1.62 58.080 61.920 58.08* 0.0176* 61.92* 0.0218* 2 2.40 57.120 62.880 40.01* 0.1951* 80.01* 0.1955* 3 3.40 55.920 64.080 52.65 0.1117 64.95 0.0980 4 3.37 55.956 64.044 45.01 0.9230 75.01 0.8578 5 4.94 54.072 65.928 45.01 1.6960 75.01 1.314

 20% Pembebanan

 10% Pembebanan

(9)

Hasil dan Analisis

Jumlah kerusakan bars rotor Slip (%)

Nilai Perhitungan Fast Fourier Transform (FFT) (1 - 2s) f Hz (1 + 2s) f Hz (1 - 2s) f Hz Amplitude (dB) (1 + 2s) f Hz Amplitude (dB) 0 0 60 60 60* 0.1161* 60* 0.0535* 1 0 60 60 60* 0.1165* 60* 0.0609* 2 0 60 60 60* 0.1170* 60* 0.0610* 3 1.97 57.636 62.364 40.01 0.4501 80.01 0.5346 4 2.33 57.204 62.796 45.01 0.9669 75.01 0.9477 5 3.57 55.716 64.284 40.01 2.538 80.01 1.636

21

 Tanpa beban

(10)

Kesimpulan dan Saran

• Kesimpulan

– Kerusakan bars rotor dapat terlihat dengan Teknik Frekuensi Resolusi

Tinggi menggunakan FFT yang ditunjukkan munculnya frekuensi

sideband di sekitar frekuensi sumber.

– Kerusakan bars rotor yang bertambah banyak dengan pembebanan

yang semakin tinggi akan membuat frekuensi sideband semakin

banyak muncul di sekitar frekuensi sumber.

– Teknik Frekuensi Resolusi Tinggi menggunakan FFT berhubungan

dengan banyaknya data yang di ambil untuk di proeses ke bentuk

sinyal sehingga frekuensi sideband di sekitar frekuensi sumber dapat

terlihat.

– Kegagalan pembacaan pada frekuensi sideband di sekitar frekuensi

sumber di karenakan kerusakan bars rotor yang masih sedikit dan

pembebanan yang masih rendah.

• Saran

– Sistem simulasi yang di rancang dapat di aplikasikan untuk

pendeteksian kerusakan bars rotor secara on-line.

– Teknik pendeteksian supaya dikembangkan lagi karena dengan

menggunakan FFT masih terjadi fail pembacaan frekuensi sideband di

sekitar frekuensi sumber.

(11)

Daftar Pustaka

[1] Thomson WT, Rankin D. Case histories of rotor winding fault diagnosis in induction motor.

Proceedings of the 2

nd

International Conference on Condition Monitoring, University of Swansea

1987; 798-819.

[2] Manolas SJ. Analysis of squirrel cage induction motor with broken bars and rings. IEEE Transactions

on Energy Conversion 1999; 14; 1300-1305. DOI: 10.1109/60.815063.

[3] Chen S, Zivanovic R. A novel high-resolution technique for induction machine broken bar detection.

AUPEC’07, Perth, Australia, 9-12 December 2007; 1-5. DOI:

10.11099/AUPEC.2007.4548040.

[4] Bangura JF, Demerdash NA. Diagnosis and characterization of effects of broken bars and connectors

in squirrel-cage induction motor by a time-stepping coupled finite element-state space modelling

approach. IEEE Transactions on Energy Conversion 1999; 14:1167-1176. DOI: 10.1109/60.815043.

[6] Benbouzid MEH. A review of induction motors signature analysis as a medium for faults detection.

IEEE Transactions on Industrial Electronic 2000;47:984-993. DOI: 10.1109/41.873206.

[7] Thomson WT, Fenger M. Current signature analysis to detect induction motor fault. Industry

Application Magazine, IEEE 2001; 7:26-34. DOI: 10.1109/2943.930988.

[9] Hargis C, GaydonBG, Kamash K. The detection of rotor defect in induction motors. Proceedings of

IEEE Conference on Electrical Machines design an Application 1982: 216-220.

[10] Ion Boldea and Syed A. Nasar, “The Induction Machine Handbook”, CRC Press LLC Boca Raton,

London, New York, Washington D.C., 2002.

[11] C.M. Ong, Dynamic Simulation of Electric Machinery, Prentice Hall PTR, 1998, ISBN 013-723785-5.

[12] A. Bellini, G. Franceschini, and C. Tassoni, “Monitoring of induction machines by maximum

covariance method for frequency tracking,” IEEE Trans. Ind. Appl., vol. 42, no. 1, pp. 69–78,

Jan./Feb. 2006.

[13] Chen, S. and Zivanovic, R. (2009). Modelling and simulation of stator and rotor fault conditions in

induction machines for testing fault diagnostic techniques. European Transaction On Electrical

Power, 20:611-629.

Referensi

Dokumen terkait

dibandingkan dgn class I, karena beberapa reaksi hanya terjadi pd bakteri saja, tdk terjadi di manusia, seperti: ketidakmampuan manusia untuk mensintesa asam folat.... Asam Folat

Pola pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii di Perairan Gugus Pulau Nain secara umum cenderung meningkat seiring dengan perubahan waktu, baik pada masing-masing

Misalnya, suatu Bank dengan rasio modal terhadap aktiva sebesar 8% dan pertumbuhan aktiva sebesar 10% memerlukan laba yang ditahan sebanding dengan 0,76% dari rata-rata aktiva

Memahami tujuan, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari jenis teks deskriptif

6 4.2 Pengujian system secara keseluruhan Yang harus dilakukan pertama kali dalam pengujian secara keseluruhan ini adalah memastikan bahwa seluruh komponen output

Rahim (2011: 1) pengaruh minat baca di antaranya membuat seseorang memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang semakin meningkatkan pengetahuannya juga berpengaruh

Pada penelitian ini, dilakukan analisis keanekaragaman genetik pada durian asal Deli Serdang untuk memperoleh informasi keragaman genetik dan hubungan antar aksesi

Tujuan dilakukannya penelitian value engineering ini untuk mengetahui alternatif desain struktur pelat khusunya pelat atap pada proyek pembangunan Hotel Aziza Solo dan