• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG MURIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

108

-

ISSN 0216 - 3128 SuMmo, tlkk.

KAJIAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN

U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI SEMENANJUNG

MURIA

Sukirno, Rosidi, Agus Taftazani

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BAT/IN

ABSTRAK

KAJlAN KORELASI DARI KONSENTRASI Th-232 DENGAN U-238 DALAM SEDIMEN LAUT DI

SEMENANJUNG MURIA. Analisis U-238 dan Th-232 dalam cuplikan sedimen laut. berdasarkan reahi

U-238(n,y)Np-239 dan Th-232(n,y)Pa-233 telah dilakukan dengan metoda analisis aktivasi netron (AAN).

Uranium diidentifikasi melalui tenaga puncak 228,2ke V dari 239Np dan Th me/alui tenaga puncak 312 dari

2JJPa. Hasi/ konsentrasi U dan Th dalam sedimen laut masing masing (0.377:tO,02-0. 623:tO. (50) mg/kg dan

(O,575:tO,04-0,924:tO,05) mg/kg. Korelasi antar variabel bebas lokasi sampling terhadap varia bel terikat

konsentrasi Th-323 dan U-238 secara statistik ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi. Dipeloleh nilai

Th-232/U-238 tertinggi 1.83 pada sedimen di daerah Tanjung Jati B (PLTU) dengan persamaan 71/ =

-O,096+2,205U dengan koefisien korelasi (r =0,81).

ABSTRACK

ASSESSMENT THE CONCENTRATION CORRELATION OF Th-232 WITH U-238 IN SEA SEDIMENT AT

MURIA PENINSULA. The Analysis of U-238 and Th-232 was based on the reaction U-238(n, y)Np-239 and

Th-232(n,y)Pa-233 has been done using neutron activation analysis (NAA) in sea sediment samples. U-238

was identified from peak energy 228.2keV of Np-239 and Th-232,from the peak energy 312 and 300 keV of

Pa-233. The analysis result of U and the concentration sea sediment found were (O,377:tO,02-0,623:tO,050)

mg/kg and (0.575:tO, 04-0. 924:tO,(5) mg/kg. Correlation between dependent variable location of sampling

to independent variable concentration of U-238 and Th-232 was statistically shown by coefficient of

correlation. It was obtained that the highest Th-232/U-238 was 1,83 in sediment from the Tanjung Jati B

area with the relation can be approached with Th = -0.096+ 2.205U by coefficient of correlation (r = 0.81.)

PENDAHULUAN

D

i dalam kerak bumi terdapatprimordial yaitu jenis radioaktifunsur alamiahalam yang sudah terbentuk semenjak terbentuknya planet bumi ini. Unsur-unsur radioaktifyang termasuk kedalam jenis ini adalah U-238, U-235, Th-232 bersama anak luruhnya (dikenal juga dengan deret uranium dan thorium) dan K-40. Dalam peluruhan deret uranium dan thorium akan menghasilkan berbagai macam anak luruh dengan umur paro dari orde detik sampai ribuan tahun.

Uranium alam adalah campuran U-238 (tv99,3 %), U235 (tvO,7 %) dan U-234 (tvO.006 %). semua uranium ini dalam bentuk radioaktif. U-238 adalah permulaan deret uranium dan U-235 adalah awal deret actinium. Isotop uranium alam mempunyai waktu paro sangat panjang yaitu 4,5x I09 tahun untuk U-238[11. Thorium-232 yang mempunyai waktu paro 1.39x I 010 tahun

adalah unsur awal dari deret peluruhan yang berakhir pada Pb-208. Unsur thorium adalah bahan mctal yang banyak digunakan baik dalam bidang nuklir maupun dalam bidang non nuklir. Dalam industri non nuklir dapat ditemukan dalam bentuk

keramik, lampu kaos, elektrodatungsten dan berbagai macam logam alloy(l).

Perkembangan industri di Indoncsia khususnya di daerah pantai utara pulau Jawa yaitu daerah Semarang dan Gresik sudah semakin pes at. Pemerintah pada tahun 2005 mengoperasinya industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PL TU) Batubara Tanjung Jati B di Tubanan dan rencana lokasi pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PL TN) tclah dilakukan studi tapak dan studi Iingkungan pada tahun 199\ - 1996 oleh konsultan NEWJEC(2) dari Jepang. Dengan perkembangan industri tersebut tidak menutup kemungkinan terjadinya polusi terhadap lingkungan khususnya polusi zat radioaktif dan nonradioaktif. Maka perlu sedini mungkin diamati kualitas lingkungan pad a waktu sekarang dan akan datang, terutama pemantauan U-238 dan Th-232 alam disekitar daerah tersebut.

Analisis aktivasi neutron (AAN) adalah suatu metoda analisis unsur-unsur dalam suatu bahan cuplikan yang pengukurannya berdasarkan reaksi karaktcristik dari radionuklida buatan dari unsur-unsur stabil. Prinsip dasar teknik AAN ini adalah apabila suatu bahan cuplikan yang terdiri

(2)

Sukima, dkk. ISSN 0216 - 3128 109

dari berbagai unsur teQadi reaksi penangkapan neutron oleh inti unsur-unsur tersebut. Bahan cuplikan diiradiasi dalam reaktor nuklir menggunakan neutron termal sehingga unsur-unsur yang terdapat dalam bahan cuplikan akan menjadi aktif dan mengeluarkan sinar gamma(3.4). Pembuatan aktivasi radiasi dipakai sebagai teknik untuk identitikasi kualitatif dan analisis kuantitatif.

Menurut TOJO [3J dan SUKIRNO [51 salah

satu cara analisis un sur dalam suatu cuplikan baik kualitatif maupun kuantitatif adalah menggunakan teknik aktivasi neutron yang saat ini sudah berkembang pesat dan telah diterapkan dalam berbagai jenis penentuan unsur. Selain itu teknik ini bersifat instrumental atau tanpa pemisahan radiokimia sehingga tidak memerlukan terlalu banyak perlakuan yang dikerjakan.

Korelasi an tara variabel be bas lokasi sampling terhadap variabel prediktor yaitu konsentrasi Th-232 dan konsentrasi U-238 secara slalistik dilunjukkan oleh nilai koefisien korelasi(6). Analisis terhadap korelasi an tara dua radionuklida Th-232 dan U-238 digunakan korelasi linier dengan persamaan regresi linier maupun berganda dengan persamaan umumnya:

Alat

TAT A KERJA

Reaktor Nuklir Kartini, seperangkat sepektrometer gamma dengan detektor Ge(Li), timbangan Analitik Ohaus-GT 410, ayakan Karl Colb 100 mesh, lumpang tahan karat, vial polietilen, serta alat sampling sedimen Dredger

I I •• IS

Th(N03)4.5H20, U02 selulosa, sedimen laut Muria, tempat sedimen

LAlJT JAW!

u

1

Bahan

Bahan kimia (N03)2.6H20, bubuk disekitar semenanjung basah dan kering.

Sampling

Sedimen laut diambil di kawasan rencana lokasi pembangunan PL TN dan PL TU di seme-nanjung Muria. Pengambilan scdimen laut dcngan menggunakan alat sampling sedimen Dredger. Lokasi sampling dapat dilihat pad a Gambar I.

(I)

Y

=

a

+

Bx

dengan,

Y=konsentrasi Th-232 X

=

konsentrasi U-238.

Untuk menghitung koetisien korelasi 'r' memanfaatkan besaran-besaran nilai pengamatan, termasuk jumlah hasil kalinya. Jika demikian halnya, maka koefesien korelasi 'r' antara X dan Y ini, dikenal juga nama korelasi produk momen[61,

dapat dihitung menggunakan persamaan:

KETERANGAN . • =Tempilt5.'Impling I.P.8<....,., 2 -p,lemahabanQ 3 - l. LemahabanQ " -P.~yU'o.V1 ~-L.T"'I<n9Jatl '.6 -Calon TapakPlTN O.7-PlTUT,JatIB

..

'"'... ... r _ n~XY - (~X)(~Y) - ~0~X2 - (~XY }{n~y2 - (~yy}

(2) Gambar I. Peta lokasi sampling di daerah semenajung Muria

N ilai r terletak an tara - I dan I

r=-I, berarti hubungan X dan Y sempuma negatif r=0, berarti tidak ada hubungan linier X dan Y r

=

I, berarti hubungan X dan Y sempurna positif

Tujuan penelitian ini adalah tersusunnya data rona awal dalam hubungan radionuklida uranium (U-238) dan torium (Th-232) alam dalam sedimen laut di daerah calon tapak PL TN Ujung Lemahabang, semenanjung Muria, yang mengakomodasikan data lingkungan terkini dalam rangka memperoleh ijin tapak dan AMDAL PL TN.

Cara kerja

Sedimen dikeringkan dan dihilangkan dari kotoran kemudian dihaluskan lolos 100 mesh lolos dan dihomogenkan dan ditempatkan dalam wadah yang bebas kontaminasi. Sedimen dalam wadah tersebut telah siap untuk dianalisis kandungan uranium dan thoriumnya dengan metoda analisis aktivasi neutron.

Dibuat cuplikan standar sekunder torium

dari Th(N03)4.5H20 dan uranium dari

U02(N03)2.6H20 yang diencerkan dalam selulosa dengan konsentrasi I mglkg, kemudian ditimbang

(3)

110 ISSN 0216 - 3128 Sukirtlo. dkk.

masing seberat 0,J g dalam vial. Cuplikan

sedimen, standar sekunder dimasukan dalam kelongsong iradiasi.

Iradiasi cuplikan dilakukan dalam fasilitasa Lazy Susan selama 12 jam dengan fluks netron 0,58x1011 n.cm·2derl• Setelah iradiasi dihentikan kemudian didinginkan selama 6 hari dan kemudian dilakukan pencacahan radionuklida Pa-233' dengan puncak tenaga 300 dan 312 keY untuk mengetahui adanya thorium dan Np-239 dengan tenaga puncak 228,2 keY untuk uranium. Pencacahan dilakukan dengan menggunakan spektrometer gamma dengan detektor Ge(Li) selama 1.000 detik. Perhitungan yang digunakan untuk menghitung aktivitas dan konsentrasi U dan Th dalam sedimen adalah langkah-Iangkahnya sam a yang telah dikerjakan oleh SUKIRNO[7).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Secara Kualitatif

Penentuan unsur secara kualitatif dilakukan dengan menentukan tenaga dari puncak-puncak spektrum kemudian mencocokkan dengan tabel isotop. Untuk mengetahui konsentrasi U-238 dilihat dari anak luruhnya yaitu Np-239 dan Th-232 dilihat dari anakluruhnya yaitu Pa-233. Pada tenaga 311,8 keY radionuklida Pa-233 mempunyai probabilitas 33,70 % dengan umur paro 27,4 hari. sedangkan pada tenaga 277,6 keY radionuklida Np-239, mempunyai probabilitas 14, I % dan umur para 2,35 hari. Radionuklida Np-239 dan Pa-233, mempunyai lebih dari satu tenaga atau mempunyai multi tenaga gamma(8).

Tabell. Proses (n,y) dengan mcmpcrhatikan hasil nuklida hasil AAN. Rad ion u klida Nuklida diocrhatikanProbabilitasTenaga (keV)

(%)

U-238 277,614,10 Np-239 Th-232 311,8 33,70 Pa-233

Penentuan Secara Kuantitatif

Hasil kuantitatif radionuklida uranium (U-238) dan thorium (Th-232) alam yang terdapat dalam sedimen laut di semenanjung Muria disajikan pada Tabel 2, dan dapat dilihatjuga pad a Gambar 2 yang merupakan histogram perbandingan konsentrasi U dan Th terukur berbagai tempat sampling. Pada tabel maupun histogram terlihat bahwa konsentrasi Th-232 lebih besar atau lebih dominan dari pada U-238. Akan tetapi mempunyai konsentrasi yang berbeda walaupun tidak mencolok, U-238 dan Th-232 yang terdeteksi merupakan uranium dan thorium alam yang sejak terbentuknya tanah tersebut sudah ada.

/ :~.ik~~i·~·;~·(U:2JK)·1 1,(/+ ~..i ~~~_~!..~~~l}"·-I

_

•• 0,8'

1/

iIII '" II,Co2J.L:;iiI1I,1MJ

~

/r:~-::: 0.6'"'.414; '" B / ~ OA C I /

l'~

0.: / LA P LA P Brlngln P B.~r.n PLTU Lokasi Sampling -

-.---.-."

~--.---.---.---.

Gambar 2. Lokasi sampling sedimen laut di semenajung Muria

Konsentrasi rerata terendah untuk uranium adalah 0,377±0,02 mglkg terdapat pada sedimen laut Tanjung Jati yaitu daerah PLTU. sedangkan konsentrasi rerata tertinggi terdapat di 0,623±0.05 mglkg terdapat di daerah pantai Lemahabang (PLA). Konsentrasi rerata thorium terendah adalah 0,575±0,04 mglkg terdapat pada sedimen taut Lemahabang, sedangkan konsentrasi rerata tertinggi adalah 0,924±0,05mglkg terdapat di daerah pantai Bayuran.

Besaran perbandingan Th-232 dengan U-238 untuk berbagai lokasi sampling dapat dilihat pada Tabel 2. Dari Tabel 2 diketahui bahwa nilai Th-232/U-238 terbesar terdapat pada sedimen taut Tanjung Jati daerah PL TU dengan perbandingan nilai 1,83. Nilai Th-232/U-238 yang semakin besar mempunyai arti bahwa pengaruh Th-232 dalam sedimen lebih dominan dibandingkan U-232. Nilai Th-232/U-238 terkecil adalah 1,21 terdapat di sedimen laut Lemahabang, hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi U-238 akan mendekati konsentrasi Th-232 pad a daerah tersebut.

Untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara kedua radionuklida dilakukan analisis regresi dengan pendekatan persamaan linier dan persamaan yang digunakan adalah persamaan (2). Korelasi menggambarkan hubungan antara pariabcl radionukilida U-238 dan Th-232.

(4)

Sukimo, dkk. ISSN 0216 - 3128

III

-Tabel 2. Konsentrasi rerata dan perbadingan Th-232 terhadap U-238 di berbagai lokasi

sampling.

Radionuklida Perbandingan Lokasi Th-232 U-238 Th-232/U-238 Laut Lemahabang 0,575±0,04 0,474±0,021,21 Pantai Lemahabang 0,783±0,04 0,623±0,051,25 Pantai Bringin 0,721 ±0,06 0,427±0,031,67 Patai Bayuran 0,924±0,05 0,524±0,031,76

Laut Taniung Jati (PL TU)

O,692±O,O5 O,377±O,O21,83

Oari hasil perhitungan dan analisis regresi diperoleh persamaan yang menjelaskan hubungan antara konsentrasi rerata Th-232 dengan U-238 untuk berbagai sampling sedimen di semenanjung Muria, yang disajikan pad a Tabel 3. Koefesien korelasi (r) yang dibicarakan pada tabel tersebut dihitung dengan menggunakan persamaan-persamaan yang diberikan tidal lepas dari bentuk regresinya yakni regresi linier sederhana.

Tabel 3, terlihat bahwa kisaran korelasi antara 0,73 - 0,93, korelasi terbesar terdapat di sedimen pantai Bayuran yaitu sebesar 0,93 dengan perbandingan Th-232/U-238 dengan nilai 1,76 serta mempunyai persamaan Th = O,665+0,608U dan korelasi terekecil 0,72 terdapat pad a sedimen daerah pantai Lemahabang dengan perbadingan Th-232/U-238 dengan nilai 1,25 dan mempunyai persamaan Th

=

0,437+0,472U. Korelasi dengan persamaan yang ada membuktikan bahwa keeratan hubungan diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua variabel, menunjuk-kan bahwa bila radionuklida U-238 mempunyai konsentrasi naik diikuti naiknya konsentrasi Th-232 dan begitu juga sebaliknya.

Menurut SUTRISNO[IOJ ukuran korelasi konservatif diklasifikasikan sebagai interpretasi korelasi tinggi (0,800<1'< 1,000), cukup (O,600<r<

0,800), agak rendah (0,400<r<0,600), rendah (0,200<r <0,400 dan sangat rendah/ tak berkorelasi (0,00<r<0,200). Terlihat pebandingan Th-232 terhadap U-238 dalam sedimen mempunyai koefisien korelasi (r) = 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi bermakna positif antara kandungan Th-232 terdapap U-238 dalam sedimen laut dapat dikatakan hubungan antara kedua radionuklida cukup kuat di daerah lokasi Bayuran. Korelasi keempat lokasi sampling kandungan logam-logam Th-232 dan U-238 diinterpretasikan mempunyai korelasi yang bermakna yaitu mempunyai nilai korelasi cukup tinggi dan tinggi.

Nilai korelasi (r) hasiulnya positif maka hubungan antara kedua variabel bersifat sempurna dan searah, artinya apabila konsentrasi radionuklida Th-232 bertambah besar, yang diikuti konsentrasi radionuklida U-238 bertambah besar juga. Oengan mengetahui korelasi antar radionuklida Th-232 dan U-238 pada sedimen dapat membantu untuk memprediksi salah satu dari radionuklida yang diinginkan dan memudahkan penentuan data komposisi dan rona lingkungan radioaktivitas, karena sedimen laut memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap kandungan radionuklida alam, terutama radiunuklida deret uranium, deret thorium dan anak luruhnya serta K-40.

Tabel3. Perbandingan Th-232 terhadap U-238 dan persamaan korelasi untu berbagai lokasi

sampling.

Lokasi Th-232 / U-238 Persamaan linier Koefisien korelasi(r) Y

=

a+bX Laut Lemahabang 1,21 Th - 1,393-1,726U 0,87 Pantai Lemahabang 1,25 Th

=

0,437+0,472U 0,72 Pantai Bringin 1,67 Th

=

1,232+1,197U 0,70 Patai Bayuran 1,76 Th = 0,665+0,608U 0,93 Laut Ti Jati B (PL TU)

1,83 Th = -0,096+2,205U 0,81

regresi

Analisis

kelayakan

koefisien

observasi di 5 lokasi sampling

Gambar 3, dibawah merupakan data dari Tabel 2 dan selanjutnya mengunakan aplikasi

Excel. Oari gambar dibawah terlihat bahwa titik-titik yang berada diantara garis tersebar mulai dari kiri bawah ke kanan atas. Sehingga dapat putuskan bahwa konsentrasi radionuklida Th-232 dapat memperdeksi konsentrasi radionuklida U-238.

(5)

1/2 ISSN 0216-3128 Sukimo, dkk.

r-'-~---~--~-=~---~-=:~----=--I !:1 ! I ' !

I ~

Ci 0,6 .

---.---'~---_1

I ~ ~. • ! I ~

§.

0,4 ---.-- •.~.--- ....

--!

g I ~ ~2. i ~5 ~6 ~7 ~8 ~9 Konsentrasl Th-232 (mg/kg)

Gambar 3. Persamaan regresi hubungan antara Th-232 dan U-238 di seluruh lokasi sampling.

Keeratan hubungan kedua radionuklida di 5 lokasi sampling yaitu dengan menggunakan aplikasi Excel, setelah data dimasukkan semua maka dari output yang terlihat seperti pada Tabel 4 dibawah. Ada lima daerah lokasi pengambilan cuplikan hal ini berarti ada 5 daerah observasi yang keluar dari output computer. Melihat langsung pad a baris multiple R yang ada pada output regresi yang nilainya adalah 0,438. Korelasi an tara Th-232 dan U-238 di 5 observasi atau di lokasi sampling sebesar 0,438 membuktikan bahwa hubungan kedua radionuklida adalah hubungan tidak era1. Menurut ROSALINA (II]dalam statistik, tidak ada pedoman yang pasti tentang interval keeratan hubungan antara variabel. Namun pad a umumnya nilai korelasi sebesar 0,600 kebawah tidak cukup memadai menggambarkan eratnya hubungan antar variabel, sehingga nilai 0,438 tidak berkorelasi dengan baik atau hubungan tidak era1.

Persamaan regresi sederhana antar variabel dari output komputer dapat ditulis menjadi: Y = 0,4509

+

0,5939X. Persamaan regresi tersebut diambil dari kolom coefficients pada baris intercept atau nilai konstanta sebesar 0,4509 serta X variahle.dengan nilai sebesar 0,5939, Dari persamaan di atas adanya tanda positif (+), artinya bahwa hubungan antara Th-232 dan U-238 di 5

observasi menggambarkan hubungan yang positif, dengan kata lain bahwa adanya peningkatan konsentrasi Th-232 akan diikutu peningkatan konsentrasi U-238.

Dari baris standard Error pada output Regression Statistics didapat didapat nilai 0,1329, hal ini pada prinsipnya standard error mempunyai pengertian sarna dengan standar deviasi dalam statistik deskriftip karena itu semakin besar standard error maka semakin terbesar variabel Y (U-238) yang riil dari garis regresinya.

Pengujian koefisien regresi bertujuan menguji signifikasi hubungan konsentrasi Th-232 dan U-238 pada daerah observasi. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji 1. Hipotesis untuk kasus pengujian t, diatas adalah Ho: 13

=

0 artinya

tidak ada hubungan antara variabel dan 13 "* 0

artinya ada hubungan antara Th-232 dan U238. Tingkat signifikan adalah 5 %, sedangkan derajad kebebasan adalah 3, maka dapat ditentukan t tabel dengan nilai 2,3635 dari tabel yang disusun oleh ROSALINA (II), sedangkan t hitung dari hasil output Tabel 4, pada baris keterangan 't stat' pada sel didapat hasil t hitung dengan nilai 0,8444. Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan t tabel dengan t hitung. Jika t hitung

<

t tabel, Ho diterima dan jika t hitung

>

t tabel, Ho ditolak. Pada perhitungan terlihat bahwa t hitung lebih kecil dari pad a nilai t tabel maka Ho diterima atau konsentrasi Th-232 tidak berpengaruh terhadap konsentrasi U-238 secara signifikan pad a observasi di lima lokasi sampling.

Dari nilai probabilitas (P-value) hasil perhitungan dari komputer adalah 0,4604 yang lebih besar dari tingkat signifikan adalah 5% atau 0,05 maka Ho diterima atau konsentrasi Th-232 memang tidak berpengaruh terhadap konsentrasi U-238. Setelah diperhatikan dari kedua cara pengambilan nilai probabilitas.(P-value) dan uji t (t-test) maka akan menghasilkan keputusan yang sarna. Multiple R R Square Adjusted R Square Standard Error Observations

Tabel 4. Output regresi statistik dengan menggunakan aplikasi Excel.

SUMMARY OUTPUT

Regren;on Stati ••tics

0,43825117 0,19206409 -0,0772479 0,13290663 5 Intercept X Variable 1

Coefficients

0,450952316 0,593912751

Standard Error

0,34623013 0,703278593

t Stat

1,3024641 0,84449144 P-vallie 0,283727 0,460417

Prosiding PPI - PDIPTN 2006

Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006

(6)

SlIkimo, dkk. ISSN 0216-3128 1/3

KESIMPULAN

I. Uranium dan thorium ditentukan melalui anak luruhnya masing-masing Np-239 dan Pa-233 dan konsentrasi U-238 berkisar (0,377-0,623) mglkg dan thorium berkisar (0,575-0,924) mglkg. 2. Adanya korelasi positif antara kenaikkan

konsentrasi radionuklida Th-232 dalam sedimen akan menaikkan juga konsentrasi radionuklida U-238. Korelasi Th-232 dengan U-238 dalam sedimen berbagai lokasi memberikan nilai Th-232/U-238 tertinggi 1,83 pada sedimen di daerah Tanjung Jati B (PL TU) dengan persamaan Th = -0,096+2,205U dengan koefisien korelasi (r

=

0,81) dan nilai Th-232/U-238 tereridah 1,21 pada sedimen di daerah Lemahabang dengan persamaan Th = 1,393-1 ,726U dengan koefisien korelasi ( r

=

0,87).

3. Korelasi antara Th-232 dan U-238 di 5 observasi atau di lokasi sampling sebesar 0,438 membuktikan bahwa hubungan kedua radionukl ida adalah hubungan tidak erat. Pada perhitungan terlihat bawa t hitung lebih kecil dari pada nilai t tabel dan nilai probabilitas (?-value) hasil perhitungan adalah 0,4604 yang lebih besar dari tingkat signifikan adalah 5 % atau 0,05 maka konsentrasi Th-232 tidak berpengaruh terhadap konsentrasi U-238 secara signifikan pada observasi di lima lokasi sampling.

DAFT AR PUST AKA

1. BENEDICT. M and PIGFORD, T.H., Nuclear chemical engineering. Ed 2nd, McGraw-Hili

Book Company. New York (1981)

2. NEWJEC., Environment Impact Assessment Report, Feasibility Study of the First Nuclear Power Plant at Muria Peninsula Region, central Java. Jakarta (1996)

3. T AKAO TOJO., Instrumental Neutron Activation Analysis. BA TAN JAERI Training Course on Radiation Measurement and Nuclear Spectroscopy. Jakarta (1998)

4. KRUGER. P., Principles of activation Analysis., Wiley-Interscience. New York, (1971)

5. SUKIRNO., SUDARMADJI., "Aplikasi APN Untuk Menentukan Multiunsur dalam sedimen"., Prosiding PPI, P3TM BATAN., Yogyakarta ( 1999)

6. SUJANA., Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti., Penerbit Tarsito. Bandung (1983)

7. SUKIRNO. dan DJA TI PRAMANA., "Kajian Kandungan U dan Th Dalam Sedimen sungai di semenanjung Muria dengan Metoda Aktif dan Pasif'., Proseding PPI-PDlPTN. Yogyakarta (2005)

8. ERDTMANN, G., Neutron activation tables., New York (1976)

9. IAEA., Measurement of Radionuclides in Food and The Environment., A Guide Book., Tech Rep Ser No 295, IAEA, Vienna (1989)

10. HADI SUTRISNO., Metodologi Research jilid 3, AndiOffset Yogyakarta (2000)

II. ROSALlNA., Analis Statistik Menggunakan Aplikasi ExceL, ALFABETA, Bandung (2005).

TANYAJAWAB

Subroto

- Penentuan unsur Scr kualitatif dilakukan dengan cara menentukan puncak-puncak spektrum kemudian mencocokkan dengan table isotop apabila ada, dengan cara yang lain ada yang menjadi variable, bagaimana hasilnya?

Sukirno

- Dengan mengetahui tenaga punuk radionuklida maak dapat ditentukan raionuklida itu secara pasti, sesuai table isotop, tidak ada cara lain. akan tetapi semakin besar suatu konsentrasi radionuklida, akan lebih mudah menentukan radionuklida (Th-232 dan U-238), karena puncak tenaga akan terlihat jela6 dalam monitor dan variabelnya tidak ada, akan tetapi radio nuklida Th-232 dan U-238 mempunyai tebaga banyak (multi energi).

Sri Murniasih

- Pengambilan sample sediment, apakah secara langsung ( hanya pada permukaan saja)? Atau ada factor lain yang perlu diperhatikan ?

- Faktor apa yang menyebabkan hasil analisis uranium yang tertinggi ada di pantai Lemah abang dan yang terendah di pantai Bayuran? Sedangkan

(7)

1/4 ISSN 0216-3128 Sukimo, dkk. apabila dilihat dari peta lokasi, keduanya jaraknya

relatif dekat.

Sukirno

- Henar, pengambilan sediman diambil pada /apisan alas dan pengambilan tidak dipengarllhi o/eh kondisi sungai, hanya pengambilan di 2 mllsim.

- Lokasi tempat pengambi/an sediment, akan mempengarllhi kandllngan U-238 DAN Th-232. wa/aupun perbedaannya tidak menc%k, faktor yang mempengaruh akan terlihat, sedill7en yang terambil banyak mengandllng pasir, ini herarti kandungan U /ebih keci/ dibandingkan kandungan U da/am sedimen yang banyak tanah sedimennya.

Prosiding PPI - PDIPTN 2006

Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006

Gambar

Tabel 2. Konsentrasi rerata dan perbadingan Th-232 terhadap U-238 di berbagai lokasi sampling.
Tabel 4. Output regresi statistik dengan menggunakan aplikasi Excel.

Referensi

Dokumen terkait

Pohon dapat mencapai tinggi lebih dari 40 m, batang pohon tua beralur sangat jelas, sayatan berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah berwarna putih (Anonim, 2001) Jenis

Berdasarkan gambar 4 ditingkat Provinsi responden yang mengusahakan padi 1 kali tanam melakukan tujuan pembakaran lahan untuk membersihkan lahan setelah panen,

Pengukuran suatu besaran dengan metode pengukuran tak langsung (melalui besaran yang lain) akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih banyak dari pada yang

Dari hasil perhitungan data Pemahaman berpengaruh signifikan terhadap Minat Menabung karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 3,108 lebih besar dari 2,375 dan

Dari hasil pengolahan Lisrel tentang pe- ngaruh kepemimpinan kepala sekolah, iklim ker- ja, pelatihan, kompetensi, serta kepuasan kerja terhadap motivasi kerja diperoleh

Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti diterdapat pengaruh yang signifikan dari Legislatif terhadap Tata kelola pemerintah daerah pada

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah bagi investor apabila akan berinvestasi pada suatu perusahaan agar memperhatikan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi yang terjadi pada satu variabel dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi