• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA ANTRIAN KENDARAAN AKIBAT KEMACETAN PASARDI KECAMATAN BLEGA - BANGKALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA ANTRIAN KENDARAAN AKIBAT KEMACETAN PASARDI KECAMATAN BLEGA - BANGKALAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak - Ruas jalan yang dibangun sebagai penghubung antara satu kawasan dengan kawasan lain, dengan serta merta mengubah nilai lahan pada jalur yang bersangkutan sebagai akibat dari akses yang meningkat. Pasar blega merupakan pasar tumpah tradisional yang akan membawa perubahan nilai lahan pada jalur jalan. Ruas jalan yang semestinya sebagai lalu-lalang kendaraan digunaka untuk parkir kedaraan atau bongkar muat penumpang. Dengan merencanakan lokasi parkir yang memadai, menyediakan area pasar sesuai dengan kapasitas, dan lokasi bongkar muat yang cukup sehingga dapat mengurangi kemacetan yang terjadi.

Dalam menganalisis antrian pada kemacetan pasar tumpah blega dilakukan dengan beberapa analisa. Dengan asumsi ρ intensitas lalu lintas, λ tingkat kedatangan dan µ tingkat pelayanan sehingga berlaku ρ =λµ . Yang mana nilai tersebut akan dibandingkan dengan perhitungan saat kondisi dilapangn dengan cara survey antrian. Sedangkan untuk mengatasi penumpukan parkir dilakukan studi parkir dengan menggunakan teknik survey Road Side Patrol.

Permasalahan tersebut dihitung derajat kejenuhan DS saat kondisi existing dan kondisi setelah adanya altenatif jalan yaitu alternatif 1 dan 2 sehingga diperoleh nilai Derajat Kejenuhn (DS) yang sesuai. Dimana perencanaan alternative tersebut adalah membuat halte sebagai tempat bongkar muat penumpang maupun barang, mengosongkan lahan parkir dari PKL sehingga fungsi lahan parkir dapat maksimal, terahir dengan membuat jalan By Pass atau lingkar desa saat terjadi kemacetan total. Sedangkan penyelesaian parkir menggunakan analisa sudut.

Kata kunci : Antrian, Derajat kejenuhan, Parkir.

I. PENDAHULUAN

embangunan Suramadu membawa dampak yang begitu signifikan terhadap pulau madura. Pasalnya setiap akhir pekan atau libur sekolah ruas jalan begitu ramai oleh kendaraan. Akses yang meningkat tersebut membawa pengaruh terhadap penyediaan sarana dan prasarana transportasi. Dimana akan merubah fungsi lahan pada jalur yang sangat rawan terjadi kemacetan.

Karena Blega sebagai salah satu kecamatan penyedia pasar tumpah yang letaknya di ruas jalan arteri yang juga merupakan jalan penghubung satu-satunya antar kabupaten di pulau madura, sehingga secara tidak langsung akan mengganggu aktifitas berkendara dan menyebabkan

kemacetan lalu lintas. Terjadinya macet diantaranya karena kapasitas pasar yang tidak memadai sehingga pedagang (PK 5) menggelar dagangan di trotoar, belum tersedianya lokasi parkir yang memadai juga lokasi bongkar muat yang cukup. Sehingga kegiatan pasar yang tidak stabil khususnya pada saat-saat tertentu (pasar hewan) akan mengganggu arus lalu lintas sebagai pengguna jalan.

Masalah utama pada penelitian ini adalah mengantisipasi terjadinya kemacetan saat hari-hari pasar yang mengakibatkan antrian mencapai 3 km di luar area pasar. Yang kemudian dapat dialihkan kearah jalan lingkar desa sesuai dengan yang akan direncanakan. Juga dengan asumsi kemacetan pada hari-hari biasa dapat teratasi dengan teratasinya kemacetan pada hari-hari besar (hari pasar hewan).

Permasalahan parkir di sekitar area jalan sering sekali ditemukan setiap harinya, khususnya pada hari-hari besar. Terutama saat pagi hari dan malam hari. area parkir yang seharusnya dimanfaatkan sebagai tempat parkir alih fungsi menjadi tempat berjualan pedagang kaki lima (PK5). Sehingga kendaraan yang berhenti harus parkir dipinggir jalan yang menyebabkan terganggunya arus lalu lintas disekitar jalan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Umum

Dalam tinjauan pustaka ini akan dijelaskan beberapa pustaka yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini. Tinjauan pustaka ini menjelaskan pengertian serta beberapa penjelasan mengenai Analisa Perilaku Lalu-lintas, Pemodelan Trip Assignment, Analisa Antrian, dan Analisa Parkir. Lalu penjelasan mengenai beberapa perumusan yang digunakan.

B. Analisa Perilaku Lalu-lintas

Dalam Analisa Perilaku Lalu-lintas tarnsportasi ada beberapa hal yang harus diperhitungkan yaitu menentukan tipe alinyemen, menentukan kelas jarakpandang (KJP), menentukan faktor K, menentukan kapasitas dasar (Co), faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu-lintas (FCw), faktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah, faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCsf), penentuan kapasitas (C). Dan pada ahirnya diperoleh niali derajat kejenuhan (DS) sebagai faktor dalam perencanaan alternatif yang akan direncanakan.

C. Tahap Pemodelan Demand dengan Trip Assignment

Model pemilihan route (Trip Assignment Models) yaitu pemodelan yang memperlihatkan dan memprediksi

PASARDI KECAMATAN BLEGA - BANGKALAN

Feni Widiyawati, dan Wahju Herijanto

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: herijanto@ce.its.ac.id

(2)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2

pelaku perjalananyang memilih berbagai route dan lalu lintas yang menghubungkan jaringan transportasi tersebut. Dengan asumsi bahwa semua kendaraan pasti akan memilih rute terpendek, tercepat dan termurah. Dengan menggunakan pemodelan Trip Assignment kurva biaya-arus

yang dikutip dari Smock (1962)

.

D. Analisa Pemodelan Antrian

Ada berbagai hal yang perlu di analisa dalam perencanaan pemodelan antrian. Diantaranya adalah komponen antrian dengan teori antrian (Wohl dan artin,1967; morlok, 1978 ; dan Hobbs, 1979). Dengan pembahasan tingkat kedatangan (λ), tingkat keberangkatan (µ), dan disiplin antrian. parameter antrian yang terdiri dari ,

(jumlah kendaraan atau orang dalam sistem), (jumlah

kendaraan atau orang dalam antrian), (waktu kendaraan

atau orang menunggu dalam sistem), dan (waktu

kendaraan atau orang menunggu dalam antrian). Model antrian dengan menggunakan asumsi penggunaan pola sebaran, dan asumsi antrian Shock Wave dikutip dari Traffic flow fundamental, ADOLF D. MAY.

E. Analisa Kebutuhan Parkir

Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sitem transportasi jalan raya secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk suatu daerah akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan melakukan berbagai macam kegiatan. Kebanyakan dibeberapa daerah biasanya melakukan kegiatan atau bepergian dengan menggunakan sarana transportasi umum, sehingga secara tidak langsung diperlukan jumlah lahan parkir yang memadai. Dengan metode yang akan digunakan adalah metode analisa kebutuhan parkir yang terdiri dari metode berdasarkan kepemilikan kendaraan, metode berdasarkan luas lantai bangunan dan metode pengolahan data. Dengan menganalisa pula Karakteristik parkir yang terdiri indeks parkir, durasi parkir, akumulasi parkir, tingkat pergantian (parking turn-over) dan tingkat penggunaan

(occupany rate), volume parkir dan kapasitas parkir.

Penentuan kebutuhan parkir dan yang terahir satuan ruang penumpang.

F. Alternatif yang digunakan untuk memperbaiki kinerja jalan.

Dalam perencanaan analisa ini, dibuat beberapa alternatif yang mungkin dapat digunakan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi disekitar pasar tumpah Blega. 1. Menyediakan halte pemberhentian khusus untuk bongkar

muat barang atau penumpang, serta untuk pengunjung yang sekedar berbelanja dipasar Blega sebagai alternatif 1.

2. Memaksimalkan lahan parkir dengan cara membebaskan lahan dari penjual kaki lima (PKL), supaya parkir kendaraan dapat tertata dengan rapi dan tidak parkir di serkitar bahu jalan pasar. Dapat diilustrasikan sebagai beriku:

Gambar rencana Halte pemberhentian penumpang dan barang

3. Alternatif ke-2 adalah membuat jalur alternatif yang dibuat di jalan lingkar desa/jalan By Pass, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan yang membludak saat hari pasar.

Gambar peta lokasi perencanaan jalan By pass

III. METODOLOGI

A. Umum

Langkah – langkah pengerjaan proyek akhir ini akan dilakukan seperti diagram alir berikut.

STOP AREA

AREA PKL AREA PKL AREA PKL AREA PKL AREA PKL

Pintu masuk Pasar

LOKASI PASAR BLEGA

AREA PERTOKOAN AREA PERTOKOAN AREA PERTOKOAN AREA PERTOKOAN

ARAH BANGKALAN - SAMPANG

ARAH SAMPANG - BANGKALAN

(3)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3

Gambar 3.1 Flowchart metode studi

B. Desain Pemodelan

Dalam perencanaan penelitian ini terdapat beberapa analisa yang digunakan yaitu:

1. Pelaksanaan survey

Yang melakukan beberapa survey terdiri dari survey volume lalu-lintas, survey antrian kendaraan, dan survey parkir kendaraan.

2. Analisa dampak lalu-lintas

yang terdiri dari analisa kinerja ruas jalan pada saat kondisi existing, analisa jumlah kendaraan dari tingkat kedatangan dan tingkat keberangkatan/pelayanan, Analisa parkir disekitar ruas jalan raya blega (depan pasar), dan menentukan alternatif untuk memperbaiki akses ruas jalan raya blega akibat adanya pasar tumpah blega.

IV. PENGOLAHANDATADANPERENCANAAN

A. Pengolahan Data yang dibutuhkan Data Lalu-lintas

Data lalu-lintas diperlukan untuk mengetahui berapa kapasitas kendaraan pada kodisi existing dan kondisi setelah adanya alternative baru. Dari hasil tersebut dapat diketahui selisih atau beda keadaan kapasitas saat kondisi existing dan kondisi setelah perencanaa alternative guna memperbaiki kinerja jalan disekitar pasar Blega. Berikut data hasil survey traffic counting dari keadaan max. Masing-masing waktu.

Data Pemodelan Trip Assignment

Data Pada Route 1:

Kapasitas jalan (C) = 1550 smp/jam To A-B = 0,56 menit d = 0,75 km To = 0,75 menit/km V A-B = 60 km/jam Data untuk Route 2:

Kapasitas jalan (C) = 1302 smp/jam To A-B = 0,52 menit d = 0,55 km To = 0,94 menit/km V A-B = 35 km/jam Satu lajur arah Bangkalan-Sampang

Sehingga denga perumusan Pemodelan demand Trip Assignment diperoleh Arus total lalu-lintas (Q R1) = 775 smp/jam dan (Q R2) = 775 smp/jam

Satu lajur arah Sampang-Bangkalan

B. Analisa kapasitas jalan

1. Analisa kapasitas jalan kondisi Existing :

Kapasitas Dasar (Co) = 3100 smp/jam Faktor akibat lebar jalan (FCw) = 0,69

Faktor akibat pemisah arah(FCsp) = 1,00 Faktor akibat hambatan samping (FCsf) = 0,80

Nilai Kapasitas (C) :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf

= 3100x0,69x1,00x0,80

Selesai Alternatif Solusi pemodelan ruang parkir Optimalisasi fasilitas jalan

lingkar desa

Analisa kinerja ruas jalan setelah

adanya pembenahan Analisa kinerja ruas jalan pada kondisi existing Analisa antrian dengan parameter , dan Analisa pembenahan lahan parkir Ya DS < 0.75 Kesimpulan dan Saran Data Sekunder -Pertumbuhan lalu lintas -Tata guna lahan -Peta lokasi study Data Primer

-Volume Lalin -Data Parkir -Panjang dan Lebar Jalan

Identifikasi Masalah

Survey Pendahuluan Penentuan Tujuan dan Rumusan Masalah

Tidak

Rute1 Rute2

Vol-incr1 Vol1 V/C TAB1 Vol-incr2 Vol2 V/C TAB2

0 0 0 0 0,56 0 0 0 0,52 193,75 0,00 0,00 0,00 0,56 193,75 193,75 0,15 0,60 193,75 193,75 193,75 0,13 0,64 0,00 193,75 0,15 0,60 193,75 0,00 193,75 0,13 0,64 193,75 387,50 0,30 0,70 193,75 193,75 387,50 0,25 0,72 0,00 387,50 0,30 0,70 193,75 0,00 387,50 0,25 0,72 193,75 581,25 0,45 0,81 193,75 193,75 581,25 0,38 0,82 0,00 581,25 0,45 0,81 193,75 0,00 581,25 0,38 0,82 193,75 775,00 0,60 0,94 193,75 193,75 775,00 0,50 0,93 0,00 775,00 0,60 0,94 1550 Vol increment Q R1 (arus

total lalin) 775 smp/jam

Q R2 (arus

total lalin) 775 smp/jam

Rute1 Rute2 Vol-incr1 Vol-incr2 0 0 0 0 0,56 0 0 0 0,52 193,75 0,00 0,00 0,00 0,56 193,75 193,75 0,15 0,60 193,75 193,75 193,75 0,13 0,64 0,00 193,75 0,15 0,60 193,75 0,00 193,75 0,13 0,64 193,75 387,50 0,30 0,70 193,75 193,75 387,50 0,25 0,72 0,00 387,50 0,30 0,70 193,75 0,00 387,50 0,25 0,72 193,75 581,25 0,45 0,81 193,75 193,75 581,25 0,38 0,82 0,00 581,25 0,45 0,81 193,75 0,00 581,25 0,38 0,82 193,75 775,00 0,60 0,94 193,75 193,75 775,00 0,50 0,93 0,00 775,00 0,60 0,94 1550

Vol increment Vol1 V/C TAB1 Vol2 V/C TAB2

smp/jam Q R1 (arus

total lalin) 775 smp/jam Q R2 (arus total lalin) 775

OK Tidak OK LV HV MC UM LV HV MC LV HV MC UM LV HV MC 1 2 3 4 5 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 08.15 - 08.20 18 5 46 7 23.4 9 32.2 173 26 613 78 224.9 46.8 429.1 701 14.45 - 14.50 20 7 77 1 26 12.6 53.9 173 51 624 33 224.9 91.8 436.8 754 17.00 - 17.05 24 1 49 3 31.2 1.8 34.3 207 55 479 24 269.1 99 335.3 703 1613 08.55 - 09.00 16 1 60 4 20.8 1.8 42 155 44 665 92 201.5 79.2 465.5 746 13.00 - 13.05 16 9 53 1 20.8 16.2 37.1 167 55 545 12 217.1 99 381.5 698 17.05 - 17.10 32 2 21 1 41.6 3.6 14.7 239 43 478 12 310.7 77.4 334.6 723 1559 08.00 - 08.05 9 2 52 6 11.7 3.6 36.4 255 39 766 63 305.5 70.2 536.2 912 13.45 - 13.50 15 3 40 2 19.5 5.4 28 214 52 460 8 278.2 93.6 322 694 17.25 - 17.30 21 3 43 1 27.3 5.4 30.1 253 43 443 11 328.9 77.4 310.1 716 07.50 - 07.55 21 1 71 2 27.3 1.8 49.7 195 36 707 33 253.5 64.8 494.9 813 13.05 - 13.10 22 8 33 4 28.6 14.4 23.1 207 50 432 32 269.1 100.8 327.6 698 16.55 - 17.00 19 2 39 2 24.7 3.6 27.3 212 38 468 28 275.6 68.4 327.6 672

KEDATANGAN ARAH BANGKALAN - SAMPANG

KEBERANGKATAN ARAH BANGKALAN - SAMPANG

KEDATANGAN ARAH SAMPANG - BANGKALAN

KEBERANGKATAN ARAH SAMPANG - BANGKALAN

Kendaraan (kend/5mnt) Kendaraan (smp/5mnt) Volume Kendaraan (kend/jam) Volume Kendaraan (smp/jam) Total

TOTAL KEDATANGAN DUA ARAH

TOTAL KEBERANGKATAN DUA ARAH Waktu

(4)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4

= 1711 smp/jam

Arus lalu-lintas (Q)

Q = LHRT x k x emp

= 1613 smp jam

*diperoleh dari hasil survey traffic counting

DS = Q/C =

2. Analisa kapasitas jalan dengan alternatif 1

1613 smp/jam

1711 smp/jam

= 0,94

Syarat : Ds < 0,75

0,94 > 0,75 ..Tidak OK

Kapasitas Dasar (Co) = 3100 smp/jam Faktor akibat lebar jalan (FCw) = 1,00 Faktor akibat pemisah arah(FCsp) = 1,00 Faktor akibat hambatan samping (FCsf) = 0,80

Nilai Kapasitas (C) :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf

= 3100x1,00x1,00x0,80

= 2480 smp/jam

Arus lalu-lintas (Q)

Q = LHRT x k x emp

= 1613 smp jam

*diperoleh dari hasil survey traffic counting

DS = Q/C =

3. Analisa kapasitas jalan dengan alternatif 2

1613 smp/jam

2480 smp/jam

= 0,65

Syarat : Ds < 0,75

0,65 < 0,75 ..OK

Kapasitas Dasar (Co) = 3100 smp/jam Faktor akibat lebar jalan (FCw) = 1,00 Faktor akibat pemisah arah(FCsp) = 1,00 Faktor akibat hambatan samping (FCsf) = 0,84

Nilai Kapasitas (C) :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf

= 3100x1,00x1,00x0,84

= 2604 smp/jam

Arus lalu-lintas (Q)

Q = LHRT x k x emp

= 775 smp jam

*diperoleh dari hasil perhitungan pemodelan

demand dengan Trip Assignment

DS = Q/C =

C. Analisa Pemodelan Antrian

775 smp/jam

2604 smp/jam

= 0,30

Syarat : Ds < 0,75

0,30 < 0,75 ..OK

Komponen Antrian a. Tingkat kedatangan (λ)

Tingkat kedatangan rata-rata dalam kendaraan/detik. Dengan asumsi kedatangan puncak/terbesar saat pagi, siang dan sore yaitu 1613 smp/jam.

λ = 3600𝑞𝑞 = 1613

3600 = 0,448 smp/detik

b. Tingkat keberangkatn/pelayanan

Yaitu jumlah kendaraan atau manusia yang dapat dilayani oleh jalan akses arteri pasar Blega – Bangkalan. Dengan asumsi yang sama yaitu

keberangkatan puncak/terbesar saat pagi, siang dan sore µ= 1559 smp/jam. µ = 𝑞𝑞 3600 = 1559 3600 = 0,433 smp/detik c. Intensitas lalu-lintas ρ = 𝜆𝜆µ = 0,448 0,433 = 1,034 > 1 ρ = 1,034 > 1 Pemodelan Antrian

Karena ρ > 1, maka digunakan persamaan 2

dengan metode Shock wave. Dimana setiap persamaan dilihat setiap 5 menit untuk mengetahui besar λ lebih besar atau lebih kecil dari µ. Jika λ<µ

maka gunakan persamaan 1 sedangkan jika

λ>µ

maka gunakan persamaan 2. Berikut salah satu contoh grafik kedatangan dan keberangkatan tiap 5 menit untuk arah bangkalan-sampang pada puncak pagi 07.00-10.00.

Perbandingan survey antrian dengan perhitungan

Dari perhitungan tabel tersebut, dapat di bandingkan antrian yang terjadi antara data hasil perhitungan dengan data hasil survey. Perbandingan yang diperoleh dari kedua data tersebut berupa grafik sebagai berikut. Gambar grafik berikut merupakan Jumlah Kendaraan Masuk dalam antrian arah Bangkalan – Sampang pada puncak Pagi (07.00 – 10.00). 0,083 39,6 475,2 33,9 406,8 1711,2 0,088 41,79 5,7 2,85 0,720 0,3598 0,251 0,083 62,1 745,2 55,8 669,6 1711,2 0,090 66,96 6,3 3,15 0,507 0,2536 0,283 9 -10 0,167 118 1416 106,2 1274,4 1711,2 0,247 349,20 23,6 11,8 1,000 0,5000 2,910 16 -17 0,167 112,2 1346,4 98,9 1186,8 1711,2 0,240 322,58 26,6 13,3 1,185 0,5927 3,186 0,083 62,3 747,6 52 624 1711,2 0,094 70,29 10,3 5,15 0,827 0,4133 0,484 0,083 59,8 717,6 45,9 550,8 1711,2 0,097 69,84 13,9 6,95 1,162 0,5811 0,676 0,083 71,4 856,8 47,1 565,2 1711,2 0,112 95,77 24,3 12,15 1,702 0,8508 1,358 Co = 3100 smp/jam FCw= 0,69 FCsp= 1,00 FCsf= 0,8 RUMUS 2 untuk λ > µ 29 34 Keterangan: 26 Qm = tR(λ-µR) (smp) Qr = tR(λ-µR)/2 (smp) dM = 60tR(λ-µR)/λ (jam) dQ = 30tR(λ-µR)/λ (jam) TD = tR*tQ (λ-µR)/2 (smp.jam) µR (smp/5mnt) µR (smp/jam) C (µ)= Co*FCw*FCsp*FCsf (smp/jam)

tQ=tR(µ-µR)/µ-λ (jam) NQ = λ*tQ (smp) NO. tR/ 5 mnt (jam) (smp/5mnt)λ (smp/jam)λ

3 6 0,000 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

Grafik Jumlah kendaraan masuk dalam antrian

Jumlah kendaraan datang dlm antrian Ju m lah K e n d ar aan 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 = Kedatangan/5mnt ( λ ) = Keberangkatan/5mnt ( µ ) 9-10 16-17 18-25 2 6 27-28 29 30-33 1-2 3 4-5 6 7-8 11-15 3 4 35-36

Keterangan : *1-2( 5mnt ke -1 sampai ke-2) *3 (5mnt ke-3), dst. 1 -2 95,9 1150,8 0,320 100,4 1204,8 0,335 0,955 10,178 34,827 31,839 4 -5 113,1 1357,2 0,377 122,5 1470 0,408 0,923 5,554 17,182 14,733 7 -8 143,1 1717,2 0,477 157,3 1887,6 0,524 0,910 4,584 11,517 9,610 11 -15 238,2 2858,4 0,794 271,6 3259,2 0,905 0,877 3,127 5,043 3,939 18 -25 361,1 4333,2 1,204 526,6 6319,2 1,755 0,686 0,748 1,191 0,621 27 -28 80,3 963,6 0,268 112,6 1351,2 0,375 0,713 0,886 5,976 3,312 30 -33 159,5 1914 0,532 221 2652 0,737 0,722 0,936 3,118 1,760 35 -36 148,1 1777,2 0,494 154,2 1850,4 0,514 0,960 11,659 25,563 23,617 RUMUS 1 untuk λ < µ NO. (smp/5mnt)q (λ) (smp/jam)q (λ) λ(smp/dtk) = q/3600 (smp/5mnt)q (µ) (smp/jam)q (µ) µ = q/3600

(smp/dtk) ρ = λ/µ

(5)

Sedangkan gambar grafik berikut merupakan Jumlah Kendaraan Antri dalam Sistem arah Bangkalan – Sampang pada puncak Pagi (07.00 – 10.00) :

Dari kedua gambar grafik tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pada saat pukul 08.20 – 08.25 sampai pukul 09.00 – 09.05 pada Gambar 4.3, Jumlah Kendaraan Masuk dalam Antrian berkurang maka pada waktu yang bersamaan Jumlah kendaraan antri dalam sistem berada pada nilai yang tinggi. Itu artinya saat terjadi antrian maksimum maka kendaraan yang masuk dalam sistem akan terhambat sehingga terjadi pengurangan masuknya kendaraan dalam sistem antrian.

D. Analisa Pemodelan parkir

Kebutuhan akan lahan parkir untuk daerah dengan beberapa kegiatan pasar atau kegiatan niaga sangat dibutuhkan. Khususnya pada hari-hari tertentu yang biasanya sampai melebihi lahan petak parkir yang disediakan. Berikut perencanaan pemodelan parkir pada lahan parkir di pasar Blega – Bangkalan.

Metode Analisa Kebutuhan parkir

Metode yang digunakan untuk menentukan kebutuhan layanan parkir adalah Metode Berdasarkan Luas Lantai Bangunan/luas lahan parkir yang tersedia. Metode ini mengasumsikan kebutuhan lahan parkir sangat terkait dengan jumlah kegiatan yang dinyatakan dalam besaran luas lantai bangunan tempat kegiatan tersebut dilakukan. misalnya : perbelanjaan, perkantoran, dan lain-lain. Sedangkan analisa survey yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik survey Road Side Patrol.

Metode pengolahan data

Ada beberapa cara dalam penentuan kapasitas parkir di tepi jalan/Curb yang dipengaruhi sudut parkir dan lebar kendaraan.

Untuk kasus pemodelan parkir yang ada pada jalan Raya Blega (Depan Pasar Blega) adalah menggunakan tipe pemodelan parkir dengan sudut 90°. Alasannya adalah karena jalan ini merupakan jalan arteri 2/2UD yang berasal dari dua arah Bangkalan – Sampang dan Sampang - Bangkalan, sehingga adanya parkir dengan sudut 90° mempermudah bagi kendaraan dari arah manapun untuk parkir. Tetapi karena luas lahan parkir masih mampu untuk menampung kendaraan untuk parkir maka diberlakukan pula parkir paralel didepan parkir sudut 180°. Dengan asumsi semua pedagang kaki lima yang berada disekitar area parkir dipindahkan dengan cara memberi tambahan lantai pada bangunan pasar supaya para pedagang kaki lima dapat

berjualan dilantai dua sesuai dengan yang disediakan. Dengan sket perencanaan parkir sebagai berikut :

Dengan detail perencanaan parkir sebagai berikut:

Karakteristik Parkir

Berikut merupakan perhitungan karakteristik parkir pada puncak pagi pukul (07.00 – 10.00). Dengan presentase jumlah kendaraan dengan durasi parkir.

Dengan grafik batang sebagai berikut :

Data Jumlah Kendaraan Masuk, keluar dan Volume parkir per 15 menitan (Puncak pagi).

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Grafik Jumlah Kendaraan Antri dalam Sistem

Jumlah Kendaraan Antri dlm Sistem Waktu Kedatangan Ju m lah K e n d ar aan STOP AREA

AREA PKL AREA PKL AREA PKL AREA PKL AREA PKL

Pintu masuk Pasar

LOKASI PASAR BLEGA

AREA PERTOKOAN AREA PERTOKOAN AREA PERTOKOAN AREA PERTOKOAN

ARAH BANGKALAN - SAMPANG

ARAH SAMPANG - BANGKALAN

U

NO. Durasi Parkir (menit) Jumlah Presentase

1 0-15 232 66,29 2 15-30 30 8,57 3 30-45 22 6,29 4 45-60 10 2,86 5 60-75 8 2,29 6 75-90 8 2,29 7 90-105 5 1,43 8 105-120 5 1,43 9 120-135 10 2,86 10 135-150 4 1,14 11 150-165 4 1,14 12 165-180 12 3,43 350 100,00 TOTAL 0 50 100 150 200 250

Grafik Presentase Jumlah Kendaraan Puncak Pagi

Presentase Jumlah Kendaraan Durasi Parkir (mnt) Ju m lah K en d ar aa n 1 2 3 4 1 07.00 - 07.15 67 15 52 67 2 07.15 - 07.30 17 29 40 84 3 07.30 - 07.45 31 35 36 115 4 07.45 - 08.00 32 27 41 147 5 08.00 - 08.15 26 24 43 173 6 08.15 - 08.30 26 25 44 199 7 08.30 - 08.45 29 27 46 228 8 08.45 - 09.00 21 19 48 249 9 09.00 - 09.15 31 32 47 280 10 09.15 - 09.30 29 33 43 309 11 09.30 - 09.45 22 16 49 331 12 09.45 - 10.00 19 68 0 350 TOTAL 350 350

MASUK KELUAR AKUMULASI PARKIR VOLUME PARKIR

(6)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 6

Akumulasi parkir digunakan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang sedang berada pada lahan parkir yang disediakan pada selang waktu 15 menit. Sedangkan nilai volume parkir merupakan jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada lahan parkir.

Sedsangkan tingkat Pergantian dan Tingkat Penggunaan (Puncak pagi).

Petak parkir yang disediakan adalah 53 petak parkir. Dengan tingkat pergantian (Parking turn-over) pada saat pukul 13.00 - 14.00 mengalami laju pergantian parkir per petak parkir selama 1 jam adalah sebesar 2,8. Hal ini berarti bahwa setiap petak parkir selama 1 jam, rata-rata ditempati oleh 2,8± 3 kendaraan. Sedangkan tingkat penggunaannya (Occupany rate) sebanyak 77,4 %.

Penentuan Kebutuhan Parkir

Dalam kasus studi ini jenis peruntukan kebutuhan parkir adalah sebagai tempat kegiatan yang tetap yaitu pasar. Dengan demikian ukuran kebutuhan ruang parkir pada pusat kegiatan tersebut adalah 3,5 – 7,5

SRP/100 m2 luas lantai efektif. Dapat dilihat pada

Tabel 2.16.

Berikut perhitungan Ukuran kebutuhan parkir Data luas lahan parkir: P = 102,07 m

L = 10,00 m

Luas lahan parkir = P x L = 102,07 x 10,00 = 1020,70

m2

Luas per 100 m2 = 10,20 / 100m2

Sedangkan jumlahSRP yang tersedia adalah 53

petak parkir sehiungga = SRP / 100 m2

Kebutuhan ruang parkir = 53 / 10,20 = 5,19 SRP/100m

Sedangkan satuan ruang parkir untukpola parkir paralel adalah :

2

Kebutuhan Ruang Parkir untuk mobil penumpang dengan peruntukan pasar adalah 3,5 – 7,5.

Kebutuhan Ruang Parkir ditempat yang disediakan 5,19 = 3,5 – 7,5 ... OK.

Satuan Ruang Parkir

Satuan ruang parkir yang digunakan untuk pola parkir sudut 90° adalah :

Dengan SRP 2,3 x 6 m.

V. KESIMPULAN/RINGKASAN

Untuk alternatif penyelesaian analisa kapasitas jalan penggunaan alternatif 2 lebih bagus dari pada alternatif 1. Sedangkan antrian yang terjadi saat survey sesuai dengan perhitungan analisa antrian. Dan untuk penyelesaiam parkir diperoleh 53 petak parkir dengan pemodelan parkir sudut 90° dan parkir paralel.

UCAPANTERIMAKASIH

Terwujudnya laporan proyek akhir ini tidak lepas dari bantuan bantuan serta bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang Tua saya yang telah membesarkan dan mendidik saya serta memberikan dukungan baik secara moril dan materil yang tak terhingga pada kami.

2. Bapak Ir. Wahju Herijanto, MT. selaku dosen pembimbing proyek akhir ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas segala bantuan dan dukungannya

DAFTARPUSTAKA

[1] Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, “Manual

Kapasitas Jalan Indonesia”.

[2] Tamin, Ofyar Z, 2000, “ Perencanaan, pemodelan, dan

Rekayasa transportasi ”, ITB, Bandung.

[3] MAY, ADOLF D, 1990, “ Traffic Flow Fundamentals “,

University of California, Berkeley.

[4] Warpani, Suwardjoko P, 2002, “ Pengelolaan

Lalu-lintas dan Angkutan Jalan “, ITB, Bandung.

[5] Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996,

“Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir”, Departemen Perhubungan, Jakarta.

[6] Available: http://www.halcyon.com/pub/journals/21ps03-vidmar DARI SAMPAI 1 2 3 4 5=1/4 6 = 2/4*100 07.00 07.15 67 52 53,00 1,3 98,1 07.15 07.30 84 40 53,00 1,6 75,5 07.30 07.45 115 36 53,00 2,2 67,9 07.45 08.00 147 41 1,00 53,00 2,8 77,4 08.00 08.15 173 43 53,00 3,3 81,1 08.15 08.30 199 44 53,00 3,8 83,0 08.30 08.45 228 46 53,00 4,3 86,8 08.45 09.00 249 48 1,00 53,00 4,7 90,6 09.00 09.15 280 47 53,00 5,3 88,7 09.15 09.30 309 43 53,00 5,8 81,1 09.30 09.45 331 49 53,00 6,2 92,5 09.45 10.00 350 0 1,00 53,00 6,6 0,0 489 3 47,8

WAKTU VOLUME PARKIR AKUMULASI PARKIR Total TINGKAT PERGANTIAN TINGKAT PENGGUNAAN (%) LAMA (JAM) JUMLAH

Gambar

Gambar rencana Halte pemberhentian penumpang dan  barang
Gambar 3.1 Flowchart metode studi  B.  Desain Pemodelan
Grafik Jumlah kendaraan masuk dalam antrian
Grafik Jumlah Kendaraan Antri dalam Sistem

Referensi

Dokumen terkait

Sebaran kelompok tani berdasarkan tingkat penerapan teknologi anjuran Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah (Tabel 4), diketahui bahwa tingkat penerapan PTT 11

Kirkon työmarkkinalaitoksen tilastojen mukaan työalat, jotka ovat vuosina 2008-2017 menettäneet eniten virkoja sekä lukumääräisesti että prosenttiosuuksina

Somerolaisten nuorten liikuntaaktiivisuutta selvittäessä nuoret on luokiteltu liikunta-aktiivisiin vähintään neljä kertaa viikossa liikuntaa, vähän liikkuviin 2 – 3 kertaa

Pada tahap yang paling asas, pendekatan analisis morfologi adalah berdasarkan tiga prinsip utama seperti yang dirumuskan oleh Moudon (1994) dan Djokic (2009) iaitu: (i)

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional dan telah memperoleh angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi pada tahun pertama

Kini# # cara terbaik yang bisa cara terbaik yang bisa dilak dilakukan untuk mencegah kanker ukan untuk mencegah kanker ini adalah bentuk  ini adalah bentuk  skrining yang

Dan menurut kondisi model yang terjadi menunjukan bahwa, kondisi pada saat pasang tertinggi baik keadaan spring tide maupun neap tide bergerak dari barat laut

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis teks berita tentang kaum homoseksual di Tempo.co dan Republika Online, untuk mengetahui citra