• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DATA MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

DATA MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadlirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerahnya sehingga jurnal edisi kali ini berhasil disusun dan terbit. Beberapa tulisan yang telah melalui koreksi dari mitra bestari dan revisi dari penulis, pada edisi ini diterbitkan. Adapun jenis tulisan pada jurnal ini adalah hasil pemikiran konseptual dan penelitian. Redaksi mencoba selalu mengadakan pembenahan kualitas dari jurnal dalam banyak aspek.

Beberapa pakar di bidangnya juga telah diajak untuk berkolaborasi mengawal penerbitan jurnal ini. Materi tulisan pada jurnal berasal dari dosen tetap dan tidak tetap STMIK AMIKOM serta dari luar STMIK AMIKOM.

Tak ada gading yang tak retak begitu pula kata pepatah yang selalu di kutip redaksi, kritik dan saran mohon di alamatkan ke kami baik melalui email, faksimile maupun disampaikan langsung ke redaksi. Atas kritik dan saran membangun yang pembaca berikan kami menghaturkan banyak terimakasih.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi

Perhitungan Beban Pendingin pada Lokomotif Kereta Api ... 1 Ahmad Nur Fahmi (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Sistem Informasi Geografi, Pengertian dan Pemanfaatannya ... 22 Anisah Aini (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Membangun Sistem Berbasis WAP untuk Mengakses Jadwal, Jumlah Sisa Tempat Duduk dan Pemesanan Tiket Online Kereta Api

Eksekutif... 40 Erni Lukminingsih (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Aplikasi Pemantau Presensi Mahasiswa dan Dosen ... 52 Gunawan Arisona (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Perangkat Lunak Permainan Scrabble... 67 Ichsan Wiratama (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

(4)

Moch. Hari Purwidiantoro (AMIK AMIKOM CIPTA DARMA Surakarta)

Analisis Tingkat Keamanan dalam Hal Spamming menggunakan Testing

Open Relay antara Sendmail dan Qmail ... 86 Nila Feby Puspitasari (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Komputerisasi Sistem Bendung Air ... 105 Taufiq Hidayat (STMIK AMIKOM Yogyakarta)

(5)

PERENCANAAN PERHITUNGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA LOKOMOTIF KERET API

Ahmad Nur fahmi1

Abstraksi

Dewasa ini banyak sekali terjadi kecelakaan kereta api yang antara lain disebabkan oleh faktor human error. Salah satu pemicu terjadinya human error misalnya tidak ada kenyamanan dalam ruangan masinis (lokomotif). Oleh karena itu penulis tertarik untuk merencanakan sistem pengkondisian udara yang ditujukan pada ruangan masinis (lokomotif).

Untuk mendapatkan kondisi yang nyaman dalam ruangan masinis (lokomotif) diperlukan perhitungan-perhitungan yang mendasar. Disini penulis mencoba merancang perhitungan yang digunakan untuk mendesain atau memilih alat.

Kata kunci : Lokomotif Kereta Api, Pengkondisian Udara

1. Pendahuluan

Saat ini pengkondisian udara sudah banyak digunakan, antara lain pada bidang industri, rumah tinggal, pertokoan, perkantoran, hotel, dan kendaraan. Untuk kendaraan dapat digunakan pada mobil, bus, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang.

Di tambah dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan manusia tentang kenyamanan pada saat bekerja yaitu kebutuhan akan temperatur, kelembaban dan hembusan udara yang sesuai. Diharapkan tugas yang diwajibkan kepadanya dilakukan dengan benar dan tepat. Tidak kecuali bagi tenaga operator, misalnya pada masinis kereta api.

(6)

Semuanya itu membuat perkembangan kemajuan sistem pengkondisian udara (Air Conditioning) terus berkembang.

Pengkondisian udara diperlukan untuk memberikan kondisi lingkungan yang berudara nyaman, segar, dan bersih. Oleh karena itu perlu perlakukan proses terhadap udara untuk mengatur temperatur, kelembaban dan kebersihan, serta mendistribusikannya secara serentak guna memenuhi kenyamanan yang diinginkan

Oleh karena itu penulis tertarik untuk merencanakan sistem pengkondisian udara yang ditujukan kepada masinis operator lokomotif.

Tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk merencanakan perhitungan sistem pengkondisian udara di ruang kabin masinis lokomotif, sehingga akan diharapkan akan mempermudah dalam perencanaan peralatan atau komponen yang dibutuhkan .

Penulisan karya ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan batasan masalah:

1. Perancangan sistem pengkondisian udara untuk lokomotif kereta api dengan mengacu pada jenis lokomotif CC 20312 dengan struktur (Tabel 1):

(7)

Tabel 1 : Struktur lokomotif

A (m2)

No. Struktur Elemen Tebal

(mm) Timur Selatan Barat Utara Total Plat baja SC 41 3 5,11 4,35 3,77 4,35 17,57 1. Dinding Celah udara 30 5,11 4,35 3,77 4,35 17,57 Glasswool 50 5,11 4,35 3,77 4,35 17,57 Melamine plastik hardbord 5 5,11 4,35 3,77 4,35 17,57 Plat baja SC 41 3 - - - - 3,72 Celah udara 30 - - - - 3,72 Glasswool 50 - - - - 3,72 2. Atap Melamine plastik hardbord 2 - - - - 3,72

3. Jendela Kaca penyerap panas (48%) 5 0,32 0,79 1,51 0,79 3,41

Lonleum 5 - - - - 7,39 Plywood 20 - - - - 7,39 Semen 8 - - - - 7,39 4. Lantai Plat baja gelombang 1.2 - - - - 7,39

(Sumber: PJKA Yogyakarta)

2. Posisi geografis operasi lokomotif kereta api adalah 100 LS dan 1100 BT dikarenakan kereta api mempunyai rute perjalanan dari Yogyakarta – Jakarta, pulang - pergi melalui jalur selatan pulau Jawa, menuju arah barat.

3. Dalam perhitungan beban pendingin, diasumsikan pada jam 13.00 WIB dikarenakan lokomotif beroperasi selama 8 jam (08.00 – 16.00 WIB).

4. Dalam perhitungan diasumsikan kondisi pada bulan Agustus / April.

5. Ruang masinis ditempati oleh 2 (dua) orang.

6. Penerangan di ruang masinis menggunakan lampu fluorescent (TL) 10 Watt, sebanyak 2 buah

(8)

7. Temperatur dalam perhitungan perancangan adalah:

a. Pada temperatur ruangan masinis (Tdb) 25,5oC (78oF) dengan

60% RH.

b. Temperatur udara luar dalam perhitungan diasumsikan adalah 32,78oC (91oF) dengan 80% RH kecuali antara ruang kabin

masinis dengan ruangan mesin lokomotif yaitu pada bagian belakang diasumsikan sebesar 40oC dengan 80% RH.

8. Udara luar yang dimasukkan ke ruangan masinis di asumsikan sebesar 15 CFM / orang. Asumsi yang digunakan adalah standard ventilasi untuk ruangan kantor (umum) dengan masinis ada yang merokok (Carrier, 1965).

2. Pembahasan

Perhitungan Estimasi Kapasitas Pendingin

Kapasitas pendingin dihitung untuk mendapatkan dasar perancangan peralatan pengkondisian udara. Perhitungan beban pendinginan dihitung dengan asumsi kondisi:

1.Tdb dan Twb dianggap pada saat mencapai maksimum.

2.Udara cerah dan tidak berawan atau kabut yang mengurangi radiasi matahari.

3.Warna dinding dianggap sedang (medium color) 4.Kapasitas pendinginan internal pada keadaan normal.

Kapasitas pendinginan untuk pengkondisian udara ruangan masinis ditinjau atas perbedaan kalor adalah :

Beban kalor sensible antara lain: Perpindahan kalor melalui dinding Perpindahan kalor melalui atap Perpindahan kalor melalui lantai Perpindahan kalor melalui kaca

Beban kalor lampu Beban kalor masinis Beban kalor infiltrasi Beban kalor ventilasi

(9)

Q B a g ia n L u a r ( T e m p . y g b e s a r ) B a g i a n D a l a m ( T e m p . y g d i k o n d is i k a n ) RA RB RC RD

Beban Kalor Laten antara lain adalah: Beban kalor masinis

Beban kalor infiltrasi

Beban kalor ventilasi

Perhitungan Koofesien Perpindahan Kalor (U)

Perpindahan kalor melalui dinding, atap dan kaca serta lantai ruang masinis disebabkan oleh perbedaan temperatur antara bagian luar dan bagian dalam dari dinding, atap, kaca, dan lantai. Laju perpindahan kalor atau beban pendingin dihitung dengan persamaan:

Q = U . A . ∆t dengan :

Q = laju perpindahan kalor , ( W atau Btu/hr)

U = koefisien perpindahan kalor, (W/m2.oC atau

Btu/(hr.ft2.F))

A = luasan perpindahan kalor (m2 atau ft2)

∆te = beda temperatur (oC atau oF)

Gambar 1. Penampang struktur

Gambar 2. Analog tahanan listrik

Besarnya harga koefisien perpindahan kalor (U) dipengaruhi oleh harga tahanan termal (R) dari komposisi bahan yang digunakan untuk suatu struktur, lapisan udara bagian luar dan dalam dari struktur tersebut. Koefisien perpindahan kalor dapat dianologikan dengan susunan tahanan listrik sebagai berikut :

(10)

RA = tahanan termal lapisan film udara luar

RB = tahanan termal bahan B

RC = tahanan termal bahan C

RD = tahanan termal bahan D

RE = tahanan termal lapisan film udara dalam

Maka besarnya koefisien perpindahan kalor dari struktur tersebut dihitung dengan persamaan :

R

U

Σ

=

1

Tabel 2. Tabulasi Perhitungan Harga Koefisien Perpindahan Kalor (U)

No Struktur Elemen (oC.mR 2/W) (oC.mRtotal 2/W) (W/oU C.m2)

1 Dinding Lapisan film

udara luar 2,660E-02

Plat baja SC

41 3,700E-05

Celah udara 1,638E-01 1,329 0,752 Glasswool 9,961E-01 Melamine plastik hardboard 2,280E-02 Lapisan film

udara dalam 1,198E-01 2 Atap Lapisan film

udara luar 2,660E-02 1,371 0,729

Plat baja SC

41 3,700E-05

Celah udara 1,638E-01 Glasswool 9,961E-01

(11)

Melamine plastik hardboard

2,280E-02 Lapisan film

udara dalam 1,621E-01 3 Jendela Lapisan film

udara luar 2,660E-02 0,384 2,603 Kaca

penyerap panas (48%)

1,96E-01 Lapisan film

udara dalam 1,621E-01 4 Lantai Lapisan film

udara luar 2,660E-02

Lonleum 1,16E-02 Plywood 1,73E-01 0,407 2,460 Semen 3,28E-02 Plat baja gelombang 2,20E-05 Lapisan film

udara dalam 1,621E-01

Beban Kalor Melalui Kaca Akibat Radiasi Matahari

Beban kalor melaui kaca akibat radiasi matahari dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (Carrier,1965):

Q = (Beban puncak matahari , Btu /(hr. ft2)) x (Luas kaca, ft2) x (Shade Factor, Shash factor) x (Storage Factor)……….(4.3)

Dengan mengambil data:

1.Beban puncak matahari pada posisi 10oLS di bulan Agustus dan April

2.Shade factor untuk kaca penyerap panas 56 sampai 70 % sebesar 0,62

3. Shash factor sebesar 1/0,87

(12)

Tabel 3. Tabulasi Perhitungan Kapasitas Pendingin Radiasi Matahari pada Kaca.

Area Peak load Facror Kapasitas

Arah

(m2) (ft2) Btu/(hr.ft2) Shade Shash Storage Btu/hr W

Timur (E) 0.32 3.42 155 0.62 1.15 0.19 71.67 21.00 Selatan (S) 0.79 8.55 73 0.62 1.15 0.98 435.71 127.66 Barat (W) 1.51 16.21 155 0.62 1.15 0.22 393.90 115.41 Utara (N) 0.79 8.55 13 0.62 1.15 0.83 65.72 19.25 Total 283.33 Akibat Radiasi Matahari

Akibat radiasi matahari kapasitas pendingin di hitung dengan persamaan (Carrier,1965) :

Q = U . A . ∆te

dimana : ∆te = beda temperature equivalent pada bulan dan waktu

yang diinginkan (oF)

Beda temeperatur equivalent dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (Carrier, 1965) : es m s em m s e t R R t R R t ∆      − + ∆ = ∆ 0,78 1 0,78 dengan : ∆tes ∆tem Rs = = =

Beda temperature equivalent pada dinding atau atap yang teduh diambil pada (July, 40oLU dan 24 jam operasi), dan

dikoreksi

Beda temperatur equivalent pada dinding dan atap yang menghadap datangnya matahari pada hari dan waktu yang direncanakan, dan dikoreksi

(13)

Rm =

Kalor maksimum akibat radiasi matahari pada posisi dan waktu yang direncanakan

Kalor maksimum akibat radiasi matahari melalui kaca untuk lapisan dinding pada saat (July; 40oLU dan 24 jam

operasi)

Dengan menggunakan Persamaan 2.5 beda temperatur pada bulan Agustus/April dan letak geografis 10oLS adalah dapat dilihat pada Tabel 2.4

Tabel 4. Tabulasi Perhitungan Beda Temperatur Equivalent

∆tes ∆tem Rs Rm ∆te Struktur Arah (oF) (oF) (Btu/hr.ft2) (Btu/hr.ft2) (oF) (oC) Atap Atas 45 51 220 225 50 10 Selatan (S) 41 45 14 63 42 5 Barat (W) 53 56 40 43 55 13 Dinding Utara (N) 7 18 71 14 51 10

Beban pendingin untuk dinding daerah bagian selatan dengan menggunakan persamaan 2.4 dapat diketahui

dengan : U A ∆te

= koefisien perpindahan kalor = luas dinding arah selatan = Beda temperatur equivalent

= 0,752 W/oC.m2 = 4,35 m2 = 5 oC Sehingga : Q = 0,752 x 4,35 x 5 = 71,20 W

(14)

Tabel 5. Tabulasi Perhitungan Kapasitas Pendingin melalui dinding dan atap akibat radiasi matahari

U A ∆te Q Struktur Arah W/oCm2 m2 oC W Atap Atas 0.729 3.715 10 26.45 Selatan (S) 0.752 17.574 5 71.20 Barat (W) 0.752 17.574 13 170.24 Dinding Utara (N) 0.752 17.574 10 135.99 Jumlah 403.89 Akibat Beda Temperatur

Dari batasan telah diuraikan bahwa beda temperatur yang terjadi pada kabin kereta api diasumsikan sebesar: 32,78oC – 25,5oC = 7,28 oC, kecuali pada bagian belakang atau dinding sebalah timur sebesar

40oC – 25,5oC = 14,5oC. Sehingga kapasitas pendingin akibat beda

temperatur dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.1. Misalnya pada dinding sebelah selatan, dengan :

Sehing ga kapasit as pendinginnya adalah: Q = 0,752 x 4,35 x 7,28 = 23,83 W U A ∆t

= koefisien perpindahan kalor = luas dinding arah selatan = Beda temperatur

= 0,752 W/oC.m2

= 4,35 m2

(15)

Tabel 6. Tabulasi Perhitungan kapasitas Pendingin pada Dinding dan Atap Akibat Beda Temperatur

U A ∆t Q Struktur Arah W/oCm2 m2 oC W Atap Atas 0.73 3.72 7.28 19.72 Timur (E) 0.75 5.11 14.50 55.75 Selatan (S) 0.75 4.35 7.28 23.83 Barat (W) 0.75 3.77 7.28 20.65 Dinding Utara (N) 0.75 4.35 7.28 23.83 Jumlah 143,77 Beban Kalor Akibat Beda Temperatur Kecuali Melalui Dinding

dan Atap.

Beban kalor akibat beda temperatur pada kabin masinis kereta api kecuali melalui dinding dan atap antara lain:

Melalui Lantai

Dengan menggunakan persamaan 2.1 kapasitas pendinginnya adalah: Q = 2,46 x 7,39 x 7,28

= 132, 78 W Melalui Kaca

Beda temperatur pada bagian belakang (timur) dengan arah yang lain berbeda sehingga kapasitas pendinginnya adalah:

(16)

Tabel 7. Kapasitas Pendingin Akibat Beda Temperatur pada Kaca U A t Q Struktur Arah W/oCm2 m2 oC W Timur (E) 2.60 0.32 14.50 12.08 Selatan (S) 2.60 0.79 7.28 14.97 Barat (W) 2.60 1.51 7.28 28.61 Kaca Utara (N) 2.60 0.79 7.28 14.97 Jumlah 70.63 Beban Kalor Akibat Internal Heat

Beban kalor akibat internal heat yang ada di kabin masinis antara lain adalah:

Beban Kalor Masinis

Masinis diasumsikan dalam kondisi bekerja seperti di kantor pada saat kondisi temperatur 78oF , sehingga perolehan kalor terdiri dari

(Carrier, 1965) :

Latent heat (ql) sebesar: 235 Btu/hr Sensible heat (qs) sebesar 215Btu/hr.

Besarnya kapasitas pendingin dihitung dengan persamaan (G. Pita, ) Qs = qs x n x CLF Ql = ql x n x CLF dimana ql, qs n CLF = = =

Kalor latent, sensible Jumlah orang (operator) Cooling Load Factor

Sehingga dengan mengambil CLF sama dengan 1, maka kapasitas pendingin akibat operator sebesar:

Qs = 215 x 2 x 1

= 430 Btu/hr = 137,71 W Ql = 235 x 2 x 1

(17)

Beban Kalor Lampu

Kapasitas pendingin akibat lampu fluroscent dapat dihitung dengan persamaan (Carrier, 1965) :

Q = Total Kapasitas Lampu (Watt) x 1,25 x 3,4 (Btu/hr) (2.8)

Dari bab I diketahu bahwa total kapasitas lampu pada ruangan kabin lokomotif sebesar 10 x 2 = 20 Watt. Sehingga kapasitas pendingin adalah:

Q = 20 x 1,25 x 3,4 = 85 Btu/hr = 24,91 W

Beban Kalor Infiltrasi

Beban kalor infiltrasi merupakan beban kalor karena infiltrasi udara melalui bukaan pintu. Pada ruangan masinis terdapat dua (2) pintu, atau sepasang. Pada perancangan diasumsikan bahwa pintu frekuensi bukaan 5%. Sehingga diperoleh CFM/pasang pintu 50 CFM (Carrier, 1965). Beban akibat infiltrasi dihitung dengan persamaan (G. Pita, ): Qs = 1,08 x CFM x T C (2.9) Ql = 0,68 x CFM x (wo’ – wi’) (2.10) Dengan : TC w’ o, i = = =

beda temperatur ruangan masinis dengan dengan udara luar rasio kelembaman

posisi di luar, dalam

Dengan membaca diagram psycometri diketahui bahwa:

To = 91oF, 80% RH, mempunyai harga wo’ = 178 gr/lb udara kering

Ti = 78oF, 60% RH, harga wi’ = 86 gr/lb udara kering.

Sehingga dengan perbedaan temperatur (TC) sebesar 91oF – 78oF =

13 oF, besarnya kapasitas pendingin sensible (Qs) akibat infiltrasi

adalah:

Qs = 1,08 x 50 x 13

= 702 Btu/hr = 205,69 W Ql = 0,68 x 100 x (178 – 86 ) = 3132,5 Btu/hr = 917,82 W

(18)

Beban Kalor Akibat Rugi-Rugi Kebocoran Saluran Udara

Rugi-rugi kebocoran saluran udara dipengaruhi oleh pemasangannya yaitu sebesar 5 sampai dengan 30% (C.P. Arora, 1983), tergantung pada pemasangannya. Pada perhitungan beban pendinginanini diambil rugi-rugikebocoran udara suplai sebesar 20% Beban Kalor dari Fan Pengkondisian Udara

Pada perhitungan ini, system suplai udara ruangan penumpang adalah system induksi. Pada system ini, fan mengalirkan udara melalui koil pendingin sebelum disuplai kedalam ruangan yang dikondisikan. Perolehan kalor fan pengkondisian udara merupakan perolehan kalor sensible ruangan. Besarnya kalor ini antara 2,5 sampai dengan 7,5% dari kalor sensible ruangan (C.P. Arora, 1983). Dalam perhitungan diambil harga 7%.

Beban Kalor Ventilasi

Dengan menggunakan persamaan 2.9 dan 2.10, pada saat udara luar yang dimasukkan ke ruangan masinis di asumsikan sebesar 15 CFM / orang (standard ventilasi untuk ruangan kantor dengan masinis ada yang merokok).

Beban kalor sensible (Qs) ventilsi adalah: Qs = 1,08 x 30 x 13

= 421,2 Btu/hr = 123,41 W, dan Beban kalor laten (Ql) ventilasi adalah: Ql = 0,68 x 30 x (178 – 86 )

= 1876,8 Btu/hr = 549,9 W

Beban ventilasi (Qs), disebut juga dengan beban kalor luar (Outdoor Air Sebsible Heat (OASH), dan Ql dengan Outdoor Air Latent Head (OALH)) .

Faktor Keamanan

Faktor keamanan (safety factor) yang diambil adalah 5% dari seluruh beban pendingin (C.P. Arora, 1983).

(19)

Beban Pendinginan

Dari perhitungan perolehan kalor dan beban-beban pendinginan sebelumnya, maka selanjutnya dapat dibuat tabel beban pendinginan ruangan masinis kereta api, dapat dilihat pada Tabel 2.8

Tabel 8. Estimasi beban pendingin

Kalor Sensible Kalor Laten No Melaui - Akibat

(W) (Btu/hr) (W) (Btu/hr) 1 Kaca - Radiasi 283.33 966.99

2

Atap dan Dinding - Radiasi dan ∆T

a. Radiasi 403.89 1378.46

b. Beda Temperatur (∆T) 143.77 490.69

3

Kecuali Dinding dan Atap - Beda Temp.(∆T) a. Lantai 132.38 451.80 b. Kaca 70.63 241.05 4 Internal Heat a. Operator 137.71 470.00 125.99 430.00 b. Lampu 24.91 85.00 5 Infiltrasi 205.69 702.00 917.82 3132.50 Sub Total 1402.29 4785.98 1043.81 3562.50 6 Rugi Kebocoran (20%) 280.46 957.20 7 Tambahan kalor untuk fan (7%) 98.16 335.02

Total 1780.91 6078.19 1043.81 3562.50

8 Safety factor, 5% 89.05 303.91 52.19 178.13

Room Sensible Heat (RSH) 1869.96 6382.10 1096.00 3740.63 RLH Outdoor Air Sensible Heat

(OASH) 123.41 421.20 549.90 1876.80 OALH

(20)

R U A N G A N K A B I N M A S I N I S 1 2 3 5 4 6 A C 7 D ry -B u lb T e m p e ra tu re 1 2 4 ,5 ,6 ,7 3 R S HF G SH F Satu rasi Tem pera tur Spesif ic Humidity R o o m D e sig n O u tD o o r D e sig n C a m p u ra n U d a ra M e n in g g a lk a n A la t 1 -B P F B P F Analisis Psychometri

Analisis psycometri dilalukan berdasarkan: 1. Perolehan kalor sensible dan latent

2. Kondisi di dalam ruangan yang akan dikondisikan dan udara luar 3. Temeperatur bola kerang (Tdb) udara suplai.

4. Anlisis psycometri berguna untuk menentukan: 5. Kondisi udara suplai

6. Kapasitas refrigrasi, dan Temperatur efektif koil pendingin (apparatus dew point temperature (Tadp)).

7. Temperatur bola kering (Tdb) udara suplai dipilih sedemikian rupa, sehingga beda temperatur antara ruangan udara suplai (supply air temperature difference) berkisar antara 15 sampai 30 oF (G. Pita,) diambil 18 oF.

Sketsa aliran udara dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3. Aliran Udara pada Sistem AC

Gambar 4. Diagram psychometric Perancangan Pengkondisian Udara

(21)

Po Pk 2 3 4 Tk To S = Const h h1 - h4 h2 - h1 P K e t e r a n g a n : T = T e m p e r a t u r P = T e k a n a n h = e n t h a l p y s = e n t r o p i 2 ' Tk T o x4 S u b C o o l i n g S u p e r h e a t 1 1 E v a p o r a t o r K o n d e n s o r K o m p r e s o r E k s p a n s i V a l v e T e k a n a n r e n d a h T e k a n a n t i n g g i Qo Qk 2 3 4 W m

Dari data sebelumnya diketahui bahwa: Room Sensible Heat (RSH)

Room Laten Heat (RLH) Assumsi udara luar

Perancangan kondisi udara dalam Ventilasi

Supply Temperature Diffrence

= 6382,10 Btu/hr = 3740,63 Btu/hr = Tdb 91oF, 80% RH = Tdb 78oF, 60% RH = 30 CFM = 18 oF Siklus Perancangan

Siklus kompresi uap satu tingkat terdiri dari komponen utama antara lain:

1. Kompresor 2. Kondensor 3. Evaporator 4. Ekspansi Valve

Siklus diagram sistem kompresi uap refrigrasi perancangan yaitu dengan superheat 5 oC dan sub cooling 5 oC dapat dilihat pada gambar

(Gambar 3.4)

Gambar 5. Siklus sistem kompresi uap refrigrasi satu tingat

(22)

P-h diagram perancangan dengan menggunakan R-134a dapat dilihat pada lampiran-3, dimana dengan membaca diagram tersebut hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.3:

Tabel 3.3 Hasil pembacaan p-h diagram Proses termodi namika pada siklus terdiri dari1: 1 – 2 2 – 3 3 – 4

Kompres isentropic, yaitu pada kompresor, dengan s2 = s1; Q = 0

Kerja, w =

vdp

=

dh

=

(

h

2

h

1

)

P = konstan, pelepasan heat, yaitu pada kondensor, dengan qk = h2 – h3

Throtling, yaitu pada ekspansi valve, dengan h3 = h4 = hf4 + x (h1 – hf4), atau Parameter Satu an Posisi - 1 Posisi - 2 Posisi - 3 Posisi - 4 Temperatu r (T) Tekanan (P) Enthalpy (h) Enthalpy liquid (hf) Enthalpy vapour (hg) Sesifik volume (v) Entropy (s) oC Pa kJ/k g kJ/k g kJ/k g m3/k g kJ/k g 15 414,49 410 0,05 1,742 45 1160 440 1,742 40 1160 254 10 414,49 254 213,53 404,40

(23)

4 - 1 4 1 4 3 f f

h

h

h

h

x

=

P = konstan, penyerapan heat yaitu pada evaporator, dengan Refrigrasi Effeck (RE) = qo = h1 – h4

dengan : s Q v q h hf x 1,2,3,4 = = = = = = = = Spesific entropy, (kJ/(kg.K) Kapasitas kalor, (kW) Spesific volum, (m3/kg)

Heat fluks perunit massa, (kW/kg) Spesific enthalpy, (kJ/kg)

Spesific enthalpy pada saat air jenuh, (kJ/kg) Kwalitas uap

Posisi 1,2,3 dan 4 3. Kesimpulan dan Saran

Perhitungan atau analisa pada siklus yang dapat dilakukan antara lain adalah :

1.Refrigrasi Effek (RE)

Dengan menggunakan persamaan RE adalah: RE = qo = h1 – h4

= 410 – 254 = 156 kJ/kg

2. Massa flow rate sirkulasi refrigran

Dengan menggunakan persamaan massa flow rate adalah sebesar:

o o q Q RE refrigrasi Kapasitas m• = =

(24)

sehinga :

(

kg

s

)

m

0

,

0216

/

156

38

,

3

=

=

3. Fraksi uap refrigran yang masuk evaporator adalah sebesar 4 1 4 3 f f

h

h

h

h

x

=

=

53

,

213

410

53

,

213

254

= 0,206 4. Piston displacement teoritis pada kompresor

Dengan mengasumsikan efisiensi volumetric kompresor 100%, piston displacement dengan menggunakan persamaan (3.8) adalah sebesar v

v

m

Vp

η

1

.

=

%

100

05

,

0

0216

,

0

×

=

Vp

= 0,000108 m3/s = 0,0648 m3/min 5. Daya kompresor

Daya yang dibutuhkan kompresor pada sistem dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (3.9) adalah sebesar:

W =

m

• (h2 – h1)

= 0,0216 (440 – 410) = 0,648 kW

6. Kalor yang hilang pada kondensor

Kalor ang hilang pada kondensor dapat di hitung dengan peramaan (3.10) adalah sebesar:

Qk =

m

• (h2 – h3) = 0,0216 (440 – 254) = 4,0176 kW

7. Coeffisient of Performance (COP)

COP yang menyatakan efisiensi mesin refrigrasi adalah perbandingan efek mesin refrigrasi dengan kerja kompresor. COP ini dapat di hitung dengan persamaan (3.6) adalah sebesar:

(25)

1 2 4 1

h

h

h

h

COP

c

=

=

ε

410

440

254

410

=

= 5,2

Untuk pemilihan alat kita harus memperhitungkan beban pendinginan yang ada pada lokomotif kereta api.

Dengan hasil perhitungan diatas maka bagi pembaca bisa dimanfaatkan untuk mendesain atau pemilihan peralatan yang dibutuhkan, guna untuk memenuhi kenyamanan yang diinginkan pada lokomotif kereta api.

4. Daftar Pustaka

Carrier Handbook of Air Conditioning System Design, 1965, Mc Graw-hill, inc.,United States of Amirica

Arora CP, 1981, Refrigeration an air Condition, Tata Mac Graw Hill Comp Limited , New Delhi

(26)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENGERTIAN DAN APLIKASINYA

Anisah Aini1

Abstraksi

Sistem Informasi Geografis yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, maupun aplikasi-aplikasinya, telah dikenal secara luas sebagai alat bantu (proses) pengambilan keputusan. Sebagian besar institusi pemerintah, swasta, akademis maupun non akademis juga individu yang memerlukan informasi yang berbasiskan data spasial telah mengenal dan menggunakan sistem ini. Perkembangan ini diikuti oleh membanjirnya produk teknologi SIG di pasar-pasar Indonesia, demikian cepat arus datangnya produk-produk teknologi sistem informasi yang multi-disiplin ini sudah sepatutnya juga diikuti pula dengan kemampuan dalam memahami pengertian sistem, data dan informasi, sistem informasi, sistem informasi geografis agar bisa mengimbangi kecepatan perkembangan teknologinya.

Kata Kunci : Information system, Geographic Information system.

(27)

1. Pendahuluan

Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini meng-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.

Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967.Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, BenuaEropa, Benua Australia, dan Benua Asia.

Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis (kampus).

(28)

2. Pembahasan

Sistem Informasi

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satau kesatuan yang tidak terpisahkan (Vaza,2006). Sementara itu menurut Hamalik (2002 dalam Zakir 2007) Sistem secara teknis berarti seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Mudyharjo (1993, dalam Zakir 2007) mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Dari ketiga definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersama-sama.

Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, sebagai contoh, pesawat terbang adalah suatu sistem yang terdiri dari sistem-sistem bawahan seperti mesin, sistem badan pesawat dan sistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem tingkat yang lebih rendah lagi, misal sistem mesin adalah kombinasi dari sistem karburator, sistem bahan bakar dan seterusnya. Istilah subsistem digunakan untuk memudahkan analisis dan pengkomunikasian.

Berikut ini adalah karakter atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh sistem

ƒ Mempunyai komponen (component).

Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk suatu kesatuan.Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

(29)

25 ƒ Batas sistem (boundary).

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sitem dengan sistem lainya.

ƒ Penghubung sistem (interface).

Penghubung merupakan media antara subsistem dengan subsistem lainya. Penghubung memungkinkan sumber-sumber daya mengalit dari satu subsistem ke subsistem lainya, dan juga subsistem -subsistem tersebut dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.

ƒ Masukan sistem (input).

Sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan

ƒ Keluaran sistem (output).

Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan

ƒ Pengolahan sistem (proces).

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran

ƒ Lingkungan luar sistem (environments)

Segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang mempengaruhi kerja sistem.

ƒ Sasaran suatu tujuan (goal)

Setiap sistem mempunyai tujun. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan (goal)

(30)

Gambar 1. Karakteristik sistem

Data dan Informasi

Seringkali istilah informasi dan data agak rancu karena kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dan saling tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa mathematical dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep dan objek-objek penting lainya., data merupakan suatu kenyataan apa adanya (raw facts). Sedangkan informasi adalah data yang Input pengolah output subsistem subsistem subsistem subsistem

Lingkungan luar interface

boundary

(31)

ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya ( John, 1983 dalam Prahasta, 2002).

Gambar 2. Hubungan data dan informasi

Davenport dan Prusak (1998 dalam Setiarso 2006) membedakan data dan informasi sebagai berikut:

Data is a set of discreteobjective facts abaout events. Sebagai contoh bila seorang pelanggan datang untuk membeli buah jeruk di sebuah supermarket makan transaksi yang terjadi dapat digambarkanb sebagian oleh , yaitu berapa uang yang harus dibayarkan, berapa kilogram jeruk yang dibeli, namun tidak menjelaskan mengapa pelanggan itu datang ke supermarket, kualitas pelayanaan supermarket dan sebagainya. Dalam organisasi, data terdapat dalam catatan-catatan (record) atau transaksi.

Information is data that makes a difference. Kata inform sejatinya adalah berarti memberi bentuk, dan informasi ditujukan untuk membentuk orang yang mendapatkannya, yaitu untuk membuat agar pandangan atau wawasan orang tersebut berbeda (dibandingkan sebelum memperoleh informasi). Sebagai contoh pelanggan membeli jeruk lokal bukan jeruk import, pernyataan tersebut merupakan informasi.

Data merupakan bahan mentah, untuk menjadi informasi data harus terlebih dahulu diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data

Pengolahan, Pemrosesan, Konversi, dll Data

(32)

Gambar 3. Model Pengolahan Data

Barry E. Cusing (983, dalam Riasetiawan, 2007) mendefinisikan sistem informasi sebagai : An organized means of colleting, entering and processing data, and of storing, managing, controllingm and reporting information so that an organization can achieve its objectives and goal.

Sementara itu Gelinas, Oram dan Wiggins (1990 dalam Riasetiawan ,2007) mendefinisikan sistem informasi sebagai: A man made system that generally consists of an integrated set of computer-based and manual components establish to collect, store , and manage data, and to provide output information to users.

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang terorganisir mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan, dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau Komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya, bergantung pada tiga faktor utama yaitu: keserasian dan mutu data, pengorganisasian data dan tata cara penggunaannya ( Cook, 1977 dalam Notohadiprawiro, 2006).

INPUT HASIL TINDAKAN OUTPUT PROSES (MODEL) PENERIMA DATA KEPUTUSAN TINDAKAN

(33)

Struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Diantara berbagai sistem informasi jelas terdapat banyak perbedaan akan tetapi ada suatu persamaan yang menonjol yaitu semua sistem informasi menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber (Coppock dan Anderson, 1987, dalam Notohadiprawiro,2006).

2. Pembahasan

Sistem informasi Geografis

Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa definisi SIG.

ƒ Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai : is an a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.

ƒ Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).

ƒ Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi Gistut (1994)

ƒ (Burrough,1986) mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan,

(34)

mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.

Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005)

Gambar 4 : Subsistem-subsistem SIG Data input Data Manipulation &analyisi SIG Data output Data Management

(35)

Komponen Sistem Informasi Geografi 1. Perangkat keras

Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer, scanner,Central Procesing Unit (CPU), mouse , printer, plotter 2. Perangkat lunak

(Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain lain) 3. Data dan informasi geografi

Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara menjitasi data spasial dari peta dan memasukan data atributnya dari table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard

3. Pengguna (user), Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.

(36)

Perangkat Keras SIG

GIS membutuhkan perangkat keras untuk mendukubg pemrosesan data, analisis geografis dan juga pemetaaan. Perangkat keras yang yang digunakan terbagi atas tiga bagian yaitu:

1. Alat data dan masukan terdiri dari :

ƒ Harddisk : terdiri atas dua yaitu hardisk dengan kapasitas I Gb untuk workstation yang tersambung dengan harddisk berkapasitas 2 Gb untuk workstation yang berdiri sendiri.

ƒ Disket ƒ CD-ROM

ƒ Keyboard : keyboard 101-key

ƒ Digitizer : digitizer dengan dimensi minimum 24 x 36 (D size) dengan akurasi 0,005 inchi

ƒ Scanner : scanner hitam putih dengan ukuran minimum 24 x 36 (D size) dengan resolusi 400 dpi, scanner berwarna dengan ukuran 11 x 17 (B size) dengan resolusi 400 dpi.

(37)

Gambar 6. Konfigurasi Perangkat Keras SIG

2. Alat proses terdiri dari

ƒ CPU : Berbasiskan processor 32-bit Intel ƒ RAM : minimal 32 Mb

3. Alat keluaran hasil /Output devise terdiri dari

ƒ Layar monitor dengan resolusi 1280 x 1024 dengan 256 warna dan VRAM 4

MB

ƒ Printer dengan tehnologi laser atau injet ukuran kertas 11 x 17 (B size)

ƒ plotter dengan teknologi injet resolusi minimum 300 dpi untuk ukuran kertas minimum 36 x 48 (E size)

Fungsi SIG

Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untuk melakukan analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik

(38)

sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data dijital.

Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut : ƒ Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing,

pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dll. ƒ Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan

bertingkat, pemodelan jaringan pencarian atribut dll.

ƒ Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah penyanggga, overlay, dll.

ƒ Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif. 2. Kemampuan SIG

Bagaimana mengenali kemampuan SIG adalah dengan melihat kemampuannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

ƒ What is that ….? mencari keterangan (atribut atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur peta yang terdapat pada posisi-posisi yang ditentukan.

ƒ Where is it ….? Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsinya (salah satu atau lebih atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk mengembangan lahan pertanian tanaman lada yang memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

ƒ How has it changed….?Ini adalah pertanyaan kecenderungan, mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai unsur-unsur peta.

ƒ What spatial patterns exist ? Pertanyaan ini lebih menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam data-data spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan data aktual terhadap pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu merepresentasikan.

(39)

ƒ What if…? Pertanyaan yang berbasisikan model. Permodelan di dalam SIG adalah penggunaan fungsi dasar manipulasi dan analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks..

Aplikasi dan Pemanfaatan SIG

Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007).

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:

1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi 2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data 3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada

dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial

4. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data spasial berikut atributnya

5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif 6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik

7. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Posisi GIS dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu

(40)

kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:

1. Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi

2. Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan 3. Bidang Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala

besar dan menengah dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.

(41)

Gambar 8 . Contoh Aplikasi SIG jalan di Web browser

4. Jaringan telekomunikasi : GIS digunakan untuk memtakan Sentral. MDF (Main Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi dapat segera diketahui.

5. Sistem Informasi Lahan : Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.

3. Penutup

Sistem sebagai seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai suatu tujuan bersama, terdiri dari beberapa subsistem, yang merupakan bagian yang terpisahkan dari sistem . Sistem mempunyai beberapa karakter yaitu mempunyai komponen, mempunyai batas, mempunyai masukan dan keluaran, pengolahan sistem, lingkungan luar sistem, dan sasaran atau goal.

(42)

Sistem Informasi, merupakan suatu cara yang terorgansisir mengumpulkan, memasukan dan memproses data, mengendalikan dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda tergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.

Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis yaitu penyimpanan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan.SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analiss dan penerapan database keruangan.

Saat ini SIG sudah dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian dan lain sebagainya. Beberapa aplikasi dari SIG antara lain adalah untuk perencanana fasilitas kota, pengeloaan sumber daya alam, jaringan telekomunikasi dan juga untuk manajemen transportasi.

4. Daftar Pustaka

Anon, 1989, Libraries. Pasific. Information Bull.

Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, 2003. Jakarta. P.T. Gramedia.

Burrough.P, 1986. Principle of Geographical Information System for Land Resources Assesment, Oxford, Claredon Press.

Edy Prahasta, 2005. Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Bandung. C.V.Informatika.

(43)

Kang-Tsung Chang, 2002. Introduction to Geographic Information System, Mc.Graw-Hill.

http//www. Ilmu computer.com. diakses tanggal 29 Agustus 2007 http//www. mbojo wordpress.com diakss tanggal 29 Agustus 2007 http//www. library.gunadarma.ac.id. diakses 30 Agustus 2007 http//www. Media diknas.go.id. diakses 30 Agustus 2007 http///www.GIS.com diakses 1 Sepetember 2007

http//www. pu.go.id diakses 1 Sepetember 2007 http//www. kuliah umum computer.com diakses 2 September 2007

http//www. soil.faperta.ugm.ac.id diakses 3 September 2007 http//www. my quran.org. diakses 3 September 2007

(44)

MEMBANGUN SISTEM BERBASIS WAP UNTUK MENGAKSES JADWAL, JUMLAH SISA TEMPAT DUDUK

DAN PEMESANAN TIKET ONLINE KERETA API EKSEKUTIF

Erni Lukminingsih1

Abstraksi

Membangun sistem berbasis WAP untuk mengakses jadwal, jumlah sisa tempat duduk dan pemesanan tiket online kereta api eksekutif bertujuan untuk mempermudah pengguna jasa layanan kereta api untuk mendapatkan informasi jadwal dan sisa tempat duduk yang tersisa serta dapat melakukan pemesanan tiket melalui handphone. Sehingga diharapkan efisiensi dibeberapa sektor dapat tercapai.

Sistem ini menggunakan WAP untuk dapat mengakses internet melalui ponsel dan perangkat wireless lainnya.

Kata Kunci: Tiket Online Kereta Api, Wap

(45)

1. Pendahuluan

Kebutuhan untuk mengakses Internet menuntut untuk terus berusaha mencari alternatif dalam mengakses Internet secara cepat, tanpa harus melalui komputer. Konsep mengakses Internet dari berbagai peralatan elektronik yang biasa digunakan memicu lahirnya berbagai produk elektronik yang bisa digunakan untuk berselancar di dunia maya. Salah satunya adalah WAP. Hadirnya teknologi Wap atau Wireless Application Protocol merupakan langkah maju di dunia komunikasi seluler. Wap merupakan suatu protokol aplikasi yang memungkinkan internet dapat diakses oleh ponsel dan perangkat wireless lainnya. Wap membawa informasi secara online melewati internet langsung menuju ke ponsel atau klien Wap lainnya. Dengan adanya Wap berbagai informasi dapat di akses setiap saat hanya dengan menggunakan ponsel.

Mengapa handphone yang dipilih bukan alat-alat elektronik lainnya karena handphone adalah alat komunikasi yang mudah dibawa kemana saja dan hampir semua masyarakat memilikinya. Dengan demikian diharapkan agar informasi yang ada mudah diakses oleh siapa saja yang memiliki handphone WAP-Ready kapan saja dan dimana saja.

2. Pembahasan Cara Kerja WAP

Terdapat tiga bagian utama dalam akses WAP, yaitu perangkat wireless yang mendukung WAP, WAP gateway sebagai perantara , dan web server sebagai sumber dokumen. Dokumen yang berada dalam web server dapat berupa dokumen HTML ataupun WML. Dokumen WML khusus ditampilakan melalui browser dari perangkat WAP.Sedangkan dokumen HTML yang seharusnya ditampilkan melalui web browser, sebelum dibaca melalui browser WAP diterjemahkan terlebih dahulu oleh gateway agar dapat menyesuaikan dengan perangkat WAP. Jika pengguna ponsel

(46)

menginginkan melihat suatu halaman web dengan format HTML, gateway akan menerjemahkan halaman tersebut ke dalam format WML. Meskipun dokumen HTML dapat saja diakses oleh ponsel, namun dokumen WML lebih ditujukan untuk layar ponsel yang kecil. Sehingga beberapa perusahaan telah mulai menyiapkan WAPsite disamping Website yang sudah ada.

Seperti halnya menampilkan Internet dari web browser, untuk menampilkan WAP dibutuhkan WAP browser. Didalam ketentuan ponsel, ini disebut sebagai microbrowser. Seperti halnya mengetikkan URL untuk mengakses website, juga akan dilakukan hal yang sama untuk mengakses WAPsite di ponsel. Dengan mengakses webserver melalui ISP dan login ke internet, maka halaman WAP akan

dikirimkan dan dimunculkan di layar ponsel. Bagi pengguna PC, juga disediakan browser emulator yang bisa digunakan untuk mengakses situs. Wap browser yang digunakan adalah M3Gate yang dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Wap Browser M3Gate

WML

(47)

MarkupLanguage sendiri adalah bahasa penandaan (markup)yang digunakan umtuk memberi ciri khas pada sebuah dokumen atau teks yang ingin ditonjolkan. Pemberian tanda itu dilakukan dengan cara meletakkan tag diantara dokumen atau teks tersebut. WML mengubah informasi berupa teks dari halamansitus dan menampilkannya ke layar ponsel.

Jika HTML memiliki java script untuk membuat halaman-halaman di dalamnya jadi interaktif, WML juga mempunyai versi sendiri dari java script yang disebut WML script. Namun berbeda dengan java script yang bisa dijadikan satu dengan WML adn haru berdiri sendiri sebagai satu file script khusus yang berekstensi wmls. Perbedaan lainnya adalah gambar yang tampil di layar ponsel haruslah gambar yang telah dikonversi ke dalam format wbmp 1 bit, yang saat ini masih terdiri dari warna hitam dan warna latar belakang saja.

Dalam satu halaman WAP dapat terdiri dari beberapa subhalaman atau tingkatan, yang disebut sebagai deck, yang masing-masing tingkatan disbut dengan cards. Hirarki dalam WML dapat dilihat pada gambar 2.

(48)

Gambar 2. Hirarki dalam WML

Data Base

Database adalah kumpulan data yang terintegrasi satu sama lain. Setiap user akan diberi wewenang untuk dapat mengakses data di dalam database. Database biasanya terorganisasi dalam beberapa komponen yang terdiri dari satu atau lebih table. Table digunakan untuk menyimpan data yang terdiri dari baris dan kolom. Akses terhadap data dapat berupa menampilkan, memodifikasi, dan

menambah atau menghapus data yang telah tersimpan. Akses tersebut di atas dapat dilakukan oleh MySQL yaitu salah satu database yang memiliki koneksitas yang baik terhadap PHP.

DECK TEMPLETE Previous next home

CARD 1 Halaman Utama CARD 2 Halaman Help CARD 3 Halaman Contact

(49)

MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal, karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya.

Seperti halnya SQL engine yang lain, MySQL mempunyai tiga subbahasa, yaitu:

• Data definition language (DDL)

DDL berfungsi pada obyek database, seperti membuat tabel, mengubah tabel, dan menghapus tabel

• Data Manipulation Language (DML)

DML berfungsi untuk obyek tabel, seperti melihat, menambah, menghapus, dan mengubah isi tabel • Data Control Language (DCL).

DCL berfungsi untuk kepentingan sekuritas database, seperti memberikan hak akses ke database dan menghapus hak tersebut dari database.

Koneksi Ke Server

Server MySQL baru pertama kali digunakan setelah instalasi, hanya user dengan nama “root” yang bisa masuk ke dalam server. Untuk pertama kali, password koneksi ke server tidak ditanya. Password harus di rubah ketika berhasil masuk ke dalam server. Perintah yang harus dilakukan adalah;

Shell>mysql-h localhost –u root –p

Localhost menyatakan bahwa komputer yang sedang digunakan untuk koneksi ke server adalah komputer server lokal. Sedangkan atribut –p ditambahkan password yang telah dimiliki.

(50)

a. Cara Menulis Perintah

Ada beberapa hal untuk menuliskan perintah (query) dalam MySQL,antara lain:

• Penulisan statement bisa ditulis dalam huruf besar maupun huruf kecil.

• Penulisan nama kolom (field) membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive).

• Pernyataan tidak harus ditulis dalam satu baris (single line). Jika layar tidak mencukupi dalam menulis panjangnya query, dapat dilanjutkan dibawahnya (multiple line) dengan menekan tombol enter.

b. Membuat User Baru

Untuk membuat user baru terlebih dahulu harus mengatur hak akses untuk pembatasan host dari komputer yang digunakan sbagai akses server, nama user, dan password.

Misalkan untuk membuat user baru dengan nama admin wap dan mempunyai password erni, maka perintah yang harus ditulis adalah:

Shell > mysql –h localhost –u root

Mysql> insert into user (host, user, password) Values -> (‘localhost’,’adminwap’, password(‘erni’)); mysql> flush privileges;

Unsur-unsur utama untuk membuat user baru adalah sebagai berikut:

• Host

Merupakan lokasi dimana user adpat mengakses server MySQL melalui komputer tertentu. • User

(51)

Password digunakan agar keamanan server dapat terjamin.

• Hak akses

Pemberian hak dalam operasional server dapat diberikan pada saat pembuatan user.

Membuat Database

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan database adalah di dalam penulisan tidak diperbolehkan menggunakan spasi dan karakter nonstandar.

Bentuk penulisan perintahnya adalah: Mysql>create database nama_database; Data Definition Language (DDL)

DDL bertugas untuk membuat obyek SQL dan menyimpan definisinya dalam tabel. DDL berfungsi dalam pembuatan tabel, perubahan struktur tabel, perubahan nama tabel, serta perintah untuk menghapus tabel. Perintah-perintah yang digolongkan dalam DDL adalah create, alter, drop.

Data Manipulation Language (DML)

DML digunakan untuk menampilkan, mengubah, menambah dan menghapus baris dalam tabel. Perintah-perintah yang digolongkan dalam DML adalah select, update, insert, dan delete.

Data Control Language (DCL)

Sebagai alat kontrol keamanan terhadap database dan tabelnya digunakan DCL. Dua perintah utama di dalam DCL adalah grant dan

(52)

revoke. Grant digunakan untuk mengijinkan user mengakses tabel dalam database tertentu, sedangkan revoke berfungsi untuk mencabut kembali ijin yang sudah pernah diberikan sebelumnya oleh grant. Bahasa Pemrograman PHP

PHP atau Personal Home Page, bias disebut juga Profesional Home Page, ada juga yang mengartikan (PHP : Hypertext Preprocessor). PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML yang dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau Java Server Page (JSP).

Maksud dari server-side scripting adalah perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Jika user membuka suatu halaman PHP, server akan memproses perintah PHP lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke browser user tersebut. Dengan demikian user tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web lebih terjamin.

PHP dapat mengirim HTTP Header, dapat mengeset cookies, mengatur authentication dan redirect users. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa basis data (database) antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, dan tak terkecuali semua database ber-interface ODBC. PHP juga berintegrasi dengan beberapa library eksternal yang dapat membuat user melakukan segalanya dari dokumen PDF hingga mem-parse XML. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan utama adalah konektifitas basis data dengan web.

Kebutuhan Data Masukan

Data masukan yang diperlukan dalam pembuatan jadwal dan pemesanan tiket kereta api eksekutif berbasis WAP adalah :

(53)

1 Data kode pesawat 12 Data propinsi

2 Data hari 13 Data no telp

3 Data kota tujuan 14 Data no hp 4 Data harga 15 Data kode pesan 5 Data jam keberangkatan 16 Data jumlah tiket yabg

dipesan

6 Data sisa tiket 17 Data tanggal pesan

7 Data user id 18 Data jam tiket yang dipesan 8 Data nama penumpang 19 Data kode pembatalan 9 Data password user 20 Data jumlah tiket yang

dibatalkan

10 Data alamat 21 Data tanggal batal 11 Data kota 22 Data jam pembatalan Analisis Kebutuhan Antar muka

Kebutuhan terhadap antar muka (interface) yang akan dibuat bersifat user friendly, dengan tujuan agar program yang telah dibangun dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna dan dapat memudahkan pengguna dalam mengaksesnya. Karena program yang akan dibangun ini dimaksudkan untuk diakses menggunakan ponsel, maka bentuk antarmuka yang digunakan sama persis dengan antarmuka yang ada pada ponsel.

Analisis Keluaran (output)

Keluaran atau output yang akan dihasilkan adalah jadwal Kereta Api eksekutif dan jumlah tempat duduk yang tersisa yang bisa diakses lewat ponsel sehingga diharapkan dapat mempermudah penumpang dalam melihat jadwal kereta api dan jumlah tempat duduk yang tersisa pada stasiun yogyakarta tanpa harus datang ke stasiun.

(54)

Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem yang akan digunakan untuk membangun sistem pembuatan jadwal perkuliahan minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Kebutuhan Hardware

• Intel Pentium 166 atau yang lebih tinggi • Modem

• RAM 32 Mb

• Kartu VGA 8 Mb atau lebih • Monitor SVGA

Kebutuhan Software • Script WML

• Script PHP 4 for windows

• Browser WinWap 3.0 atau IE / Netscape Navigator • Apache sebagai Server

• Mysql Sebagai Database • Mysql font

• Waptor Algoritma Program

Program yang akan dibuat untuk keperluan wapsite jadwal kereta api eksekutif dan jumlah tempat duduk yang masih tersisa :

a. Progaram script PHP pertama kali akan membuka koneksi ke data base server MySQL ( dalam hal ini PHP sebagai konektor antara aplikasi WAP dengan database server MySQL).

b. Setelah koneksi terbuka, maka program akan menampilkan halaman utama (main page) wapsite.

c. Pada halaman utam ditampilkan link untuk menuju menu utama (Go) dan link untuk membatalkan akses (Back).

(55)

d. Pada bagian menu utama ditampilkan menu jadwal dan sisa tempat duduk KA eksekutif untuk menuju ke halaman jurusan KA.

e. Bila penumpang mencari jurusan Jakarta maka pilih menu Jakarta dan akan ditampilakan nama ka, harga, jam berangkat, dan jumalh tempat duduk yang masih tersisa. Begitu juga yang mencari jurusan Surabaya, dan Bandung tinggal pilih menu kotanya.

f. Setelah selesai semua program akan menutup koneksi ke database server.

3. Kesimpulan

Dengan adanya teknologi WAP dengan WML yang dapat menampilkan informasi jadwal, jumlah sisa tempat duduk dan pemesanan tiket kereta api eksekutif dapat diakses melalui ponsel sehingga dapat memberikan kemudahan kepada pengguna jasa kereta api eksekutif tanpa harus datang langsung ke stasiun sehingga dapat tercipta efisiensi waktu dan mencegah antrian.

Daftar Pustaka

Purbo, Onno W, Ridwan Sanjaya. Membuat Aplikasi WAP dengan PHP. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2001

Virmansyah, Martin Firda Membuat halaman Aplikasi WAP. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2002.

Akhmadi, ardiansyah, Aplikasi Pemrograman WAP. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003.

(56)

APLIKASI PEMANTAU APLIKASI PRESENSI MAHASISWA DAN DOSEN

Gunawan Arisona1

Abstraksi

Komputerisasi System Pemantau Presensi Mahasiswa dan Dosen merupakan program aplikasi yang dapat dengan mudah dioperasikan. Dengan system ini pendistribusian rekap presensi mahasiswa dan dosen akan lebih mudah, cepat , efisien dan akurat. Hasil rekap juga dapat di fariasi dalam bentuk web page, document, file dan lain-lain. Aplikasi Pemantau Presensi Mahasiswa dan Dosen ini adalah sebatas pengontrolan di level aplikasi presensi dan berupa sebuah aplikasi yang dapat berkomunikasi dan mengontrol aplikasi presensi yang ada di kelas-kelas. Fasilitas tambahan aplikasi ini adalah pencetakan laporan rekap presensi dengan beberapa variasi sorting data serta fasilitas pembuatan, pencetakan dan Magnetic Encoding kartu dosen. Sedangkan pengontrolan pada sisi teknis seperti kerusakan hardware, kesalahan Log In di kelas yang salah, perbaikan jaringan tidak di kontrol oleh aplikasi ini.

Kata Kunci : System Pemantau Presensi, pengontrolan, sorting, Log In

(57)

1. Pendahuluan

Teknologi Informasi berbasis komputer, saat ini semakin meningkat yang mencakup hampir semua aspek kehidupan termasuk pendidikan, bahkan merupakan suatu keharusan bagi sebuah instansi pendidikan akan ketersediaan informasi yang sudah terkomputerisasi. Oleh karena itu, sekarang banyak lembaga pendidikan yang melakukan inovasi serta pembaharuan dalam mendayagunakan dan mengoptimalkan peran dari teknologi informasi.

Salah satu langkah kongkret dari lembaga pendidikan STMIK AMIKOM Yogyakarta adalah melakukan Komputerisasi System Presensi Mahasiswa dan Dosen. Dengan system ini pendistribusian rekap presensi mahasiswa dan dosen akan lebih mudah, cepat , efisien dan akurat. Hasil rekap juga dapat di fariasi dalam bentuk web page, document, file dan lain-lain.

Namun, kestabilan dan ke akuratan system presensi tersebut tidaklah dapat dijamin tanpa adanya makanisme control system yang baik. Kebutuhan akan adanya pengontrolan terhadap aktifitas presensi sangatlah dibutuhkan baik itu dari sisi software, hardware dan brainware atau operatornya.

Proses Presensi yang berjalan di STMIK AMIKOM mempunyai beberapa kekurangan sehingga memerlukan sebuah mekanisme pengontrolan secara khusus. Kekurangan-kekurangan tersebut diantaranya adalah:

1. Tidak Adanya Jaminan aplikasi presensi siap pakai untuk tiap kelas.

2. Belum adanya makanisme penanganan error aplikasi secara cepat.

3. Ketertiban dosen dalam Log In dan Log Out dari aplikasi presensi tidak bisa dipantau secara akurat.

4. Belum adanya sarana komunikasi antara kelas dan operator presensi.

(58)

Dengan permasalahan yang diuraikan di atas, maka penelitaian ini mencoba membangun suatu sistem aplikasi pemantau presensi mahasiswa dan dosen di stmik amikom yogyakarta.

Metode ataupun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperolah data pada STMIK AMIKOM Yogyakarta yaitu dengan teknik menemukan fakta (fact finding techniques), teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta–fakta dalam kegiatan mempelajari sistem Presensi yang ada. Teknik–teknik ini diantaranya adalah :

1. Wawancara (Interview)

Metode pengumpulan data dimana peneliti bertatap muka secara langsung dengan sumber informasi untuk mengajukan pertanyaan secara lisan.

2. Observasi (Observation)

Metode pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, agar peneliti memperolah data yang akurat dan terbukti kebenarannya.

3. Kearsipan atau Pustaka (Library)

Metode pustaka sebagai referensi yang berupa contoh-contoh laporan rekap presensi mahasiswa dan dosen, laporan-laporan kinerja dosen, dan tutorial untuk mendapatkan dasar teoritis yang berhubungan dengan masalah yang berbasis networking dan mekanisme transfer data.

2. Pembahasan Prosedur Aplikasi

Pada pembuatan aplikasi ini, proses transaksi database hanya terjadi di server dan Komputer kelas, pada aplikasi pemantau utama ini database hanya digunakan untuk menyimpan alamat IP dari komputer di kelas-kelas. Dan tidak akan mempengaruhi proses bisnis yang terjadi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

(59)

Gambar 1. Diagram koneksi dan Aliran data

Dari gambar diatas terlihat bahwa antara komputer kelas dan server tidak ada hubungan secara langsung, komputer kelas mempunyai database sendiri yang terpisah dari server utama, sinkronisasi data yang ada dengan data yang ada pada server dan kelas dilakukan oleh aplikasi pementau lokal. Jadi yang terhubung dengan server adalah aplikasi pemantau, dengan demikian permasalahan koneksi yang kurang baik akan berakibat pada kualitas datanya saja tetepi tidak menggangu proses presensi. Pada aplikasi pemantau utama, kondisi jaringan sangat berpengaruh sekali, jika jaringan terputus maka aplikasi ini sama sekali tidak dapat berfungsi. Hal ini dikarnakan sistem koneksi yang digunakan adalah sistem koneksi langsung ke server. Untuk mengurangi resiko kerusakan jaingan maka penempatan Unit-Unit komputer pemantau utama di pasang di kawasn yang tidak jauh daari server utama, dengan makin dekatnya jarak secara fisik antara server dan client maka resiko putus

(60)

jaringan dapat dikurangi, tapi bila hal itu terjadi secepatnya dapat diketahui dan di perbaiki karna jaranya dengan server tidak jauh.

(61)

Gambar

Tabel 2. Tabulasi Perhitungan Harga Koefisien Perpindahan  Kalor (U)  No Struktur  Elemen  R          ( o C.m 2 /W) Rtotal    (oC.m2 /W)  U   (W/o C.m 2 )  1 Dinding  Lapisan film
Tabel 3.  Tabulasi Perhitungan Kapasitas Pendingin Radiasi  Matahari pada Kaca.
Tabel 5. Tabulasi Perhitungan Kapasitas Pendingin melalui  dinding dan atap akibat radiasi matahari
Tabel 7. Kapasitas Pendingin Akibat Beda Temperatur pada  Kaca  U A  t  Q  Struktur Arah  W/ o Cm 2 m 2 o C W  Timur (E) 2.60  0.32 14.50  12.08  Selatan (S) 2.60  0.79 7.28 14.97  Barat (W)  2.60  1.51 7.28 28.61 Kaca  Utara (N)  2.60  0.79 7.28 14.97  Ju
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk individu-individu yang telah berani mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya; yang telah menjadi inspirasi bahwa yang patah akan tumbuh, yang hilang

2) melaksanakan dokumentasi penanganan bencana; dan.. 3) melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua Satlak PBP melalui Sekretaris. Ketua Satlak PBP memberikan pengarahan

glibenklamid yang dibuat dengan teknik likuisolid mempunyai kelarutan baik. sehingga obat yang akan diabsorbsi ke dalam tubuh akan tinggi

Berdasarkan Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3 dan Tabel 4 dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran matematika diskrit yang digunakan oleh dosen sudah memasukkan

Hasil uji coba yang telah dilakukan dengan pihak PT Pelindo Marine Service, Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Produk Hukum Berbasis Android ini berhasil dengan baik dan

Pengendalian internal yang kuat akan memperkecil lingkup pengujian substantif yang dilakukan auditor, dan bukti audit yang diperlukan akan semakin sedikit sehubungan dengan

diharapkan Hasil pengujia n Kesimpulan Mengosongkan semua isian data login Admin lalu langsung mengklik tombol login Username : (Kosong) Password : (Kosong) Sistem akan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan informasi yang tersaji pada laporan pemerintah daerah yang terdiri dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah