• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJUANGAN WANITA KOTA MEMPERTAHANKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERJUANGAN WANITA KOTA MEMPERTAHANKAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERJUANGAN WANITA KOTA

MEMPERTAHANKAN

KARIR DAN RUMAH TANGGA

DALAM FILM HUNYIN BAOWEIZHAN

Novianti, Stephanie, Mariana

Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 noviantihartoyo@yahoo.com, stephanietjhin@yahoo.com, mar14na@binus.ac.id

ABSTRAK

Kehidupan wanita kota seringkali diperhadapkan dengan kondisi dimana pada saat yang bersamaan mereka memerankan dua peran yang berbeda yaitu sebagai istri dan sebagai wanita karir. Hal ini tentu saja tidak mudah mengingat masing-masing peran memiliki tanggung jawab yang harus dipenuhi, sehingga kemungkinan akan timbulnya konflikpun lebih mudah terjadi. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kehidupan rumah tangga dan karir tokoh wanita dalam drama seri Hunyin Baoweizhan. Metode yang penulis gunakan ialah observasi dan studi pustaka, dengan cara meneliti lebih lanjut drama seri tersebut, dan mencari data yang berkaitan, serta menyimpulkan pandangan serta cara penyelesaian konflik yang mereka miliki. Hasil yang dicapai ialah penulis mendapatkan bahwa para tokoh wanita cenderung lebih memperhatikan karir dibanding rumah tangganya, dan cara penyelesaian konflik yang mereka gunakan mayoritas adalah cara kompetisi. Kesimpulan dari penelitian ini ialah penulis mendapatkan bahwa rumah tangga dan karir merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan wanita, dimana keduanya saling berhubungan serta saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga bukanlah suatu hal yang mudah untuk menjadi wanita karir dan ibu rumah tangga pada saat yang bersamaan. (N&S)

Kata kunci : Hunyin Baoweizhan, Wanita Karir, Rumah Tangga, Konflik Karir Rumah Tangga ABSTRACT

Women in the city nowadays have to faces to distinct conditions. The first one is being a wife and the other one is being a career woman. Both conditions are not easy to be done, since each condition has it's own responsibility that has to be fulfilled. So that, it is prone for the women to create conflicts. Therefore, the writersin this thesis try to analyze career and marriage of women's life in drama series Hunyin Baoweizhan. The object of observation is in the form of Chinese drama series Hunyin Baoweizhan. The methods that writers use are observation and library research. The object of observation is in the form of Chinese drama series Hunyin Baoweizhan that depicts correlation in influences between career and marriage of women's life in Beijing.Moreover, the writers also find that the four main characters tend topay more attention tocareerthanfamily, and the most method of conflict resolution that had been used is competition.The result that the writers gains is that marriage and career life are the two things that can't be separated from women's life, and the two aspects relate each other.

Key words: Hunyin Baoweizhan, Career Women, Family, Work Family Conflict 1

(2)

Pendahuluan

Pernikahan merupakan salah satu hal yang akan dilalui oleh sebagian besar wanita di dalam kehidupan mereka, dimana mereka akan mendapatkan predikat baru sebagai seorang istri dan tak menutup kemungkinan dalam waktu yang singkat juga akan menjadi seorang ibu. Di samping itu seiring dengan perkembangan kota yang sangat pesat, para wanita kota diperhadapkan dengan masalah baru, yaitu mereka harus mengerti cara untuk bertahan di tengah kota besar agar dapat memiliki kedudukan sosial serta pengakuan dari masyarakat. Hal ini menyebabkan banyaknya wanita memulai untuk berkarir agar mendapatkan kedudukan sosialnya. Dan seiring berjalannya waktu, tanpa disadari tujuan hidup merekapun mengalami perubahan, mereka tidak lagi menomorsatukan keluarga dan mulai menjadikan karir sebagai hal terpenting di dalam hidupnya.

Serial drama Hunyin Baoweizhan menceritakan kisah hidup empat wanita yang tinggal di kota besar Beijing, film ini menonjolkan perjuangan mereka dalam menjaga keutuhan rumah tangga serta karir yang mereka miliki. Wanita pertama bernama Li Mei, merupakan seorang ibu rumah tangga yang bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan. Walaupun tidak memiliki karir yang begitu cemerlang, tetapi Li Mei sudah merasa puas terhadap kehidupan yang ia miliki sekarang. Suatu kali ketika Guo Yang berhenti berkerja, Li Mei yang memikirkan kondisi rumah tangganya memutuskan untuk menerima tawaran Yang Dan untuk bekerja dengan posisi yang lebih baik dibanding pekerjaan sebelumnya. Hal ini menyebabkan berkurangnya waktu Li Mei di tengah keluarga, dan masalahpun mulai bermunculan. Kisah ini menceritakan perjuangan Li Mei dalam menjaga rumah tangga dan karirnya.

Wanita kedua yaitu Lan Xin, bertugas seperti kepala keluarga dimana setiap harinya ia pergi bekerja dan merupakan pemilik perusahaan tas kulit serta bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sedangkan suaminya Xu Xiaoning bertugas untuk mengurusi urusan rumah tangga. Suatu ketika Lan Xin berencana untuk memperbesar usahanya, akan tetapi Xiao Ning menghalangi niat istrinya tersebut, sehingga menyebabkan Lan Xin disaat yang bersamaan harus menjaga karir dan rumah tangganya.

Wanita ketiga yaitu Yang Dan yang baru saja bercerai dengan suaminya. Perceraian menyebabkan tujuan hidupnya mengalami perubahan, yaitu ingin mempertahkan perusahaan yang menjadi satu-satunya hal terpenting dalam hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, Yang Dan meminta bantuan Li Mei untuk bekerja di perusahaanya. Akhirnya, dengan bantuan Li Mei, Yang Dan mampu menjaga kelangsungan perusahaanya. Walaupun sudah memiliki karir yang sukses, namun Yang Dan merasa kesepian. Oleh karena itu, demi mendapatkan kehidupan pernikahannya kembali, ia berkenalan dengan beberapa lelaki. Kisah ini menceritakan bagaimana perjalanan Yang Dan dalam mencari kembali kehidupan pernikahan dan mempertahankan karirnya disaat yang bersamaan.

Wanita keempat yaitu Chen Meng , model berusia 27 tahun yang baru saja menikah dengan Shi Chang’an yang sering disebut Lao Chang. Lao Chang berusia 50 tahun dan memiliki usaha yang sukses. Chen Meng berharap melalui pernikahannya dengan Lao Chang, ia akan mendapatkan modal untuk membuka toko pakaian, namun pada kenyataannya Lao Chang menginginkan istrinya untuk menjadi ibu rumah tangga yang hanya diam di rumah mengurusi pekerjaan rumah. Perbedaan usia yang sangat jauh diantara mereka membuat mereka memiliki perbedaan dalam cara berpikir, Chen Meng yang ingin menjadi wanita karir dan merasa dirinya memiliki kemampuan untuk berkarir bertentangan dengan pendapat Lao Chang yang sama sekali tidak setuju bila istrinya bekerja sehingga menyebabkan sering terjadi konflik di antara mereka.

Untuk mendukung penelitian, penulis mengumpulkan beberapa data penelitian sebelumnya, antara lain: Chen Xiaobo dalam skripsinya yang berjudul Zhongguo xianjieduan zhiye nüxing gongzuo-jiating chongtu yanjiu《中国现阶段职业女性工作—家庭冲突研究》berpendapat bahwa karir dan keluarga merupakan dua hal yang saling berhubungan. Melalui penelitiannya, ia mendapatkan kesimpulan, walaupun peran sosial wanita sudah berubah dari peran keluarga tradisional menjadi wanita karir, akan tetapi pola pikir “suami bekerja, istri mengurus pekerjaan rumah” masih berpengaruh bagi mereka di dalam tingkatan dan ruang lingkup tertentu, dan menyebabkan para wanita mendapatkan tekanan dari peran ganda tersebut sehingga mempengaruhi kualitas bekerja dan kondisi rumah tangganya. Du Zhenli dalam skripsinya yang berjudul Xiandai zhishi nüxing de jiazhi kunrao yu shehui xingbie《现代知识女性的价值困惑与社会性别》menyatakan bahwa karir membuat wanita melepaskan ketergantungannya kepada suami dan meninggalkan peran sebagai ibu rumah tangga, serta mempunyai kesadaranakan kesuksesan dan berhasil memiliki kepercayaan diri, harga diri, dan keinginan untuk berkompetisi, berpatisipasi, menjadi kreatif dan berjuang. Zhu Luoman dalam skripsinya yang berjudul Nüxing chuangyezhe gongzuo jiating chongtu jiqi yingdui celüe yu chuangye jixiao de guanxi yanjiu《女性创业

(3)

者工作家庭冲突及其应对策略与创业绩效的关系研究》berpendapat bahwa pekerjaan wanita karir

memiliki pengaruh yang sangat besar bagi keluarganya, hal ini dikarenakan semakin banyak wanita yang telah terlepas dari pemikiran “istri dan ibu ideal”, dan memasuki dunia karir untuk mengejar mimpi dan mengembangkan karirnya. Oleh karena itu sebagian besar wanita yang memiliki peran ganda akan menghadapi konflik yang lebih banyak. Ji Panpan dalam skripsinya yang berjudul Woguo zhiye nüxing de gongzuo-jiating juese chongtu yanjiu《我国职业女性的工作——家庭角色冲突研究》menyatakan bahwa pada saat wanita karir sibuk dalam urusan pekerjaan, akan timbul masalah dengan suami yang dikarenakan banyaknya tanggung jawab di dalam rumah tangga, sehingga mengakibatkan suami istri saling menyalahkan dan saling mengkritik. Hubungan suami istripun mengalami permasalahan.

Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis merumuskan masalah berupa bagaimana pandangan keempat tokoh wanita Hunyin Baoweizhan《婚姻保卫战》terhadap karir dan pernikahan, serta cara apa yang digunakan oleh mereka dalam mempertahankan karir dan pernikahannya pada saat terjadi konflik di antara keduanya.

Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan yang dimiilki tokoh wanita Hunyin Baoweizhan《婚姻保卫战》terhadap karir dan pernikahan, serta cara yang mereka lakukan dalam mempertahankan karir dan pernikahannya pada saat terjadi konflik di antara keduanya.

Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah metode studi pustaka dan observasi. Metode studi pustaka yang kita gunakan mencakup data-data seperti artikel, jurnal serta buku-buku yang berkaitan seputar wanita, karir dan pernikahan. Dan observasi yang dilakukan berupa menonton serial drama Hunyin Baoweizhan sebanyak 33 episode.

Hasil dan Bahasan

1.

Wanita yang terikat dengan pola pikir tradisional

Menurut buku Nüxing xinlixue 《女性心理学》, seseorang yang memiliki pola pemikiran tradisional berpendapat bahwa pria dan wanita memiliki peran yang berbeda di dalam rumah tangga, pria bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, sedangkan wanita bertanggung jawab untuk mengurus pekerjaan rumah. Li Mei merupakan wanita kota yang memiliki pola pemikiran seperti ini, menurutnya wanita sebaiknya mempertahankan kodrat dan karakter sebagai wanita pada dasarnya. Sedangkan Chen Meng terikat oleh pola pikir tradisional yang dimiliki oleh suaminya. Walaupun mereka sama-sama menjalankan kehidupan pernikahan berdasarkan pola pikir tradisional, akan tetapi terdapat perbedaan cara diantara keduanya saat menghadapi kehidupan pernikahan. Dan seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan dalam pandangan mereka, oleh karena itu penulis membagi pandangan mereka menjadi dua bagian.

Mengutamakan keluarga

Kehidupan pernikahan Li Mei dan Guo Yang masih dipengaruhi oleh pemikiran tradisional, setelah menikah wanita bertugas mengurus rumah tangga sedangkan pria bertugas untuk bekerja. Walaupun Li Mei juga bekerja di luar, namun menurutnya keluarga adalah sumber kebahagiaan yang ia miliki.

Pada episode 7 menit ke 02:19 Li Mei mengutarakan pendapatnya yang beranggapan bahwa mengurus rumah tangga adalah tugas seorang wanita yang tidak dapat dipungkiri. Oleh karena itu pada saat Yang Dan menawawarkan pekerjaan yang jauh lebih baik kepadanya, Li Mei dengan menggunakan alasan rumah tangga menolak tawaran Yang Dan.

Walaupun Chen Meng juga memiliki kehidupan pernikahan yang dipengaruhi oleh pemikiran tradisional, namun mereka memiliki pandangan terhadap pernikahan yang berbeda. Chen Meng merupakan wanita muda yang berprofesi sebagai model, menurutnya selain demi perasaan, pernikahan juga merupakan jembatan penghubung menuju karir yang sukses, ia mengharapkan bantuan modal dari suami untuk memiliki usaha yang ia sukai yaitu membuka toko baju. Menurut Chen Meng, karir merupakan suatu hal yang penting dan harus dimiliki. Namun sayangnya Lao Chang melarangnya untuk bekerja dan mengurungnya di dalam rumah menjadi ibu rumah tangga.

Chen Meng dan Li Mei memiliki pandangan yang berbeda terhadap karir dan keluarga, mereka menitikberatkan pandangannya pada dua hal yang berbeda. Li Mei menomorsatukan rumah tangganya, dan tidak begitu mementingkan karirnya. Sedangkan Chen Meng merasa karir sangat penting namun rumah tangga juga merupakan suatu hal yang harus dijaga keutuhannya.

(4)

Wanita karir yang sukses

Karena beberapa alasan Li Mei memutuskan untuk bekerja di perusahaan Yang Dan. Seiring dengan berjalannya waktu, pandangan Li Mei pun berubah, sebelumnya ia merupakan seorang wanita yang hanya memikirkan bagaimana mempertahankan rumah tangganya, sedangkan sekarang ia mulai berkeinginan untukmengejar karirnya. Perlahan Li Mei mulai berpikir bahwa ia dapat menjaga kelangsungan karir dan keutuhan rumah tangganya di saat yang bersamaan. Bekerja di perusahaan Yang Dan membuatnya merasa puas serta memilki kemampuan untuk dapat mengembangkan karirnya.

Pada episode 24 menit ke 28:09, terlihat perubahan pandangan pada Li Mei, yang beranggapan bahwa mengurus pekerjaan rumah tangga bukan hanyalah tanggung jawab wanita, melainkan tanggung jawab bersama suami dan istri.

Chen Meng pada dasarnya telah memiliki pandangan emansipasi, akan tetapi pemikiran tradisional yang dimiliki oleh suaminya menyebakan ia terikat di dalam pernikahan. Tidak lama kemudian, pandangan Chen Meng terhadap pernikahan mengalami perubahan, ia sekarang telah menjadi wanita yang mandiri, bahkan ia berencana untuk mengembalikan modal yang diberikan oleh Lao Chang kepadanya, tujuannya adalah untuk menghapus ketergantungannya kepada suami.

Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat jelas terjadi perubahan pandangan Li Mei dan Chen Meng. Sekarang Li Mei berpikir bahwa karir dan rumah tangga merupakan dua hal yang sama pentingnya. Begitu juga dengan Chen Meng, pandangannya yang berpikir bahwa pernikahan merupakan jembatan untuk mengembangkan karirnya telah berubah.

2. Wanita dengan pemikiran emansipasi

Selaintokohwanitakotadenganpemikirantradisional, dalam Hunyin Baoweizhan juga terdapat tokoh wanita kota yang sudah memiliki pandangan emansipasi. Tokoh tersebut ialah Yang Dan dan Lan Xin yang juga mengalami perubahan pandangan, untuk itu penulis membaginya menjadi dua bagian. Mengutamakan karir

Menurut Lan Xin sebuah keluarga akan stabil bila salah satu diantara suami atau istri mengorbankan karir demi keluarga. Untuk itu Lan Xin menyuruh Xiao Ning untuk berhenti bekerja, serta memberinya tanggung jawab untuk mengurus pekerjaan rumah, sedangkan Lan Xin bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Kesibukan Lan Xin membuatnya kurang memperhatikan keluarga.

Menurut Yang Dan, selain menjadi seorang istri, seorang wanita juga memiliki kedudukan sosial. Ia berpikir bahwa seorang wanita tidak seharusnya terlalu tunduk terhadap suami, dan tidak seharusnya seorang wanita kehilangan jati dirinya demi keluarga. Untuk itu demi menghindari karirnya terganggu oleh urusan keluarga, maka ia memutuskan untuk bercerai. Menurutnya seorang wanita asalkan memiliki karir dan kemandirian ekonomi, barulah ia akan mendapat kekuasaan. Yang diutamakan Yang Dan dalam hidupnya sekarang bukanlah cinta, melainkan kesuksesan dalam berkarir.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Yang Dan dan Lan Xin merupakan wanita yang memiliki pemikiran emansipasi, perbedaannya adalah Lan Xin tidak mengorbankan keutuhan rumah tangganya untuk memperjuangkan karirnya, sedangkan Yang Dan rela mengorbankan keutuhan rumah tangganya demi mengejar karir yang diimpikannya.

“Kembali pada keluarga”

Ambisi Lan Xin yang amat besar membawanya kepada permasalahan, dan menyebabkan kebangkrutan pada perusahaannya. Di tengah penyesalannya, ia baru menyadari bahwa keserakaan dapat berakibat buruk bagi karirnya, dan oleh karena itulah terjadi perubahan pandangan Lan Xin terhadap karir dan rumah tangganya. Pada akhirnya Lan Xin mengajak suaminya untuk bekerjasama mengurus usahanya yang baru. Dengan demikian keegoisan Lan Xin telah hilang, ia telah merubah kepribadiannya.

Begitu juga dengan Yang Dan, meskipun ia sudah mengalami kesuksesan dalam berkarir, tetapi ia masih merasa kesepian. Melihat mantan suaminya sudah memiliki pasangan baru, membuat Yang Dan tergerak untuk memasuki kembali kehidupan pernikahan, dan ia juga menyadari bahwa perceraian telah memberikan pukulan yang berat baginya. Sekarang ia menyadari bahwa ia membutuhkan cinta dan kasih sayang.

Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa Lan Xin dan Yang Dan kini telah menyadari pentingnya keluarga. Maka dari itu keduanya mulai mencoba untuk menyeimbangkan hubungan antara karir dan pernikahan.

(5)

3. Cara Keempat Tokoh Mempertahankan Pernikahan dan Karirnya (1)Li Mei

a.Kompromi

Li Gang yang bertugas menggantikan Guo Yang dan Li Mei dalam menjaga anaknya memutuskan untuk bekerja, hal ini menyebabkan pasangan suami istri ini bertengkar dan saling menyalahkan karena tidak ada yang dapat menjaga anak mereka. Demi menyelesaikan konflik, Li Mei dan Guo Yang bersama-sama mencari cara untuk mengatasi masalah yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Pada episode 13 menit ke 4:50, terdapat adegan dimana kedua pasangan suami istri ini menambahkan pasal di dalambuku perjanjian yaitu membagi tugas untuk menjemput anak dan mengurus pekerjaan rumah. Selain urusan pembagian kerja, buku perjanjian tersebut juga mengatur tentang konsekuensi yang akan diterima masing-masing pihak yang melanggar. Melalui cara ini, Li Mei untuk sementara waktu dapat menyelesaikan konflik rumah tangganya, dan disaat yang bersamaan juga dapat melangsungkan karirnya. Dari permasalahan di atas, dapat dilihat bahwa kedua belah pihak yang terlibat dalam konflik memiliki tujuan yang sama yaitu permasalahan mengurus pekerjaan rumah dan merawat anak, oleh karena itu mereka mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, yaitu pembagian kerja. Dari sinilah penulis mengkategorikan cara mereka sebagai cara kompromi.

b. Kompetisi

Guo Yang menyarankan Li Mei untuk berhenti dari perusahaan Yang Dan, namun Li Mei menolak saran Guo Yang karena ia ingin mengejar kesuksesan. Hal ini menyebabkan permasalahan diantara kedua belah pihak, Li Mei memilih untuk memberontak dan tidak mendengarkan kata-kata Guo Yang dalam menghadapi masalah ini. Melalui cara ini, Li Mei dapat mempertahankan hak nya untuk berkarir. Dari tindakan yang dilakukan Li Mei ini, penulis mengkategorikannya sebagai cara kompetisi. c. Mengalah

Setelah Li Mei bekerja di Mengxiang Jiayuan, ia menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan dalam hal berkarir, untuk itu ia memutuskan untuk fokus mengejar karirnya, sehingga menyebabkan ia sangat sibuk bekerja. Akan tetapi, selain sebagai wanita karir, Li Mei juga merupakan seorang ibu, dimana ia bertanggung jawab untuk mengurus anaknya. Suatu kali, Guo Yang tidak dapat menjemput anaknya di sekolah. Li Mei yang sedang sibuk bekerja di kantor harus menggantikan kewajiban Guo Yang tersebut. Demi menjaga kestabilan keluarganya, Li Mei akhirnya mengalah terhadap Guo Yang, ia meminta ijin dari kantor untuk menjemput anaknya.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara yang digunakan Li Mei untuk menyelesaikan konflik antara karir dan pernikahannya adalah cara kompromi, kompetisi, dan juga mengalah, walaupun cara yang ia gunakan tidak sepenuhnya berhasil, tetapi setidaknya Li Mei dapat melindungi pernikahan dan karirnya.

(2)Chen Meng

a. Mengalah

Suami Chen Meng, Lao Chang merupakan seorang suami yang memiliki pola pemikiran tradisional, menurutnya seorang istri seharusnya mengurusi pekerjaan rumah, akan tetapi Chen Meng selalu meminta ijin berkarir kepadanya. Dikarenakan oleh larangan Lao Chang,maka timbullah konflik diantara mereka. Demi mempertahankan ketenangan kehidupan pernikahan, Chen Meng memilih untuk mengalah dari suaminya, ia bersedia untuk diam di dalam rumah menjadi seorang ibu rumah tangga. Hal tersebut dapat terlihat jelas di masa-masa awal pernikahan mereka dimana Chen Meng mengorbankan karirnya demi keutuhan pernikahan. Tindakan mengalah yang Chen Meng lakukan tidak berhasil sepenuhnya, dikarenakan keinginannya sangat tinggi untuk berkarir menyebabkan cara ini tidak berlangsung lama.

b. Kompetisi

Chen Meng yang sedang menikmati karirnya tiba-tiba mendapat gangguan, suaminya menyuruh Chen Meng untuk kembali ke rumah menjadi ibu rumah tangga. Akan tetapi Chen Meng tidak mau untuk berhenti bekerja dan mengakibatkan pertengkaran di antara mereka. Demi menyelesaikan konflik ini, Chen Mengmengadakan pemungutan suara pada seluruh karyawan untuk memutuskan apakah ia harus meninggalkan perusahaan atau tidak.

Melalui cara pemungutan suara ini, Chen Meng akhirnya dapat tetap bekerja di perusahaan. Ia telah mempermalukan suaminya demi kepuasannya sendiri dan berujung pada keberhasilannya dalam mempertahankan karir. Pemberontakan yang dilakukan oleh Chen Meng tidak hanya terjadi sekali, selain cara pemungutan suara, ia pernah juga mengancam untuk bercerai dan bekerja tanpa sepengetahuan

(6)

suaminya. Semua dilakukan Chen Meng demi mempertahankan karirnya. Melaui cara-cara yang dilakukan oleh Chen Meng di atas, penulis mengkategorikannya sebagai cara kompetisi. Cara ini cukup membantu Chen Meng dalam memperjuangkan haknya untuk bekerja.

c. Kolaborasi

Lao Chang meminta Chen Meng untuk mengembalikan perusahaannya dan menyuruh Chen Meng untuk kembali menjadi ibu rumah tangga. Akan tetapi Chen Meng menolak keinginan suaminya itu dikarenakan ia telah merasa puas terhadap karirnya sekarang. Untuk itu Chen Meng mengajukan syarat kepada Lao Chang, dimana ia akan bersedia untuk meninggalkan perusahaan asalkan Lao Chang memberinya ijin untuk bekerja. Pada episode 25 menit 25:39 digambarkan bahwa pada akhirnya mereka berdua menandatangani perjanjian yang dapat menjamin hak dan kewajiban keduabelah pihak.

Melalui kolaborasi bersama Lao Chang, kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan, Chen Meng mendapatkan modal untuk membuka toko pakaian, dan begitu juga dengan Lao Chang yang mendapatkan kembali perusahaanya.

(3)Lan Xin

Lan Xin merupakan seseorang yang sangat berambisi dalam hal berkarir, selain sebagai istri dari Xu Xiaoning, ia juga merupakan pemilik dari Lan Xin Gongsi, sedangkan suaminya menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam hal mengurus pekerjaan rumah tangga. Lan Xin mengira bahwa kewajibannya dalam keluarga adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Demi mengembangkan karirnya, Lan Xin tidak sabar untuk memperbesar usahanya. Xiao Ning berpikir bahwa hal tersebut sangat membahayakan, untuk itu ia melarang dan membujuk Lan Xin untuk mengurungkan niatnya tersebut. Pada episode 13 menit ke 23:34 terdapat ucapan Lan Xin yang menunjukan keinginannya untuk membantah Xiao Ning, dimana ia tetap ingin mengejar kesempatan untuk memperbesar usahanya, dan berujung pada pembelian sebuah pabrik tanpa sepengetahuan Xiao Ning. Cara kompetisi yang digunakan oleh Lan Xin ini cukup berhasil. Konflik antara pernikahan dan karir yang dialami Lan Xin tidak sebanyak Li Mei dan Chen Meng, hal ini dikarenakan perusahaan tempat Lan Xin bekerja merupakan miliknya sendiri, sehingga menurut Lan Xin antara karir dan pernikahan tidak memiliki konflik yang cukup besar.

(4)Yang Dan

Setelah Yang Dan menikah dengan Lao Yuan, mereka bersama-sama membangun Mengxiang Jiayuan. Setelah pembangunan Mengxiang Jiayuan telah selesai, Lao Yuan ingin menjual perusahaan tersebut dengan maksud agar tidak terlilit hutang oleh bank, akan tetapi hal tersebut mendapat penolakan keras dari Yang Dan, karena baginya Mengxiang Jiayuan tidak hanya merupakan sebuah perusahaan, melainkan karir jangka panjang yang akan ia jalani. Demi mempertahankan keinginan tersebut, Yang Dan berdebat dengan suaminya, sehingga timbullah konflik. Pada saat seperti ini, Yang Dan bukan hanya tidak menyelesaikan konflik tetapi ia memilih untuk bercerai dengan Lao Yuan. Cara yang dilakukan oleh Yang Dan ini telah menjelaskan dimana ia telah mengorbankan pernikahannya demi karir. Cara seperti ini termasuk dalam cara menghindar, dengan begitu tidak akan muncul lagi konflik di antara karir dan pernikahannya.

Simpulan dan Saran

Dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bukanlah suatu hal yang mudah untuk hidup di kota besar namun masih memiliki pandangan tradisional, dikarenakan perkembangan kota yang sangat pesat bertolak belakang dengan pemikiran tradisional yang menganggap rendah kedudukan wanita. Dan juga setiap wanita akan mengalami suatu titik tertentu dimana ia membutuhkan cinta di dalam kehidupannya. Setelah itu penulis mendapatkan bahwa mempunyai dua peran sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karir akan sangat sulit dilakukan, karena keduanya memiliki tanggung jawab yang berbeda, dan sangatlah susah untuk memenuhi seluruh tanggung jawab tersebut secara bersamaan.

Referensi

埃托奥&布里奇斯.(2003).女性心理学.北京:北京大学出版社. 奥斯曼, 泰森, 扎赫迪.(2010).年全球性别差距报告.日内瓦. 沈晓波.(2005).中国现阶段职业女性工作—家庭冲突研究.天津市:南开大学人口与发展研究所. 邓子 鹃,林仲华.(2012).国内职业女性工作—家庭冲突研究述评.妇女研究论丛,(2):106-108. 杜振利.(2007).现代知识女性的值困惑与社会性别.上海:同济大学人文学院. 吉攀 攀.(2008).我国职业女性的工作——家庭角色冲突研究.西南:西南财经大学.

(7)

金瑜,邢占军.(2003).城市居民婚姻状况与主观幸福感关系的初步研究.心理科学,26(6):1056-1059. 梁巧娜.(2004).性别意识与女性形象.北京:中央民族大学出版社. 刘勇.(2011).被父权理念建构的中国女性婚姻地位. 当代教育理论与实践,3(12):166. 罗慧兰.(2002).女性学.北京:中国国际广播出版社. 罗亚莉.(2005).职业女性角色冲突 的成因及对策分析.四川教育学院学报,21(7):27. 权雅宁, 王磊.(2006).中国女性道德 的文化透视.陕西:陕西人民出版社. 张建映, 张跃滨.(2005).马克思主义哲学读本.北京:清华大学出版社. 张莉,张林.(2010).职业女性的工作家庭冲突.工业工程与管理,15(5):87. 张西超.(2010).带着快乐去上班.北京:中信出版社. 赵宝刚.(2010).婚姻保卫战[电视剧].北京:鑫宝源. 赵广娜.(2008).20 几岁决定女人的一生.汕头:一汕头大学出版社,2008. 朱罗曼.(2010).女性创业者工作家庭冲突及其应对策略与创业绩效的关系研究.云南:财经大学. Hill, M.(2007).Interpersonal Conflict. New York: Phillip.

Riwayat Penulis

Novianti lahir di Jakarta pada 20 November 1991. Penulis menamatkan pendidikan SMA di

SMAK Kalam Kudus II pada tahun 2009. Saat ini bekerja sebagai guru Mandarin.

Stephanie lahir di Jakarta pada 9 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan SMA di

SMAK Kalam Kudus II pada tahun 2009. Saat ini bekerja sebagai guru Mandarin.

Mariana lahir di Jakarta pada 15 Februari 1984. Sejak tahun 2008 mengajar di Universitas Bina

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menjelaskan bahwa Faktor- faktor yang berpengaruh signifikan secara positif terhadap biaya ushatani padi di Kelurahan Wala Kecamatan Maritengngae

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

Shalat dhuha dilakukan secara bersama-sama yang di teliti kelas 1 sebanyak 33 siswa, yang aktif dalam melaksanakan shalat dhuha 27 siswa maka yang

Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) ini merupakan sebuah instrumen Kebijakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan tujuan meningkatkan

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh bahwa nilai probabilitas sebesar 0.971647 > 0.05 maka H0 diterima yang berarti corporate social responsibility dan default risk t idak

pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah,

Padatnya pemukiman penduduk di wilayah kelurahan Meteseh Kecamatam Tembalang, Kota Semarang tentunya juga mengakibatkan tingginya buangan limbah rumah tangga, buangan limbah

Dari pengujian uji t komparatif didapat nilai thitung = -3,76 dan ttabel = 2,02, dimana nilai thitung lebih kecil dari dari -ttabel dan berada di daerah penolakan H0,