• Tidak ada hasil yang ditemukan

PE E TUA SOURCE-TERM TAHU A DI REAKTOR GA. SIWABESSY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PE E TUA SOURCE-TERM TAHU A DI REAKTOR GA. SIWABESSY"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

228

PEETUA SOURCE-TERM TAHUA

DI REAKTOR GA. SIWABESSY

Sudiyati*, Unggul Hartoyo**, ugraha Luhur**, Syahrir* *Pusat Teknologi Limbah Radioaktif- BATAN

** Pusat Reaktor Serba Guna-BATAN

ABSTRAK

PEETUA SOURCE-TERM TAHUA DI REAKTOR GA. SIWABESSY. Radionuklida yang mungkin terbuang keluar gedung reaktor melalui cerobong yakni terdiri dari gas mulia (noble-gas), halogenida, dan aerosol radioaktif (partikulat). Pemantauan dilakukan dengan melakukan pengukuran langsung pada udara yang keluar melalui cerobong (stack). Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan laju pelepasan pada cerobong hasil perhitungan yang terdapat dalam dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK) RSG-GAS. Data Source-Term tahunan di RSG-GAS hasil pengukuran langsung lebih kecil dari pada data Source-Term hasil perhitungan yang terdapat di dokumen LAK.

ABSTRACT

DETERMIATIO OF SOURCE TERM FOR A AUAL STACK RELEASE OF GAS REACTOR G.A. SIWABESSY. Releases of radionuclide from the reactor are noble gases, halogenides and particulates. The measurements were carried out directly on the air monitoring system of the stack. The results of these measurements are compared with the annual Source-Term data from the Safety Analyses report (SAR) of RSG-GAS. The measurement results are smaller than the data reported in SAR document.

PEDAHULUA

Dalam operasi instalasi nuklir di PPTN Serpong ada sejumlah zat radioaktif yang terlepas ke atmosfer, namun konsentrasinya relatif rendah sehingga umumnya tidak terdeteksi pada pemantauan berkala yang dilaksanakan oleh bidang Keselamatan Lingkungan pada Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR). Hal ini menyulitkan prakiraan penerimaan dosis pada penduduk atau dampak radiologi dari operasi instalasi nuklir yang ada di PPTN Serpong,

sementara perlu diketahui dampak

radiologik tiap instalasi nuklir sehingga dapat dievaluasi kinerjanya sekaligus dapat

ditetapkan tingkat keselamatan radiasi

lingkungan dengan membandingkan

estimasi dosis tahunan penduduk terhadap Nilai Batas Dosis untuk penduduk.

Reaktor G.A. Siwabessy secara kontinu

dan periodik melakukan pemantauan

cerobong (stack-monitor) sehingga dapat ditentukan konsentrasi berbagai radionuklida yang keluar dari cerobong reaktor ke atmosfer dalam kurun waktu tertentu

(Source-Term). Penentuan Source-Term

melalui cerobong Reaktor Serba Guna

(RSG-GAS) dalam operasional ini

merupakan langkah awal untuk

memverifikasi hasil pemantauan rutin

radioaktivitas di PPTN-Serpong. Penelitian

ini bertujuan untuk mendapatkan data Source-Term tahunan di reaktor G.A.

siwabessy. Data konsentrasi berbagai

radionuklida (dari Source-Term tahunan hasil penelitian) yang keluar dari cerobong ini dapat dipergunakan untuk mengestimasi penerimaan dosis tahunan penduduk yang tinggal di sekitar tapak reaktor.[1]

Oleh karena itu, agar dapat ditentukan

dampak radiologik lepasan atmosferik

reaktor G.A. siwabessy, perlu dilakukan penelitian penetuan Source-Term tahunan. Adapun tujuan akhir daripada penentuan Source-Term tahunan di reaktor G.A. siwabessy ini adalah untuk menentukan penerimaan dosis penduduk di sekitar PPTN Serpong pada saat operasi normal. Informasi ini akan digunakan untuk memprakirakan penerimaan dosis radiasi bagi penduduk yang tinggal di sekitar daerah PPTN serpong.

METODOLOGI

Data Source-Term tahunan di reaktor G.A. siwabessy diperoleh dengan melakukan pemantauan buangan efluen gas meliputi partikulat, radioiodine dan gas mulia diudara sebelum dilepaskan ke atmosfer [2]. Pemantauan cerobong ini meliputi pencuplikan udara, pengukuran

(2)

229

sampel (partikulat dan udara) dan

pengukuran langsung gas mulia.

Metode pencuplikan dan pengukuran sampel. Metode pencuplikan udara yakni dengan ”metode penyerapan” dengan cara mengalirkan sebagian udara pada cerobong yang akan dilepaskan ke atmosfer dengan menggunakan pompa hisap. Udara yang di cuplik dialirkan kedalam sebuah sistem

pengukur (menggunakan fiber, filter,

charcoal, ataupun ruang vessel), kemudian udara dialirkan kembali ke cerobong.

Metode pengukuran yang digunakan adalah metode spektrometri gama, dengan

menggunakan detektor HpGe. Untuk

radionuklida I-131 diserap dengan

menggunakan carbon cartride atau

charcoal, untuk partikulat diserap dengan menggunakan filter. [3]. Charcoal dan filter yang digunakan mempunyai efisiensi 99.99 %. Sedang untuk pengukuran gas mulia dibaca secara langsung pada alat yang terpasang di instalasi PRSG di Kios

Pengukur (Gambar 1.) menggunakan

detektor “Plastic Scintilator” dengan efisiensi relatif 10 %.

TATA KERJA

Alat dan Bahan yang digunakan

Stack Monitor, seperangkat alat cacah :

Spektrometer-γ (MCA) Tennelec dan

perangkat lunak Gamma-Track untuk

analisis aktivitas radionuklida gama pada charcoal dan filter.

Cara Kerja

1. Pencuplikan udara

Pencuplikan udara di lakukan dengan menggunakan charcoal untuk menyerap I-131 dan menggunakan filter untuk menyerap partikulat di udara. Pencuplikan dilakukan langsung dari cerobong atau melalui Stack monitor pada waktu proses operasi reaktor berlangsung, dan sesekali waktu pada saat reaktor tidak beroperasi, sedangkan lama waktu pencuplikan (t, jam) dan kecepatan alir udara (kec, ft3/jam) dapat dilihat pada Tabel 1. Sistem pengukuran tingkat

radioaktivitas udara cerobong di PRSG dapat dilihat pada Gambar 1.

2. Pengukuran tingkat radioaktivitas di cerobong.

Pengukuran tingkat radioaktivitas di cerobong digunakan metode penyerapan yakni dengan cara pencuplikan udara, dilakukan dengan mengalirkan sebagian udara yang akan dilepaskan ke atmosfer dengan menggunakan pompa hisap (dengan kecepatan seperti pada Tabel. 1). Udara yang di cuplik dialirkan kedalam sebuah sistem pengukur (menggunakan bahan penyerap : fiber filter, charcoal) dan ruang vessel, kemudian udara dialirkan kembali ke cerobong.

Hasil pengukuran tingkat

radioaktivitas udara cerobong dibaca di Ruang Pengukuran (R.1003), Ruang Kendali Utama (RKU) dan Ruang Kendali Darurat (RKD). Jika tingkat radioaktivitas melebihi

batas tertentu maka sistem dapat

memerintahkan sistem ventilasi untuk mengisolasi gedung sehingga udara dalam di dalam gedung reaktor tidak dibuang ke lingkungan melalui cerobong melainkan hanya disirkulasi di dalam gedung dan disaring menggunakan Hepa filter dan Charcoal Filter.[4]

Dari data yang diperoleh pada

(Tabel 1.), kemudian di tentukan data

Source-Term seperti ditunjukkan pada

(Tabel 2), yaitu dihitung tingkat aktivitas radionuklida yang terukur dalam satuan Ci/tahun, diperoleh dari :

Aktivitas /volume (Ci/m3) x kecepatan alir

udara (m3/jam)(8760 jam/tahun) =

(Ci/tahun)

Kecepatan alir udara (Ft3/jam) dikonversi ke (m3/jam), dengan cara sebagai berikut :

(ft)3/jam) (12)3(in)3 /(ft)3(2.56)3

(cm)3/(1in)3(10)-6 (m3)/ (1cm)3 = (m3/jam).

Sistem pencuplikan dan pengukuran tingkat radioaktivitas udara cerobong dapat dijelaskan seperti pada Gambar 1. sebagai berikut :

(3)

230

Gambar 1. Sistem pengukuran tingkat radioaktivitas udara cerobong 3. Pengukuran sampel udara

Pengukuran/ pencacahan sampel udara dilakukan langsung setelah pencuplikan selesai karena I-131 mempunyai umur paro pendek yaitu 8 hari. Dari hasil pengukuran I-131 pada charcoal dan partikulat pada filter dalam sampel udara diperoleh data aktivitas I-131.[3].

HASIL DA PEMBAHASA

Pencuplikan dan pengukuran sampel dimulai bulan Oktober 2006 sampai dengan bulan Nopember 2007, dilakukan 10 kali sampling pada waktu reaktor beroperasi dan 2 kali sampling pada waktu reaktor tidak

beroperasi. Daya maksimum reaktor

beroperasi pada 30 MW, dan daya rerata pada 15 MW, dengan kecepatan alir udara rerata 70.02 Ft3/jam. Dari hasil pengukuran

(Tabel. 1) menunjukkan bahwa tingkat aktivitas I-131 pada carbon cartride berkisar antara (5.143x10-14s/d 5.152x10-11) Ci/m3, tingkat aktivitas gas mulia (Ar-41) berkisar antara (12.58x10-7 s/d 12.98x10-5) Ci/m3, sedang hasil pengukuran partikulat hanya diperoleh satu jenis radionuklida yaitu Cs-137 pada 2x pengukuran, sedang pada 10x pengukuran lainnya tidak ditemukan adanya radionuklida. Tingkat aktivitas Cs-137 yang terukur berkisar antara (7.324x10-19 s/d 7.813x10-19) Ci/m3.

Diperoleh tingkat aktivitas

radionuklida Cs-137 dalam partikulat berkisar antara (1.785x10-14 s/d 1.859x10-14) Ci/tahun, dari kelompok gas mulia (Ar-41) berkisar antara (0.00389 s/d 3.85818) Ci/tahun dan untuk kelompok halogenida (I-131) yang terdeteksi berkisar antara (6.351x10-10 s/d 5.767x10-7 ) Ci/tahun.

(4)

231

Tabel 1. Hasil pengukuran langsung radioaktivitas di lapangan (Ci/m3)

o Tanggal Operasi/ tidak Op. t, jam Daya, MW Kec, Ft3/jam Akt. Ar-41, Ci/m3 Akt. I-131, Ci/m3 Akt. Cs-137, Ci/m3 1 02-10-06 operasi 23 15 21.5 12.01x10-7 1.917x10-13 ttd* 2 13-10-06 tidak op. 22 0 22.0 12.58x10-7 4.401x10-13 ttd 3 22-02-07 tidak op. 12 0 48.9 3.13x10-7 5.319x10-13 ttd 4 27-02-07 operasi 1 15 48.9 9.34x10-5 ttd ttd 5 28-02-07 operasi 21 15 48.9 11.42x10-5 4.644x10-11 ttd 6 22-07-07 operasi 24 15 100 9.67x10-5 2.606x10-13 7.324x10-19 7 25-07-07 operasi 25 15 90 9.61x10-5 2.459x10-12 7.813x10-19 8 02-08-07 operasi 24 30 120 10.04x10-5 9.693x10-13 ttd 9 03-08-07 operasi 1 30 120 11.64x10-5 ttd ttd 10 31-10-07 operasi 2 15 120 12.66x10-5 ttd ttd 11 02-11-07 operasi 19 15 50 11.58x10-5 1.752x10-13 ttd 12 15-11-07 operasi 21 15 50 12.98x10-5 5.143x10-14 ttd Σ 195 180 840.2 0.000992 5.152x10-11 15.137x10-19 Rentang 1 - 25 0 - 30 21.5-120 12.58x10-7 - 12.98x10-5 5.143x10-14 - 5.152x10-11 7.324x10-19 -7.813x10-19 Rerata 16.25 15 70.0166 8.27x10-5 5.724x10-12 7.565x10-19 Dev. Standar 9.60232 9.0453 37.6489 5.07x10-5 1.529x10-11 3.465x10-20

* Keterangan: ttd = tidak terdeteksi, batas deteksi (MDC= Minimum Detectable Counting) untuk Cs-137 = 5.4 x10-19 Ci/m3 dan I-131 = 2.7x10-14 Ci/m3

Dari Tabel 1. Terlihat bahwa ketika operasi atau tidak beroperasinya reaktor diperoleh hasil yang mendekati sama, begitu juga dengan pengaruh daya hampir tidak berpengaruh, hal ini disebabkan antara lain oleh karena aktivitas yang terukur mendekati batas deteksi limit dari pada alat ukur yang digunakan. Disamping itu juga ada kemungkinan disebabkan karena tingkat aktivitas yang terukur memang sangat rendah, yaitu dengan rerata : 1.822x10-14 Ci/tahun untuk radionuklida Cs-137 ; 1.73598 Ci/tahun untuk kelompok gas mulia dan 7.579x10-8 Ci/tahununtuk radionuklida I-131. Sebagai pembanding untuk gas mulia diambil dari hasil monitoring secara rutin di

PRSG yaitu pada Alat 1 (KLK 06 CR 01) dengan menggunakan detektor “Plastic Scintilator” dan “Beta Ionisation chamber” pada Alat 2 (KLK 06 CR 02). Pada Alat 1 mempunyai range tingkat aktivitas lebih rendah yaitu 1x10-7 s/d 1x10-1 dibanding pada Alat 2 (KLK 06 CR 02) dengan range tingkat aktivitas lebih tinggi (kurang peka) 1x10-4 s/d 1x102. Alat 2 dipakai untuk keadaan darurat / bila terjadi kecelakaan.

Waktu pengambilan data pembanding

disesuaikan dengan waktu dilakukan

sampling udara. Jadwal sampling udara disesuaikan dengan jadwal operasi reaktor. Data pembanding dapat dilihat pada Tabel 3.

(5)

232 Tabel 2. Data Pengukuran Source-Term (Ci/tahun)

o. Tanggal Akt. Cs-137, Ci/tahun Akt. Ar-41, Ci/tahun Akt. I-131, Ci/tahun 1. 02-10-06 ttd 0.00656 1.047x10-9 2. 13-10-06 ttd 0.00703 2.459x10-9 3. 22-02-07 ttd 0.00389 6.606x10-9 4. 27-02-07 ttd 1.15991 ttd 5. 28-02-07 ttd 1.41822 5.767x10-7 6. 22-07-07 1.859x10-14 2.45581 6.617x10-9 7. 25-07-07 1.785x10-14 2.19651 5.622x10-8 8. 02-08-07 ttd 3.05973 2.954x10-8 9. 03-08-07 ttd 3.54733 ttd 10. 31-10-07 ttd 3.85818 ttd 11. 02-11-07 ttd 1.47044 2.225x10-9 12. 15-11-07 ttd 1.64821 6.351x10-10 Σ 3.6441x10-14 20.83181 6.821x10-7 Rentang 1.785x10-14 -1.859x10-14 0.00389 - 3.85818 6.351x10-10 - 5.767x10-7 Rerata 1.822x10-14 1.73598 7.579x10-8 Dev. Standar 5226x10-16 1.34024 1.888x10-7

Tabel 3. DATA OBLE-GAS ( bacaan langsung ) [4]

o. Tanggal

KLK 06 CR 01 (Alat 1) KLK 06 CR 02 (Alat 2)

Ci/m3 Ci/tahun Ci/m3 Ci/tahun

1. 02-10-2006 2 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 2. 13-10-2006 1 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 3. 22-02-2007 1 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 4. 27-02-2007 1 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 5. 28-02-2007 1 x 10-7 0.876 1 x 10-4 175.2 6. 22-07-2007 2 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 7. 25-07-2007 2 x 10-7 1.752 2 x 10-4 175.2 8. 02-08-2007 4 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 9. 03-08-2007 1 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 10. 31-10-2007 2 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 11. 02-11-2007 1 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 12. 15-11-2007 2 x 10-7 0.876 1 x 10-4 87.6 Σ 0.000002 11.388 0.0013 1226.4 Rentang 1x10-7 - 4x10-7 8.76x10-1 - 1.752 1x10-4 - 2x10-4 8.76x10+1 - 1.75x10+2 Rerata 1.67x10-7 9.49x10-1 1.08x10-4 1.02x10+2 Dev. Standar 8.88x10-8 2.53x10-1 1.67x10-7 1.67x10-7

Keterangan : Konversi dari Ci/m3 menjadi Ci/tahun adalah aktivitas (Ci/m3) x kecepatan alir udara (m3/jam)(jam/tahun) = Ci/tahun.

(6)

233 Dari hasil pengukuran Source-Term tahunan di Reaktor GA. Siwabbesy dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan program ORIGEN-2 (sumber LAK RSG-GAS, Tabel XII-6) [4], dapat di rangkum seperti pada Tabel 4.

Dari hasil pengukuran diperoleh

tingkat aktivitas rerata tahunan dari

kelompok halogenida (I-131) yaitu

7.579x10-8 Ci/tahun, kelompok noble-gas

(Ar-41) yaitu 17.36x10-1 Ci/tahun dan dari partikulat diperoleh Cs-137 yaitu 1.822x10

-14

Ci/tahun. Hasil ini kemudian

dibandingkan dengan hasil perhitungan dari asumsi produk fisi dari satu elemen bakar

dengan daya reaktor maksimum

menghasilkan 1.44x10-3 Ci/tahun I-131 dan 2.91x10-06 Ci/tahun Cs-137, dan 27.2x10-1

Ci/tahun Ar-41. Ternyata asumsi

perhitungan LAK tidak sama dengan

kenyataan. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena daya operasi rata-rata pada 15 MW, sedang asumsi perhitungan LAK dengan daya reaktor maksimum pada 30 MW. Sebagai data pembanding dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 dan (Tabel 3. adalah hasil bacaan langsung).

Source-Term yang diperoleh sangat kecil dan berada dibawah deteksi limit alat ukur yang ada, sehingga tidak bisa mengukur secara rutin. Namun secara umum instalasi nuklir mempunyai standar fasilitas nuklir seperti reaktor, sehingga harus melakukan evaluasi dampak radiologi nuklir untuk mengevaluasi dosis penduduk di sekitar insntalasi. Jadi sebagai tujuan akhir dari data Source-Term yang didapatkan akan

dipergunakan untuk evaluasi dosis

penduduk.

Tabel 4. Data Source-Term hasil pengukuran dibanding dengan hasil perhitungan (sumber LAK RSG-GAS, Tabel XII-6).

o. Jenis Pantauan Hasil Pengukuran

Ci/tahun

LAK-RSG Ci/tahun

1. Gas Mulia (Ar-41) 17.36x10-1 27.2x10-1

2. Radioiodine (I-131) 7.579x10-8 1.44x10-3

3. Partikulat (Cs-137) 1.822x10-14 2.91x10-6

Tabel 5. Laju pelepasan pada cerobong (perhitungan model) (Sumber LAK RSG-GAS, Tabel XII-6). Nuklida Cerobong Ci/jam Ci/tahun Halogenida I-131 I-132 I-133 I-134 I-135 Br-82 Br-83 Jumlah 1,64 E-07* 1,04 E-07 6,16 E-07 4,02 E-09 6,46 E-07 1,35 E-10 1,85 E-09 1,54 E-06 1,44 E-03 9,11 E-04 5,40 E-03 3,53 E-05 5,66 E-03 1,19 E-06 1,62 E-05 1,35 E-02

(7)

234 Nuklida Cerobong Ci/jam Ci/tahun Volateli rendah Sr-89 Sr-90 Y-90 Y-91 Zr-95 Nb-95 Ru-103 Rh-103 m Ru-106 Rh-106 Sn-125 Sb-125 Te-127 m Te-129 m Te-131 m Te-132 Cs-137 Ba-140 La-140 Ce-141 Ce-144 Pr-144 Nd-147 Sm-151 Jumlah 1,83 E-11 1,13 E-13 3,79 E-10 1,97 E-11 1,86 E-11 3,66 E-11 6,95 E-10 9,90 E- 11 2,17 E-13 8,58 E-12 1,69 E-13 1,10 E-13 2,89 E- 12 1,56 E-10 3,12 E-10 1,45 E-10 3,32 E-10 8,53 E- 10 3,88 E-10 2,54 E-11 2,28 E-11 1,34 E-11 2,49 E-11 1,76 E-15 3,55 E-09 1,61 E-07 9,88 E-10 3,32 E-06 1,73 E-07 1,63 E-07 3,20 E-07 6,09 E-06 8,68 E- 07 1,90 E-09 7,52 E-08 1,48 E-09 9,62 E-10 2,53 E-08 1,37 E-06 2,73 E-06 1,27 E- 06 2,91 E- 06 7,47 E-06 3,40 E- 06 2,22 E-07 1,99 E-07 1,17 E-07 2,18 E-07 1,54 E-11 3,11 E-05 Gas mulia fisi

Kr-83 m Kr-85 Kr-85 m Kr-88 Xe-131 m Xe-133 Xe-133 m Xe-135 Xe-135 m Xe-138 Jumlah 1,85 E-03 1,76 E-08 9,51 E-03 2,68 E-02 1,95 E-03 1,12 E-02 2,80 E-02 5,94 E-03 4,97 E-08 4,75 E-08 8,53 E-02 1,62 E-01 1,54 E-04 8,33 E-01 2,35 E-02 1,71 E-01 9,83 E-01 2,45 E-002 5,20 E- 01 4,36 E-04 4,16 E-04 2.72 E- 00

KESIMPULA DA SARA KESIMPULA

Dari hasil penelitian ini diperoleh data Source-Term tahunan di reaktor G.A. Siwabessy dari kelompok halogenida (I-131) yaitu 7.579x10-8 Ci/tahun, kelompok noble-gas (Ar-41) yaitu 17.36x10-1 Ci/tahun dan dari partikulat diperoleh Cs-137 yaitu 1.822x10-14 Ci/tahun. Data hasil pengukuran yang diperoleh lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan program ORIGEN-2 yaitu laju pelepasan pada Cerobong (Sumber LAK RSG-GAS,

Tabel XII-6) yaitu 1.44x10-3 Ci/tahun untuk I-131, 2.91x10-06 Ci/tahun untuk Cs-137,

dan 27.2x10-1 Ci/tahun untuk Ar-41.

Perbedaan tersebut disebabkan karena daya operasi reaktor rata-rata pada 15 MW (tidak maksimal), sedang asumsi perhitungan pada daya maksimal yakni 30 MW. Data hasil penentuan Source-Term tahunan di reaktor G.A. Siwabessy ini selanjutnya dapat dipergunakan untuk mengevaluasi dosis penduduk di sekitar daerah PPTN-Serpong pada saat operasi normal, dan dapat

(8)

235

lingkungan dengan membandingkan estimasi

dosis tahunan penduduk terhadap Nilai Batas Dosis bagi penduduk yang ditentukan oleh BAPETEN sesuai SK Ka. BAPETEN No. 02/Ka-BAPETEN / V-99.

SARA.

Sebaiknya PRSG bekerja sama dengan PTKMR untuk melakukan kalibrasi terhadap alat ukur yang terpasang pada stack, selanjutnya bisa direncanakan untuk

melakukan akreditasi laboratorium.

Sebaiknya dilakukan juga identifikasi

radionuklida untuk semua aktivitas yang diukur dan ada laporan tahunan Source-Term.

DAFTAR PUSTAKA

1. J.U. BURNHAM, RADIATION

PROTECTION, Point Lereau

Generating Station, REV. 2, 1986.

2. SAFETY REPORT SERIES N0.19, Generic Models for Use in Assessing

the Impact of Discharges of

Radioactive Substances to the

Environment, IAEA,Vienna, 2001. 3. BATAN, Prosedur Analisis sampel

radioaktivitas Lingkungan, Kep. Dirjen Batan No: 156/DJ/IV/98, 1998.

4. BIDANG KESELAMATAN, PRSG-BATAN, Laporan Kegiatan Subbidang Pengendalian Daerah Kerja, No. Ident : RSG.KK.01.06.61.08, Revisi : 00, Serpong, Tahun 2007

5. MANAJEMEN PEMBANGUNAN

TENAGA ATOM, Rencana

Pemantauan Lingkungan (RPL) Pusat Penelitian Tenaga Atom Nasional, Serpong, Oktober 1994.

6. P. MADE UDIYANI, TH. RINA, Radioaktivitas Air Kolam Pada Kondisi Sistem Air Panas Beroperasi, hasil-hasil penelitian 1994-1995, ISSN 0854-5278.

Gambar

Gambar 1. Sistem pengukuran tingkat radioaktivitas udara cerobong  3.   Pengukuran sampel udara
Tabel 1. Hasil pengukuran langsung radioaktivitas di lapangan (Ci/m 3 )
Tabel 3.  DATA OBLE-GAS ( bacaan langsung ) [4]
Tabel  5.  Laju  pelepasan  pada  cerobong  (perhitungan  model)  (Sumber  LAK  RSG-GAS,  Tabel XII-6)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bertitik tolak dari masalah tersebut perlu kiranya disusun sebuah perencanaan strategi yang baik sehingga diperoleh kondisi perusahaan yang sehat dari aspek Aset, Likuiditas

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Perbandingan Struktur Anatomi Buah dan Biji Genus Capsicum pada Preparat Irisan Melintang (Cross Section) Sebagai

kebutuhan air minum data jumlah civitas akademika kampus Universitas Riau diperlukan untuk menentukan metode proyeksi jumlah... Ada beberapa metode dalam perhitungan

Uji coba dan analisis data dilakukan dengan cara mengaplikasikan langsung aplikasi berbasis web menggunakan sistem board intel galileo untuk memonitor serta kontrol

PEMBELAJARAN ERUPSI GUNUNG API UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PADA SUBTEMA KONDISI ALAM INDONESIA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SELO BOYOLALI, Skripsi, Fakultas Keguruan dan

1) Akan digunakan dan diberikan kepada manajer-manajer atau karyawan-karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan kompensasi dalam bentuk saham. 2) Meningkatkan volume

Perangkat lunak ini memberikan sistem monitoring dengan dua macam cara, yaitu dengan cara pemberian informasi berupa laporan dan juga pemberian il?{onnasi dalam

4.9 maka dapat dibuat grafik hubungan antara kerapatan dengan tekanan pres saat. di pres selama 2 menit dan saat piston