• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR HASIL PENGUKURAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR HASIL PENGUKURAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

HASIL PENGUKURAN

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU

2018

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan public di bidang pertanian perlu dilakukam melalui pengukuran indeks kepuasan masyarakat. Hal ini didasari dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 47/Permentan/KP.450/7/2012 tentang Pedoman Penilaian dan Pemberian Penghargaan Abdi Bakti Tani Bagi Unit Kerja Pelayanan Publik Berprestasi di Bidang Pertanian dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78/Permentan/OT.140/12/2012 tentang Pedo man Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Publik Kementerian Pertanian.

Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyakk dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi mutu yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah melayani masyarakat, maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan.

Mengingat jenis pelayanan sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang berbeda, maka untuk memudahkan pengukuran indeks kepuasan masyarakat oleh unit kerja pelayanan publik diperlukan pedoman umum yang digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit kerja pelayanan public di bidang pertanian. Oleh karen itu berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan

(3)

Instansi pemerintah, unsur penting yang mencakup berbagai sektor layanan yang sangat bervariasi diperoleh 9 (sembilan) unsur yang dapat diberlakukan untuk semua jenis pelayanan, termasuk di Kementerian Pertanian.

BPTP Balitbangtan Maluku adalah sebuah lembaga penelitian, pengkaji dan diseminasi, eselon III yang berada dibawah lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian merupakan ujung tombak dalam percepatan pembangunan pertanian pedesaan berbasis keunggulan spesifik lokasi. BPTP Balitbangtan Maluku mempunyai peran penting dalam menghasilkan inovasi untuk mendorong percepatan pencapaian program-program pembangunan pertanian di Maluku. Dalam upaya mempercepat realisasi dukungan terhadap program-program pembangunan pertanian yang ditunkan oleh Kementerian Pertanian maka BPTP Balitbangtan Maluku yang dibentuk sesuai peraturan Menteri Pertanian No. 16/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret 2006, harus dan wajib melaksanakan tugas tersebut. Terkait dengan Tugas Pokok dan Fungsi di daerah, BPTP Balitbangtan Maluku juga perlu melakukan pelayananan prima dan keterbukaan informasi terhadap masyarakat (stakeholder) yang membutuhkan pelayanan terhadap informasi yang dibutuhkan. Pelayanan dan informasi yang diberikan BPTP Balitbangtan Maluku kepada stakeholder selama ini perlu di lihat dan diukur (kualitatif dan kuantitatif) untuk mendapat gambaran, informasi dan data atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dan kepuasan yang diberikan serta nantinya dapat mengetahui harapan dan kebutuhan yang diinginkan.

❖ Maksud, Tujuan dan Sasaran Maksud

Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) pada BPTP Balitbangtan Maluku dimaksudkan sebagai acuan terhadap kinerja pelayanan publik di bidang pertanian yang selama ini dilaksanakan.

Tujuan

Mengetahui mutu kineja pelayanan BPTP Balitbangtan Maluku secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan publik. SKM juga dapat digunakan

(4)

sebagai gambaran/informasi terhadap harapan dan kebutuhan unit kerja yang bersangkutan.

Sasaran

a. Mengetahui tingkat pencapaian kinerja BPTP Balitbangtan Maluku dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;

b. Terwujudnya sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan yang mudah, sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih bermutu, berdaya guna dan berhasil guna;

c. Tumbuhnya kreatifitas, prakarsa serta peran masyarakat dalam upaya peningkatan mutu peayanan publik.

❖ Manfaat

1. Tersedianya informasi tentang kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik;

2. Tersedianya informasi tentang kinerja penyelenggaraan pelayanan yanag telah dilaksankan oleh BPTP Balitbangtan Maluku secara periodik;

3. Tersedianya informasi sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan;

4. Tersedianya informasi tentang IKM secara menyeluruh terhadap hasil pelaksana pelayanan publik di lingkungan Kementerian Pertanian;

5. Memacu persaingan positif, anatar UKPP di lingkungan Kemeterian Pertanian dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan.

❖ Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Pegukuran IKM di lingkungan BPTP Balitbangtan Maluku meliputi:

1. Langkah-Langkah Pemgukuran IKM 2. Pelaporan dan Evaluasi

❖ Pengertian

Beberapa terminology yang terkait dengan Indeks Kepuasan Masyarakat : 1. Survei Kepuasan Masyarakat yang selanjutnya di sebut SKM adalah

kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik.

(5)

2. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

3. Penyelenggaran Pelayanan Publik yang selanjutnya penyelenggaraan adalah setiap institusi penyelenggaraan Negara, koorporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

4. Pelaksana Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggaraan pelayanan publik.

5. Unit Kerja Eselon I adalah Unit Kerja Eselon I di Lingkungan Pertanian. 6. Unit Kerja Pelayanan Publik yang selanjutnya disebuut UKPP adalah

satuan kerja yang secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.

7. Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga Negara ataupun penduduk, kelompok, maupun badab hokum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan dibidang pertanian, baik secara langsung maupun tidak langsung.

8. Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapatan dan penilaian masayarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggaraan pelayanan publik.

9. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan publik, yang besaran dan tata cara pembayaran ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan.

10. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel pengukuran SKM untuk mengetahui kinerja unit pelayanan.

11. Responden adalah pelayanan publik yang saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan.

(6)

❖ Unsur SKM

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

19/Permentan/OT/080/4/2018 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, ada 9 (sembilan) unsur yang relevan, valid dan reliable sebagai unsur minimal yang harus ada untuk pengukuran SKM sebagai berikut :

1. Peryaratan Pelayanan yaitu kemudahan tentang kesesuaian peryaratan pelayanan dengan jenis pelayanan kepada masyarakat;

2. Prosedur Pelayanan yaitu kemudahan prosedur teknis yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai prosedur pelayanan;

3. Kecepatan Pelayanan yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggaraan pelayanan;

4. Kewajaran Biaya Pelayanan yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah;

5. Kesesuaian produk pelayanan berupa hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

6. Kompetensi petugas pelaksana berupa kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan pengalaman;

7. Perilaku pelaksana berupa sikap petugas dalam memberikan pelayanan; 8. Sarana dan prasarana berupa penunjang utama terselenggaranya

pelayanan public dan alat atau bahan untuk mendukung terselenggarannya pelayanan public;

9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan berupa tata cara pelaksanaan penagnanan pengaduan dan tindak lanut;

(7)

DASAR HUKUM PENGUKURAN SKM

a. Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi public;

b. Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan public;

c. Undang-undang Nomor 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan pemilaian kesesuaian;

d. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78 tahun 2012 tentang pedoman penyusunan dan penetapan standar pelayanan public kementerian pertanian;

e. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 77 tahun 2013 tentang pedoman pengelolaan pengaduan masyarakat di lingkungan kementerian pertanian; f. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. I Tahun 1995 tentang Perbaikan

dan Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Kepada Masyarakat;

g. Keputusan Men.PAN No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentag Pedoman Umum Penyelenggara Pelayanan Publik;

h. Surat Sekretaris Badan Litbang Pertanian Nomr 1767/OT.080/I.1/06/2015 tanggal 16 Juni 2015 perihal Hasil Pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) pada Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) tahun 2015, dimana Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) lingkup Badan Litbang Pertanian harus melakukan pengumpulan dan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat Semester I dan II.

METODE

Metode yang digunakan dalam Pengukuran SKM adalah dengan metode kuantitatif melalui pengukuran menggunakan skala likert. Skala Likert dimaksudkan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi masyarakat terhadap suatu jenis pelayanan. Penetapan teknik SKM sebagaimana dimaksud menggunakan : kuesioner melalui pengisian sendiri. Kuesioner mencerminkan kualitas pelayanan public dimulai dari sangat baik atau sangat puas sampai dengan tidak baik atau tidak puas.

(8)

UNSUR PELAYANAN, RESPONDEN dan NILAI PERSEPSI, INTERVAL SKM, INTERVAL KONVERSI SKM, MUTU PELAYANAN UKPP

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19/Permentan/OT/080/4/2018 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) unit Pelayanan Instansi Pemerintah, 9 (sembilan) unsur yang relevan, valid dan reliable sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran SKM sebagai berikut : (1). Persyaratan; (2). Sistem, Mekanisme, dan Prosedur; (3). Waktu Pelayanan; (4). Biaya atau Tarif; (5). Produk Spesifikasi jenis Pelayanan Publik; (6). Kopetensi Pelayanan; (7). Prilaku Pelaksana; (8). Penanganan pengaduan, Saran dan masukan; (9). Prasarana dan Sarana

PELAKSANAAN PENGUKURAN Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)

1. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan objektif, perlu ditanyakan kepada masyarakat/stakeholder terhadap 9 (sembilan) unsur pelayanan yang telah ditetapkan.

2. Pengisian Kuesioner

Pengisian Kuesioner dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Dilakukan sendiri oleh penerima layanan dan hasilnya dikumpulkan di tempat yang telah disedia.

METODE PENGOLAHAN DATA

Nilai SKM dihitung menggunakan “ nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam perhitungan SKM terhadap 9 (sembilan) unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut :

(9)

Untuk memperoleh nilai SKM digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut :

Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian SKM yaitu antara 25-100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut :

Tabel 1. Nilai Persepsi, Interval SKM, Interval Konversi SKM, Pelayanan Mutu UKPP NILAI PERSEPSI NILAI INTERVAL (NI) NILAI INTERVAL KONVERSI (NIK) MUTU

PELAYANAN KINERJA UKPP

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik

2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik

3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik

4 3,532 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

Bobot Nilai rata-rata = Jumlah bobot = 1 = 0,11

Tertimbang Jumlah unsur 9

IKM = Total dari Nilai Persepsi per Unsur x Nilai Pertimbang

Total Unsur yang Terisi

(10)

Perangkat Pengolahan A. Pengolahan dengan Komputer

Data entry dan perhitungan indeks dilakukan dengan program komputer/sistem Data Base

B. Pengolahan secara Manual

1. Data Isian Kuesioner dari setiap responden dimasukan ke dalam formulir mulai dari unsur 1 (U1) sampai dengan unsur 9 (U9);

2. Langkah selanjutnya untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur pelayanan dan nilai indeks unit pelayanan adalah sebagai berikut :

a. Nilai rata-rata per unsur pelayanan

Nilai masing-masing unsur pelayanan dijumlahkan (kebawah) sesuai dengan jumlah kuesioner yang di isi oleh responden, kemudian untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur pelayanan, jumlah nilai masig-masing unsur pelayanan dibagi dengan jumlah responden yang mengisi.

Untuk mendapatkan nilai rata-rata tertimbang per unsur pelayanan, jumlah nilai rata-rata per unsur pelayanan dikalikan dengan 0,11 sebagai nilai bobot rata-rata tertimbang.

b. Nilai indeks diperoleh dengan cara menjumlahkan 9 unsur dari nilai rata-rata tertimbang.

ANALISI DATA

Hasil pengolahan data SKM pada Semester I dan II Tahun 2018 di BPTP Balitbangtan Maluku terdiri dari 85 (delapan puluh lima) orang responden yang mana pada semester I terdiri dari 36 orang responden dan semester II terdiri dari 49 orang responden, seperti disajikan dalam Lampiran 1 dan 2.

Tabel 1. Nilai rata-rata dari masing-masing unsur pelayanan per semester I (Januari-Juni) BPTP Maluku Tahun Anggaran 2018

No Unsur pelayanan Nilai unsur pelayanan tertimbang NRR

1 Persyaratan 2,86 0,32

(11)

3 Waktu pelayanan 2,97 0,33

4 Biaya atau tariff 3,58 0,40

5 Produk spesifikasi jenis pel.publik 2,97 0,33

6 Kopetensi pelayanan 3,00 0,33

7 Prilaku pelaksana 2,92 0,32

8 Penanganan pengaduan, saran dan masukan 3,36 0,37

9 Prasarana dan sarana 3,00 0,33

Jumlah 3,09

a. Nilai IKM : 77,24

b. Mutu Pelayanan : B

c. Kinerja Unit Pelayanan : Baik NILAI INDEKS ADALAH

Dengan demikian Nilai Indeks hasilnya disimpulkan sebagai berikut : 1) Nilai SKM setelah dikonversi :

= Nilai Indeks x Nilai Dasar = 3,09 x 25

= 77,24

2) Mutu Pelayanan : “ B “ 3) Kinerja UKPP : “ Baik “

Tabel 2. Nilai rata-rata dari masing-masing unsur pelayanan Semester II (Juli-Desember) BPTP Maluku Tahun Anggaran 2018

No Unsur pelayanan Nilai unsur pelayanan tertimbang NRR

1 Persyaratan 3,78 0,42

2 Sistem, mekanisme, prosedur 3,50 0,39

3 Waktu pelayanan 3,53 0,39

4 Biaya atau tariff 3,50 0,39

5 Produk spesifikasi jenis pel.publik 3,61 0,40

6 Kopetensi pelayanan 3,92 0,44

(12)

8 Penanganan pengaduan, saran dan masukan 3,69 0,41

9 Prasarana dan sarana 4,00 0,44

Jumlah 3,70

d. Nilai IKM : 92,52

e. Mutu Pelayanan : A

f. Kinerja Unit Pelayanan : Sangat baik NILAI INDEKS ADALAH

Dengan demikian Nilai Indeks hasilnya disimpulkan sebagai berikut : 4) Nilai SKM setelah dikonversi :

= Nilai Indeks x Nilai Dasar = 3,70 x 25

= 92,52

5) Mutu Pelayanan : “ A “

6) Kinerja UKPP : “ Sangat baik “

Prioritas Peningkatan Mutu Pelayanan

Secara umum dari 9 unsur kriteria pengukuran kepuasan masyarakat sudah masuk dalam kriteria penilaian, baik dari yang terendah 3,075 (Kewajaran biaya Pelayanan) hingga tertinggi 3,537 (Kenyamanan lingkungan).

Untuk perbaikan mutu pelayanan di BPTP Maluku, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai paling rendah yaitu kewajaran biaya sedangkan unsur yang mempunyai indeks nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

Hasil data survei diatas menunjukan bahwa pelanggan baik internal dan eksternal mempunyai harapan untuk melayani dengan baik secara cepat, agar tidak boros waktu sehingga di butuhkan personil yang betul-betul memahami prosedur pelayanan di bidangnya masing-masing karena hanya dengan pelayanan prima yang dapat menumbuhkan kepercayaan pelanggan sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar. Pelayanan prima harus ditunjang oleh kualitas sumberdaya manusia yang handal, mempunyai visi yang jauh ke depan. Upaya yang terus menerus untuk

(13)

meningkatkan kemampuan para petugas agar data menumbuhkan dedikasi dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.

Ada 3 konsep dasar pelayanan prima yang harus diperhatikan dalam mewujudkan pelayanan prima yaitu ::

A. Konsep Sikap (Attitude)

Sikap pelayanan yang diharapkan tertanam pada diri pegawai/karyawan adalah sikap yang baik, ramah, penuh simpatik dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap instansi/organisasi. Sikap karyawan yang baik akan berdampak pada citra instansi/organisasi yang baik secara langsung atau tidak langsung. Pelanggan akan menilai instansi/organisasi dari kesan pertama dalam hubungan dengan orang-orang yang terlibat. Sikap yang di harapkan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah :

1) Memiliki rasa kebanggan terhadap pekerjaan. 2) Memiliki pengabdian besar terhadap pekerjaan

3) Senantiasa menjaga martabat dan nama baik instansi/organisasi B. Konsep Perhatian

Dalam melakukan kegiatan layanan, seorang petugas harus senantiasa memperhatikan dan mencermati keinginan pelanggan. Apabila pelanggan sudah menunjukan minat untuk membeli barang atau jasa segera dilayani dan ditawarkan bantuan, sehingga pelanggan merasa puas dan terpenuhi keinginannya. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan menyangkut bentuk pelayanan berdasarkan konsep perhatian adalah : 1) Mengucapkan salam pembuka pembicaraan

2) Menanyakan apa saja keinginan pelanggan

3) Mendengarkan dan memahami keinginan pelanggan 4) Melayani pelanggan dengan cepat, tepat dan ramah 5) Menempatkan kepentingan pelanggan pada nomor urut 1 C. Konsep Tindakan (Action)

Pada konsep perhatian, pelanggan menunjukan minat. Pada konsep tindakan pelanggan menunjukan pilihan. Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini merupakan tanggapan terhadap

(14)

pelanggan yang telah menjatuhkan pilihannya, sehingga terjadilah transaksi jual-beli.

Bentu-bentuk pelayanan berdasarkan konsep tindakan adalah : 1) Segera mencatat pesanan pelanggan

2) Menegaskan kembali kebutuhan/pesanan 3) Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan

4) Mengucapkan terima kasih diiringi harapan akan kembali lagi

Diharapkan dengan menerapkan konsep yang seerhana tersebut di atas maka akan menimbulkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan BPTP Maluku baik internal dan eksternal. Hal-hal yang harus dibudidayakan dalam pelaksanaan pelayanan prima adalah Salam, Sapa, sambut dan ramah

(15)

PENUTUP

Hasil pengukuran Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) akhir tahun anggaran 2018 BPTP Balitbangtan Maluku dengan jumlah responden 85 (delapan puluh lima) orang, yang terdiri atas Semester I : 36 (tiga puluh enam) orang dan semester II : 49 (empat puluh Sembilan) orang, dengan nilai IKM masing-masing 77,24 dengan mutu pelayanan B (Baik); dan 92,52 dengan mutu pelayanan A (sangat baik). Dari 9 indikator penilaian memperlihatkan bahwa terjadi perbaikan nilai IKM pada semester II. Indicator tentang kesesuaian persyaratan pelayanan dan jenis pelayanan pada semester I merupakan salah satu bagian yang nilai kepuasan masih kurang (2,86) dibandingkan dengan indicator lainnya. Sedangkan pada semester II rata-rata indicator di atas 3 sudah membaik dan lebih tinggi dibadingkan semester terdahulu.

(16)

PETUNJUK PENGISIAN

Formulir Pengolahan IKM Dengan Cara Manual

1. Unit Pelayanan : Isilah dengan jelas nama unit pelayanan yang dinilai.

2. Alamat : Isilah dengan lengkap alamat unit pelayanan yang dinilai (sampai dengan Kabupaten dan Provinsi) Nama Jalan, Kode Pos dan Nomor Telepon/ Fax.

3. Nomor urut

responden : Isilah urutan responden dari awal sampai terakhir, sehingga secara otomatis dapat diketahui jumlah responden.

4. Nilai per unsur

pelayanan U1 s/d U9 : Isilah unsur pelayanan sesuai dengan nilai yang diberikan oleh responden dari U1 s/d U9 sama dengan urutan dalam kuesioner. 5. Jumlah nilai unsur

pelayanan

: Isilah dengan menjumlah nilai masing-masing unsur (kebawah) sesuai dengan jumlah responden yang mengisi.

6. Nilai rata-rata (NRR)

per unsur pelayanan : Isilah nilai rata-rata SKM per unsur pelayanan dengan cara jumlah nilai masing-masing unsur dibagi dengan jumlah responden yang

mengisi. 7. Jumlah NRR

tertimbang per unsur pelayanan

: Isilah jumlah nilai per unsur pelayanan dikalikan 0,11 (nilai bobot rata-rata tertimbang).

8*). Jumlah NRR SKM tertimbang unit pelayanan

: Isilah dengan menjumlahkan NRR SKM tertimbang per unsur pelayanan dari U1 s/d U9.

9**)

(17)

PENGOLAHAN DATA IKM

PER RESPONDEN DAN PER UNSUR PELAYANAN UNIT PELAYANAN PUBLIK : BPTP MALUKU

ALAMAT : JL. CHR SOPLANIT RUMAH TIGA POKA AMBON

TELP/FAX : 0911 – 322664 / 322542

Semester I

No. NILAI UNSUR PELAYANAN Ket

Respon den U 1 U 2 U 3 U 4 U 5 U 6 U 7 U 8 U 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 2 3 3 4 3 6 3 4 3 4 3 3 3 3 3 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 8 3 3 3 3 3 3 3 3 4 9 2 3 3 4 3 3 3 3 3 10 3 3 3 4 3 3 2 4 3 11 3 3 3 3 3 3 3 4 3 12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 13 3 3 3 4 3 3 3 3 3 14 3 3 3 4 3 3 3 4 3 15 3 3 3 3 3 2 3 3 3 16 2 4 3 3 3 3 3 3 3 17 3 3 3 4 3 3 3 3 3 18 3 3 3 4 3 3 3 4 3 19 3 3 3 3 3 3 2 3 3 20 2 3 3 3 3 3 3 4 3 21 3 4 3 4 3 3 3 3 4 22 3 3 3 4 2 3 3 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 4 3 24 3 3 3 3 3 3 3 4 3 25 3 3 3 4 3 3 3 3 3 26 3 4 3 4 3 3 3 4 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 2 3 3 4 3 3 3 3 3 30 3 2 3 4 3 3 3 3 3 31 3 3 3 4 4 3 2 4 3 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 34 3 3 3 4 3 4 3 3 3 35 3 3 3 3 3 3 3 4 2 36 3 3 3 4 3 3 3 4 3 Jumlah 103 113 107 129 107 108 105 121 108 N.Rata-rata Unsur 2.86 3.14 2.97 3.58 2.97 3.00 2.92 3.36 3.00

(18)

NRR Tertimbang Unsur 0.32 0.35 0.33 0.40 0.33 0.33 0.32 0.37 0.33 3.09 77.24 Semester II

No. NILAI UNSUR PELAYANAN

Respon Den U 1 U 2 U 3 U 4 U 5 U 6 U 7 U 8 U 9 Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 6 3 3 3 4 3 4 4 4 4 7 4 4 4 3 4 4 4 4 4 8 4 4 4 3 4 4 4 4 4 9 4 4 4 3 3 4 4 4 4 10 4 4 4 3 4 4 4 4 4 11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 13 4 4 4 3 4 4 4 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 15 3 3 3 4 3 4 3 3 4 16 4 4 3 3 4 4 4 4 4 17 3 3 3 4 3 4 3 4 4 18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 19 3 3 3 3 4 4 4 3 4 20 4 4 4 3 4 4 4 4 4 21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 22 3 3 3 4 3 4 4 4 4 23 4 4 3 3 3 3 4 3 4 24 4 4 4 3 4 4 4 4 4 25 4 3 3 4 3 4 3 3 4 26 4 3 4 4 3 4 3 3 4 27 4 3 3 3 3 4 4 3 4 28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 29 3 3 2 4 3 3 3 3 4 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 31 4 3 4 4 3 4 3 3 4 32 4 3 3 4 3 3 4 4 4 33 3 3 3 4 3 4 4 3 4 34 4 3 3 4 4 4 3 3 4 35 4 3 3 4 4 4 3 3 4 36 4 3 3 4 4 4 4 4 4 37 4 3 2 4 4 4 4 3 4 38 3 3 2 4 3 3 4 2 4

(19)

39 3 2 3 3 3 4 4 3 4 40 3 3 3 4 3 4 3 3 4 41 4 3 3 4 3 4 4 3 4 42 4 3 3 4 3 3 4 3 4 43 3 3 3 4 3 4 4 3 4 44 4 3 3 4 3 4 4 3 4 45 4 3 3 4 3 4 4 3 4 46 4 3 3 4 3 4 4 3 4 47 3 4 3 4 3 4 4 3 4 48 4 3 2 4 4 4 4 3 4 49 4 4 3 4 4 3 4 3 4 Jumlah 136 126 127 126 130 141 136 133 144 N.Rata-rata Unsur 3.78 3.50 3.53 3.50 3.61 3.92 3.78 3.69 4.00 NRR Tertimbang Unsur 0.42 0.39 0.39 0.39 0.40 0.44 0.42 0.41 0.44 3.70 92.52

Gambar

Tabel  1.  Nilai  Persepsi,  Interval  SKM,  Interval  Konversi  SKM,  Pelayanan  Mutu  UKPP  NILAI  PERSEPSI  NILAI  INTERVAL  (NI)  NILAI  INTERVAL  KONVERSI   (NIK)  MUTU
Tabel 1. Nilai rata-rata dari masing-masing unsur pelayanan per semester  I                 (Januari-Juni) BPTP Maluku Tahun Anggaran 2018
Tabel  2. Nilai rata-rata dari masing-masing unsur pelayanan Semester  II   (Juli- (Juli-Desember) BPTP Maluku Tahun Anggaran 2018

Referensi

Dokumen terkait

Indeks Kepuasan Masyarakat atau IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif

Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan

Indeks Kepuasan Masyarakat atau IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat

Fungsi pelabuhan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 pada pasal 1 [8] menyatakan bahwa “Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan / atau perairan

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh data hasil pengukuran secara kuantitatif dan

Melakukan koordinasi dengan Fasilitator Masyarakat (FM) dan Fasilitator Keberlanjutan (FK) untuk menyiapkan uji petik desa reguler dan desa pasca program, selanjutnya

Survei Kepuasan Masyarakat tersebut mendokumentasikan data dan informasi tentang tingkat kepuasan pengguna layanan yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan