• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Strategi Relakasi dengan Penggunaan Musik Klasik untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan Siswa Menjelang Ulangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Strategi Relakasi dengan Penggunaan Musik Klasik untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan Siswa Menjelang Ulangan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Strategi Relakasi dengan Penggunaan Musik Klasik untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan Siswa Menjelang Ulangan

Ingga Karlina Putri1 dan Budi Purwoko2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menguji penerapan strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa kelas XI-IPS menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 6 Surabaya. Penelitian ini menggunakan rancangan ekperimen semu berupa one group pretest-posttest design. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket tertutup dengan 4 pilihan jawaban untuk mengetahui skor kecemasan menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas XI-IPS di SMA Negeri 6 Surabaya yang memiliki kecemasan menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi kategori tinggi. Teknik analisis yang digunakan adalah statistic non parametric dengan Uji Tanda (sign test) melalui program microsoft office excel 2003. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa N= 10 dan X= 0 di peroleh = 0, 001 harga ini lebih kecil daripada 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan antara tingkat kecemasan sebelum dan sesudah strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik pada siswa saat menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan analisis manual seluruh siswa mengalami penurunan tingkat kecemasan. Dari 10 siswa peserta BBI, DRW, GEB, RPS, ERD, HST, KDY, RRD, TIP, dan MFL mengalami penurunan tingkat kecemasan. Walaupun penurunan yang mereka alami belum cukup optimal, karena belum dapat menurunkan tingkat kecemasan mereka menjadi kategori rendah. Mereka hanya mengalami penurunan tingkat kecemasan dari kategori tinggi menjadi sedang.

Kata kunci : strategi relaksasi, musik klasik , kecemasan.

1

Alumnus Prodi BK FIP Unesa 2

(2)

Pendahuluan

Berdasarkan hasil pengamatan di SMA Negeri 6 Surabaya selama kegiatan belajar mengajar di kelas, masalah siswa yang perlu segera mendapatkan penanganan, diantaranya adalah masalah psikologis seperti misalnya perasaan cemas pada saat menjelang ulangan ekonomi. Perasaan cemas yang ditunjukan dapat terlihat ciri-cirinya baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dimiliki siswa tersebut. Dimana kondisi tersebut sangat merugikan individu dalam proses pencapaian prestasi sesuai yang diharapkan sebelumnya. Selain itu pulakecemasan juga akan menghambat proses pengajaran yang ada.

Dari hasil wawancara yang dilakukan, faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan yang terjadi pada siswa diakibatkan oleh (1) banyaknya tugas yang diberikan dengan bobot soal yang cukup sulit, (2) adanya nilai Ketercapaian Kompetensi Minimal (KKM) yang cukup tinggi, (3) adanya peranan mata pelajaran ekonomi sebagai nilai persyaratan kenaikan kelas.

Dengan demikian maka faktor-faktor tersebut secara tidak langsung dapat menunjang timbulnya kecemasan pada diri siswa, sehingga siswa merasakan adanya perasaan khawatir ataupun takut akan kegagalan yang akan diterimanya dalam mengikuti ujian mata pelajaran ekonomi, yang pada umumnya disebabkan oleh adanya pemikiran bahwa berada di situasi saat menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi akan menghadapkan diri mereka pada suatu kegagalan yang akan membuat mereka putus asa sehingga mereka meragukan kemampuan yang dimilikinya.

Selama ini individu yang mengalami kecemasan sebagian besar memiliki cara tersendiri dalam mengurangi tingkat kecemasan yang dimilikinya antara lain dengan cara menarik nafas mereka dan mencoba untuk bersikap tenang. Namun sebagian lagi memiliki cara tersendiri

namun cenderung menghindarkan diri dari situasi yang ada. Adapun cara tersebut antara lain : (1) mencoba menghibur diri mereka dengan cara berbincang dan bercanda-tawa dengan teman sebaya, (2) mengunjungi kantin, (3) pergi ke toilet, walau sekedar hanya untuk membasuh wajah. Namun cara tersebut tidak begitu memiliki pengaruh besar dalam mengurangi tingkat kecemasan mereka, bahkan cenderung sebagian siswa merasa cara tersebut tidak efektif sehingga perasaan cemas tidak kunjung berkurang.

Salah satu bantuan yang dapat diberikan untuk mengatasi kecemasan tersebut adalah penerapan strategi relaksasi dengan menggunakan musik klasik. Musik yang disertai dengan peralatan relaksasi dapat menghasilkan sebuah efek penyembuhan, karena dapat menenangkan aktivitas yang berlebihan, sehingga individu lebih cepat merasa baik dengan mengahargai serta menerima segala kondisi dan perlakuan tanpa rasa cemas yang berlebihan (Crowe dan Care, dalam Djohan, 2005;229-230).

Untuk meyakinkan pernyataan tersebut, diperlukan penelitian tentang strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik untuk mengurangi tingkat kecemasan pada siswa kelas XI-IPS di SMA Negeri 6 Surabaya saat menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi.

Kecemasan Menjelang Ulangan

Menurut Davidson dan Neale, 2001 (dalam Fitri dan Julianti, 2007:73) kecemasan seringkali memiliki karakteristik berupa munculnya perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan. Sedangkan Menurut Levitt, 1980 (dalam Gunarsa, 2004:74) merumuskan kecemasan sebagai

“subjective feeling of apprehension and heightens physiological arousal”. Dengan

kata lain kecemasan adalah subjek yang mengalami perasaan tertekan dan tingkat

(3)

psikologis yang tinggi. Kecemasan berbeda dari rasa takut biasa. Rasa takut dirasakan jika ancaman berupa sesuatu yang bersifat objektif, spesifik, dan terpusat. Ketakutan lebih banyak didominasi oleh efek negatif. Sementara itu, kecemasan disebabkan oleh suatu ancaman yang bersifat lebih umum dan subjektif. Kecemasan merupakan reaksi biasa atau sesuatu yang normal terjadi.

Dari uraian di atas diambil suatu kesimpulan bahwa kecemasan adalah suatu kondisi psikologis individu yang berupa ketegangan, kegelisahan, kekhawatiran sebagai reaksi terhadap adanya sesuatu yang bersifat mengancam.

Menurut Davison dan Neale, 2001 (dalam Fitri dan Julianti, 2007:73) mengatakan kecemasan seringkali disertai dengan gejala fisik seperti sakit kepala, jantung berdebar cepat, dada terasa sesak, sakit perut, tidak tenang dan tidak dapat duduk diam, dll.

Menurut Nevid, dkk (2005:164) menyatakan;“Beberapa tanda kecemasan dibagi menjadi tiga bagian (1) berdasarkan fisik diantaranya adalah kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota tubuh bergetar atau gemetaran, kekencangan pada pori-pori kulit perut dan dada, banyak berkeringat, telapak tangan berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit berbicara dan bernafas, jantung yang berdetak kencang, jari-jari anggota tubuh yang menjadi dingin, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan sesuatu, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik atau tertahan, tangan yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual, panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, merasa sensitif, (2) berdasarkan behavioral diantaranya adalah perilaku menghindar, melekat atau despenden, dan terguncang, dan (3) berdasarkan kognitif diantaranya adalah khawatir tentang sesuatu hal, perasaan

terganggu terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi tanpa ada penjelasan yang jelas, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak dapat perhatian, ketakutan akan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, dan sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan tentang gejala-gejala kecemasan menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi adalah suasana hati yang menunjukan ketidaktenangan psikis, pikiran yang tidak menentu, motivasi untuk mencapai sesuatu, reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali. Dalam penelitian kali ini tanda-tanda kecemasan yang dimiliki adalah berdasarkan aspek psikologis dan fisiologis individu antara lain berdasarkan aspek psikologis meliputi ciri-ciri fisiologis yang tampak pada siswa tersebut diantaranya adalah telapak tangan berkeringat, gemetar, denyut jantung yang cepat, ujung-ujung jari terasa dingin, dan sebentar-bentar selalu melihat jam. Sedangkan dari segi psikologis yang teramati ditandai dengan tidak bisanya berkonsentari, gugup, dan merasa tegang. Menurut pendapat Kartono (1989:128) ;“Kecemasan disebabkan oleh empat hal diantaranya adalah (1) ketakutan yang terus-menerus, disebabkan oleh kesusahan dan kegagalan yang bertubi-tubi, (2) dorongan-dorongan seksual yang tidak mendapat kepuasan dan terhambat, hingga mengakibatkan timbulnya konflik-konflik batin, (3) kecenderungan-kecenderungan kesadaran diri yang terhalang, (4) respresi terhadap macam-macam masalah emosional, tapi tidak bisa berlangsung secara sempurna”.

(4)

Sedangkan Nevid, dkk (2005:16) menyatakan;“Kecemasan disebabkan oleh berbagai faktor yakni; (1) faktor biologis antara lain predisposisi genetis, iregularitas dalam fungsi neurotransmiter, abnormalitas dalam jalur otak yang memberikan sinyal bahaya atau yang menghambat tingkah laku

repetitif, (2) faktor sosial antara lain

pemaparan terhadap peristiwa yang mengancam atau traumatis, mengamati respons takut pada orang lain, dan kurangnya dukungan sosial, (3) faktor behavioral antara lain pemasangan stimuli

avertif dan stimuli yang sebelumnya netral

(classical conditioning), kelegaan dari kecemasan karena melakukan ritual

kompulsif atau menghindari stimuli fobik

(operant conditioning), kurangnya kesempatan untuk pemunahan (extinction) karena penghindaran terhadap objek atau situasi yang ditakuti, (4) faktor kognitif dan emosional antara lain konflik psikologis yang tidak terselesaikan, faktor kognitif, seperti prediksi berlebih tentang ketakutan, keyakinan irasional, sensitivitas berlebih terhadap ancaman, sensitivitas berlebih terhadap kecemasan, salah atribusi dari sinyal-sinyal tubuh”.

Dalam penelitian ini kecemasan menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah perasaan tertekan yang berlebihan saat menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi, perasaan takut atau khawatir akan kegagalan yang diterima saat mengikuti ulangan mata pelajaran ekonomi, pemikiran akan ketidakmampuan yang dimiliki saat mengikuti ulangan mata pelajaran ekonomi, serta perasaan takut tuntutan prestasi dari orang tua. Dengan adanya beberapa faktor tersebut, maka penerapan strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik mampu mengurangi perasaan cemas atau tertekan yang berlebihan saat menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi. Hal ini didasari oleh pendapat Nursalim (2005: 82) yang

mengatakan kegunaan dari relaksasi tersebut yaitu untuk menghilangkan reaksi kecemasan dan mengembangkan cara pikir yang lebih adaptif.

Kecemasan merupakan perasaan yang muncul di saat orang sedang menghadapi masalah atau tekanan hidup (dalam Etty, 2002:17). Sedangkan pengertian ulangan menurut kamus bahasa Indonesia adalah bentuk ujian yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap pelajaran yang sudah diajarkan.

Yang dimaksudkan dengan kecemasan menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi adalah suatu kondisi yang wajar dan manusiawi dalam bentuk respon kognitif, afektif, dan behavior yang tidak menyenangkan dalam menghadapi ulangan mata pelajaran ekonomi.

Dalam penelitian ini kecemasan siswa yang terjadi diakibatkan oleh perasaan khawatir atau takut akan kegagalan yang diterima dalam mengikuti ulangan mata pelajaran ekonomi.

Penerapan Strategi Relaksasi Dengan Penggunaan Musik Klasik

Menurut Goldfried dan Triel (1974) (dalam Prawitasari, dkk. 2003: 139) menyatakan relaksasi juga digunakan sebagai keterampilam coping yang aktif, jika digunakan untuk mengajarkan individu kapan dan bagaimana menerapkan relaksasi di bawah kondisi yang menimbulkan kecemasan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pernyataan yang dimiliki oleh Rickard (dalam Rickard, 2000:182) yang mengemukakan, bahwa kegiatan relaksasi berarti membuat seluruh tubuh menjadi tenang dan tentram. Selain itu Wolpe (dalam Prawitasari, dkk.2003: 139) menunjukkan bahwa relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan. Kemudian pernyataan tersebut diperkuat oleh Nurn (dikutip oleh Beech dkk, 1982 dalam Nursalim 2005: 83) yang mengemukakan,

(5)

bahwa kegiatan relaksasi memiliki kegunaan dalam mengurangi tingkat kecemasan.

Sedangkan untuk pengertian dari musik klasik menurut Nainggolan (1992:97) musik dapat menenangkan atau memberi semangat dan yang jelas musik berperan dalam mempengaruhi perasaan dan emosi. Selain itu Davis dkk menyatakan “Listening to

music is one of the most common forms of relaxation. Each person gives his or her own meaning to music. It is important, therefore, that you select music you find peaceful and soothing when you want to listen to music for the purpose of relaxation”.

Dari berbagai pendapat di atas disimpulkan bahwa latihan relaksasi berarti suatu proses yang membebaskan mental dan fisik individu dari segala macam faktor yang mempengaruhi individu yang menyebabkan individu berada pada kondisi tertekan sehingga membuat dengan relaksasi dapat membuat individu lebih merasa tenang dan tentram.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa angket. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket yang diberikan telah disediakan 4 (empat) pilihan jawaban berupa kata-kata: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju, sehingga siswa menjawab dengan cara member tanda check (√) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan dirinya. Pemberian angket bertujuan untuk mengetahui siswa yang mempunyai skor kecemasan kategori tinggi.

Dalam pemberian relaksasi dengan penggunaan musik klasik ini, memiliki beberapa tahap yaitu ;

a. Tahap Pembentukan

Dalam tahapan ini konselor menjalan hubungan baik dengan siswa. Disamping itu konselor juga menjelaskan tujuan

dari penerapan strategi yang akan diberikan kepada siswa

b. Tahap Peralihan

Kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Menjelaskan kegiatan yang akan

ditempuh pada tahap berikutnya. b. Menawarkan atau mengamati apakah

para klien telah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya (tahap ketiga).

c. Tahap Kegiatan

Pelaksanaan inti kegiatan dari penerapan strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik. Kegiatan yang dilakukan menurut David, dkk antara lain :

a. Menemukan selang waktu satu setengah jam sendirian tanpa ada gangguan.

b. Menentukan musik, dalam hal ini musik yang diberikan adalah musik

Green Music The Naerunchara Rive.

c. Pemilihan posisi yang nyaman dan dalam hal ini klien diminta untuk menutup matanya.

d. Menciptakan suasana rileks kepada klien.

e. Memperdengarkan musik klasik kepada klien.

d. Tahap Pengakhiran

Mengecek apa yang telah dicapai klien (evaluasi).

Hasil Dan Pembahasan

Untuk menguji diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan, maka berikut ini disajikan hasil analisis dengan Uji Tanda. Langkah-langkah analisis data dengan menggunakan uji tanda/sign berdasarkan Reksoatmodjo (2007) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan kriteria tiada perbedaan. Jika dari suatu pengujian menunjukkan tidak ada perbedaan maka tingkat kecemasan siswa menjelang ulangan

(6)

mata pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah perlakuan adalah sama.

b. Menentukan hipotesis:

1) H0: strategi relaksasi dengan menggunakan musik klasik tidak efektif untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi.

2) Ha: strategi relaksasi dengan menggunakan musik klasik efektif untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi.

c. Kriteria tanda:

1) Tanda positif (+) menunjukkan tingkat kecemasan siswa menjelang

ulangan mata pelajaran ekonomi menurun.

2) Tanda negatif (-) menunjukkan tingkat kecemasan siswa menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi tidak menurun.

d. Menetapkan tingkat signifikasi α = 0,05. e. Membuat tabel kolom serta grafik (jika

perlu) yang berisi kode subjek, hasil

pre-test (sebelum perlakuan), dan hasil post-test (sesudah perlakuan) dan menentukan

tanda dari perbedaan tingkat kecemasan siswa menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi.

Tabel Data Hasil Pre-test dan Post-test No. Nama Pre-test

(XA) Post-test (XB) Arah perbedaan Tanda 1 BBI 149 124 XA>XB + 2 DRW 138 125 XA>XB + 3 GEB 126 122 XA>XB + 4 RPS 126 120 XA>XB + 5 ERD 142 117 XA>XB + 6 HST 127 119 XA>XB + 7 KDY 131 118 XA>XB + 8 RRD 134 125 XA>XB + 9 TIP 132 120 XA>XB + 10 MFL 126 119 XA>XB +

f. Menghitung frekuensi dari masing-masing tanda (+) dan (-). “N = 10” menunjukkan jumlah tanda positif dan tanda negatif dan “r = 0” menunjukkan jumlah tanda negatif.

g. Menentukan signifikasi dengan pertolongan tabel probabilitas binomial. Diketahui besar nilai signifikasi adalah

ρTabel = 0,001 (diperoleh dari lajur N =

10 dan kolom r = 0; angka yang didapat dibagi 1000).

h. Menentukan rumusan keputusan

1) Terima H0 jika α ≤ peluang sampel atau P Tabel ≥ α.

2) Tolak H0 dan terima Ha jika α >

peluang sampel.

Harga 0,001 lebih kecil daripada α = 0,05 yang ditetapkan sebelumnya. Untuk menolak H0 peluang sampel harus lebih kecil daripada 0,05. karena 0,001 < α, maka disimpulkan adanya perbedaan antara tingkat kecemasan sebelum dan sesudah strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik pada siswa saat menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi

Simpulan Dan Saran A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terdapat penurunan yang signifikan terhadap skor kecemasan menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi sesudah diberikan strategi

(7)

relaksasi dengan penggunaan musik klasik. Hal ini berarti strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik dapat menurunkan tingkat kecemasan siswa saat menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi kelas XI-IPS di SMA Negeri 6 Surabaya.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil penelitian dimana 10 siswa telah mengalami penurunan tingkat kecemasan. Secara individual, penurunan skor kecemasan masing-masing siswa cukup beragam,

B. Saran

1. Konselor Sekolah

a. Konselor sekolah dapat menggunakan strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik sebagai alternative bantuan kepada siswa yang memiliki masalah kecemasan.

b. Bahwa penerapan strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik ini, konselor perlu memperhatikan beberapa aspek diantaranya; masalah waktu, kesanggupan dan keseriusan siswa dalam melaksanakan strategi sehingga konselor sekolah seyogyanya dapat mempertimbangkan waktu (mengatur waktu dan tempat) untuk melaksanakan strategi serta menguasai strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik 2. Peneliti Lain

a. Penelitian ini hanya menggunakan angket sebagai alat pengumpul data yang belum dapat mengidentifikasi perilaku siswa secara langsung bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa dapat menambah alat pengumpul data misalnya observasi karena dengan observasi peneliti dapat mengamati perubahan perilaku dari konseli secara langsung. b. Penelitian ini hanya terbatas

pada penggunaan strategi relaksasi dengan penggunaan musik klasik, hendaknya peneliti lain mampu mengkombinasikannya dengan strategi lain yang sesuai dengan penyelesaian masalah kecemasan yang ada.

c. Dalam penelitian ini perlakuan yang diberikan terbatas pada delapan kali perlakuan, hendaknya peneliti lain mampu memperbanyak sesi perlakuan agar penurunan tingkat kecemasan siswa teratasi dengan lebih baik.

d. Hendaknya peneliti lain memperhatikan variabel-variabel lain yang terkait dengan faktor timbulnya kecemasan dari individu saat menjelang ulangan mata pelajaran ekonomi.

Daftar Pustaka

Albin, Rochelle. 1986. Emosi: Bagaiman Mengenal, Menerima, Dan Mengarahkannya. Yogyakarta: Kanikus

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

(8)

Davidso,. Gerald, Neale, John, & Kring, Ann. 2006. Psikologi Abnormal. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Davis, Martha, Eshelman, Elizabeth & Mckay , Mathew. 1995. Panduan Relaksasi & Reduksi

Stress. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Davis, Martha, Eshelman, Elizabeth & Mckay , Mathew. 2000. The Relaxation & Stress

Reduction Work Book. United States Of America: Publishers GroupWest

Djohan. 2005. Psikologi Musik, editor Supratiknya. Yogyakarta: Buku Baik

Etty, Maria. 2002. Mengelola Emosi: Tips Praktis Meraih Kebahagiaan. Jakarta: Grasindo Froggatt, Wayne. 2006. Free From Stress: Panduan Untuk Mengatasi Kecemasan. Jakarta: PT.

Bhuana Ilmu Populer

Gunarsah, Singgih. 2004. Psikologi: Olahraga Prestasi. Jakarta: PT. BPK. Guning Mulia Hadi, Sutrisno. 1988. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset

Kartono, Kartini. 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Mandar Maju Montello, Louise. 2004. Kecerdasan Musik: Essential Musical Intelligence. Batam: Lucky

Publishers

Narbuko, Cholid & Achmadi, Abu. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Nainggolan. 1992. Dokter Alamiah. Bandung: Universal Offset

Nevid, Jeffrey, Rathus, Spencer & Greene, Beverly. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman

Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalim, Mochamad. 2005. Strategi Konseling. Surabaya: Unesa University Press

Rachmawati, Yeni. 2005. Musik Sebagai Pembentuk Budi Pekerti: Sebuah Panduan Pendidikan. Yogyakarta: Panduan

Rickard, Jenny. 2000. Relaxation For Children: Relakasasi Untuk Anak-anak. Jakarta: Grasindo

Ringkasan Ekonomi Program A3: Panduan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri 1998.

Bandung: Ganeca Exact Bandung

Silalahi. 2003. Metodologi Penelitian dan Studi Kasus. Sidoarjo: CV Citramedia

Susarno, Lamijan. 2005. Teknik Penulisan Karya Ilmiah Untuk Seminar Teknologi Pendidikan. Surabaya

Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan Dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

htttp://lutfifauzan.wordpress.com/2009/12/29/teknik-konseling-individu-relaksasi/ diakses pada tanggal 30 Maret 2010

Gambar

Tabel Data Hasil Pre-test dan Post-test  No.  Nama  Pre-test

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4 Hasil Uji Beda Mean Tingkat Kecemasan Sesudah Diberikan Terapi Murottal dan Musik Klasik Mozart. Kelompok N Mean

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan sebelum dilakukan terapi musik klasik pada pasien pre operasi mayoritas berada pada tingkat kecemasan

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi sebelum dan sesudah pemberiaan terapi musik klasik di

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian terapi musik klasik yang didengarkan selama 20 menit terhadap tingkat kecemasan

Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan yaitu dengan melakukan relaksasi otot progresif, karena teknik relaksasi progresif

Tingkat perilaku siswa dalam mengurangi kecemasan menghadapi ujian pada subjek T dan NR sebelum pemberian intervensi berupa teknik relaksasi beraada pada kategori

Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap tingkat kecemasan penderita gagal ginjal kronik yang menjalani