• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Proyek normalisasi sungai merupakan salah satu proyek yang bertujuan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Proyek normalisasi sungai merupakan salah satu proyek yang bertujuan untuk"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek normalisasi sungai merupakan salah satu proyek yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi normal dari sungai itu sendiri, sekaligus mengatasi permasalahan banjir di lokasi sekitar sungai tersebut. Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan adalah salah satu Proyek Infrastruktur di DKI Jakarta yang berada di bawah pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane. Proyek ini dibagi menjadi tiga paket, salah satunya yaitu Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1, dimana proyek tersebut merupakan proyek multi years (tahun jamak) yang dimulai di akhir tahun 2011. Karena merupakan proyek multi years maka proyek ini cukup riskan menghadapi beberapa risiko terutama dalam pengendalian biaya karena terkadang terdapat hal-hal tidak terduga yang datang dari luar lingkup proyek dan dapat berpengaruh terhadap pengendalian biaya tersebut. Hal-hal yang tidak terduga itu terutama datang dari perubahan keadaan ekonomi yang menyebabkan inflasi (turunnya nilai uang) yang dapat disebabkan oleh berbagai macam hal tidak hanya dari segi ekonomi itu sendiri tetapi juga dari segi sosial maupun politik, sehingga dapat menyebabkan perubahan harga sumber daya yang diperlukan dalam melaksanakan proyek yang berarti eskalasi (kenaikan) biaya proyek. Sehingga muncul istilah penyesuaian harga yang digunakan untuk menyesuaikan harga yang telah berubah.

(2)

Pengertian eskalasi adalah penyesuaian harga satuan pekerjaan yang disebabkan kenaikan harga-harga dasar bahan, upah dan peralatan terhadap nilai kontrak saat penawaran. Penyesuaian harga pada proyek multi years disebabkan adanya fluktuasi ekonomi negara yang menyebabkan perubahan harga satuan komponen saat pelaksanaan proyek.

Di Indonesia, telah ada peraturan yang mengatur kebijakan penyesuaian harga yaitu Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Perpres tersebut merupakan penyempurnaan dari Perpres Nomor 54 Tahun 2010. Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa penyesuaian harga untuk eskalasi biaya proyek hanya diperkenankan bagi proyek multi years. Karena Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1 telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk mendapatkan perhitungan harga, sehingga mendapatkan penyesuaian harga jika terjadi eskalasi pada item-item pekerjaannya. Penyesuaian harga dilakukan setiap bulannya dengan menganalisa eskalasi yang terjadi, maka kontraktor akan memperhitungkan penyesuaian harga perbulannya.

Penyesuaian harga juga telah diatur di dalam dokumen kontrak, sehingga untuk menyikapi hal tersebut pengguna dan penyedia jasa akan melakukan upaya-upaya dalam menyikapi perihal penyesuaian harga selama pelaksanaan pekerjaan agar perhitungan dapat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Proses pengajuan eskalasi tidak dapat diselesaikan dengan waktu yang sebentar, karena harus diperiksa secara teliti, untuk itu dibuatlah flowchart rencana proses pengajuan eskalasi. Pengajuan eskalasi ini akan dilaksanakan sesuai dengan

(3)

urutan yang telah disusun dalam flowchart. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan kajian mengenai perhitungan eskalasi berdasarkan Perpres Nomor 4 Tahun, tepatnya mengacu pada pasal 92 mengenai penyesuaian harga. Dimana dalam pasal tersebut diuraikan mengenai persyaratan dan tata cara perhitungan eskalasi.

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Eskalasi biaya proyek mempunyai dampak yang cukup besar pada kinerja biaya proyek, semestinya perhitungan penyesuaian harga yang dilakukan dengan maksud mengatasi eskalasi ini dapat memberikan nilai yang sesuai dengan yang sebenarnya terjadi. Pada awalnya kontraktor di proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1 menggunakan tata cara perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan kontrak (tidak ada batasan perhitungan dalam penggunaan indeks harga), namun di tengah pengerjaan proyek tersebut, Badan Pusat Statistik mengeluarkan surat Nomor 06220.285 tentang data Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) dan tata cara perhitungan penyesuaian harga yang dikeluarkan pada bulan Juli 2014. Dalam surat tersebut terdapat pengaturan mengenai indeks yang digunakan untuk perhitungan eskalasi, dimana mulai bulan November 2013 IHPB dihitung dengan tahun dasar 2010 dan Badan Pusat Statistik tidak melakukan konversi ke tahun dasar baru (2005=100) terhadap data IHPB yang telah dirilis sebelum bulan November 2010. Sehingga Badan Pusat Statistik memberikan indeks yang merupakan konversi dari tahun dasar 2005=100 menjadi tahun dasar 2010=100 yang selanjutnya akan digunakan

(4)

untuk perhitungan eskalasi untuk semua paket Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan.

Dengan adanya tata cara perhitungan dari Badan Pusat Statistik tersebut diindikasikan dapat menghasilkan perbedaan nilai penyesuaian harga yang cukup besar dibandingkan dangan tata cara sebelum munculnya surat tersebut. Diharapkan penelitian ini dapat menunjukkan berapa besar perbedaan perhitungan yang terjadi serta mengidentifikasi indeks dominan yang mempengaruhi perbedaan tersebut.

1.2.2 Signifikasi Masalah

Seperti yang telah dijelaskan, surat Nomor 06220.285 dari Badan Pusat Statistik mengatur tentang pemakaian data indeks, dapat diindikasikan terdapat perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga dapat menaikkan anggaran yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai penyesuaian harga tersebut. Sehingga perlu dilakukan perhitungan ulang terhadap penyesuaian harga yang telah dilakukan kontraktor dengan menggunakan tata cara pada surat dari BPS, lalu membandingkan dengan hasil penyesuaian harga sebelum surat tersebut dikeluarkan.

1.2.3 Rumusan Masalah

Untuk menganalisa perbedaan tata cara penyesuaian harga dengan keluarnya surat Nomor 06220.285 dari Badan Pusat Statistik, perlu diketahui berapa besarnya perbedaan nilai penyesuaian harga antara kedua tata cara tersebut dan juga mengetahui indeks dominan apa saja yang mempengaruhi perbedaan

(5)

Sehingga rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

 Seberapa besarkah persentase perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga yang dilakukan kontraktor Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1 sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran No. 06220.285 dari Badan Pusat Statistik?

 Indeks dominan apa sajakah yang mempengaruhi perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga antara sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran No. 06220.285 dari Badan Pusat Statistik?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah :

 Mengetahui seberapa besar prosentase perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga yang dilakukan kontraktor Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket I sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran No. 06220.285 dari Badan Pusat Statistik.

 Mengidentifikasi indeks dominan (yang berasal dari indeks item-item sumber daya proyek) yang mempengaruhi perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga antara sebelum dan sesudah keluarnya surat edaran No. 06220.285 dari Badan Pusat Statistik.

(6)

Penelitian dilakukan pada Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1 yang terletak di lokasi DKI Jakarta, tepatnya di daerah Jakarta Barat. Alasan pemilihan obyek studi penelitian ini adalah kompleksitas kondisi manajemen proyek yang ada di proyek tersebut, diantaranya adalah proyek tersebut diawasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) di bawah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berkantor di Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat no. 58 Jakarta Timur, serta dikerjakan oleh kontraktor BUMN yaitu PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari kajian ini adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini adalah sarana untuk menuangkan ide dan pikiran dalam membuat suatu karya tulis ilmiah sebagai penerapan berbagai wacana dan ilmu yang telah diterima selama mengikuti pendidikan sarjana.

2. Bagi pelaku konstruksi (khususnya untuk Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan Paket 1), hasil penelitian dapat digunakan untuk menjadi referensi dalam mempelajari mengenai indeks dominan sumber daya proyek yang menyebabkan perbedaan hasil perhitungan penyesuaian harga.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada laporan ini, penelitian disajikan dengan pembahasan tahap demi tahap, dimana setiap tahap penelitian mempunyai masing-masing uraian sesuai dengan kajian permasalahan utama. Hal ini dimaksudkan agar masalah yang dibahas

(7)

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bab I: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

2. Bab II: Tinjauan Pustaka, berisi tentang dasar-dasar teori serta penelian-penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan dan rujukan untuk memperkuat hipotesis penelitian.

3. Bab III: Metodologi Penelitian, adalah pemaparan detail metode penelitian yang digunakan penulis berupa jenis penelitian dan sumber data yang dibutuhkan sebagai alat bantu dalam analisis dan pembahasan perhitungan penyesuaian harga.

4. Bab IV: Analisis dan Pembahasan, yaitu berisi mengenai pembahasan mengenai perhitungan analisis penyesuaian harga dan identifikasi indeks dominan sesuai dengan metodologi yang digunakan penulis.

5. Bab V: Penutup, terdiri atas kesimpulan hasil analisis penelitian, dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya maupun hasil rujukan untuk digunakan pada proyek yang bersangkutan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang diatas maka dibuat aplikasi yang dapat membantu dalam penyampaian materi Aljabar Linear yaitu “ Media Pembelajaran Perhitungan

Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, menyatakan bahwa: “Perusahaan Perseroan yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang

Nilai heritabilitas bobot lahir domba SB yang diperoleh ini masih relatif sama dengan hasil penelitian Takaendengan (1998) pada domba ekor gemuk sebesar 0,56 + 0,14; akan tetapi

Bertitik tolak belakang dari latar belakang diatas, hal ini menunjukkan bahwa anak memiliki keingintahuan yang tinggi mengenai seks sesuai dengan perkembangan

Saryanah (2008) melaporkan bahwa campuran ekstrak metanol daun kacang babi dan cabai jawa bersifat sinergistik lemah pada taraf LC50 dan LC95 pada pengamatan 48 dan 72

Tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, tetapi juga karena metode-metode tersebut mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional

Kegiatan menulis untuk anak usia taman kanak-kanak lebih menekankan pada kegiatan mencurahkan perasaan, gagasan atau ide-ide melalui simbol-simbol tertulis dengan cara

Selain itu, keberhasilan pasukan muslimin dalam menaklukan Mesir dan Alexandria telah memberikan kekuatan tersendiri bagi kekhalifahan Islam, mengingat Mesir merupakan