• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Buku adalah kumpulan dari lembaran kertas yang dikumpulkan menjadi satu,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. Buku adalah kumpulan dari lembaran kertas yang dikumpulkan menjadi satu,"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Buku

Buku adalah kumpulan dari lembaran kertas yang dikumpulkan menjadi satu, berisikan teks, ilustrasi, fotografi, atau jenis lain informasi. Halaman – halaman terseut dijahit atau ditempel menjadi satu di satu sisi dan dijilid. Buku sudah berabad – abad menjadi sumber Informasi.

Sebuah buku cukup kecil untuk dibawa kemana – mana, tetapi lebih besar dari pampflet, yang pada umumnya hanya terdiri dari beberapa lembar kertas saja. Buku bisa merupakan rangkaian dari beberapa seri, tetepi berbeda dari dan surat kabar karena buku tidak diterbitkan seperti sebuah buku harian pribadi, yang mungkin dalam bentuk buku, sebuah buku ditujukan untuk khalayak umum.

Istilah buku adalah merupakan perluasan dari parkamen yang digunakan pada zaman purbakala, walaupun mereka tidak cocok dengan definisi buku pada zaman modern ini. Dalam sebuah kepekaan editorial, kata buku dapat juga mengacu kepada karya – karya literature kuno, seperti buku – buku dari “The Bible”.

Sebuah buku yang baik dan berkualitas dapat dilihat dari beberapa bagian berikut ini:

1) Kenali dari penulisnya

Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Ungkapan ini juga berlaku saat Anda memilih buku. Sebelum membeli buku, cari tahu dahulu siapa penulis buku

(2)

tersebut. Jika Anda telah mengenal pengarang buku tersebut sebagai penulis buku yang berkualitas, Anda boleh merasa yakin buku tersebut berkualitas. Sebuah buku yang baik biasanya ditulis oleh seorang penulis yang memiliki keahlian di bidangnya.

2) Kenali dari penerbitnya

Di Indonesia ada ratusan penerbit. Akan tetapi, tidak semua penerbit memiliki kemampuan untuk menerbitkan buku yang berkualitas. Biasanya penerbit yang sudah cukup lama, memiliki kemampuan tersebut. Selain itu, penerbit yang berpengalaman umumnya memiliki penulis-penulis buku yang baik.

3) Kenali dari desain dan tipografinya

Desain yang ditata dengan baik dan indah akan membantu pembaca untuk memahami isi buku dengan lebih baik. Perhatikan juga teks atau huruf isi buku tersebut. Syarat buku yang berkualitas, baik teks isi maupun tipografi atau jenis huruf bukunya membantu pembaca untuk menyerap isi buku tersebut. Sementara, tipografi atau bentuk hurufnya sederhana namun jelas.

4) Kenali dari ilustrasinya

Baik ilustrasi maupun foto telah menjadi bagian dari buku. Penambahan ilustrasi dalam buku maksudnya ialah untuk menambah keindahan buku dan membantu pembaca memahami isi buku. Ilustrasi tersebut harus mendukung isi buku, namun juga harus menarik dan jelas sehingga tidak mengganggu keseluruhan buku.

(3)

Sampul buku seharusnya mencerminkan isi buku. Buku yang baik seharusnya memiliki cover yang memiliki desain menarik dan terbuat dari bahan yang kuat atau tidak gampang rusak.

6) Kenali dari sinopsisnya

Sinopsis adalah ringkasan isi buku beserta kelebihan-kelebihannya. Biasanya isi sinopsis ini ditampilkan pada sampul belakang buku.

7) Kenali dari daftar isinya

Daftar isi merupakan poin-poin atau bab-bab yang terdapat di dalam buku tersebut. Biasanya, daftar isi terdapat pada halaman awal dalam sebuah buku. Sebuah buku yang baik seharusnya memiliki daftar isi yang mampu mencerminkan kandungan isi buku tersebut.

4.1.2 Teori Layout

Penggunaan layout agar menjadi “ pemandu ” bagi pembaca agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan seluruh informasi yang disampaikan dapat jelas dimengerti dan terbaca. Simetris atau tidak simetris juga dapat menentukan keseimbangan atau layout yang lebih dinamis, disesuaikan dengan kebutuhan. ( Dikutip dari : Goodman,Allison.7 Essentials Of Graphic Design ).

Sebuah layout dalam desain komunikasi visual adalah menuangkan pengoahan bahan tulisan dan seni ( foto, ilustrasi, atau elemen lain) pada suatu bidang kerja . Layout yang baik dapat berfungsi dengan benar apabila ada perencanaan yang akan dilakukan, penentuan tujuan karya, penentuan target audience. Perencanaan kemana atau

(4)

dimana akan ditempatkan dan bagaimana cara pendistribusiannya. Layout yang baik teratur, dapat menghasilkan dan menggambarkan rentetan informasi untuk dipahami.

Semua unsur desain komunikasi visual yang disinggung di atas sangat penting perannya untuk menghasilkan sebuah buku yang baik. Maka dari itu perlu diterapkan sebaik – baiknya dalam pembuatan buku ini sesuai dengan kebutuhan dan konsep yang digunakan. (Dikutip dari: Dyah Gayatri (2000). Desain dan Layout: Layout Terencana Menghasilkan Desain yang baik. (ed) Jurnal Aksen, p651-72. Biro Publikasi Universitas Bina Nusantara, Jakarta)

Layout dalam buku referensi seni pertunjukan Tari Oleg Tambulilingan ditampilkan dengan lebih bebas dibandingkan dengan buku referensi tekstual pada umumnya.

4.1.3 Teori Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata letak, karakter, dan penggunaan huruf pada suatu desain. Setiap jenis huruf memiliki jenis karakter yang berbeda-beda, dan pada kondisi tertentu dapat mempengaruhi audience serta pesan yang hendak disampaikan.

Menurut Rob Carter, faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam tipografi diantaranya adalah :

 Legibility, yaitu mudah di baca. Penting untuk menyampaikan pesan dan gagasan.

(5)

 Visibility, mudah di lihat.  Clarity, jelas.

Jika penggunaan tipografi ditujukan untuk menyampaikan pesan atau gagasan, maka tingkat keterbacaan (Legibility) menjadi sangat penting.

Tipografi merupakan upaya menyampaikan sebuah gagasan yang tidak hanya dinilai dari tingkat keterbacaannya, tetapi apa yang ditangkap audience melalui indera penglihatan untuk membawa mereka lebih dalam lagi memahami gagasan atau pesan yang disampaikan.

Kriteria – kriteria lain yang dianggap penting yaitu :

 Appropriateness, yaitu jenis huruf yang dipilih harus sesuai dengan isi pesan yang disampaikan . Huruf dapat menggambarkan atau mengekspresikan emosi dan perasaan.

 Harmony Appearance, huruf harus selaras dengan elemen yang lain di dalam desain tersebut.

 Emphasis, penekanan suatu huruf di dalam sebuah desain dapat juga berguna untuk menarik perhatian, atau juga memberikan penekanan kepada bagian yang dianggap penting. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan huruf yang berbeda, italic atau cetak miring, bold atau cetak tebal, atau dapat juga dengan memainkan ukuran , dan sebagainya.

Dalam desain buku referensi seni pertunjukan Tari Oleg Tamulilingan. Tipografi yang dipakai adalah font yang clearity untuk body text sedangkan untuk judul dan

(6)

headline menggunakan font yang berkarakter sesuai dengan tema yang akan di tampilkan.

4.1.4 Teori Grid

Sistem Grid : Grid memudahkan penempatan teks dari halaman ke halaman berikutnya, sehingga halaman per halaman dari setiap buku dapat tampil konsisten. Selain teks grid juga bisa menepatkan gambar sebagai elemen pendukung atau utama. Di dalam grid kita juga dapat memanfaatkan ruang kosong sebagai penyeimbang atau kedinamisan layout. (Dikutip dari : Goodman, Allison (2000). 7 Essentials of Graphic Design) Tujuan dari grid untuk merapihkan penempatkan teks & gambar. Grid menolong pembaca untuk dengan mudah menemukan materi yang diharapkan setiap saat, walau saat membuka majalah dengan bahan glossy dengan santai ataupun membuka halaman per halaman secara cepat oleh seorang jurnalis yang hanya memerlukan informasi tertentu. Desainer sudah sepantasnya menganggap grid sebagai bantuan untuk mempermudah sibaca dan dipahami (Dikutip dari: Jute, Andre. (1995) Grids; The Structure of Graphic Design,p110).

Tujuan grid bisa dibagi menjadi 3 kelas:

 Repetability atau pengulangan, untuk membuat halaman-halaman yang serupa delam desain yang berbeda-beda terlihat sama, atau untuk memberikan kesatuan penampilan bagi bermacam desain tunggal

 Composition atau Komposisi, bisa dilakukan dengan dua cara yaitu :

(7)

b. Mengatur ukuran, bentuk dan keseimbangan elemen-elemen untuk menciptakan prioritas relatif yang tepat serta membantu pemahaman tanpa merusak susunan pengulangan

 Communication atau komunikasi, yaitu bertujuan mengkomunikasikan pesan. Adapun elemen-elemen dari sebuah grid antara lain adalah :

a. Ukuran kertas b. Tipografi c. Margin d. Kolom

e. Area / daerah putih (white space)

Dalam desain buku referensi seni pertunjukan Tari Oleg Tambulilingan yang merupakan buku ilustratif, yang diutamakan adalah keindahan penampilan visual, maka kemungkinan untuk menggabungkan berbagai kolom grid satu halaman lebih besar dibandingkan buku teks pada umumnya.

4.1.5 Teori Fotografi

Fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar

(8)

dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.

Karena buku referensi seni pertunjukan Tari Oleg Tambulilingan dibuat dengan tujuan menonjolkan setiap gerakan-gerakan, kekuatan karakter, emosi dalam setiap gerakan dan tingkat kedetailan dari objek yang bersangkutan, maka foto-foto yang digunakan lebih mengarah pada rasio face-ism, yang mengutamakan ekspresi wajah, detail setiap gerakan, detail ornament yang digunakan. Namun bagaimanapun juga, foto seluruh badan sangat dibutuhkan untuk menunjukan ke sakralan, sensualitas, keanggunan dari sebuah gerakan tarian Oleg Tamulilingan.

4.1.6 Teori Ilustrasi

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik menggambar, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.

Fungsi khusus ilustrasi antara lain:

(9)

 Mempermudah pembaca dalam memahami isi buku

 Menjelaskan, menciptakan, mendramatisir pesan yang disampaikan  Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita

 Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah

 Memberikan bayangan langkah kerja  Mengkomunikasikan cerita.

 Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.  Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.

Ilustrasi yang akan digunakan dalam desain buku referensi seni pertunjukan Bali berupa gabungan ilustrasi sketsa, vector image dengan fotografi, yang dikemas dalam bentuk tumpang tindih atau computerized collage yang bertujuan untuk meciptakan kesatauan karakter gerakan tari Oleg Tambulilingan itu sendiri.

4.1.7 Teori Warna

Pada umumnya, warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda – benda yang dikenalnya. Warna spectral adalah warna yang di peroleh lewat pembiasan cahaya putih, melalui sebuah prisma, warna putih terdiri dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Warna mempunyai lima tingkatan, yaitu:

 Warna primer : Warna asli yaitu merah, kuning dan biru  Warna sekunder : Percampuran dua warna primer

 Warna tersier : Percampuran tiga warna primer

(10)

 Warna analogus : Pencampuran warna primer dan intermediate Dengan sekunder dan intermediat.

Terdapat beberapa alasan dalam penggunaan warna, antara lain :

 Warna mempunyai bahasa psikoloi yang membangkitkan suasana hati (Russel, 1990,p463).

 Sebagai alat penarik perhatian.

Warna juga mempunyai asosiasi psikologi atau emosi, antara lain:

 Warna biru : warna langit dan laut, biru muda warna yang berbau kesetiaan , kalem, sendu , melankolis, ilmu pengetahuan, teknologi, sejuk, segar dan tenang.

 Warna coklat : warna terkesan subur, kaya, sedih, sayu atau muram, coklat muda tersen alami, pedesan, coklat tua terkesan kayu dan kulit.

 Warna kuning : warna yang hidup dan gembira, warna matahari terbit, kehangatan dan kemeriahan. Warna yang paling mudah di tangkap mata, dengan intensita yang tinggi setelah putih.

 Warna hitam : warna kekuatan, misterius, percaya diri, gotic, kelam.

 Warna merah : warna bergairah, warna hati, merah muda umumnya diasosiasikan dengan cinta, warna merah tua terkesan aristocrat, keberanian, perang, kemarahan, bahaya, dinamis, jantan, semangat, seksual dan emosi.  Warna hijau : warna terkesan tenang, hening, sejuk, sentosa, pengharapan,

ketelitian, bersih, segar, kedamaian, alami, mudah, keyakinan, kepercayaan, mengingatkan akan musim semi, warna pohon, jamur dan rumput. Warna

(11)

hijau adalah keluarga warna terbesar yang di tangkap oleh mata, itulah sebabnya kita dapat merasai hijau dengan bervariasi.

Menurut Whelan komposisi suatu elemen desain akan berhasil dengan baik, apabila terdapat warna ( hue ) yang mendominasi, sedikit warna di atas bidang lebar, umumnya menghasilkan kesan yang lebih mengagungkan daripada menggunakan banyak warna pada bidang sempit. Ketika satu warna menguasai bidang, dapat dikatakan warna tersebut bekerja sebagai aksen dari karya tersebut.

Dalam hal ini, buku referensi seni pertunjukan Tari Oleg tambulilingan didominasi dengan warna-warna elegan namun penuh dengan keromantism (warna vivid) kemudian ditambahkan dengan warna culture, dipadukan dengan warna-warna gelap yang anggun. Menurut Hideaki Chijiwa, warna-warna-warna-warna vivid seperti merah, kuning mempunyai kepribadian yang kuat seolah berteriak dan ingin menerbos keluar. Sifat warna yang demikian sangat cocok dengan penampilan Tari Oleg Tambulilingan yang penuh dengan warna-warni cinta.

4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi komunikasi

a. Fakta Kunci

Adanya beberapa hal nyata yang dapat dijadikan sebagai kekuatan atau pendukung maupun kelemahan atau penghambat dalam penyampaian

(12)

komunikasi kepada msayarakat sehubungan dengan pembuatan buku referensi seni pertunjukan Tari Oleg Tambulilingan, yaitu antara lain ;

1. Adanya perubahan / modifikasi seni pertunjukan Tari Oleg Tambulilingan pada masyarakat Bali khususnya di beberapa organisasi yang bergerak dalam bidang seni pertunjukan Tari Bali, sehingga Tari Oleg Tambulilingan yang sesungguhnya tidak diketahui dengan pasti. 2. Tari Oleg adalah salah satu seni pertunjukan Tari yang mendapat respon

yang sangat baik dari masyarakat karena ada jiwa percintaan didalam tarian ini

3. Belum adanya sebuah buku referensi berisi salah satu tari tradisional Bali yaitu Tari Oleg Tambulilingan secara lengkap, detail, dan divisualisasikan dengan sangat menarik

b. Profil target

Yang menjadi target audience dalam hal ini antara lain; 1. Demogarfi

a. Kependudukan : Remaja hingga orang dewasa b. Usia : Produktif, 20 – 37 tahun c. Sex : Pria dan wanita

d. Ekonomi : Menengah ke atas (Level A dan B) e. Pendidikan : Perguruan tinggi (S1,S2)

2. Geografi

a. Wilayah : Perkotaan

(13)

c. Negara : Indonesia (Bali, Jakarta, Yogyakarta, Bandung) 3. Psikografi

a. Life style : Tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan kesenian dan desain, memiliki

ketertarikan pada visual dibandingkan dengan verbal

b. Rutinitas : Sekolah , kuliah atau bekerja di luar maupun di rumah, melakukan kegiatan yang berbau seni c. Perilaku : menghargai hal hal yang berbau kesenian bahkan

gemar mengumpulkan benda-benda seni sebagai koleksi, dapat secara alamiah memvisualkan diri, senang membaca karena ada rasa ingin tau yang besar

c. Masalah yang akan dikomunikasikan

Mengangkat salah satu seni pertunjukan Tari Bali yang sangat sakral kedalam sebuah buku referensi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang detail tentang keaslian Tari Oleg Tambulilingan dari sisi yang berbeda dengan buku-buku referensi yang sudah ada sebelumnya, dimana penggunaan fotografi dan ilustrasi menjadi dominasi dalam desain buku ketimbang rangkaian kata-kata, untuk menonjolkan karakter tarian itu sendiri.

d. Keyword

1. Tarian - motion 2. Bali

(14)

3. Sakral - keagungan 4. Cinta - passion

e. Tujuan komunikasi

* Attention : memberikan informasi tentang seni pertunjukan Tari Bali * Interest : dengan dituangkan dalam sebuah buku yang unik dan

comprehensive akan menarik perhatian masyarakat * Desire : dengan begitu ada hasrat, keingintahuan, kepedulian

target audiance terhadap seni pertunjukan Tari Bali * Conviction : melalui buku ini juga akan menimbulkan keyakinan dan

pemahaman yang baru tentang seni pertunjukan Tari Bali * Action : dari pemahaman yang baru bisa membuka pikiran untuk

tetap selalu peduli terhadap kebudayaan seni Tari

f. Positioning / Unique Selling Proposition

Buku referensi Tari Oleg Tamulilingan ini akan menampilkan visual yang unik dalam menggambarkan tarian Oleg yang sebenarnya, sehingga akan menjadi inspirasi bijak bagi setiap pembacanya mengenai ke otentikan tarian tersebut.

g. Tagline

The power of love in every move you make

(15)

Publikasi buku ini akan melalui pendekatan rasional, dalam segala kenyataan yang dapat dipelajari dan menjadi suatu pengetahuan yang baru bagi pembaca dan peminat buku ini

4.2.2 Strategi Desain a. Tone & Manner

Dalam berkomunikasi, nuansa yang akan ditampilkan adalah nuansa yang bersahabat agar pembaca ikut merasakan apa yang ada didalam buku ini, sifat dinamis dan elegan bisa dirasakan dibuku ini mengingat bahwa buku ini adalah sebuah buku referensi yang bertujuan untuk mengangkat keotentikan sebuah Tari Oleg Tamulilingan.

b. Strategi Verbal

Gaya bahasa yang digunakan adalah informal, namun tidak meninggalkan kesan serius dalam penyampaian informasi yang ada di dalam buku referensi tari Oleg ini. Gaya bahasa informal ini lebih kearah gaya bahasa sastra mengingat target pembaca adalah seniman Indonesia maupun International. Penggunaan kalimat pada judul bersifat persuasif bertujuan untuk dapat mempengaruhi target.

c. Strategi Visual

Unsur – unsur desain dipilih dengan mempertimbangkan pada karaktertarget serta pendekatan yang dilakukan, yaitu :

o Skema warna vivid colour, romantic colour, menggambarkan kesakralan namun tetap santai dan berkarakter karena buku ini

(16)

bercerita tentang kisah percintaan lebah yang dituangkan dalam tarian sakral

o Tipografi memilih font yang clearity untuk body text sedangkan untuk judul dan headline menggunakan font yang berkarakter sesuai dengan tema

o Ilustrasi yang digunakan bergaya real, namun ada kesan bermainnya dan dinamis

o Fotografi yang di gunakan sesuai dengan tema yaitu motion dalam tarian, sehingga foto-foto itu menunjukan gerakan percintaan dan lemah gemulai

o Layout yang bermain dan grid yang terdiri dari banyak kolom

4.2.3 Pemilihan Item a. Buku

Konsep buku yang digunakan dapat mempermainkan emosi orang yang akan membacanya. Secara keseluruhan buku ini mengambil konsep tentang sebuah pertunjukan tari di panggung pertunjukan. Dari awal nuansa gelap menunjukan ketika panggung itu masi kosong dan sampai akhir buku ini adalah klimaksnya dimana diatas panggung yang kosong itu sedang ditampilkan suatu pertunjukan dengan warna-warna yang mencolok. Sesuai dangan judul yaitu love in Motion, dalam buku ini foto-foto yang ditampilkan sebagian besar bermain dalam motion itu.

(17)

Buku yang bersifat mudah rusak ini memerlukan balutan untuk melindunginya dari kerusakan. Untuk tetap mempertahankan ke otentikan dari buku ini, maka packaging yang akan dibuat akan sesuai dengan karakter buku. Akan dibuat seperti kotak korek dengan aksen ukiran di depannya.

c. Item pendukung

Dalam mempublikasikan sebuah buku maka diperlukan item-item pendukung dalam mempromosikannya, item tersebut antara lain :

 Poster pendukung  Post card

Referensi

Dokumen terkait

a) Faktor jasmaniah yaitu meliputi kondisi jasmani seperti pada umumnya kesehatan segenap badan beserta bagian-bagian atau bebas dari penyakit dan cacat tubuh

Bagian ini akan menjelaskan pembacaan kisah penciptaan di Kejadian 1:1-2:4a dari perspektif Yin-Yang untuk kemudian merefleksikannya ke dalam permasalahan yang

Sebelum ditemui bukti sejarah berupa tulisan pada batu bersurat tentulah bahasa Melayu telah digunakan untuk masa yang panjang kerana didapati bahasa yang ada pada

1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai mendiskusikan Kegiatan Sosial Berkelanjutan. 2) Ingatkan kepada peserta bahwa kegiatan sosial itu meskipun ditujukan kepada para

1-4 Dari eksperimen yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa keberadaan medium tidak homogen seperti paru-paru akan mengubah data dosis pada medium air

Selanjutnya larutan methyl orange dalam gelas beker tersebut diaduk dengan pengaduk magnet dan disinari dengan sinar ultraviolet dengan waktu penyinaran selama 3

Saya sangat bersemangat untuk bisa memulai perjalanan 2-minggu ini dengan Anda sewaktu kita membaca bersama ayat-ayat Firman Tuhan setiap hari dan melihat apa yang Tuhan

Kedelai yang diperjualbelikan oleh bapak Jamilan ternyata terjadi kenaikan harga, karena selain menjual tentunya bapak Jamilan juga menginginkan laba yang cukup,