• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN DAN RENCANA PROGRAM KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN DAN RENCANA PROGRAM KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

2018

KEBIJAKAN DAN RENCANA PROGRAM KEMENTRIAN

KESEHATAN DALAM ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN

IKLIM BIDANG KESEHATAN

(2)

Latar Belakang

Dampak perubahan iklim

terhadap kesehatan mulai dari

kekurangan air bersih hingga

perubahan pola penyakit

akibat kondisi iklim saat ini.

Dampak perubahan iklim

terhadap kesehatan

menghilangkan kapasitas kita

untuk mendukung kehidupan

manusia yang sehat.

Pajanan polusi udara pada

tahun 2012 saja telah

mengakibatkan kematian

terhadap 7 juta orang, 1 dari

8 kematian di seluruh dunia.

Kekurangan gizi bertanggung

jawab terhadap 3 juta

kematian tiap tahunnya,

terutama di wilayah termiskin.

Peningkatan suhu dan

keragaman pola curah hujan

dapat mengurangi panen, dan

akibatnya berdampak pada

ketahanan pangan.

Banjir bertambah dalam hal

frekuensi dan intensitas,

menciptakan tempat

berkembang biak serangga

pembawa penyakit.

Penyakit tular vektor, seperti

malaria dan demam berdarah,

sangat sensitif terhadap

perubahan suhu dan

kelembaban.

Apa jadinya kalau peningkatan

suhu mempercepat siklus

parasit malaria dan demam

(3)

Latar Belakang

Berdasarkan perkiraan WHO,

perubahan iklim akan

mengakibatkan penambahan

sekitar 250.000 kematian per

tahun antara tahun 2030 dan

2050.

Penambahan jumlah kematian ini

terutama disebabkan oleh

malaria, diare, pajanan suhu

panas, dan kekurangan gizi.

Anak-anak dan orang lanjut usia

adalah yang paling rentan.

Wilayah dengan infrastruktur

kesehatan yang buruk adalah

lokasi yang tidak dapat

mengatasi dampak.

Negara berkembang akan

terkena dampak terbesar.

Masalah besar kesehatan yang

sedang dengan kerasnya kita

coba atasi akan bertambah besar

lagi.

Tapi kita harus optimis, kita tahu

bahwa mitigasi dan adaptasi

dapat berdampak positif

terhadap kesehatan.

Sekarang waktunya untuk

menerjemahkan pengetahuan

(4)

Malaria

Demam berdarah

Kolera/Diare

Penyakit menular yang sensitif terhadap perubahan

iklim (

WHO, 2004

)

Setiap tahun:

‘undernutrition’ membunuh 2,7 juta

Diare membunuh 1,8 juta

(5)
(6)

Kelompok Rentan

Kondisi miskin di daerah perkotaan

Masyarakat pesisir

Lansia dan anak-anak

Masyarakat tradisional

Petani

Masyarakat di pulau-pulau kecil (17.500 pulau, di Kep.

Indonesia)

Sistem kesehatan yang rendah (fasilitas, pelayanan, &

partisipasi masyarakat)

Populasi yang kesulitan air serta dengan higiene dan

sanitasi rendah

(7)

7

(8)

Permenkes Nomor 1018 tahun 2011

Strategi Adaptasi

Perubahan Iklim

Kesehatan

(Strategi APIK)

Menyiapkan

peraturan

perundang-undangan.

Sosialisasi dan

advokasi.

Pemetaan

populasi dan

daerah rentan.

Meningkatkan

sistem

tanggap

perubahan

iklim.

Meningkatkan

kemitraan.

Meningkatkan

pemberdayaan

masyarakat.

Meningkatkan

pengendalian

dan

pencegahan

penyakit.

Meningkatkan

surveilans dan

sistem

informasi.

Meningkatkan

kapasitas

sumber daya

manusia.

Meningkatkan

keterjangkauan

pelayanan

kesehatan.

(9)

Permenkes Nomor 035 tahun 2012

Identifikasi Faktor

Risiko Kesehatan

akibat perubahan

iklim dilakukan

terhadap

penyakit

tular

vektor;

penyakit

tular air

dan

makanan;

penyakit

tular

udara;

penyakit

tidak

menular;

kejadian

bencana;

gangguan

kesehatan

jiwa;

masalah

gizi.

(10)

Faktor Risiko Penyakit Tular Vektor

DBD, Cikunguny

a, Malaria

Leptospirosis

Filariasis

(11)

Pengaruh Iklim (suhu, kelembaban, curah hujan)

thdp Vektor Penyakit

• Pengaruh suhu thdp perkembangan vektor (penyakit)

• Pengaruh suhu thdp kuman

(12)

FR Penyakit Tular Air

• Suhu yg panas berpengaruh pd produksi makan

an & ketersediaan air  u MCK

• Kuantitas & kualitas air yg kurang  munculnya

penyakit bawaan air (diare)

(13)

FR Penyakit Tular Makanan & Gizi

• Gagal panen dan kekeringan  mempengaruhi keterse

diaan pangan

• Mempengaruhi sistim distribusi dan daya beli masy

• Menurunnya kuantitas, kualitas  muculnya masalah gi

zi

(14)
(15)
(16)

• Perubahan iklim berkontribusi thdp kualitas ud

ara  gangguan pernafasan

• Partikel menjadi parameter pencemar

utama

 penyakit ISPA, Tb, Paru, mata, dll.

 penurunan daya pandang

• Bersumber dari kebakaran hutan, debu dan ta

han keringan

(17)
(18)
(19)

FR Perubahan Iklim terhadap

Gangguan Kesehatan Jiwa

2

Prevalensi dalam 1 tahun tidak saja diakibatkan

oleh bencana itu secara langsung, melainkan jug

a akibat psikososial seperti kehilangan pekerjaan,

rumah, kurangnya akses terhadap dukungan sosi

al, kehilangan keluarga dll

(20)

Rencana Kerja 5 Tahun Adaptasi

Perubahan Iklim Bidang Kesehatan

(21)

Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim

(RAN API)

• Mempercepat pengolahan

data iklim secara terus

menerus dan akurat;

• Mendesiminasikan data

dan informasi iklim kepada

para pemangku

kepentingan.

RAN API disusun

tahun 2014 dan

dituangkan dalam

RPJMN 2014 s.d. 2019

untuk menyediakan

dan meningkatkan

kualitas data dan

informasi pendukung

penanganan

perubahan iklim yang

berkesinambungan,

(22)

NDC - Adaptasi

The medium-term goal of Indonesia’s climate change ad

aptation strategy is to

reduce risks

on all development

sectors (agriculture, water, energy security, forestry, marit

ime and fisheries,

health

, public service, infrastructure, a

nd urban system) by

2030

through

local capacity strengt

hening, improved knowledge management, convergent

policy on climate change adaptation and disaster risks re

duction,

and

application of adaptive technology

.

(23)

1. Pedoman

UU Pengesahan Paris Agreement

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 16 TAHUN 2016

TENTANG

PENGESAHAN PARIS AGREEMENT TO THE UNITED NATIONS

FRAMEWORK CONVENTION ON

CLIMATE CHANGE (PERSETUJUAN PARIS ATAS KONVENSI K

ERANGKA KERJA PERSERIKATAN

BANGSA-BANGSA MENGENAI PERUBAHAN IKLIM)

Dalam konteks nasional, pengendalian perubahan iklim merupakan amanat konstitusi bahwa

setiap orang berhak hidup sejahtera, lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan li

ngkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(24)

Pemanasan

Global

Model IPCC

Roadmap

Perubahan Iklim

2010-2030

Kajian Risiko Ik

lim Regional

Renstra

SKPD

Renja

SKPD

Renja

K/L

Renstra

K/L

RPJPN

2005-2025

2010-2014

RPJMN

RKP

APBN

RPJPD

RPJMD

RKPD

APBD

Sumber : ICCSR (2010)

2011 - RAN GRK

2014 - RAN API

2016 - Permen KLHK No 33

(25)

KEMENKES-SDGs-2030

Goals Kedua: Nol Kelaparan

(Gizi Kesehatan Masyarakat)

Mengakhiri kelaparan, mencapai keta

hanan pangan dan meningkatkan giz

i, serta mendorong pertanian yang b

erkelanjutan [2 target kesehatan]

Keterlibatan KL lain :

Kementan, Kemensos, BMKG, BIG, Ba

ppenas, KLHK, LIPI, BPPT, Kemendagr

i

Goals Kelima: Kesetaraan Gender

(Akses Kespro, KB)

Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan

seluruh wanita dan perempuan [2 Target Kesehatan]

Keterlibatan KL lain :

KPPPA, Kominfo

Goals Ketiga: Kesehatan yang Baik (

Sistem Kesehatan Nasional)

Menjamin kehidupan yang sehat dan

mendorong kesejahteraan bagi semu

a orang di segala usia [13 Target]

Keterlibatan KL lain :

Kemensos, Kemendikbud, ESDM, BIG

Kemenristek, BNPB, BMKG, LIPI, BPPT

Goals Keenam: Air Bersih dan Sanitasi

Menjamin ketersediaan dan pengelolaan ai

r serta sanitasi yang berkelanjutan bagi se

mua orang [2 Target Kesehatan]

Keterlibatan KL lain :

PU, ESDM, Kemenristek, KLHK, BMKG, BNP

B, BPPT, LIPI

(26)

Pendekatan Penyusunan Rencana Kerja

NDC/PA

RAN API –

RENAS PB

SDGs

Kesehatan

Rencana Kerja

Adaptasi

Perubahan

Iklim Bidang

Kesehatan

Target beneficiaries

• Pemerintah dan dinas

• Petugas kesehatan

• Para pihak terkait layanan

Masyarakat

Permenkes No. 1018 Tahun 2011 tentang Strategi A

daptasi Sektor Kesehatan terhadap Dampak Perubah

an Iklim. Salah satu strategi yang dilakukan melalui k

egiatan ini dijelaskan pada Pasal 3b yaitu pemetaan

populasi dan daerah rentan perubahan iklim.

Permenkes No. 35 Tahun 2012 tentang

Pedomnan Identifikasi Faktor Risiko Ke

sehatan Akibat Perubahan Iklim. Pada

Bab IV, dalam menangani resiko dibut

uhkan tahapan :

1. Identifikasi faktor risiko

2. Analisis Resiko

3. Evaluasi Resiko

4. Penanganan Resiko

(27)

2017

2018

2019

2020

2021

1. Pedoman

1. Penyusunan rancangan kurikulum dan modul risiko perubahan iklim bidang ke sehatan (2017)

2. Draft final kurikulum dan modul pelatih an (2017)

3. Kurikulum dan Modul Final (2018)

Pedoman

1. Pembuatan instrumen dinamis untuk p enilaian risiko perubahan iklim bidang kesehatan (2018-2019)

2. Verifikasi dan Perbaikan model dan per angkatnya sesuai hasil lapang dan mas ukan pengguna (2018-2019)

3. Peningkatan kapasitas petugas kesehat an melalui pelatihan (2018-2019) 4. Instrumen Monitoring Kesehatan Nasio

nal berbasis spasial (2019-2020)

Instrumen Analis

is

1. Kelembagaan tim untuk perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring aksi adaptasi perubahan iklim (2018-2019) 2. Implementasi dan desiminasi instrumen dan model Risiko dan D

ampak Perubahan Iklim Bidang Kesehatan (2019 -2021) 3. Pelaksanaan aksi adaptasi dan pendampingan dengan melibatka

n berbagai pihak termasuk wanita dan anak-anak (2019-2021) 4. Sistem monitoring dan evaluasi (2020-2021)

5. Tercapainya kesejahteraan gizi kesehatan masyarakat (2030) 6. Mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target

internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada kelompok rentan (2030)

Implementasi dan Desiminasi

1. Penguatan Kerangka hukum Kajian Risiko Iklim dan Dampak bidang Kesehatan dari Permenkes 035/2012 (2020)

2. Kebijakan Risiko dan Dampak Perubahan I klim bidang kesehatan (2019-2021) 3. Pengarusutamaan perencanaan pembangu

nan bidang kesehatan berbasis adaptasi p erubahan iklim (2019-2024)

4. Memperkuat implementasi FCTC WHO (20 17-2030)

5. Mencapai masyarakat yang sehat dan tang guh terhadap perubahan iklim dan dampa knya (penyakit) (2017-2030)

Kebijakan

Penyusunan Rancangan Pedoman

Instrumen dan Peningkatan Kapasitas

Implementasi dan Desiminasi

2030

Desiminasi dan Pengelolaan Tools dan Peningkatan Kapasitas

1. Integrasi Kajian Risiko Iklim dan Dampak bidang k esehatan dalam penganggaran (2018-2020)

➢ Kebijakan berorientasi adaptasi ➢ Pendanaan beorientasi kelompok rentan 2. Secara substansial meningkatkan pembiayaan kese

hatan serta rekrutmen, pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan (2018-2020) 3. Keterlibatan institusi keuangan (2019-2020) dan pa

ra pihak dalam melaksanakan aksi adaptasi bidang kesehatan

Pendanaan

Rencana Kerja 5

Tahun Kedepan

Adaptasi Peruba

han Iklim Bidang

Kesehatan

1. Operasionalisasi si stem dinamis pere ncanaan dan moni toring risiko keseh atan nasional 2. Kebijakan dan pro

gram bidang kese hatan adaptif peru bahan iklim mend ukung capaaian pe mbangunan nasio nal sesuai agenda SDGs

(28)

Upaya yang sdh dilakukan :

1. Advokasi sosialisasi

2. Peningkatan kapasitas

3. Kajian kerentanan penyakit diare, malaria dan DBD

4. Membuat media KIE

5. Pedoman penilaian kerentanan bidang kesehatan

6. Tim teknis adaptasi perubahan iklim bidang kesehatan

7. GERMAS, PHBS, PSN dan STBM

(29)

6. Membersihkan lingkungan

5. Memeriksa kesehatan secara rutin

4. Tidak mengonsumsi alkohol

3. Tidak merokok

2. Mengonsumsi sayur dan buah

1. Melakukan aktivitas fisik

Bentuk Kegiatan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

(30)

FOKUS

KEGIATAN 2017

Melakukan

Aktivitas

Fisik

Konsumsi

Sayur

dan buah

Memeriksa

Kesehatan

Secara Ber

kala

SOSIALISASI GERMAS 201

7

30

(31)

Keseimpulan

• Kementerian kesehatan di dalam pelaksanaan adaptasi perubahan iklim

berkomitmen sebagaimana tertuang dalam peraturan strategi adaptasi

perubahan iklim bidang kesehatan

• Secara teknis upaya pengendalian dan pengamanan dampak perubaha

n iklim sudah lebih dahulu dilakukan melalui program-program pembe

rdayaan masyarakat

• Mendorong daerah untuk dapat menilai risiko kerentanan dari peruba

han iklim terhadap penyakit.

• Upaya pengendalian penyakit dikaitkan dengan perubahan iklim sepert

i malaria, DBD, diare

• Diperlukan kajian-kajian terhadap dampak perubahan iklim

terhad

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 7. menunjukkan bahwa banyaknya laser yang optimal untuk dikopel berjumlah 3 laser, menghasilkan daya output sebesar 23,7 nW.. Interferensi destruktif menyebabkan pelemahan

Proses perkembangan Agama Katolik di Paroki Kristus Raja sudah terlihat ketika Paroki ini menjadi bagian dari stasi Paroki Tegalsari dan Pematang Panggang yang ditandai

Ikan dan udang yang diambil oleh masyarakat Dusun Pampli dari Sungai Patikala dimasukkan sebagai salah satu jenis HHBK, karena keberadaan air sungai yang menjadi tempat hidup ikan

Maka atas pertimbangan dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purwodadi Perkara Nomor 09/Pid.B/2017/PN Pwd memutuskan Para Terdakwa dikenakan pidana kurungan selama

Telah melakukan Kegiatan Penunjang Proses Belajar Mengajar atau Bimbingan dan Penyuluhan pada semester II Tahun 2011/2012, Semester I, II Tahun Pelajaran 2012/2013 dan semester II

 Melalui penjelasan guru tentang cara penulisan hurup kapital yang benar seperti nama orang, nama kota, awal kalimat, diharapkan siswa dapat menerapkannya dalam penulisan

Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan untuk modal dasar maupun langkah-langkah pengembangan usaha kecil, yaitu : melalui kredit

Menurut Pramitasari dkk (2016), perbandingan nitrat dan ammonium yang seimbang mampu meningkatkan pertumbuhan daun pada tanaman karena fosintesis dapat berlangsung