• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. JOOX Music. Gambar 1.1 Logo Joox Music. Sumber:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. JOOX Music. Gambar 1.1 Logo Joox Music. Sumber:"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1. JOOX Music

Gambar 1.1 Logo Joox Music Sumber: http://jooxmusic.com/

JOOX (berasal dari kata “jukebox”) merupakan layanan musik streaming legal melalui internet dengan sentuhan personal yang diluncurkan oleh Tencent Holdings Ltd asal Shenzen, Tiongkok, yang merupakan perusahaan di balik instant messaging WeChat. Tersedia dalam bentuk mobile app (Android dan iOS) dan situs web, para pengguna dapat mendengarkan lebih dari dua juta lagu dan playlist pilihan lokal dan internasional secara gratis, serta mengunduhnya untuk didengarkan secara offline.

(2)

2

JOOX secara resmi diluncurkan di Indonesia pada bulan Oktober 2015. Dengan mengusung slogan "'Live Your Music'" JOOX menggandeng beberapa label rekaman, termasuk label lokal, seperti Universal Music, Warner Music,

Musica Studio dan Trinity Production. JOOX menyediakan jutaan lagu yang bisa

didengarkan para pencinta musik secara gratis, serta dapat diunduh untuk didengarkan secara offline lewat layanan VIP. Musik yang tersedia sangat beragam, mulai dari musik lokal, Asia, hingga internasional, dari berbagai genre

Lewat JOOX Radio, para pengguna dapat mengakses puluhan radio yang terbagi dalam beberapa kategori yang dapat dipilih sesuai selera, berisikan lagu-lagu pilihan yang tematik. Lalu ada fitur Rekomendasi Playlist fitur ini menyediakan pilihan playlist variatif yang secara khusus dikurasi oleh tim JOOX dengan berdasar pada tren musik di Indonesia dan dibuat dalam beberapa kategori seperti “Genre”, “Mood”, “Tipe”, “Aktivitas” dan juga yang trending seperti tema “Throwback”, sehingga para pengguna tak perlu repot mencari lagu-lagu yang sesuai kategori yang ingin didengarkan

Fitur berbayar JOOX VIP yang diperuntukkan untuk pencinta musik sejati di mana para pengguna JOOX dapat menikmati layanan ekstra seperti “'Play On-demand'”, mengunduh lagu untuk didengarkan saat offline, kualitas streaming terbaik, unlimited song skips, serta bebas iklan. JOOX VIP juga menyediakan fitur “Auto-Download”, di mana JOOX akan langsung mengunduh musik yang ditambahkan ke dalam playlist secara otomatis ketika terhubung koneksi Wi-Fi. Dan yang terakhir adalah keunggulan dari JOOX yaitu menghadirkan pilihan musik lokal yang secara langsung dan saksama oleh kurator JOOX berdasarkan pengamatan tren musik terkini yang tengah berlangsung. Meski menawarkan banyak hits internasional, namun JOOX tetap ingin membangun koneksi dan komunitas lokal, salah satunya adalah dengan memprioritaskan lagu-lagu lokal untuk tetap mengudara di tengah persaingan lagu-lagu internasional.

(3)

3 2. Spotify

Gambar 1.2 Logo Spotify Sumber: www.spotify.com

Spotify berasal dari Swedia dan dirilis pada Oktober 2008. Layanan itu dikembangkan sejak 2006 oleh Spotify AB di Stockholm, Swedia. Perusahaan itu didirikan Daniel Ek dan Martin Lorentzon. Sejak Desember 2013, Spotify tersedia di Android, Blackberry, iOS, Linux, Microsoft, dan lainnya. Layanan itu muncul di Amerika Serikat sekitar tiga tahun lalu.

Sejauh ini, Spotify mengklaim telah mengumpulkan 10

juta subscribers dari seluruh dunia yang mau membayar. Dengan tawaran akses ke jutaan lagu, pelanggan cukup membayar US$5 (sekitar Rp 60 ribu) hingga US$ 10 (sekitar Rp 121 ribu) per bulan. Bisa juga gratis, tetapi dengan tampilan iklan.

Perusahaan yang dijalankan secara privat itu punya jumlah pengguna yang naik dua kali lipat sejak 2012 lalu. Saat itu, ada lima juta pelanggan berbayar, dengan total 20 juta pengguna aktif.Itu berarti, kini Spotify telah memiliki 40 juta pengguna secara keseluruhan. Berdasarkan data Spotify per November 2014, saat ini penggunanya telah mencapai lebih dari 50 juta secara global.

Di Indonesia Spotify baru launching dan bisa diakses mulai tanggal 30 maret 2016, sebelumnya masyarakat Indonesia yang mau mengakses spotify harus menggunakan VPN dan mengakses seakan dari luar Indonesia.

(4)

4

Pendiri Spotify mengembangkan layanan itu karena menganggap streaming adalah penyelamat dunia musik hari ini. Sebab berdasarkan data, penjualan CD dan unduhan lagu menurun drastis. Spotify juga diklaim secagai salah satu cara melawan pembajakan.

Berdasarkan data Nielsen SoundScan, untuk pertama kalinya tahun lalu penjualan unduhan lagu jatuh 2,1 persen di seluruh dunia. Kuarter pertama tahun ini, unduhan di Amerika Serikat juga jatuh 13,3 persen, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sementara pada 2013, layanan streaming menghasilkan uang senilai US$1,1 miliar (sekitar Rp 13,3 triliun) untuk dunia musik. Namun ternyata, banyak musisi yang protes karena penghasilan dari layanan tersebut tidak sebesar royalti yang didapat dari penjualan album fisik dan unduhan lagu.

Spotify hadir menjawab tantangan tersebut. Saat ini, Spotify telah dinilai lebih dari US$ 4 miliar (sekitar Rp 48 triliun) oleh para investornya. Meski begitu, para pelaku bisnis musik dan media tengah mempertanyakan kemampuan Spotify melebarkan sayapnya. Apalagi, dengan biaya yang hanya US$ 10 yang dipatok oleh Spotify kepada para pengguna. Pertanyaan lainnya, adalah apakah Spotify bisa menghasilkan keuntungan. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, pada 2012, Spotify telah kehilangan uang sebesar US$ 78 juta (sekitar Rp 944 miliar) dengan keuntungan US$ 578 juta (sekitar Rp 7 triliun).

1.2 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan musik di dunia saat ini sangat pesat kemajuanya bahkan trend dari hulu ke hilir proses musik di industri dunia sudah sangat berbeda dari tahun ke tahun. Proses hulu seperti recording atau proses merekam lagu semakin lama semakin canggih dan praktis awal mulanya pada proses ini harus dikerjakan dengan sangat teliti di suatu ruangan bersama dan diulang-ulang hingga mendapatkan hasil maksimal yang diinginkan dengan harga yang tidak sedikit

(5)

5

tentunya sekarang untuk merekam lagu atau sebagainya sudah sangat mudah dan tidak harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk kualitas bagus sekalipun bahkan bisa dikerjakan dengan jarak jauh dan tak terbatas tempat hanya perlu jaringan internet untuk saling terhubung saja.

Melangkah dari proses awal yaitu merekam lagu atau materi yang sudah dibuat sebelumnya maka tahap selanjutnya akan ada proses mixing dan mastering atau proses editing lagu tersebut menjadi suatu yang sudah tepat dan siap dirilis ke massa, pada proses ini juga sangat berkembang pesat, pada awalnya proses mixing dan mastering memakan waktu yang sangat lama dan sang editor atau orang yang melakukan proses tersebut harus profesional karena kualitas dari lagu sangat ditentukan dari tahap ini, sedangkaan saat ini orang awam pun bisa melakukan proses ini yang terpenting mengerti dasarnya dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah banyak dipasaran, tidak perlu ruangan besar alat memadai untuk melakukanya dikamar dengan menggunakan laptop pun sudah bisa mengerjakan proses mixing dan mastering ini dengan kualitas yang cukup baik, dan mencari ilmunya di internet.

Selanjutnya proses hilir atau terakhir adalah release atau rilis yaitu mendistribusikan atau menyebarkan lagu kita yang sudah jadi ke masyarakat, pada proses ini trend perkembangan sangat cepat berubah menjadi trend yang baru awalnya musisi hanya bisa terkenal atau diketahui orang-orang dari suatu tempat ke tempat saja seperti tempat konser atau cafe yang menjadi tempat musisi tersebut bermain, karena media cetak belum begitu banyak. Lalu media cetak cepat berkembang dan para musisi pun menggunakan media cetak sebagai tempat berpromosinya, tetapi media cetak masih kurang luas jangkauanya karena hanya koridor lokal saja kebanyakan yang tersentuh membahas koridor internasional hanya sedikit dan masih sulit mencari informasinya, tak lama media cetak naik lalu media elektronik seperti televisi mulai merajai dunia pada saat media televisi sudah sangat berkembang banyak sekali musisi yang naik namanya dari media ini karena penyebaran yang sangat pesat hingga ke seluruh dunia, bahkan di televisi pada saat itu pasti ada satu atau dua channel yang membahas hanya musik saja

(6)

6

dari seluruh tayanganya, media televisi sudah cukup luas jangkauanya karena bisa mencakup internasional tetapi masyarakat hanya menerima informasi yang disajikan oleh media tersebut saja tanpa bisa mencari lebih lanjut lagi. Lalu dikala media televisi sangat berkembang, media internet pun juga ikut berkembang.

Berkembangnya internet menjadi suatu kemajuan di dunia karena internet bisa membuka batas-batas informasi baru yang semakin luas dan dengan jangkauan seluruh dunia tanpa ada kesulitan, hal itu menjadi kesempatan bagi musisi- musisi seluruh dunia dari berbagai umur, kalangan dan negara bahkan dari musisi baru hingga musisi profesional semua bisa mempromosikan karyanya di internet dan dilihat semua orang di dunia, kesempatan distribusi yang luas dan murah bahkan gratis semakin terbuka lebar sehingga menimbulkan keinginan orang-orang untuk terus berkarya dan terus berkarya lalu di sebarkan melalui internet.

Perkembangan internet selain memudahkan juga bisa mematikan media distribusi lagu yang awalnya dari kaset/casette yang bisa didengarkan menggunakan pemutar kaset lalu ada vinyl atau yang biasa kita sebut piringan hitam dengan alat pemutar piringan hitamnya, pada masa penggunaan kaset dan piringan hitam pembajakan musik masih terbilang kecil jumlahnya karena untuk merekam suara dari kaset atau piringan hitam caranya terbilang sulit untuk dilakukan dan jarang orang menggunakanya untuk disebarkan lagi. Selanjutnya setelah penggunan kaset dan piringan hitam adalah masanya penggunaan CD (compact disk) pada masa ini pembajakan naik drastis karena kemudahan menyalin lagu dari CD tersebut ke CD lainnya sehingga para musisi mengalami kerugian yang sangat besar bahkan tidak hanya musisi tetapi hingga ke perusahaan rekaman.

Kemajuan promosi dan distribusi di jagat internet dirasakan juga kerugianya oleh para musisi karena karyanya yang dibajak dengan mudah di internet, oleh karena itu internet menjadi dua sisi mata pisau disisi lain internet memudahkan mereka menyebarkan atau mendistribusi karyanya dan juga bisa

(7)

7

cepat mendapatkan perhatian dari masyarakat tetapi disaat itu juga menjadi kerugian dari mereka bahwa karyanya yang disebar di salin atau disimpan dengan gratis tanpa bayar apapun oleh masyarakat.

Anak-anak muda Indonesia yang berusia di bawah 25 tahun ternyata cenderung mendengarkan musik melalui telepon seluler. Persentasenya dilaporkan mencapai 52,88%. Data ini didapat dari hasil jajak pendapat yang dilakukan harian Kompas dan dimuat pada edisi tersebut yang fokus mengamati pola rutin mendengarkan musik di kalangan anak-anak muda di beberapa kota besar di Indonesia.

Pada peringkat kedua dan selanjutnya, anak-anak muda ini diketahui memiliki kecenderungan mendengarkan musik melalui radio (15,38%), disusul melalui iPod/mp3 (11,54%), Internet/Youtube (8,65%), televisi (4,81%), lainnya (3,85), CD/kaset (1,92%), dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab (0,97%).

Jajak pendapat juga dilakukan kepada golongan masyarakat berusia 26-40 tahun dan mereka yang berusia di atas 40 tahun. Berbeda dengan dua golongan lainnya, mereka yang berusia antara 26-40 tahun ternyata cenderung menikmati musik melalui radio, jumlahnya sebesar 35,34%. Kemudian masih di golongan usia yang disebutkan terakhir, kecenderungan mereka mendengarkan musik lewat medium telepon seluler sebesar 24,06%, iPod/mp3 (10,53%), CD/kaset (9,77%), televisi (8,27%), lainnya (4,51%), dan sisanya menjawab tidak tahu atau bahkan tidak menjawab (0,75%).

Sementara di golongan masyarakat berusia di atas 40 tahun, terdapat satu hal yang tidak ditemukan pada jajak pendapat terhadap dua golongan lainnya. Mereka yang menjawab tidak tahu atau bahkan tidak menjawab persentasenya lebih besar, 6,88%. Angka tersebut lebih besar jumlahnya dibandingkan mereka (golongan di atas 40 tahun) yang menjawab mendengarkan musik melalui medium iPod/mp3 (2,65%), Internet/Youtube (2,38), dan lainnya (1,32%). Pada golongan ini, rupanya televisi menjadi medium terfavorit mereka. Itu terbukti dari angka yang ditunjukkan, sebesar 37,83%. Sementara pendengar radio untuk usia

(8)

8

ini sebesar 26,98%, yang kemudian disusul dengan medium CD/kaset (11,64%) dan telepon seluler (10,32%). Jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas ini dilakukan terhadap 615 responden di 12 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Palembang, Denpasar, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, dan Manado. Dijelaskan pula disana bahwa "jajak pendapat ini tidak dimaksudkan untuk mewakili pendapat seluruh masyarakat Indonesia." Fakta menarik lainnya dari jajak pendapat ini ternyata medium radio masih menjadi salah satu pilihan utama dalam mendengarkan musik di tengah derasnya arus digitalisasi di berbagai bidang kehidupan masyarakat di Tanah Air. (http://www.rollingstone.co.id/article/read/2015/02/04/2823667/1096/mayoritas-anak-muda-indonesia-mendengarkan-musik-lewat-ponsel)

Pembajakan harus diselesaikan dengan inovasi-inovasi baru, terlebih pada saat ini industri musik yang menggunakan media fisik sudah sangat terpuruk keadaanya karena peminatnya sudah sangat sedikit, dan sudah banyak yang beralih ke digital tetapi untuk mengurangi pembajakan dengan penjualan secara digital atau mengunduh tetapi tetap membayar kepada musisi tersebut tanpa harus memiliki bentuk fisik seperti beberapa aplikasi yang sudah ada saat ini yaitu iTunes, Deezer, JOOX Music, Spotify, Last FM dan lainya.

Gambar 1.3

Skema Bisnis Aplikasi Streaming Musik

1. Musisi menjual karya nya sesuai dengan kontrak terhadap perusahaan aplikasi streaming musik.

Perusahaan Aplikasi Streaming (JOOX dan Spotify) Masyarakat (Pendengar Musik) Musisi (Pemilik Hak karya)

(9)

9

2. Perusahaan aplikasi menjual karya musisi kepada masyarakat luas dan mempromosikanya.

3. Masyarakat membeli karya-karya musik dari musisi secara legal dan sah karena sesuai dengan kontrak yang berlaku.

4. Perusahaan aplikasi memberikan komisi terhadap musisi yang bekerja sama dengan perusahanya.

Dengan skema ini fenomena free download akan berkurang karena peredaran musik bisa di kendalikan oleh perusahaan aplikasi streaming musik dan masyarakat harus membeli nya dengan legal sehingga musisi tidak harus dirugikan karena karya nya yang didapat secara gratis secara illegal.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi pertumbuhan musik streaming yang sangat besar, kata Benny Ho, Direktur Pegembangan Bisnis Tencent selaku pembesut aplikasi Joox. "Meningkat 76 persen sejak 2012 hingga 2015 yang sebagian besar dikases melalui smartphone. Saya yakin kedepannya semakin berkembang," katanya saat peluncuran aplikasi musik streaming itu di Jakarta, Selasa. Benny mengatakan, hal ini juga didukung oleh kualitas koneksi Internet di Tanah Air yang semakin baik dari tahun ke tahun, serta, jumlah pengguna smartphone yang semakin tumbuh. "Selain itu, hal yang paling menarik adalah musik dikonsumsi oleh setiap orang, tak peduli gendernya apa," papar dia.

Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) yang diwakili oleh Ventha Lesmana, menyambut baik kehadiran Joox yang juga menyediakan musik-musik daerah itu. "Apalagi sekarang menjual musik tidak mudah. Banyak toko musik yang sudah tutup, sehingga dengan adanya aplikasi semacam ini, diharapkan distribusi musik menjadi lebih baik dan masyarakat dapat memperoleh konten

yang berkualitas dan legal," ucapnya.

(http://www.antaranews.com/berita/524572/indonesia-pasar-potensial-musik-streaming)

(10)

10

Banyak penyedia jasa streaming yang mulai menyediakan servisnya di Indonesia seperti MelOn, Guvera, Deezer dan Langit Musik. Keempat penyedia jasa ini memang sudah muncul terlebih dahulu tetapi belum merebut perhatian masyarakat Indonesia. Minimnya promosi, sulitnya cara membayar dan eksklusifitas penyedia layanan membuat keempat nama ini masih sulit untuk bersaing di pasar Indonesia terlebih lagi dengan munculnya dua pendatang baru dari penyedia jasa streaming yang langsung mencuri perhatian masyarakat, mereka adalah Joox dan Spotify.

Kedua layanan streaming ini beradu untuk menjadi nomor satu di layanan penyedia jasa streaming lagu di Indonesia. Joox dibawa ke Indonesia atas kerjasama dari Tencent Mobile dan MNC Group sedangkan Spotify dibawa ke Indonesia sebagai bagian dari strategi Spotify Global untuk melancarkan ekspansi mereka ke seluruh dunia. Joox populer berkat promosi mereka habis-habisan di berbagai macam media mulai dari iklan TV sampai iklan koran dan Spotify populer berkat nama mereka yang sudah mendunia untuk urusan streaming musik. (http://creativedisc.com/2016/09/spotify-vs-joox-mana-yang-lebih-baik/)

Untuk pertama kalinya, layanan streaming musik berhasil memberikan kontribusi yang lebih besar pada total pendapatan industri musik daripada unduhan digital di tahun 2015, menurut Recording Industry Association of America (RIAA). Menurut Fortune, layanan streaming menyumbangkan 34,3 persen dari total pendapatan di industri musik dengan nilai USD2,4 miliar. Sementara itu, album digital dan pengunduhan per lagu - yang selama ini terus menunjukkan penurunan - berada sedikit di belakangnya dengan pangsa pasar 34 persen. Bentuk fisik berada di posisi belakang setelah layanan streaming dan pengunduhan digital. Layanan streaming musik telah ada selama lebih dari 10 tahun. Pada awalnya, layanan streaming musik muncul dengan tujuan untuk mempopulerkan merek Napster - layanan file-sharing yang juga dikenal sebagai tempat pembajakan musik.

(11)

11

Namun, dua perusahaan yang berhasil membuat layanan streaming musik menjadi populer adalah Spotify dan YouTube. Spotify berhasil menjadi layanan streaming berbayar yang pertama kali berhasil mengumpulkan pelanggan yang tidak sedikit sementara YouTube merupakan metode paling populer saat ini untuk mendengarkan musik online. Menurut RIAA, kedua layanan tersebut memiliki satu masalah besar: mereka membiarkan masyarakat mendengarkan musik tanpa membayar. Layanan streaming yang didukung oleh iklan ini hanya menyumbangkan pendapatan sebesar USD400 juta ke industri musik di tahun 2015. Sementara layanan berbayar menyumbangkan pendapatan sebesar USD1,2 miliar.

Tingkat konsumsi musik masyarakat naik, tapi, hal ini tidak berbanding lurus dengan pendapatan musisi. Hal ini adalah salah satu alasan mengapa penyanyi seperti Taylor Swift dan Adele tidak mengizinkan lagu-lagu baru mereka untuk diputarkan melalui layanan streaming. Walaupun begitu, keputusan para artis itu tidak menghentikan masyarakat untuk mendengarkan lagu via layanan streaming dan bukannya membeli album sang penyanyi. Nantinya, layanan streaming musik yang menggantungkan diri pada iklan tampaknya akan menjadi sulit untuk bertahan. YouTube telah memperkenalkan layanan berbayar tahun lalu. Sementara Spotify sejak awal memang menawarkan pilihan berbayar dan gratis. Spotify juga mulai mempertimbangkan untuk menyediakan konten eksklusif untuk pelanggan berbayar. Nantinya, tampaknya akses untuk

mendengarkan musik justru akan menjadi semakin mahal.

(http://teknologi.metrotvnews.com/news-teknologi/yKX5d30N-layanan-streaming-kuasai-industri-musik)

Dalam kurun waktu lebih dari tiga bulan, pengguna di Indonesia telah menghabiskan waktu sebanyak 1.165 miliar menit untuk streaming musik di Spotify. Tumbuh cepat di Asia Tenggara, Spotify juga telah menjadi bagian dari hidup masyarakat Indonesia. Pengguna menghabiskan rata-rata 90 menit per hari untuk mendengarkan musik dari Spotify. (http://www.mobitekno.com/read/3294-layanan-spotify-di-indonesia-berkembang-positif)

(12)

12

Indonesia adalah lahan empuk untuk pasar musik streaming, menurut situs wearesocial.com jumlah pengguna internet di Indonesia yang aktif ada 88.1 juta orang atau 34% dari penduduk Indonesia per Januari 2016, dari sumber yang sama jumlah orang yang aktif di internet per hari di Indonesia mencapai 4 jam 42 menit di PC/Tablet dan 3 jam 33 menit di Handphone/Smartphone. Angka seperti ini tentunya menjadi acuan para penyedia jasa streaming untuk bermain di Indonesia jika bisa merebut 10% dari pengguna internet Indonesia untuk memakai jasa streaming tersebut bukan tidak mungkin untung banyak akan diraup.

Jumlah pengunduh kedua aplikasi ini secara keseluruhan cukup bersaing, jumlah pengunduh aplikasi JOOX Music sebesar 10 hingga 50 juta pengunduh dari seluruh dunia, sedangkan jumlah pengunduh aplikasi Spotify lebih banyak yaitu sebesar 100 juta pengunduh dari seluruh dunia, dan kedua aplikasi tersebut

mendapat rating rata-rata yang bagus dari para penggunanya.

(https://play.google.com)

Aplikasi layanan streaming musik JOOX merayakan satu tahun kehadirannya di Indonesia Oktober Tahun ini, Sejak kehadirannya pada 2015 lalu, Joox mencatatkan prestasi manis menjadi layanan musik streaming terfavorit di Indonesia Senior Director Tencent, Induk Usaha Joox, Benny Ho mengatakan, perubahan konsumsi musik digital menjadi penyebab pengguna Joox tumbuh pesat. "Perubahan model bisnis dalam industri musik turut mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan lainnya yang mulai melirik platform digital," kata Benny Ho dalam acara temu media di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (30/11).

Benny memaparkan dalam studi yang dilakukan oleh McKinsey disebutkan bahwa pendapatan musik digital di Asia tumbuh lebih cepat dari industri musik dalam skala global. "Industri musik digital di Asia tumbuh sebanyak 8.8 persen per tahun dengan prediksi kenaikan sebanyak 15 persen pada tahun 2020," kata Benny. Joox menempati posisi pertama dengan pangsa pasar 34,7%. Disusul selanjutnya ada nama pesaingnya, seperti Soundcloud, dan Spotify. Studi ini disampaikan melalui riset yang dikeluarkan lembaga riset

(13)

13

digital, McKinsey, mengenai bagaimana digitalisasi membawa pengaruh positif dalam perkembangan ekonomi Asia.

Menurut Benny, tahun ini, Joox, menjadi salah satu aplikasi yang sangat diminati dan dominan untuk platform IOS dan Google Play serta menjadi nomor 1 di kategori aplikasi musik streaming berdasarkan survey AppsAnnie. Namun

sayangnya, Benny enggan mengungkapkan jumlah pasti berapa

pengguna Joox hingga saat ini. Dari data internal yang berhasil dihimpun oleh pihaknya, Benny Ho mengungkap bahwa setelah berkiprah di Indonesia selama

setahun, Joox telah mencatat sebesar 98.4% pengguna

melakukan streaming musik Joox dari mobile phone mereka. Dimana ternyata 78% dari pengguna mobile berasal dari platform Android, sementara sisanya pengguna iOS. Selain itu, para penikmat aplikasi tersebut dikatakan Benny Ho, sudah menyentuh pasar anak muda dan urban. Adapun posisi paling besar yakni 48% didominasi oleh pengguna dalam rentang usia antara usia 18-24 tahun. Lalu, secara gender dikatakan dia, persentase sebesar 53% pengguna Joox adalah perempuan. Sementara berdasarkan demografis, 55% pengguna berada di wilayah Jakarta Raya, menyusul kemudian dari Jawa Timur, Jawa, Bali, dan juga Sumatera Utara. (http://wartakota.tribunnews.com/2016/11/30/ulang-tahun-pertama-joox-rajai-layanan-streaming-musik-dalam-negeri)

Pasar musik streaming di kawasan Asia Tenggara terus meningkat. Bahkan angka pertumbuhannya cukup signifikan. Hal tersebut tertuang dalam laporan terbaru lembaga riset McKinsey. Disebutkan kawasan Asia kini menguasai 14% pangsa pasar musik digital dunia. Angka tersebut diyakini akan terus naik. Sebab penetrasi internet dan smartphone di kawasan ini melejit. Tahun 2015, McKinsey mencatat penetrasi internet meningkat 7,6% ketimbang 2012. Begitu pula kecepatan internet pun meningkat 37,1%. Sementara penetrasi smartphone meningkat 31,9%. Khusus di Asia Tenggara, peningkatan industri musik digital 20 kali lipat. Di Indonesia sendiri peningkatannya mencapai 7,5% dengan pemasukan USD 21 juta.

(14)

14

Gambar 1.4 Pangsa Pasar Musik Digital ASEAN Sumber:

(https://today.line.me/ID/article/3c66db6aec69259051e45d8c032ada37549e2a9d6 74aeeb37aeee6b2a8b3bc2b)

McKinsey turut pula mencatat layanan musik yang mendominasi pasar Asia Tenggara. Meski secara global Spotify dan Apple Music memiliki jumlah pengguna cukup besar, keduanya belum bisa berjaya di ASEAN. Pemain regional menjadi pilihan utama para penikmat musik digital di kawasan ini. Di Thailand, Hong Kong, Malaysia dan Indonesia, aplikasi Joox menjadi yang paling banyak digunakan.

(15)

15

Gambar 1.5 Penggunaan Aplikasi Musik Digital ASEAN Sumber:

(https://today.line.me/ID/article/3c66db6aec69259051e45d8c032ada37549e2a9d6 74aeeb37aeee6b2a8b3bc2b)

Bicara tantangan, di tengah terus tumbuhnya pasar, penyedia layanan harus menghadapi sejumlah persoalan. Salah satunya adalah keengganan pengguna untuk membayar langganan. Tapi sejumlah penyedia layanan berhasil mencari solusi agar tetap dapat pemasukan. Monetisasi yang dilakukan dengan mengandeng sejumlah partner, mulai dari operator hingga pengiklan. (https://today.line.me/ID/article/3c66db6aec69259051e45d8c032ada37549e2a9d6 74aeeb37aeee6b2a8b3bc2b)

Aplikasi Joox Music dan Spotify dipilih karena kedua aplikasi ini yang paling ramai digunakan oleh masyarakat Indonesia, dan karena waktu launching mereka yang terbilang baru Joox Music pada Oktober 2015 sedangkan Spotify pada Maret 2016 sehingga memiliki pengguna baru yang terus bertambah banyak dengan waktu yang cepat mereka dapat diterima masyarakat dan semakin populer.

Alasan kuat mengapa aplikasi Joox dan Spotify dipilih sebagai objek utama penelitian karena mereka adalah aplikasi pendatang yang baru masuk ke

(16)

16

Indonesia dengan waktu release yang terbilang baru mereka cepat beradaptasi dengan masyarakat di Indonesia dan sangat diterima oleh penggunanya, berbeda dengan iTunes dari apple yang sudah lama berkecimpung di dunia musik digital Indonesia sehingga sudah mempunyai peminat yang banyak dan merupakan aplikasi yang secara otomatis akan terpasang pada perangkat apple pengguna sehingga penggunaanya sudah dipastikan banyak karena peminat gadget apple di Indonesia terbilang banyak baik dari personal computer (PC) hingga smartphone.

Penggunaan aplikasi tersebut di Indonesia sudah banyak tetapi belum ada yang meneliti detail tentang minat dari masyarakat terhadap aplikasi tersebut, dan masih belum ditelitinya ketertarikan apa yang membuat masyarakat mau menggunakan aplikasi tersebut. Penelitian akan menggunakan teori TAM karena menurut Gefen (2003) sampai saat ini TAM merupakan model yang paling banyak digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi. Berbagai teori perilaku (behavioral theory) banyak digunakan untuk mengkaji proses adopsi teknologi informasi oleh pengguna akhir (end users), diantaranya adalah

Theory of Reason Action, Theory of Planned Behaviour, Social Cognitive Theory, Task Technology Fit Theory, The Diffusion of Innovation Theory, dan Technology Acceptance Model. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model

penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti 11 adopsi teknologi informasi. Lee et al., (2003) menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 18 tahun terakhir TAM merupakan model yang popular dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses adopsi teknologi informasi.

Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pemakai teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Model TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan-penerimaan teknologi informasi dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya teknologi informasi oleh pemakai.

(17)

17

Peneliti tertarik akan fenomena untuk penanggulangan pembajakan musik menggunakan aplikasi streaming. Penelitian ini menggunakan Technology

Acceptance Model (TAM) sebagai metode analisisnya. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui dan membandingkan penerimaan pengguna terhadap variabel

Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease Of Use (PEOU), Trust (TR), Innovativeness (INN), Relationship Drivers (RD), Functionality (F) dan Behavioral Intention (BI) terhadap aplikasi streaming musik JOOX music dan

Spotify dengan judul penelitian “ANALISIS APLIKASI STREAMING MUSIK “JOOX MUSIC” DAN “SPOTIFY” DENGAN INDIKATOR Technology

Acceptance Model (TAM)”. 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka perumusan masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerimaan pengguna terhadap variabel Perceived

Usefulness (PU), Perceived Ease Of Use (PEOU), Trust (TR), Innovativeness (INN), Relationship Drivers (RD), Functionality

(F) dan Behavioral Intention (BI) dalam Mobile Technology

Acceptance Model untuk aplikasi streaming musik JOOX music?

2. Bagaimana penerimaan pengguna terhadap variabel Perceived

Usefulness (PU), Perceived Ease Of Use (PEOU), Trust (TR), Innovativeness (INN), Relationship Drivers (RD), Functionality

(F) dan Behavioral Intention (BI) dalam Mobile Technology

Acceptance Model untuk aplikasi streaming musik Spotify?

3. Bagaimana perbandingan penerimaan pengguna terhadap variabel

Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease Of Use (PEOU), Trust

(TR), Innovativeness (INN), Relationship Drivers (RD),

(18)

18

Technology Acceptance Model untuk aplikasi streaming musik

JOOX music dan Spotify? 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui berapa besar penerimaan pengguna atau minat terhadap variabel Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease Of

Use (PEOU), Trust (TR), Innovativeness (INN), Relationship Drivers (RD), Functionality (F) dan Behavioral Intention (BI)

dalam Mobile Technology Acceptance Model untuk aplikasi streaming musik JOOX music.

2. Mengetahui berapa besar penerimaan pengguna atau minat terhadap variabel Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease Of

Use (PEOU), Trust (TR), Innovativeness (INN), Relationship Drivers (RD), Functionality (F) dan Behavioral Intention (BI)

dalam Mobile Technology Acceptance Model untuk aplikasi streaming musik Spotify.

3. Mengetahui perbandingan penerimaan pengguna atau minat terhadap variabel Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease Of

Use (PEOU), Trust (TR), Innovativeness (INN), Relationship Drivers (RD), Functionality (F) dan Behavioral Intention (BI)

dalam Mobile Technology Acceptance Model untuk aplikasi streaming musik JOOX music dan Spotify.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Studi ini berlatar belakang budaya keperilakuan pengguna teknologi di Indonesia sehingga diharapkan studi ini selain dapat memberikan perspektif yang berbeda dalam studi penerimaan

(19)

19

teknologi informasi serta dapat memberikan manfaat referensi pada studi yang akan datang.

2. Manfaat praktis

Perluasan TAM yang dikembangkan dalam studi ini bertujuan untuk mengetahui konstruk / variabel yang mempengaruhi penerimaan teknologi pada konteks teknologi aplikasi streaming musik sehingga hasilnya diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, pemahaman, serta bahan pertimbangan bagi para penggunanya.

3. Manfaat bagi peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan bagi peneliti agar nantinya dapat membandingkan ilmu yang ada dalam perkuliahan atau teori dengan hal yang terjadi dalam dunia nyata. Serta memberikan

pengalaman nyata dalam rangka mengimplementasikan

pengetahuan penulis khususnya penelitian mengenai minat terhadap aplikasi streaming musik.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian ini adalah dua aplikasi streaming musik yang baru launching di Indonesia baru-baru ini yaitu JOOX music dan Spotify, mereka memiliki koleksi musik digital yang terbilang lengkap walaupun baru launching di Indonesia, untuk mengakses semua lagu mereka membutuhkan akun VIP dimana pengguna harus membayar dengan harga tertentu untuk bisa menikmati itu, walaupun tidak membayar tetap bisa menikmati aplikasi tersebut tetapi banyak batasanya, walaupun streaming musik secara gratis hal tersebut tetap legal karena hanya bisa mengakses koleksi tertentu saja, dan untuk koleksi lagu lebih banyak lagi kita harus memiliki akun VIP dan membayar harga tertentu seakan kita membeli atau menyewa koleksi lagu tersebut dan uang tersebut kembali diberikan kepada musisi yang berhak atas karyanya tersebut, sehingga bukan karya illegal yang dijual.

(20)

20

Penelitian ini dilakukan kepada masyarakat yang memiliki aplikasi tersebut baik yang menggunakan secara aktif maupun tidak, penelitian ini mengambil setting wilayah yaitu Kota-kota besar di Indonesia yaitu seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Bali dan sekitarnya. Karena jumlah penduduk kota-kota besar yang sangat padat sehingga dapat mewakilkan pendapat rata-rata orang di Indonesia dan juga penduduk di kota-kota besar lebih modern dengan perkembangan teknologi yang ada sehingga sudah banyak penduduk kota-kota besar yang sudah mengerti dan menggunakan aplikasi ini.

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Untuk mendapatkan gambaran utuh secara menyeluruh mengenai penulisan penelitian ini, maka penulisan disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Akan diuraikan tentang latar belakang masalah yang menjadi dasar pemikiran atau latar belakang penelitian ini untuk selanjutnya disusun rumusan masalah dan diuraikan tentang tujuan serta manfaat penelitian, kemudian diakhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis dan analisis penelitian ini. Setelah itu diuraikan dan digambarkan kerangka pemikiran dari penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Akan diuraikan mengenai variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, kerangka berfikir dan hipotesis serta metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh.

(21)

21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian secara sistematis kemudian dianalisis dengan teknik analisis yang ditetapkan dan selanjutnya dilakukan pembahasan tentang hasil analisis tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan atas hasil penelitian dan saran yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian.

Gambar

Gambar 1.1 Logo Joox Music  Sumber: http://jooxmusic.com/
Gambar 1.4 Pangsa Pasar Musik Digital ASEAN  Sumber:
Gambar 1.5 Penggunaan Aplikasi Musik Digital ASEAN  Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Flavonoida biasanya terdapat sebagai O-glikosida, pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida (atau lebih) terikat pada satu gula dengan ikatan hemiasetal yang tidak

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran yang besar dalam membentuk perilaku prososial remaja sehingga apabila orang tua

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

orang ketiga, perubahan dari keadaan informal atau sebaliknya, perubahan subjek, dan untuk bergengsi. Pembicara terkadang melakukan alih kode ke lawan bicaranya untuk tujuan

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar