• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TOLERANSI MENJAGA KEUTUHAN NKRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TOLERANSI MENJAGA KEUTUHAN NKRI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“TOLERANSI MENJAGA KEUTUHAN NKRI”

DISUSUN OLEH :

MEI RAHARJA

UNIVERSITAS GUNADARMA

2020

(2)

1

ABSTRAK

“TOLERANSI MENJAGA KEUTUHAN NKRI”

Oleh : Mei Raharja

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke dan diduduki oleh ratusan juta penduduk. NKRI juga dikenal memiliki keanekaragaman ras, agama, suku, dan budaya sehingga terikat dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu juga”. Proklamasi 17 Agustus menjadi saksi negara Indonesia bersatu mengatasnamakan kemerdekaan untuk berhak dalam menentukan nasib dan tujuan masing-masing. Hingga saat ini sebutan negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Kita sebagai generasi penerus wajib turut serta dalam usaha membela negara yaitu, menjaga sikap dan perilaku dalam mempertahankan NKRI. Dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, sebagai rakyat Indonesia harus memiliki sikap toleransi dengan sesama manusia. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang peran penting toleransi dalam menjaga keutuhan NKRI. Tujuannya yaitu Untuk mengetahui pengertian dari NKRI, Untuk mengetahui pengaruh toleransi terhadap NKRI, Untuk mengetahui cara menjaga keutuhan NKRI. Penelitian dilakukan melalui studi pustaka, yaitu dengan mencari teori-teori tentang toleransi dan studi kasus yang berhubungan dengan toleransi. membahas tentang pengertian toleransi, bentuk – bentuk toleransi , manfaat toleransi, makna dari toleransi. Kesimpulannya yaitu toleransi sangat penting bagi masyarakat Indonesia.

(3)

2

ABSTRACT

The Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI) is an archipelago that has thousands of islands from Sabang to Merauke and is occupied by hundreds of millions of people. The Republic of Indonesia is also known for its diversity of races, religions, ethnicities and cultures so that it is bound by the slogan "Bhinneka Tunggal Ika" which means "different but still one too". The proclamation of 17 August witnessed the unity of the Indonesian state in the name of independence to have the right to determine the fate and goals of each. Until now, the designation of the unitary state has been maintained. We, as the next generation, are obliged to participate in efforts to defend the country, namely, maintaining attitudes and behavior in defending the Republic of Indonesia. In an effort to maintain the unity and integrity of the Republic of Indonesia, as the people of Indonesia, they must have an attitude of tolerance with fellow humans. Therefore, this paper will discuss the important role of tolerance in maintaining the integrity of the Republic of Indonesia. The goal is to know the meaning of the Republic of Indonesia, to know the effect of tolerance on the Republic of Indonesia, to know how to maintain the integrity of the Republic of Indonesia. The research was conducted through literature study, namely by looking for theories about tolerance and case studies related to tolerance. discusses the meaning of tolerance, forms of tolerance, the benefits of tolerance, the meaning of tolerance. The conclusion is that tolerance is very important for Indonesian society.

(4)

3

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... 1 DAFTAR ISI ... 3 PENDAHULUAN ... 4 1.1. Latar Belakang ... 4 1.2. Rumusan Masalah ... 4 1.3. Tujuan Pembahasan... 4 TEORI ... 5 STUDI KASUS ... 8

2.1. Kasus Warga muslim Di Bantul Menolak Penduduk Non Muslim ... 9

2.2. Kasus Laporan Setara Sebut Surabaya termasuk Kota dengan Toleransi Tinggi ... 10

PEMBAHASAN ... 12

2.1. Pengertian NKRI ... 12

2.2. Pentingnya toleransi bagi NKRI ... 12

2.3. Pengertian toleransi ... 13

2.4. Mencegah terjadinya konflik ... 13

KESIMPULAN... 15

(5)

4

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke dan diduduki oleh ratusan juta penduduk. NKRI juga dikenal memiliki keanekaragaman ras, agama, suku, dan budaya sehingga terikat dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu juga”.

Proklamasi 17 Agustus menjadi saksi negara Indonesia bersatu mengatasnamakan kemerdekaan untuk berhak dalam menentukan nasib dan tujuan masing-masing. Hingga saat ini sebutan negara kesatuan itu tetap dipertahankan. Kita sebagai generasi penerus wajib turut serta dalam usaha membela negara yaitu, menjaga sikap dan perilaku dalam mempertahankan NKRI.

Dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, sebagai rakyat Indonesia harus memiliki sikap toleransi dengan sesama manusia. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang peran penting toleransi dalam menjaga keutuhan NKRI.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:

1. Apakah pengertian NKRI?

2. Apakah pengaruh toleransi terhadap NKRI? 3. Apakah pengertian toleransi?

4. Bagaimana sikap generasi saat ini dalam menjaga keutuhan NKRI?

1.3. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dari NKRI

2. Untuk mengetahui pengaruh toleransi terhadap NKRI 3. Untuk mengetahui cara menjaga keutuhan NKRI

(6)

5

TEORI

Kata toleransi dalam bahasa Inggris adalah toleration dengan kata kerjanya yaitu tolerate. Sedangkan dalam bahasa Belanda, kata toleransi adalah toleriente dan kata kerjanya adalah toleran. Toleran sendiri memiliki arti bersikap mendiamkan. Dalam definisi yang lebih luas, toleransi adalah sikap menenggang pendirian dari pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan yang bertentangan dengan pendirian yang dimiliki masing-masing individu. Menurut Djohan Efendi, toleransi adalah sikap menghargai kemajemukan. Maksud kemajemukan disini merupakan perbedaan antara setiap individu, baik itu perbedaan agama, suku, dan berbagai perbedaan lainnya.

Sedangkan menurut Tilman toleransi adalah saling menghargai, melalui pengertian dengan tujuan kedamaian. Toleransi adalah metode menuju kedamaian dan disebut sebagai faktor esensi untuk perdamaian. (Tilman, 2004:95) Pada intinya toleransi berarti sifat dan sikap menghargai. Sifat dan sikap menghargai harus ditunjukkan oleh siapapun terhadap bentuk pluralitas yang ada di Indonesia.Sebab toleransi merupakan sikap yang paling sederhana, akan tetapi mempunyai dampak yang positif bagi integritas bangsa pada umumnya dan kerukunan bermasyarakat pada khususnya. Tidak adanya sikap toleransi dapat memicu konflik yang tidak diharapkan.

Toleransi di Indonesia dibahas dalam UUD 1945 BAB X tentang Hak Asasi Manusia Pasal 28 J (UUD 1945:14) yang berbunyi:

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Dalam memaknai toleransi ini, terdapat dua penafsiran tentang konsep tersebut. Pertama, penafsiran negatif yang menyatakan bahwa toleransi itu cukup mensyaratkan adanya sikap membiarkan dan tidak menyakiti orang atau kelompok yang memiliki pendapat atau pandangan yang berbeda. Sedangkan penafsiran yang kedua dipandang dari sisi positif yaitu

(7)

6

menyatakan bahwa toleransi tidak hanya sekedar membiarkan perbedaan pandangan tersebut tetapi harus adanya bantuan dan dukungan terhadap keberadaan orang lain atau kelompok lain (Abdullah,2001:13).

Pentingnya toleransi di Indonesia menurut Amir Santoso, Guru Besar FISIP UI Rektor Universitas Jayabaya bahwa konflik dalam masyarakat disebabkan oleh banyak hal dan salah satu sebabnya adalah rendahnya toleransi antar individu dan antar kelompok. Ketika seseorang atau suatu kelompok lebih mementingkan egonya dan tidak bersedia memahami perasaan dan kepentingan pihak lain,maka terjadilah konflik.

Dua atau lebih orang, kelompok, atau bangsa akan berinteraksi dan pandangan mereka tentang kebutuhan dan tujuan mungkin bertentangan. Hal itu akan memunculkan dilema sosial karena banyak orang mengejar kepentingan individu dan merugikan kepentingan bersama. Konflik merupakan ketidaksesuaian antara tindakan dan tujuan. Faktor-faktor yang memicu konflik, yaitu:

1. Kompetisi

Permusuhan sering muncul ketika kelompok-kelompok bersaing untuk pekerjaan yang langka, rumah, atau sumber daya. Ketika kepentingan berbenturan, konflik akan muncul sebagai konflik yang nyata. Muzafer Sherif menemukan bahwa persaingan menang-kalah dengan cepat membuat orang yang tidak dikenal menjadi musuh, memicu pertempuran bahkan antara laki-laki yang baik dan terhormat.

2. Ketidakadilan

Konflik selalu datang karena ancaman ketidakadilan. Perasaan ketidakadilan ini dapat dirasakan siapapun dan kapanpun walaupun hubungan pertemanan yang erat.

3. Kesalahpahaman

Hal ini diakibatkan dari bias mementingkan diri sendiri menuntut individu dan kelompok untuk menerima penghargaan dari perbuatan baik mereka dan mengelak tanggung jawab dari perbuatan yang buruk. Ketika seseorang dianggap melakukan hal buruk, tetapi ia tidak merasa bersalah maka akan timbul kesalahpahaman yang dapat menimbulkan konflik. (Myers, 2012:242).

(8)

7

Indonesia sebagai negara yang sangat beragam akan kebudayaan, memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar untuk menggalakan sikap toleransi di setiap wilayah Indonesia. Perbedaan struktur geografis, adat istiadat, dan kepercayaan tidak jarang memicu perpecahan yang terjadi di beberapa wilayah. Oleh karena itu, penanaman sikap toleransi menjadi satu-satunya solusi untuk menjaga keutuhan negara Indonesia.

Sikap toleransi yang dapat ditanamkan kepada masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Memberikan Kebebasan dan Kemerdekaan

Setiap manusia diberikan kebebasan untuk berbuat, bergerak maupun berkehendak menurut dirinya sendiri dan juga di dalam memilih satu agama atau kepercayaan. Kebebasan ini diberikan sejak manusia lahir sampai nanti ia meninggal dan kebebasan atau kemerdekaan yang manusia miliki tidak dapat digantikan atau direbut oleh orang lain dengan cara apapun, karena kebebasan itu datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijaga dan dilindungi. Di setiap Negara melindungi kebebasan-kebebasan setiap manusia baik dalam Undang-Undang maupun dalam peraturan yang ada (Abdullah, 2002:202).

b. Mengakui Hak Setiap Orang

Suatu sikap mental yang mengakui hak setiap orang di dalam menentukan sikap perilaku dan nasibnya masing-masing. Tentu saja sikap atau perilaku yang dijalankan itu tidak melanggar hak orang lain karena kalau demikian, kehidupan di dalam masyarakat akan kacau.

c. Menghormati Keyakinan Orang Lain

Dalam konteks ini, diberlakukan bagi toleransi antar agama. Namun, apabila dikaitkan dengan toleransi sosial maka menjadi menghormati keyakinan orang lain dalam memilih suatu kelompok. Contohnya dalam pengambilan keputusan seseorang untuk memilih organisasi tari tradisional. Sebagai individu yang toleran harus menghormati keputusan orang lain yang berbeda dengan kelompok organisasi yang kita pilih.

d. Saling Mengerti

Tidak akan terjadi konflik antar manusia bila mereka tidak mengerti satu sama lain. Saling anti dan saling membenci serta saling berebut pengaruh adalah sala satu akibat dari tidak adanya saling mengerti dan saling menghargai antara satu dengan yang lain (Hasyim, 1979:23)

(9)

8

STUDI KASUS

Indonesia adalah negara yang sangat bhineka. Kebhinekaan Indonesia itu terdapat dalam hampir seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam hal agama. Republik Indonesia mengakui enam agama sebagai agama resmi yakni Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Kong Hu Chu (Confucianism), dan juga aliran-aliran kepercayaan lainnya. Agama menjadi salah satu hal yang sensitif bila dikaitkan dengan keharmonisan dan toleransi. Tentu saja, dengan adanya keberagaman masyarakat Indonesia ini seringkali terjadi gesekan-gesekan. Akar dari gesekan-gesekan tersebut adalah perbedaan-perbedaan paham dalam melihat sesuatu hal, yang mana ini sangat kental terdapat di dalam agama. Toleransi dan intoleransi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh hal itu. Menurut Profesor Jimly Asshiddiqie, Guru Besar Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, dalam hubungan antar agama banyak muncul kasus-kasus yang terjadi di masa reformasi ini, seperti pelanggaran terhadap para penganut Ahmadiyah, penganut Syiah, pelarangan terhadap pembangunan gereja, dan lain-lain.

Menurut Komnas HAM, pengaduan tentang peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan begitu tinggi. Pada 2010 Komnas HAM menerima 84 buah pengaduan, yang terdiri dari kasus perusakan, gangguan, dan penyegelan rumah ibadah sebanyak 26 kasus, kekerasan terhadap “aliran sesat” 14 kasus, konflik dan sengketa internal 7 kasus dan yang terkait pelanggaran terhadap Jamaah Ahmadiyah 6 kasus, dan sisanya pelanggaran lain-lain. Pada 2011, pengaduan yang masuk sebanyak 83 kasus dengan 32 kasus terkait gangguan dan penyegelan atas rumah ibadah, 21 kasus terkait Jamaah Ahmadiyah, gangguan dan pelarangan ibadah 13 kasus, dan diskriminasi atas minoritas agama 6 kasus. Pada tahun 2012, tercatat 68 pengaduan dengan perincian; perusakan dan penyegelan rumah ibadah sebanyak 20 kasus, konflik dan sengketa internal 19 kasus, gangguan dan pelarangan ibadah 17 kasus dan diskriminasi minoritas serta penghayat kepercayaan 6 kasus. Pada tahun 2013 Komnas HAM menerima 39 berkas pengaduan. Diskriminasi, pengancaman, dan kekerasan terhadap pemeluk agama sebanyak 21 berkas, penyegelan, perusakan, atau penghalangan pendirian rumah ibadah sebanyak 9 berkas dan penghalangan terhadap ritual pelaksanaan ibadah sebanyak 9 berkas (Asshiddiqie, 2013). Kemudian, lebih lanjut dikatakan bahwa sikap intoleransi sudah merasuk ke dalam masyarakat termasuk birokrasi. Begitu banyak deretan kasus pelanggaran HAM yang berkaitan dengan intoleransi antarumat

(10)

9

beragama. Data- data tersebut merupakan data yang tercatat antara tahun 2010-2013, belum ditambah dengan deretan kasus lainnya dari tahun 2014 hingga tahun 2017 ini.

Aksi-aksi dalam kasus diatas tentu saja tidak hadir secara tiba-tiba dari masyarakat Indonesia sendiri. Ada ormas yang menggerakkan aksi tersebut dan salah satunya adalah FPI. Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Indonesia. Mengusung pandangan Islamisme konservatif, FPI memiliki basis massa yang signifikan dan menjadi motor di balik beberapa aksi pergerakan Islam di Indonesia. FPI menjadi sangat terkenal karena aksi-aksinya yang kontroversial sejak tahun 1998, terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya yakni Laskar Pembela Islam. Rangkaian aksi penutupan kelab malam, tempat pelacuran, dan tempat-tempat yang diklaim sebagai tempat-tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara tertentu, penangkapan (sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan dalam media massa. Di samping aksi kontroversial yang dilakukan, FPI juga melibatkan diri dalam aksi-aksi kemanusiaan antara lain pengiriman relawan ke daerah bencana tsunami di Aceh, bantuan relawan dan logistik saat bencana gempa di Padang dan beberapa aktivitas kemanusiaan lainnya.

2.1. Kasus Warga muslim Di Bantul Menolak Penduduk Non Muslim

Dalam suatu wilayah, tidak menutup kemungkinan bahwa penduduknya memiliki kepercayaan yang berbeda-beda. Hal ini membuat masyarakat setempat “dipaksa” untuk beradaptasi dengan keberagaman agama itu mengingat bahwa Indonesia memang memiliki banyak agama.

Salah satu dusun yang penduduknya memiliki beragam kepercayaan adalah dusun Karet di kabupaten Bantul. Dengan adanya keberagaman tersebut diharapkan warganya dapat saling menghormati satu sama lain. Tetapi, Salah satu penduduknya mengungkapkan keresahannya mengenai peraturan yang dibuat oleh orang-orang tokoh agama dan perwakilan warga. Peraturan itu berisi penolakan penduduk muslim terhadap penduduk non muslim yang tinggal di kabupaten Bantul. Kepala dusun di tempat tersebut langsung membatalkan kesepakatan yang ada setelah mendengar kabar mengenai protes dari salah satu warganya. Menurutnya, peraturan itu telah melanggar Undang-Undang Dasar sehingga ia membuat keputusan seperti itu.

(11)

10

2.2. Kasus Laporan Setara Sebut Surabaya termasuk Kota dengan Toleransi Tinggi

Berdasarkan laporan dari setara-institute.org dalam indeks kota toleransi yang dirilis 2018, mencantumkan Surabaya sebagai salah satu dari sepuluh kota yang angka toleransinya tinggi. Kota Pahlawan berhasil menduduki peringkat ke-10 dengan torehan poin 5.823. Hal yang menjadi patokan untuk memberikan gelar kota toleran dalam studi indexing tersebut adalah kota yang memiliki beberapa atribut seperti pemerintah kota tersebut memiliki regulasi yang kondusif bagi praktik dan promosi toleransi, pernyataan dan tindakan aparatur pemerintah kota tersebut kondusif bagi praktik dan promosi toleransi. Kemudian, kota tersebut tingkat peristiwa dan tindakan pelanggaran kebebasan beragama rendah atau bahkan tidak ada sama sekali, dan yang terakhir kota tersebut menunjukkan upaya yang cukup dalam tata kelola keberagaman identitas keagamaan warganya.

Kota Pahlawan juga merupakan salah satu kota yang menjadi pusat penyebaran Agama Islam paling awal di Pulau Jawa. Selain Islam (85,1 persen), agama lain yang dianut sebagian penduduk adalah Kristen (9,1 persen), Katolik (4,0 persen), Hindu (0,3 persen), dan Buddha (1,5 persen). Walaupun Islam merupakan mayoritas di Surabaya, kerukunan antar umat beragama untuk saling menghormati, menghargai, dan saling bekerjasama sangat terjaga.Salah satu wujud toleransi yang ada di Surabaya, ialah dengan ada rumah ibadah dari 6 agama yang berbeda berdiri tegak secara berdampingan. Rumah-rumah ibadah tersebut berlokasi di perumahan Royal Residence Surabaya. Dalam perumahan elit yang beralamatkan di Jalan Raya Wiyung tersebut berjejer rapi rumah ibadah dari agama yang beragam. Mulai dari Gereja Katolik, Gereja Kristen, Masjid Muhajirin, Vihara, Klenteng, dan Pura.

Dari studi kasus di atas mengenai toleransi dan intoleransi antarumat beragama, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tindakan intoleransi. Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa munculnya aksi-aksi yang berujung ‘anarkis’ dan melanggar HAM terjadi karena mereka menuntut ditegakkanya hukum. Mereka hanya akan melakukan aksi jika hukum tidak ditegakkan dengan semestinya. Dapat ditarik satu benang merah dari permasalahan ini, yaitu lemahnya penegakan hukum. Namun, itu baru salah satu faktor yang mempengaruhi intoleransi itu sendiri. Banyak peraturan yang dibuat pemerintah memihak hanya ke kaum mayoritas. Salah satu contohnya adalah mengenai pelarangan membuka warung makan di siang hari saat bulan puasa. Seperti yang kita tahu, bahwa di Indonesia tidak

(12)

11

hanya terdapat Islam saja, banyak agama lain yang bersanding dengan agama Islam di Indonesia. Ini merupakan salah satu tujuan politik pemerintah untuk mendapat hati kaum mayoritas. Hal ini dapat ditelaah mengenai beberapa kasus inkonsistensi pemerintah dalam membuat peraturan. Contoh kasusnya adalah ketika dulu LGBT menjadi salah satu hal yang dikecam beberapa negara, tetapi karena respons masyarakat yang banyak menyetujui tindakan LGBT dan menganggap itu sebagai HAM, beberapa negara tidak melarang adanya LGBT.

(13)

12

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian NKRI

Pengertian NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) itu sendiri mempunyai banyak arti, baik pengertian menurut UUD 1945 dan pengertian secara umum. NKRI tersendiri tertera dalam pasal 1 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik” Adapun dalam pasal 18 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang”. Sebagaimana dalam UUD 1945 Pasal 18 ayat 1, bahwa NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dimana pemerintah daerah dapat menjalankan otonomi seluas-luasnya yang ditentukan oleh UUD 1945 Pasal 1, 2, 3, 4, dan 5.

Berdasarkan UUD 1945, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Pengertian NKRI itu sendiri secara umum adalah suatu negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau, diapit oleh dua samudra dan dua benua, terdiri dari ratusan juta penduduk, beriklim tropis, memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau, tentunya keragaman pulau dan penduduk ini menyebabkan keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan, berdaulat, adil, makmur, dan tecermin dalam satu ikatan yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

2.2. Pentingnya toleransi bagi NKRI

Sebagai masyarakat Indonesia, wajib hukumnya untuk menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara yang mengandung penuh arti toleransi. Adanya toleransi yang tertanam dalam diri masyarakat Indonesia akan membuat masyarakat Indonesia saling menghormati dan menghargai antar sesama, menumbuhkan rasa nasionalisme, terhindar dari pengaruh eksternal yang dapat memutuskan keeratan bangsa, membangun perkembangan negara, serta mensejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini mengakibatkan perpecahan yang disebabkan oleh adanya perbedaan akan minim terjadi karena berpegang teguh dengan arti Bhinneka Tunggal Ika.

(14)

13 2.3. Pengertian toleransi

Toleransi atau toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu (perseorangan) baik itu dalam masyarakat maupun dalam lingkup yang lain. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Toleransi terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak. Sikap yang dilakukan generasi muda dalam menjaga keutuhan NKRI

1. Gotong royong

2. Rukun terhadap sesama 3. Menghargai satu sama lain 4. Toleransi

5. Berkeinginan bekerja sama

2.4. Mencegah terjadinya konflik

Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan Negara yang memiliki beragam budaya dan suku bangsa. Oleh karena itu, konflik bukanlah suatu hal yang jarang terjadi, salah satunya konflik dalam agama. Untuk menghindarkan munculnya konflik antar agama, dapat diperhatikan hal-hal berikut. Pertama, segala usaha menjelekkan agama lain tidak dapat dibenarkan. Boleh saja seseorang menjelaskan kepada salah satu umat lain apa saja hal yang membuat mereka menjelekkan agama lain. Akan tetapi, tidak dengan cara menjelek-jelekkan agama lain, apalagi dengan menceritakan hal-hal yang tidak benar.

Kedua, misi itu bukan usaha merekrut penganut, melainkan maklumat pesan Ilahi. Jadi, misi agama jangan disamakan dengan usaha partai politik mencari penganut. Bahkan menghitung jumlah, misalnya menghitung orang yang dibaptis, yang secara religius tidak relevan. Kebenaran dan “sukses” suatu agama tidak tergantung pada jumlah pengikutnya. Kebenaran suatu agama hanya dapat disadari seseorang apabila Tuhan sendiri yang mau

(15)

14

menyalakan pijar cahaya dalam hatinya. Fiksasi pada kuantitas adalah terlalu manusiawi dan kurang menunjukkan kepercayaan pada Allah SWT.

Ketiga, segala cara yang bersifat membujuk, penawaran imbalan material, tekanan, apalagi paksaan, manipulasi, dan sebagainya harus dibuang jauh karena mengotori tugas suci mempermaklumkan kebenaran Ilahi. Maklumat itu benar-benar harus menghormati kebebasan alamatnya. Artinya, orang yang mendengarkan pesan itu tidak boleh tertekan dalam hati, sehingga ia bebas mendengarkan apa yang dibisikkan Tuhan kepadanya.

Tiga tuntutan itu sebenarnya sudah jelas, tetapi tidak mudah dalam merealisasikannya. Karena agama-agama terdiri dari manusia-manusia biasa dengan pamrih dan insting kelompok biasa.

(16)

15

KESIMPULAN

Toleransi secara bahasa adalah menahan diri, sabar atau membiarkan sesuatu yang terjadi biarlah terjadi. Sehingga pengertian toleransi dapat didefinisikan sebagai perilaku yang saling menghormati antar sesama manusia di masyarakat sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.

Tujuan toleransi adalah untuk menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis. Mengingat keadaan masyarakat yang majemuk dan terdiri dari berbagai individu yang berbeda watak, sifat, dan sebagainya serta perbedaan antar kelompok yang ada, untuk tetap menjaga keharmonisan dalam masyarakat majemuk inilah diperlukan adanya sikap toleransi.Dengan adanya sikap toleransi yang tinggi akan mencegah terjadinya perpecahan di dalam sebuah lapisan masyarakat. Kehidupan akan lebih damai dan harmonis dengan adanya nilai-nilai toleransi yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Manfaat toleransi adalah membangun masyarakat yang terhindar dari kebencian dan perpecahan.Toleransi hadir untuk menghalau setiap tindakan ataupun gerakan yang berupaya memecah belah persatuan. Sikap-sikap toleran akan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain atau kelompok yang berbeda pendapat, agama, budaya, dan ras. Oleh karena itu, toleransi harus menjadi sikap yang diamalkan oleh setiap warga negara. Sikap yang dapat diamalkan dapat berupa menghormati keputusan orang lain, tidak memaksakan kehendak kita terhadap orang lain, saling mengerti satu sama lain, dan mengakui pendapat orang lain.

(17)

16

DAFTAR PUSTAKA

BBC. 2019.Diusir dari Desa karena Agama,Bagaimana Mencegah Intoleransi di Tingkat Warga?. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47801818 (diakses pada tanggal 23 November 2020)

Fakhri Muhammad. Wawasan Kerukunan Beragama di Indonesia.

https://media.neliti.com/media/publications/40281-ID-wawasan-kerukunan-beragama-di-indonesia.pdf

Liputan 6. 2020. Surabaya Termasuk Kota dengan Toleransi Tinggi.

https://surabaya.liputan6.com/read/4410029/surabaya-termasuk-kota-dengan-toleransi-tinggi (diakses tanggal 23 November 2020)

Taldebrooklyn. Pengertian Toleransi. https://taldebrooklyn.com/pengertian-toleransi/ (diakses tanggal 23 November 2020)

Universitas Malang. Bab II Kajian Teori. http://etheses.uin-malang.ac.id/1216/6/11410138_Bab_2.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu persoalan tarik ulur ke- wenangan antara pemerintah pusat de ngan pemerintah daerah di era otonomi daerah ini MXJD PHUXSDNDQ VDODK VDWX NHQGDOD \DQJ PH -

0ujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dan makmur yang merata

Kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan di atas, adalah sebagai berikut : penyebab dakwaan penuntut umum tidak terbukti di persidangan karena kurang cermatnya

Berdasarkan uraian di atas jika dikaitkan dengan kaidah fiqh/ushul fiqh, maka penyelesaian pembagian gaji pegawai negeri sipil terhadap bekas istri lebih diserahkan pada atasan

Pelatihan ini untuk membantu para SDM yang belum bekerja atau dalam rangka mencari kerja, agar memiliki suatu keterampilan dasar teknik refrigerator yang dikemudian hari

Kami dari kelompok Hi_Mush menyusun suatu konsep budidaya jamur tiram dengan penerapan GAP yaitu panduan umum dalam melaksanakan budidaya jamur tiram secara

Oleh karena itu, pada penelitian ini dapat diperoleh fraksi alkaloid daun dan fraksi antosianin umbi ubi jalar ungu sebagai inhibitor enzim α-glukosidase.. Bagian daun

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian di kota Magelang tahun 1990-2010 yang dilakukan putro dan setiawan (2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang