• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian yang relevan sebelumnya adalah hasil penelitian Murniyati Gobel mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian yang relevan sebelumnya adalah hasil penelitian Murniyati Gobel mahasiswa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya

Penelitian yang relevan sebelumnya adalah hasil penelitian Murniyati Gobel mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Gorontalo tahun 2013 dengan judul “Penerapan Ejaan yg Disempurnakan Pada Surat Pribadi Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013”. Penelitian tersebut mengangkat permasalahan, (1) bagaimanakah penggunaan huruf kapital pada surat pribadi yang ditulis peserta didik kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013? (2) bagaimanakah penulisan kata pada surat pribadi yang ditulis peserta didik Kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013 (3) bagaimanakah penggunaan tanda baca pada surat pribadi yang ditulis peserta didik kelas Kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Murniyati, data yang diperoleh adalah (1) ejaan yang digunakan pada surat pribadi peserta didik belum mencerminkan ketentuan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (2) penggunaan huruf kapital banyak terdapat kesalahan di awal kata, tengah kata dan akhir kata, (3) penulisan kata yang meliputi: a) kata ganti ku, mu yang tidak ditulis serangkai, (b) kata depan di,ke, dan dari terdapat pada kesalahan penulisan yang menunjukkan tempat, yaitu tidak ditulis terpisah, (c) kata ulang yang tidak menggunakan tanda hubung, (d) partikel lah, kah yang ditulis tidak serangkai; (4) pemakaian tanda baca yang meliputi : a) tanda titik yang salah penggunaannya, b) tanda koma di akhir kalimat, c) tanda tanya yang dibubuhi pada kalimat yang bukan kalimat tanya, d) tanda seru yang digunakan pada kalimat yang bukan seruan, melainkan kalimat tanya, e) tanda hubung yang banyak digunakan adalah bukan tanda hubung yang sesuai dengan EYD

(2)

melainkan tanda petik (“) dan angka 2, (5) penghilangan tanda baca ang meliputi: a) tanda titik yang banyak dihilangkan ketika di akhir kalimat, b) tanda koma yang banyak terdapat pada penulisan tempat dan tanggal penulisan surat, c) tanda tanya banyak terdapat pada kalimat yang seharusnya diakhiri dengan tanda tanya malah tidak dibubuhi tanda tanya, d) tanda hubung yang tidak dipakai pada kata yang berbentuk ulang.

Berdasarkan uraian penelitian relevansi di atas, dapat dikatakan bahwa relevansinya terdapat pada aspek menulis surat pribadi. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Murniyati lebih mengacu pada keseluruhan aspek ejaan yang disempurnakan. Sedangkan, penelitian surat pribadi yang dilakukan peneliti sekarang adalah penulisan sistematika surat dan hanya meneliti sebagian aspek ejaan yaitu penggunaan huruf kapital dan tanda baca (titik dan koma).

Selain pada aspek sistematika surat dan ejaan, perbedaan penelitian yang sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu pada lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Murniyati mengambil lokasi penelitian pada kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo, sedangkan lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu pada siswa kelas IV SDN 4 Kabila.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Murniyati Gobel ada persamaan dan ada perbedaan.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Hakikat Menulis

Sumarjo dalam Komaidi (2008:6) berpendapat bahwa menulis merupakan suatu proses melahirkan tulisan yang berisi gagasan. Dalam menulis, seseorang bisa menulis hal apa saja, baik menulis artikel, menulis novel, menulis cerpen, menulis puisi, bahkan bisa saja menulis surat.

(3)

Jadi, menulis merupakan sebuah proses aktif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, dan menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan. Selain itu, menulis juga dapat diartikan sebagai komunikasi jarak jauh yang disampaikan melalui tulisan, sehingga orang lain dapat mengerti dan memahami apa yang kita rasakan dan kita inginkan.

Langan (dalam Pateda, 2004: 76) mengatakan “ di dalam tulisan, setiap ide yang dikemukakan harus didukung oleh alasan yang cukup”. Dengan kata lain, menulis adalah pengalihan bahasa lisan ke dalam bentuk tertulis.

Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang (menyusun atau merangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.

Menurut Tarigan (2008: 22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir kritis (Tarigan 2008 : 22).

Akhadiah dkk (1998: 13) berpendapat bahwa menulis adalah suatu aktifitas bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya.Tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi.Sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa), menulis juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan

(4)

penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan.Adapun tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia yang menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya.Di dalam komunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat.Keempat unsur itu adalah (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) pesan atau tulisan, (3) saluran atau medium tulisan, dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.

2.2.2 Pengertian Surat

Surat adalah alat komunikasi tertulis atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain (Marjo, 2011:15).

Surat merupakan bentuk percakapan yang disajikan secara tertulis. Perbedaannya dengan percakapan biasa ialah karena dalam surat surat jawaban orang yang diajak berbicara tidak dapat diterima secara langsung. Oleh karena itu, bentuk bahasa dalam surat dapat dikatakan mengarah pada bahasa percakapan biasa.

Menurut Suprapto (2006: 1) surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seorang penulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan atau menginformasikan suatu gagasan dan pikirannya kepada pihak lain, baik atas nama pribadi atau yang lainnya.

Kosasih dan Sutari (2003: 11) mengatakan bahwa, surat adalah media komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya. Berbagai maksud dan kepentingan dapat kita sampaikan lewat surat.

Menurut Nurjamal dan Sumirat (2010: 114) surat adalah sarana komunikasi tertulis antara satu pihak dengan pihak yang lain yang saling berkepentingan. Rumusan lain tentang surat dapat dikemukakan bahwa surat adalah sehelai kertas yang memuat suatu bahan komunikasi

(5)

berupa pemberitahuan, permohonan, undangan, yang disampaikan seseorang kepada orang/pihak lain, atas nama pribadi maupun karena kedudukannya dalam suatu organisasi, instansi, atau perusahaan.

Berdasarkan pendapat para pakar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa surat adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi melalui tulisan yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada orang dituju.

2.2.3 Fungsi Surat

Pada latar belakang pemikiran telah disinggung bahwa fungsi surat adalah memberitahukan, menanyakan, meminta, melaporkan, atau menyampaikan buah pikiran lainnya kepada orang lain. Menurut Kosasih dan Sutari (2003 : 12) fungsi surat terbagi atas 5 bagian yakni : (1) surat berfungsi sebagai alat bukti tertulis, sebagai bukti hitam di atas putih, (2) surat berfungsi sebagai alat pengingat, (3) surat bisa dijadikan sebagai bukti historis, yakni digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki kegiatan seseorang atau organisasi pada masa silam, (4) dalam urusan kedinasan, surat berfungsi pula sebagai pedoman dalam bertugas atau dalam melaksanakan kegiatan, dan (5) surat dapat juga mencerminkan keterpelajaran, mentalitas, dan kewibawaan penulisnya.

Pateda ( 2011 : 183 ) mengemukakan pendapat bahwa fungsi surat terdiri dari delapan fungsi yaitu : (1) alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi, surat berfungsi menghubungkan seseorang atau pihak tertentu dengan orang lain atau pihak lain, (2) buku tertulis. Sebagai bukti tertulis, surat berfungsi sebagai alat buku jika diperlukan, misalnya untuk kepentingan persidangan di pengadilan. (3) pengingat tertulis. Sebagai alat untuk mengingat, surat berfungsi meningkatkan seseorang untuk sesuatu yang telah lama berlangsung. (4) bukti secara historis. Sebagai bukti secara historis, surat berfungsi mengungkapkan sejarah sesuatu yang telah lama

(6)

berlangsung, misalnya surat wasiat. (5) petunjuk kegiatan. Sebagai petunjuk kegiatan, surat berfungsi menjadi pedoman, petunjuk, bagaimana seseorang melaksanakan sesuatu, atau apa yang dikerjakan. Berdasarkan pedoman atau petunjuk tersebut, maka instruksi atau tugas, atau apa saja yang diminta, akan segera dilaksanakan. Surat seperti ini terlihat pada jenis surat edaran, surat instruksi, surat petunjuk pelaksanaan, atau surat petunjuk teknis. (6) pembangkit semangat. Sebagai pembangkit semangat, surat berfungsi membangkitkan semangat penerima surat sehingga terdorong semangatnya untuk melaksanakan sesuatu. Surat semacam ini terlihat pada surat yang berisi dorongan, imbauan, atau perintah. (7) duta pengiriman surat. Sebagai duta, maka surat berfungsi menggambarkan karakter, visi dan misi pengirim surat. (8) penyalur keinginan, perasaan, dan pikiran. Sebagai penyalur, surat berfungsi menyampaikan keinginan, perasaan, dan pikiran pribadi atau pihak tertentu. Surat seperti ini terlihat pada halaman surat kabar, misalnya di harian KOMPAS ada ruangan “Redaksi Yth” yang berisi kritik dan saran pembaca. Sebagai penyalur keinginan, surat berfungsi menyalurkan keinginan seseorang atau pihak tertentu, misalnya surat permohonan untuk mendapatkan pekerjaan.

2.2.4 Jenis-jenis Surat

Surat merupakan media komunikasi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif dan efisien, surat juga dapat berfungsi sebagai alat untuk menjalin kekerabatan, hubungan bisnis antara seseorang yang berjauhan tempat tinggalnya. Ada beberapa jenis surat yang biasa digunakan oleh masyarakat di Indonesia dan salah satu di antaranya adalah surat pribadi.

Menurut Pateda (2011 : 199) ada empat jenis surat yakni : (1) surat pribadi adalah surat yang berasal dari pribadi tertentu yang ditujukan kepada pihak lain, (2) surat bisnis atau surat dagang adalah surat yang berasal dari dunia bisnis atau dagang yang ditujukan kepada pihak lain,

(7)

(3) surat dinas adalah surat yang berasal dari dinas atau jawatan tertentu yang biasanya dikelola oleh pemerintah, dan (4) surat organisasi adalah suatu yang keluar dari organisasi tertentu kepada pihak lain.

Suprapto (2006 : 3) membagi surat pribadi menjadi dua jenis yakni : (1) surat pribadi kekeluargaan, yakni surat pribadi yang dikirimkan kepada anggota keluarga, sanak famili, sahabat, kenalan, dan sebagainya, (2) surat pribadi kedinasan, yakni surat pribadi yang dikirimkan kepada pengurus organisasi, pimpinan instansi, jawatan, perusahaan, dan sebagainya karena ada hubungannya dengan tugas atau pekerjaannya.

Ali (2009 : 10) mengemukakan surat pribadi terdiri dari dua sifat yaitu : 1. Surat pribadi yang bersifat kekeluargaan, seperti persahabatan dan perkenalan

2. Surat pribadi yang bersifat resmi, seperti surat lamaran pekerjaan dan surat permohonan. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Suprapto dan Ali tadi, jenis surat yang akan diteliti pada penelitian ini adalah jenis surat pribadi yang bersifat kekeluargaan.

2.2.5 Surat Pribadi

Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang dan ditujukan kepada orang lain, baik yang ditujukan untuk keluarga, kenalan, sahabat, dan teman yang isinya menyangkut masalah pribadi.

Kosasih dan Sutari (2003 : 16) mengatakan bahwa surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan keluarga. Umumnya surat jenis ini bersifat tidak resmi, baik dalam ragam bahasa maupun struktur penyampaiannya.

(8)

Menurut Pateda (2011 : 199) surat pribadi adalah surat yang berasal dari pribadi tertentu yang ditujukan kepada pihak lain. Pihak lain tersebut tidak hanya ditujukan kepada orang tertentu, tetapi juga kepada dinas organisasi atau perusahaan tertentu.

Pendapat lain mengatakan yakni pendapatnya Suprapto (2006 : 3) bahwa surat pribadi adalah surat yang ditulis untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan lembaga.

Memperhatikan pendapat para pakar di atas, maka peneliti dapat memberikan pendapat bahwa surat pribadi merupakan surat yang ditujukan kepada orang lain, baik ditujukan kepada lembaga organisasi maupun kepada teman sebaya. Jika surat pribadi itu bersifat resmi, maka tata cara penulisannya tentulah menggunakan bahasa yang resmi atau bahasa baku. Sebaliknya, jika surat tersebut ditujukan kepada keluarga atau teman sebaya, maka penulisan surat pribadi tidak perlu menggunakan bahasa yang resmi.

2.2.6 Sistimatika Surat Pribadi

Sistimatika surat pribadi menurut Pateda (2011 : 199) terdiri atas : (a) tanggal surat, (b) alamat yang dituju, (c) salam pembuka, (d) Isi surat, (e) salam penutup, (f) tanda tangan, (g) nama pengirim surat. Sistematika surat pribadi akan dijelaskan berikut ini.

a. Tanggal surat yang dimaksud adalah tanggal pembuatan surat. Misalnya :Gorontalo, 06 Agustus 1987

b. Alamat yang dituju adalah tempat tujuan surat yang akan dikirim. Misalnya : Ninik Catur Yuliati

Jln. Gotong royong No. 14 I/I Tinjomoyo, Banyumanik Semarang

c. Salam pembuka adalah kalimat awal ketika menyapa seseorang yang dituju pada surat tersebut. Misalnya : Ninik yang manis,

(9)

d. Isi surat adalah inti dari surat tersebut atau kalimat yang akan disampaikan kepada penerima surat. Misalnya :

Eh, Nik, bulan depan aku mau ke rumah tanteku yang ada di semarang. Jadi aku bisa sekalian mampir ke rumah kamu. Boleh kan kalau aku main ke rumah kamu? Harus boleh lho, soalnya aku sudah kangen benget dengan kamu. Awas, kalau tidak boleh! Jangan marah lho Nik, aku kanCuma bercanda. Nik, kamu masih punya anjing tidak?Berapa sekarang jumlahnya?Pasti udah tambah banyak.Mereka lucu-lucu dan pinter-pinter deh.

e. Salam penutup adalah kalimat terakhir untuk menutup percakapan dalam surat. Misalnya :sekian dulu, ya. Assalamu alaikum.

f. Tanda tangan yang dimaksud adalah tanda tangan si pengirim surat.

g. Nama pengirim surat dimaksud adalah nama orang yang mengirim surat kepada teman atau keluarga.

2.2.7 Ciri-ciri Surat Pribadi

Selain sistimatika penulisan berbeda, ciri-ciri surat pribadi berbeda dengan ciri-ciri surat dinas atau resmi. Hal yang paling menonjol dalam perbedaan penulisan surat dinas dan surat pribadi adalah penggunaan bahasa, jika surat dinas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka penulisan surat pribadi bahasanya bebas. Hal itu dapat dilihat pada ciri-ciri surat pribadi berikut.

(1) Tidak menggunakan kop surat/kepala surat (2) Tidak menggunakan nomor surat

(3) Salam pembuka dan penutup surat bervariasi

(4) Penggunaan bahasa bebas, sesuai dengan keinginan si penulis surat (5) Format surat bebas

(10)

Contoh surat pribadi yang ditujukan kepada teman

Bandung, 1 J uni 2007 Kakakku Wisnu

Di Jakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Apa kabar, Kak? Sehat-sehat saja, kan? Maaf ya, Kak baru kali ini Rina

baru bisa kirim kabar. Harap maklum, karena Rina sibuk belajar untuk menghadapi ujian akhir semester. Oh iya, bagaimana keadaan Kakak sekarang, mudah-mudahan selalu sehat juga baik-baik saja dan pekerjaan Kakak berjalan dengan lancar.Ibu dan Bapak alhamdulillah kabarnya baik-baik saja. Mereka kirim salam buat Kakak dan mereka pesan supaya Kakak jaga kondisi tubuh dengan baik dan jangan lupa beribadah yang paling utama. Kak, Bapak dan Ibu sekarang aktif lho berolahraga. Mereka setiap pagi rajin jalan pagi, malah sekarang mereka ikut senam jantung sehat yang diadakan di lapangan RW kita. Kak, sebentar lagi, kan bulan Ramadhan. Kakak pulang ke Bandung atau tidak? Supaya kita bisa berkumpul kembali sama-sama berpuasa dan buka puasa bareng-bareng. Oh iya, Kak, kalau Kakak memang nggak bisa datang di bulan Ramadhan nanti, Rina harap kakak usahakan datang sebelum hari raya Idul Fitri, ya.Kalau Kakak mau pulang ke Bandung, tolong sebelumnya kasih kabar dulu, ya. Supaya kita bisa jemput di stasiun. Kak, udahan dulu, ya. Kita di sini selalu berdoa kepada Allah supaya Kakak selalu diberikan kesehatan, kemudahan dalam pekerjaan, dan sukses selalu. Cukup sekian dulu, Kak, lain waktu disambung lagi.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Adikmu, Ttd. Rina Wati Sumber: Buku Bahasa Indonesia karangan Drs. Mokhamad Irman

(11)

2.2.8 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Surat Pribadi

Walaupun surat pribadi khususnya surat yang ditujukan kepada teman sebaya bentuknya berbeda dengan surat resmi atau surat dinas, tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat pribadi. Baik itu sistimatika surat, dan ejaan yang disempurnakan. Dalam penelitian ini ejaan yang dimaksud yaitu : penggunaan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma. 1. Sistematika surat

Menurut Marjo (2011 : 43) sistematika atau bentuk tubuh surat adalah pola atau tata letak (layout) susunan-susunan kalimat-kalimat dengan segala materi yang terdapat pada keseluruhan surat, dengan bagian-bagiannya yang lengkap. Komponen-komponen dalam surat harus disusun sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di dalam surat-menyurat.

Ejaan merupakan komponen bahasa ragam tulis yang sangat menentukan benar salahnya sebuah tulisan. Ejaan yang kita gunakan sekarang ialah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) (Jauhari, 2009:47). Ruang lingkup yang dibahas dalam Ejaan Yang Disempurnakan adalah : (a) pemakaian huruf, (b) pemenggalan kata, (c) pemakaian huruf kapital dan huruf miring, (d) penulisan kata (kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, si dan sang, partikel, singkatan dan akronim, angka dan lambang bilangan, penulisan unsur serapan; (e) pemakaian tanda baca yang terdiri atas : tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, titik dua, tanda hubung, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, garis miring, dan tanda penyingkat (apostrof).

(12)

Dari ruang lingkup yang dikemukakan di atas, penulis memfokuskan pada aspek yakni : (a) penggunaan huruf kapital, (b) penggunaan tanda titik, dan (c) pengunaan tanda koma.

2. Penggunaan Tanda Titik

a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan misalnya :

- Bapak sedang iktikaf di masjid.

- Ya Allah, sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.

b. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang misalnya :

- M. Dodo Mahmud.

c. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.

misalnya :

- a.n. : atas nama - u.b : untuk beliau - dkk : dan kawan-kawan

d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.

Misalnya :

- Pukul 2.24.30 (pukul 2 lewat 24 menit 30 detik) 3. Penggunaan Tanda Koma

a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya :

- Iqbal, Bargas, dan Rahma sedang mengikuti ceramah.

b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, dan melainkan.

(13)

- Saya ingin naik haji, tetapi belum mampu.

c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat

misalnya :

- Kalau mendapat rezeki yang banyak, kamu harus bersedekah.

d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun demikian, akan tetapi, meskipun begitu, dan namun,

Misalnya :

- Lagi pula, mengapa engkau meninggalkan sholat. - Akan tetapi, aku bisa melakukannya minggu depan. - Meskipun begitu, perbuatanmu tetap saja kurang baik. - Karena itu, mungkin kamu suka meninggalkannya. - Jadi, aku harus bagaimana?

- Oleh karena itu, lebih baik tinggalkan saja kegiatan itu.

e. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan yang terdapat pada awal kalimat, dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat Misalnya :

O, itukah hobimu?

Ya, daripada membaca komik lebih baik membaca Al-quran Ah, bapak seperti tidak tahu kesenangan anak muda saja.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memahami resiliensi ekonomi rumah tangga petani dalam pengelolaan Ume Talang di Desa Lebung Gajah Kecamatan Tulung

Tahap mengumpulkan data yang perlu dilaksanakan, yaitu membuat rencana atau scenario dalam penelitian, menentukan latar atau tempat untuk melakukan penelitian,

Penelitian tersebut menunjukan bahwa analisis efektivitas pada ADD terlihat beragam di Kabupaten Deli Serdang, jika dilihat dari analisis lebih lanjut, hal

Atribut ACCOUNTABLE (A) merupakan posisi dimana stakeholder terkait merupakan pihak yang berwenang atau memiliki kekuasaan tertinggi terhadap berbagai aset terkait

Parfum Laundry Gunungsitoli Selatan Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik.. BERIKUT INI JENIS PRODUK

Tujuan dan Manfaat dari penelitian ini adalah menerapkan sistem penilaian ujian essay secara otomatis berbasis web secara online menggunakan metode GLSA, menghasilkan

3.4.2 Informasi Peta yang Menampilkan Produk, Karakteristik Produk dan Assessor Matriks cross-product (S [t] pada persamaan (4)), eigenvectors pertama yang dinormalisasi

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami apa yang diperolehnya sehingga dapat menerangkan dan menjelaskan kembali serta memanfaatkan