AWARENESS/REFRESHING
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
PT. METROPOLITAN LAND Tbk.
ISO 9001 : 2008
Sasaran Presentasi
•
Audience memahami secara garis besar tentang standar
sistem manajemen ISO 9001:2008
•
Audience mendapatkan gambaran mengenai
ISO
The International Organization for Standardization
Organisasi Internasional Untuk Standardisasi
Berasal dari kata Yunani “ISO”, yang berarti “sama / sepadan”
Berdiri tahun 1947, berpusat di Jenewa, Swiss
Terdiri dari banyak Komite Teknik
Anggota : perwakilan dari 161 pemerintah
adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan
standardisasi nasional setiap negara dan juga organisasi swasta.
Bertugas mengharmonisasikan standar yang sering umum digunakan
menjadi Standard Internasional
Bukan merupakan badan sertifikasi
Sertifikasi Sistem Manajemen
Focus :
Quality Management
ISO 9001
Environmental Management
ISO 14001
Health and Safety Management
OHSAS 18001
Information Security
ISO 27001
Industry Spesific :
Food
ISO 22000
Automotive
ISO (TS) 16949
Oil and Gas
ISO (TS) 290001
ISO 9000:2008 – Quality management system
– Fundamentals and vocabulary
ISO 9001:2008 – Quality management system
– Requirements
ISO 9004:2008 – Quality management system
– Guidelines for performance improvements
ISO 19011:2002 – Guidelines for quality and/or environmental systems auditing
ISO 9001:1987
Corrective Action
ISO 9001:1994
Preventive Action
ISO 9001:2000
Continual
Improvement
ISO 9001:2008
Continual
Improvement
EVOLUSI ISO 9001 SERIES
PROCESS APPROACH
Definisi Mutu
Produk atau pelayanan jasa dikatakan
bermutu, bila suatu produk atau jasa dapat
memenuhi syarat atau keinginan pelanggan,
dimana pelanggan dapat menggunakan atau
menikmati produk atau jasa tersebut dengan
sangat puas dan ia menjadi pelanggan tetap
Mutu adalah derajat kemampuan suatu
produk atau jasa untuk memenuhi kepuasan
pemakai dan penghasilnya
(Phillip B. Crosby, 1986)
Mutu secara resmi diartikan oleh ISO 9001:2008 sebagai :
“Kemampuan dari kesatuan karakteristik produk, sistem
atau proses untuk memenuhi persyaratan pelanggan atau
pihak terkait yang dinyatakan atau tersirat”.
Definisi Sistem Manajemen Mutu
(SMM)
Menurut Bahar, 1993 salah satu definisi dari Sistem
Manajemen Mutu adalah Suatu sistem atau bentuk
manajemen yang mendorong seluruh organisasi untuk
bekerja efektif memperbaiki proses dan mengurangi
pemborosan guna meningkatkan penilaian konsumen
terhadap performance perusahaan.
Definisi Sistem Manajemen Mutu
(lanjutan)
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
“Persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses
kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan
pelanggan dan peraturan yang sesuai”
EVOLUSI QUALITY
Inspection
Statistical Quality Control
Quality Assurance
Total Quality Management
- Deteksi
- Metode pengukuran
- Departemen inspeksi
- Kontrol
- Metode statistik (sampling)
- Dept. manufacturing dan
engineering
- Koordinasi
- Metode program dan sistem
- Semua bagian dan manajamen puncak hanya
merancang, rencana, dan menetapkan
kebijakan kualitas.
- Akibat penerapan
- Metode perencanaan strategi, tujuan dan
menggerakkan organisasi
- Semua orang dalam organisasi dengan
manajemen yg kuat dari Top Manajemen
FOKUS PADA PROSES, BUKAN PADA PRODUK/JASA
Berdasar pola Plan-Do-Cek-Action (PDCA)
Pendekatan PROSES
Fokus pada PELANGGAN (internal dan eksternal)
Peningkatan BERKESINAMBUNGAN
P
D
A
C
Mutu
Waktu
Upaya
Manajemen
Gambar 2. Pola Sistem Manajemen Mutu
Quality Management
System
Continual Improvement of the Quality Management System
Continual Improvement of the Quality Management System
Cus tom ers Product Realization Product Realization Resource Management Resource Management Measurement, Analysis and Improvement Measurement, Analysis and Improvement Input Elements
Information Flow Value - Adding Activities
Output Elements Product Management Responsibility Management Responsibility Cu sto mer s R eq u ir em en ts S at is fa ct io n
TUJUAN ISO 9001:2008
CUSTOMER SATISFACTION
(Kepuasan Pelanggan)
REDUCE NON CONFORMITY
(Mengurangi Ketidaksesuaian)
CONTINUAL IMPROVEMENT
Keuntungan dari penerapan ISO 9001:2008
Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
Memperbaiki citra mutu dan persaingan
Menaikkan produktivitas dan mutu produk atau jasa
melalui :
- team work dan komunikasi yang baik
- kontrol yang lebih kuat
- mereduksi pemborosan
Menyediakan pelatihan yang sistematis terhadap semua
staf melalui prosedur dan instruksi kerja yang didefinisikan
dengan baik
PERSYARATAN
ISO 9001 : 2008
PASAL-PASAL ISO 9001:2008
1. Ruang Lingkup 2. Acuan Normative 3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan Umum
4.2 Persyaratan Dokumentasi 5. Tanggungjawab Manajemen
5.1 Komitmen Manajemen 5.2 Fokus kepada Pelanggan 5.3 Kebijakan Mutu
5.4 Perencanaan
5.5 Tanggungjawab, Wewenang dan Komunikasi 5.6 Tinjauan Manajemen
PASAL-PASAL ISO 9001:2008
6. Manajemen Sumber Daya 6.1 Penetapan Sumber Daya 6.2 Sumber Daya Manusia 6.3 Infrastruktur
6.4 Lingkungan Kerja 7. Realisasi Produk
7.1 Perencanaan Realisasi Produk
7.2 Rangkaian Proses yang Berhubungan dengan Pelanggan 7.3 Desain dan Pengembangan*
7.4 Pembelian
7.5 Ketentuan Produksi dan Pelayanan Jasa
PASAL-PASAL ISO 9001:2008
8. Pengukuran, Analisa dan Peningkatan 8.1 Umum
8.2 Pemantauan dan Pengukuran
8.3 Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai 8.4 Analisa Data
8.5 Peningkatan
4. SISTEM MANAJEMEN MUTU
4.1 PERSYARATAN UMUM
o
Identifikasi Proses
Tentukan Urutan Proses dan
Hubungan Antar Proses
PROCESS MODEL Plan 5 6 7 8 Do Check Act
PROCESS MODEL (BISNIS PROSES)
4. SISTEM MANAJEMEN MUTU
4.2 PERSYARATAN DOKUMENTASI
4.2.1 Umum
Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup :
Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
Pedoman Mutu
Prosedur terdokumentasi yang disyaratkan oleh Standar (6 Prosedur wajib)
Dokumen, termasuk rekaman yang ditetapkan perusahaan
Satu dokumen (prosedur) mungkin memenuhi lebih dari satu persyaratan (pasal). Dan
sebaliknya.
PERSYARATAN DOKUMENTASI
Prosedur yang harus didokumentasikan
dalam ISO 9001:2008 :
4.2.3 Pengendalian Dokumen
4.2.4 Pengendalian Catatan
8.2.2 Audit Mutu Internal
8.3 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
8.5.2 Tindakan Perbaikan
Struktur Dokumentasi
Tujuan : Untuk menunjang dokumentasi dan referensi
Level I Level II Level III Level IV I II III IV Pedoman Mutu Standard Prosedur Operasional Petunjuk Pelaksanaan Dokumen Pendukung R U A N G L I N G K U P LUAS SEMPIT K E R A H A S I A A N SEDIKIT BANYAK
Pedoman Mutu (Quality Manual)
(Dokumen Level I)
Menyampaikan secara rasional kegiatan-kegiatan sistem manajemen mutu suatu
perusahaan.
ISI :
• Menerangkan lingkup dari sistem manajemen mutu termasuk aplikasi ijin
pengecualian
• Mengacu kebijakan dan sasaran manajemen serta interaksi antar proses
dalam sistem manajemen mutu (bisnis proses)
• Menjabarkan tanggungjawab dan wewenang untuk memastikan
penerapan dan pencapaiannya (struktur organisasi)
• Penjelasan singkat tentang bagaimana setiap persyaratan akan standar
ISO 9001 terpenuhi
Prosedur Mutu (SPO)
(Dokumen Level II)
Menterjemahkan kebijakan dalam manual mutu ke dalam
tindakan yang terdokumentasikan untuk menerapkan dan
mencapai sasaran.
Sekumpulan dokumen yang menjelaskan secara terperinci
kegiatan sistem mutu mulai dari bagaimana seseorang
melaksanakan fungsinya sampai bagaimana
departemen-departemen beroperasi sebagai suatu tim untuk mencapai
sasaran manajemen.
Diatur dan dikumpulkan berdasarkan departemen, proses
atau menurut nomor pasal ISO 9001 berdasarkan
identifikasi rangkaian proses.
Prosedur Mutu (SPO)
(lanjutan)
Atau :
Dokumen
internal
interaksi
pelanggan–pemasok-organisasi
Menjelaskan secara jelas proses dan level kegiatan
Prosedur harus menyebutkan siapa (tanggungjawab), apa
(tindakan yang diperlukan), bagaimana (metode teknik),
kapan (waktu atau frekuensi) dan dimana (lokasi)
Contoh prosedur pembelian, prosedur penanganan
keluhan pelanggan, dll.
Petunjuk Pelaksanaan
(Dokumen Level III)
Memuat secara terperinci pada tingkatan kerja. Umumnya
dokumen-dokumennya bersifat teknis.
Contoh : resep kue, manual perbaikan mobil, manual desain, dll.
Prosedur ditujukan untuk operasional departemen atau metode
operasi antar departemen, biasanya relatif konstan dengan
perusahaan dibanding dengan produk yang sedang diproduksi.
Instruksi kerja/petunjuk pelaksanaan adalah dokumen yang dibuat
untuk dapat membuat sesuatu, sebagai contoh, instruksi produk
yang spesifik, alat tes, teknik produksi, pengepakan atau
penanganan.
Contoh-contoh Dokumen Penunjang (level III) :
Drawing
Spesifikasi Teknik
Instruksi Kerja / Petunjuk Pelaksanaan
Inspeksi/Metode Tes atau Instruksi
Rencana QC
Standar Nasional/Internasional
Manual Pemakaian
Resep
P ro c ed u re s P ro c ed u re s P ro ce d u re sDokumen Pendukung
(Dokumen Level IV)
Catatan Mutu (Records) adalah bukti objektif bahwa sistem telah
dilaksanakan dan efektif serta sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2008
Contoh dari Catatan Mutu (Records) :
Formulir-formulir
Sertifikat
Laporan-laporan
Foto-foto
Cek Lis/daftar periksa
Kontrak
Contoh-contoh yang disetujui
Notulen Rapat
Data dalam komputer (softcopy)
P ro ce d u re s P ro ce d u re s P ro ce d u re s
4.2.2. Pedoman Mutu
Isi dari Pedoman Mutu :
•
Ruang lingkup dari Sistem Manajemen Mutu
•
Izin pengecualian
•
Prosedur yang ada / diminta
•
Penjelasan interaksi antar proses dari SMM
(Model Proses)
4.2.3 Pengendalian Dokumen
Dokumen Sistem Manajemen Mutu harus dikendalikan
Harus dibuat prosedur :
Disahkan sebelum digunakan
Ditinjau ulang dan diperbaharui jika perlu dan disahkan ulang
Identifikasi perubahan dan status revisi
Dokumen terkait berada diarea yang membutuhkan
Mudah dibaca dan diidentifikasi
Dokumen dari luar harus dikendalikan
4.2.3 Pengendalian Dokumen (lanjutan)
Pengadaan dan Perubahan Dokumen
Pembuatan
Perubahan/Perbaikan
Persetujuan
Pengendalian
Distribusi
4.2.4 Pengendalian Catatan
Catatan adalah bukti objektif bahwa sistem telah dilaksanakan dan
efektif serta sesuai dengan persyaratan ISO 9001.
Metode pengendalian seperti :
• Identifikasi
• Perlindungan
• Penyimpanan
• Masa Penyimpanan
• Disposisi
• Mudah dibaca
Dokumen Terkendali
Ditetapkan sebagai acuan operasi Dikendalikan terhadap pengeluaran,
perubahan, distribusi dan penarikan Dokumen Didistribusikan di area yang
memerlukan
Digunakan sampai penarikan
Catatan
Dibuat setelah aktivitas selesai
Harus dipelihara, disimpan dan dibuang Catatan sejarah yang harus disimpan atau
bukti aktivitas jaminan mutu
Biasanya dipelihara pada lokasi yang tetap oleh pemilik proses yang membuat catatan Dibuang jika masa simpan telah lewat
5. TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
5.4 PERENCANAAN
5.4.1
SASARAN MUTU
Ditetapkan
oleh
manajemen
puncak,
termasuk
pemenuhan persyaratan produk (7.1)
Tetapkan pada relevan fungsi dan level dalam
perusahaan
Sasaran Mutu harus :
a. Dihasilkan / turunan dari Kebijakan Mutu
b. Di-review untuk mengukur konsistensi dengan Kebijakan Mutu
c. Dilakukan untuk perbaikan yang berkesinambungan
d. Terukur dan dapat dicapai
e. Berkaitan dengan pencapaian dari mutu produk/jasa dan proses
atau kesesuaian dengan persyaratan QMS
‘S-M-A-R-T’
Contoh:
Kebijakan Mutu Metropolitan Land, Tbk
PT. Metropolitan Land bertekad untuk selalu memuaskan
Pelanggan-pelanggannya melalui :
1. Produk berkualitas sesuai spesifikasi
2. Pelayanan kepada konsumen yang memuaskan
3. Harga wajar dan kompetitif
Contoh:
Kebijakan Mutu Mal Metropolitan Bekasi
Mal Metropolitan – Bekasi bertekad untuk mewujudkan mall dengan
kenyamanan, keamanan dan pelayanan terbaik melalui
pengelolaan secara intensive untuk dapat selalu memuaskan Tenant
dan Pengunjung.
Mal Metropolitan - Bekasi bertekad untuk selalu meningkatkan diri
dalam segala bidang secara bertahap melalui penetapan sasaran
mutu dan rencana kerja yang tepat, serta pengembangan
Ruang Lingkup ISO 9001:2008
Ruang Lingkup Sistem Manajemen Mutu meliputi seluruh
departemen di Horison Seminyak :
Room
F&B
A&G
R&M
Semua Proses Pendukung, didalamnya :
Finance and Accounting
Personalia and General Affair (PGA)
Housekeeping
Security
Information Tachnology (IT)
Management Representative
Komitmen dan keterlibatan Top Manajemen
Fokus pada Pelanggan
Komunikasi internal dan eksternal yang baik
Perencanaan, kontrol dan eksekusi dari proses yang
efektif
Keefektifan dalam penyelesaian masalah
Pengukuran dan analisa data
Hasil Mutu yang positif
Perbaikan yang berkelanjutan
IMPLEMENTASI
ISO 9001 : 2008
No. Pasal ISO Implementasi
1 4.1 Model Proses / Bisnis Proses
Panduan untuk subcon atau outsource untuk menunjukkan proses mereka yang sejalan dengan kebijakan perusahaan
2 4.2.1 Penjelasan struktur dokumentasi di dalam Pedoman Mutu
3 4.2.2 Pedoman Mutu terdiri dari : Penjelasan dari lingkup dan pengecualian, company profile, model proses, matriks korelasi
4 4.2.3 Pengendalian dokumen (termasuk dokumen eksternal) Prosedur
Nomor identifikasi Status revisi
Approval dokumen Status copy
Daftar Induk dokumen Daftar distribusi dokumen
Mekanisme penarikan dokumen
Mekanisme pengadaan dokumen / perubahan dokumen
5 4.2.4 Pengendalian Catatan
Prosedur
Nomor identifikasi
Daftar Induk Catatan Mutu
No. Pasal ISO Implementasi
6 5.1;5.2;6.1 Top Manajemen harus mempersiapkan dan memahami tentang Sistem Manajemen Mutu, Komitmen Manajemen, Fokus Pelanggan,
Manajemen Sumber Daya
7 5.3 Kebijakan Mutu harus di setujui, didistribusi dan dipahami oleh semua karyawan. Terlampir didalam Pedoman Mutu
8 5.4
(8.2.3)
Sasaran Mutu
Setiap departemen harus memiliki minimal satu sasaran mutu Sasaran mutu harus SMART
Setiap sasaran mutu harus dijelaskan dalam action plan, bagaimana cara mencapainya.
Semua sasaran mutu harus di-approve oleh Top Manajemen (GM) dan terlampir dalam Pedoman Mutu
Pencapaian dari sasaran mutu harus dimonitor oleh departemen tersebut setiap bulannya
9 5.5.1 Struktur Organisasi
Job desc untuk setiap posisi termasuk wewenang mereka termasuk QMR dan IQA
10 5.5.2 Surat tugas QMR di-approve oleh Top Management dan terlampir didalam Pedoman Mutu
No. Pasal ISO Implementasi
11 5.5.3 Rencana komunikasi dan bukti kinerja
12 5.6 Tinjauan Manajemen
Agenda (5.6.2) : -Hasil audit
-Customer feedback
-Kinerja proses dan kesesuaian produk/jasa -Status NCR
-Follow up dari Tinjauan Management yang lalu
-Perubahan yang mempunyai dampak terhadap SMM -Rekomendasi perbaikan
Daftar hadir
Risalah rapat (topik,hasil diskusi, PIC, dan due date)
13 6.2.1 Proses rekrutmen harus distandarisasi dan sesuai dengan standar kompetensi karyawan
Bukti orientasi untuk Karyawan baru
14 6.2.2 Standar kompetensi utnuk setiap posisi
(Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman dan Kemampuan) Evaluasi kompetensi untuk setiap karyawan
Jadwal/rencana pelatihan dengan berdasarkan hasil evaluasi CV, riwayat pelatihan, riwayat karyawan harus menjadi bukti dari keefektifan SMM.
No. Pasal ISO Implementasi
15 6.3 Mekanisme Perawatan Peralatan Daftar Alat
Jadwal perawatan Ceklist perawatan Kartu riwayat alat
Mekanisme backup (IT)
16 6.4 Lingkungan kerja harus mendukung kerja harian untuk setiap karyawan (mis: kebersihan, kerapian, suhu ruangan, kelembaban, penggunaan alat safety, penanganan kebakaran.
17 7.1 Jadwal pekerjaan
Jadwal pengiriman sesuai dengan permintaan konsumne Aktualisasi dari jadwal pekerjaan
18 7.2.1 Aktifitas Penanganan Pengiriman
File disimpan berdasarkan konsumen dan diindeks berdasarkan tanggal
19 7.2.2 Bukti dari review Customer Order departemen terkait atau data
inventory, pengiriman, dan pelayanan harus tersedia untuk memutuskan penerimaan Customer Order.
Semua perubahan secara verbal harus diinformasikan kepada departemen terkait dan direkam
No. Pasal ISO Implementasi
20 7.2.3 Adanya komunikasi dengan aktifitas konsumen
Informasi produk/jasa harus diupdate (mis. katalog, website, etc)
Front office atau call center(frontline) harus memiliki product knowledge yang bagus dan di-update
Menyediakan media komunikasi dengan konsumen, untuk
menginformasikan tentang PO, pertanyaan, perubahan desain, komplain, dll
Keluhan konsumen harus direkam dan diselesaikan dengan baik PIC untuk komplain harus ditetapkan.
21 7.3 Pengembangan dan Desain
Rencana desain
Penjelasan masukan dan keluaran desain pada setiap langkah Bukti dari review desain
Bukti dari verifikasi desain Bukti dari validasi desain Bukti dari perubahan desain
22 7.4.1
7.4.2 Mekanisme pembelian utnuk setiap material, barang, atau pelayanan (termasuk wewenang siapa yang menyetujui pembelian) Detail dari PO (termasuk tanggal permintaan/kebutuhan)
Seleksi supplier / vendor (kriteria) Evaluasi supplier / vendor (kriteria) Daftar supplier (aktif dan pasif)
No. Pasal ISO Implementasi
23 7.4.3 Bukti verifikasi ketika PO di-supply
Informasi untuk supplier apabila kita akan melakukan audit di tempat supplier, harus tercatat dan terdokumentasi sebelum perjanjian supply.
24 7.5.1 Proses dari realisasi produk/jasa harus dalam kondisi terkontrol Spesifikasi produk tersedia
WI untuk setiap mesin
Mesin atau peralatan tersedia
Monitoring dan prngukuran alat tersedia
Metode dan PIC monitoring atau aktivitas pengukuran Mekanisme rilis produk/jasa, delivery, dan post-delivery
25 7.5.2 (Dibutuhkan ketika perusahaan memiliki spesial proses. Kekurangan outputnya hanya terlihat setelah produk digunakan atau jasa telah diserahkan)
Pengujian dan metode pemeriksaan didokumentasikan termasuk metode sampling
Pengujian dan pemeriksaan kriteria dan PIC
Pengujian dan pemeriksaan ketersediaan peralatan Pengujian dan hasil dan persetujuan pemeriksaan Pengujian dan pemeriksaan hasil dan persetujuan
26 7.5.3 Identifikasi output/produk (termasuk informasi mengenai: batch, shift, line, plan) Identifikasi status output/produk (OK atau NG Produk)
No. Pasal ISO Implementasi
27 7.5.4 Daftar kepemilikan konsumen (mis: gambar, file, film, packaging, bahan material,dll) dan terhitung jumlahnya Laporan ke konsumen ketika kepunyaan mereka hilang, rusak, atau tidak dapat digunakan.
28 7.5.5 Manajemen penyimpananStok min – max
Identifikasi dalam penyimpanan
Metode penanganan dan pengiriman (mis: pengangkutan, penempatan, maksimum penyusunan, kondisi expired)
Metode perlindungan dan pengepakan
29 7.6 Verifikasi atau kalibrasi pemantauan dan pengukuran alatDaftar alat yang dikalibrasi Identifikasi pemantauan dan pengukuran alat
Jadwal kalibrasi
Laporan hasil kalibrasi
Status kalibrasi pada setiap alat
30 8.2.1 (8.4) (8.5)
Customer survey, hasil survey, Analisa hasil survey
No. Pasal ISO Implementasi
31 8.2.2
(8.5.2) (8.5.3)
Prosedur Internal Audit Program audit Jadwal audit Daftar Auditor Ceklis Audit Audit report Tindakan perbaikan Tindakan pencegahan 32 8.2.3 (8.5.2)
Pencapaian dari sasaran mutu harus dimonitor oleh departemen terkait per bulannya
Rekaman monitoring sasaran mutu
Ketika tidak tercapai departemen harus membuat corrective action
33 8.2.4 Rekaman harus menunjukkan personal yang berwenang melepas produk untuk diserahkan kepada pelanggan Jika pelepasan produk atau penyerahan jasa tidak sesuai dengan kriteria, maka harus diotorisasi oleh personal yang berwenang dan apablia memungkinkan disetujui oleh pelanggan.
34 8.3 Produk tidak sesuaiAda prosedur, identifikasi, dan penanganan (termasuk PIC-nya)
No. Pasal ISO Implementasi
35 8.5.1 Bukti perbaikan setelah implementasi SMM
36 8.5.2
8.5.3 Tindakan perbaikan dan pencegahanProsedurForm tindakan perbaikan dan pencegahan - penjelasan temuan
- tindakan segera, PIC, tanggal (bila dibutuhkan) - analisa penyebab/akar masalah
- penjelasan tindakan perbaikan dan pencegahan, PIC, dan due date - hasil verifikasi, PIC, tanggal verifikasi