LP2KD Prov. Kaltara, 2016 5
BAB II
KONDISI UMUM DAERAH
Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan provinsi termuda di Indonesia saat ini yang berada di bagian utara Pulau Kalimantan. Pembentukan Provinsi Kaltara berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kaltara. Provinsi Kaltara terdiri atas lima wilayah administrasi dengan empat kabupaten, yaitu Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Tarakan. Ibukota Provinsi Kaltara terletak di Kecamatan Tanjung Selor, yang saat ini berada di Kabupaten Bulungan yang juga merupakan ibukota Kabupaten Bulungan. 2.1. Luas dan Letak Wilayah
Provinsi Kaltara yang memiliki luas ± 75.467,70 km2, terletak pada posisi antara 114035’22” – 118003’00” Bujur Timur dan antara 1021’36” - 4024’55” Lintang Utara. Selain itu, berdasarkan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kaltara memiliki luas lautan seluas 11.579 Km2 (13% dari luas wilayah total). Secara administratif Provinsi Kaltara berbatasan dengan negara Malaysia tepatnya dengan negara bagian Sabah dan Serawak, Malaysia. Batas daerah daratan terdapat sekitar 1.038 km garis perbatasan antara Provinsi Kaltara dengan Negara Malaysia.
Sebelah Utara : Negara Sabah (Malaysia) Sebelah Timur : Laut Sulawesi
Sebelah Selatan : Provinsi Kalimantan Timur Sebelah Barat : Negara Sarawak (Malaysia)
Posisi geografis Provinsi Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia membuat provinsi ini berada di lokasi strategis terutama dalam pertahanan dan keamanan negara, dan Kaltara juga berada di jalur pelayaran internasional (Alur Laut Kepulauan Indonesia/Archipelagic Sealand Passage) dan merupakan pintu keluar/outlet ke Asia Pasifik.
Tabel 2.1
Wilayah Administrasi Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Ibukota Luas Daratan (Km2) Jumlah Kecamatan Jumlah Desa
Bulungan Tanjung Selor 13.925,72 10 81
Malinau Malinau 42.620,70 15 109
Nunukan Nunukan 13.841,90 16 240
Tana Tidung Tideng Pale 4.828,58 5 29
Tarakan Tarakan 250,80 4 20
Kalimantan Utara 75.467,70 50 479
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 6 Kabupaten Malinau merupakan kabupaten dengan wilayah terluas di Provinsi Kalimantan Utara (56% dari total luasan), sedangkan daerah dengan luas wilayah terkecil adalah Kota Tarakan (1% dari total luasan Provinsi Kaltara). Kondisi geografis Provinsi Kaltara selain berupa pegunungan juga merupakan daerah kepulauan. Pulau-pulau kecil di Provinsi Kaltara terletak di Kabupaten Nunukan, Bulungan, Tana Tidung dan Kota Tarakan. Jumlah pulau-pulau kecil di Provinsi Kaltara adalah 161 pulau dengan luas total mencapai 3.597 m2. Pulau-pulau terbesar diantaranya yaitu Pulau Tarakan (249 m2), Pulau Sebatik (245 m2), Pulau Nunukan (233 m2), Pulau Tanah Merah (352 m2). Sementara, panjang garis pantai provinsi ini adalah 3.955 Km, 908 Km (23%) merupakan garis pantai daratan, dan 3.047 Km (77%) merupakan garis pantai kepulauan.
2.2. Kondisi Topografi
Hampir setengah dari total luasan wilayah provinsi ini memiliki kelas ketinggian antara 500-1.000 m di atas permukaan laut (38,77%), hanya sekitar 5,92% yang memiliki kelas ketinggian 0-7 m di atas permukaan laut. Perkembangan pembangunan diperkirakan akan mengelompok di wilayah yang memiliki ketinggian relatif lebih landai, sedangkan wilayah pegunungan di Provinsi Kaltara dapat dijadikan kawasan lindung dan recharge area (daerah resapan air).
Tabel 2.2
Kelas Ketinggian dari Permukaan Laut di Provinsi Kaltara (Ha)
No. Kabupaten 0-7 m 7-25 m 25-100 m Kelas Ketinggian 100-500 m 500-1000 m >1000m
1 Bulungan 213.561 249.257 220.119 531.364 193.172 273.749 2 Malinau 11.687 77.937 532.349 831.204 2.258.433 151.317 3 Nunukan 174.434 138.156 199.312 115.112 284.981 269.467 4 Tana Tidung 11.034 246.733 51.029 22 302 - 5 Tarakan 6.920 18.160 - - - - Kaltara 417.636 730.243 1.002.809 1.477.702 2.736.888 694.533
Sumber: Kalimantan Utara.bps.go.id, diakses pada Maret 2016
Sebagian besar wilayah Kabupaten Bulungan berada pada ketinggian 100-500 m di atas permukaan laut (31,61%). Kabupaten Malinau dan Nunukan didominasi oleh wilayah yang berada di kelas ketinggian 500-1.000 m di atas permukaan laut, yaitu masing-masing 58,46% dan 24,12%. Kabupaten Tana Tidung didominasi oleh wilayah dengan ketinggian 7-25 m di atas permukaan laut dan hanya sebagian kecil yang memiliki ketinggian 100-500 m di atas permukaan laut (0,01%). Sedangkan Kota Tarakan didominasi oleh kelas ketinggian 7-25 m di atas permukaan laut (72,41%), sementara sisanya (27,59%) berada pada ketinggian 0-7 m di atas permukaan laut.
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 7
Tabel 2.3
Kelas Kemiringan Lereng di Provinsi Kaltara (Ha)
No. Kabupaten Kelas Lereng/Kemiringan Jumlah (Ha) 0-2% (Datar) 2-15% (Sangat Landai-Landai/Bergelombang) 15-40% (Agak Curam-Curam) >40% (Sangat Curam-Terjal) 1 Bulungan 319.440 185.018 216.359 590.017 1.310.834 2 Malinau 13.500 72.500 147.177 3.745.417 3.978.594 3 Nunukan 287.739 6.039 81.639 990.129 1.365.546 4 Tana Tidung 134.202 159.013 15.573 22.052 330.840 5 Tarakan 6.154 1.984 17.044 0 25.182 Kaltara 761.035 424.554 477.792 5.347.615 7.010.996 Persentase (%) 10,85 6,06 6,81 76,27 100
Sumber: Kalimantan Utara Dalam AngkaTahun 2014
Sebagian besar wilayah di Provinsi Kaltara didominasi oleh wilayah dengan kemiringan lereng >40%, dengan persentase mencapai 76,27% dari luas wilayah provinsi ini (5.347.615 Ha). Kondisi topografi Kabupaten Malinau, Nunukan, dan Bulungan didominasi oleh kemiringan lereng di atas 40%, khususnya wilayah bagian tengah dan barat yang sebagian besar merupakan hulu sungai. Kabupaten Tana Tidung didominasi oleh kemiringan lereng 0-2% dan 2-15%. Sedangkan Kota Tarakan didominasi oleh wilayah yang landai (2-15%).
Pegunungan atau perbukitan yang tersebar di Provinsi Kaltara, yaitu sebagai berikut:
a. Kabupaten Bulungan, yaitu Gunung/Bukit Brun, Ubut Lebung, Sombang, Bekayan, Sondong, Gunung Putih, Mara, Sekatak, Kelu, Kundas, Setarat, Takin, Silid, Rian, Aung, Jatu;
b. Kabupaten Malinau, yaitu gunung/bukit Laga Tumu, Murjake, Bukit Kalung, Bukit Rapat, Bulu, Kujan, Kelembit, Bukit Lalau, Bakayan, dan Klawit; dan
c. Kabupaten Nunukan, yaitu Gunung/Bukit Krayan, Tidaliputu, Pawan, Bukit Titeh, Tudadaun, Depuan, Pangodam, Budukusia, Tungkam, Lelangit, Ruanting, Batu Maja, Pempuanang, Mansel, Ambalia, Muluk, Batu Bengalun, Klawit (Kalimantan Utara Dalam Angka Tahun 2015).
Sementara wilayah pantai, rawa pasang surut, daratan aluvial, jalur endapan, dan sungai berada di kawasan pesisir timur, sedangkan wilayah dataran dan lembah aluvial umumnya mengikuti arah aliran sungai.
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 8 2.3. Kondisi Klimatologi
Kondisi klimatologi Provinsi Kaltara hampir sama dengan wilayah lain di Indonesia yaitu beriklim tropis, terlebih letak provinsi ini berada di utara lintang 00. Suhu udara maksimal terjadi pada bulan November dengan 34,40o C dan minimal terjadi pada bulan Februari yaitu 23,400 C. Kondisi rata-rata kelembapan udara tahun 2014 di provinsi ini mencapai angka 84% serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.009,7 Mbs. Untuk keadaan kecepatan angin terdapat dalam range yang tidak terlalu fluktuatif, yaitu 4-5 knot dari tahun 2008-2014. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan 410 mm, sedangkan paling rendah terjadi pada bulan Agustus dengan 132 mm. Rata-rata penyinaran matahari di Provinsi Kaltara selama tahun 2008-2014 diketahui cukup fluktuatif dengan rata-rata terjadi 51 penyinaran matahari pada tahun 2014.
Tabel 2.4
Kondisi Klimatologi di Provinsi Kaltara
Bulan
Suhu Udara (◦C) Kelembapan Udara (%) Tekanan Udara (Mbs) Kecepatan Angin (Knot) Curah Hujan (mm) Penyinaran Matahari (%) Min Max Rata-Rata
Januari 23,50 31,60 27,55 84 1.010,2 3 216 34 Februari 23,40 32,00 27,70 83 1.010,1 4 172 42 Maret 24,00 32,50 28,25 82 1.010,6 4 218 64 April 24,20 33,30 28,75 83 1.009,8 4 159 43 Mei 24,40 33,40 28,90 85 1.009,6 5 181 56 Juni 24,00 33,70 28,85 85 1.008,7 4 211 60 Juli 23,60 33,60 28,60 84 1.009,4 4 263 50 Agustus 24,00 33,20 28,60 84 1.010,2 4 132 63 September 23,70 33,60 28,65 83 1.010,2 4 230 58 Oktober 24,50 33,90 29,20 81 1.009,4 5 149 54 November 24,20 34,40 29,30 85 1.009,4 4 315 47 Desember 24,00 32,10 28,05 86 1.009,3 4 410 43 2014 23,96 33,11 28,53 84 1.009,7 4 221,3 51 2013 24,10 27,40 32,80 84 1.009,6 5 262,9 51 2012 23,80 27,30 32,40 79 1.011,0 4 228,2 51 2011* 25,73 31,60 28,40 85,00 1.010,05 4,00 298,64 41,77 2010* 23,40 32,70 27,70 85,00 1.010,48 4,15 255,20 45,86 2009* 22,85 33,40 28,14 83,75 1.010,28 4,00 248,28 42,19 2008* 23,27 32,20 27,73 84,33 1.009,23 5,33 274,83 52,00
Sumber: Kabupaten Dalam Angka Tahun 2009-2013 dan 2015 Keterangan: * Rata-rata Kondisi Iklim per bulan
Diambil dari data Stasiun Meteorologi Tanjung Selor (Badan Meteorologi dan Geofisika Bulungan)
2.4. Kondisi Geologi
Kondisi geomorfologi atau fisiografi Provinsi Kaltara meliputi daratan dan lautan. Daratan berada di bagian barat, sedangkan lautan berada di bagian timur hingga kawasan perairan Ambalat. Bagian barat yang berupa daratan tercermin sebagai pegunungan hingga perbukitan yang merupakan unit geomorfologi (bentang alam) struktur baik berupa lipatan maupun patahan, sedangkan bagian timur sebagai dataran hingga pantai atau dikenal sebagai bentang alam aluvial, sedangkan bentang alam laut berada di bagian paling timur wilayah.
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 9 Litostratigrafi tersusun atas batuan Paleozoikum, Mesozoikum, Kenozoium dan Kwarter. Batuan Paleozoikum, Mesozoikum, Kenozoikum dan Kwarter banyak tersingkap di bagian barat Provinsi Kaltara (Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Bulungan, dan Kota Tarakan). Batuan tersier yang belum banyak tersingkap terdapat di kawasan pantai dan di bawah laut (Selat Sulawesi). Batuan Paleozoikum dan Mesozoikum berupa batuan metamorfosa seperti sekis, pilit, marmer, gneiss, dan kwarsit, maupun batuan beku seperti granit/diorit, dan batuan sedimen seperti batu pasir, batu lanau, batu lempung, batu gamping yang umumnya telah mengalami diagenesis atau metamorfisme. Batuan Kenozoikum (Tersier) antara lain terdiri dari beberapa formasi yang berupa batuan sedimen seperti batu pasir, batu lanau, batu lempung, batubara dan batu gamping, serta batuan volkan atau batuan beku seperti granit, rhyolit, trachit, diorit dan andesit. Batuan sedimen Tersier tersebut terbentuk dalam suatu cekungan yang dikenal sebagai Cekungan Tarakan dan termasuk salah satu cekungan penghasil minyak dan gas di Kalimantan Utara.
Struktur geologi berupa lipatan yang berarah barat daya-timur laut berupa antiklin dan sinklin serta struktur patahan geser dengan arah barat laut-tenggara hingga utara-selatan dan sesar naik berarah barat daya-timur laut. Struktur antiklin dan patahan seringkali berfungsi sebagai perangkap minyak dan gas. Perangkap minyak dan gas dapat pula berupa perangkap stratigrafi.
Berdasarkan stratigrafi tersier di Cekungan Tarakan yang terdiri dari bermacam batuan sedimen yang dapat berfungsi sebagai batuan induk, batuan reservoir, dan batuan penutup, sedangkan kondisi gradient geothermis dan perangkap geologi minyak dan gas bumi baik struktur geologi dan stratigrafi, maupun terjadinya migrasi minyak dan gas bumi memenuhi syarat bagi sistem perminyakan yang ada di Cekungan Tarakan. Dengan demikian Cekungan Tarakan yang termasuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara mempunyai potensi minyak dan gas bumi yang sebagian besar masih dalam taraf penyelidikan eksplorasi, dan sebagian kecil sudah berproduksi seperti di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan. Dari stratigrafinya, Cekungan Tarakan mempunyai potensi batubara yang melimpah pada formasi batuan sedimen yang berumur Tersier. Penambangan batubara sudah dilakukan di Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Bulungan.
Selain itu terdapat batuan beku asam hingga batuan beku menengah seperti granit, rhyolit, trachyt, diorit, dan andesit yang mengindikasikan adanya kegiatan magmatik pada saat Miosen. Adanya kegiatan magmatik asam hingga menengah ini dapat menyebabkan terjadinya mineralisasi bijih dalam bentuk senyawa sulfida yang mengandung unsur emas, tembaga, perak, seng, dan timbal sebagai endapan epitermal maupun mesotermal.
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 10 Dampak lain dari kegiatan magmatik ini adalah terjadinya alterasi hidrotermal terhadap batuan batuan yang lebih tua sehingga menghasilkan bahan galian seperti kaolin dan bentonit yang berpotensi sebagai bahan dasar untuk industri keramik. Kondisi stratigrafi juga memungkinkan terbentuknya batu gamping dari formasi yang berumur tersier dan tersingkap di permukaan seperti di Kabupaten Bulungan dalam jumlah yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku semen. Ditemukan juga pasir kwarsa yang merupakan hasil rombakan batuan tersier baik batuan beku, sedimen, maupun metamorf seperti yang terdapat di Kabupaten Nunukan. Pasir kwarsa ini berpotensi sebagai bahan dasar untuk industri kaca atau bahan bangunan yang lain.
Potensi sumberdaya geologi yang berupa sumberdaya mineral khususnya emas secara informasi tidak resmi terdapat di Kabupaten Nunukan yang diperkirakan mempunyai cadangan cukup besar, namun belum dikelola dengan baik. Penambangan sumberdaya mineral khususnya emas harus memperhatikan masalah lingkungan yang terkait dengan pencemaran unsur unsur berbahaya seperti As dan Hg terhadap air tanah maupun air permukaan.
Jika dilihat berdasarkan jenis tanah yang terbentuk dan tersedia di Provinsi Kalimantan Utara, antara lain yaitu:
a. Organosol (Hiplohemist, Hiplofibrists), berupa tanah gambut pada bentuklahan dataran berawa permanen, dataran bergambut dan dataran aluvial berawa, yang terletak di muara Sekatak Kabuapaten Bulungan;
b. Aluvial Hidromorf (Hidraquents, Sulfaquents, Endoaquepts) adalah tanah lapisan atas warna kelabu sangat gelap/ hitam oleh endapan bahan organik, tekstur lempung, struktur masif, konsistensi lekat liat, berupa gunungan endapan pasir pantai, dataran lumpur bawah bakau dan nipah, batuan pasir paduan muara sungai. Sebaran dataran pasang surut, delta, dataran estuarin yang terdapat di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan;
c. Aluvial (Endoaquepts, Distrodepts), merupakan tanah dengan kesuburan dan potensi untuk pertanian sedang-tinggi. Sebaran tanah ini pada dataran aluvial sungai (tanggul alam dan dataran banjir), dataran aluvial depresi antar perbukitan sepanjang sungai-sungai terletak di Kabupaten Bulungan;
d. Organosol, (alluvial gambut) hanya terdapat di Kecamatan Tarakan Barat Kota Tarakan;
e. Rendsina (Hapludolls, Eutrodepts), tanah dengan kesuburan dan potensi untuk pertanian sedang, faktor pembatas topografi dan jeluk tanah (soil/ dangkal). Sebaran pada dataran berombak bergelombang, perbukitan terdapat di Kabupaten Bulungan;
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 11 f. Podsolik Merah Kuning (Hapludults, Paeudults), tanah kesuburan dan potensi untuk
pertanian sedang. Sebaran di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan;
g. Podsol (Haplorthods, Palehumulds), tanah mudah lapuk, sebaiknya dihutankan atau penggembalaan (pasture). Sebaran tanah di daerah datar berombak, di Kabupaten Bulungan;
h. Latosol (Hapludults, Dystrondepts), tanah ini memiliki kesuburan dan potensi untuk pertanian sedang-tinggi. Sebaran pada perbukitan dan pegunungan tektonik, pegunungan volkan yang melereng sedang di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan; i. Podsolik Coklat (Dystrondepts, Eutrodepts) tanah dengan kesuburan dan potensi
untuk pertanian sedang. Jenis tanah dijumpai di Kabupaten Bulungan;
j. Latosol/ Lateritik (Hapludoxs, Kandiudults, Palehumults), kesuburan dan potensi tanah untuk pertanian rendah. Sebaran tanah di dataran berombak-bergelombang di Kabupaten Bulungan;
k. Andosol (Hipludands, Udivitrands), dan kesuburan dan potensi untuk pertanian sedang – tinggi terutama untuk tanaman hortikultura. Sebaran terdapat di Kabupaten Bulungan;
l. Podsolik Coklat Kelabu (Hapluhumults, Hapludox), kesuburan dan potensi untuk pertanian sedang. Sebaran pada volkan yang terdenudasi terletak di Kabupaten Bulungan; dan
m. Jenis tanah alluvial endapan/aliran sungai, tanah berlapis-lapis hasil proses pengendapan dengan kesuburan dan potensi untuk pertanian sedang-tinggi. Sebaran pada dataran aluvial sungai (meander sungai, dataran banjir, danau, lembah-lembah sempit) pada tepi sungai-sungai terutama Sungai Kayan, Sungai Sekatak, dan anak–anak sungainya (Percepatan Penyusunan RTRW Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Mahakam Ulu (Provinsi dan Kabupaten Pemekaran).
2.5. Kondisi Hidrologi
Kondisi hidrologi wilayah Provinsi Kaltara dapat berupa air permukaan dan air bawah permukaan (air tanah). Air permukaan tercermin sebagai aliran sungai yang terbagi menjadi beberapa DAS (daerah aliran sungai), mata air, dan air tanah. Kawasan resapan air terletak di daerah pegunungan dan perbukitan yang terletak di bagian barat, diantaranya terdapat di Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kabupaten Nunukan, sedangkan kawasan tangkapan air terletak di bagian timur yang berupa dataran aluvial dan dataran fluvial.
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 12 Provinsi Kaltara memiliki potensi Sumber Daya Air (SDA) yang sangat besar. SDA tersebut terdiri dari jumlah curah hujan di Kalimantan Utara yang cukup tinggi, sungai-sungai besar, mata air yang banyak, dan rawa yang luas. Potensi yang besar tersebut banyak dimanfaatkan untuk menunjang kesejahteraan dan membantu kehidupan
masyarakat Kaltara. Namun, karena peran SDA sangat besar tersebut juga membuat potensi daya rusak dan pencemaran sangat mungkin meningkat.
Sungai merupakan bagian penting dari DAS, sangat berperan penting bagi kehidupan dan aktivitas masyarakat Provinsi Kaltara. Sungai-sungai yang ada di wilayah ini antara lain adalah Sungai Kayan, Sungai Sesayap, Sungai Pimping, Sungai Bandan, Sungai Sekatak, Sungai Jelarai, Sungai Linuang Kayan, Sungai Betayau, Sungai Sembakung, Sungai mandul, Sungai Semandak, Sungai Mintut, Sungai Manguli. Sungai tersebut merupakan media transportasi air bagi masyarakat. Selain itu, sungai tersebut juga sebagai sumber mata pencaharian nelayan tradisional di wilayah ini (Profil Daerah Provinsi Kaltara, 2014).
Tabel 2.5
Nama dan Panjang Sungai Utama di Provinsi Kaltara (Km)
No. Kabupaten/Kota Nama Sungai Panjang Sungai (Km)
1 Bulungan Sungai Kayan/Kahayan 550
2 Malinau Sungai Sesayap
Sungai Sembakung
262 241
3 Nunukan Sungai Sembakung
Sungai Sebuku
241 152
4 Tana Tidung Sungai Sesayap 262
5 Tarakan Sungai Binalatung
Sungai Bengawan
13 12
Sumber: Laporan Akhir Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015
Berdasarkan hasil inventarisasi jumlah sungai dalam dokumen SLHD tiap Kabupaten/Kota, Provinsi Kalimantan Utara memiliki 123 sungai dengan sungai terpanjang yaitu Sungai Pamusian dengan panjang 20.178 km, sungai terpendek yaitu Sungai Bebakin yang hanya memiliki panjang 1 Km. Untuk kategori sungai terlebar, Sungai Kayan menjadi yang utama dengan lebarnya yang mencapai 550 km. Sementara Sungai Bebakil menjadi sungai tersempit karena hanya memiliki lebar 2 km. Walaupun bukan sungai yang terpanjang ataupun terlebar di Kalimantan Utara, Sungai Naha Aya memiliki debit maksimum yaitu 1.992,52 m3/detik.
Kaltara hanya memiliki 1 danau yaitu Danau Kelaputan Mangkupadi yang terletak di Kabupaten Bulungan seluas 6 ha. Sementara untuk waduk dan embung semakin bertambah. Pada 2014, Kaltara memiliki 24 buah waduk dan 10 embung, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya terdapat 9 buah waduk dan 11 embung. Sedangakan situ tidak terdapat di wilayah Provinsi Kaltara. Waduk yang terluas dan volume paling besar di Provinsi Kaltara yaitu Waduk Irigasi Binusan di Kabupaten Nunukan dengan luas 3,6 ha dan
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 13 volume 3000 m3. Sementara itu, Embung Air Baku Bolong di Kabupaten Nunukan menjadi embung terluas dan memiliki volume terbesar di provinsi ini. Luas embung tersebut yaitu 13,44 ha dengan volume 294.500 m3.
Tabel 2.6
Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung di Provinsi Kaltara
No. Jenis Nama Luas (Ha) Volume (m3)
1 Danau Kelaputan Mangkupadi 6 -
2 Waduk Waduk Irigasi Binusan, Nunukan 3,6 3000
3 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tator I, Binusan 0,16 45
4 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tator II, Binusan 0,16 45
5 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tator III, Binusan 0,16 45
6 Waduk Bendung Irigasi Binusan Kecil, Nunukan 0,16 600
7 Waduk Bendung Irigasi Sei Jepun, Nunukan Selatan 0,3 60
8 Waduk Bendung Irigasi Mansapa, Nunukan Selatan 2,5 360
9 Waduk Bendung Irigasi Mamolo, Tanjung Harapan 2,5 720
10 Waduk Bendung Irigasi Lancang I, Nunukan Selatan 0,75 270
11 Waduk Bendung Irigasi Lancang II, Nunukan Selatan 0,75 30
12 Waduk Bendung Irigasi Lancang III, Nunukan Selatan 1,5 225
13 Waduk Bendung Irigasi Kp. Solok, Simengkadu 0,3 30
14 Waduk Bendung Irigasi Liang Bunyu, Sebatik Barat 1 450
15 Waduk Bendung Irigasi Kp. Enrekang 1, Sebatik 0,5 270
16 Waduk Bendung Irigasi Enrekang 2, Sebatik Barat 0,5 37,5
17 Waduk Bendung Irigasi Enrekang 3, Sebatik Barat 0,5 90
18 Waduk Bendung Irigasi Kp. Sinjai, Sebatik Barat 0,5 90
19 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tellang 1, Sebatik Barat 0,5 90
20 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tellang 2, Sebatik Barat 0,5 90
21 Waduk Bendung Irigasi Kp. Tellang 3, Sebatik Barat 0,5 90
22 Waduk Bendung Irigasi Batu Satu 1, Sebatik Barat 0,5 30
23 Waduk Bendung Irigasi Batu Satu 2, Sebatik Barat 0,5 30
24 Waduk Bendung Irigasi Tembaring Atas, Sebatik Barat 0,5 30
25 Waduk Bendung Irigasi Tembaring Bawah, Sebatik Barat 0,25 72
26 Embung Embung Air Baku Bilal, Nunukan 11,7 139.000
27 Embung Embung Air Baku Bolong, Nunukan 13,44 294.500
28 Embung Embung Sei Pancang - -
29 Embung Embung Air Baku Tanjung Karang, Sebatik 0,75 756
30 Embung Embung Air Baku Lapio, Sebatik Barat 2 986,53
31 Embung Embung Air Baku Sianak, Sebatik Barat 2 7.537,5
32 Embung Embung Irigasi Bebakil 1, Sebatik Barat 1 12,5
33 Embung Embung Irigasi Bebakil 2, Sebatik Barat 0,5 400
34 Embung Embung Persemaian, Tarakan 13,018 130,730
35 Embung Embung Binalatung, Tarakan ±70 666,66
36 Embung Embung Bengawan, Tarakan 16,22 174.000
Sumber: Buku Dara Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015
Keterangan : ( - ) Tidak dilakukan pengukuran
Kabupaten Malinau tidak terdapat danau/waduk/situ/embung
LP2KD Prov. Kaltara, 2016 14 2.6. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Provinsi Kaltara didominasi oleh hutan, dengan luasan mencapai 6.440.254 Ha atau sekitar 90,06% dari luasan total wilayah. Luasan pertanian tersebar sekitar 1,55% atau 110.751 Ha dari total luas wilayah. Penggunaan lahan hutan negara mendominasi di seluruh kabupaten, namun terbanyak terdapat di Kabupaten Malinau. Kondisi geografis provinsi ini yang didominasi oleh pegunungan dan perbukitan dengan kemiringan lereng yang curam, sebagian besar dimanfaatkan sebagai hutan lindung. Penggunaan lahan permukiman hanya 19.090 Ha atau 0,27% dari total luasan wilayah provinsi ini, dengan sebaran lahan permukiman paling tinggi berada di Kabupaten Nunukan.
Tabel 2.7
Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah di Provinsi Kaltara (Ha)
No. Kabupaten Jenis Penggunaan Tanah
Pemukiman Hutan Pertanian Pertambangan Lainnya
1 Bulungan 4.925 1.086.969 12.040 - 237.497 2 Malinau 2.687 3.927.395 2.301 1.550 42.808 3 Nunukan 6.609 1.167.764 87.254 - 166.952 4 Tana Tidung 1.867 250.506 3.786 1.415 77.563 5 Tarakan 3.002 7.620 5.370 5.914 47.363 Kalimantan Utara 19.090 6.440.254 110.751 8.879 572.183 Persentase (%) 0,27 90,06 1,55 0,12 8
Sumber: Kalimantan Utara Dalam AngkaTahun 2014
Sedangkan, jika dilihat dari SK Menteri Kehutanan No. 718 Tahun 2014, perbandingan luas areal penggunaan lahan dengan areal hutan dan tubuh air dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.8
Perbandingan Luas Areal Penggunaan Lahan, Areal Hutan, dan Tubuh Air di Provinsi Kaltara
Kawasan
Kabupaten
Bulungan Kota Tarakan Kabupaten Malinau Kabupaten Nunukan Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara Provinsi
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %
Areal Penggunaan Lain 412.587,27 29,2 18.147,74 72,2 320.337,60 8,08 451.545,18 32,7 161.242,51 46,4 1.363.860,30 19,1 Hutan Lindung 224.769,60 15,9 6.997,33 27,83 675.398,51 17,04 158.014,95 11,45 0 0 1.065.180,39 14,9 Hutan Produksi 259.162,53 18,33 0 0 365.157,98 9,21 275.774,53 19,98 151.120,97 43,47 1.051.216,01 14,7 Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi 0 0 0 0 30.117,50 0,76 13.513,89 0,98 9.876,67 2,84 53.508,06 0,75 Hutan Produksi Terbatas 507.803,51 35,92 0 0 1.565.329,71 39,5 190.350,83 13,79 9.084,26 2,61 2.272.568,31 31,9 Tubuh Air 0 0 0 0 997.699,21 25,17 274.380,39 19,88 0 0 1.272.079,60 17,8
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 17 2.7. Kependudukan
Jumlah penduduk Provinsi Kaltara dari tahun 2010 sampai 2015 selalu mengalami peningkatan. Jumlah penduduk terbanyak di Kota Tarakan (235.565 jiwa tahun 2015), sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Kabupaten Tana Tidung (21.891 jiwa tahun 2015).
Tabel 2.10
Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2010-2015 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Pertumbuhan (%)
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Bulungan 112.663 117.019 120.600 122.985 126.096 129.381 2,8 Malinau 59.555 62.580 66.845 71.501 74.469 77.492 5,3 Nunukan 141.927 148.822 155.680 162.711 170.042 177.607 4,5 Tana Tidung 15.202 16.356 17.079 18.985 20.400 21.891 7,3 Tarakan 194.800 202.600 210.700 218.800 227.200 235.565 3,8 Kalimantan Utara 524.147 547.377 570.904 594.982 618.207 641.936 4,1 Sumber :
1) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2013-2015 2) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011-2015 3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2013-2015 4) Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2012-2015 5) Kota Tarakan Dalam Angka 2015
6) Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara 2015 7) Hasil Analisis, 2016
Pertumbuhan penduduk Provinsi Kaltara selama tahun 2010-2015 adalah sebesar 4,1% dengan pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Kabupaten Tana Tidung yaitu sebesar 7,3%. Relatif tingginya rata-rata pertumbuhan penduduk di kabupaten ini jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya mungkin disebabkan karena kabupaten ini merupakan daerah otonom baru, yang merupakan wilayah pemekaran dari 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten Bulungan, yaitu Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir, dan Tanah Lia sejak tahun 2012, sehingga menyebabkan meningkatnya migrasi penduduk ke wilayah ini. Sedangkan pertumbuhan penduduk paling rendah adalah Kabupaten Bulungan yaitu sebesar 2,8% selama 5 (lima) tahun tersebut.
Terdapat kesenjangan persebaran penduduk di Kaltara, terutama antar kabupaten dengan kota. Kepadatan penduduk di Kota Tarakan mencapai 906 jiwa/km2 (tahun 2014), akan tetapi berbeda dengan kabupaten/kota lainnya yang memiliki kepadatan hanya 1-12 jiwa/km2. Sedangkan kabupaten yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah adalah Kabupaten Malinau, yakni 2 jiwa/km2.
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 18
Tabel 2.11
Kepadatan Penduduk Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Luas Wilayah (Km2) 2010 2011 Jumlah Penduduk 2012 2013 2014
Bulungan 13.181,92 9 9 9 12 12 Malinau 40.088,41 2 2 2 2 2 Nunukan 14.247,5 10 11 11 11 12 Tana Tidung 4.828,58 5 5 4 4 4 Tarakan 250,8 777 808 840 872 906 Kalimantan Utara 72.597,21 7 8 8 8 9 Sumber:
1) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2010-2015 2) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011-2015 3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2011, 2013-2015 4) Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2012-2013, 2015 5) Kota Tarakan Dalam Angka 2012-2015
6) Hasil Analisis, 2016
Komposisi penduduk menurut umur dapat menggambarkan distribusi penduduk sesuai kelompok umur. Penduduk dengan kelompok usia 5-9 dan 10-14 mempunyai jumlah paling tinggi, yang dapat dilihat dari piramida penduduk yang mengembang di bagian bawah, artinya penduduk usia muda cukup dominan di provinsi ini. Komposisi penduduk menurut umur ini memperlihatkan bahwa warga usia produktif harus menanggung warga yang sudah tidak/belum produktif. Semakin besar proporsi penduduk usia tidak produktif, maka semakin besar beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif.
Grafik 2.1
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2012 di Provinsi Kaltara
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 19 Rasio jenis kelamin Provinsi Kaltara selama tahun 2010-2015 relatif tetap, karena selama enam tahun terakhir memiliki jumlah rasio yang sama, yakni 113 yang mengartikan bahwa terdapat 113 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
Tabel 2.12
Rasio Jenis Kelamin Penduduk Tahun 2010-2015 di Provinsi Kaltara
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Rasio Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan 2010 278.395 245.752 113 2011 290.839 256.538 113 2012 303.278 267.626 113 2013 316.057 278.925 113 2014 328.602 289.605 113 2015 340.811 301.125 113 Sumber:
1) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2013-2015 2) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011-2015 3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2013-2015 4) Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2012-2015 5) Kota Tarakan Dalam Angka 2015
6) Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara 2015 7) Hasil Analisis, 2016
Rasio jenis kelamin paling tinggi terdapat di Kabupaten Tana Tidung, yaitu 124 artinya terdapat 124 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan. Sedangkan, Kota Tarakan memiliki rasio jenis kelamin terendah, yaitu 110 yang mengartikan bahwa terdapat 110 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
Tabel 2.13
Rasio Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/Kota Laki-laki Jumlah Penduduk (Jiwa) Perempuan Rasio Jenis Kelamin
Bulungan 69.095 60.286 115 Malinau 41.801 35.691 117 Nunukan 94.517 83.090 114 Tana Tidung 12.092 9.799 123 Tarakan 123.306 112.259 110 Kalimantan Utara 340.811 301.125 113 Sumber :
1) Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Utara 2015 2) Hasil Analisis, 2016
2.8. Komposisi Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga honorer di kantor pemerintah kabupaten/kota se-Kaltara berjumlah 17.237 orang dengan jumlah terbanyak berada di Pemerintah Kabupaten Nunukan yaitu 4.360 orang, sedangkan paling sedikit berada di Pemerintah Kabupaten Tana Tidung yaitu sebanyak 1.604 orang.
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 20
Tabel 2.14
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Honorer Daerah Tahun 2014 di Provinsi Kaltara
Pemerintah Daerah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tenaga Honorer Jumlah
Kabupaten Bulungan 3.731 - 3.731
Kabupaten Malinau 4.312 - 4.312
Kabupaten Nunukan 1.604 - 1.604
Kabupaten Tana Tidung 4.360 - 4.360
Kota Tarakan 4.025 - 4.025
Pemprov Kalimantan Utara 885 - 885
Kalimantan Utara 2014 18.917 - 18.917
Kalimantan Utara 2015 17.236 - 17.236
Sumber: Kalimantan Utara Dalam Angka 2015
Tabel 2.15
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltara Berdasarkan Eselon dan Jenis Kelamin Tahun 2014
Eselon Jenis Kelamin Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jumlah
Laki-laki Perempuan I 1 - 1 II 30 1 32 III 112 22 134 IV 172 58 230 Non Eselon 297 192 489 Kalimantan Utara 2014 612 273 885 Kalimantan Utara 2015 319 89 408
Sumber: Kalimantan Utara Dalam Angka 2015
2.9. Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk
Indikator tempat ibadah per satuan penduduk sebagaimana yang disebutkan dalam Lampiran 1 Permendagri 54/2010 didapatkan dari perbandingan jumlah tempat ibadah dengan jumlah penduduk per 1000 penduduk. Berkaitan dengan tempat ibadah, indikator rasio tempat ibadah per satuan penduduk ini akan lebih tepat apabila pembanding yang digunakan dalam penghitungan indikator tersebut menggunakan jumlah pemeluk agama. Dengan demikian, indikator ini berganti menjadi rasio tempat ibadah per satuan pemeluk agama.
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 21
Tabel 2.16
Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014 Masjid/Musholla Bulungan 143 223 233 241 253 Malinau 33 37 43 43 35 Nunukan 219 - 204 219 208 Tana Tidung 30 30 39 Tarakan 206 206 189 158 195 Kalimantan Utara 601 466 699 691 730
Gereja Katolik Bulungan 25 28 35 35
Malinau 33 30 33 33 33
Nunukan 30 - 30 30 39
Tana Tidung 15 15 15
Tarakan 12 12 6 6 6
Kalimantan Utara 75 67 112 119 128
Gereja Protestan Bulungan 88 82 116 116
Malinau 145 147 176 176 157 Nunukan 125 - 130 128 74 Tana Tidung 8 8 8 Tarakan 53 53 50 45 50 Kalimantan Utara 323 288 446 473 405 Pura Bulungan 1 1 1 1 1 Malinau 0 0 0 0 0 Nunukan 0 - 0 0 0 Tana Tidung 0 0 0 Tarakan 1 1 1 1 1 Kalimantan Utara 2 2 2 2 2 Vihara Bulungan 1 1 1 1 Malinau 1 1 1 1 1 Nunukan 0 - 1 1 - Tana Tidung 0 0 1 Tarakan 7 7 6 4 4 Kalimantan Utara 8 9 9 7 7
Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Jumlah tempat ibadah di Provinsi Kaltara secara umum memiliki kecenderungan meningkat dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014. Jumlah masjid hingga tahun 2014 tercatat sebannyak 730 unit dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,98% per tahun. Jumlah gereja Katolik juga memiliki peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 14,30% per tahun, sedangkan untuk jumlah gereja Protestan mengalami penurunan sebesar 5,82% per tahun. Jumlah pura memiliki kecenderungan tetap dari tahun 2010 hingga tahun 2014, yakni sebanyak 2 unit, sedangkan jumlah vihara memiliki kecenderungan menurun dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014.
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 22
Tabel 2.17
Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Islam Bulungan 96.528 101.752 105.342 112.924 118.325 Malinau 21.927 24.769 26.520 28.327 23.565 Nunukan 84.088 106.408 106.406 106.406 124.646 Tana Tidung *) Tarakan 154.523 157.653 157.653 157.653 172.469 Kalimantan Utara 357.066 390.582 395.921 405.310 439.005 Katolik Bulungan 8.416 8.546 8.773 9.212 9.661 Malinau 6.030 6.336 6.441 6.608 5.916 Nunukan 10.513 10.660 10.815 10.615 11.930 Tana Tidung *) Tarakan 7.606 3.751 6.458 6.458 5.727 Kalimantan Utara 32.565 29.293 32.487 32.893 33.234 Protestan Bulungan 30.151 30.698 31.251 32.613 33.706 Malinau 42.830 45.215 46.080 47.965 42.130 Nunukan 46.035 42.754 43.995 43.995 31.521 Tana Tidung *) Tarakan 25.883 12.889 19.886 19.886 27.868 Kalimantan Utara 144.899 131.556 141.212 144.459 135.225 Hindu Bulungan 95 102 88 96 96 Malinau 51 60 75 84 60 Nunukan 43 15 415 415 98 Tana Tidung *) Tarakan 359 90 1.100 1.100 103 Kalimantan Utara 548 267 1.678 1.695 357 Budha Bulungan 720 733 741 758 768 Malinau 244 274 305 293 241 Nunukan 162 146 687 687 280 Tana Tidung *) Tarakan 4.999 2.157 9.600 9.600 3.238 Kalimantan Utara 6.125 3.310 11.333 11.338 4.527
Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Jumlah pemeluk agama didominasi oleh pemeluk agama Islam, yakni sebanyak 439.005 jiwa, pemeluk agama Protestan sebanyak 135.225 jiwa, dan pemeluk agama Katolik sebanyak 33.234 jiwa. Secara umum, jumlah pemeluk agama pada masing-masing agama memiliki kecenderungan meningkat, kecuali pada pemeluk agama Protestan, Hindu, dan Budha yang memiliki kecenderungan menurun dalam kurung waktu tahun 2010 hingga tahun 2014.
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 23
Tabel 2.18
Rasio Tempat Ibadah per Satuan Pemeluk Agama Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Islam Bulungan 1,48 2,19 2,21 2,13 2,14 Malinau 1,50 1,49 1,62 1,52 1,49 Nunukan 2,60 1,92 2,06 1,67 Tana Tidung Tarakan 1,33 1,31 1,20 1,00 1,13 Kalimantan Utara 1,68 1,19 1,77 1,70 1,66 Katolik Bulungan - 2,93 3,19 3,80 3,62 Malinau 5,47 4,73 5,12 4,99 5,58 Nunukan 2,85 2,77 2,83 3,27 Tana Tidung Tarakan 1,58 3,20 0,93 0,93 1,05 Kalimantan Utara 2,30 2,29 3,45 3,62 3,85 Protestan Bulungan - 2,87 2,62 3,56 3,44 Malinau 3,39 3,25 3,82 3,67 3,73 Nunukan 2,72 2,95 2,91 2,35 Tana Tidung Tarakan 2,05 4,11 2,51 2,26 1,79 Kalimantan Utara 2,23 2,19 3,16 3,27 3,00 Hindu Bulungan 10,53 9,80 11,36 10,42 10,42 Malinau - - - - - Nunukan - - - - Tana Tidung Tarakan 2,79 11,11 0,91 0,91 9,71 Kalimantan Utara 3,65 7,49 1,19 1,18 5,60 Budha Bulungan - 1,36 1,35 1,32 1,30 Malinau 4,10 3,65 3,28 3,41 4,15 Nunukan - 1,46 1,46 Tana Tidung Tarakan 1,40 3,25 0,63 0,42 1,24 Kalimantan Utara 1,31 2,72 0,79 0,62 1,55
Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Rasio tempat ibadah per satuan pemeluk agama memiliki kecenderungan meningkat dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014, kecuali pada rasio gereja Protestan per satuan pemeluk agama Protestan yang memiliki kecenderungan menurun. Pada tahun 2011, rasio tempat ibadah per satuan pemeluk Provinsi Kaltara tidak dapat digunakan untuk melihat gambaran kondisi rasionya, hal ini dikarenakan pada tahun berkenaan (tahun 2011) tidak dapat ditemukan data tempat ibadah di Kabupaten Nunukan, sehingga apabila tetap dilakukan perhitungan maka hasilnya akan bias.
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 24 2.10. Pertumbuhan PDRB
Meski termasuk provinsi baru, perekonomian Provinsi Kaltara beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan positif yang signifikan, yang ditandai dengan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama tahun 2010-2015. Pada tahun 2010 PDRB atas harga konstan Provinsi Kaltara mencapai 34,9 triliun dan terus meningkat menjadi 40,7 triliun di tahun 2012 dan mencapai 49,2 triliun pada tahun 2015.
Sektor yang paling dominan dalam menunjang perekonomian daerah di Provinsi Kaltara adalah sektor primer yaitu sektor pertambangan dan penggalian dengn kontribusi sebesar 30,25% pada tahun 2011. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB sangat fluktuatif. Angka ini cenderung menurun hingga mencapai 30,48% pada tahun 2015. Meski demikian sektor ini tetap menjadi sektor yang berkontribusi paling besar selama lima tahun berturut-turut. Sektor primer penyumbang terbesar kedua setelah sektor pertambangan dan penggalian adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 17,43% di tahun 2015. Penyumbang ketiga setelah sektor pertanian adalah sektor sekunder yakni konstruksi mencapai 11,37% pada tahun 2015, yang kemudian diikuti oleh perkembangan sektor perdagangan 9,92% di tahun 2015 dan industri pengolahan sebesar 9,55 % pada tahun yang sama.
Meski sektor yang tersebut di atas menduduki sektor penyumbang terbesar dalam PDRB Provinsi Kaltara, sektor yang kontribusinya terus menunjukkan pertumbuhan terbesar selama tahun 2010 hingga 2015 adalah sektor jasa pendidikan dengan laju pertumbuhan sektornya mencapai 22,82% terhadap PDRB. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pendidikan telah menjadi fokus kegiatan dan perhitungan kontribusinya terhadap perekonomian daerah Provinsi Kaltara. Angka ini kemudian disusul oleh sektor Jasa Kesehatan dan Administrasi Pemerintahan. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa sektor yang berperan dalam pelayanan publik tumbuh pesat dalam kurun waktu 6 tahun terakhir.
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 25
Tabel 2.19
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015
di Provinsi Kaltara
No Sektor
Pertumbuhan
Hb Hk
% %
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 12,20 6,45
2 Pertambangan dan Penggalian 11,59 7,15
3 Industri Pengolahan 11,40 5,68
4 Pengadaan Listrik dan Gas 8,61 9,93
5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 9,64 4,37
6 Konstruksi 13,20 6,61
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 11,90 4,55
8 Transportasi dan Pergudangan 15,82 7,82
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 15,37 5,95
10 Informasi dan Komunikasi 13,40 12,15
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 13,69 6,38
12 Real Estate 11,84 7,56
13 Jasa Perusahaan 12,29 5,21
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 15,87 6,72
15 Jasa Pendidikan 22,80 14,17
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 16,12 12,08
17 Jasa Lainnya 14,85 7,92
PDRB 12,58 6,81
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 26
Tabel 2.20
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010-2015 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) di Provinsi Kaltara
Sumber: Publikasi PDRB Provinsi Kalimantan Utara 2016 dengan hasil ola
No Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk % % % % % % % % % % 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 17,86 17,86 16,72 17,65 16,52 17,49 16,34 17,00 17,10 16,81 17,61 17,43 2 Pertambangan dan Penggalian 30,33 30,33 33,92 30,25 33,25 30,50 33,84 31,76 32,14 32,29 28,05 30,48 3 Industri Pengolahan 10,23 10,23 9,8 9,95 9,42 9,73 9,28 9,58 9,41 9,32 9,73 9,55 4 Pengadaan Listrik dan Gas
0,05 0,05 0,04 0,05 0,04 0,05 0,03 0,05 0,03 0,05 0,04 0,06 5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,07 0,07 0,07 0,07 0,06 0,07 0,06 0,07 0,06 0,07 0,06 0,07 6 Konstruksi 11,68 11,68 10,77 11,45 11,66 11,43 11,44 11,25 11,62 11,40 12,02 11,37 7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 10,7 10,70 10,37 10,81 10,11 10,70 9,73 10,42 9,86 10,07 10,40 9,92 8 Transportasi dan Pergudangan 5,43 5,43 5,1 5,62 5,23 5,69 5,39 5,56 5,67 5,60 6,29 5,83 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,27 1,27 1,23 1,26 1,28 1,26 1,30 1,22 1,33 1,19 1,44 1,22 10 Informasi dan Komunikasi 2,11 2,11 1,97 2,19 1,99 2,27 2,01 2,33 2,02 2,41 2,19 2,66 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1,13 1,13 1,05 1,15 1,11 1,17 1,12 1,11 1,10 1,08 1,19 1,13 12 Real Estate 0,91 0,91 0,83 0,96 0,80 0,96 0,82 0,99 0,83 0,97 0,89 0,99 13 Jasa Perusahaan 0,29 0,29 0,29 0,31 0,29 0,31 0,28 0,30 0,29 0,30 0,29 0,29 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 5,01 5,01 4,86 5,13 5,11 5,01 5,08 4,89 5,16 4,90 5,81 5,11 15 Jasa Pendidikan 1,61 1,61 1,76 1,81 1,94 2,02 2,09 2,15 2,15 2,19 2,48 2,36 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,82 0,82 0,76 0,83 0,75 0,86 0,74 0,85 0,76 0,88 0,95 1,01 17 Jasa Lainnya 0,52 0,52 0,47 0,51 0,46 0,50 0,45 0,47 0,46 0,47 0,57 0,53 PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,00 100
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 27 2.11. Panjang Jalan Dilalui Roda 4
Indikator panjang jalan dilalui roda empat merupakan hasil perbandingan dari jumlah panjang jalan baik jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota, dan jalan desa (lokal) dengan jumlah penduduk. Indikator ini digunakan untuk menunjukkan rasio panjang jalan di suatu wilayah yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat untuk melayani per 1000 penduduk.
Tabel 2.21
Panjang Jalan Dilalui Roda 4 Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah panjang jalan 2.913,00 3.134,99 3.446,99 3.866,97 4.055,21
Jumlah penduduk 524.147 547.377 570.904 594.982 618.207
Panjang jalan dilalui roda 4 0,0056 0,0057 0,0060 0,0065 0,0066
Indikator panjang jalan dilalui roda empat di Provinsi Kaltara dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014 memiliki kecenderungan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,23% per tahun, yakni 0,0056 pada tahun 2010 meningkat menjadi 0,0066 pada tahun 2014.
Berdasarkan pedoman penentuan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang, perumahan dan permukiman dan pekerjaan umum (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), SPM panjang jalan dilalui roda 4 adalah 0,6 km per 1000 penduduk sehingga dengan melihat kondisi yang terjadi di Provinsi Kaltara masih perlu banyak pembangunan jalan khususnya yang dapat dilalui oleh kendaraan roda 4.
Tabel 2.22
Panjang Jalan Dilalui Roda 4 Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah panjang jalan (Km) Bulungan 840,52 857,21 932,80 960,47 1.003,68 Malinau 1.053,75 1.033,54 1.105,98 1.467,99 1.640,49 Nunukan 694,97 777,24 828,73 856,94 934,92 Tana Tidung 103,70 246,94 354,47 354,47 248,09 Tarakan 220,06 220,06 225,00 227,10 228,03 Kalimantan Utara 2.913,00 3.134,99 3.446,99 3.866,97 4.055,21 Jumlah penduduk Bulungan 112.663 117.019 120.600 122.985 126.096 Malinau 59.555 62.580 66.845 71.501 74.469 Nunukan 141.927 148.822 155.680 162.711 170.042 Tana Tidung 15.202 16.356 17.079 18.985 20.400 Tarakan 194.800 202.600 210.700 218.800 227.200 Kalimantan Utara 524.147 547.377 570.904 594.982 618.207 Panjang jalan
dilalui Roda 4 Bulungan Malinau 0,007 0,018 0,007 0,016 0,008 0,017 0,008 0,021 0,008 0,022
Nunukan 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005
Tana Tidung 0,007 0,015 0,021 0,019 0,012
Tarakan 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001
Kalimantan Utara 0,0056 0,0057 0,0060 0,0065 0,0066
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 28 2.12. Panjang Jalan Kabupaten (Provinsi) Dalam Kondisi Baik (>40 Km/Jam)
Berdasarkan Data Dasar Prasarana Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2015 sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Gubernur Kaltara Nomor 188.44/K.128/2015 dan Nomor 188.44/K.129/2015, terdapat 60 ruas jalan yang telah ditetapkan sebagai jalan provinsi. Keputusan Gubernur Kaltara Nomor 188.44/K.128/2015 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Provinsi Kaltara menetapkan 28 ruas jalan sebagai jalan provinsi, dan menurut Keputusan Gubernur Kaltara Nomor 188.44/K.128/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Sebagai Jalan Strategis Provinsi Kaltara menetapkan 32 ruas jalan sebagai jalan strategis provinsi.
Tabel 2.23
Kondisi Jalan per Ruas Jalan Menurut Data Dasar Prasarana Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2015 di Provinsi Kaltara
No Nama Ruas Jalan yang dilalui Kecamatan
Panjang Tiap Kondisi (%) Akses ke Jalan N/P/K
Keterangan Baik Sedang Ringan Rusak Rusak Berat
1 Sabanar Raya
Tanjung Selor
6,526 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 2 Sabanar Lama - Sabanar Baru Tanjung
Selor 0,8 3,2 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 3 Sabanar Baru - Selimau I Tanjung Selor 3,585 P Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 4 Selimau I - Selimau III Tanjung Selor 2,285 P Menunjang Daerah Potensial 5 Manunggal Tanjung Selor 2,72 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 6 Ulin Bandara Tanjung Harapan Tanjung Selor Tanjung
Selor 0,18 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi
7 Jeruk Tanjung Selor
Tanjung
Selor 1,133 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 8 Durian Tanjung Selor Tanjung Selor 1,24 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 9 Semangka Tanjung Selor Tanjung Selor 1,12 0,28 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 10 Pahlawan Tanjung Selor Tanjung Selor 0,303 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
11 Cendana Tanjung Selor
Tanjung
Selor 0,64 0,96 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 12 Padaelo
Tanjung Selor
Tanjung
Selor 0,9 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 29 No Nama Ruas Jalan yang dilalui Kecamatan
Panjang Tiap Kondisi (%) Akses ke Jalan N/P/K
Keterangan Baik Sedang Ringan Rusak Rusak Berat
13 Trans Kalimantan - Kasimuddin - Lebong Tanjung Palas 5,2 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 14 Budiman Arifin - Salimbatu Tanjung Palas 16,565 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
15 Salimbatu - Klubir (Sp III)
Tanjung
Palas Tengah 15,854 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 16 Trans Kalimantan - Klubir (Sp III) Tanjung
Palas Utara 6,5 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 17 Selimau III -
Pelabuhan Pesawan
Tanjung
Selor 3,2 P Menunjang Daerah Potensial
18 Outer Ring Road Tanjung Selor Tanjung Selor 75 N Proses perencanaan 19 Trans Kalimantan (Sp. 3 Tanah Kuning) - Tanah Kuning Tanjung Palas Timur 43,482 28,988 P Menunjang Daerah Potensial 20 Tanah Kuning - Mangkupadi Tanjung
Palas Timur 10,124 P Menunjang Daerah Potensial
21 Mangkupadi
- Pindada Tanjung Palas Timur 5,554 P Menunjang Daerah Potensial
22 Pindada - Kampung Baru
Tanjung
Palas Timur 6,2 P Menunjang Daerah Potensial
23 Kampung Baru - Karang Tigau - Batas Bulungan Berau Tanjung Palas Timur 24,9 P Menunjang Daerah Potensial 24 Trans Kalimantan - Pelabuhan Ferry Ancam Tanjung Palas Utara 4,8 N Menunjang Daerah Potensial 25 Gunung Seriang - Long Beluah Tanjung Palas Barat 49,55 P Menunjang Daerah Potensial 26 Long Beluah - Long Peso
Peso 90 P Menunjang Daerah
Potensial 27 Koridor Bulungan - Tarakan Ruas Sekatak Buji - Liagu Tanjung Palas Utara 30 N Proses perencanaan
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 30 No Nama Ruas Jalan yang dilalui Kecamatan
Panjang Tiap Kondisi (%) Akses ke Jalan N/P/K
Keterangan Baik Sedang Ringan Rusak Rusak Berat
Bulungan - Tarakan Ruas Ancam
Palas Utara 29 Jenderal
Sudirman Tarakan Barat 1,68 0,42 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 30 Gajah Mada Tarakan
Barat
0,84 0,21 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 31 Kusuma Bangsa Tarakan Barat 2,8 0,7 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 32 Sungai Sesayap Tarakan Timur 1,84 0,46 P Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
33 Sungai
Kapuas Tarakan Timur 1,08 0,27 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 34 Sungai Brantas Tarakan Timur 1,08 0,27 P Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi 35 Sungai Kayan Tarakan Timur 5 1,25 P Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
36 Amal Baru Tarakan Timur
0,6 0,15 P Menunjang Daerah
Potensial 37 Amal Lama Tarakan
Timur 2,16 0,54 P Menunjang Daerah Potensial 38 Gunung Selatan Tarakan Tengah 3,6 0,9 P Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
39 Aki Balak Tarakan Barat
5 1,25 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
40 Aji Iskandar Tarakan
Barat 5,76 1,44 P Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 41 Bhayangkara Tarakan
Barat 3,6 0,9 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi 42 Ring Road Kota Tarakan (Juata Laut - Pantai Amal) Tarakan Utara 28,6 P Menunjang Daerah Potensial 43 Aki Pingka - Suwaran - Koridor Bulungan - Tarakan Sisi Tarakan Tarakan Barat 2,8 0,7 P Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
44 Ahmad Yani KTT
Sesayap 1,75 P Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
45 Trans Kalimantan - Tideng Pale
Sesayap 7,6 1,9 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 31 No Nama Ruas Jalan yang dilalui Kecamatan
Panjang Tiap Kondisi (%) Akses ke Jalan N/P/K
Keterangan Baik Sedang Ringan Rusak Rusak Berat
Kalimantan - Pelabuhan Sesayap KTT Potensial 47 Long Bawan - Long Midang - Batas Negara
Krayan 11 P Membuka Daerah
Perbatasan dan Terisolir 48 Long Bawan - Lembudud - Ruan Bekang
Krayan 24,7 P Membuka Daerah
Perbatasan dan Terisolir 49 Lembudud - Long Layu Krayan Selatan 28,15 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir 50 Long Layu - Sumur Garam Krayan Selatan 15,3 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir 51 Long Layu -
Pa'upan Krayan Selatan 9,3 P Membuka Daerah Perbatasan dan
Terisolir 52 Pa'upan - Long Rungan Krayan Selatan 20,7 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir 53 Long Rungan - Long Padi Krayan Selatan 16 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir 54 Long Padi - Binuang Krayan Selatan 7,4 P Membuka Daerah Perbatasan dan Terisolir 55 Long Bawan - Kampung Baru - Pa'betung - Pa'pani
Krayan 37,5 P Membuka Daerah
Perbatasan dan Terisolir 56 Kampung Baru - Long Umung - Pa'raye
Krayan 16,5 P Membuka Daerah
Perbatasan dan Terisolir 57 Long Umung
- Wa'yagung Krayan 14,25 P Membuka Daerah Perbatasan dan
Terisolir 58 Lingkar
Pulau Nunukan
Nunukan 70 P Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
59 Coastal Road Nunukan
Nunukan 15 N Mendukung Jalan
Status Yang Lebih Tinggi
60 Ring Road
Malinau Malinau 20 N Mendukung Jalan Status Yang Lebih
Tinggi
TOTAL 45,176 103,197 223,262 527,854
Sumber : Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara dalam Data Dasar Prasarana Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2015
Ke-60 ruas jalan provinsi yang telah ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Kaltara tersebut, 28 ruas jalan terdapat di Kabupaten Bulungan, 1 ruas jalan di Kabupaten
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 32 Malinau, 13 ruas jalan di Kabupaten Nunukan, 3 ruas jalan di Kabupaten Tana Tidung, dan 15 ruas jalan di Kota Tarakan, dengan total panjang jalan provinsi sepanjang 899,489 km.
Tabel 2.24
Kondisi Jalan per Ruas Jalan Provinsi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 di Provinsi Kaltara
NO Kabupaten/kota Baik Sedang Kondisi Jalan (km) Rusak Ringan Rusak Berat Jalan secara keseluruhan
1 Bulungan 7,336 74,062 216,937 193,454 491,789 2 Malinau 0 0 0 20 20 3 Nunukan 0 0 0 285,8 285,8 4 Tana Tidung 0 19,675 6,325 0 26 5 Tarakan 37,840 9,460 0 28,6 75,9 Kalimantan Utara 45,176 103,197 223,262 527,854 899,489 Persentase 5,02 11,47 24,82 58,68
Sumber : Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kalimantan Utara dalam Data Dasar Prasarana Provinsi, Kabupaten/Kota Tahun 2015
Indikator panjang jalan kabupaten (provinsi) dalam kondisi baik (>40 km/jam) merupakan hasil perbandingan antara panjang jalan kabupaten (provinsi) dalam kondisi baik dengan panjang seluruh jalan kabupaten (provinsi) di daerah tersebut dikalikan dengan bilangan 100. Berdasarkan tabel kondisi jalan per ruas jalan provinsi tersebut, kondisi jalan provinsi di Provinsi Kalimantan Utara masih didominasi oleh kondisi jalan rusak, yakni sepanjang 527,854 km atau sebesar 58,68% dan kondisi jalan rusak sepanjang 223,262 km atau sebesar 24,82%. Selanjutnya 103,197 km atau 11,47% kondisi ruas jalan provinsi memiliki kondisi jalan sedang dan hanya 45,176 km atau sebesar 5,02% saja jalan provinsi yang memiliki kondisi baik. Hal tersebut membutuhkan perhatian besar dari Pemerintah Provinsi Kaltara untuk terus berupaya memperbaiki kondisi jalan khususnya untuk ruas jalan provinsi guna menunjang berbagai kegiatan, khususnya untuk kegiatan perekonomian, juga untuk meningkatkan interkonektivitas antar wilayah.
Tabel 2.25
Persentase Panjang Jaringan Jalan Provinsi Kondisi Baik dan Sedang Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 di Provinsi Kaltara
Kabupaten/kota Jalan Kondisi Baik dan Sedang (km) Total Panjang Jaringan Jalan Provinsi (km) Persentase Panjang Jalan Provinsi Kondisi Baik dan Sedang (%)
Bulungan 81,398 491,789 9,05 Malinau 47,3 75,9 5,26 Nunukan 19,675 26 2,19 Tana Tidung 0 285,8 0,00 Tarakan 0 20 0,00 Jumlah 148,373 899,489 16,50
Hingga tahun 2015, panjang jalan provinsi yang memiliki kondisi baik dan sedang di Provinsi Kaltara sepanjang 148,373 km atau sebesar 16,50%. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014, tingkat kondisi jalan baik dan sedang di Provinsi Kaltara belum mencapai target yang ditetapkan (60%).
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 33 2.13. Sempadan Sungai yang Dipakai Bangunan Liar
Indikator persentase sempadan sungai yang bangunan liar didapatkan dari perbandingan antara panjang sempa dan sungai yang dipakai bangunan liar dengan panjang seluruh jalan sempadan sungai. Data yang didapatkan untuk indikator ini adalah data panjang sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di Kabupaten Tana Tidung tahun 2015, yakni sepanjang 5 km.
2.14. Drainase Dalam Kondisi Baik/Pembuangan Air Tidak Tersumbat
Indikator drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat merupakan hasi dari perbandingan antara panjang drainase tidak tersumbat pembuangan aliran air dengan panjang seluruh drainase. Data panjang drainase yang tersedia hanya Kabupaten Tana Tidung, yakni sepanjang 5,315 km pada tahun 2014.
2.15. Pembangunan Turap di Wilayah Jalan Penghubung dan Aliran Sungai Rawan Longsor
Indikator persentase pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor didapatkan dari hasil perbandingan jumlah lokasi pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor dengan jumlah seluruh wilayah longsor. Jumlah lokasi pembangunan turap yang tersedia datanya hanya di Kabupaten Tana Tidung, yakni sebanyak tiga kecamatan.
2.16. Aksesibilitas
Indikator aspek aksesbilitas merupakan indikator di luar Lampiran 1 Permendagri 54/2010. Indikator aksesibilitas didapatkan dari hasil perbandingan antara panjang jalan seluruhnya dengan luas wilayah. Dikutip dari Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menargetkan untuk indikator aksesibilitas adalah sebesar 100% pada tahun 2014.
Tabel 2.26
Aksesibilitas Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah panjang jalan (km) 2.913,00 3.134,99 3.446,99 3.866,97 4.055,21
Luas wilayah (km2) 72.324,88 72.324,88 72.275,12 72.275,12 72.597,21
Aksesibilitas 0,040 0,043 0,048 0,054 0,056
Persentase 4,03 4,33 4,77 5,35 5,59
LP2KD Prov. Kaltara, 2015-2016 34 Persentase aksesibilitas di Provinsi Kaltara masih berada jauh di bawah target yang ditetapkan oleh SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Hingga taun 2014, persentase aksesibilitas masih sebesar 5,59%, meskipun demikian persentase tersebut selalu mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,52% per tahun.
Apabila dilihat dari aksesibilitas masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Kaltara, persentase aksesbilitas yang sudah mencapai bahkan melampaui target SPM terdapat di Kota Tarakan yakni sebesar 90,92%, sedangkan empat kabupaten lainnya masih berada jauh dibawah target SPM.
Tabel 2.27
Aksesibilitas Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010-2014 di Provinsi Kaltara
Uraian Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014
Panjang jalan seluruhnya (km) Bulungan 840,52 857,21 932,80 960,467 1.003,683 Malinau 1.053,75 1.033,54 1.105,98 1467,99 1.640,49 Nunukan 694,97 777,24 828,73 856,94 934,92 Tana Tidung 103,70 246,94 354,47 354,47 248,09 Tarakan 220,06 220,06 225,00 227,101 228,031 Kalimantan Utara 2.913,00 3.134,99 3.446,99 3866,968 4055,214
Luas wilayah Bulungan 13.181,92 13.181,92 13.181,92 13.181,92 13.181,92
Malinau 39.799,90 39.799,90 39.766,32 39.766,32 40.088,41 Nunukan 14.263,68 14.263,68 14.247,50 14.247,50 14.247,50 Tana Tidung 4.828,58 4.828,58 4.828,58 4.828,58 4.828,58 Tarakan 250,80 250,80 250,80 250,80 250,80 Kalimantan Utara 72.324,88 72.324,88 72.275,12 72.275,12 72.597,21 Aksesibilitas Bulungan 0,064 0,065 0,071 0,073 0,076 Malinau 0,026 0,026 0,028 0,037 0,041 Nunukan 0,049 0,054 0,058 0,060 0,066 Tana Tidung 0,021 0,051 0,073 0,073 0,051 Tarakan 0,877 0,877 0,897 0,906 0,909 Kalimantan Utara 0,040 0,043 0,048 0,054 0,056
Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka Tahun 2008-2015 dengan Hasil Olahan
Kabupaten Bulungan memiliki persentase aksesibilitas sebesar 7,61%, Kabupaten Malinau sebesar 4,09%, Kabupaten Nunukan sebesar 6,56%, dan Kabupaten Tana Tidung sebesar 5,14%. Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk dapat meningkatkan kondisi jalan di lingkup Provinsi Kaltara dalam kaitannya untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah.
2.17. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan perlindungan, yang ditetapkan dengan kriteria:
a. Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi,
b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur, dan