• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

LAPORAN

KINERJA

2016

(2)

LAPORAN KINERJA 2016

Nomor

: LKIN-09/PW27/6/2017

(3)
(4)

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 ii

Kata Pengantar……….. i

Daftar Isi………..…….. ii

Daftar Tabel………. iii

Daftar Ga bar……….. iv

Daftar La pira ……… v

Ringkasan Eksekutif……….. vi

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi..……….. B. Aspek Strategis Orga isasi………..………….. 5

C. Kegiatan dan Produk Orga isasi………. D. Struktur Orga isasi………. E. Sistematika Penyajian……….. A. Rencana Strategis 2015-2019………. 1. Pernyataan Visi………. 2. Pernyataan Misi……… 3. Tujuan………. 4. Indikator Ki erja Uta a IKU …… 5. Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan……… B. Perjanjian Kinerja Tahun ………..………. A. Kera gka Pe gukura Ki erja………… B. Capaian Kinerja Orga isasi………. 27

C. Realisasi Keuangan Tahun 2016……….. D. Hasil Penilaian Mandiri Sistem AKIP Tahu ……….

Daftar Isi

I. Pendahuluan II. Perencanaan Kinerja III. Akuntabilitas Kinerja Lampiran IV. Penutup 60

(5)

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 iii

BAB III

BAB II

BAB IV

2.1 Program, Sasaran Program/Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Utama 2.2 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016

3.1 Capaian sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 3.2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 1

3.3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 2 3.4 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 3 3.5 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 4 3.6 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 5 3.7 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 6 3.8 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 7 3.9 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 8 3.10 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 9 3.11 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 10 3.12 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 11 3.13 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 12

3.14 Realisasi penyerapan anggaran per 31 Desember 2016

3.15 Komponen Penilaian Mandiri Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

4.1 Capaian Sasaran Program

(6)

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 iv

BAB I

BAB III

1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2016 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2016

1.3 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016

3.1 Perbandingan Realisasi IKU 1 dengan Target Tahun 2019 3.2 Perbandingan Realisasi IKU 2 dengan Target Tahun 2019 3.3 Perbandingan Realisasi IKU 3 dengan Target Tahun 2019 3.4 Perbandingan Realisasi IKU 4 dengan Target Tahun 2019 3.5 Perbandingan Realisasi IKU 5 dengan Target Tahun 2019 3.6 Perbandingan Realisasi IKU 6 dengan Target Tahun 2019 3.7 Perbandingan Realisasi IKU 7 dengan Target Tahun 2019 3.8 Perbandingan Realisasi IKU 8 dengan Target Tahun 2019 3.9 Perbandingan Realisasi IKU 9 dengan Target Tahun 2019 3.10 Perbandingan Realisasi IKU 10 dengan Target Tahun 2019 3.11 Perbandingan Realisasi IKU 11 dengan Target Tahun 2019

(7)

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 v Lampiran 1 Capaian Kinerja Outcome Tahun 2016 Pewakilan BKPK Provinsi Papua Barat Lampiran 2 Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 2016 dengan Tahun 2015

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

Lampiran 3 Capaian Kinerja Output Tahun 2016 Pewakilan BKPK Provinsi Papua Barat Lampiran 4 Perbandingan Realisasi dan Capaian Output Tahun 2016 dengan Tahun 2015

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

Lampiran 5 Anggaran dan Realisasi Program Kegiatan Tahun 2016

Lampiran 6.1 Lembar Kriteria Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

Lampiran 6.2 Komponen Penilaian Mandiri LKj Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Lampiran 6.3 Pengkategorian Nilai Hasil Evaluasi

Lampiran 7 Hasil Survey Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2016

Lampiran 8 Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah se-Provinsi Papua Barat Tahun 2016 Lampiran 9 Kapabilitas APIP di Provinsi Papua Barat Tahun 2016

Lampiran 10 Daftar Judul Berita yang Dimuat di Halaman Utama Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016

(8)

vi LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016

Ringkasan Eksekutif

erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang tertuang dalam Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Nomor LSTRA 65.1/PW27/6/2015 tanggal 8 Mei 2015 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran program dan kegiatan. Dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana pendanaan dalam tahun 2015-2016 yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Perjanjian Kinerja (Perkin) dan Rencana Kinerja di tahun 2016.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat adalah “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua Barat”. Sebagai Auditor berkelas dunia, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat berperan membantu Pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara/daerah, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019.

Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki tiga misi, yaitu (1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat. (2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat dan (3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan 3 (tiga) tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2015-2019, yaitu (1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat (2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi

(9)

vii LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016

Papua Barat dan (3) Mendorong Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat. Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah merumuskan empat sasaran program. Perumusan sasaran program diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) berupa outcome dan output serta penetapan IKU sebagai dasar pengukuran capaian sasaran program.

Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2016. LKj ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kualitatif dan kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Tahun 2016 adalah tahun kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2019. Untuk itu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, dilakukan pengukuran pencapaian sasaran program. Pengukuran sasaran program didasarkan capaian indikator kinerja utama.

Hasil penilaian atas Pelaksanaan Kinerja Tahun 2016 bahwa dari dua belas IKU sasaran program, sebanyak 11 IKU mencapai target dan 1 IKU belum tercapai dengan ringkasan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel RE.1.

Tabel RE.1.

Capaian Sasaran Program dan Indikator Kinerja Utama

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Capaian Sasaran Program 1. Perbaikan pengelolaan

program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi

1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan program nasional.

% 45,00 60,79 135,09

2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata

kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 45,00 45,45 101,00

3 Penyerahan hasil pengawasan

keinvestigasian kepada aparat penegak hukum.

(10)

viii LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016

Sasaran Program 2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

4 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2). % 100,00 100,00 100,00

5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 3).

% 10,00 23,08 200,00

6 Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina.

% 33,33 0,00 -

7 Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal

baik dari BLUD yang dibina.

% 33,33 33,33 100,00

Sasaran Program 3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

8 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 3).

% 7,69 7,69 100,00

9 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level

2).

% 100,00 100,00 100,00

10 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2).

% 30,77 61,54 100,00

11 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1).

% 61,54 30,77 150,00

Sasaran Program 4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

12 Persepsi kepuasan layanan Kesestmaan (skala Likert 1-10).

Skala Likert

1-10

7,00 7,61 108,71

Keberhasilan capaian sasaran program diukur dengan IKU yang menggambarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja 4 (empat) Sasaran Program dan 12 (dua belas) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang paling mempengaruhi capaian Sasaran Program. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang dari targetnya. Capaian Sasaran Program dan IKU tersebut di atas, sebagai berikut:

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan Negara

Capaian sasaran program 1 ditunjukkan oleh tiga IKU dengan ringkasan sebagai berikut:

a. Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional, tercapai 135,09% yaitu dari target 45% terealisasi 60,79%;

(11)

ix LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016

b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi, tercapai 101% yaitu dari target 45% terealisasi 45,45%;

c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum, tercapai 140% yaitu dari target 60% terealisasi 84%.

2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Capaian sasaran program 2 ditunjukkan oleh empat IKU dengan ringkasan sebagai berikut:

a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 100% yaitu dari target 100% terealisasi 100%;

b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 200% yaitu dari target 10% terealisasi 23,08%;

c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina, belum tercapai disebabkan BUMD tersebut mengalami kerugian;

d. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina, tercapai 100% yaitu dari target 33,33% terealisasi 33,33%.

3. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Capaian sasaran program 3 ditunjukkan oleh empat IKU dengan ringkasan sebagai berikut:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), tercapai 100% yaitu dari target 7,69% terealisasi 7,69%;

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2), tercapai 100% yaitu dari target 100% terealisasi 100%;

c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), tercapai 100% dari target 30,77% terealisasi 61,54%;

d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1), tercapai 150% dari target 61,54% terealisasi 30,77%.

4. Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

Capaian sasaran program 4 ditunjukkan oleh satu IKU dengan ringkasan sebagai berikut:

(12)

x LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016

a. Persepsi kepuasan layanan Kesesmaan (skala Likert 1-10), tercapai 108,71% dari target 7 terealisasi 7,61.

Hasil Penilaian Sistem AKIP yang dilakukan secara mandiri pada akhir Desember 2016 menunjukkan skor/nilai 98,03 yang masuk pada kategori “AA / Sangat

Memuaskan”. Rincian Lembar Kriteria Evaluasi AKIP Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat berdasarkan komponen/sub komponen lihat lampiran 6.

Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat pada Tahun 2016 menggunakan dana DIPA sebesar Rp16.795.267.146,00 atau 99,23% dari anggaran sebesar Rp16.925.166.00,00 dan Dana Mitra Kerja sebesar Rp3.746.436.730,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 17.301 OH/HP atau 100% dari rencana sebanyak 17.301 OH/HP.

Rencana aksi yang akan dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam upaya memperbaiki kinerja sebagai berikut:

1. Melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh Pemda di Provinsi Papua Barat (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 2017), Simda Desa (Siskeudes) dan laporan keuangan berbasis akrual;

2. Dalam rangka pencapaian maturitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada seluruh Pemda se-Provinsi Papua Barat akan dilakukan:

a) Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan serta workshop penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintah Daerah di Provinsi Papua Barat; b) Meningkatkan intensitas Bimbingan Teknis penyelenggaraan SPIP dan

mendorong penyelenggaraan SPIP secara integral mulai dari perencanaan, pelaksanaan (penilaian risiko, pembangunan infrastruktur dan internalisasi) dan pengembangan berkelanjutan;

c) Melakukan pemantauan (monitoring) perkembangan peningkatan Maturitas SPIP Pemerintah Daerah.

3. Lebih berperan dalam mendorong Direksi BUMD untuk memperbaiki kinerja BUMD tersebut yang belum sehat pada tahun 2016 sebagai berikut:

(13)
(14)
(15)

BAB I

(16)

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

1

PENDAHULUAN

aporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di bidang pengawasan yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efektif serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis.

Komitmen menyelenggarakan akuntabilitas kinerja yang baik diawali dengan tersedianya perencanaan kinerja sebagai tahapan penting dalam melaksanakan rencana strategis, yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Perencanaan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 disusun dengan memperhatikan penugasan dari BPKP Pusat (KF1) dan perencanaan penugasan usulan perwakilan berdasarkan kondisi lingkungan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat (KF3) yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja.

A. TUGAS, FUNGSI, DAN WEWENANG ORGANISASI

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Selain itu, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat mengamanahkan BPKP untuk melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara, dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

(17)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

2

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan unit kerja dari BPKP, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 103 tahun 2001 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dan berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan unsur pelaksana BPKP Pusat di daerah yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP.

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibentuk berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1832/M.PAN-RB/8/2011 tanggal 5 Agustus 2011 tentang Pembentukan 8 (delapan) Perwakilan BPKP Baru dan Perka BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 tanggal 15 Agustus 2011 Perubahan Ke-empat atas Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP.

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan Perwakilan Tipe B, yang sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2014 tanggal 23 September 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo, Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat, mempunyai tugas dan fungsi:

1. Tugas Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat:

1) Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2) Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

3) Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas Permintaan Kepala Daerah;

(18)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

3

4) Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya;

5) Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menyelenggarakan; 1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;

2) Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;

3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan daerah atas permintaan pemerintah daerah;

4) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara atas permintaan pemerintah pusat;

5) Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;

6) Pengawasan terhadap kegiatan Kebendaharaan Umum Negara di wilayah kerjanya;

7) Pemberian asistensi penyusunan RAPBD, Laporan Keuangan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah;

8) Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan Negara/daerah, BUMN/BUMD dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/ BUMN/BUMD;

9) Pengawasan terhadap BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

10) Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah dan BUMD atas permintaan pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

(19)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

4

11) Audit investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan Keuangan Negara, BUMN, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian Keuangan Negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik;

12) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan;

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dijabat oleh Adi Gemawan / NIP 196508271986031001 dan sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah menjadi Perwakilan Mandiri Tipe B dengan wilayah kerja meliputi sebagai berikut:

1. Provinsi Papua Barat 2. Kota Sorong

3. Kabupaten Manokwari 4. Kabupaten Sorong

5. Kabupaten Sorong Selatan 6. Kabupaten Raja Ampat 7. Kabupaten Maybrat

8. Kabupaten Teluk Wondama 9. Kabupaten Teluk Bintuni 10. Kabupaten Kaimana 11. Kabupaten Fakfak 12. Kabupaten Tambrauw

13. Kabupaten Manokwari Selatan 14. Kabupaten Pegunungan Arfak

(20)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

5

B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Sebagai Instansi Pengawasan Intern Pemerintah Pusat di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan manajemen pemerintahan dan pengelolaan keuangan di daerah, khususnya dalam mengawal pemerintah daerah menuju sistem otonomi daerah yang transparan, bertanggung jawab dan akuntabel.

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi terciptanya kebijakan pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak melalui evaluasi keberhasilan program-program yang ada di daerah. Untuk memenuhi harapan tersebut di atas, diperlukan pengembangan organisasi yang mengarah kepada profesionalisme.

Untuk itu, Perwakilan BPKP telah mempertimbangkan sebagai faktor strategi dalam pengembangan organisasi yang profesional dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

 Menyusun Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun 2015 - 2019 dalam mengarahkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki secara terarah;

 Menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Daerah;

 Menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kepolisian Daerah Papua Barat dan Kejaksaan Tinggi Papua;

 Membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mendukung produk layanan yang akan diberikan oleh Perwakilan BPKP kepada seluruh User atau Penerima Layanan BPKP (Pemda dan Instansi Vertikal di daerah).

(21)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

6

C. KEGIATAN DAN PRODUK ORGANISASI

Kegiatan utama yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibagi dalam 3 kegiatan yaitu Preventif, Edukatif dan Represif dengan rincian, sebagai berikut:

1. Preventif, meliputi:

1) Evaluasi Sistem Pengendalian Intern; 2) Reviu Proses Pengadaan Barang dan Jasa; 3) Sistem Informasi Manajemen Daerah;

4) Reviu Laporan Keuangan melalui Bimbingan Teknis;

5) Asistensi Good Governance pada Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal; 6) Asistensi Sistem Informasi Akuntansi Sektor BUMN/D;

7) Pengembangan Manajemen Risiko; 8) Pengembangan Fraud Control Plan; 9) Clearing House.

2. Edukatif, meliputi:

1) Jasa Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor; 2) Program Anti Korupsi;

3) Jasa Kediklatan Teknis Subtansi bagi Auditor; 4) Transfer Knowledge melalui Sinergi Pengawasan. 3. Represif, meliputi:

1) Audit Investigatif;

2) Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara/Daerah; 3) Bantuan Keterangan Ahli.

Berdasarkan Peraturan Presiden 192 Tahun 2014 tentang BPKP dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diarahkan untuk mengawasi akuntabilitas program strategis pemerintah yang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) fokus pengawasan, sebagai berikut:

(22)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

7

1) Pengawasan Akuntabilitas Pembangunan Nasional. 2) Pengawasan Ruang Fiskal.

3) Pengamanan Aset Negara/Daerah. 4) Pengawasan Governance System.

Sedangkan Layanan Produk yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, yaitu:

1. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) meliputi:

1) Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Pemerintah Daerah antara lain Sosialisasi, Bimtek Penyusunan Perkada Penyelenggaraan SPIP serta

Diagnostic Assessment, Monitoring Perbaikan dan Penyusunan RTP;

2) Pendampingan dan Asistensi SIMDA Keuangan, Barang Milik Daerah, SIMDA Gaji, dan penyusunan LKPD;

3) Asistensi Evaluasi SAKIP;

4) Analisis dan Evaluasi Keselarasan Prioritas Pembangunan; 5) Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD;

6) Evaluasi Internal Control COSO;

7) Pendampingan/reviu pelaksanaan PBJ; 8) Pendampingan Inventarisasi BMD; 9) Pendampingan Reviu LKPD; 10) Evaluasi LPPD;

11) Bimtek Penyusunan PPJB BLUD;

12) Evaluasi Ketahanan Pangan pada BUMN. 2. Bidang Akuntan Negara, meliputi:

1) Audit Kinerja PDAM; 2) Penilaian Resiko dan RTP;

3) Asistensi Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi PDAM; 4) Asistensi Manajemen Aset;

5) Asistensi Penyusunan KPI;

6) Asistensi Penyusunan Persyaratan Administrasi BLUD; 7) Asistensi Penyusunan LK BLUD/BUMD;

(23)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

8

9) Sosialisasi dan Asistensi Manajemen Risiko; 10) Audit dengan Tujuan Tertentu.

3. Bidang Instansi Pemerintah Pusat (IPP), meliputi:

1) Audit Keuangan, Audit Kinerja, Audit Operasional, dan Audit Tujuan Tertentu;

2) Evaluasi Kebijakan dan Program; 3) Sosialisasi SPIP;

4) Inventarisasi BMN;

5) Pendampingan Penyusunan/Reviu LK/K/L;

6) Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L antara lain Sosialisasi, Diagnostic

Assessment, Reviu SOP, Monitoring Perbaikan dan Penyusunan RTP K/L;

7) Bimtek dan Asistensi Manajemen Aset K/L;

8) Bimtek dan Asistensi Pengelolaan Keuangan K/L. 4. Bidang Investigasi, meliputi:

1) Audit Investigatif;

2) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara; 3) Pemberian Keterangan Ahli;

4) Audit / Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan; 5) Audit Eskalasi Harga;

6) Fraud Control Plan (FCP);

7) Kajian atas Hasil Program Keinvestigasian yang terkait dugaan TPK dan PBJ;

8) Sosialisasi Program Anti Korupsi 5. Bidang P3A, antara lain meliputi:

1) Penyusunan Renstra, Renja, RKT dan PKP2T;

2) Penyusunan Laporan Bulanan Laporan Kinerja dan SIMHP;

3) Penyusunan Laporan atas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara; 4) Pembinaan APIP Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dan APIP Daerah; 5) Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor.

6. Bagian Tata Usaha yang terdiri dari 2 (dua) Sub Bagian, yaitu: 1) Sub Bagian Keuangan;

(24)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

9

2) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi yang telah diamanatkan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dipimpin oleh Kepala Perwakilan yang membawahi Bagian, Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan rincian, sebagai berikut:

1. Bagian Tata Usaha dengan 2 Sub Bagian, yaitu: 1) Subbagian Keuangan;

2) Subbagian Kepegawaian dan Umum.

2. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor, meliputi:

1) Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Pengawasan Instansi Pengawasan Pemerintah Pusat;

2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Keuangan Daerah;

3) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Akuntan Negara; 4) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Investigasi;

5) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Perencanaan, Pelaporan dan Pembinaan APIP.

(25)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

10

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2015 (TIPE B)

Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat memiliki Sumber Daya Manusia sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) orang Pegawai per 31 Desember 2016 dan 75 (tujuh puluh lima) orang Pegawai per 31 Desember 2015.

Disamping itu, untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas, telah dipekerjakan Tenaga Harian Lepas sebanyak 10 (sepuluh) orang yang menempati Sub Bagian Kepegawaian dan Umum pada Bagian Tata Usaha.

Keseluruhan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan dan golongan kepangkatan, sebagai berikut:

1. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2015 dan 2016

No. Jenjang Jabatan

Posisi per

Mutasi 2016 Posisi per 31/12/2015 31/12/2016

(Orang) Tambah Kurang (Orang)

I. Struktural 4 - - 4 1. Eselon II 1 - - 1 2. Eselon III 1 - - 1 3. Eselon IV 2 1 1 2 Perwakilan BPKP Kelompok Jabatan Fungsional Subbagian Keuangan Subbagian Kepegawaian dan Umum Bagian Tata Usaha

(26)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

11

II. Fungsional 71 25 27 69 A. Fungsional Auditor 62 25 26 61 1. Korwas 5 3 3 5 2. Auditor Madya 9 - 1 8 3. Auditor Muda 7 - 2 5 4. Auditor Pertama 16 20 - 36 5. Auditor Penyelia 2 - - 2 6. Auditor Pelaksana 3 1 1 3

7. Auditor Pelak. Lanjutan 1 1 - 2

8.Calon Auditor Pratama 19 - 19 -

9.Calon Auditor Pelaksana - - - -

B. Fungsional Tertentu Lainnya 4 - 1 3

1. Analis Kepegawaian Terampil - - - -

2. Arsiparis Penyelia 1 - - 1

3. Pranata Komputer Terampil - - - -

a. Pengelola BMN dan BP 1 - 1 -

b. Bendahara Pengeluaran 1 - - 1

c. Verifikator Keuangan 1 - - 1

III. Fungsional Umum 5 - - 5

1. Fungsional Umum 5 - - 5

Jumlah 75 25 27 73

Gambaran komposisi pegawai berdasarkan jabatan secara grafis dapat dilihat pada Gambar 1.1, berikut ini:

Gambar 1.1

Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2016

4 61 3 5 0 10 20 30 40 50 60 70

Struktural PFA Fungsional Tertentu Lainnnya

PFU

(27)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

12

2. Komposisi Pegawai Menurut Golongan Posisi Per 31 Desember 2015 dan 2016

No. Uraian

Posisi per

Mutasi selama 2016 Posisi per

31/12/2015 31/12/2016

(Orang) Tambah Kurang (Orang)

1. Golongan IV 16 - - 16

2. Golongan III 55 - 5 50

3. Golongan II 4 3 - 7

4. Golongan I - - - -

Jumlah 75 3 5 73

Secara grafis, golongan pegawai per 31 Desember 2016 nampak seperti Gambar 1.2 berikut:

Gambar 1.2

Komposisi Pegawai Menurut Golongan Per 31 Desember 2016

7

16

50

Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 melaporkan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat selama tahun 2016. Capaian kinerja 2016 diukur dan dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2019.

(28)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

13

PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2016 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian Laporan Kinerja BPKP Tahun 2016 dapat diilustrasikan dalam Gambar 1.3.

Gambar 1.3.

Sistematika Penyajian Laporan Kinerja BPKP Tahun 2016

Referensi Bab

PENDAHULUAN

PENUTUP

Sedangkan penyajian Bab per Bab Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat tahun 2016, sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas mengenai Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat.

Rencana Strategis 2015 - 2019 Perjanjian Kinerja 2016 AKUNTABILITAS KINERJA BAB I BAB IV BAB III BAB II

(29)

PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

14

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Menjelaskan Muatan Perencanaan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 dari sudut akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan.

Bab IV Penutup Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 dan strategi peningkatan kinerja di masa datang.

(30)
(31)

BAB II

PERENCANAAN

(32)

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

15

PEREN

CANAAN KINERJA

ugas dan fungsi Perwakilan BPKP sebagaimana yang tertuang di dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014 menuntut Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menjadi suatu institusi yang proaktif dan terpercaya dalam membangun good governance, yaitu suatu institusi yang mendorong pembaruan bagi perbaikan manajemen pemerintah mengingat pada masa kini tuntutan yang timbul dari masyarakat untuk memberdayakan pengawasan sedemikian besar. Dengan demikian, diharapkan dapat dikembangkan pengawasan yang lebih berorientasi pada kebutuhan/tuntutan masyarakat serta memberikan saran dan asistensi bagi perbaikan manajemen supaya dapat beroperasi secara lebih efisien, efektif, ekonomis dan memiliki daya akuntabilitas. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi Perwakilan yang efisien dan efektif serta sesuai kebijakan yang telah ditetapkan BPKP Pusat maka Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menyusun Perencanaan Strategis 2015-2019.

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Berdasarkan Rencana Strategis BPKP Tahun 2015-2019 Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat telah menyusun Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2019 sesuai Nomor LSTRA- 65-1/PW 27/6/2015 tanggal 8 Mei 2015. Lebih lanjut Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat diuraikan, sebagai berikut:

(33)

PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

16

1. Pernyataan Visi

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP dan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP menandakan bahwa BPKP memiliki mandat untuk melakukan lingkup penugasan yang bersifat makro dan strategis, pembinaan penyelenggaraan SPIP, penyedia laporan pengawasan yang berskala nasional ke Presiden, dan pembinaan penyelenggaraan JFA. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang memadai dan bernilai strategis bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintahan. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada Stakeholdernya. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan Visi BPKP sebagai berikut:

2. Pernyataan Misi

Misi merupakan penjabarkan lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang- undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.

VISI

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di

Wilayah Provinsi Papua

Barat”

(34)

PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

17

Terwujudnya visi yang dikemukakan merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap SDM BPKP baik di tingkat pusat maupun di tingkat perwakilan. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, telah ditetapkan 3 (tiga) misi BPKP yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana sehingga hal-hal yang masih terlihat abstrak pada visi akan lebih nyata terlihat, sebagai berikut:

3. Tujuan

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, BPKP mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor privat/bisnis yang berorientasi profit, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat bagi Auditan/Pengguna Jasa.

Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (Balanced Scorecard) tersebut maka tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak

MISI

1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat;

2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat; dan

3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat.

(35)

PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

18

Stakeholder utama dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan

dengan tujuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam. Tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat tercermin sebagai berikut:

4. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi Stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP.

Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor S-586/SU01/2/2016 tanggal 13 Desember 2016 tentang Petunjuk Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 dinyatakan untuk pengukuran Akuntabilitas Kinerja, bagi Eselon II dilakukan pengukuran capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merumuskan 4 sasaran program dan 2 sasaran kegiatan dengan 12 Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tahun 2016. IKU tersebut dinilai signifikan (dominan) bagi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. IKU merupakan indikator kerja yang berstrata

Outcome. IKU ini didukung oleh satu atau beberapa indikator kinerja Output atau

kegiatan yang merupakan alat ukur kegiatan yang ditujukan untuk mencapai

TUJUAN

1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat;

2. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Papua Barat; dan

3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat.

(36)

PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

19

Outcome tersebut. Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2.1 Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Sasaran Program

1 Perbaikan Pengelolaan

Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

1 Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen

Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional

2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata

Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi

3 Persentase Penyerahan Hasil Pengawasan

Keinvestigasian Kepada Aparat Penegak Hukum

2 Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP Pemda atau Korporasi

4 Persentase Maturitas SPIP Pemerintah

Provinsi (Level 2)

5 Persentase Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3)

6 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina

7 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik

dari BLUD yang dibina

3 Meningkatnya Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

8 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3)

9 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah

Provinsi (Level 2)

10 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 2)

11 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 1)

Sasaran Kegiatan

1 Tersedianya Informasi Hasil

Pengawasan pada Perwakilan BPKP

1.1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

1.2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

Nawacita

1.3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang

Otonomi Daerah Nawacita

1.4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan

SPIP

1.5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemda

Sasaran Program

1 Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP

1 Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan

(37)

PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

20

SASARAN PROGRAM

1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara;

2. Meningkatnya

Kualitas

Penerapan

SPIP

Pemda/Korporasi di Wilayah Provinsi Papua Barat;

3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda di

Wilayah Provinsi Papua Barat;

4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis

dalam Pengawasan BPKP.

SASARAN KEGIATAN

1. Tersedianya

Informasi

Hasil

Pengawasan

pada

Perwakilan BPKP;

2.

Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan

Sasaran Kegiatan

1 Tersedianya Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam Mencapai Kepuasan Layanan

1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP

5. Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan

Untuk pencapaian tujuan tersebut telah ditetapkan 4 (empat) sasaran program dan 2 (dua) sasaran kegiatan pada tahun 2016, yaitu:

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebagai organisasi pendukung BPKP di daerah melaksanakan sasaran program tersebut di tingkat kegiatan (activities) dan penugasan (task). Kegiatan dan penugasan tersebut kemudian dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Nomor S-186/PW27/6/2016 tanggal 22 Januari 2016 dan Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Nomor

(38)

S-PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

21

2795/PW27/6/2016 tanggal 21 November 2016 serta Rencana Kinerja Tahun 2016 Nomor 114/PW27/6/2016 tanggal 14 April 2016.

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Untuk pencapaian sasaran program dan sasaran kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan pengukuran Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja

Kegiatan. Untuk pengukuran pencapaian sasaran program tersebut disusun Perjanjian Kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala BPKP dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan sasaran kegiatan dan indikator kinerja beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja tersebut menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai Indikator Kinerja Utama/Indikator Kinerja yang bersifat Outcome dan

Output/Rekomendasi.

Pada Tahun 2016, Perjanjian Kinerja dan Renja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat disesuaikan dengan Renstra 2015-2019, tiap Sasaran Program memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk indikator Outcome dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) untuk indikator Output/Rekomendasi. Penyajian perjanjian kinerja dengan pendekatan sasaran program disertai IKU dan targetnya sebagaimana diatur dalam Permenpan dan RB Nomor 29 Tahun 2010. Perjanjian Kinerja dan Perencanaan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 memuat 4 Sasaran Program, 2 Sasaran Kegiatan yang digunakan untuk mengukur tercapainya Tujuan Organisasi, lihat pada Tabel 2.2.

(39)

PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

22

Tabel 2.2

Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016

No Sasaran Program/ IKU/ IKK Satuan Target

1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

Outcome:

1.1. Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen

Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan

% 45

1.2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Tata Kelola Manajemen Risiko dan pengendalian Intern Pengelola Korporasi

% 45

1.3. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum

% 60

Output

1.1.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 23 1.1.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

Nawacita

Rekomendasi 19

1.1.3. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 1 1.2.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 3 1.2.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

Nawacita

Rekomendasi 2

1.2.3. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 10 1.3.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 21 1.3.2. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

Nawacita

Rekomendasi 1

2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Outcome:

2.1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100

2.2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

% 10

2.3. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang dibina

% 33.33

2.4. Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang dibina

% 33.33

Output

2.1.1. Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

Rekomendasi 10

2.2.1. Persentase Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

Rekomendasi 30

2.3.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi 4 2.4.1. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

Nawacita

(40)

PERENCANAAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

23

No Sasaran Program/ IKU/ IKK Satuan Target

3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda

Outcome:

3.1. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

% 7,69

3.2. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100

3.3. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)

% 30,77

3.4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

% 61,54

Output

3.1.1. Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Rekomendasi 1

3.2.1. Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

Rekomendasi 1

3.3.1 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 2)

Rekomendasi 1

3.4.1 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 1)

Rekomendasi 1

4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP

Outcome:

4.1. Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan (Skala Likert 1-10)

Skala 7

Output

4.1.1. Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan 80

(41)
(42)

BAB III

AKUNTABILITAS

KINERJA

(43)

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

24

AKUNTABILITAS

KINERJA

A. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran capaian kinerja tahun 2016 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang direalisasikan tahun 2016 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Tahun 2016 adalah tahun kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2019. Untuk itu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dilakukan pengukuran kinerja sasaran strategis/program. Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor S-583/SU01/2/2016 tanggal 13 Desember 2016 tentang Format dan Substansi Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 dinyatakan untuk pengukuran Akuntabilitas Kinerja, bagi Eselon II dilakukan pengukuran capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan.

IKU merupakan indikator kerja yang berstrata Outcome. IKU ini didukung oleh satu atau beberapa indikator kinerja Output atau kegiatan yang merupakan alat ukur kegiatan yang ditujukan untuk mencapai Outcome tersebut.

Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas realisasi IKU dengan membandingkan realisasi dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengetahui faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).

(44)

AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

25

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja BPKP Tahun 2016. Pengukuran Kinerja sesuai dengan perumusan dalam rencana kinerja tahun 2016 sebagai berikut:

1. Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara.

1.1. Indikator 1: Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional. Indikator 1 terdiri dari 3 (tiga) bidang, yakni:

1.1.1. Bidang Perekonomian dan Kemaritiman.

Jumlah Tindak Lanjut HP

Jumlah Rekomendasi Strategis HP x %

1.1.2. Bidang Polhukam dan PMK.

Jumlah Tindak Lanjut HP

Jumlah Rekomendasi Strategis HP x %

1.1.3. Bidang Keuangan Daerah.

Jumlah Pemda LKPD Opini WTP Jumlah Pemda di Papua Barat x %

Hasil perhitungan Indikator 1 diperoleh dari hasil rata-rata ketiga bidang diatas yaitu:

% Bid. Perekonomian + % Bid. Polhukam PMK + % Bid Keu Daerah

x %

1.2. Indikator 2: Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi, dengan formula sebagai berikut:

Jumlah Tindak Lanjut HP

Jumlah Rekomendasi Strategis HP x %

1.3. Indikator 3: Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum.

Jumlah Laporan yang Diserahkan ke APH

(45)

AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

26

2. Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah.

2.1. Indikator 1: Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2). Hanya terdapat 1 (satu) Pemerintah Provinsi.

Jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level Jumlah Pemerintah Provinsi Level x %

2.2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), dengan formula sebagai berikut:

Jumlah Pemda Kabupaten/Kota yang Telah Level

Jumlah Pemda Kabupaten/Kota x %

2.3. Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina, dengan formula sebagai berikut:

Jumlah BUMD yang Berpredikat Baik Jumlah BUMD yang Dibina x %

2.4. Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BLUD yang dibina, dengan formula sebagai berikut:

Jumlah BLUD yang Berpredikat Baik Jumlah BLUD yang Dibina %

3. Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah.

3.2. Indikator 2: Kapabilitas Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3), dengan formula sebagai berikut:

Jumlah ���� �� � � ℎ � / � �

Jumlah ���� �� � � ℎ � / x %

3.3. Indikator 3: Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 2) dengan formula sebagai berikut:

Jumlah ���� �� � � ℎ � � � � �

Jumlah ���� �� � � ℎ � � � x %

3.4. Indikator 4: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) dengan formula sebagai berikut:

Jumlah ���� �� � � ℎ � / � �

(46)

AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

27

3.6. Indikator 6: Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 1), dengan formula sebagai berikut:

Jumlah ���� �� � � ℎ � / � �

Jumlah ���� �� � � ℎ � / x %

Rumus umum yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Maximize

Realisasi x 100% Rencana

b. Minimize

(Rencana – (Realisasi – Rencana)) x 100% Rencana

Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan dan Pengawasan BPKP Nomor S-586/SU01/2/2016 tanggal 13 Desember 2016 dinyatakan Capaian Output yang dilaporkan ke dalam LKj dibatasi maksimal 200,00%.

Khusus untuk pengukuran pencapaian kinerja peningkatan kapabilitas APIP, berdasarkan Surat Kepala Biro Perencanaan Nomor S-586/SU01/2/2016 tanggal 13 Desember 2016 diatas dan S-609/SU01/2/2016 tanggal 27 Desember 2016, untuk pengukuran peningkatan kapabilitas APIP Level 2 dan 3 menggunakan pengukuran Maximize dan untuk pengukuran peningkatan kapabilitas APIP Level 1 menggunakan rumus Minimize. Dalam Surat Biro Perencanaan terakhir tersebut, disebutkan capaian maksimal peningkatan kapabilitas APIP Level 2 sebesar 100%.

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016 merupakan akuntabilitas kinerja tahun kedua dalam periode Renstra 2015-2019. Dalam Renstra periode 2015-2019, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menetapkan 3 (tiga) tujuan, yang kemudian dijabarkan dalam sasaran program.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi pencapaian sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016, sebagai berikut:

(47)

AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

28

Tabel 3.1 Capaian Sasaran Program

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2016

No PROGRAM SASARAN IKU SATU

AN TARGET REAL % CAPAIAN 1 Perbaikan pengelolaa n program prioritas nasional dan pengelolaa n keuangan Negara 1

Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional.

% 45 60,79 135,09

2

Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi % 45 45,45 101 3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum.

% 60 84 140 2 Meningkatn ya kualitas penerapan SPIP Pemda/Kor porasi. 4 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2). % 100 100 100 5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3). % 10 23,08 200 6

Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina.

% 33,33 0,00 0,00

7

Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina.

% 33,33 33,33 100 3 Meningkatn ya kapabilitas pengawasa n intern Pemda. 8 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3). % 7,69 7,69 100 9 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2). % 100 100 100 10 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2). % 30,77 61,54 100 11 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1). % 61,54 30,77 150 4 Meningkatn ya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam 12 Persepsi kepuasan layanan Kesesmaan (skala Likert 1-10). Skala Likert 1-10 7 7,61 108,71

(48)

AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

29

pengawasa n BPKP.

Analisis capaian kinerja pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebagai Unit Eselon II dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran program dan sasaran kegiatan. Dalam menyimpulkan keberhasilan atau ketidakberhasilan sasaran program dilakukan dengan mengukur indikator sasaran program.

Analisis terhadap 4 (empat) sasaran program yang ditetapkan oleh BPKP Provinsi Papua Barat sebagai sasaran program di tahun kedua tahun Renstra, disajikan sebagai berikut:

Sasaran Program 1

Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara

Pencapaian sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara” diukur dengan menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu:

Indikator Kinerja Utama 1

Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

IKU kesatu adalah “Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional” dengan target outcome tahun 2016 sebesar 45%. Kinerja diukur dengan menghitung persentase tindak lanjut terhadap rekomendasi yang telah disampaikan dalam Laporan Hasil Pengawasan.

IKU Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional tahun 2016 tercapai 135,09% yaitu dari target rata sebesar 45% dapat terealisasi rata sebesar 60,79%. Rincian rata-rata realisasi sebesar 60,79% tersebut sebagai berikut:

1) Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, dari 94 Rekomendasi Hasil Pengawasan telah ditindaklanjuti sebesar 58 rekomendasi atau 61,70%.

(49)

AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

30

2) Bidang Polhukam PMK, dari 67 Rekomendasi Hasil Pengawasan telah ditindaklanjuti sampai dengan Triwulan IV sebesar 33 rekomendasi atau 49,25%.

3) Bidang Keuangan Daerah, dari 14 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebanyak 10 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah telah memperoleh Opini WTP dari BPK atau 71,43%.

Hal ini menunjukkan keberhasilan sasaran program ini ditandai hasil pengawasan yang telah ditindaklanjuti auditor pada Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Bidang Polhukam PMK dan perbaikan tata kelola Bidang Keuangan Daerah. Rencana aksi untuk mencapai hasil yang lebih optimal pada tahun 2017 adalah: 1. Melanjutkan perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern,

pengelolaan program nasional, melalui:

1. Upaya terus menerus melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh Pemda di Provinsi Papua Barat (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 2017) dengan melakukan Asistensi Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Bimtek Reviu LKPD Berbasis Akrual, Bimtek Reviu RKA Pemda, Analisis Kinerja Keuangan Pemda / Kompilasi LKPD. b. Mengawal pengelolaan keuangan desa melalui kegiatan asistensi penyusunan APBDesa, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Desa dengan menggunakan Aplikasi SISKEUDES.

c. Mendorong perbaikan penyajian Laporan Keuangan atas 4 Pemerintah Daerah yang belum memperoleh opini WTP dan mempertahankan 10 Pemerintah Daerah agar tetap memperoleh opini WTP.

2. Mengintensifkan pemantauan tindak lanjut rekomendasi atas perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern.

IKU “Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program nasional” tersebut didukung oleh 3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output sebagaimana pada Tabel 3.2.

(50)

AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

31

Tabel 3.2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 1

No Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi %

1 Rekomendasi Pengawasan

Perwakilan BPKP Rekomendasi 23 87 200

2 Rekomendasi Pengawasan

Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 19 72 200

3 Rekomendasi Perbaikan

Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 1 2 200

Jumlah 43 161 200

1) Capaian indikator output rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP sebesar 87 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 23 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional berupa:

- Pendampingan penyusunan laporan keuangan Satker Kementerian Pekerjaan Umum, Satker Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Satker Bawaslu;

- Bimtek dan/atau Pendampingan Akuntabilitas Pelaporan Keuangan dan Kinerja pada Satker;

- Pendampingan Pengelolaan Dana Siap Pakai (DSP);

- Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP);

- Audit atas Laporan Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Loan 8213; - Audit atas Laporan Keuangan Third Water Supply and Sanitation for Low

Income Communities Project (WSLIC-3)/ PAMSIMAS, (Loan ID 8259);

- Monev KSP Perhubungan;

- Pengawasan program di BKKBN;

- Monev Program dan Kegiatan Proritas Nasional;

- Audit Operasional Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) pada Kementerian Pekerjaan Umum – Perumahan Rakyat;

- Evaluasi Penyerapan Anggaran pada Satker.

2) Capaian indikator output Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita sebesar 72 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 19 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional berupa:  Evaluasi Lintas Sektor Pariwisata;

(51)

AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

32

45 45 55 60 70 45 60,79 0 20 40 60 80 100 120 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 Realisasi (%) Target (%)

 Audit TP Guru PNS dan atau Non PNS Pada Kementerian Agama;

 Audit Kinerja Program JKN;

 Pengawasan Program Ketahanan Pangan;

 Evaluasi atas Aksesibilitas Masyarakat Berpenghasilan Rendah terhadap kegiatan Ekonomi Produktif;

 Evaluasi Aksesibilitas Pendidikan pada Kemendikbud;

 Audit Operasional Pembangunan Desa Mandiri/Desa Tertinggal.

3) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP sebesar 2 rekomendasi atau 200% dari target sebesar 1 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui kegiatan pengawasan berupa:

 Evaluasi Kinerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP);

 Sosialisasi Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua Barat Tahun 2016.

Perbandingan realisasi IKU 1 dengan target akhir Renstra BPKP periode 2015-2019 disajikan dalam Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Perbandingan Realisasi IKU 1 dengan Target Tahun 2019

45 45 55 60 70 Target (%) 45 60,79 - - - Realisasi (%) 100 135,09 - - - Capaian (%)

Gambar

Tabel RE.1.
Tabel 2.1 Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Utama
Tabel 3.1 Capaian Sasaran Program
Tabel 3.2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pernyataan dari responden pada indikator kehadiran yang telah diberikan kepada Perawathonorer di rumah sakit umum majene yang tercermin melalui instrumen terlaksana

Bulan pertama penulis bekerja sebagai karyawan harian lepas (KHL). Bulan kedua penulis melakukan kegiatan penelitian sebagai pendamping mandor, baik mandor panen,

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Hak Bebas Royalti Non Ekskusif

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan kemurahannya, sehingga tugas akhir yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Tema 8 pada Muatan Bahasa

Pemecahan masalah teresbut maka akan diterapkan sebuah metode alternatif dalam penerapan keputusan penetapan harga, yaitu metode target profit pricing yang merupakan suatu

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Petinggi (Lembaran

Tampak bahwa play dan exit tulisannya terlalu besar, pilih FontComicSans yang merupakan child objek dari SpriteButton di folder prefabs, lihat pada property Scale, ubah nilai X

Auditor pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden sebagai pemegang