• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN

SKRIPSI

Oleh:

WIWIT ATININGSIH QUROTUL UYUN

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA 2008

(2)

2 Pengantar

Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang nantinya akan melahirkan banyak mahasiswa yang diharapkan memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan ilmu dan professional sesuai dengan bidang keilmuannya. Untuk menentukan layak tidaknya mahasiswa mendapatkan gelar kesarjanaan S-1 salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah dengan membuat karya tulis ilmiah atau sering disebut skripsi. Bagi sebagaian mahasiswa mampu menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya, namun sebagian lainnya mengalami keterlambatan kelulusan karena menunda pengerjaan skripsi mereka.

Menurut Ferrari (dalam Ghufron, 2003) bahwa prokrastinasi akademik banyak berakibat negatif, dengan melakukan penundaan, banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia. Tugas-tugas menjadi terbengkalai, bahkan bila diselesaikan hasilnya menjadi tidak maksimal. Penundaan juga bisa mengakibatkan seseorang kehilangan kesempatan dan peluang yang datang. Solomon & Rothblum (1984) menyatakan beberapa penelitian atas perilaku tidak disiplin waktu, yang dalam literatur ilmiah psikologi disebut dengan prokrastinasi ( procrastination ), menjadi masalah substansial pada mahasiswa. Persentase mahasiswa yang mengalami prokrastinasi cukup tinggi dan cenderung meningkat seiring dengan lama waktu kuliah. Artinya, makin lama kuliah makin berat derajat kecenderungan prokrastinasinya.

(3)

3

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik pada mahasiswa merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian.

Masalah akademik yang paling kompleks yang banyak dirasakan mahasiswa adalah pada saat menyusun skripsi menurut Danim (dalam Nisa, 2006) permasalahannya mencakup kesulitan merumuskan masalah secara jelas, kesulitan dalam menemukan referensi yang up-todate, penelusuran pustaka yang tidak akurat, ketidaksesuaian antara permasalahan dengan metode penelitian. Dan masalah tersebut dapat menghambat proses penyelesaian skripsi.

Mahasiswa yang sedang dalam proses menyusun skripsi umumnya merasa tegang dan tertekan, yang jika tidak direspon secara proporsional bisa menimbulkan reaksi yang lebih parah seperti prokrastinasi. Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan skripsinya sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. Namun, pada kenyataannya tidak semua mahasiswa gagal memenuhi target waktu penyelesaian skripsi, walaupun mereka menghadapi masalah yang sama terkait dengan proses penyelesaian skripsi. Melihat fenomena tersebut, maka muncul pertanyaan yang menjadi faktor mahasiswa tidak mampu menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya, sementara mahasiswa yang lainnya mampu menyelesaikan skripsi sesuai dengan target.

Berbagai penelitian telah dilakukan dengan menggunakan prokrastinasi sebagai variabel. Penelitian Rizvi,dkk (1997), menggunakan pusat kendali

(4)

4

dan efikasi sebagai variabel bebas, penelitian Ghufron (2003), menggunakan kontrol diri dan persepsi remaja terhadap penerapan disiplin sebagai variabel bebas, penelitian Hayyinah (2004) menjadikan religiusitas sebagai variabel bebas. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa ketiga variabel bebas tersebut ikut serta mempengaruhi perilaku prokrastinasi akademik. Topik penelitian yang menggunakan kesabaran sebagai variabel bebas terkait dengan prokrastinasi khususnya prokrastinasi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi tergolong asli atau belum pernah diteliti sebelumnya. Teori yang melandasi penelitian Rizvi,dkk (1997), diantaranya Teori pusat kendali eksternal dan internal dari Rotter maupun Teori Prokrastinasi dari Ferrari, dan Silver. Ghufron (2003), menggunakan teori kontrol diri, persepsi remaja terhadap penerapan disiplin maupun teori prokrastinasi dari Solomon dan Rothblum. Penelitian Hayyinah (2004) menggunkan teori religiusitas dan teori-teori prokarstinasi akademik dari Burka & Yuen, Bruno, dan Ferrari. Dalam penelitian ini peneliti memakai teori-teori yang merupakan sintesa teori kesabaran dari berbagai tokoh seperti Ibn Al-Qayyim Al- Jauziyah, Tallal Alie Turfe, Muh bin Shalih Al-Munajjid, sedangkan teori prokrastinasi menggunakan teori dari Solomon & Rothblum dan Ferrari (1995).

Alat ukur yang dipergunakan dalam pengambilan data adalah angket, dalam penelitian ini angket di buat sendiri oleh peneliti, dengan mengacu pada aspek-aspek kesabaran dan prokrastinasi. Ini berarti alat ukur dalam penelitian tergolong asli.

(5)

5

Subjek penelitian Rizvi,dkk (1997) adalah Mahasiswa Psikologi Universitas Gadjah Mada yang masih aktif kuliah pada semester ganjil tahun ajaran 1995-1996. Ghufron (2003) subjek penelitiannya adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah di wilayah kota Jogjakarta. Sedangkan Hayyinah (2004) Subjek penelitiannya mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Subjek penelitian yang akan dikenai pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia yang sedang mengerjakan skripsi.

Berdasarkan keterangan diatas, secara implisit dapat diketahui bahwa penelitian yang menjadikan kesabaran sebagai variabel bebas hubungannya dengan prokrastinasi pada mahasisiwa yang sedang mengerjakan skripsi, dengan subjek mahasiswa UII fakultas Psikologi karakteristik subjek penelitian adalah mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi belum pernah diteliti sebelumnya. Itu berarti penelitian ini tergolong asli sepanjang pengetahuan peneliti, sehingga dapat dipertanggungjawabkan keasliannya. Adanya kesamaan dalam beberapa hal dengan penelitian sebelumnya, tidaklah mengurangi keaslian penelitian ini, mengingat hal tersebut lebih merupakan persoalan teknis dan bukan persoalan yang prinsip.

(6)

6

Metode Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan secara kuantitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Universitas Islam Indonesia Fakultas Psikologi yang sedang mengerjakan skripsi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitia ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Pengumpulan data dalam bentuk angket (kuisoner) dengan menggunakan metode skala, yaitu menggunakan skala-skala psikologis untuk mengungkap atribut psikologis yang dijadikan variabel dalam penelitian ini. Skala di sini terdiri dari skala prokrastinasi dan skala kesabaran.

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa statistik. Analisa ini digunakan dengan alasan bahwa analisi statistik dapat mewujudkan kesimpulan penelitian dalam memperhitungkan faktor kesalahan. Statistik juga bekerja dengan angka-angka sehingga bersifat objektif dan universal, dalam arti dapat digunakan pada semua bentuk penelitian. Untuk melihat hubugan kesabaran dengan prokrastinasi digunakan uji korelasi product moment dari Pearson dengan SPSS versi 16,0 for windows.

(7)

7

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Islam Indonesia Fakultas Psikologi yang sedang mengerjakan skripsi. Jumlah subjek yang dikenakan untuk try out sebanyak 50 subjek terdiri dari 18 pria dan 32 wanita dengan rentang usia 21- 24 tahun. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menyebar sebanyak 75 angket, akan tetapi pada akhirnya hanya 70 angket yang layak untuk dilakukan analisis data. Subjek terdiri dari 13 pria dan 57 wanita berusia 21-23 tahun. Mengingat mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi jarang dijumpai dikampus maka pembagian angket sebagian dilakukan dengan mendatangi tempat kos subjek.

Deskripsi Subjek Penelitian

No. Deskripsi Frekuensi Persentasi (%)

1 Usia : 21 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 19 45 6 27.1 64.3 8.6 2 Jenis kelamin: Laki-laki Perempuan 13 57 13 57 Jumlah Subjek 70 70

Terdapat lima kategori yang akan digunakan, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Untuk menentukan batasan kategori akan digunakan rumus sebagai berikut:

(8)

8

Rumus Norma Kategorisasi

No. Kategori Rumus Norma

1. Sangat Rendah x = (µ - 1,8s ) 2. Rendah (µ - 1,8s ) = x = (µ - 0,6s ) 3. Sedang (µ - 0,6s ) < x = (µ + 0,6s ) 4. Tinggi (µ + 0,6s ) < x = (µ + 1,8s ) 5. Sangat Tinggi x > (µ + 1,8s )

Ket: µ : Mean Empirik

s : Standar Deviasi empirik

Deskripsi Kategorisasi Prokrastinasi Pada Subyek Penelitian

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

X = 20.8 20.8 < X = 28.8 28.8 < X = 36.9 36.9 < X = 45.0 X > 45.0 Sangat rendah rendah Sedang tinggi Sangat tinggi 2 16 32 18 2 2.8 % 23 % 45.7 % 25.6 % 2.9 % jumlah 70 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia pada saat mengerjakan skripsi berada pada kategori sedang.

(9)

9

Deskripsi Kategorisasi Kesabaran Subyek Penelitian

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

X = 50.8 50.8 < X = 60.5 60.5 < X = 70.2 70.2 < X = 79.9 X > 79.9 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 4 14 34 15 3 5.7 % 20 % 48.7 % 21.4 % 4.2 % Jumlah 70 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa kesabaran pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia berada pada kategori sedang.

(10)

10 Pembahasan

Tujuan penelitian yang ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kesabaran dengan prokrastinsi pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, mendapat dukungan empirik dalam penelitian ini. Penelitian yang berbunyi ada hubungan negatif antara kesabaran dengan prokrastinasi mahasiswa mengerjakan skripsi diterima. Ini berarti semakin tinggi kesabaran maka kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi rendah, sebaliknya semakin rendah kesabaran maka kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi tinggi.

Menurut Mikam (2006) seseorang yang sabar tidak pernah berputus asa terhadap segala bencana yang melilitnya. Ia selalu bersemangat mencetak prestasi ibadah, sosial dan intelektual. Tidak pernah lesu dan patah semangat, amat keliru bila sebagian kita mendefinisikan sabar sebagai sikap pasif, pasrah, tak berdaya dan tak melakukan apa-apa. Individu yang memiliki kesabaran tinggi cenderung tidak melakukan prokrastinasi, sebab apabila dalam kehidupan sehari-hari seseorang selalu bersikap sabar maka individu tersebut akan mampu mengatasi segala kesulitan dan hambatan yang ditemui jauh lebih baik dan tidak mudah putus asa, sikap itu juga akan muncul bila ia sedang mengerjakan skripsi pastinya sikap sabar akan menjauhkannya dari perilaku prokrastinasi

(11)

11

dalam mengerjakan skripsi, sebab ia tidak akan mudah menyerah ketika menemui hambatan seperti: sulitnya mendapat referensi terkait judul, kesulitan menemui dosen pembimbing, kesulitan memperoleh data dan kesulitan lainnya terkait dengan pengerjaan skripsi. Individu yang sabar akan mampu mengendalikan rasa malas atau sikap menunda dalam mengerjakan skripsi karena ia menyadari bahwa segala sesuatu itu membutuhkan proses dan keuletan selain itu ia juga menyadari bahwa peran utama dalam pengerjaan skripsi adalah dirinya sendiri. Individu yang sabar akan mampu mengelola hasrat atau keinginan yang berkonotasi negatif untuk menjadikannya motivasi atau pemecahan masalah yang bernilai positif dan efektif.

Menurut Turfe (2007), orang yang sabar memiliki kemampuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri adalah faktor pendukung dalam membentuk karakter pribadi. Dengan bekal ini, kita dapat memandang kehidupan dan dinamikannya dengan penuh penghargaan dan rasa cinta. Ketika rasa percaya diri meningkat, meningkat pula kemampuan kita untuk menjadi pribadi muslim yang saleh. Orang yang bisa memanfaatkan potensi ini akan memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi berbagai ujian dan rintangan. Bahkan, setiap langkah yang ditempuh akan menambah wawasan baru baginya. Untuk mewujudkan hal tersebut, hanya dibutuhkan satu hal yaitu kesabaran.

Menurut Turfe (2007), kualitas kesabaran merupakan fondasi bagi perkembangan pribadi. Kesabaran dan daya tahan jiwa lahir dari sikap

(12)

12

penghargaan terhadap diri sendiri yang menopang kontrol atas stabilitas emosi. Dari sini muncul rasa tulus ( ikhlas ) dalam melewati badai rintangan yang menerpa. Selanjutnya, sinergi kesabaran , daya tahan, dan keikhlasan melahirkan pemahaman untuk mengatasi berbagai peristiwa. Pemahaman inilah yang menguatkan diri untuk menentukan sikap dalam berbagai keadaan serta membantunya mengenali dan memahami corak perilaku orang lain dalam menghadapi setiap kondisi yang berbeda. Hal ini berarti bahwa dengan memiliki kesabaran secara otomatis akan memunculkan rasa percaya diri pada individu yang bersangkutan, serta dapat mengenali karakter pribadi. Bila dikaitakan dengan seseorang yang sedang mengerjakan skripsi dan orang tersebut memiliki landasan sikap sabar dalam kesehariannya maka dapat dipastikan dalam mengerjakan skripsipun ia akan sabar. Orang tersebut akan percaya dan yakin dengan kemampuannya sendiri dalam mengerjakan skripsi ia tidak akan mudah menyerah dan putus asa dalam menghadapi segala macam hambatan baik dari dalam diri ataupun hambatan dari luar terkait dengan pengerjaan skripsi dan ia akan mampu menyelesaikan skripsi sesuai dengan target yang ditetapkan tanpa mengesampingkan kualitas dari hasil skripsi yang dikerjakannya.

Dengan kesabaran yang dapat membentuk rasa kepercayaan diri turut pula membentuk karakter pribadi yang kuat, tidak mudah menyerah, selalu semangat dan berusaha, dan tentunya usaha yang dilakukan tidak pernah terlepas dari doa dengan bekal ini kita akan mampu menghadapi kesulitan

(13)

13

hidup dengan cara yang tepat dan tidak melanggar aturan atau hukum agama dalam hal ini agama yang dimaksud adalah Islam. Sedangkan orang yang tidak memiliki sikap sabar untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari pastinya akan sulit untuk bersikap sabar dalam mengerjakan skripsi, karena sikap sabar tidak bisa muncul secara tiba-tiba, kesabaran itu perlu dilatih dan memerlukan proses, akibatnya bila mengalami kesulitan terkait dengan pengerjaan skripsi akan cenderung melakukan prokrastinasi atau kebiasaan menunda untuk memulai atau menyelesaika tugas terkait dengan skripsi yang sedang dikerjakan.

Kesabaran memberikan pengaruh yang baik bagi individu apabila berada pada suatu masalah. Individu cenderung mampu memecahkan masalah dengan baik apabila disertai dengan kesabaran. Sebaliknya tanpa kesabaran, individu menjadi tidak terkendali dan memunculkan perilaku-perilaku negatif yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain, seperti menghindari kesulitan yang ia hadapi hingga menimbulkan rasa putus asa, maupun menyelesaikan masalah dengan cara atau sikap yang salah.

Diterimanya hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa kesabaran berhubungan dengan prokrastinasi dimana korelasi determinan sebesar 0,441. Hal ini berarti bahwa kesabaran memberikan sumbangan sebesar 44,1 % terhadap kecenderungan prokrastinasi dan selebihnya sebesar 55,9 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar kesabaran.

(14)

14

Faktor lain di luar kesabaran, yang mempengaruhi terjadinya prokrastinasi yaitu pusat kendali (Rizvi, 1997). Semakin tinggi kecenderungan pusat kendali eksternal makin besar kecenderungannya melakukan prokrastinasi akademik (Rizvi, 1997), menambahkan bahwa pusat kendali internal dan eksternal jelas berbeda pada alasan kecemasan dievaluasi, tidak asertif, suka memberontak, dan pengaruh teman yang berkorelasi dengan prokrastinasi akademik, kecuali takut keberhasilan tidak tidak berkorelasi dengan prokrastinasi akademik.

Selain itu, faktor yang mempengaruhi prokrastinasi yaitu efikasi diri (Rizvi, 1997). Pada menelitian yang dilakukan Rizvi, ditemukan bahwa ada korelasi negatif antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik. Efikasi diri rendah dan tinggi terlihat perbedaannya secara nyata pada alasan malas yang berkorelasi dengan prokrastinasi akademik.

Peneliti mengakui dalam penelitian ini masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu kurangnya referensi yang digunakan oleh peneliti baik mengenai kesabaran ataupun prokrastinasi sehingga teori yang digunakan dalam penelitian ini menjadi kurang beragam. Disamping itu, ada kekurangan dalam proses pelaksanaan pengambilan data dalam penelitian ini yaitu terdapat beberapa angket yang tidak langsung diisi oleh subjek pada saat proses pengambilan data, namun angket di bawa pulang. Dari beberapa angket yang dibawa pulang, tidak dikumpulkan kembali kepada peneliti. Kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini diharapkan menjadi

(15)

15

bahan pertimbangan bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian dengan topik serupa agar dapat lebih menyempurnakan penelitiannya.

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kesabaran dan prokrastinasi pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kesabaran mahasiswa maka semakin rendah kecenderungan melakukan prokrastinasi. Begitu pula sebaliknya semakin rendah kesabaran mahasiswa maka semakin tinggi kecenderungan melakukan prokrastinasi pada saat mengerjakan skripsi. Jadi hipotesis yang menyatakan ada hubungan negatif antara kesabaran dengan prokrastinasi pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dapat diterima.

Saran 1. Bagi Subjek Penelitian (Mahasiswa)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa agar berusaha untuk menghindari kebiasaan menunda bila menemui kesulitan akademis khususnya terkait dengan kegiatan penyelesaian skripsi, sehingga kita dapat menyelesaikan segala sesuatu terkait dengan tugas kampus dengan seefektif mungkin sesuai dengan waktu yang telah

(16)

16

ditetapkan, sehingga kita tidak mengalami kerugian baik materi maupun waktu. Pada dasarnya masalah atau kesulitan merupakan hal wajar dalam kehidupan yang dapat diselesaikan dengan baik. Diharapkan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki solusi atau pemecahan masalah yang handal agar dapat mewujudkan kemajuan bangsa di era yang semakin kompetitif tanpa ia harus membuang waktu dengan kebiasaan menundanya yang sia-sia yang pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri dan semaikn jauh tertinggal dengan yang lain. Hanya dengan mengubah kebiasaan menunda diharapkan Bangsa Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing dengan bangsa lain di era globalisasi.

2. Bagi Masyarakat / Universitas

Dari hasil penelitian ini juga dapat membantu masyarakat luas, khususnya keluarga dan pendidik untuk senantiasa mengarahkan kepada mahasiswa untuk menghindari sikap prokrastinasi baik terkait dengan keseharian maupun bidang akademik khususnya penyelesian skripsi. Bagi pihak kampus akan lebih efektif bila membuat berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan kesabaran kaitannya ketaatan kepada Allah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah sekaligus upaya untuk meminimalkan perilaku prokrastinasi di kalangan mahasiswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang tertarik dengan topik yang sama diharapkan lebih mengetahui secara spesifik karakteristik subjek yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Misalkan untuk mengetahui tingkat

(17)

17

prokrastinasi saat mengerjakan skripsi subjek yang dikenakan penelitian minimal sudah menempuh skripsi selama 2 semester dan belum menyelesaikan skripsi ketika diminta untuk dijadikan subjek penelitian, hal ini bertujuan agar data yang diperoleh benar-benar mengukur tingkat prokrastinasi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam mengerjakan skripsi dengan lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jauziyah, I. Al-Qayyim. 2006. Kemuliaan Sabar dan Keagungan Syukur. Yogyakarta : Mitra Pustaka

Al-Munajjid, M.S. 2006. Silsilah Amalan Hati. Bandung: Irsyad Baitus Salam. . 2006. Jagalah Hati Raih Ketenangan. Jakarta: Cakrawala Publishing Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Offset.

Ferrari, J.R. Johnson, J.L. & Mc Cown, W.G. 1995. Procrastination and Task

Avoidance Theory,Research,and Treatment. New York: Plenum Press.

Ghufron, N.M. 2003. Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja terhadap Penerapan Disiplin Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik. Tesis ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta: Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada

Hayyinah. 2004. Religiusitas dan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal

Psikologika, Hal. 31-41, No. 17 tahun IX Januari 2004. Yogyakarta :

Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Mikam, I. K. 2006. Teknik Sabar Kunci Sukses Karir Gemilang. Jakarta: Dian Rakyat.

Nisa, K. 2006. Proactive Coping Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Tugas Akhir. Skripsi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

(18)

18

Rizvi, A. P & Soetjipto, H.P. 1997. Pusat Kendali dan Efikasi Diri sebagai Prediktor Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Psikologika, Hal.51-66, No.3,Tahun II. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia

Solomon, L.J. & Rothblum, E.D. 1984. Academic Procrastination: Frequency and Cognitive Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology. Vol. 31. No.4. ( 504-510 ).

Turfe, A. T. 2000. Al- Shabr fi Al- Islam, diterjemahkan oleh Asep Saifullah dengan judul Mukjizat Sabar: Terapi Meredam Gelisah Hati. Bandung: Mizania, 2007.

Identitas Penulis

Nama : WIWIT ATININGSIH

Alamat : Jln. Lingkar Selatan Mirombo Permai Belakang TMP. WIROPATI

Rt: 05 Rw: 06 WONOSOBO, JAWA TENGAH 56316 Telepon : ( 0286 ) 3325148

Referensi

Dokumen terkait

perjanjian harus jelas dan ditentukan oleh para pihak, objek perjanjian tersebut.. dapat berupa barang

Sehingga harus dilakukan backup per layanan (basis data, mail server, dan lainnya) yang membuat proses backup menjadi lebih rumit, dan proses restorenya

[r]

Demikian Pengumuman ini kami sampaikan, apabila ada peserta yang berkeberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan atas penetapan pemenang kepada

[r]

Nilai Penaw aran Terkoreksi : Rp 1.921.575.000,00 (Satu M ilyar Sembilan Ratus Dua Puluh Satu Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah). Dem ikian Pengum um an Pemenang

[r]

Pada hari ini Kamis tanggal Satu bulan Nopember tahun Dua ribu dua belas, Kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kanwil Kementerian