• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan diareal penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP). Waktu penelitian mulai dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2018.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan perlakuan ukuran serbuk gergaji sebagai berikut:

U1 : 35 mesh U2 : 18 mesh U3 : 5 mesh U4 : 2,5 mesh

Jumlah ulangan : 4 ulangan Jumlah unit perlakuan : 4 kecambah Jumlah unit seluruhnya : 64 kecambah

Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial dengan metode linier sebagai berikut:

Yij = µ + τi + εij

Yij : Hasil pengamatan dari perlakuan ukuran kayu Jati ke-i dan ulangan ke-j

µ

: Nilai rataan umum.

τ

i : Pengaruh perlakuan ukuran serbuk kayu Jati ke-i

ε

ij : Pengaruh galat percobaan perlakuan ukuran serbuk kayu Jati pada

perlakuan ke–I dan ulangan ke–j i : 1,2,3,4

j : 1,2,3,4

(2)

10 3.3 Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecambah kelapa sawit varietas DxP 239, tanah, serbuk gergaji kayu Jati.

Alat-alat yang digunakan adalah mesin penggiling, motor penggerak 240volt, 35mesh, 18mesh, 5mesh, 2,5mesh, karung, baby polybag (10x15cm), plastik gula (5Kg dan 0,5Kg), selotip, penggaris, kardus, karet gelang, timbangan, parang, cangkul, gembor, tali plastik, karung, pelepah, dan paranet.

3.4 Tahapan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini meliputi tahapan : 1. Persiapan Media Simpan

Serbuk gergaji kayu jati digiling menggunakan mesin penggiling yang digerakkan oleh motor penggerak 240volt, dan dikelompokkan dengan ukuran 35mesh, 18mesh, 5mesh dan 2,5mesh dengan masing-masing perlakuan sebanyak 1.000g serbuk gergaji kayu Jati kemudian dimasukkan kedalam plastik bening berukuran 5Kg.

2. Penyiapan Kecambah

Kecambah yang digunakan adalah Varietas DxP 239 yang berasal dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).

3. Pengemasan Kecambah

Pengemasan dilakukan dengan cara memasukkan media serbuk gergaji kayu Jati sebanyak 0,5Kg, lalu masukkan kecambah yang sudah dibungkus dengan plastik 0,5Kg. Kemudian masukkan lagi serbuk gergaji sebanyak 0,5Kg lagi. Lalu diikat dan dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan.dan tanpa diberikan perlakuan air pada semua media penyimpanan serbuk gergaji kayu Jati.

4. Penyusunan Plot Penelitian di penyimpanan

Plot menggunakan kardus dibuat dengan ukuran 35cm x 20cm, dimana dalam setiap plot terdapat 4 kecambah.

(3)

11 5. Penyimpanan

Penyimpanan dilakukan dalam ruangan dengan suhu ruangan kamar (normal), yang memiliki sirkulasi udara yang cukup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.

6. Persiapan Areal Pembibitan Kelapa Sawit

Persiapan areal yang dilakukan adalah membersihkan areal yang akan dilakukan penelitian darii gulma menggunakan cangkul, yang akan dijadikan sebagai tempat peletakan baby polybag. Kemudian, baby

polybag diisi tanah dan disiram sampai jenuh air. Pengisian tanah dalam baby polybag dilakukan 10 hari sebelum penanaman kecambah kelapa

sawit.

7. Penyiapan Plot Penelitian dilapangan

Plot penelitian disusun dan diacak dengan menggunakan baby polybag dengan ukuran 10cm x 15cm, dimana dalam setiap plot terdapat 4 kecambah.

8. Membuat Naungan

Pembuatan naungan dilakukan menggunakan pelepah yang telah dipotong daunnya. Naungan dibuat setinggi 2 meter dan pada bagian atasnya diberi paranet untuk mencegah intensitas matahari secara langsung dan hujan deras.

9. Penanaman

Sebelum penanaman kecambah, media tanam dalam baby polybag disiram terlebih dahulu, dan membuat lubang dengan kedalaman 2 – 3cm dibagian tengah baby polybag. Kecambah ditanam dengan posisi radikula kearah bawah. Penelitian di areal pembibitan dilakukan selama 30 hari.

(4)

12 10.Penyiraman Bibit

Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore. Pada pagi hari penyiraman dilakukan jam 07.00 – 10.00 dan sore hari jam 15.00 – 18.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebutuhan tanaman akan air.

3.5 Pengamatan

Pengamatan parameter dimulai setelah 5 hari penyimpanan kecambah dalam serbuk gergaji berbagai ukuran mesh. Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah:

3.5.1 Kecambah Rusak Dalam Penyimpanan

Pengamatan kecambah rusak dalam penyimpanan dilakukan pada saat hari terakhir penyimpanan kecambah setelah 5 hari penyimpanan dengan cara memeriksa kecambah yang radikula dan plumulanya.

𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 = 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑅𝑢𝑠𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑥 100%

3.5.2 Kecambah Berjamur Pada Saat Penyimpanan

Pengamatan kecambah berjamur dalam media penyimpanan serbuk gergaji kayu jati dilakukan secara visual 5 hari setelah penyimpanan. Pengamatan dilakukan dengan cara memeriksa kecambah yang berjamur setelah proses penyimpanan.

𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 = 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎 ℎ 𝐵𝑒𝑟𝑗𝑎𝑚𝑢𝑟 (𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 )

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎 ℎ 𝐷𝑖𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 (𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 ) 𝑥 100%

3.5.3 Viabilitas Kecambah

Daya tumbuh kecambah diukur dengan menggunakan tolak ukur persentase kecambah yang tumbuh pada media tanam baby polybag 30 hari setelah tanam (HST), dan dihitung persentase jumlah kecambah normal pada pengamatan, dengan rumus:

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ = 𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙

(5)

13 3.5.4 Kecepatan Tumbuh

Kecepatan tumbuh Vigor Kekuatan tumbuh (VKt) diukur dengan menggunakan tolak ukur Kecepatan tumbuh kecambah (Kct) dan dihitung berdasarkan akumulasi kecepatan tumbuh harian dalam unit tolak ukur presentase per hari atau etmal dalam kondisi optimum sampai 30 hari. Unit tolak ukur Kct ialah %/ etmal dengan rumus perhitungan:

Kct = 𝑑

𝑡 𝑖=0

Keterangan:

Kct = Kecepatan tumbuh benih (%/etmal) T = Kurun waktu perkecambahan (etmal)

D = Tambahan persentase kecambah normal pada etmal ke i

3.5.5 Indeks Vigor Kecambah

Vigor Kekuatan tumbuh diukur dengan tolak ukur Indeks Vigor (IV) dan dihitung berdasarkan persentase kecambah normal pada hitungan pertama (7 HST).

𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑣𝑖𝑔𝑜𝑟 =𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐼

𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 𝑥 100%

3.5.6 Potensi Tumbuh Maksimum

Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui persentase semua kecambah yang hidup atau menunjukkan gejala hidup, baik menghasilkan kecambah normal maupun abnormal. Pengamatan dilakukan di hari ke 21.

𝑃𝑇𝑀 = 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ

𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚 𝑥 100

3.5.7 Tinggi Bibit

Pengukuran tinggi bibit dilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari dan 28 hari setelah tanam (HST). Tinggi bibit diukur dari permukaan tanah atau

(6)

14

leher batang sampai ujung daun yang tertinggi dengan menggunakan penggaris.

3.5.8 Jumlah Daun

Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung seluruh daun yang telah terbuka secara sempurna. Perhitungan jumlah daun dilakukan diakhir pengamtan yaitu 30 hari setelah tanam.

(7)

15 3.6 Layout Penelitian Di Penyimpanan

Pengacakan dilakukan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel 2010. Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 ‘ Ulangan 4

U4R3 U1R4 U3R2 U4R4

U2R4 U3R1 U1R3 U4R1

U3R3 U1R1 U2R2 U1R2

U3R4 U4R2 U2R3 U2R1

Serbuk Gergaji 0,5Kg Kecambah Di Dalam

Plastik 1 2 3 4 Serbuk Gergaji 0,5Kg

(8)

16 3.7 Layout Penelitian di Areal Penelitian

U

S

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4

U4R3T1 U4R3T4 U1R4T1 U1R4T4 U3R2T1 U3R2T4 U4R4T1 U4R4T4

U4R3T2 U4R3T3 U1R4T2 U1R4T3 U3R2T2 U3R2T3 U4R4T2 U4R4T3

U2R4T1 U2R4T4 U3R1T1 U3R1T4 U1R3T1 U1R3T4 U4R1T1 U4R1T4

U2R4T2 U2R4T3 U3R1T2 U3R1T3 U1R3T2 U1R3T3 U4R1T2 U4R1T3

U3R3T1 U3R3T4 U1R1T1 U1R1T4 U2R2T1 U2R2T4 U1R2T1 U1R2T4

U3R3T2 U3R3T3 U1R1T2 U1R1T3 U2R2T2 U2R2T3 U1R2T2 U1R2T3

U3R4T1 U3R4T4 U4R2T1 U4R2T4 U2R3T1 U2R3T4 U2R1T1 U2R1T4

U3R4T2 U3R4T3 U4R2T2 U4R2T3 U2R3T2 U2R3T3 U2R1T2 U2R1T3

(9)

17 3.8 Bagan Alur Penelitian

Persiapan Media Simpan

Persiapan Kecambah dan Pengemasan Kecambah

Penyimpanan Kecambah Pada Kotak Packing

Persiapan Areal Pembibitan

Membuat Naungan Areal Penelitian

Penanaman Kecambah Kelapa Sawit

Penyiraman Bibit Kelapa Sawit

Pengamatan dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai Mulai

(10)

18 3.9 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Pengajuan Judul 2 Pembuatan Proposal 3 Seminar Proposal 4 Persiapan Media Simpan 5 Penyiapan Kecambah 6 Pengemasan Kecambah 7 Penyusunan Plot Penelitian

8 Penyimpanan

9 Persiapan Areal 10 Penyiapan Plot Penyimpanan 11 Membuat Naungan 12 Penanaman 13 Penyiraman 14 Pengamatan 15 Pembahasan 16 Kesimpulan 17 Seminar Hasil

Referensi

Dokumen terkait

Media Laboratorium Kimia Realitas Virtual dalam pembelajaran hibrid dapat membantu meningkatkan pengaturan diri dan hasil belajar kognitif peserta didik pada materi Redoks,

Hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya [8] yang menyimpulkan bahwa penyebab pemahaman konsep siswa yang rendah yaitu siswa sulit

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan

Pada dasarnya, instrumen-instrumen di atas telah menerapkan seperangkat hak anak dan kewajiban negara-negara yang menandatangani dan meratifikasinya untuk melindungi anak dalam hal

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/ karya ilmiah saya, dengan judul : Kajian Pola Peresepan Pasien Diabetes Melitus Di Sembilan Apotek Wilayah

Jadi yang menentukan kekerasan pada paduan tersebut bukan ukuran butir tetapi kemungkinan besar fasa kedua ZrMo 2. Hal ini mengingat pada konsentrasi 1% pemadu,

Dari hasil penelitian ini algoritma Dijkstra dapat memberikan hasil optimal untuk menetukan rute terpendek dalam metode Travelling Salesman Problem. Sebagai saran,