REVIEW MATERI
&
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
1 Oleh : dr. Wahyu Agung Purnomo, Sp.P
Kamis, 10 Juni 2021
dokterspesialisparujember@gmail.com
2
OUTLINE
• REVIEW MATERI:
PNEUMOCONIOSIS, FISIOLOGI PERNAPASAN. ASMA, PPOK
REVIEW MATERI
REVIEW MATERI
PPAK
7 Langkah mendiagnosis PPAK :
1. Diagnosis klinis
2. Pajanan yang terjadi di lingkungan kerja
3. Menentukan apakah ada hubungan antara pajanan dengan penyakit
4. Menentukan apakah pajanan yang dialami cukup besar
5. Menentukan apakah ada faktor individu yang berperan
6. Menentukan apakah ada faktor lain diluar pekerjaan
7. Menentukan diagnosis apakah penyakit paru akibat kerja
Zat yang menimbulkan PPAK :
1. Debu : silika, kapas, batu bara, kayu
2. Serat : asbes
3. Gas : a. iritan : H2S, N2O, SO2, O3, Formaldehid
b. asfiksian : CO, pestisida
3 Pencegahan PPAK:
(1) Primer : upaya agar pekerja tidak terpajan
(2) Sekunder : upaya deteksi dini dan pengobatan jika pekerja terpajan
REVIEW MATERI
PNEUMOKONIOSIS
• Penyakit paru akibat kerja (PPAK) disebabkan inhalasi debu anorganik • reaksi jaringan terhadap deposit debu di paru.
REVIEW MATERI
PNEUMOKONIOSIS
7
PNEUMOCONIOSIS
• COAL WORKER PNEUMOCONIOSIS (CWP) • SILIKOSIS
• ASBESTOSIS • BISSINOSIS
REVIEW MATERI
PNEUMOKONIOSIS
• COAL WORKER PNEUMOCONIOSIS (CWP)
Pneumokoniosis akibat inhalasi debu batu bara Rerata pajanan 20 th
3 Jenis debu batu bara : Anthracite (tua), Bituminous (menengah), Lignite (muda)
Patofisiologi singkat : debu batubara terinhalasidifagosit makrofag stimulasi faktor fibrogenikFIBROSIS
Kumpulan makrofagmacula bisa meluas dipicu faktor TB atau
Faktor Rheumatoid SINDROM CAPLAN
-Nodul terdapat nekrosis sentral dan disekitar cincin dikelilingi kolagen
REVIEW MATERI
PNEUMOKONIOSIS
• COAL WORKER PNEUMOCONIOSIS (CWP)
KRITERIA DIAGNOSIS : - gambaran foto toraks sesuai pneumoconiosis
- riwayat bekerja di tambang batubara
- tidak penyakit lain yang menjadi penyebab
- perokok lebih rentan, rentang pajan sekitar 20 th • KLASIFIKASI : - simple : keluhan ringan, macula terdistribusi rata predileksi di apeks, diameter 5mm
REVIEW MATERI
PNEUMOKONIOSIS
Inhalasi debu silika di tambang logam / batubara, industrI keramik, pemotongan batu, pabrik semen, penuangan besi/baja.
Patogenesis singkat: debu silika difagosit makrofag, limfosit, neutrofil silika toksik fagososm hancur silika bebas di sitoplasma
dilepaskannya lisosom oleh fagososmmakrofag matiproliferasi sel epitel dan faktor profibrotikpembentukan kolagenNODUL SILIKOTIK
• SILIKOSIS
KRITERIA DIAGNOSIS : - pajanan debu silika
- foto toraks sesuai silicosis : opak bulat kecil difus di lobus atas paru
R MATERI
PNEUMOKONIOSIS
• SILIKOSIS
GAMBARAN KHAS SILIKOSIS PADA CXR:
- Silikoproteinosis : ground glass appearance dan alveolar bilateral filling - Silikosis sederhana :
a. Fibrosis massif progressif calcified opacity parenchymal
b. Egg shell calcification Limfadenopati hilus dan mediastinal dengan kalsifikasi perifer
3 KLASIFIKASI SILIKOSIS :
(1) Silikosis Kronik : pajanan 20-45 th
Egg shell calcification
sering disertai TB (2) Silikosis terakselerasi : 5-10th berkembang lbh cepat FMP sering +TB, +autoimun gagal napas
(3) Silikosis akut : minggu-5 th Keluhan:
-sesak napas progresif -demam
REVIEW MATERI
PNEUMOKONIOSIS
REVIEW MATERI
PNEUMOKONIOSIS
• ASBESTOSIS
• 2 Serat asbestos : - Serpentine serat pendek, waktu paruh lbh singkat
- Amphibole serat panjang, lebih fibrogenik lbh sulit dibersihkan
Zat yg menimbulkan kanker paru akibat kerja
REVIEW MATERI
PNEUMOKONIOSIS
• BISINOSIS
• Brown lung disease/ cotton lung disease debu kapas, kain linen, serat rami. • Keluhan :
- rasa dada tertekan, mengi, sesak napas saat hari pertama kembali bekerja MONDAY FEVER / MONDAY CHEST TIGHTNESS
- gejala bertambah pada hari kedua dan selanjutnya. • Foto toraks normal, kapasitas difusi normal.
KLASIFIKASI BISINOSIS : a. akut : gejala saat pertama kali
terpajan debu kapas b. kronik : bertambah berat saat hari
pertama masuk kerja dalam 1 minggu
REVIEW MATERI
REVIEW MATERI
ASMA
Kriteria diagnosis Asma:
Anamnesis + Pemeriksaan Fisik + 1. Spirometri:
FEV1/FVC <75%
post BD : naik >=12% atau 200ml2. APE/ PEFR normal : 400-500 ml pada asma turunpost BD: naik>=20%
3. Variasi diurnal >=20%
4. Eosinofil total >= 300 (>=4%)
5. Uji Provokasi Bronkus (metakolin/histamin) 6. Uji kulit (skin prick test)
REVIEW MATERI
REVIEW MATERI
REVIEW MATERI
REVIEW MATERI
REVIEW MATERI
REVIEW MATERI
OSA
3 Penyakit Gangguan Tidur: 1. OSA (Obstructive)
- Apnea (napas terhenti minimal 10 detik) dan hypopnea (penurunan gerakan torakoabdominal 30% selama 10 dtk dan desaturase oksigen 4%)
- Sumbatan total atau Sebagian berulang saat tidur REM atau non-REM aliran udara ke paru terhambatpasien terbangun saat tidur.
- Frekuensi >5x/jam dengan waktu >10dtk hipoksemia 2. CSA (Central)
- Hipoventilasi selama tidur, menurunnya usaha respirasi >10 dtk
- Pasien gangguan neurologi otak gagal kirim sinyal ke diafragma dan otot pernapasan
- Jalan napas terbuka tetpi tidak ada aliran udara 3. Campuran
Etiologi : kondisi kompleks saling berpengaruh neural, hormonal, muscular, dan struktur anatomi
Faktor resiko : umur 40-70, laki2>, body habitus, kelainan kraniofasial dan upper airway
REVIEW MATERI
OSA a. Gejala saat tidur :
drooling mulut kering
tidur tidak nyenyak terlihat seperti henti napas tersedak atau napas tersengal b. Gejala saat bangun : mengantuk
pusing GERD
tidak bisa konsentrasi depresi
penurunan libido impotensi
REVIEW MATERI
OSA
Tatalaksana umum OSA: 1. Perubahan gaya hidup : - Perubahan BB
- Stop alkhohol dan rokok - Stop Kafein
- Tidur posisi miring 2. Intervensi bedah
- Pembedahan hidung
- Bedah plastic kelainan kraniofasial 3. Alat buatan
- Alat reposisi rahang dan mencegah lidah jatuh ke belakang - Cervical collar
- Oral appliance - CPAP
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
mengukur kantuk siang hari yang diukur dengan menggunakan kuesioner yang sangat singkat mendiagnosis gangguan tidur .
42
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
Tatalaksana umum OSA:
1. Perubahan gaya hidup :
- Perubahan BB
- Stop alkhohol dan rokok - Stop Kafein
- Tidur posisi miring
2. Intervensi bedah
- Pembedahan hidung
- Bedah plastic kelainan kraniofasial
3. Alat buatan
- Alat reposisi rahang dan mencegah lidah jatuh ke belakang - Cervical collar
- Oral appliance - CPAP
43
44
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
Tanda Wasternmark:
area radiolusen (dengan kepadatan lebih rendah dari jaringan di sekitarnya), berbentuk segitiga dengan verteksnya mengarah ke hilus paru-paru.
Tanda Fleischner:
pembesaran arteri paru proksimal yang terkait dengan amputasi pada titik di mana trombus menimbulkan obstruksi..
45
PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU
Tatalaksana Emboli Paru Akut terdiri dari:
1. Fibrinolitik: Streptokinase
(dosis 1.5 juta unit dalam 1 jam)
2. Antikoagulan: Heparin minimum 10.000 unit bolus
intravena, diikuti infus kontinyu sekurangnya 1250 unit perjam dengan target PPT
sekurangnya 80 detik. 3.Terapi non farmakologis:
1.Embolektomi bedah
2.Embolektomi lewat kateter
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
TERIMA KASIH
dokterspesialisparujember@gmail.com