• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII. PENGUKUFUN KINERJA FUNTAI PASOK SAYURAN LETTUCE HEAD DENGAN PENDEKATAN DEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VIII. PENGUKUFUN KINERJA FUNTAI PASOK SAYURAN LETTUCE HEAD DENGAN PENDEKATAN DEA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VIII. PENGUKUFUN KINERJA FUNTAI PASOK

SAYURAN LETTUCE HEAD DENGAN PENDEKATAN DEA

8.1. Metrik pengukuran kinerja rantai pasok Lettuce head

Pengukuran manajemen rantai pasokan digunakan untuk menentukan apa yang akan diukur dan dimonitor serta menciptakan kesesuaian antara strategi rantai pasokan dengan metrik pengukuran, setiap periode pengukuran dilakukan untuk mengetahui seberapa penting ukuran yang satu relatif terhadap yang lain. Pengukuran kinerja pada produk sayuran Lettuce head dilihat dari kinerja petani pada dua semester selama tahun 2008.

Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja decision making unit. Dari DEA ini dapat diketahui efisiensi kinerja suatu organisasi dibandingkan dengan kinerja organisasi lainbya. Selain itu, juga dapat diketahui target-target nilai yang harus dicapai agar menghasilkan kinerja yang efisien. dalam penelitian ini, menghitung kinerja petani dengan cara memaksimalkan output.

Pengukuran kinerja petani dilakukan untuk membandingkan kinerja antara petani yang satu dengan petani yang lainnya. Bagi perusahaan, dengan pengukuran kinerja petani dapat diketahui mitra tani mana saja yang harus ditingkatkan kinerjanya. Masing-masing input dan output mempunyai tujuan yang berbeda-beda untuk mengukur kinerja rantai pasokan. Setiap atribut kinerja me~npunyai indikator kinerja yang berguna untuk mengetahui efisiensi kinerja dari sebuah organisasi. Atribut kinerja ini terdiri dari, reliabilitas, responsibilitas, fleksibilitas, biaya dan asset. Reliabilitas adalah performa rantai pasokan perusahaan dalam memenuhi pesanan pembeli dengan; produk, jumlah, waktu, kemasan, kondisi, dan dokumentasi yang tepat. Resposibilitas adalah waktu (kecepatan) rantai pasokan perusahaan dalam memenuhi pesanan konsumen. Fleksibilitas adalah kemampuan untuk beradaptasinya terhadap perubahan pasar untuk memelihara keuntungan kompetitif rantai pasokan. Biaya adalah Biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan proses rantai pasokan. Asset menunjukkan efektifitas suatu perusahaan dalaln memanajemen asetnya untuk mendukung terpenuhinya kepuasan konsumen.

(2)

Berdasarkan hasil perancangan model pengukuran kinerja pada bab sebelumnya, maka faktor input dan output yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja para pelaku rantai pasok sayuran Lettuce head menggunakan pendekatan DEA adalah:

1. Faktor input yang terdiri dari metrik : a. Leadtime pemenuhan pesanan b. Siklus waktu pemenuhan pesanan c. Fleksibilitas rantai pasok

d. Biaya SCM

e. Cash-to-cash cycle time

f:

Persediaan harian

2. Faktor output yang terdiri dari metrik: a. Kinerja pengiriman

b. Kesesuaian dengan standar mutu (kualitas) c. Kinerja pemenuhan pesanan

Pembagian factor input dan output beserta satuan pengukuran dan teknik pengukuran masing-masing metrik dapat dilihat pada Tabel 62, sementara model DEA dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 23. Model pengukuran dengan DEA INPUT

I . Lead time pemenuhan pesanan

2. Siklus pemenuhan pesanan

3. Fleksibilitas rantai pasokan 4. Biaya total rantai pasokan

5. Cash to cash cycle time 6. Persediaan harian

OUTPUT

1. Kinerja pengiriman 2. Pemenuhan pesanan

3. Kesesuaian dengan standar

-

___C

Decision Making Units.

(3)

Tabel 62. pembagian faktor input dan ouput untuk perhitungan D E A

No Atribut kinerja Metrik kineja Input Output Satuan Cara perhitungan

1. Reliabilitas Kineria oengiriman adalah oersentase oenziriman oesanan

. .

-

. -

4

% Penairiman pesanan yang tepat tepat waktu yang sesuai dengan tanggal pesanan konsumen

dan atau tanggal yang diinginkan konsumen

Pemenuhan pesanan adalah persentase jumlah permintaan dipenuhi tanpa menunggu, diukur tiap jenis produk. Kesesuaian dengan standar atau mutu

2. Kecepatan Lead time pemenuhan pesanan adalah menerangkan waktu tanggapan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi

permintaan konsumen mulai dari pemasok hinesa ke

--

tangan konsumen

Siklus pernenuhan pesanan

3. Fleksibilitas Fleksibilitas rantai pasok adalah waktu yang dibutuhkan untuk rnerespon rantai pasokan apabi!a ada pesanan yang tak terduga baik peningkatan atau penurunan pesanan tanpa terkena biaya penalti

4. Biaya Biaya total tnanajemen rantai pasokan adalah menerangkan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan marevial handling mulai dari pemasok hingga ke konsumen

5. Aset Cash to cash cycle time adalah perputaran uang perusahaan mulai dari pembayaran bahan baku ke pemasok, hingga pembayaran atau pelunasan produk oleh konsumen. Persediaan harian untuk rnemasok

wa&d total pesananiton<uhen

% Permintaan konsumen yang dipenuhi dalam waktu dan jumlah yang sesuai&full/ total pesanan YO Pengiriman yang sesuail jumlah

pengiriman

Hari Jumlah hari sejak produk

diproduksi/diproses hingga dikirim sampai ke tangan konsumen Hari Siklus (source+make+delive~y) Hari Jumlah dari siklus ~nencari barang

+

siklus membuat

+

siklus mengirim + leadtime

Rupiah Jumlah biaya

dari(perencanaan+pengadaan+pemb

uatan+pengirirnan+pengembalian)

Hari Rata-rata persediaan (per hari) + rata- rata konsurnen ~nembayar (hari)

-

rata-rata perusahaan membayar ke pemasok (hari) Hari Waktu yang dibutuhkan sampai

(4)

8.2. Pengukuran kinerja mitra tani Leftuce head dengan data envelopment analysis

Pengukuran kinerja dilakukan pada enam mitra tani yang mempunyai kriteria petani Lettuce yang terus-menerus dalam budidaya Lettuce, petani yang menanam Lettuce head lebih dari 3.000 bibit per musim tanam, memiliki lahan sendiri atau sebagian menyewa, serta pemilihan mitra yang didasarkan dari wawancara dengan pihak perusahaan pada bagian kemitraan. Mitra yang dipilih ini berasal dari daerah Cisurupan, Cigedug dan Cikajang. Pengukuran kinerja dengan menggunakan DEA ini merupakan perhitungan dengan teknik pemrograman linier. Pada program DEA ini terdapat dua tujuan yaitu minimal input dan maksimal output. Oleh karena tujuan untuk mengetahui kinerja mitra tani adalah untuk memaksimalkan kinerja pengiriman, pemenuhan pesanan, dan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan, maka dipilih maksimal output pada

DEA option. Pengukuran juga dilakukan dengan menggunakan model CCR

(constant return to scale).

Pengukuran kinerja dilakukan pada setiap semester pada tahun 2008, pada semester satu yaitu pada bulan Januari sampai Juni, dan semester dua pada bulan Juli sampai Desember, untuk mengetahui sensitivitas dari kinerja petani jika dibandingkan dengan benchmark yang merupakan target kinerja yang diinginkan oleh perusahaan. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja petani semester 1 dan 2 tahun 2008 dapat dilihat padaTabel63 dan 64.

(5)

Tabel 63. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja petani semester 1 tahun 2008

INPUT OUTPUT

Nama

No Lead time Siklus Fleksibilitas Biaya Cash to Sesuai

petani pe~nenuhan pemenuhan rantai total cash cycle Persediaan Kinerja Pemenuhan dengan pesanan pesanan pasok* SCM Iime harian* pengiriman pesanan standw

1. Petani 1 55 59 0 5.100 16 0 36,36 65,21 31,51

2. Petani 2 60 64 0 5.100 14 0 30 100,OO 33,Ol

3. Petani 3 60 63 0 4.000 15 0 17,39 100,OO 65,67

4. Petani 4 63 66 0 4.250 12 0 44,44 77,95 40,42

5. Petani 5 60 63 0 4.000 16 0 40 92,82 61,30

6. Petani 6 60 63 0 4.400 16 0 35,9 100,OO 72,47

7. Benchmark 57 60 0 4.000 12 0 75 100,OO 75,OO

Keterangan :

*

Pada tingkat petani fleksibilitas dalam pemenuhan pesanan tidak terjadi dan tidak ada persediaan produk harian Tabel 64. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja petani semester 2 tahun 2008

INPUT OUTPUT

No Nama petani Lead time Sikius Biaya Cash to sesuai

pemenuhan pemenuhan Fleksibilitas total cash cycle Persediaan Kinerja Pemenuhan dengan pesanan pesanan rantai pasok* SCM time harian* pengiriman pesanan standar

1. Petani 1 60 63 0 6.000 16 0 20 100,OO 47,35 2. Petani 2 60 63 0 6.475 I3 0 20 100,OO 30,87 3. Petani 3 62 65 0 3.350 16 0 25,71 100,OO 46,16 4. Petani 4 60 63 0 4.100 12 0 24,24 100,OO 47,35 5. Petani 5 60 63 0 3.51 1 13 0 16 100,OO 50,94 6. Petani 6 59 62 0 4.540 15 0 23,21 lO0,OO 53,5 1

7. Benchmark 57 60 0 4.000 12 0 75 100,OO 75,OO

(6)

8.3. Analisis Nilai Efisiensi Kinerja Mitra Tani Leffuce Head Pada Tahun

2008

Data yang dimasukkan ke dalam program merupakan rata-rata nilai dari masing- masing input dan output yang diperoleh pada dua semester di tahun 2008. Pengukuran kinerja petani yang dilakukan pada semester yang berbeda adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja petani saat terjadi perubahan musim yang berakibat pada produktivitas dan kualitas hasil panen. Tabel 65 di bawah ini menunjukkan hasil perhitungan kinerja mitra tani Lettuce head pada dua semester di tahun 2008.

Tabel 65. Hasil perhitungan kinerja mitra tani Lettuce head pada dua semester di tahun 2008 (dalam %)

Semester Petani 1 Petani 2 Petani 3 Petani 4 Petani 5 Petani 6 Semester 1 53,43 60,70 64,77 68,85 80,04 83,19

Semester 2 63,68 54,87 68,87 70,56 63,20 69,64

Dari hasil perhitungan efisiensi kinerja pada semester satu tahun 2008 jika dibandingkan dengan benchinark di atas ini dapat diketahui bahwa kinerja petani belum mencapai efisiensi. Secara umum, belum efisiennya kinerja petani dikarenakan masih rendahnya persentase kinerja pengiriman dan kesesuaian dengan standar mutu.

Berdasarkan analisa data yang dihasilkan dari perhitungan data envelopment analysis, agar dapat meningkatkan kinerja petani hingga loo%, maka petani harus melakukan peningkatan nilai pada faktor output dan penurunan nilai pada input. Sebagai contoh, pada Tabel 66 ~nenunjukkan contoh potential intpovement (PI) melalui peningkatan nilai pada faktor output dan penurunan nilai input yang dapat dilakukan oleh Petani 1 di semester satu dan dua tahun 2008.

(7)

Tabel 66. Peningkatan output dan penurunan input pada petani 1 selama semester 1 tahun 2008 (dalam%)

Semester 1 Semester 2

Faktor Metrik kinerja

Actual Target PI(%) Actual Target PI(%) Input Cash to cash cycle

time (hari) 16 12,05 -24,68 16 12,75 -20,34 Biaya total (Rp) 5100 4017,32 -21,23 6000 4248,42 -29,19 Siklus pemenuhan pesanan (hari) 59 60,26 2,14 63 63,73 6,21 Lead time pemenuhan (hari) 55 58,25 5.91 60 61,6 6,2 1

Output Kesesuaian dengan

standar (%) 31,51 75,32 139,05 47,35 79,66 68,23 Pemenuhan pesanan (%) 65,21 100,43 54,Ol 100 106,21 6,21 Kinerja pengiriman (%) 36,36 75,32 107,16 20 79,66 298,29 Keterangan: (-) Penurunan (+) Peningkatan

Peningkatan kinerja pengiriman dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan cara:

a. Mengoptimalkan kondisi lahan, misalnya dengan mengukur keasaman tanah dan memberikan sarana produksi seperti pupuk dan obat tanaman serta pestisida yang sesuai dengan standar diberikan oleh perusahaan kepada petani.

b. Memperkirakan kondisi cuaca yang tepat dalam penanaman Lettuce head.

c. Memilih tanaman rotasi atau tumang sari yang tepat agar unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman tetap terjaga.

d. Mengontrol tanaman yang lebih rutin dan teratur agar dapat memperkirakan pencapaian hasil panen yang optimal dan waktu panen yang tepat.

Sementara itu, peningkatan kesesuain standar yang ditetapkan oleh PT Saung Minvan dapat dilakukan dengan cara:

a. Menjaga tanarnan dari serangan hama dan penyakit tanarnan yang dapat menurunkan kualitas.

(8)

b. Melakukan pemanenan tepat pada waktunya agar warns dan tampilan produk sesuai dengan syarat kualitas dari perusahaan.

c. Mengusahakan pengiriman Lettuce head dari petani ke perusahaan

dilakukan dengan cara yang tepat agar sampai di perusahaan kesegaran komoditas tetap terjaga, tidak pecah kropnya dan tetap renyah.

Dengan meningkatnya jurnlah panen ymg dihasilkan maka akan meningkatkan pendapatan petani yang selanjutnya petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Untuk mengurangi biaya produksi yang semakin besar, petani hams marnpu memilih kembali sarana produksi yang dibeli di toko- toko pertanian terutama mengenai harga yang kompctitif.

Grafik reference comparison pada Gambar 24 d m 25 menunjukkan bahwa

perbedaan nilai antara input dan output Petani 1 dengan benchmark pada Semester 1 dan 2. Grafik tersebut menunjukkan bahwa petani 1 mempunyai nilai input yang

lebih tinggi dibandingkan benchmark pada biaya total SCM dan siklus pemenuhan

pesanan. Petani 1 juga bisa menghasilkan nilai output yang lebii rendah, yaitu dari kiierja pengiriman, persentase kesesuaian dengan standar mutu dan persentase pemenuhan pesanan.

Keterangan:

""1

Benchmark

Gambar 24. Reference Comparison antara petani 1 dengan benchmark pada

(9)

Keterangan:

Gambar 25. Reference Comparison antara petani

1

dengan benchnzark pada semester dua tahun 2008 (dalam %)

7.4. Pengukuran Kinerja PT Saung Mirwan dengan Menggunakan DEA

Pengukuran kinerja dilakukan pada PT Saung Mirwan yang menghasilkan dua produk ultuk komoditas Lettuce head, yaitu krop dan fresh cut. Pengukuran DEA berdasarkan faktor input dan output yang dilakukan pada dua jenis produk tersebut. Variabel-variabel yang dijadikan input dan output sarna dengan variabel yang dilakukan pada pengukuran kiierja petani PT Saung Mirwan.

Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui kinerja PT Saung Mirwan dengan cara untuk memaksimalkan kinerja pengiriman, pemenuhan pesanan, dan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan, maka dipilih maksimal output pada DEA option. Pengukuran juga dilakukan dengan menggunakan model CCR

(constant return to scale).

Pengukuran kinerja dilakukan pada setiap semester pada tahun 2008. Tabel 67 dan 68 menunjukkan rekapitulasi perhitungan nilai output dan input semester satu dan dua pada tahun 2008.

(10)

Tabel 67. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja

PT

Saung Minvan semester 1 tahun 2008

No Produk pemenuhan pemenuhan Fleksibilitas Biaya total cash cycle Persediaan Kinerja Pemenuhan dengan

pesanan pesanan rantai pasok SCM time harian pengiriman pesanan standar

1. Fresh cut 2 3 4 25.038 19 3 0,993 0,849 0,940

2. Krop 2 4 3 21.890 23 7 1,000 1,397 0,999

Tabel 68. Rekapitulasi input dan output pengukuran kinerja PT Saung Minvan semester 2 tahun 2008

INPUT OUTPUT

Lead time Siklus Cash to Sesuai

No Produk pemenuhan pemenuhan Fleksibilitas Biaya total cash cycle Persediaan Kinerja Pemenuhan dengan

pesanan pesanan rantai pasok SCM tinie harian pengiriman pesanan standar

I . Fresh cut 2 4 3 23.208 16 2 0,993 0,879 0,953

(11)

7.5. Analisis Nilai Efisiensi Kinerja P T Saung Minvan Untuk Komoditas

Lettrrce Head Pada Tahun 2008

Data yang akan dimasukkan ke program DEA merupakan data yang berasal dari rata- rata untuk setiap variabel input dan output. Pengukuran kinerja PT Saug Minvan dilakukan pada dua semester berbeda yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan pada saat terjadi perubahan musim yang berakibat pada produktivitas, kualitas hasil panen dari petani, permintaan konsumen, dan tingginya biaya. Tabel 69 di bawah ini menunjukkan hasil perhitungan kinerja PT Saung Mirwan untuk dua jenis produk Lettuce head pada dua semester di tahun 2008.

Tabel 69. Hasil perhitungan kinerja PT Saung Minvab dilihat dari dua jenis produk Lettuce head di tahun 2008.

No Jenis produk Semester 1 Semester 2

1. Fresh cut 100.00 100.00

2. Krop 1 OO;OO l00:00

Dari hasil perhitungan efisiensi kinerja pada semester satu dan dua tahun 2008 di atas ini dapat diketahui bahwa kinerja PT Saung Mirwan untuk produk

Lettuce head menunjukkan nilai 100% atau efisien. Kinerja PT Saung Minvan sudah mencapai sempuma, artinya dengan melihat faktor input dan output tidak ada permasalahan.

7.6. Analisis Patok Duga PT Saung Minvan

Patok Duga merupakan suatu proses belajar secara sistimatika dan terus- menerus untuk menganalisis tata cara kerja terbaik untuk menciptakan dan mencapai tujuan dengan prestasi kelas dunia, dengan membandingkan setiap bagian dari suatu perusahaan dengan perusahaan pesaing yang paling unggul dalam kelas dunia. Proses patok duga dilakukan dengan mencari data pembanding dari perusahaan kompetitor yang terbaik di bidangnya. Dari data pembanding tersebut, diharapkan perusahaan dapat meniru, menyamai, atau bahkan melebihi dari praktek terbaik yang diterapkan oleh perusahaan kompetitor tersebut. Dalam penelitian ini, proses patok duga di PT Saung Mirwan tidak menggunakan data

(12)

pembanding dari perusahaan kompetitor, melainkan menggunakan data dari SCOR (Supply-Chain Council's Supply-Chain Operalions Reference).

Pada proses patok duga suatu perusahaan berusaha untuk meningkatan atribut kinerja sampai pada titik target yang dikehendaki yang dinyatakan dalam status superior, advantage (keuntungan), dan parity (standar). Jika ditetapkan dalam status superior, maka target patok duga yang ditetapkan adalah target yang tertinggi dan merupakan kinerja yang tertinggi bagi perusahaan. Status advantage adalah target menengah yang jika status tersebut dicapai oleh perusahaan, maka sudah menguntungkan bagi perusahaan. Status parity apabila performa yang dikehendaki adalah rata-rata diantara kompetitor, maka target patok duga adalah meningkatkan atau mempertahankan kinerja aktual.

Analisa patok duga pada PT Saung Minvan dengan melihat kinerja rantai pasokan yang terdiri dari variabel input dan output untuk perhitungan DEA PT Saung Mirwan. Tabel 70, menunjukkan patok duga PT Saung Mirwan untuk Lettuce head produk krop pada tahun 2008. Sedangkan, Tabel 71 menunjukkan patok duga PT Saung Mirwan utuk produk fresh cut pada tahun 2008.

Tabel 70. Patok duga P T Saung Minvan untuk Lettuce head krop tahun 2008 No Atribut Kinerja Semester 1 Semester 2 Superior* Selisih 1 Selisih 2

(a) (b)

(4

1. Kinerja pengiriman 100 % 98,6% 95,0% + 5%

+

3,6% 2. Pemenuhan 139,7% 109,9% SS,O% +51,7% +21,9% pesanan 3. Sesuai dengan 99 % 98% 100%

-

1%

-

2% standar

4. Lead time 2 hari 2 hari 3 hari +I hari +I hari pemenuhan pesanan

5. Siklus pemenuhan 4 hari 4 hari I4 hari

+

I0 hari

+

I0 hari pemesanan

6. Fleksibilitas rantai 3 hari 3 hari 10 hari +7 hari +7 hari pasokan

7. Biaya total SCM Rp 21.890 Rp 22.185 .

8. cash to cash cycle 23 hari 2 i hari 29 hari

+

6 hari

+

8 hari time

9. Persediaan harian 7 hari 7 hari 23 hari +16hari +16hari

*

Foodprodtrct SCORcard (Bolstorff, 2003)

(13)

Tabel 71 Patok duga PT Saung Minvan untuk Lettuce headfresh cut tahun 2008

No Atribut Kinerja Semester 1 Semester 2 Superior* Selisih 1 Selisih 2

(a) (b) (c) 1. Kineria penairiman

- .

-

99.3 % 99,3 % 95,0% + 5%

+

3.6% 2. Pemenuhan 84,9% 87,9 % 88,0% +51,7% +21,9% pesanan 3. Sesuai dengan 94 % 95,3 % 100%

-

1%

-

2% standar

4. Lead time 2 hari 2 hari 3 hari +I hari +I hari pemenuhan pesanan

5. Siklus pemenuhan 3 hari 4 hari 14 hari

+

l l hari

+

10 hari pemesanan

6. Fleksibilitas rantai 4 hari 3 hari 10 hari +7 hari +7 hari pasokan

7. Biaya total SCM 2 1.890 22.185

-

.

8. Cash lo cash cycle 19 hari 16 hari 29 hari +10hari +13hari rime

9. Persediaan harian 7 hari 7 hari 23 hari +16hari +16hari

*

Foodproduct SCORcard (Bolstorff, 2003)

Kinerja pengiriman dan pemenuhan pesanan yang berada di atas rata- rata (untuk produk h o p ) meningkatkan kepercayaan konsumen. Kinerja pengiriman yang tinggi menunjukkan PT Saung Minvan telah menangkap kebutuhan pasar. Metrik pemenuhan sempurna dan lead time pemenuhan pesanan yang bertanda kurang pada produk fresh cut, bahwa pesanan yang tidak terpenuhi dengan sempurna seperti keterlambatan jadwal dan jumlah barang yang dikirim kurang dari yang dipesan. Akibat pembatalan pesanan tersebut, perusahaan mengalami kehilangan keuntungan. Selain itu, pesanan yang sering tidak terpenuhi dengan baik dapat menimbulkan citra buruk bagi P T Saung Mirwan yang pada akhirnya dapat menyebabkan perginya pelanggan atau berkurangnya pangsa pasar yang dimiliki PT Saung Mirwan.

Pada metrik fleksibilitas rantai pasokan yang positif, menunjukkan kemampuan PT Saung Mirwan dalam menghadapi peningkatan pesanan yang secara mendadak dari pembelilpasar. PT Saung Minvan mendapatkan keuntungan yang besar dari pesaingnya. Metrik siklus cash to cash menunjukkan kecepatan rantai pasokan merubah persediaan menjadi uang. Jadi semakin pendek siklus cash to cash maka kinerja PT Saung Mirwan semakin baik dalarn mengelola persediaan barang. Metrik persediaan harian menunjukkan lamanya suatu perusahaan bisa bertahan dengan jumlah persediaan yang dimiliki. Semakin kecil

(14)

persediaan harian perusahaan bisa menghemat biaya persediaan, mengurangi tingkat pengembalian barang karena apabila Leffuce head yang lama disimpan dalam gudang akan mengalami penyusutan dan kualitasnya akan menurun juga.

lmplikasi atau tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kinerja rantai pasokannya melalui analisis yang lebih mendalam pada setiap tahapan proses di dalam rantai pasokan agar tercipta suatu rantai pasokan yang optimal.

Gambar

Tabel  62.  pembagian faktor input dan ouput untuk perhitungan D E A
Tabel  63.  Rekapitulasi  input dan output pengukuran kinerja petani semester  1  tahun 2008
Tabel 65. Hasil perhitungan  kinerja mitra tani  Lettuce head  pada dua semester di  tahun 2008 (dalam  %)
Tabel  66.  Peningkatan output dan penurunan  input pada petani  1 selama semester  1 tahun 2008 (dalam%)
+7

Referensi

Dokumen terkait

32 (2) Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga medis sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan suatu kesimpulan, bahwa pendidikan juga harus didasari kasih sayang, serta membangun hubungan yang baik antara murid dan guru

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Niken Ratna Pravitasari tentang “Pengaruh Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja dengan mediasi OCB

Kontrasepsi suntik dapat digunakan oleh wanita yang memiliki salah satu atau lebih kriteria berikut, yaitu: usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki

[r]

Tentu saja akan mau, seperti dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa membantu Agen untuk sukses adalah kunci sukses kita. Jadi tidak usah takut. Jika ada prospek Anda bertanya.

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah sebagai pelaksanaan Undang- undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang

ditelpon atau yang menelepon. 4) Praktikan menyiapkan nomor telepon yang akan dituju atau menanyakan dari mana telepon berasal. 5) Praktikan menyiapkan catatan mengenai