• Tidak ada hasil yang ditemukan

K35-K38 Diseases of Appendix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K35-K38 Diseases of Appendix"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

K35-K38

Diseases of Appendix

Disusun Oleh:

1. Hesti Murti Asari (16/401530/SV/12034) 2. Rafida Elli Safitry (16/401558/SV/12062) 3. Zidna Naila Inas (16/401578/SV/12082)

(2)

K35 Acute Appendicitis

(Radang Usus Buntu Akut)

• Pengertian

Apendisitis akut adalah radang yang timbul secara mendadak pada apendik, merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui, dan jika tidak ditangani segera dapat menyebabkan perforasi. • Gambar

(3)

• Pengobatan

1. Pemeriksaan fisik: • Uji psoas

Dilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat hiperekstensi sendi panggul kanan atau fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditahan. Bila apendiks yang meradang menepel di m. poas mayor, tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri.

• Uji obturator

Digunakan untuk melihat apakah apendiks yang meradang kontak dengan obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil. Gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang akan menimbulkan nyeri pada apendisitis pelvika. Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator merupakan pemeriksaan yang lebih ditujukan untuk mengetahui letak apendiks.

(4)

2. Pemeriksaan penunjang 3. Pemeriksaan darah

4. Pemeriksaan urine 5. Barium Enema

Yaitu suatu pemeriksaan X-Ray dengan memasukkan barium ke colon melalui anus. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari appendicitis pada jaringan sekitarnya dan juga untuk menyingkirkan diagnosis banding.

6. CT-Scan

Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendicitis. Selain itu juga dapat menunjukkan komplikasi dari appendicitis seperti bila terjadi abses.

7. Laparoscopi

Yaitu suatu tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptic yang dimasukkan dalam abdomen, appendix dapat divisualisasikan secara langsung.Tehnik ini dilakukan di bawah pengaruh anestesi umum. Bila pada saat melakukan tindakan ini didapatkan peradangan pada appendix maka pada saat itu juga dapat langsung dilakukan pengangkatan appendix.

(5)

K35.2 Acute Appendicitis with Generalized

Peritonitis

• Pengertian

Adalah kondisi ketika usus buntu yang sakit melepaskan bakteri ke bagian lain dari tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut peritonitis jika infeksi menyebar ke peritoneum.

• Gejala

1. Sakit perut terus menerus parah 2. Suhu tinggi (demam)

3. Detak jantung yang cepat

4. Sesak napas dengan napas cepat 5. Pembengkakan perut

Jika peritonitis tidak segera diobati, dapat menyebabkan masalah jangka panjang dan bahkan dapat berakibat fatal. Pengobatan untuk peritonitis biasanya melibatkan antibiotik dan operasi pengangkatan usus buntu (appendectomy).

(6)

K35.3 Acute Appendicitis with Localized

Peritonitis

• Pengertian

Adalah kondisi ketika abses sekitar usus buntu pecah. Nanah dapat muncul sebagai akibat dari upaya tubuh untuk melawan infeksi. Hal ini juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari operasi untuk mengangkat usus buntu pada sekitar 1 500 kasus. Abses kadang-kadang dapat diobati menggunakan antibiotik, tetapi dalam sebagian besar kasus nanah perlu dikeringkan dari abses.

(7)

K35.8 Acute Appendicitis, Other and

Unspecified

(8)

Sumber

• http://www.kedokteran.id/2015/05/apendisitis-akut.html

• http://sanirachman.blogspot.co.id/2009/11/appendicitis-akut-dan-appendicitis.html

(9)

K36 Other Appendicitis

1. Appendicitis chronic

• Gejala

Pada stadium ini gejala yang timbul sedikit mirip dengan sakit maag dimana terjadi nyeri samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan terkadang demam yang hilang timbul. Seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah, kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah dengan tanda-tanda yang khas pada apendisitis akut yaitu nyeri pada titik Mc Burney (istilah kesehatannya).

• Diagnosis

Diagnosis apendisitis kronik baru dapat ditegakkan jika dipenuhi semua syarat : riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari dua minggu, radang kronik apendiks secara makroskopik dan mikroskopik, dan keluhan menghilang satelah apendektomi.

(10)

• Kriteria mikroskopik

Kriteria mikroskopik apendiksitis kronik adalah fibrosis menyeluruh dinding apendiks, sumbatan parsial atau total lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama dimukosa, dan infiltrasi sel inflamasi kronik. Insidens apendisitis kronik antara 1-5 persen.

2. Appendicitis reccurent

• Diagnosis

Diagnosis rekuren baru dapat dipikirkan jika ada riwayat serangan nyeri berulang di perut kanan bawah yang mendorong dilakukan apeomi dan hasil patologi menunjukan peradangan akut. Kelainan ini terjadi bila serangn apendisitis akut pertama kali sembuh spontan. Namun, apendisitis tidak pernah kembali ke bentuk aslinya karena terjadi fribosis dan jaringan parut. Resiko untuk terjadinya serangan lagi sekitar 50 persen.

(11)

• Pengobatan

Insidens apendisitis rekurens biasanya dilakukan apendektomi yang diperiksa secara patologik.

Pada apendiktitis rekurensi biasanya dilakukan apendektomi karena sering penderita datang dalam serangan akut.

(12)

K37. Unspecified Appendicitis

• Appendicitis yang tidak dijelaskan

(13)

Sumber

• http://doktersehat.com/radang-usus-buntu-appendicitis/

• http://nissanisso-fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-49833-Umum-APENDISITIS.html

(14)

K38.0 Hyperplasia of appendix

• Pengertian

Hiperplasia of appendix adalah peningkatan abnormal dalam jumlah sel pada organ usus buntu (appendix).

(15)

K38.1 Appendicular concretions

• Fekalit (Faecalith) dan Stercolith

Fekalit terbentuk dari feses (tinja) yang terperangkap di dalam saluran apendiks. Selain fekalit, yang dapat menyebabkan terjadinya sumbatan adalah cacing atau benda asing yang tertelan. Beberapa penelitian menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat terhadap timbulnya apendisitis. Kebiasaan makan makanan rendah serat dapat mengakibatkan kesulitan dalam buang air besar, sehingga akan meningkatkan tekanan di dalam rongga usus yang pada akhirnya akan menyebabkan sumbatan pada saluran apendiks.

(16)
(17)

K38.2 Diverticulum of appendix

Pengertian

• Divertikulum adalah pembengkakan yang terlihat seperti kantung kecil pada dinding usus, salah satu bagian dari sistem pencernaan.

• Diverticulitis appendix pertama kali dijelaskan pada 1893 oleh Kelynack. divertikula appendix dapat diklasifikasikan sebagai penyakit bawaan dari lahir.

• Pasien dengan diverticulitis appendix rata-rata berusia 38 tahun. Hal ini lebih sering terjadi pada pria dan pada pasien dengan fibrosis. Pasien dalam kasus ini juga seorang pria berusia 38 tahun dengan kondisi pernapasan.

(18)

• Diverticulitis appendix telah diklasifikasikan menjadi 4 subtipe.

1. Tipe 1 terjadi ketika appendix normal-muncul ditemukan dengan divertikulum akut meradang.

2. Tipe 2 melibatkan divertikulum akut yang meradang disekitar usus buntu.

3. Tipe 3 adalah usus buntu konvensional dengan divertikulum yang tidak terlibat insidental.

4. Tipe 4 adalah divertikulum appendix insidental dengan tidak ada radang usus buntu atau diverticulitis.

(19)
(20)

K38.3 Fistula of Appendix

• Pengertian

Fistula usus – abnormal lubang, menghubungkan usus dengan organ lain dan rongga tubuh. Isi perut atau usus dapat terjadi di daerah lain dari tubuh atau keluar.

• Penyebab

1. Penyakit usus, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa; 2. Perforasi ulkus duodenum;

3. Trauma, sebagai contoh, sebuah tembakan luka atau menusuk; 4. Cancer;

5. Komplikasi setelah pengobatan kanker, Misalnya, sebagai akibat dari terapi radiasi;

(21)

• Gejala

1. Kebocoran isi usus dari luka pada kulit 2. Diare

3. Sakit perut

4. Tanda-tanda infeksi, seperti demam, menggigil dan percepatan denyut jantung

5. Dehidrasi • Pengobatan

1. Diet khusus selama penyembuhan fistula: - Makan makanan energi tinggi

- Makanan dapat dilakukan melalui tabung, yang dimasukkan dalam perut atau usus

- Untuk meringankan beban pada sistem pencernaan nutrisi dapat dimasukkan melalui Vienna

2. Untuk membantu mencegah atau mengendalikan infeksi, dapat diobati dengan antibiotik

3. Untuk penghapusan fistula mengumpulkan cairan drainase dapat diinstal

(22)
(23)

K38.8 Other Specified Disease of Appendix

• Pengertian

Intussusception adalah gangguan dimana salah satu bagian usus menyelip ke dalam bagian lainnya, lebih mirip bagian-bagian pada teleskop. Bagian yang terkena menghalangi isi perut dan menghambat aliran darah.

• Gejala

Nyeri perut tiba-tiba dan muntah pada anak yang sehat sebaliknya. Peristiwa menyakitkan tersebut biasanya berlangsung 15 sampai 20 menit. Beberapa anak menjadi mudah marah atau lesu dan tidak acuh beberapa saat. Tanpa pengobatan, rasa sakit tersebut menjadi berlanjut, dan beberapa anak mengeluarkan kotoran seperti jel anggur dengan darah dan lendir atau mengalami demam. Anak yang mengalami pelubangan tampak sakit dan mengalami rasa sakit ketika perut mereka disentuh.

(24)

• Penyebab

Penyebab yang paling sering terjadi pada penyumbatan usus di antara anak yang berusia antara 3 bulan dan 3 tahun. Anak laki-laki lebih sedikit terkena dibandingkan anak perempuan. Pada kebanyakan kasus, penyebab tersebut tidak diketahui. Kadangkala intussusception mempengaruhi anak yang lebih tua, dimana hal ini seringkali disebabkan oleh sesuatu di dalam usus seperti polip atau tumor. Kadangkala, bagian yang meluncur (telescoping) kembali normal tanpa pengobatan. Jika tidak, bagian telescoping mengganggu usus dan kemudian menutup aliran darah menuju daerah yang terkena. Jika aliran darah tertutup lebih dari beberapa jam, usus yang terkena bisa mati (terbentuk ganggren). Jika bagian pada usus mati, lubang kecil (pembolongan) bisa terbentuk, membuat bakteri memasuki rongga perut, menghasilkan infeksi serius (peritonitis).

(25)
(26)

K38.9 Disease of appendix, unspisified

• Penyakit dari usus buntu, tidak dijelaskan

(27)

Sumber

• http://kamuskesehatan.com/arti/hiperplasia/ • http://doktersehat.com/radang-usus-buntu-appendicitis/ • http://asromedika.blogspot.co.id/2011/11/apendisitis-akut.html • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3211914/ • http://omedicine.info/id/kishechnye-svishhi.html • http://www.terapisehat.com/2010/10/intussusception.html

Referensi

Dokumen terkait

Bab III adalah Hasil penelitian dan Pembahasan yang mendeskripsikan tentang status hukum seorang isteri dengan suami mafqud dan proses penyelesaian perkara perceraian

Aplikasi ini mampu melakukan pencarian data yang ada pada MapInfo dan menampilkan peta beserta informasi lainnya yang berupa nama perumahan, alamat, tempat ibadah, sekolah, pasar,

Agar dapat menghasilkan produk yang memiliki harga yang mampu bersaing dengan memiliki kualitas produk yang baik untuk memperoleh laba maka perusahaan harus

Gastropati hipertensi portal adalah suatu keadaan perubahan makroskopik mukosa lambung yang dihubungkan dengan dilatasi dan ektasia vaskuler mukosa dan submukosa akibat

1) Integritas dan nilai-nilai etika. Integritas dan nilai-nilai etika adalah produk standar dari perilaku yang beretika suatu entitas dan bagaimana standar tersebut

Kt/V urea adalah dimana Kt merupakan jumlah bersihan urea dari plasma persatuan waktu dan V merupakan volume distribusi dari ureum V dalam satuan liter, K adalah klearensi dalam

Terdapat dua jenis tanah penyusun lereng jalan Lintas Barat Km 0-30, Liwa, Lampung Barat, yaitu tanah lempung dan tuf pasiran. Tanah lempung merupakan tanah residu hasil

Wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India, tetapi tidak