• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN. perusahaan dari PT. Danar Hadi yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1980

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN. perusahaan dari PT. Danar Hadi yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1980"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah PT. Kusuma Hadi Santosa

PT. Kusuma Hadi Santosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil yang beralamat di beralamat di Jl. Raya Jaten Km 9,4 Jaten Karanganyar Solo 57771 Indonesia. PT. Kusuma Hadi Santosa merupakan anak perusahaan dari PT. Danar Hadi yang didirikan pada tanggal 14 Mei 1980 dengan Akta Notaris Maria Theresia Budi Santosa, SH dengan SK No.A/287/4. PT. Kusuma Hadi Santosa yang didirikan oleh Bapak Hadi Santosa yang merupakan direktur sekaligus pemilik PT. Danar Hadi. Awal berdirinya perusahaan ini sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dimana undang-undang No. 6 tahun 1986 tentang PMDN menjadi dasar hukumnya.

PT. Kusuma Hadi Santosa mengalami perkembangan dan kemajuan pada tanggal 21 September 1982 dan diresmikan oleh Menteri Tata Negara Republik Indonesia yaitu Bapak Soedomo dan dilengkapi dengan izin lokasi dengan nomor 530/340/1981 dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dengan nomor 647.1/30 yang dikeluarkan pada tanggal 23 Mei 1981 oleh Pemerintah Daerah (PEMDA).

(2)

24 Seiring dengan perkembangan zaman dan sejak berdirinya pada tahun 1981, PT. Kusuma Hadi Santosa mengalami perkembangan yang sangat pesat. Fasilitas yang di miliki perusahaan hingga saat ini yaitu :

a. Bangunan pabrik, bangunan perumahan karyawan serta fasilitasnya, dan juga bangunan kantor beserta peralatannya.

b. Mesin yang ada di Departemen Weaving dengan berbagai ukuran. Mesin tersebut adalah mesin Toyada GH 90, Picanol CCST, Picanol President, Tsudokumo Airjet dan Picanol Rapier yang dapat memproduksi sampai dengan 50 juta meter kain per tahunnya.

c. Mesin yang ada di Departemen Printing yaitu Printing Inchinoise dengan kapasitas produksi bisa mencapai 1,2 juta meter kain perbulannya dengan 12 warna dan stok 12 warna.

d. Mesin yang ada di Departemen Finishing dengan berbagai ukuran, yaitu mesin gas singeling age, bleacing range, mencherizing, sanforizing dan stenter.

e. Mesin yang berada pada Departemen Dyeing Cold Pad Batch dengan kapasitas produksi bisa mencapai 400 ribu meter kain perbulan.

f. Beberapa sarana yaitu :

1) Tempat ibadah berupa masjid.

2) Sarana olahraga berupa lapangan tenis dan lapangan bulu tangkis. 3) Sarana transportasi berupa bus karyawan.

(3)

25 g. Adanya koperasi karyawan

Selain fasilitas yang telah dituliskan diatas, PT. Kusuma Hadi Santosa memiliki bangunan masjid sebagai sarana tempat ibadah yang tak hanya digunakan oleh karyawan tetapi juga untuk masyarakat umum. PT. Kusuma Hadi Santosa juga mendirikan sekolah dengan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk masyarakat umum. Dari tahun 1985 sampai 1992 PT. Kusuma Hadi Santosa melakukan perluasan diberbagai departemen dalam perusahaan. Perluasan perusahaan tersebut antara lain :

1) Menambah kapasitas produksi kain tenun.

2) Mengadakan perluasan di bidang printing yaitu penambahan mesin produksi.

3) Mengadakan perluasan di bidang finishing di kecamatan Mojolaban Sukoharjo pada tanggal 1 Desember 1987.

4) Mengadakan perluasan di bidang dyieng di kecamatan Tasikmadu, Karanganyar pada tanggal 1 Desember 1987.

5) Mengadakan perluasan produksi dengan mendirikan anak perusahaan PT. Kusuma Hadi Santosa yang bergerak di bidang pengelolaan kapas menjadi benang. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan benang terutama untuk bagian produksi di PT. Kusuma Hadi Santosa. Benang yang dihasilkan PT. Kusuma Hadi Santosa tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan produksi PT. Kusuma Hadi Santosa saja tetapi juga dipasarkan ke beberapa daerah lokal dan sebagian dipasarkan keluar negeri (export).

(4)

26 2. Visi dan Misi PT. Kusuma Hadi Santosa

Visi merupakan cara pandang PT. Kusuma Hadi Santosa untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya yang semakin ketat, PT. Kusuma Hadi Santosa hadir dengan mengutamakan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Berikut ini merupakan visi, misi dan sasaran mutu perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Visi

1) Meningkatkan sumber daya manusia, disiplin yang tinggi, mampu bekerja keras menghadapi ketatnya persaingan pada usaha-usaha tekstil. 2) Meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin pemenuhan pesanan

pelanggan sebaik mungkin.

3) Karena hasil produksinya diminati masyarakat lokal dan internasional maka perusahaan berinvestasi pada laba.

b. Misi

1) Melestarikan batik dan menghandalkan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain batik halus.

2) Menjaga kualitas produksi agar dapat memenuhi selera dan permintaan konsumen.

3) Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan menjunjung pembangunan khususnya standar untuk kebutuhan hidup masyarakat.

c. Sasaran Mutu Perusahaan 1) Meningkatkan produktivitas.

(5)

27 3) Mengurangi jumlah tuntutan ganti rugi.

4) Mencari pelanggan sebanyak mungkin. 3. Lokasi Perusahaan

Letak lokasi PT. Kusuma Hadi Santosa adalah di Jl. Raya Jaten Km 9,4 Jaten Karanganyar Solo 57771 Indonesia. Luas tanah yang di miliki perusahaan secara keseluruhan adalah 4,5 ha dengan rincian 0,5 ha berada disebelah selatan Jalan Raya Solo-Tawangmangu yang digunakan sebagai perumahan karyawan beserta fasilitasnya. Sedangkan tanah yang berada disebelah utara Jalan Raya Solo-Tawangmangu digunakan untuk pabrik, kantor, koperasi, kantin, tempat parkir, poliklinik dan masjid.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih PT. Kusuma Hadi Santosa berbentuk garis, sehingga komunikasi atau jalannya laporan sesuai dengan jenjang kemampuannya.

Struktur organisasi departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa dapat dilihat pada gambar 3.1 :

(6)

28 Gambar 3.1 Struktur Organisasi departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa

(7)

29 5. Ketenagakerjaan PT. Kusuma Hadi Santosa

PT. Kusuma Hadi Santosa memiliki tenaga kerja berjumlah 1.372 dengan jumlah tenaga kerja pria sebanyak 966 orang dan tenaga kerja wanita sebanyak 406 orang. Daftar jumlah karyawan PT. Kusuma Hadi Santosa dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Jumlah karyawan PT. Kusuma Hadi Santosa

No. Departemen Pria Wanita Jumlah

1. Weaving I 195 161 356 2. Weaving II 185 145 330 3. PPC 1 1 2 4. Finishing 90 19 109 5. Utility 71 1 72 6.. Pemasaran 57 8 65 7. Staff Pimpinan 35 12 47 8. Keuangan&Akuntansi 8 5 13 9. Logistik 12 5 17

10. Umum & Personalia 58 6 64

11. Printing 254 43 297

Total 966 403 1.372

Sumber data : Bagian personalia PT. Kusuma Hadi Santosa Tahun 2016

a. Kompensasi Tenaga Kerja

Upah atau gaji yang diterima karyawan berbeda-beda tergantung pada golongan yang dimiliki serta status karyawan yang bersangkutan. Upah atau gaji akan diberikan setiap sebulan sekali, yaitu pada akhir bulan. Apabila karyawan tidak masuk, gajinya akan dipotong sesuai status yang menjadi alasan tidak masuk kerja dengan cara sebagai berikut :

1) Jika karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit dan membawa surat keterangan dari dokter gajinya tidak akan dipotong.

2) Jika tidak masuk kerja karena sakit tetapi tidak membawa surat keterangan dari dokter maka gaji akan dipotong sesuai kebijakan perusahaan dan,

(8)

30 3) Jika karyawan tidak masuk kerja dan izin maupun tidak maka gaji akan

di potong sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Sedangkan untuk kenaikan gaji dilakukan secara berkala berdasarkan : 1) Prestasi kerja dengan berdasarkan jumlah absensi dan

peringatan-peringatan kerja yang dilakukan setiap setahun sekali. 2) Jenjang pendidikan

3) Lamanya kerja atau pengabdian

4) Berdasarkan kenaikan pemerintah mengenai Upah Minimum Regional (UMR).

b. Sistem Kerja PT. Kusuma Hadi Santosa 1) Tenaga kerja administratif

Tenaga kerja administratif merupakan tenaga kerja yang menangani administrasi produksi dan administrasi gudang. Tenaga administratif tidak turun langsung pada proses produksi dilapangan. Pembagian jam kerja tenaga kerja administratif adalah sebagai berikut:

Senin – Jumat : 08.00 - 16.00 WIB Sabtu : 08.00 – 11.00 WIB 2) Tenaga kerja produktif

Tenaga kerja produktif merupakan tenaga kerja yang langsung menangani proses produksi. Tenaga kerja produktif dibedakan menurut jam kerjanya sebagai berikut :

a) Normal

Senin – Jumat : 08.00 - 16.00 WIB Sabtu : 08.30 - 16.00 WIB

(9)

31 b) Shift

Shift I : 06.00 - 14.00 WIB Shift II : 14.00 - 22.00 WIB Shift III : 22.00 - 06.00 WIB 6. Produksi PT. Kusuma Hadi Santosa

PT. Kusuma Hadi Santosa merupakan perusahaan tekstil yang memproduksi dua jenis kain yaitu kain rayon dan kain katun. Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Kusuma Hadi Santosa melalui beberapa tahap alur produksi. Berikut ini adalah alur produksi terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

a. Spanning (pemintalan)

Bagian pemintalan adalah bagian dari proses bahan baku menjadi benang. Bahan baku terdiri dari :

1) Bahan alami

Bahan alami ini berupa bunga kapas. Benang yang dihasilkan dari pemintalan bunga kapas merupakan jenis benang yang digunakan sebagai bahan pembuat kain katun.

2) Bahan sintetis

Bahan sintetis berasal dari serat rayon yaitu serat yang terbuat dari bahan sintetik. Benang yang dihasilkan dari pemintalan serat rayon merupakan jenis benang yang digunakan sebagai bahan baku kain rayon.

b. Weaving (tenun)

Weaving merupakan departemen yang memproduksi benang menjadi kain. Departemen ini dibagi menjadi dua yaitu departemen weaving 1 dan weaving 2. Kedua departemen weaving tersebut menghasilkan kain mentah, yang

(10)

32 membedakan adalah jenis mesin yang digunakan dan kapasitas produksi yang dihasilkan. Weaving 1 menggunakan mesin suthle loom yang yang digerakkan oleh tenaga manusia sedangkan weaving 2 menggunakan mesin air jet loom yang digerakkan oleh tenaga kompresor.

c. Printing (cetak) dan Dyeing printing (celup)

Printing merupakan departemen yang mengubah kain mentah menjadi kain yang bermotif atau berwarna. Untuk proses kain mentah menjadi kain bermotif disebut sebagai printing, sedangkan untuk proses kain mentah menjadi kain berwarna polos tanpa motif disebut sebagai dyeing printing. d. Finishing (penyelesaian)

Finishing merupakan kegiatan penyelesaian yang memproses kain mentah menjadi kain jadi. Kegiatan pada departemen ini adalah mengubah kain mentah (grey) menjadi kain putih dengan bahan kimia.

7. Proses produksi Departemen Weaving 2

Adapun proses produksi di bagian departemen weaving 2 dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini :

(11)

33

Gambar 3.2

Alur Proses produksi Departemen Weaving 2

Sumber Data : Bagian Administrasi Departemen Weaving 2 Tahun 2016 Cone Winding Hani (warping)

Kanji (Sizing)

Tenun (Air Jet Loom) Cucuk (Leasing) dan

sisir (reaching) Tying

Inspecting

Folding Bahan baku benang

(12)

34 a. Bahan baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi PT. Kusuma Hadi Santosa meliputi :

1) Benang

Bahan baku benang disuplay dari PT. Kusuma Hadi Santosa. 2) Bahan-bahan Kimia

Bahan-bahan kimia didatangkan 30% dari impor dan sisanya didapatkan dari pabrik kimia di Indonesia.

3) Spare part

Spare part dari impor untuk shuttle 20% dan 50% untuk air jet loom sisanya didatangkan dari pabrik di Indonesia.

b. Hani (Warping)

Proses hani (Warping) merupakan proses penguluran benang lusi kedalam beam lusi yang akan dipasangkan pada mesin tenun dalam bentuk gulungan yang sejajar dengan panjang tertentu, lebar tertentu, jumlah lusi tertentu dengan tegangan lusi yang sama.

c. Kanji (Sizing)

Kanji (Sizing) merupakan proses pengkanjian dengan formula bahan kimia tertentu untuk meningkatkan daya tenun lusi, menambah sifat licin benang dan menambah kekuatan tarik benang.

d. Cone winding

Merupakan penguluran benang pakan dari bentuk cone menjadi bentuk palet yang rata dan padat dengan diameter dan panjang yang telah ditentukan.

(13)

35 e. Cucuk (Reaching in)

Cucuk merupakan proses pencucukan (memasukkan) benang lusi pada dropper, gun dan sisir sesuai dengan rencana tenun.

f. Sisir (Leasing in)

Sisir merupakan proses perhitungan jumlah benang lusi sesuai dengan rencana tenun.

g. Tying

Tying merupakan proses penyambungan benang lusi dengan jenis konstruksi yang sama pada saat penenunan.

h. Tenun (Loom)

Merupakan proses pembuatan jalinan benang dengan gerakan naik turun vertikal dilakukan dengan cara menggerakkan exentrik dengan injakan untuk memasukkan benang pakan sehingga menjadi lembaran kain mentah.

i. Inspecting

Inspecting merupakan proses pengendalian kualitas untuk mengetahui cacat-cacat kain sehingga dapat menentukan macam grade kain yang dihasilkan. j. Folding

Folding merupakan proses pelipatan hasil akhir yaitu kain yang telah diperbaiki dimesin inspecting dengan ukuran 1 meter pelapis kain.

k. Rolling

Rolling merupakan proses penggulungan kain dari bentuk lipatan ke bentuk gulungan kain pada proses akhir sebelum pengiriman kain.

(14)

36 B. Laporan Magang Kerja

Pelaksanaan Magang Kerja di PT. Kusuma Hadi Santosa Jaten Karanganyar dilaksanakan pada tanggal 11 Januari – 11 Februari 2016, kegiatan magang kerja dimulai pada pukul 08.00 – 16.00 WIB untuk hari senin- jumat, sedangkan untuk hari sabtu pukul 08.00 – 13.00 WIB. Selama melaksanakan magang kerja mahasiswa ditempatkan di Departemen Weaving 2 dan mahasiswa didampingi oleh salah satu staff yaitu kasie Administrasi dan Quality Control. Rincian kegiatan yang dilakukan selama magang dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Kegiatan Selama Magang Kerja No

.

Minggu Kegiatan

1. Minggu I a. Pengenalan Perusahaan

b. Pengenalan karyawan Departemen Weaving 2 c. Penetapan jadwal aturan yang berlaku

d. Penjelasan proses produksi kain grey secara umum 2. Minggu II a. Mengamati proses pemintalan benang dibagian hani

b. Mengamati proses pengkanjian dibagian sizing

c. Mengamati proses pencucukan dan penyambungan benang

d. Mengamati proses penenunan kain di bagian produksi 3. Minggu III a. Mengamati pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan

karyawan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja

b. Mengamati kelengkapan atribut keselamatan dan kesehatan kerja

c. Membantu membersihkan gun, dropper dan sisir d. Membantu karyawan dalam pencucukan

4. Minggu IV a. Wawancara kepada Pembimbing Magang tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Konsultasi dengan Pembimbing Magang mengenai Tugas akhir yang akan diambil

c. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

(15)

37 C. Pembahasan

1. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa

Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor penting untuk menjamin produktivitas, keselamatan dan kesehatan karyawan pada saat melakukan pekerjaan. Oleh karena itu PT. Kusuma Hadi Santosa berkomitmen pada sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berikut beberapa sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa :

a. Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri bagi karyawan departemen weaving 2 adalah sebagai berikut :

1) Alat Pelindung Kepala

Alat pelindung kepala yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa adalah topi. Topi berfungsi untuk melindungi kepala atau rambut dari kotoran atau debu mesin yang berputar. Alat pelindung ini dipakai saat berada di area perusahaan dan akan mendapatkan pergantian topi setiap 6 bulan sekali.

2) Alat Pelindung Pernafasan

Alat pelindung pernafasan yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa adalah masker. Masker sangat berfungsi di departemen weaving 2 karena departemen produksi tersebut sangat banyak bertebaran debu dampak dari proses pemintalan benang mesin loom.

(16)

38 Alat pelindung ini dipakai saat berada di area produksi dan akan mendapatkan pergantian masker setiap 3 bulan sekali.

3) Alat pelindung telinga

Alat pelindung telinga yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa berupa earplug yang diberikan 3 bulan sekali bersama dengan pemberian masker dan dipakai saat di area produksi guna menjaga kualitas pendengaran karyawan akibat kebisingan dan masuknya partikel-partikel kecil yang membahayakan pendengaran.

b. Jaminan sosial

Jaminan sosial diberikan kepada semua karyawan PT. Kusuma Hadi Santosa kecuali karyawan kontrak. Untuk jaminan sosial perusahaan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pelaksanaannya. Berikut jaminan sosial yang diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa kepada karyawan :

1) Jaminan Kecelakaan Kerja

PT. Kusuma Hadi Santosa memberikan jaminan kecelakaan kerja untuk karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Jaminan kecelakaan kerja berupa pembiayaan perawatan korban kecelakaan mulai dari biaya transportasi, biaya pengobatan hingga biaya rehabilitasi di rumah sakit yang telah ditetapkan perusahaan.

2) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Jaminan ini diberikan PT. Kusuma Hadi Santosa kepada karyawan dan keluarga karyawan untuk mengatasi masalah kesehatan. Jaminan ini berlaku untuk pelayanan di klinik kesehatan dan rumah sakit yang telah ditetapkan perusahaan.

(17)

39 3) Jaminan Hari Tua

Jaminan ini diberikan karyawan PT. Kusuma Hadi Santosa yang telah berusia 55 tahun dengan persyaratan tertentu. Jaminan ini berfungsi sebagai pengganti terputusnya penghasilan karyawan karena hari tua. 4) Jaminan Kematian

PT. Kusuma Hadi Santosa memberikan jaminan kematian kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Jaminan ini diharapkan dapat meringankan biaya keluarga yang ditinggalkan berupa biaya pemakaman maupun dalam bentuk santunan berupa uang.

(18)

40 Tabel 3.3

Berikut Ketentuan Jaminan Kesehatan

No. Program jenis Pelayanan Program Kesehatan Paripurna Dasar 1. a. Rawat jalan tingkat pertama Frekuensi kunjungan dan biaya tidak

dibatasi

b. Rawat jalan tingkat lanjut Sesuai indikasi medis, standart obat Generrik Berlogo di Poliklinik Gigimulut dan Poliklinik Spesialis.

2. Rawat Inap Rumah Sakit Pemerintah kelas II/ Rumah Sakit Swasta tingkat III (RSUD Dr. Moewardi Surakarta, RSUD Dr. Oen I Surakarta, RSUD Kab. Karanganyar, RSUD PKU Muhammadiyah Karanganyar. 3. Lamanya perawatan per tahun Rumah Sakit Pemerintah kelas II 62 hari

per tahun, ICU 25 hari per tahun.

4. Persalinan Normal Maksimal yang ditanggung Rp. 100.000 5. a. Persalinan pathologis yang

tidak memerlukan tindakan medis/ operasi.

Maksimal yang ditanggung Rp. 300.000

b. Persalianan pathologis yang memerlukan tindakan medis/ operasi

Maksimal yang ditanggung Rp. 500.000

6. Setelah ditetapkan kanker Rp. 500.000

7. Cuci darah (Hemodialis) Maksimal 5 kali setahun 8. Operasi :

a. Kecil b. Sedang c. Besar d. Khusus

Maksimal yang ditanggung a. Rp. 250.000 b. Rp. 400.000 c. Rp. 500.000 d. Rp. 1.000.000 9. Pelayanan khusus : a. Kaca mata b. Gigi palsu

c. Alat bantu pendengaran d. Kaki palsu

e. Tangan palsu

Maksimal yang ditanggung a. Rp. 75.000

b. Rp. 150.000 c. Rp. 150.000 d. Rp. 175.000 e. Rp. 150.000 10. Alat kesehatan pin, plate screw

dan elastic band

Maksimal yang ditanggung Rp. 300.000 11. a. Pelayanan KB

1) Pil KB dan Kondom 2) Suntik KB tiap 3 bulan

a. Gratis ( sesuai platforn/ standar JPK) b. Setengah (1/2) harga eceran tertinggi

(HET) alkon (alat kontrasepsi)

b.Rawat jalan tingkat lanjut Sesuai indikasi medis, standar obat generrik berlogo di poliklinik gigi mulut dan poliklinik spesialis

(19)

41 c. Upaya Penanggulangan Kebakaran

Upaya penanggulangan kebakaran penting dilakukan terutama departemen weaving 2. Karena departemen tersebut mempunyai bahan-bahan yang mudah terbakar seperti benang, kain dan mesin produksi. Salah satu upaya yang dilakukan dalam upaya penanggulangan kebakaran adalah sebagai berikut :

1) Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Departemen weaving 2 terdapat 52 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang menyebar diseluruh ruangan. Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang digunakan adalah jenis powder. Karena pentingnya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai alat utama untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

Gambar 3.3

(20)

42 2) Hydrant

Hydrant yang digunakan dalam departemen weaving 2 terdapat 2 jenis yaitu hydrant indoor dan hydrant outdoor. Hydrant indoor adalah terminal air yang dipasang dalam ruangan, sedangkan hydrant outdoor adalah terminal air yang dipasang diluar ruangan. Kedua jenis hydrant tersebut memiliki jenis fungsi yang sama untuk mempermudah pemadaman api apabila terjadi kebakaran.

Gambar 3.4

Hydrant indoor dan Hydrant outdoor PT. Kusuma Hadi Santosa 3) Jalur Evakuasi

Departemen weaving 2 terdapat 2 pintu darurat yaitu didepan pintu masuk dan dipintu belakang. Di ruangan tersebut terdapat petunjuk jalur evakuasi untuk menuju pintu darurat keluar ruangan. Kondisi pintu darurat di departemen weaving 2 sering disalah gunakan oleh karyawan sebagai pintu keluar masuk. Di dapertemen tersebut suhu ruangan sangat dijaga supaya tidak terlalu panas apabila pintu darurat tersebut

(21)

43 dibuka dan ditutup maka suhu ruangan akan tidak stabil dan mempengaruhi hasil produksi.

4) Pembentukan Tim Tanggap Darurat

Setiap tahun PT. Kusuma Hadi Santosa mengirimkan beberapa karyawan masing-masing departemen termasuk departemen weaving 2 untuk membentuk tim dan mengikuti pelatihan sebelumnya. Materi yang diberikan pada saat pelatihan adalah sikap dalam menghadapi bahaya kebakaran, cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), cara menggunakan hydrant, cara menyelamatkan diri atau evakuasi.

d. Penerapan Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)

1) Ringkas adalah ringkas dalam pemilahan, yaitu memisahkan barang yang masih diperlukan dan membuang barang yang sudah tidak diperlukan.

2) Rapi adalah rapi dalam penataan dan meletakkan barang-barang pada tempatnya sehingga mudah diambil dan mudah dikembalikan.

3) Resik adalah tempat kerja yang bersih dari sampah, kotoran dan debu. 4) Rawat adalah dengan memelihara dan melestarikan keadaan yang tertib,

rapi dan bersih secara terus menerus.

5) Rajin adalah selalu disiplin dan selalu berperilaku sesuai degan peraturan yang telah ditentukan.

(22)

44 e. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

P2K3 dibentuk oleh PT. Kusuma Hadi Santosa dan telah disahkan langsung oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar pada tanggal 9 Mei 2011 No. 560/72 dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut :

1) Mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.

2) Membantu menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai:

a) Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan ganggunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara menanggulanginya. b) Faktor-faktor yang dapat mempenggaruhi efisiensi dan

produktifitas kerja.

c) Alat Pelindungan Diri (APD) bagi tenaga kerja

d) Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaan.

3) Membantu pengusaha atau pengurus dalam :

a) Mengevakuasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja. b) Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik. c) Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

d) Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan kerja serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

(23)

45 e) Mengembangkan peyuluhan dan penelitian dibidang keselamatan

kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi. f) Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan

menyelenggarakan makanan di perusahaan.

g) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja. h) Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.

i) Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan dan kesehatan kerja.

j) Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan

manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja.

(24)

46 2. Implementasi sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

Departemen Weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa

PT. Kusuma Hadi secara keseluruhan telah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk karyawannya. Hal itu dapat dilihat dari pemberian:

a. Alat Pelindung Diri (APD)

Pihak perusahaan telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa topi, masker, earplug. Sedangkan untuk pelindung kaki perusahaan membebaskan kepada karyawannya untuk memakai sepatu milik karyawan itu sendiri. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan perusahaan sebagai perwujudan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. Namun masih saja ditemui karyawan yang tidak memakai alat pelindung tersebut. Alat Pelindung Diri (APD) tidak digunakan sebagai mana mestinya karena karyawan merasa tidak nyaman jika bekerja menggunakan alat pelindung tersebut. Selain itu tidak adanya aturan yang mengharuskan memakai Alat Pelindung Diri (APD) membuat karyawan sering melalaikan hal itu. b. Jaminan Sosial

Jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan pengganti Jamsostek yang dibuat oleh pemerintah dan telah diterapkan di PT. Kusuma Hadi Santosa. Pemberian jaminan sosial dari program BPJS tidak serta merta diberikan kepada karyawan secara gratis tetapi dipotong gaji karyawan setiap bulannya. Pemotongan sebesar 2% dari gaji normal, sebenarnya premi atas jaminan sosial sebesar 5% tetapi 3% telah ditanggung perusahaan.

(25)

47 c. Penanggulangan Kebakaran

PT. Kusuma Hadi Santosa telah menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam upaya pencegahan kebakaran perusahaan menyediakan Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR), Hydrant, Jalur Evakuasi dan Pembentukan Tim Tanggap Darurat. Tetapi dalam implementasinya perusahaan hanya menyediakan alat-alat tersebut tanpa melakukan pengecekan fungsi dari alat tersebut dan kegunaannya. Pengecekan alat-alat seperti Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR), Hydrant, Jalur Evakuasi dilakukan setiap setahun sekali dan masih saja ditemui Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR) dan Hydrant dalam keadaan kadaluarsa. Selain itu penyalahgunaan pintu darurat beralih fungsi menjadi pintu keluar masuk karyawan.

d. Penerapan Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)

Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) dilakukan dalam upaya melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mencegah terjadi kecelakaan kerja di perusahaan. Namun dalam implementasinya penerapan Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) tidak sesuai dengan kebijakan tersebut. Secara keseluruhan karyawan telah melaksanakan peraturan tersebut.

e. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Kusuma Hadi Santosa berkomitmen dalam melaksanakan program kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), menyusun rencana dan pemantauan tentang program tersebut agar selalu efektif dan efisien yaitu

(26)

48 dengan mengadakan rapat atau pertemuan secara rutin setiap 1 (satu) bulan sekali. Pertemuan tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) antara lain :

1) Diadakan diskusi tentang permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan.

2) Membahas hasil dari evaluasi program kerja yang sudah direncanakan.

Tabel 3.4

Perbandingan Sistem dan Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Kusuma Hadi Santosa

No

Upaya Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

Program Sistem Implementasi

1. Alat Pelindung Diri (APD) Alat Pelindung Kepala Alat pelindung kepala berupa topi.

Sudah sesuai dengan sistem Alat Pelindung Pernafasan Alat pelindung pernafasan berupa masker kain. Sebagai dari karyawan tidak memakai masker tersebut karena alasan tidak nyaman dipakai. Alat Pelindung Telinga Alat pelindung telinga berupa earplug. Semua karyawan tidak memakai earplug dengan alasan tidak nyaman dipakai, hilang, ketinggalan dan sebagainya. 2. Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan kecelakaan kerja berupa pembiayaan perawatan mulai dari transportasi, biaya pengobatan hingga biaya rehabilitasi di rumah sakit yang telah ditentukan perusahaan.

Sudah sesuai dengan sistem.

(27)

49 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan pemeliharaan kesehatan untuk karyawan yang mengalami masalah kesehatan, jaminan ini berlaku di klinik atau rumah sakit yang telah ditentukan perusahaan. Sudah sesuai dengan sistem Jaminan Hari Tua

Jaminan hari tua kepada karyawan yang berusia 55 tahun sebagai pengganti terputusnya penghasilan karyawan karena hari tua. Sudah sesuai dengan sistem Jaminan Kematian Jaminan kematian kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Jaminan ini berupa biaya pemakaman dan biaya santunan kepada keluarga korban. Sudah sesuai dengan sistem 3. Penanggulangan kebakaran Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Terdapat 52 APAR yang menyebar rata diseluruh ruangan dan jenis APAR yang digunakan adalah jenis powder. Tidak adanya pengecekan tanggal kadaluarsa dan pengecekan dari fungsi alat tersebut.

Hydrant Hydrant yang digunakan ada 2 jenis yaitu hydrant outdoor dan indoor

Tidak adanya pengecekan tanggal kadaluarsa dan pengecekan dari fungsi alat tersebut. Jalur

Evakuasi

Jalur evakuasi yang disediakan berupa pintu darurat yang terdapat di depan pintu masuk dan dipintu keluar. Pintu darurat beralih fungsi menjadi pintu keluar masuk karyawan.

(28)

50 Pembentukan Tim Tanggap Darurat Pelatihan kepada karyawan tentang sikap menghadapi kebakaran, cara menggunakan hydrant dan menyelamatkan diri yang diadakan setiap 1 (satu) tahun sekali. Sudah sesuai dengan sistem. 4. Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) Peraturan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) Peraturan 5R mencakup fungsi dari meringkas pemilahan barang, kondisi yang rapi dalam perusahaan, bersih, merawat dan selalu rajin di perusahaan. Sudah sesuai dengan sistem. 5. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) tersebut dengan tugas mengolah data, membantu menjelaskan kepada karyawan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) secara keseluruhan telah melakukan tugas dan kewajibannya, namun tentang peraturan atau hukuman tentang karyawan yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD) masih kurang tegas.

(29)

51 3. Kendala yang sering dihadapi dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Departemen Weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa adalah sebagai berikut :

a. Belum maksimalnya sosialisasi tentang sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ada pada Departemen weaving 2 PT. Kusuma Hadi Santosa belum dilakukan secara maksimal. Sosialisasi cenderung kurang, terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan.

b. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hanya berjalan sebagai sistem saja tanpa adanya support dari direksi/ pimpinan perusahaan.

c. Rendahnya kedisiplinan dan kesadaran karyawan terhadap pengetahuan tentang pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. Pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) masih sangatlah kurang sehingga menjadi faktor penghambat dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Oleh karena itu sebelum menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) haruslah dijelaskan dengan sebaik-baiknya maksud dan tujuan program tersebut untuk diterapkan kepada karyawan.

d. Kurang tegasnya sanksi/ hukuman yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang melanggar peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

e. Tidak adanya aturan tertulis tentang tata cara penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang baik dan benar saat memasuki perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Diko Roland Damanik: Kepailitan Perusahaan Asuransi Ditinjau Dari UU No.. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan (Studi Terhadap Putusan

Kerusakan protein akibat elektronnya diambil oleh radikal bebas dapat mengakibatkan sel-sel jaringan dimana protein tersebut berada menjadi rusak yang banyak terjadi adalah pada

Kajian tentang pengaruh leaching menggunakan larutan air dan ammonia 1% pada film lateks karet alam dengan pengisi selulosa mikrokristal dari ampas tebu dengan penyerasi

Tetapan rotasi B 0 untuk aras vibrasi terendah, dan B 1 untuk aras vibrasi yang lebih tinggi pada masing-masing nilai J pada pita yang sama untuk setiap isotop

Sebagian besar ruang pada amusement park tidak memiliki pelingkup yang tetap, sehingga dapat dikatan sebagai ruang outdoor maka dari itu ruang tidak membutuhkan banyak cahaya

APLIKASI TEKNOLOGI SEMI REVERSE INOVATIVE DESIGN (RID) DALAM PEMBUATAN MINIATUR HEWAN ENDEMIK INDONESIA..

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan penggunaan media dengan kepuasan menonton program acara One Stop Football pada

Keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima, sudah sejak lama dijadikan sebagai prioritas utama dalam seluruh aktifitas