• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL KULIAH STATISTIKA DAN PROBABILITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL KULIAH STATISTIKA DAN PROBABILITAS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL KULIAH

STATISTIKA DAN PROBABILITAS

Oleh:

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

PALEMBANG

2015

(2)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 1

BAB I

KONSEP DASAR STATISTIKA

A. Pengertian Statistik Dan Statistika a. Statistik

Kata statistik telah dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data mengenai suatu hal. Contohnya, statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik pendidikan, statistik pertanian, statistik kesehatan dan sebagainya.

Kumpulan angka-angka dari suatu penelitian sering disusun, diatur, atau disajikan dalam bentuk daftar atau tabel. Sering pula daftar atau tabel tersebut disertai dengan gambar-gambar yang biasa disebut diagram atau grafik supaya lebih dapat menjelaskan lagi tentang persoalan yang sedang dipelajari. Jadi, statistik menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.

b. Statistika

Statistika adalah Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif.

Buku ”Statistical Theory in Research”, karangan Anderson and Bancof mendefinisikan statistika adalah ilmu dan seni pengembangan dan penerapan metode yang paling efektif untuk kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif berdasarkan metematika probabilitas. Statistika, sebagai cabang ilmu yang memberikan berbagai macam teknik dan metode analisis, telah menyediakan berbagai metode yang memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Pengetahuan tentang kegunaan dari berbagai teknik ini perlu dimiliki untuk menghindari penggunaan yang tidak tepat. Dua macam analisis mungkin memiliki kegunaan yang sama tapi membutuhkan tipe data yang berbeda.

Pada umumnya pengertian Statistika selalu dikaitkan pada ilmu yang berhubungan dengan apa yang dikenal dengan data dan rumus-rumus yang rumit. Dalam statistika tercakup dua pekerjaan penting, yaitu :

penyajian 

 DATA menghasilkan INFORMASI

penafsiran 

Informasi : data yang telah diproses

B. Peranan Statistik dan Probabilitas di Bidang Informatika

Statistika sebagai salah satu ilmu yang dengan kemampuan untuk menghitung ketidakpastian dengan tepat, adalah salah satu ilmu yang sulit dipisahkan dalam perkembangan teknologi secara umum. Pengembanagan dalam bidang teknologi informasipun tidak terlepas dari peran besar ilmu statistika. Statistika adalah suatu ilmu yang memungkinkan kita untuk menerka-nerka jawaban berdasarkan informasi yang tak lengkap. Hal ini sangat sesuai dengan kebutuhan teknik informatika yang menuntut kita untuk mengolah banyak data menjadi suatu informasi yang bersifat fleksibel, efektif, dan efisien.

Teknologi komputasi memiliki peran luar biasa penting untuk analisa data statistik. Berbagai aplikasi komputasi-statistik yang kini dengan mudah dapat diperoleh secara komersial atau cuma-cuma, secara legal, memungkinkan mengemas data menjadi informasi. Hal yang perlu diperhatikan dengan seksama, karena sangat lazim terjadi kesalahan yang secara fatal malah dibanggakan; adalah bahwa aplikasi-aplikasi itu memang sangat luar biasa dalam menangani

(3)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 2

data yang berjumlah besar, dan mampu menghasilkan berbagai ringkasan statistik tentang data yang diolahnya.

Terdapat dua peranan statistika dalam dunia teknologi informatika yang ditegaskan oleh Autrisno Hadi, yang mengkutip pendapat Guilford, sebagai berikut.

1. Statistika memberi landasan untuk meramalkan secara ilmiah tentang bagaimana suatu gejala

akan terjadi dalam kondisi-kondisi yang telah di ketahui. Berdasarkan peranan tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam membuat suatu program kita harus melakukan salah satu metode statistika yaitu survey. Apakah program yang kita buat nanti berguna dan bermanfaat bagi perusahaan dan gejala-gejala kekurangan apa dalam program ini. Ini dibutuhkan survey.

2. Statistika memungkinkan peneliti menganalisa, menguraikan sebab akibat yang kompleks dan rumit.

Berdasarkan peranan statistika kedua dapat di simpulkan bahwa setiap kita membuat suatu program, metode statistika ini di perlukan karena kita bisa melihat kekurangan dan kelebihan program yang kita buat. Apakah program tersebut sudah dapat menjaga keamanan program tersebut dan mencari solusi kalau akibat yang kompleks bagi program misalnya terjadinya masalah dalam program. Ini merupakan salah satu metode statistika induktif. Yang keputusan,ramalan dan mencari solusi oleh peneliti.

Ilmu Statistika banyak sekali di gunakan dalam kehidupan sehari-hari kita, baik dalam ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi) maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri). Statistika juga di gunakan oleh untuk berbagai macam keperluan dan tujuan dalam pemerintahan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count.

C. Ruang Lingkup Statistika

Sebagai suatu bidang studi, statistika mempunyai empat bagian utama, yaitu : 1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif berhubungan dengan peringkasan seperangkat data dan penyajiannya ke dalam bentuk yang dapat dipahami (lebih menekankan pada teknik pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penganalisisan data kuantitatif secara deskriptif guna memberikan gambaran yang teratur mengenai suatu persoalan). Perhitungan rata-rata dan distribusi frekuensi, angka indeks, dan analisis time series merupakan pokok-pokok bahasan dalam statistik deskriptif.

2. Probabilitas

Probabilitas adalah suatu angka yang mengukur frekuensi relatif dari suatu kejadian dalam jangka panjang atau menunjukkan suatu tingkat kepercayaan. Pemakaian konsep-konsep probabilitas menjadi dasar/landasan dalam mempelajari teori keputusan secara statistik dan statistik inferensi.

3. Teori keputusan secara statistik

Analisis keputusan secara statistik berhubungan dengan pengambilan keputusan bila alternatif-alternatif tindakan diketahui, akan tetapi hasil dari masing-masing tindakan berbeda-beda. Analisis keputusan secara statistik akan memberikan jawaban yang paling baik dalam situasi yang tidak pasti atau penuh resiko.

4. Statistik Inferensi

Statistik Inferensi adalah suatu pernyataan mengenai suatu populasi yang didasarkan pada informasi dari sampel random yang diambil dari populasi itu (tidak hanya menekankan pada teknik pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penganalisisan data saja, tetapi juga teknik penarikan kesimpulan dan pembuatan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan).

(4)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 3

D. Landasan Kerja Statistik a. Variasi

Satistik bekerja dengan keadaan yang berubah-ubah (variasi). Misalnya: keadaan penduduk, keuangan, GNP, kelahiran, kematian, peserta KB dan sebagainya.

b. Reduksi

Statistik bekerja secara reduksi, artinya tidak seluruh informasi yang harus diolah. Tidak seluruh orang harus diteliti (populasi), melainkan cukup dengan sampel-sampel yang mewakili saja. Tentu saja sampel itu harus reprensentatif. Untuk mendapatkan sampel yang representatif diperlukan pemahaman tentang tehnik sampling.

c. Generalisasi

Statistik induktif bekerja untuk menarik kesimpulan umum (generalisasi) yang berlaku untuk anggota-anggota populasinya berdasarkan sampel-sampel yang representatif. Misalnya: kita tidak mungkin meneliti semua produksi kekuatan 100.000 baut terhadap kekuatan patahnya, tetapi cukup melalui sampel saja misalnya hanya 384 buah saja untuk setiap 100.000 baut. d. Spesialisasi

Statistik selalu berkenaan dengan angka (kuantitatif). Statistik mempunyai angka-angka yang lebih nyata, pasti dan dapat diukur dengan angka-angka-angaka. Istilah-istilah seperti: pada umumnya, kira-kira, kurang lebih, kebanyakan, biasanya sedikit, biasanya banyak, lumayan, cukupan, sedang-sedang saja, hampir tidak pernah dikenal dalam analisis statistik. Agar data kualitatif dapat distatistikan, maka data itu harus dibobot dulu. Misalnya sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = 1.

E. Pendekatan dalam Statistik a. Objektif

Satatistik yang mengandung angka-angka dapat diterima oleh semua orang tentang sebutan angka yang ditulis, demikian pula rumus-rumus yang seharusnya dipakai dalam menganalisis suatu data.

b. Universal

Statistik bersifat universal, karena ia dapat dipakai hampir dalam setiap bidang keilmuan terutama ilmu kealaman dan social

F. Tahapan analisa data statistik

a.

Menentukan masalah (untuk menjadi obyek pengamatan/penelitian)

b.

Mengumpulkan data

c.

Melakukan analisa

d.

Menyajikan hasil

G. Istilah-istilah dalam statistika 1. Karakteristik

Karakteristik adalah ciri yang dimiliki suatu objek yang dapat membedakan objek tersebut dari objek lainnya. Dan objek yang memiliki karakteristik yang diperhatikan disebut satuan pengamatan.

2. Variabel

Dalam statistika dan bidang ilmu lainnya, karakteristik yang berubah-ubah disebut variabel. Secara definisi dikatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang dapat diklasifikasikan ke dalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi yang berbeda, atau sesuatu yang dapat memberikan sekurang-sekurang-kurangnya dua hasil pengukuran yang berbeda.

3. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang dibatasi oleh kriteria tertentu. 4. Sampel

(5)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 4

Sampel adalah beberapa satuan pengamatan yang merupakan bagian dari populasi. 5. Sensus

Sensus adalah teknik pengumpulan data dimana setiap anggota yang ada dalam populasi dikenai penelitian.

6. Sampling

Sampling adalah teknik pengumpulan data dimana hanya sebagian saja dari populasi yang diteliti (proses pengambilan sampel).

7. Parameter

Parameter adalah sebuah bilangan yang diperoleh melalui sebuah rumus tertentu dan merupakan ukuran dari sebuah populasi.

Contoh : µ untuk rata-rata, σ untuk simpangan baku. 8. Statistik

Statistik adalah perhitungan yang didasarkan pada data sampel atau merupakan ukuran dari sampel. Contoh :

x

untuk rata-rata, s untuk simpangan baku.

SOAL LATIHAN

1. Apa perbedaan statistik dengan statistika?

2. Apa pula beda statistika matematis (eteoritis) dengan statistika praktis 3. Bagaimana peranan statistika dalam kehidupan kita sehari-hari? 4. Bagaimana landasan kerja statistik?

(6)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 5

BAB II

JENIS-JENIS DATA DAN CARA PENGUMPULANNYA

A. Pengertian Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak. Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:

Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta  Berdasarkan sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu

(resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi

 Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita

hadapi. Intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.

Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi. Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui.

B. Jenis-Jenis Data

Berdasarkan Sumber-nya data dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: 1. Data Primer : data yang didapatkan atau dikumpulkan sendiri.

Misalnya data dengan melakukan wawancara, observasi atau penelitian di lapangan atau laboratorium.

2. Data Sekunder: data yang didapatkan dari pihak lain.

(7)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 6

Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi :

a.

Data Kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan. Menurut cara mendapatkan data kuantitatif dibagi 2 yaitu :

a) Data Diskrit atau data Data Cacahan : data yang diperolah dengan cara mencacah atau menghitung satu per satu.

Contoh : - Banyaknya siswa SMKN 1 padang 600 orang. - Satu kilogram telur berisi 16 butir. b) Data Kontinu atau Data Ukuran atau Data Timbangan : data yang diperoleh dengan cara

mengukur atau menimbang dengan alat ukur yang valid.

Contoh : - Berat badan 3 orang siswa adalah 45 kg, 50 kg, 53 kg. - Diameter tabung = 72,5 mm

b.

Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan (menyatakan mutu atau kualitas).

Contoh : - Data jenis kelamin - Data kegemaran siswa Berdasarkan Skala Pengukuran:

Berdasarkan nilai-nilainya, variabel bisa dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu numerik dan kategorik. Suatu variabel dikatakan numerik jika nilai dari variabel itu merupakan bilangan yang mencerminkan nilai yang sesungguhnya, bukan hanya sebuah kode. Misalnya tinggi badan 176 cm, merupakan variabel numerik karena 176 merupakan nilai hasil pengukuran yang sebenarnya. Berbeda dengan variabel kategorik yang hanya sebuah kode misalnya pendidikan diberi kode 1 untuk SD, 2 untuk SMP dan seterusnya.

Secara lengkap pembagian tipe variabel (sering juga disebut skala pengukuran) bisa dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel Kategorik, terdiri atas dua jenis lagi :

a. Variabel Nominal, yaitu jenis variabel yang penggolongannya atau pengkategoriannya hanya berupa nama saja, tidak ada urutan yang memberikan makna tertentu. Yang termasuk dalam variabel ini, misalnya: jenis kelamin (laki-laki, perempuan); warna (merah, kuning, ungu, hijau, dsb); nama orang (Andi, Bayu, Cepi, Doni, Eko, dsb). Tidak ada alasan tertentu kategori mana yang disebut di awal dan mana yang di akhir.

b. Variabel Ordinal, yaitu jenis variabel yang pengkategoriannya bisa diurutkan berdasarkan kriteria tertentu yang bermakna. Yang termasuk dalam jenis variabel ini, misalnya : pendidikan (SD, SMP, SMA, Diploma, S1, S2, S3); pernyataan sikap (sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju). Urutan tersebut merupakan urutan pendidikan dari yang tingkat rendah sampai ke tingkat tinggi, sedangkan pernyataan sikap menunjukkan sikap dari tingkat yang paling tidak setuju hingga sangat setuju. 2. Variabel Numerik, dibagi lagi menjadi dua jenis:

c. Variabel Interval, yaitu variabel yang nilai-nilainya numerik tapi tidak bisa dirasiokan satu dengan lainnya. Hal ini karena nilai 0 pada variabel ini bukan nilai nol mutlak, tapi merupakan kesepakatan saja. Misalnya:

Suhu (dalam derajat celcius), merupakan variabel selang karena 0 pada variabel ini adalah kesepakatan orang yaitu suhu ketika air membeku pada tekanan 4 atm. Jika ada sebuah benda bersuhu 5oC dan benda lain bersuhu 100oC, tidak bisa dikatakan bahwa benda kedua suhunya 20 kali benda pertama.

Tahun (masehi), merupakan variabel selang karena tahun 0 adalah kesepakatan. Jika ada suatu peristiwa terjadi tahun 100 dan peristiwa lain terjadi tahun 2000, tidak bisa dikatakan, peristiwa kedua memiliki tahun 20 kali dari tahun peristiwa pertama.

(8)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 7

d. Variabel Rasio, yaitu variabel yang nilai-nilainya numerik dan bisa dirasiokan satu dengan lainnya. Hal ini terjadi karena nilai 0 pada variabel ini bersifat mutlak. Yang termasuk variabel ini adalah :

Panjang benda (dalam cm), merupakan variabel rasio karena kalau panjangnya 0 berarti benda itu tidak ada. Jika sebuah benda memiliki panjang 5 cm dan benda lain panjangnya 20 cm, maka benda kedua 4 kali lebih panjang dari yang pertama. Atau sebaliknya, benda pertama seperempat panjangnya daripada benda kedua.

Berat (dalam kg), merupakan variabel rasio karena kalau beratnya 0 itu berarti bendanya tidak ada, serta juga dapat dirasiokan.

Variabel dalam skala pengukuran rasio ataupun selang bisa dinyatakan sebagai variabel dalam skala pengukuran ordinal maupun nominal, setelah dikategorikan terlebih dahulu. Misalnya pendapatan per bulan sebuah keluarga. Jika diukur dalam satuan rupiah maka itu merupakan variabel rasio, namun jika variabel yang sama kemudian nilai-nilainya dikelompokkan menjadi misalnya : < 1 juta; 1 juta s/d 2 juta; 2 juta s/d 5 juta; dan > 5 juta, maka yang data tersebut menjadi variabel ordinal. (catt : sebagian orang memberikan pengertian yang salah tentang variabel interval, dengan mengatakan pembagian seperti di atas sebagai sampel dari variabel interval, padahal yang demikian adalah ordinal).

Atau misalnya yang diukur adalah diameter ujung bolpoin pada suatu pemeriksaan pengendalian mutu produk (diukur dalam mm). Kemudian dikategorikan seperti berikut : < 1 mm atau > 2 mm dinyatakan tidak memenuhi syarat; dan 1 mm s/d 2 mm dinyatakan memenuhi syarat. Pada akhirnya diameter bolpoin dinyatakan menjadi dua kategori : memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat, dan ini adalah variabel nominal.

Pengetahuan tentang jenis variabel ini sangat perlu untuk diketahui karena menyangkut analisis yang digunakan dan ketajaman analisisnya. Setiap analisis hanya bisa untuk jenis variabel tertentu, tidak sembarangan. Jadi perlu diperhatikan benar analisis apa yang bisa untuk data kita.

C. Cara-cara Pengumpulan Data

Terdapat beberapa macam cara-cara pengumpulan data antara lain yaitu: a. Angket (Kuesioner)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah (a) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.

Jenis Kuesioner: 1. Kuesioner terbuka

Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri. Contoh:

Bagaimanakah pendapat anda tentang sistem pengisian KRS Online di Universitas Indo Global Mandiri?...

2. Kuesioner tertutup

Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja. Contoh:

(9)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 8

Bagaimanakah pendapat anda tentang sistem pengisian KRS Online di Universitas Indo Global Mandiri?

 Sangat mudah  Tidak Mudah

 Mudah  Sangat Tidak Mudah

Netral

Menurut Suharsimi Arikunto, sebelum kuesioner disusun memperhatikan prosedur sebagai berikut:

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal. 4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus unit analisisnya.

b. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh indiIVdu atau kelompok.

Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan dievaluasi, ada beberapa macam tes dan alat ukur yaitu:

1) Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang, seperti self–concept, kreatiIVtas, disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.

2) Tes bakat atau abtitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang.

3) Tes intelegensi atau intellegence test, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya.

4) Tes sikap atau attitude test, yang sering disebut dengan istilah kala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.

5) Tes minat atau measures test yaitu tes yang digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.

6) Tes prestasi atau achievement test yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

c. Wawancara

Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalam pelaksanaan wawancara diperlukan ketrampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden. Seorang peneliti harus memiliki ketrampilan dalam mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam menyampaikan wawancara. Seorang peneliti juga harus bersikap netral, sehingga responden tidak merasa ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban kepada peneliti. Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:

1) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini perlu adanya kreatiIVtas pewawancara sangat diperlukan, bahkan pedoman wawancara model ini sangat tergantung pada pewawancara.

(10)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 9

2) Pedoman pewawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek-list. Pewawancara hanya tinggal memberi tanda v (check).

Dalam pelaksanaan penelitian dilapangan, wawancara biasanya wawancara dilaksanakan dalam bentuk ”semi structured”. Dimana interIVwer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam menggali keterangan lebih lanjut. Dengan model wawancara seperti ini, maka semua variabel yang ingin digali dalam penelitian akan dapat diperoleh secara lengkap dan mendalam.

Menurut Nasution, ada beberapa hal yang dapat ditanyakan dalam wawancara, antara lain: pengalaman, pendapat, perasaan, pengetahuan, pengeinderaan dan latar belakang pendidikan. Dalam pelaksanaan wawancara, sering kita temukan dilapangan adanya perbedaan persepsi pandangan tentang hal-hal tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, antara peneliti dengan orang yang diwawancarai. Berdasar hal tersebut, yang perlu diketahui bahwa dalam penelitian kualitatif naturalistik, ada dua istilah yaitu informasi emic dan etic. Informasi emic adalah informasi yang berkaitan dengan bagaimana pandangan responden terhadap dunia luar berdasar perspektifnya sendiri, sedangkan yang berdasar perspektif peneliti disebut informasi etic.

d. dokumen

Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources), diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik.

Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan lain sebagainya.

Selain bentuk-bentuk dokumen tersebut diatas, bentuk lainnya adalah foto dan bahan statistik. Dengan menggunakan foto akan dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan maksud tertentu, misalnya untuk melukiskan kegembiraan atau kesedihan, kemeriahan, semangat dan situasi psikologis lainya. Foto juga dapat menggambarkan situasi sosial seperti kemiskinan daerah kumuh, adat istiadat, penderitaan dan berbagai fenomena sosial lainya. Selain foto, bahan statistik juga dapat dimanfaatkan sebagai dokumen yang mampu memberikan informasi kuantitatif, seperti jumlah guru, murid, tenaga administrasi dalam suatu lembaga atau organisasi.

Data ini sangat membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data, dengan dokumen-dokumen kuantitatif ini analisa data akan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan penelitian.

e. Observasi

Agar observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yang maksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti bukan hanya sekedar mencatat, tetapi juga harus mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Seorang peneliti harus melatih dirinya untuk melakukan pengamatan. Banyak yang dapat kita amati di dunia sekitar kita dimanapun kita berada. Hasil pengamatan dari masing-masing indiIVdu akan berbeda, disinilah diperlukan sikap kepekaan calon peneliti tentang realitas diamati. Boleh jadi menurut orang lain realitas yang kita amati, tidak memiliki nilai dalam kegiatan penelitian, akan tetapi munurut kita hal tersebut adalah masalah yang perlu diteliti.

(11)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 10

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan non partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat. Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi, antara lain:

a. Harus diketahu dimana observasi dapat dilakukan, apakah hanya ditempat-tempat pada waktu tertentu atau terjadi diberbagai lokasi?

b. Harus ditentukan siapa-siapa sajakah yang dapat diobservasi, sehingga benar-benar representatif?

c. Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan sehingga relevan dengan tujuan penelitian.

d. Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data, terutama berkaitan dengan izin pelaksanaan penelitian.

e. Harus diketahui tentang cara-cara bagaimana mencatat hasil observasi. D. Skala-Skala yang Digunakan dalam Kuesioner

1. SKALA LIKERT

Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Ada dua bentuk pertanyaan yang menggunakan Likert yaitu pertanyaan positif untuk mengukur minat positif , dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur minat negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1; sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban skala Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:

1) Sangat Tidak Setuju (STS) 2) Tidak Setuju (TS)

3) Netral atau Biasa (B) 4) Setuju (S)

5) Sangat setuju (SS)

Penskalaan ini apabila dikaitkan dengan jenis data yang dihasilkan adalah data Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip.

Prosedur dalam membuat skala Likert adalah sebagai berikut :

1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, relevant dengan masalah yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan tidak disukai.

2. Kemudian item-item itu dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representatif dari populasi yang ingin diteliti.

3. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item, apakah ia menyenangi (+) atau tidak menyukainya (-). Respons tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberi skor tertinggi. Tidak ada masalah untuk memberikan angka 5 untuk yang tertinggi dan skor 1 untuk yang terendah atau sebaliknya. Yang penting adalah konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan. Demikian juga apakah jawaban “setuju” atau “tidak

(12)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 11

setuju” disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun.

4. Total skor dari masing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut.

5. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya, responden pada upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap item dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang nyata, apakah masuk dalam skortinggi atau rendah juga dibuang untuk mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.

2. SKALA GUTTMAN

Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti jawaban benar-salah, ya-tidak, pernah – tidak pernah. Untuk jawaban positif seperti setuju, benar, pernah dan semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negatif seperti tidak setuju, salah, tidak, tidak pernah, dan semacamnya diberi skor 0. Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain. Skala ini dapat pula dibentuk dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terendah.

Contoh: Dimensi belajar dibagi menjadi 5 pernyataan (dari kebutuhan yang paling rendah dahulu) :

1. Untuk mencari ilmu

2. Untuk melanjutkan pendidikan 3. Untuk mendapatkan gelar 4. Untuk mendapatkan ijazah 5. Untuk syarat dalam mencari kerja Dalam bentuk pertanyaan :

1. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam mencari ilmu ? (Ya/Tidak) 2. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam melanjutkan

pendidikan?(Ya/Tidak)

3. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam mendapatkan gelar? (Ya/Tidak) 4. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam mendapatkan

ijazah? (Ya/Tidak)

5. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam memenuhi syarat mencari kerja?(Ya/Tidak)

3. SKALA RATING

Skala rating adalah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Contoh :

Seberapa baik televisi merek X? Berilah jawaban angka :

4 bila produk sangat baik 3 bila produk cukup baik 2 bila produk kurang baik 1 bila produk sangat tidak baik

Atau Jawablah dengan melingkari interval jawaban.

NO PERTANYAAN INTERVAL JAWABAN

1. 2 3 4

Bagaimana kualitas gambar Bagaimana kualitas suara Bagaimana tampilan produk Bagaimana pelayanan purna jual

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

(13)

Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Universitas Indo Global Mandiri

Page 12

4. SKALA SEMANTIK DEFFERENSIAL

Skala defferensial yaitu skala untuk mengukur sikap dan lainnya, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum. Skala Semantik defferensial disusun dalam suatu garis dimana jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, sedangkan jawaban sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.

Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang. Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negative.

Contoh : Gaya Kepemimpinan

Demokrasi 7 6 5 4 3 2 1 Otoriter

Bertanggung jawab 7 6 5 4 3 2 1 Tidak bertanggung jawab

Memberi Kepercayaan

7 6 5 4 3 2 1 Mendomi-nasi Menghargai bawahan 7 6 5 4 3 2 1 Tidak menghargai

bawahan Keputusan diambil bersama 7 6 5 4 3 2 1 Keputusan diambil sendiri Soal latihan

1. Jelaskan yang dimakasud dengan data? 2. Jelaskan macam-macam data?

3. Jelaskan Berdasarkan bentuk data kuantitatif dan skala pengukurannya? 4. Jelaskan cirri-ciri skala ordnal?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan data berdasarkan sumbernya 6. Jelaskan yang yang di maksud dengan pengumpulan data?

7. Jelaskan yang dimaksud dengan pengolahan data?

Referensi

Dokumen terkait

Ia adalah salah seorang ilmuwan muslim di antara banyak ilmuwan muslim lainnya yang telah menorehkan tinta emas dalam sejarah ilmu pengetahuan modern yang menjadi bahan

merusak kuman dan tidak memiliki daya perlindungan tetapi adanya antibodi tersebut dalam serum menunukkan bah'a di dalam tubuh baru saa terdapat !treptokokus yang

RM Pelaksanaan Sesuai SPO Tanda Tangan &amp; Nama Jelas Karu/CI/ Ketua Tim YA TIDAK 1 2 3 4 5.. No Tanggal Inisial Pasien

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi Sholat Jenazah dengan menggunakan media animasi di kelas VII MTs.. Jenis

Penelitian tentang kelompok kerja guru ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang dengan jumlah responden sebanyak 267 dari

Hasil penelitian di kabupaten Pemalang menunjukkan (1) perkembangan penerimaan retribusi pasar daerah di Kabupaten Pemalang sudah efektif, mencapai efisiensi dan mengalami

Kerugian hilangnya sawah pertanian yang menjadi pendapatan pribadi yang selama ini mereka andalkan kemungkinan memberikan dampak tersendiri bagi kehidupan sosial dan

Vertigo tidak akan timbul bila hanya ada perubahan konsentrasi 0 2 saja, tetapi harus ada faktor lain yang menyertainya, misalnya sklerosis pada salah satu dari arteri