• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN 1 PENGENALAN SISTEM BERKAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTEMUAN 1 PENGENALAN SISTEM BERKAS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN 1

PENGENALAN

SISTEM BERKAS

Pendahuluan

 Konsep Sistem Berkas  Representasi Data  Klasifikasi Data  Macam – Macam File  Model Akses File

 Organisasi File & Teknik Pengaksesan  Model penggunaan

 Model Operasi File

Konsep Sistem Berkas

• Sistem Berkas = Sistem penyimpanan, pengorganisasian, pengelolaan data pada alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu.

• Lebih spesifik, Sistem Berkas dan akses berkaitan dengan bagaimana cara melakukan insert data, update, serta reorganisasi data.

File/berkas adalah sekumpulan informasi yang saling berkaitan dan didefinisikan oleh pembuatnya. Umumnya berkas adalah sekumpulan bit, byte, record dimana artinya didefiniskan oleh pembuat dan pemakainya. File data dapat berbentuk numeric, alfabeth ataupun alfanumeric. File dapat berbentuk bebas seperti file teks atau terstruktur. File mempunyai komponen lain seperti tipe, waktu pembuatan, nama, nomor account dari pembuatnya dan besar ukuran file. Kita juga dapat menulis informasi, mengubah informasi, menambah dan menghapus informasi dalam file.

(2)

Sistem berkas adalah suatu sistem untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan. Sistem berkas menyediakan pendukung yang memungkinkan programmer mengakses file tanpa menyangkut perincian karakteristik penyimpanan dan peralatan pewaktu. Sistem berkas mengubah pernyataan akses file menjadi instruksi/output level rendah

Sistem berkas adalah cara untuk mengambil informasi dari suatu file. Yang dapat diatur oleh sistem berkas adalah sebagai berikut:

 Berkas. Sebuah berkas atau file adalah sebuah bentuk logika dari koleksi informasi berkaitan yang diberi nama, dan disimpan dalam media penyimpanan. Direktori juga—dalam sistem operasi berorientasi objek— disebut sebagai sebuah berkas.

 Daya tahan atau reliabilitas dari berkas, seperti menyediakan mekanisme penyelamatan data, pengamanan data dari tangan pihak-pihak yang tidak berhak, dan lain-lain.

 Struktur direktori, di mana setiap berkas disimpan dalam media penyimpanan. Termasuk juga efisiensi pengelolaan ruangan disk.

 Kinerja ketika mengakses, menulis atau membaca suatu berkas. Berikut adalah 4 komponen sistem berkas :

1. Disk Management

Menjelaskan bagaimana seharusnya menyusun blok-blok disk ke dalam file. 2. Naming

Berguna bagi pemakai yang memungkinkan untuk menunjuk file dengan penamaan yaitu dengan mengenali blok-blok disk

3. Protection

Suatu cara untuk memproteksi pemakai-pemakai file dari pemakai lain 4. Reliability

File-file yang diperlukan ada tersedia jika terjadi kerusakan sistem. Setiap sistem operasi memiliki sistem tersendiri. Contoh : FAT 32 pada Window 9x. NTFS pada Windows NT dan Windows XP.FAT16 pada MS-DOS. Ext2,Ext3 dan Reiser pada Linux. Masing–masing file sistem mempuyai metode yang berbeda dalam pengaksesesan, pengorganisasian dan pengeloaan pada disk.

(3)

Jenis Berkas

Jenis berkas merupakan salah satu atribut berkas yang cukup penting. Saat kita mendesain sebuah sistem berkas, kita perlu mempertimbangkan bagaimana sistem operasi akan mengenali berkas-berkas dengan jenis yang berbeda. Apabila sistem operasi dapat mengenali, maka membuka berkas tersebut bukan suatu masalah.

Seperti contohnya, apabila kita hendak mencari bentuk obyek biner sebuah program, yang tercetak biasanya tidak dapat dibaca, namun hal ini dapat dihindari apabila sistem operasi telah diberitahu akan adanya jenis berkas tersebut Cara yang paling umum untuk mengimplementasikan jenis bekas tersebut adalah dengan memasukkan jenis berkas tersebut ke dalam nama berkas.

Nama berkas dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah nama dari jenis berkas tersebut, dan yang kedua, atau biasa disebut extension adalah jenis dari berkas tersebut. Kedua nama ini biasanya dipisahkan dengan tanda '.', contoh: berkas.txt

1. Berkas Teks

 Menyimpan informasi dalam bentuk baris-baris

 Setiap baris dipisahkan oleh tanda atau end of line yang terdiri dari salah satu atau gabungan dari karakter khusus carriage return (ASCII 13) dan line feed (ASCII 10)

 Biasanya dapat dibaca isinya ketika dibuka menggunakan text editor semacam Notepad

 Macamnya : Text File : berisi sembarang teks, Source File : berisi kode sumber program atau script

2. Berkas Biner

Berkas biner merupakan berkas yang berisi bagian-bagian yang dapat dieksekusi oleh sistem operasi serta tidak mudah dibaca oleh manusia, sementara berkas teks merupakan berkas yang dapat dibaca dengan mudah oleh manusia.

 Menyimpan data sembarang dan tidak dipisah-pisahkan dalam baris  Bisa berisi data dan kode program dalam bahasa mesin

 Jika dibuka menggunakan text editor semacam Notepad, akan muncul huruf-huruf yang tak terbaca

(4)

 Macamnya : Object File : berisi byte-byte yang diatur dalam blok-blok yang dapat dipahami system linker, Executable File : berisi kode mesin yang langsung dapat dimuat ke dalam memory dan dijalankan oleh loader, Data File : berisi data semacam gambar, suara, video, dll

Model Operasi Berkas

1. Creation (membuat), ada 2 cara :

a) Membuat struktur berkas lebih dahulu dan menentukan banyaknya record, baru kemudian reecord-record dimuat ke dalam berkas tersebut.

b) Membuat record dengan cara merekam record per record

2. Update, pengubahan isi dari berkas diperlukan untuk menjaga berkas itu tetap up to date. Ada 3 bagian dalam proses update :

a) Penyisipan dan penambahan record b) Perbaikan record

c) Penghapusan record

3. Retrieval, pengaksesan sebuah berkas untuk tujuan mendapatkan informasi. Menurut ada tidaknya persyaratan retrieval dibagi menjadi 2 yaitu :

a) Comprehensive Retrieval, yaitu proses untuk mendapatkan informasi dari semua record dalam berkas. Contoh : Display All, List Nama

Select * From Mahasiswa

Select NIM, Nama From Mahasiswa

b) Selective Retrieval, yaitu mendapatkan informasi dari record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu. Contoh : List for Gaji = 70000

Select * From Pegawai Where Gaji = 2000000

Select Nama, Alamat From Mahasiswa Where IP >= 3.50 4. Maintenance ( perbaikan )

Perubahan yang dibuat terhadap berkas dengan tujuan memperbaiki program dalam mengakses berkas tersebut. Ada dua cara yaitu :

a) Restructuring (Perubahan struktur berkas), misalnya panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record diubah, dll. Perubaahan ini semua tidak mempengaruhi operasi berkas.

(5)

b) Reorganisasi, perubahan organisasi berkas dari organisasi yang satu menjadi organisasi berkas yang lain. Misalnya :

 Dari organisasi berkas sequensial menjadi berkas sequensial berideks  Dari langsung (direct) menjadi sequensial (berurutan)

Klasifikasi data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

1. Kelompok Data Tetap

Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling tidak dalam kurun waktu yang lama. Contoh: Data Pribadi Mahasiswa, Data Mata Kuliah.

2. Kelompok Data Tidak Tetap

Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan. Contoh: Data Rencana Studi Mahasiswa.

3. Kelompok Data yang bertambah menurut kurun waktu

Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi dari kelompok data tetap dan data tidak tetap. Contoh: Data Transkrip, Master Nilai.

Macam - Macam File

Meskipun bagi beberapa sistem operasi, direktori merupakan sebuah jenis berkas yang bersifat container file, direktori tetap saja memegang peranan penting dalam sistem berkas. Sebuah direktori mampu menyimpan beberapa informasi mengenai berkas atau direktori lain yang terdapat di dalam direktori tersebut (yang disebut dengan subdirektori). Informasi yang disimpan antara lain nama berkas atau subdirektori, lokasi

(6)

logis serta lokasi fisik, ukuran berkas atau subdirektori,dan jenis berkas. Sebuah direktori dapat dianalogikan sebagai tabel yang berisi nama berkas yang masing-masing menunjuk ke lokasi berkas tersebut.

Berdasarkan Fungsinya 1. Master File

Master File adalah file yang berisi data yang relatif tetap. file yang digunakan untuk menyimpan data dari system informasi tertentu secara lengkap dan dipelihara secara teratur. File ini merupakan file utama dari file-file yang lainnya. File Induk dapat diperbaharui dengan adanya file Transaksi. Master file (berkas induk) berisi objek-objek yang harus ada di sebuah unit kerja (enterprise). Misalkan, di sebuah perguruan tinggi, objek-objek yang harus ada seperti (1) mahasiswa, (2) dosen, (3) mata kuliah, (4) biaya kuliah, (5) ruang kelas, dan sebagainya. Objek-objek tersebut harus disimpan datanya di dalam file computer, dan akan masuk ke dalam katagori master file. Kasus di Gojek Ada 2 jenis Master File :

a. Reference Master File;

File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.

Contoh : Berkas pelanggan yang berisi field nomor rekening, nama dan alamat. b. Dynamic Master File;

File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa transaksi.

Contoh : Berkas stock barang, Berkas pemesanan tempat duduk 2. Transaction File

Transaction file adalah berkas transaksi yang harus disimpan di dalam media penyimpanan eksternal komputer. Transaction file terjadi akibat adanya hubungan (relasi) antarmaster file Bisa juga di definisikan Transaction File Adalah file yang berisi record -recod yang akan memperbaharui / meng-update record-record yang ada pada master file. Meng-update dapat berupa : Penambahan record, penghapusan dan perbaikan record.

(7)

3. Report File

Yaitu file yang berisi data yang dibuat untuk laporan atau keperluan user, file ini hanya bisa dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar monitor. Contoh: laporan gaji karyawan, laporan keuangan, rapor ulangan siswa, dll.

Report File Adalah:

 Berisi data yang bentuknya telah disesuaikan untuk kepentingan user  Data yang akan ditampilkan pada monitor

 Data yang akan dicetak

 Dihasilkan oleh: Report writer Application program 4. Work File

Yaitu file sementara dari system yang merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh program ke program lain. Dalam hal ini adalah proses perubahan file master dengan menggunkan file transaksi sebagai file pengganti atau perubahnya

Work File adalah:

 Berisi sesuatu yang tidak permanen  Isinya hanya dipakai sesaat saja

 Untuk memindahkan data dari satu program ke program yang lain 5. Program File

Yaitu file yang berisi intruksi-intruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file lain atau pada memori utama. Intruksi-intruksi tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti BASIC, COBOL, FORTRAN, bahasa assembler dan lain sebagainya. contoh: program penggajian karyawan, program penilaian siswa, dll.

6. Text File

Yaitu file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah teks editor program. Teks File ini hanya dapat diproses dengan menggunkanan teks editor. Contoh: listing dalam pembuatan program.

 Text File berisi : ALPHANUMERIC & GRAPHIC DATA  Berasal dari program text editor

(8)

7. Dump File / File Tampung

Yaitu file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (Security), mencatat tentang kegiatan pengUpdatetan, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan. Dump File merupakan jenis file yang bersifat sementara. Contoh: backup data.

8. Library File / File Pustaka

Yaitu file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau program lainnya. File ini bersifat tetap yang merupakan file sempurnanya dari dump file. Itulah perbedaan antara dump file dengan library file, dimana dump file hanya file sementara yang masih dalam proses perbaikan atau pengembangan sedangkan file library merupakan file finishing dari dump file. Contoh: penyimpanan program aplikasi myob untuk pembuatan laporan akuntansi.

9 History File / File Sejarah

Yaitu file yang menyimpan data yang telah disimpan dalam bentuk suatu periode waktu tertentu yang telah lampau, biasanya digunakan untuk menyusun laporan yang bersifat tetap. Contoh: Informasi tentang pasien yang keluar tidak perlu simpan pada file yang sekarang ada. Record tersebut dapat dipindahkan pada file riwayat hidup sehingga tinggal berisi file pasien yang sedang dirawat atau di jadwalkan akan kembali. Data tentang pasien yang keluar dapat disimpan pada file “Riwayat hidup” yang berguna untuk menyusun laporan dikemudian hari.

Cara Organisasi :

 File Sekuensial, dalam rangkaian fisik data yang satu dengan yang lainnya diakses secara berurutan sesuai urutan data secara fisik. Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan.

Proses; Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive processing.

(9)

Keuntungan dari Sequential File; Merupakan organisasi file yang sederhana. Jarak setiap aplikasi yang tersimpan sangat jelas. Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga efisien untuk menyimpan record yang besar. Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup menggunakan magnetic tape.

Kerugian Dari Sequential File; Seandainya diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file, harus semuanya diproses. Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted). Posisi data yang tersimpan sangat susah untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat proses selesai dilakukan. Tidak bisa dilkukan pembacaan secara langsung.

Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Selama pola akses, berkas sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik. Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya, jangan sebaliknya. Contoh:

Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP, hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak baik. Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai berikut:

NIP = 15024508, NIP = 15024607 NIP = 15024115, NIP = 1502800 Dimana NIP tersebut belum tersortir.

 File Random, urutan logik data yang berurutan belum tentu disimpan berurutan secara fisik. Random file merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara random atau langsung. Dengan demikian, random file juga disebut sebagai Direct Access File (Bisa dibaca secara langsung). Dalam hal ini, tempat penyimpanan data sudah diatur sedemikian rupa, sehingga setiap data akan tersimpan didalam tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan nomor data yang dimiliki-nya.

(10)

Dikarenakan data yang tersimpan menggunakan teknik yang sedemikian rupa (yaitu random), maka data yang dibutuhkan bisa langsung ditemukan tanpa harus membaca data-data sebelumnya. Walaupun demikian, seandainya diperlukan untuk dibaca secara berurutan, juga dimungkinkan.

Apabila lagu-lagu yang ada kemudian disimpan didalam compack-disk, maka untuk mendengar kan lagu yang ke-lima bisa langsung dilakukan (dibaca secara random). Disamping itu, dengan compact-disk juga bisa dilakukan pembacaan secara berurutan atau Sequential. Compact-disk menyimpan lagu secara random.

Keuntungan Random File ; Sangat sesuai untuk kebutuhan File Transaksi, sebab transaksi harus diproses saat kejadian berlangsung. Data yang tersimpan tidak harus urut (sorted). Untuk pemrosesan lebih efisien, sebab ada beberapa file yang memerlukan perubahan saat proses berlangsung. Lebih cepat dalam hal pemanggilan data. Beberapa data yang tersimpan didalam file, bisa diperbaiki dalam waktu bersamaan.

Kerugian Random file ; Memerlukan adanya back-ap data. Sebab transaksi yang diperbaiki setiap saat bisa menghilangkan jejak data asal. Data yang tersimpan mempunyai potensi lebih cepat rusak. Kapasitas media penyimpanan memory menjadi besar. Memerlukan hardware dan software yang lebih kompleks apabila dibanding Sequential file.

Model Akses File 1. Input File

seperti namanya input (masukan), file ini hanya dapat dibaca dengan program yang sesuai dalam komputer . Contoh : Program file dari source code merupakan input file untuk program compiler, danTransaction file merupakan input file untuk meng-update program.

2. Output File

Keluaran file yang dapat ditulis/dibuat oleh sebuah program pada komputer Contoh : Program file yang berupa object code merupakan output file dari program compiler, dan Report file merupakan output dari program yang meng-update master file.

(11)

3. Input / Output File

File yang dapat dibaca dan ditulis selama eksekusi program. Contoh : Master File (Berkas Induk), dan Work File dengan sort program (Berkas Kerja).

Teknik Pengaksesan

Ada 2 jenis teknik pengaksesan, yaitu : 1. Direct Access

File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan program membaca dan menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu. Metode akses langsung berdasarkan model disk dari suatu file, memungkinkan acak ke sembarang blok file, memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis.

Operasi pada akses langsung terdiri dari : read n write n position to n read next write next rewrite n

Operasi file dimodifikasi untuk memasukkan nomor blok sebagai parameter. Nomor blok ditentukan user yang merupakan nomor blok relatif, misalnya indeks relatif ke awal dari file. Blok relatif pertama dari file adalah 0, meskipun alamat disk absolut aktual dari blok misalnya 17403 untuk blok pertama. Metode ini mengijinkan sistem operasi menentukan dimana file ditempatkan dan mencegah user mengakses posisi dari sistem file yang bukan bagian dari file tersebut. Tidak semua sistem operasi menggunakan baik akses berurutan atau akses langsung untuk file. Beberapa sistem hanya menggunakan akses berurutan, beberapa sistem lain menggunakan akses langsung. suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada. Contoh : Magnetic Disk

2. Sequential Access

Akses berurutan merupakan metode akses paling sederhana. Informasi pada file diproses secara berurutan, satu record diakses setelah record yang lain. Metode akses ini

(12)

berdasarkan model tape dari suatu file yang bekerja dengan perangkat sequential-

access atau random-access.

Operasi pada akses berurutan terdiri dari : read next

write next reset

no read after last write (rewrite)

Operasi read membaca bagian selanjutnya dari file dan otomatis menambah file pointer yang melacak lokasi I/O. Operasi write menambah ke akhir file dan ke akhir material pembacaan baru (new end of file). File dapat di-reset ke awal dan sebuah program untuk meloncat maju atau mundur ke n record. suatu cara pengaksesan record, yang didahului dengan pengaksesan record-record di depannya. Contoh : Magnetic Tape

Organisasi File

Suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :  Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan.

 Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses.  Respon time yang diperlukan.

Model Penggunaan

Terdapat 2 cara dalam Model Penggunaan, yakni : • Batch

Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok. • Interactive

(13)

Proteksi Berkas

Perlindungan berkas dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk melindungi sebuah berkas.

1. Pembatasan Akses

Pembatasan akses yang dimaksudkan adalah menentukan operasi apa saja yang dapat dilakukan oleh pengguna lain terhadap berkas tersebut. Pembatasan ini berupa sebuah permission atau pun not permitted operation, tergantung pada kebutuhan pengguna lain terhadap berkas tersebut.

2. Akses List dan Group

Sistem proteksi akan tergantung pada identitas pengguna yang bersangkutan. Implementasi dari akses ini adalah dengan membuat daftar akses yang berisi keterangan setiap pengguna dan keterangan akses berkas dari pengguna yang bersangkutan.

Daftar akses ini akan diperiksa setiap kali seorang pengguna meminta akses ke sebuah berkas. Jika pengguna tersebut memiliki akses yang diminta pada berkas tersebut, maka diperbolehkan untuk mengakses berkas tersebut.

Teknik ini mengakibatkan 2 konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu:

 Pembuatan daftar yang sangat panjang. Ini dapat menjadi pekerjaan yang sangat melelahkan sekaligus membosankan, terutama jika jumlah pengguna dalam sistem tidak dapat diketahui secara pasti.

 Manajemen ruang harddisk yang lebih rumit, karena ukuran sebuah direktori dapat berubah-ubah, tidak memiliki ukuran yang tetap.

3. Sistem Proteksi Lain

Sistem proteksi yang lazim digunakan pada sistem komputer selain diatas adalah dengan menggunakan:

 Password (kata sandi) pada setiap berkas. Beberapa sistem operasi mengimplementasikan hal ini bukan hanya pada berkas, melainkan pada direktori. Dengan sistem ini, sebuah berkas tidak akan dapat diakses selain oleh pengguna yang telah mengetahui password untuk berkas tersebut.  Aplikasi Pengaman Apendo LPSE digunakan pada proses pengiriman file

dengan metode enkripsi. Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.

(14)

Tipe-tipe akses.

Kebutuhan untuk mengamankan berkas berhubungan langsung dengan kemampuan untuk mengakses berkas. Kita bisa menyediakan proteksi secara menyeluruh dengan pelarangan akses. Kita juga dapat menyediakan akses bebas tanpa proteksi. Kedua pendekatan tersebut terlalu ekstrem untuk penggunaan umum, sehingga yang kita butuhkan adalah akses yang terkontrol.

Mekanisme proteksi menyediakan akses yang terkontrol dengan membatasi tipe dari akses terhadap berkas yang dapat dibuat. Akses diizinkan atau tidak tergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah tipe dari akses yang diminta. Beberapa tipe operasi yang bisa dikontrol:

Kontrol akses.

Pendekatan paling umum dalam masalah proteksi adalah untuk membuat akses tergantung pada identitas pengguna. Pengguna yang bervariasi mungkin membutuhkan tipe akses yang berbeda atas suatu berkas atau direktori. Skema yang paling umum untuk mengimplementasikannya adalah dengan mengasosiasikan setiap berkas dan direktori pada sebuah list kontrol akses, yang menspesifikasikan user name dan tipe akses yang diperbolehkan untuk setiap user.

Saat seorang pengguna meminta untuk mengakses suatu berkas, sistem operasi akan mengecek daftar akses yang berhubungan dengan berkas tersebut. Apabila pengguna tersebut ada di dalam daftar, maka akses tersebut diizinkan. Jika tidak, terjadi pelanggaran proteksi, dan pengguna tidak akan diizinkan untuk mengakses berkas tersebut.

Masalah utama dengan pendekatan ini adalah panjang dari daftar yang harus dibuat. Tapi dapat dipecahkan dengan cara menggunakan daftar dalam versi yang di- condense. Untuk itu, pengguna dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelas:

 Owner. pengguna yang membuat berkas tersebut.

 Group. sekelompok pengguna yang berbagi berkas dan memiliki akses yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur peneliti panjatkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi guru, siswa dan materi ajar dalam lingkungan belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada intinya,

Dari tabel, gambar, dan grafik rata rata uji kekerasan yang ditampilkan, diketahui bahwa nilai kekerasan rata-rata yang paling tinggi untuk pengaruh kebakaran yang

Selain itu, sumber data berupa tindakan berasal dari orang-orang atau suatu hal yang menjadi subjek penelitian yang diamati oleh peneliti secara langsung, dan dilengkapi

bahwa berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara, Nomor 8 Tahun 2011, tanggal 6 April 2011 terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Reklame dapat

Sedangkan menurut Sofjan Assauri dalam bukunya Manajemen Produksi dan Operasi (2004:210) mengemukakan bahwa “ Pengendalian kualitas adalah kegiatan memastikan apakah

Sedangkan arah perkembangan kawasan perumahan di Kota Bandung berdasarkan segmentasi pasar, untuk kawasan perumahan dengan segmentasi pasar rumah sederhana

Rumah Sakit Bhakti Yudha memiliki jumlah karyawan lebih dari 100 orang, namun karyawan yang terlibat dalam penggunaan teknologi informasi dan sistem informasi