• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan. Maka. agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan. Maka. agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang pesat saat ini, merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan. Maka penting bagi setiap perusahaan untuk beralih dari sistem pengolahan data yang semula manual ke sistem yang terkomputerisasi. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

Menurut jurnal Anjar Priandoyo (2006), Pengukuran atau assessment adalah hal yang mutlak dilakukan untuk mendapatkan peningkatan kualitas. Suatu perusahaan dapat meningkatkan penjualannya bila mengetahui bagaimana tingkat penjualannya, bagaimana efisiensinya. Dengan adanya pengukuran maka perusahaan dapat mengetahui kelemahan yang ada, membandingkannya dengan contoh penerapan di perusahaan lain dan ujungnya adalah peningkatan keuntungan perusahaan.

Berdasarkan risiko yang terdapat pada jurnal Masing (2009), dikatakan bahwa dengan menggunakan sistem dengan metode manajemen risiko teknologi informasi yang tepat, dapat memiliki pengaruh yang positif bagi perusahaan yaitu dapat mengetahui risiko dan kerentanan, dan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan jika risiko terjadi.

Kemungkinan suatu kejadian di masa datang/resiko harus memiliki persentasi lebih besar dari 0 % tetapi lebih kecil dari 100 %. Sangatlah banyak kejadian yang akan terjadi di masa datang tetapi tidak semuanya termasuk resiko. Kejadian di masa datang yang hanya memiliki

(2)

kemungkinan 0 % atau 100 % bukanlah termasuk resiko. Ketika kita mengetahui dengan pasti (100 %) bahwa suatu kejadian akan terjadi di masa datang maka kita akan memiliki masalah, krisis atau isu, tetapi bukanlah suatu resiko. Ketika menyangkut suatu resiko, ingatlah bahwa kejadian tersebut harus memiliki kemungkinan diantara 0 % dan 100 % akan terjadi.

Konsekuensi dari kejadian di masa datang tersebut tidaklah diharapkan atau tidak direncanakan. Banyak kejadian di masa datang yang mungkin akan terjadi. Ketika kejadian tersebut membawa keuntungan itu disebut resiko positif tetapi jika kejadian tersebut membawa kerugian maka disebut resiko negative. Ketika kita melihat bahwa akan ada suatu kejadian di masa datang dengan persentasi kemungkinan antara 0% dan 100% maka kita dapat mulai memperhatikan apakah konsekuensi yang akan ditimbulkan oleh kejadian tersebut.

Penting untuk memahami dimensi risiko teknologi informasi dan menentukan bagaimana cara terbaik dalam mengelolanya agar mendapatkan keuntungan yang kompetitif, salah satunya dengan melakukan pengukuran terhadap risiko yang dihadapi dalam penerapan teknologi informasi.

Rumah Sakit Bhakti Yudha adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Dalam menjalankan proses bisnisnya, Rumah Sakit Bhakti Yudha menggunakan sistem informasi yang lebih terkomputerisasi, namun rumah sakit belum pernah melakukan pengukuran risiko terhadap sitemnya dan belum menerapkan manajemen risiko. Untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin terjadi Rumah Sakit Bhakti Yudha perlu melakukan pengukuran atau penilaian terhadap sistem mereka.

(3)

Pengukuran dimaksudkan agar risiko – risiko pada teknologi infromasi perusahaan dapat diminimalisir dan diatasi. Lalu setelah dilakukan pengukuran maka dapat diketahui besarnya ancaman dan kerentanan dari setiap aset yang dinilai kritis, sehingga dapat diterapkan kontrol yang tepat dengan memprioritaskan asset yang paling berharga bagi perusahaan serta resiko dan ancaman yang paling besar. Dengan begitu, Rumah Sakit Bhakti Yudha dapat terus melakukan pengembangan manajemen sumber daya manusia dan peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mengidentifikasi risiko dengan menggunakan metode OCTAVE-S pada Rumah Sakit Bhakti Yudha.

2. Bagaimana menganalisis dan mengukur risiko dengan menggunakan metode OCTAVE-S pada Rumah Sakit Bhakti Yudha.

3. Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan praktik keamanan informasi untuk melakukan manajemen risiko pada Rumah Sakit Bhakti Yudha.

1.3 Ruang Lingkup

Untuk lebih mengarahkan penyusunan dan penulisan skripsi, penulis membatasi ruang lingkup sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Bhakti Yudha.

(4)

3. Penelitian dilakukan pada operasional bisnis yang berhubungan dengan IT rumah sakit, yang mencangkup infrastruktur, hardware, software, jaringan, aplikasi, dan juga karyawan.

4. Pengukuran risiko teknologi informasi menggunakan pendekatan OCTAVE-S.

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dengan pembuatan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui risiko-risiko yang terdapat pada Rumah Sakit

Bhakti Yudha.

2. Untuk mengetahui hasil pengukuran risiko menggunakan metode OCTAVE-S pada Rumah Sakit Bhakti Yudha.

3. Untuk melakukan manajemen risiko pada Rumah Sakit Bhakti Yudha.

1.4.2 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari pembuatan skripsi ini adalah:

1. Hasil analisis dapat digunakan oleh Rumah Sakit Bhakti Yudha untuk mengetahui risiko - risiko teknologi informasi sehingga dapat dijadikan panduan untuk menyempurnakan penerapan teknologi informasi secara keseluruhan.

2. Memberikan alternatif solusi terhadap dampak yang ditimbulkan dari risiko yang telah ditemukan untuk mengurangi kerugian dalam bidang teknologi informasi yang mungkin terjadi pada Rumah Sakit Bhakti Yudha.

(5)

3. Sebagai sarana bagi peneliti untuk dapat memperdalam ilmu dibidang teknologi informasi serta mempraktikan ilmu yang telah didapat selama ini mengenai manajemen resiko berkomputer. 4. Sebagai referensi untuk penulisan selanjutnya.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengukur risiko teknologi informasi menggunakan teknik antara lain:

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan merupakan penelitian kualitatif di mana peneliti mengamati dan berpartisipasi secara langsung dalam penelitian skala sosial kecil dan mengamati budaya setempat dengan cara mengunjungi perusahaan, data didapatkan dengan cara-cara: 1) Observasi

Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data yang berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan.

(6)

2) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

3) Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan informasi yang ingin didapatkan dan terwawancara menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Terdapat feedback atau respons antara orang yang satu dengan yang lain.

2. Teknik Analisis

Dalam melakukan pengukuran risiko teknologi informasi pada Rumah Sakit Bhakti Yudha, kami menggunakan pendekatan OCTAVE-S dalam penelitian kami karena OCTAVE-S dapat menyajikan secara rinci langkah-langkah untuk mengukur tingkat risiko yang ada di rumah sakit. OCTAVE-S ditujukan untuk perusahaan kecil dengan jumlah karyawan dibawah 100 orang. Rumah Sakit Bhakti Yudha memiliki jumlah karyawan lebih dari 100 orang, namun karyawan yang terlibat dalam penggunaan teknologi informasi dan sistem informasi jumlahnya tidak sampai 100 orang, maka dari itu kami memutuskan untuk menggunakan pendekatan OCTAVE-S untuk melakukan pengukuran risiko pada Rumah Sakit Bhakti Yudha.

(7)

1.6 Sistematika Penulisan

Hasil penulisan skripsi ini diuraikan dalam bab dan isi masing-masing bab tersebut dijabarkan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang penulisan, perumusan masalah, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab landasan teori ini dijelaskan mengenai teori-teori umum dan khusus mengenai pengukuran risiko teknologi informasi dan teori-teori lain yang mendukung skripsi ini.

BAB 3 GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BHAKTI YUDHA Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum rumah sakit yang meliputi sejarah rumah sakit, struktur organisasi rumah sakit beserta tugas dan wewenang masing-masing divisi, proses bisnis yang sedang berjalan saat ini, dan topologi jaringan.

BAB 4 PENGUKURAN RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI PADA RUMAH SAKIT BHAKTI YUDHA

Pada bab ini akan dibahas perencanaan pengukuran, pengumpulan bukti pengukuran dan laporan temuan pengukuran serta rekomendasi yang diajukan penulis kepada rumah sakit sebagai bahan pertimbangan atau masukan yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi rumah sakit.

(8)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis dari permasalahan yang ada dan memberikan saran-saran yang berguna sebagai masukan untuk Rumah Sakit Bhakti Yudha.

Referensi

Dokumen terkait

Demikianlah Laporan Komisi II DPR- RI mengenai pembahasan dan perumusan RUU tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, dan

Pada tahun 2009 Kabupaten Lahat mempunyai pengeluaran untuk fungsi belanja pelayanan umum terbesar dibandingkan dengan kabupaten lainnya untuk kebutuhan yaitu sebesar

11.6 Apabila dari hasil audit awal tahap 1 ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki oleh klien, maka klien wajib melakukan tindakan perbaikan dalam batas waktu

Generasi awal (0G) atau Mobile radio telephone ini merupakan teknologi telepon selular modern permulaan, dimana menggunakan jaringan gelombang radio khusus dengan jangkauan

Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk, Investasi, Tingkat Upah, dan Inflasi di Indonesia secara bersama - sama memberikan

Bahan –bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin ini ada yang dibeli dan ada juga yang dibuat, beberapa contoh bahan yang dibeli seperti bantalan, sabuk, puli, motor

Hal tersebut diatas menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti manajemen,

Menurut Ehrenberg dan Smith (2012: 171) pengalokasian waktu untuk bekerja atau waktu luang dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu.. Dilihat seseorang yang mengalokasikan