• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

3

DATA DAN ANALISA

2.1 Tinjauan Teori

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan buku cerita interaktif anak “Yuk, Mengenal Rumah Adat Nusantara”.

2.1.1 Sumber Data

Survey

- Mencari referensi-referensi buku cerita/buku pengetahuan bertema seni budaya Indonesia untuk anak-anak TK – Sekolah dasar.

- Wawancara dengan target audience (anak-anak dan orang tua). - Survey ke Penerbit dan Taman Mini Indonesia Indah.

Literatur

- Membaca artikel mengenai psikologis anak terhadap teknologi komputer, baik dari majalah maupun artikel elektronik pada sebuah blog-website. - Buku desain komunikasi visual terpadu yang menjelaskan teori-teori

dasar komunikasi visual yang baik dan benar.

- Mencari data elektronik yang mendukung riset dari pengerjaan perancangan visual buku ilustrasi pengenalan Rumah Adat Nusantara, yaitu sebagai berikut :

1. http://kontemporer2013.blogspot.com/2014/01/gambar-dan-rumah-adat-indonesia.html (Memuat 34 rumah adat Indonesia beserta penjelasannya)

(2)

2.1.2 Mengenai Seni dan Budaya Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, karena memiliki 17.508 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan. Luas total area Indonesia adalah kira-kira 767.777 mil persegi. Berpenduduk sekitar 200 juta orang dan terdiri dari 300 suku bangsa yang diperkirakan memiliki 583 bahasa dan dialek.

Rumah adat di Indonesia sangat beranekaragam dengan ciri khas dan keunikan masing-masing, hal tersebut merupakan kekayaan negeri ini yang tak ternilai. Walaupun tiap daerah memiliki perbedaan termasuk rumah adatnya, kita tetap Indonesia yang berjiwa “Bhinneka Tunggal Ika”.

2.1.3 Perkembangan anak usia 9-11 tahun

Tahap Tumbuh Kembang

(Sumber: http://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/mi ddle2.html) Ketidak-tergantungan anak terhadap keluarga akan lebih terlihat saat ini dan ia akan lebih tertarik pada keberadaan teman-temannya. Pertemanan yang ‘sehat’/baik sangat penting bagi pertumbuhan anak, akan tetapi tekanan dari rekan sebaya juga akan terasa lebih kuat pada masa-masa ini. Anak yang percaya diri akan lebih mampu melawan tekanan negative/buruk dari rekan sebayanya dan dapat memutuskan pilihan yang baik/tepat untuk dirinya sendiri. Tahap ini adalah masa yang penting bagi anak untuk memperoleh rasa tanggung jawab seiring dengan perkembangan kemandiriannya. Di tahap ini pula perubahan fisik karena pubertas akan semakin tampak, terutama bagi anak perempuan. Perubahan besar lain yang penting dipersiapkan bagi anak adalah memasuki masa sekolah menengah pertama.

Berikut beberapa informasi mengenai perkembangan anak di pertengahan masa kanak-kanak:

(3)

Perubahan Emosi/Sosial Anak-anak di usia ini akan :

• Mulai membentuk hubungan pertemanan yang kuat dan rumit. Akan terasa lebih penting memiliki teman, terutama yang berjenis kelamin sama.

• Lebih mengalami tekanan teman sebaya.

• Lebih memperhatikan perubahan pada tubuh karena mulai memasuki masa pubertas. Masalah yang berkaitan dengan bentuk tubuh dan makanan terkadang akan dimulai pada usia ini.

Pemikiran dan Pembelajaran Anak-anak di usia ini akan :

• Menghadapi tantangan-tantangan akademis yang lebih rumit di sekolah

• Akan lebih merasa ketidak-tergantungan pada keluarga • Mulai lebih baik memahami pandangan orang lain • Rentang perhatian/wawasan lebih meluas

2.1.4 Manfaat membaca pada anak

Banyak sekali manfaat atau keuntungan yang akan anak-anak dapatkan dengan membaca buku. Seperti yang dikutip dari http://www.bimba-aiueo.com/12-manfaat-membaca-bagi-anak/ yaitu :

Menambah kosakata anak

Melalui membaca, anak akan terbiasa mendengar berbagai kosakata baru. Ini akan memperkaya mereka dalam memahami berbagai kata yang

(4)

ada disekitar mereka. Hal ini juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk membuat otak agar lebih berkembang karena anak dirangsang untuk memperkaya “bahasa” mereka.

Meningkatkan keterampilan komunikasi

Dengan perbendaharaan kata yang semakin banyak, akan membantu anak lebih mudah dalam berkomunikasi. Mereka akan lebih percaya diri dalam berucap karena mereka kaya dengan berbagai kata dan kalimat. Susunan yang baik dalam berbicara pun secara perlahan akan berpengaruh pada cara mereka berkomunikasi.

Melatih Kemampuan Berpikir Logis

Membaca dapat melatih anak untuk berpikir logis. Dengan membaca dapat pula membantu kemampuan berpikir awal mereka. Mereka akan belajar untuk memahami sebab dan akibat, belajar untuk menjunjung tinggi logika, serta berpikir secara abstrak. Anak juga akan belajar mengenai konsekuensi dari suatu tindakan, dan dasar-dasar apa yang benar dan salah.

Melatih Konsentrasi

Ketika membaca membutuhkan rentang perhatian yang cukup lama. Ini dapat melatih konsentrasi anak, bagaimana mereka tetap dalam posisi tenang, mendengarkan dan memproses informasi agar diterima dengan baik. Bila anak sudah terbiasa sejak dini dilatih konsentrasinya, maka ia akan lebih mudah untuk melaksanakan serta menyelesaikan suatu pekerjaan dengan hasil yang maksimal.

(5)

Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas

Membaca tentang keanekaragaman kehidupan dapat membuka pikiran anak. Informasi yang mereka terima dapat membantu mengembangkan sisi kreatif otak, karena anak akan terpancing untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan lebih. Ini dapat memotivasi mereka membuat suatu inovasi melalui daya imajinasi dan kreativitasnya.

Membuka Cakrawala

Membaca adalah jendela dunia.Berbagai informasi dapat diperoleh dengan membaca. Banyak membaca berarti banyak membuka cakrawala pengetahuan. Anak yang sejak dini terbiasa membaca akan lebih percaya diri karena mereka memiliki segudang informasi.

Membangun Hubungan Erat Orang Tua dan Anak

Proses membacakan buku merupakan proses komunikasi yang interaktif antara orang tua dan anak. Keceriaan dan kehangatan akan menjalin ikatan emosional antara kedua pihak. Anak akan merasa diperhatikan dan dicintai oleh orang tua nya.Kebahagiaan itulah yang akan membuat mereka merasa dekat dengan orang tuanya. Anak merasa memiliki sahabat terbesar dalam hidupnya yang setia menemani mereka disuasana apapun.

Menumbuhkan Minat Anak

Kebiasaan membacakan buku ke anak akan membuat anak cinta dengan buku. Mereka terbiasa berada di lingkungan kondusif yang mendukung mereka untuk melakukan aktivitas membaca. Hal ini akan menumbuhkan minat baca bagi mereka. Membaca bukanlah suatu hal yang harus dipaksakan lagi karena akan timbul kesadaran di diri anak betapa pentingnya membaca.

(6)

Meningkatkan Prestasi Akademik

Anak yang terbiasa dibacakan buku sejak dini, tidak akan merasa kaget untuk belajar saat mereka usia sekolah. Misalnya, ketika SD anak akan terbiasa belajar. Membaca bukanlah hal yang menakutkan, justru sebaliknya menjadi suatu hal yang menyenangkan. Bagi mereka membaca merupakan kebiasaan yang telah menjadi bagian dari dirinya.

2.1.5 Perkembangan Buku Ilustrasi di Indonesia

Menurut artikel (http://media.kompasiana.com/buku/2012/12/13/ilustrasi-buku-anak-indonesia-tertinggal-510694.html) Pada tahun 1970-an penerbit lokal seperti Pustaka Jaya, Balai Pustaka, masih merajai dan mendominasi perpustakaan walaupun beberapa di ketahui banyak sekali terinspirasi dan adaptasi dari buku-buku luar. Ilustrasi masih menggunakan teknik tradisional. Menurut penulis buku anak-anak Djoko Lelono, penerbit ingin ilustrasi yang “nyeni” sehingga tidak terlihat seperti buku anak-anak malah terlihat seperti buku sastra.

Pada tahun 1980-an dimana karya-karya eropa memasuki Indonesia dan disini para ilustrator mulai unjuk gigi dengan kemampuan mereka. Kebanyakan mulai bermain secara tipografi dan ilustrasi yang lebih menarik.

Pada tahun 1990-an mulai memasuki era dimana penyerbuan visual bergaya jepang membanjiri seperti kartun, dan komik yang menyebabkan para ilustrator buku cerita anak di tuntut untuk mengikuti style yang ada, padahal harusnya ilustrator dan penerbit harus bisa memfilter gaya tersebut dan memunculkan style khas Indonesia, walaupun penulis sendiri tak tahu sebenarnya style khas Indonesia itu seperti apa.

Menurut (http://snack.kreavi.com/64/Apa-Kabar-Ilustrator-Buku-Anak-Indonesia-) Evelyn Ghozalli atau lebih dikenal dengan EorG pendiri KELIR dan SCBWI Indonesia (Society's Of Childrens Books Writers and Illustrators) menyetuji bahwa kualitas buku ilustrasi di Indonesia sangat tertinggal jauh dari buku impor kebanyakan, dari segi layout, pemilihan font dan book

(7)

binding yang seadanya. Dan menurutnya siapapun yang memiliki koneksi dan dapat menggambar bisa menjadi illustrator buku cerita anak, prinsip ini sering tak di seimbangi dengan pembekalan ilmu disiplin desain. Alhasil spacing, pemilihan warna menjadi tidak pas.

2.1.6 Hasil Survey

Perkembangan pada anak sudah terjadi sejak anak tersebut lahir dan terus meningkat sampai 70% pada umur 5 sampai 12 tahun. Menurut pakar psikologi anak, Dr. Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto, Perkembangan potensi anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Siapa saja yang berada di sekelilingnya, apa yang dilihatnya dan apa yang terjadi di sekitarnya. Karena anak-anak suka meniru apa yang dilihatnya.

Penulis mencoba melakukan survey ke Taman Mini Indonesia Indah, dimana TMII memiliki 34 bangunan rumah adat nusantara Indonesia. Penulis memperhatikan kurangnya pengunjung anak-anak yang datang apalagi di hari biasa, atau anak-anak tersebut lebih datang ditemani orang tua nya. Adapun kunjungan ke TMII untuk anak usia Taman Kanak-kanak atau sekolah dasar lebih sering mengunjungi museum lain yang berlokasi di TMII, tapi jarang yang melakukan tour keliling rumah adat.

Penulis juga mencoba mewawancarai beberapa anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar kelas 4 sampai 6 SD. Dan hasilnya cukup mengkhawatirkan, karena ketika penulis menanyakan mengenai rumah adat, hanya beberapa anak yang mengetahuinya. Anak-anak lainnya mengatakan bahwa mereka memang mempelajari nya saat kelas 4 SD dalam pelajaran ilmu pengetahuan sosial, namun hanya beberapa saja yang mereka ingat sampai kelas 6 SD.

(8)

2.1.7 Data Kompetitor

Judul: Mengenal Adat dan Budaya 34 Provinsi di Indonesia

Penulis: Mahadewa Adi Seta

Tebal: 120 Halaman

Penerbit: Laksana Kidz

Buku ini mensajikan mengenai beranekaragam kebudayaan Indonesia beserta penjelasannya. Dilengkapi juga dengan ilustrasi mengenai budaya dan adat di Indonesia, tumbuhan dan hewan asli Indonesia, serta tempat bersejarah dari masing-masing provinsi.

Judul: Ensiklopedia Negeriku edisi Rumah Adat

Penulis: Lia H dan Dian K

Tebal: 94 Halaman

Penerbit: BIP Gramedia

Buku ini berisi mengenai rumah adat Indonesia yang disertai dengan peta asal daerah, ilustrasi lucu dan menarik, penjelasan unik dan ringkas, serta detail fungsi dan bentuk rumah.

(9)

2.2 Data Khusus

2.2.1 Definisi Publikasi

Publikasi adalah cara yang dilakukan agar suatu konten dapak dikenal oleh publik. Publikasi sering dilakukan dengan cara mendistribusikan teks atau gambar dari konten yang akan dipublikasikan pada kertas, atau dengan meletakkannya pada sebuah website.

2.2.2 Data Buku Past Project

Judul: Mengenal Rumah Adat Nusantara

Penulis: Apri Subagiyo

Tebal: 58 Halaman

Penerbit: CV. Indrajaya

Buku ini mengulas berbagai rumah adat yang ada di Nusantara. Dimana diharapkan siswa mampu menarik kesimpulan dan pemahaman dengan mengetahui seluk beluk setiap rumah adat di Indonesia.

Namun Buku ini terasa kurang menarik untuk dibaca oleh anak-anak karena tidak terdapat ilustrasi/visual yang memadai. Di dalam buku tersebut hanya menyertakan foto rumah adat hitam putih, informasi yang disajikan pun terlalu banyak sehingga terlihat membosankan karena seperti buku pelajaran pada umumnya. Font yang dipakai pun terlihat kaku.

(10)

2.2.3 Data Penerbit

CV Indrajaya merupakan penerbit yang berdiri pada tahun 2008 di kawasan Rawamangun Jakarta Timur. Didirikan oleh Hamidi Bakar. CV Indrajaya ingin menjadi brand terpercaya bagi setiap orang tua dan pendidik, sehingga memfokuskan untuk menerbitkan buku pelajaran khususnya untuk anak Sekolah Dasar.

2.3 Tinjauan Khusus

Dalam penyusunan tugas akhir Ini juga dibutuhkan teori-teori yang relevan, lengkap dan sejalan dengan permasalahan dan juga analisa SWOT.

2.3.1 Landasan Teori

Berdasarkan buku interaktif yang akan ditujukan kepada anak berusia sekolah dasar agar mereka dapat menumbuhkan minat membaca dan belajar, maka proses pembuatannya akan menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan psikologi anak dan desain komunikasi visual.

2.3.1.1 Teori Layout

Sebuah layout yang baik dalam desain komunikasi visual adalah menuangkan pengolahan bahan tulisan dan seni (foto, ilustrasi atau gambar lainnya) pada suatu bidang kerja. Layout yang baik dapat berfungsi dengan benar apabila ada perencanaan yang akan dilakukan, penentuan tujuan dari karya, penentuan target audience, perencanaan kemana atau dimana akan ditempatkan dan bagaimana cara pendistribusiannya.

Layout yang baik dan benar dapat mengarahkan dan menggambarkan rentetan informasi untuk dipahami. Oleh karena itu grid system yang akan digunakan adalah multi column grid, yaitu format fleksibel untuk

(11)

publikasi yang memiliki hirarki yang kompleks untuk mengintegrasikan teks dan ilustrasi. Dengan grid ini akan membuat penempatan layout menjadi lebih fleksibel.

Timothy, Samara. (2005). Making and Breaking the Grid: A Graphic Design Layout Workshop . New Yorrk;Rockport.

2.3.1.2 Teori Warna

Warna dalam komunikasi visual berperan sangat penting seperti yang di jabarkan di website (http://www.ahlidesain.com/teori-warna.html), yaitu sebagai saranan untuk memperkuat dan mempertegas kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Henry Dreyfuss (1955 : 2), mengatakan bahwa warna digunakan untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat sehingga menimbulkan efek-efek tertentu.

Menurut Anne Dameria (Color Basic halaman 10), warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu Cahaya, Objek dan Observer (dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Misalnya warna langit, seperti warna biru, putih, Hitam, Turqoise, dan oranye pada Color Swatch ini mempunyai karakteristik tersendiri. Seperti pada warna biru: elektronik, digital, meditative, damai. Sedangkan pada Hitam : Fokus, Kuat, kreatif dan idealis.

(12)

2.3.1.2.1 Hubungan Warna dan Emosi Anak

Anak-anak mempunyai cara mereka sendiri dalam menentukan warna kesukaan mereka. Anak-anak biasanya lebih menyukai warna primer seperti merah, biru dah kuning dibandingkan dengan yang berwarna pastel atau lembut. Beberapa ahli Psikologi seperti Hemphill, di tahun 1996, dan Lang di tahun 1993 dan Manhke di tahun 1996 telah melakukan penelitian mengenai warna dan hubungannya dengan emosi anak. Hasilnya, memang ada hubungan antara warna dengan emosi anak.Walaupun ada beberapa hal yang masih diragukan.

Keraguan mereka didasarkan oleh kultur manusia yang berbeda-beda, sehingga ada persepsi yang berbeda tentang suatu warna. Misalnya, di Amerika warna merah dinilai membangkitkan semangat arau agresifitas.Sementara di cina, merah menyimbolkan perayaan dan keberuntungan dan menimbulkan efek menenangkan. Namun secara universal tetap ada efek-efek akan akibat dari penggunaan warna.

Warna-warna cerah dapat merangsang kreatifitas anak, memberi semangat, memperkuat daya imajinasi dan memperkuat rangsangan motoriknya.Anak memiliki reaksi positif pada warna cerah. Misalnya merah muda, biru ataupun merah

2.3.1.3 Teori Ilustrasi

Dalam buku “Basic Visual Concepts and Principle”, oleh Charles Wallschlaeger dan Cynthia Bsuic Synder menjelaskan bahwa suatu gambar sebagai bentuk komunikasi, sedangkan menggambar adalah proses grafis yang menciptakan suatu bentuk dan ruang yang bersifat ilustrasi. Gambar

(13)

dapat mengekspresikan ide kedalam berbagai bentuk.Gambar juga memiliki arti penting dalam metode komunikasi seperti halnya, lisan dan tulisan. Dalam bidang seni, arsitektur, dan desain, ilustrasi memiliki berbagai macam fungsi seperti :

-Mengekspresikan atau memperlihatkan objek/dunia yang kita lihat. -Mendeskripsikan objek dan lingkungannya.

-Sebagai acun untuk memahami sebuah desain dan problematikanya. -Memperjelas atau mempertajam kepekaan akan sebuah bentuk. -Mengklarifikasikan ide yang sudah tertulis.

-Mempertahankan dan mengkomunikasikan apa yang telah dimengerti. -Mengembangkan eksplorasi ide secara visual

2.3.1.4 Teori Tipografi

Menurut buku “Hurufontipografi” Oleh Surianto Rustan, Tipografi dalam Desain Grafis, merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan property visual yang pokok dan juga efektif.Tipografi juga merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan tertentu untuk menciptakan kesan dan membantu keterbacaan dalam berbagai media.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah:

Legability : Huruf yang dipilih jelas bentuknya Readibility: Huruf yang dipilih mudah dibaca. Visibility: Huruf yang dipilih mudah terlihat

Clearity: Huruf harus memperlilhatkan kejelasannya

2.3.1.4.1 Tipografi untuk anak

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari artikel “Typography for Children” Pada situs www.fonts.com (23/03/2014 pada jam 20.05) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan typeface untuk

(14)

anak-anak. Beberapa hal yang perlu dihindari adalah penggunaan typeface yang bersifat condensed maupun expanded karena akan mempersulit pengenalan alfabet dan kata bagi anak-anak. Typeface yang terlalu tipis atau terlalu tebal juga akan menggangu keterbacaan. Ukuran teks yang lebih besar juga lebih mempermudah keterbacaan bagi anak-anak.

2.3.1.5 Teori Buku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buku mempunyai arti yaitu lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku mempunyai arti sebagai hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi ataupun juga merupakan suau hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan. Sedangkan menurut The Face Dictionary, buku adalah kumpulan dari suatu tulisan yang kemudian dicetak atau berupa halaman-halaman kosong yang dijilid, pada satu sisi dilindungi oleh kertas yang tebal yang dapat melindungi sebagai cover.

2.4 Data Target

Yang menjadi target untuk media interaktif rumah adat Indonesia ini adalah :

2.4.1 Target Audience

Gender : laki-laki dan perempuan

Usia : 9-11 tahun

Pendidikan Akhir : Taman kanak-kanak

(15)

2.4.2 Secara Geografis

Tinggal bersama orang tua yang berdomisilikan di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

2.4.3 Secara Psikografis

Anak aktif dengan usia kisaran 9-11 tahun dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan kreatif. Senang mencoba hal-hal baru yang menarik dan menyenangkan.

2.5 Analisis SWOT

STRENGTH (kekuatan)

1. Memberi pengetahuan mengenai Rumah Adat Nusantara.

2. Memakai visual yang lucu dan menarik untuk anak-anak.

WEAKNESS (kekurangan)

1. Kurangnya minat anak-anak pada pengenalan budaya rumah adat Nusantara.

OPPORTUNITY (peluang)

1. Menarik minat anak untuk mempelajari lebih lanjut mengenai budaya rumah adat Nusantara.

2. Buku dapat dikemas dengan menarik sehingga membuat anak tidak malas untuk membaca.

(16)

THREAT (ancaman)

1. Anak tidak tertarik dengan rumah adat Nusantara sampai mereka besar nanti.

2. Kurangnya kepedulian mengenai Indonesia dan budaya nya.

Referensi

Dokumen terkait

Karena pengelolaan data kesiswaan tidak hanya dilakukan oleh sistem informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat yang ditangani oleh Bagian Perencanaan tetapi

Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan variabel LDR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Campuran. Sedangkan

Indonesia telah memiliki banyak peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kedaulatan pangan yaitu (i) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;

Oleh karena itu, penggunaan variasi dosis 50, 100 dan 200 mg/kgBB fraksi air pada kondisi hewan hiperkolesterol-diabetes tidak mampu menurunkan kadar kolesterol

Mey Fatmawati, A210100117 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014. Tujuan dari

Kebutuhan system pencahayaan alami (matahari) dan buatan pada suatu ruangan harus di pertimbangkan karena berkaitan erat dengan kegiatan yang di

Data penelitian menunjukkan kualitas lingkungan di kawasan wisata Toya Bungkah secara umum tergolong ke dalam kategori sangat buruk.Pada komponen abiotic (edafik) yaitu tekstur

Peelotnau PcrrLrlisen Kur\ll Ilm[th l, PI ]t)l-l.. analisis data berupa laporan secara rinci tahaptahap analisis data, serta teknik yang dipakai dalam analisis data itu