• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan sebuah interaksi dengan individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia membutuhkan media bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan keinginan penutur sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan komunikatif oleh individu yang diajak berkomunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi atau suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dapat dikatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari peran bahasa yaitu sebagai alat komunikasi baik secara individual maupun sosial.

Bahasa dapat menjadi bahan kajian tersendiri. Ilmu yang mengkaji seluk beluk bahasa ini disebut ilmu linguistik. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa keseharian manusia atau bahasa yang dipakai sehari-hari oleh manusia sebagai anggota masyarakat tertentu (Sudaryanto, 1995:5). Studi bahasa secara linguistik dimaksudkan untuk merumuskan kaidah-kaidah bahasa, menentukan pola-pola struktur bahasa, memberikan deskripsi tentang tata bahasa serta melukiskan peristiwa-peristiwa kebahasaan yang lain.

Bahasa dapat dikaji secara internal maupun eksternal. Kajian bahasa secara intenal akan menghasilkan perian-perian bahasa tanpa ada kaitannya dengan masalah lain di luar bahasa. Sedangkan kajian bahasa secara eksternal akan menghasilkan rumusan atau kaidah yang berkenaan dengan kegunaan dan

(2)

penggunaan bahasa tersebut dalam segala kegiatan manusia di dalam masyarakat (Chaer dan Leonie Agustina, 2004:1). Sosiolinguistik merupakan salah satu ilmu yang mengkaji bahasa secara eksternal karena kajiannya berkaitan dengan kegiatan manusia di dalam masyarakat.

Sosiolinguistik menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakaiannya di dalam masyarakat (Suwito, 1996:3). Ini berarti bahwa sosiolinguistik memandang bahasa pertama-tama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi, serta merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan tertentu.

Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan bahasa itu sendiri tidak lepas dai kehidupan manusia, baik secara individu maupun secara sosial. Sebagai gejala sosial, bahasa dan pemakaiannya tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga oleh faktor-faktor non-linguistik yang meliputi usia, tingkat pendidikan, status sosial, tingkat ekonomi, jenis kelamin, serta komunitas dimana pemakai bahasa berada (Suwito, 1996:3).

Faktor-faktor sosiokultural dan faktor situasional dalam pemakaian bahasa, dapat menimbulkan variasi bahasa. Variasi bahasa merupakan bentuk-bentuk bagian atau variasi bahasa yang masing-masing memiliki pola-pola yang menyerupai pola umum bahasa induknya. Dengan adanya variasi bahasa di dalam masyarakat, banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan melakukan pengkajian ataupun penelitian, diantaranya dengan mengkaji pemakaian bahasa di dalam suatu komunitas tertentu.

(3)

Dalam masyarakat yang heterogen ada satu kegiatan yang mempunyai aktivitas dan berada dalam satu lingkup sosial yang lebih kecil atau terbatas, yaitu kelompok dalam aktivitas jual beli handphone dan aksesoris handphone. Dalam proses jual beli handphone dan aksesoris handphone orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini sering mengadakan interaksi sosial di tempat tertentu biasanya berada di mall dan konter-konter handphone. Kelompok ini terdiri dari penjual handphone, pembeli handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone.

Dalam mencari data penulis mencari data di empat tempat, yaitu Solo Grand Mall, Plasa Singosaren, Pasar Gilingan, dan Pasar Semanggi. Penulis memilih tempat tersebut karena dirasa sangat mewakili seluruh wilayah Surakarta. Selain itu pemilihan tempat tersebut juga disebabkan karena sasaran pembeli yang berbeda-beda dari segi status sosialnya. Solo Grand Mall sasaran pembelinya adalah masyarakat tingkat menengah ke atas dan masyarakat atas. Plasa Singosaren sasaran pembelinya adalah masyarakat menengah dan masyarakat menengah ke bawah, sedangkan Pasar Gilingan dan Pasar Semanggi sasaran pembelinya adalah masyarakat kelas bawah atau akar rumput. Dari perbedaan tingkat sosialnya tersebut maka akan dapat dilihat perbedaan-perbedaan yang muncul, khususnya dalam penggunaan bahasa dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone.

Sekarang ini handphone bukan merupakan barang yang mewah lagi bagi setiap orang karena hampir setiap orang pasti memiliki handphone bahkan lebih dari satu. Penjual handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone adalah mereka yang tentunya memiliki pemahaman yang luas

(4)

mengenai handphone. Pembeli handphone dewasa ini berasal dari kelas ekonomi bawah sampai kelas ekonomi atas dan dari usia remaja sampai orang tua. Mereka sering melakukan kegiatan yang berhubungan dengan handphone seperti jual beli handphone, servis handphone, serta penjualan aksesoris handphone.

Untuk mendukung adanya data lisan, penulis menambahkan data lisan dari Tabloid Pulsa dan Tabloid Sinyal yang akan menunjukkan adanya perbedaan penggunaan bahasa secara lisan dan secara tertulis. Hal ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa ada keragaman atau variasi bahasa yang digunakan dalam komunikasi secara lisan maupun tertulis.

Di dalam menjalankan aktivitasnya setiap individu dalam kelompok ini menggunakan bahasa atau istilah khusus yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka. Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan keinginan seseorang atau memberikan tanda yang dapat dipahami bersama.

Dalam pengamatan yang dilakukan oleh penulis, terbukti bahwa penjual handphone, pembeli handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone ini sering menggunakan variasi bahasa dan istilah-istilah khusus yang mempunyai unsur khusus pula di dalam komunikasi mereka. Segala bentuk interaksi dan komunikasi yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, selalu terikat oleh konteks serta situasi dimana pembicaraan itu berlangsung.

Sebagian besar dari penjual handphone, pembeli handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone di Surakarta adalah penutur bahasa Jawa, sehingga membuat kosakata yang digunakan dalam aktivitas jual beli handphone dan aksesoris handphone banyak diserap dari bahasa Jawa.

(5)

Walaupun juga sangat banyak ditemukan variasi bahasa yang mendapat pengaruh dari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris karena asal handphone memang berasal dari barat.

Penulis sangat tertarik untuk meneliti berbagai variasi bahasa serta kosakata yang digunakan dalam kegiatan ini, sebab keunikan yang ada di dalamnya dapat menjadi satu wawasan bagi masyarakat umum, khususnya para pemerhati bahasa.

B. Pembatasan Masalah

Suatu penelitian tentunya harus mempunyai tujuan yang jelas agar tidak masuk ke dalam permasalahan yang lebih luas dan tidak fokus dalam satu hal. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk memberikan batasan di dalam pembatasan masalah yang ada dalam penelitian ini.

Adanya pembatasan masalah ini bertujuan agar ruang lingkup penelitian ini lebih terarah dan juga mempermudah penulis dalam menganalisis permasalahan inti yang dikaji. Penelitian ini terbatas hanya pada karakteristik bahasa yang digunakan oleh kelompok penjual handphone, pembeli handphone, penjual aksesoris handphone dan tukang servis handphone di Surakarta dalam aktivitas jual beli handphone, penjualan aksesoris handphone dan servis handphone yang ditinjau dari segi sosiolinguuistik. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa lokasi merupakan pusat kegiatan terbanyak dari jual beli handphone, penjualan aksesoris handphone dan servis handphone di Surakarta. Peneliti memilih lokasi di Solo Grand Mall, Plasa Singosaren, Pasar Gilingan, dan Pasar Semanggi. Selain itu

(6)

Surakarta memiliki letak yang sangat strategis dari segi geografis karena berada di jalur tengah perdagangan handphone khususnya di Pulau Jawa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah karakteristik bahasa yang digunakan dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta?

2. Bagaimanakah fungsi kebahasaan yang ada di dalam tuturan jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta?

3. Bagaimanakah kosakata penentu register yang digunakan dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan penelitian yang hendak dicapai sesuai dengan pemasalahan yang diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik bahasa yang digunakan dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta.

2. Menjelaskan dan mendeskripsikan fungsi kebahasaan yang ada di dalam tuturan jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta.

3. Menjelaskan dan mendeskripsikan kosakata penentu register yang digunakan dalam jual beli handphone dan aksesoris handphone di Surakarta.

(7)

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritik

Manfaat teoretik penelitian ini adalah dari segi manfaat yang berhubungan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kebahasaan (linguistik). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pemakaian bahasa dalam jual beli handphone, penjualan aksesoris handphone dan servis handphone, sehingga dapat memperkaya kajian sosiolinguistik bagi pemerhati bahasa.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini berkaitan dengan manfaat yang bersifat praktis. Manfaat yang didapat dari penelitian ini terutama bagi pemerhati bahasa adalah untuk memperkaya pengetahuan mereka mengenai fenomena pemakaian bahasa. Selain itu manfaat yang lain, diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan bagi penelitian lain dalam bidang yang sama.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terbagi menjadi lima bab. Uraian garis besar tentang kelima bab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bab pertama memuat pendahuluan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua memuat kerangka pikir dan kajian pustaka yang menampilkan temuan penelitian terdahulu serta dasar-dasar teori ilmiah yang dipergunakan dalam penelitian, berisi teori-teori yang mendukung tentang karakteristik

(8)

pemakaian bahasa yang mencakup, definisi bahasa, definisi sosiolinguistik, variasi bahasa, fungsi bahasa, campur kode, alih kode, dan register.

Bab ketiga memuat metode penelitian yang akan memaparkan tentang jenis penelitian, pendekatan, sumber data dan data, teknik pemerolehan data, teknik klasifikasi data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

Bab keempat memuat tentang analisis data. Dalam bab ini akan mencoba untuk menjawab setiap pertanyaan yang telah ditetapkan di dalam perumusan dan tujuan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Strategi bisnis TI/SI yang perlu dijalankan oleh perguruan tinggi STTW pada masa yang akan datang adalah menentukan warna (keunggulan) dari masing-masing program studi sehingga calon

Definisi oleh Cronin dalam bukunya Banking and Finance on the Internet yang dipublikasi oleh John Wilery & Sons – Canada tahun 1998 adalah: The financial

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengarusutamaan Gender Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik

Beidleman (1973) mendifinisikan income smoothing adalah sebagai suatu upaya yang sengaja dilakukan manajemen untuk mencoba mengurangi variasi abnormal dalam laba perusahaan

Emboli cairan amnion merupakan komplikasi yang serius (angka kematian > 80%) tetapi jarang terjadi (1:50.000 kelahiran) pada persalinan dan periode pascapartum;

Sistem Penentuan Bahan Baku Kue Menggunakan Metode Material Requirement Planning digunakan untuk memudahkan pengusaha dalam menentukan jumlah bahan baku minimum,

Ali Rido juga berpendapat bahwa Perseroan Terbatas adalah suatu bentuk perseroan yang menyelenggarakan perusahaan, didirikan dengan suatu perbuatan hukum bersama oleh beberapa

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian secara simultan penggunaan informasi akuntansi, partisipasi penyusunan anggaran, lingkungan, pengalaman kerja