• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1 SPC ( Statistic Process Control )

Statistical Process Control (SPC) adalah metode yang efektif dalam

mengendalikan aktivitas proses. Kemampuan dari SPC bergantung dari kemampuan mengendalikan. Dengan mengumpulkan data dari sample yang bermacam-macam langkah dan variasi dari proses itu sendiri mempengaruhi kualitas dari hasil akhir produk atau jasa yang diberikan dapat dideteksi dan dibenarkan, dengan mengurangi yang tidak perlu. Dengan metode ini maka permasalahan yang timbul segera diketahui untuk secepatnya diambil tindakan pencegahannya. SPC mempunyai banyak kelebihan dari metode pengecekan kualitas, seperti inspeksi, deteksi dan perbaikan masalah diakhir produk atau jasa.

Sebagai tambahan untuk mengurangi hal yang tidak perlu, SPC dapat mengarahkan kepada sebuah pengurangan dalam waktu yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa dari awal sampai akhir. SPC juga dapat mengetahui botteneck, wait times, dan sumber-sumber masalah dari proses tersebut karena SPC dapat mereduksi cycle time. SPC merupakan alat yang berharga untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan efisiensi pengeluaran.

(2)

Jenis-jenis alat bantu yang tergabung dalam ”The 7 SPC Tools”, sebagai berikut :

1. Checksheet

Alat bantu ini sangat tepat digunakan sebagai alat pengumpul data, tetapi tidak cukup memenuhi syarat bila digunakan untuk menganalisa data, karena semua data yang dikumpulkan adalah data fenomena/fakta yang sedang terjadi (berlangsung). Itulah sebabnya dikatakan bahwa Checksheet adalah alat bantu yang digunakan pada saat suatu proses/kegiatan berlangsung. Macam-macam bentuk Checksheet, tetapi yang paling populer digunakan adalah bentuk ”Tally”.

Contoh penggunaan Checksheet : Pengumpulan score pada pertandingan bulutangkis.

Mengingat bahwa Checksheet digunakan pada saat proses berlangsung, maka hal terpenting yang harus menjadi perhatian adalah bagan (kerangka) formulir untuk pengisian data. Hendaknya bagan disiapkan sedemikian rupa, agar pengisian data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, tetapi juga mampu memuat seluruh data yang diperlukan.

(3)

Gambar 2.1.1 Checksheet

2. Pareto Diagram

Diagram Pareto pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi dari Italia, bernama ”Vilvredo Pareto”, pada tahun 1897 dan kemudian digunakan oleh Dr. M. Juran dalam bidang pengendalian mutu. Alat bantu ini biasa digunakan untuk menganalisa suatu fenomena, agar dapat diketahui hal-hal yang prioritas dari fenomena tersebut. Maka istilah PARETO biasanya identik dengan PRIORITY.

Pada suatu diagram Pareto akan dapat diketahui, suatu faktor merupakan faktor yang paling prioritas dibandingkan faktor-faktor (minimal 4 faktor) lainnya, karena faktor tersebut berada pada urutan terdepan, terbanyak atau pun tertinggi pada deretan sejumlah faktor yang dianalisa. Melalui dua diagram Pareto yang diperbandingkan, akan dapat dilihat perubahan seluruh/sebagian faktor-faktor yang sedang diteliti, pada kondisi yang berbeda.

(4)

Diagram Pareto juga biasa digunakan untuk dapat menentukan ”pangkal persoalan”, berdasarkan analisa yang massif, dengan mempertimbangkan beberapa sudut pandang. Misalnya : Ada 4 persoalan yang dihadapi, yaitu A, B, C, D. Bila ditinjau dari frekuensi kejadian, ternyata persoalan C yang paling sering terjadi, tetapi bila ditinjau dari akibatnya secara finansial, ternyata persoalan A yang paling merugikan bila tidak segera diatasi, tetapi bila dilihat dari segi enerji yang terbuang, mungkin malah persoalan B yang paling menonjol. Berdasarkan tinjauan-tinjauan inilah, kemudian dapat disimpulkan, manakah dari ke-empat faktor itu, yang akan menjadi prioritas persoalan untuk ditindaklanjuti.

(5)

3. Histogram

Dikenal juga sebagai grafik distribusi frekuensi, salah satu jenis grafik batang yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan distribusi atau penyebaran datanya. Meski sekelompok data memiliki standar mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan, maka dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada kelompok tersebut kurang bermutu, sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan kanan nilai tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih bermutu, karena mendekati aspek yang telah ditetapkan.

Agar Histogram memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi hasil produksi, perlu dilakukan pengolahan data yang akurat terlebih dulu, dimulai dari pengumpulan data, tidak kurang dari 50 sampel, yaitu jumlah yang dianggap dapat memenuhi populasi yang akan diamati. Pengolahan data pada Histogram menjadi sangat penting, terutama dalam menentu-kan besaran nilai tengah (standar) dan seberapa banyak kelas-kelas data yang akan menggambarkan penyebaran data yang tercipta. Melalui gambar Histogram yang ditampilkan, akan dapat diprediksi hal-hal sebagai berikut :

a. Bila bentuk Histogram pada sisi kiri dan kanan dari kelas yang tertinggi berbentuk simetri, maka dapat diprediksi bahwa proses

(6)

berj mem b. Bila keti seh c. Bila dika mem tern pro Secar pengemb yang baru manajem jalan konsis menuhi syar Histogram idaktepatan ingga berpen sebaran dat atakan bahw menuhi spes nyata berada duk sudah m ra umum, bangan produ u, mempred men lingkung sten, artinya rat-syarat yan berbentuk si dalam peng ngaruh pada ta melampau wa ada ba sifikasi mutu a di dalam memenuhi sp histogram uk baru, pen diksi kondisi gan dan lain s

Gambar a seluruh fa ng ditentuka isir, kemung gukuran ata a penetapan b ui batas-bata agian dari h u. Tetapi seb m batas-batas pesifikasi mu biasa digu nggunaan ala pengendalia sebagainya. r 2.1.3 Histo aktor-faktor an. gkinan yang au pembulat batas-batas k as spesifikas hasil produ baliknya, bil s spesifikas utu yang dite unakan untu at atau tekno an proses, h ogram dalam pros terjadi adal tan nilai da kelas. si, maka dap uk yang tid la sebaran da si, maka ha etapkan. uk memant ologi produk asil penjuala ses lah ata, pat dak ata asil tau ksi an,

(7)

4. Scatter Diagram

Alat bantu ini sangat berguna untuk mendeteksi korelasi (hubungan) antara dua variable (faktor), sekaligus juga memperlihatkan tingkat hubungan tersebut (kuat atau lemah). Pada pemanfaatannya, scatter diagram membutuhkan data berpasangan sebagai bahan baku analisisnya, yaitu sekumpulan nilai x sebagai faktor yang independen berpasangan dengan sekumpulan nilai y sebagai faktor dependen. Artinya, bahwa setiap nilai x yang didapatkan memberi dampak pada nilai y. Contohnya :

Diperoleh data bahwa ada hubungan antara banyaknya komplain (x) dengan jumlah retur barang (y) : x = 5 → y = 50 eks.

x = 10 → y = 120 eks. x = 12 → y = 150 eks. dst.

Melalui penggambaran data tersebut dalam scatter diagram, akan dapat dilakukan analisa lebih lanjut, sejauhmana antara faktor x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho), yaitu nilai yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut. Dikatakan kedua faktor itu berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1. Di samping itu, juga akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasi tersebut (positif atau negatif). Korelasi memiliki kecenderungan positif bila setiap pertambahan faktor x menyebab-kan pertambahan faktor y, sebaliknya

(8)

kecenderungan negatif bila setiap pertam- bahan menyebabkan pengurangan faktor y.

Gambar 2.1.4 Scatter Diagram

5. Control Chart

Ini adalah sebuah alat bantu berupa grafik yang akan menggambarkan stabilitas suatu proses kerja. Melalui gambaran tersebut akan dapat dideteksi apakah proses tersebut berjalan baik (stabil) atau tidak ? Alat bantu ini pertama kali diperkenalkan oleh W.A. Shewhart di Laboratorium Bell Telephone. Karakteristik pokok pada alat bantu ini adalah adanya sepasang batas kendali (Upper dan Lower Limit), sehingga dari data yang dikumpulkan akan dapat terdeteksi kecenderungan kondisi proses yang sesungguhnya.

(9)

Pada dasarnya alat bantu ini adalah berupa rekaman data suatu proses yang sudah berjalan. Bila data yang terkumpul sebagian besar berada dalam batas pengendalian, maka dapat disimpulkan bahwa proses berjalan dalam kondisi stabil. Tetapi sebaliknya, bila sebagian besar data menunjukkan deviasi di luar batas kendali, maka bisa dikatakan proses berjalan tidak normal, yang bisa berdampak pada penurunan Mutu produk. Mutu produk yang diciptakan melalui suatu proses panjang, sesungguhnya tidak pernah bisa terlepas dari variasi, yang dalam hal ini bisa dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu :

(1) ”Chance Cause”, yaitu variasi yang timbul secara tidak terduga dan sukar dikendalikan

(2) ”Assignable Cause”, yaitu variasi yangbisa diperkirakan penyebabnya dan memungkinkan untuk dilakukan pencegahan. Control Chart sangat bermanfaat untuk memonitor proses operasional atau produksi agar bila terjadi suatu penyimpangan dapat segera ditindaklanjuti. Menggunakan alat bantu ini secara kontinyu, akan bisa mencegah persoalan mutu yang berlarut-larut dan cacat produk yang berlebihan.

(10)

6. Graphs (B Grafi suatu kon jelas, me balok (b sebagainy Pengg dalam m untuk pen G Block diagra ik biasa dig ndisi, mengg elalui sejum block), lingk ya. gambaran g membaca da nelitian atau Gambar 2.1

am, Pie Char gunakan seb gambarkan tr mlah data ya karan (Pie grafik yang ata yang di u analisa lebi 1.5 Control C rt, Sun Chart bagai alat b rend, mempr ang digamba Chart), gar tepat akan itampilkan, ih lanjut. Chart t etc.) bantu untuk rediksi situa arkan, baik ris (Line ch memberika sehingga m menerangk asi secara leb

dalam bent hart) dan la an kemudah memungkink kan bih tuk ain han kan

(11)

7. Ishikawa Ini ad (nonnum menggam dipengaru berhubun pengguna Sehingga Di sampi mampu m suatu pen Diagram ( F dalah satu-sa merical) atau mbarkan ten uhi oleh ngan. Berb aannya akan a alat bantu

ing itu, man menampilka nyimpangan Gambar Fishbone ) atunya alat b data kualitat ntang suatu bermacam eda dengan n lebih efek ini seringka nfaat optimu an akar-akar (ketidakberm r 2.1.6 Pie C bantu yang tif dalam pe kondisi ”pe m-macam p n alat-alat ktif bila dil ali identik de um diperoleh r penyebab mutuan). Chart menggunak enyajiannya. enyimpangan penyebab bantu lai akukan dala engan kegiat h bila Ishik yang sesun an data verb Alat bantu n mutu” ya yang sali innya, kare am kelompo tan kelompo kawa. Diagra ngguhnya d bal ini ang ing ena ok. ok. am ari

(12)

Gambar 2.1.7 Fishbone

2.2 ISO

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9000 diawasi oleh ISO, sebuah organisasi internasional di bidang standarisasi, dan dikelola oleh badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Untuk sebuah pabrik, beberapa persyaratan dalam ISO 9001 (salah satu standar dalam ISO 9000) adalah:

• adanya satu perangkat prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;

• adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;

(13)

• tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;

• adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;

• secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".

Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.

Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9000 diawasi oleh ISO, sebuah organisasi internasional di bidang standarisasi, dan dikelola oleh badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Untuk sebuah pabrik, beberapa persyaratan dalam ISO 9001 (salah satu standar dalam ISO 9000) adalah:

(14)

• adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;

• adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;

• tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;

• adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;

• secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered". Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.

2.3 Continuous Improvement

Kaizen (改善, Japanese for "improvement") adalah philosophy jepang

(15)

Sewaktu dilaksanakan dalam dunia kerja, aktifitas kaizen secara terus – menerus berkembang semua fungsi dari sebuah bisnis, mulai dari pabrik sampai management dan dari CEO sampai buruh. Dengan mengembangkan standarisasi aktifitas dan proses, Kaizen mempunyai tujuan untuk menghilangkan hal yang tidak perlu. Kaizen pertama kali diterapkan pada beberapa bisnis orang jepang sewaktu pemulihan dari perang dunia ke 2, termasuk Toyota, dan lalu menyebear ke seluruh dunia.

Kaizen merupakan kegiatan sehari-hari, tujuannya sangat sederhana hanya menekankan pada perbaikan produktifitas. Sehingga sebisa mungkin menghilangkan pekerjaan yang berlebih tetapi bagaimana melakukan pekerjaan dengan baik secara logika dan menghilangkan segala hal yang tidak perlu dalam bisnis proses.

Untuk paling efektif maka Kaizen harus dijalannkan dengan 3 prinsip :

1. Pertimbangkan proses dan hasilnya, bukan hanya berorientasi pada hasil saja.

2. Pikirkan secara global bukan hanya melihat dari sisi sempit, sehingga menghindari adanya masalah diproses yang lain

3. Belajar terus menerus, tidak menghakimi, tidak saling mengalahi dan mau dicek ulang segala proses yang ada.

Philosophy ini berbeda dengan Command and Control , Kaizen metodologi mencakup membuat perubahan dan mengawasi hasil, lalu

(16)

menyesuaikannya. Pada proyek yang besekala besar dalam pre-planning dan

extensive project scheduling digantikan oleh percobaan-percobaan kecil,

sehingga dapat lebih cepat beradaptasi dengan pengembangan yang baru.

2.4 Statistics

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.

Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas. Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri).

Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta

(17)

jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna

populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati,

ataupun benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu.

Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewakili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasikan seluruh populasi.

Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling.

Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya. Sedangkan matematika statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang menggunakan teori probabilitas dan analisis matematis untuk mendapatkan dasar-dasar teori statistika.

(18)

Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.

Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.

Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.

Tujuan umum bagi suatu penelitian berbasis statistika adalah menyelidiki hubungan sebab-akibat, dan lebih khusus menarik suatu simpulan akan perubahan yang timbul pada peubah (atau variabel) respon (peubah dependen) akibat berubahnya peubah penjelas (explanatory variables) (peubah independen).

(19)

Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan.

Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen).

Dalam survei tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei.

Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen. Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran masyarakat, dan industri.

Gambar

Gambar 2.1.1 Checksheet  2. Pareto Diagram
Diagram Pareto juga biasa digunakan untuk dapat menentukan
Gambar 2.1.4 Scatter Diagram  5. Control Chart
Gambar 2.1.7 Fishbone

Referensi

Dokumen terkait

Pendapat ini relevan dengan temuan penelitian bahwa penyusun argu- men bertingkat dalam wacana karya tulis ilmiah mahasiswa, yaitu struktur argumen yang disusun didahului

Reog Panca Tunggal dalam permainannya menggunakan waditra/alat musik perkusi berupa 4 ketipung yang disebut Reog (terdiri dari:tilingtingti, tong, deng-deng dan

Anda akan diberi waktu 20 menit setelah pembacaan kedua untuk menjawab Pertanyaan 2 dalam bahasa INDONESIA dalam buku tulis yang disediakan3. Apabila diperlukan, tersedia buku

Penelitian tentang ragam kesulitan belajar Protista dan faktor penyebabnya penting dilakukan agar pada pembelajaran yang akan datang guru diharapkan dapat menyusun

Kendala dan hambatan yang dihadapi kelompok tani dalam pemberdayan ekonomi masyarakat adalah masalah ketersediaan tenaga kerja dan upah yang mahal untuk mengolah

Tim Gabungan terus melakukan evakuasi pencarian korban longsor di dusun Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara.. Dari hasil pencarian

Dengan melihat adanya beberapa permasalahan di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang “Analisis dan Perancangan Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport pada

Berita artikel yang ada di Insertlive.com juga akan tayang di Televisi tetapi yang tayang di artikel Insertlive.com lebih dulu dari yang tayang di Insert Tv karena jika