• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN PEMBANGUNAN TERMINAL BARANG DI KABUPATEN ASAHAN TESIS. Oleh FAHMI PANDAPOTAN /PWD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN PEMBANGUNAN TERMINAL BARANG DI KABUPATEN ASAHAN TESIS. Oleh FAHMI PANDAPOTAN /PWD"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEBUTUHAN PEMBANGUNAN TERMINAL

BARANG DI KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Oleh

FAHMI PANDAPOTAN

087003044/PWD

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2011

SE K O L A H P A SCA S AR JANA

(2)

ANALISIS KEBUTUHAN PEMBANGUNAN TERMINAL

BARANG DI KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Perdesaan

pada Sekolah Pasacasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

FAHMI PANDAPOTAN

087003044/PWD

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2011

(3)

Judul Tesis : ANALISIS KEBUTUHAN PEMBANGUNAN TERMINAL BARANG DI KABUPATEN ASAHAN Nama Mahasiswa : Fahmi Pandapotan

Nomor Pokok : 08700-3044

Program Studi : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE Ketua

)

(Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE Anggota

) (Kasyful Mahali, SE, M.Si Anggota

)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE)

Direktur,

(Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 7 Februari 2012

PANITIA PENGUJI TESIS:

Ketua : Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE Anggota : 1. Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE

2. Kasyful Mahalli, SE, M.Si 3. Dr. Rujiman, MA

(5)

ANALISIS KEBUTUHAN PEMBANGUNAN TERMINAL BARANG DI KABUPATEN ASAHAN

ABSTRAK

Kisaran menjadi tempat tujuan masuk bagi bahan baku dengan skala besar dalam waktu dan lokasi yang berbeda-beda, selain industri kegiatan ekonomi lainnya yang menjadi sumber PDRB yang cukup berarti adalah perdagangan, tingginya jumlah barang – barang komoditi yang masuk ke Kisaran menyebabkan banyaknya jumlah kendaraan berat yang memasuki kawasan CBD (centra buseniss district), hal ini disebabkan karena setiap pengusaha memiliki gudang untuk penyimpanan barang masing – masing yang lokasinya berada dikawasan perkotaan, hal ini berdampak negatif bagi system transportasi Kota Kisaran, untuk mengurangi dampak negatif tersebut kabupaten asahan telah merencanakan pembangunan Terminal Barang sebagai fasilitas pelayanan publik dibidang transportasi dan juga sebagai sumber pendapatan asli daerah yang baru bagi Kabupaten Asahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan tanggapan masyarakat terhadap pembangunan terminal barang di Kabupaten Asahan dan untuk mengetahui tanggapan pengusaha terhadap perubahan peraturan dengan adanya pembangunan terminal barang tersebut.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pembangunan dan pengoperasian terminal barang, kendaraan angkutan bertonase besar tidak diperbolehkan lagi masuk kawasan kota.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan dengan adanya pembangunan terminal barang maka terjadi kenaikan biaya transportasi bagi pengusaha sebagai akibat bongkar muat di terminal barang, serta terjadinya perubahan sirkulasi dan pengangkutan barang di Kabupaten Asahan. Sedangkan menurut masyarakat sebagai pengguna jalan antara lain: pengemudi angkutan kota, pengemudi sepeda motor dan pengemudi mobil pribadi berpendapat bahwa terminal barang di butuhkan untuk menciptakan kenyamanan berlalulintas karena dengan adanya terminal tersebut maka kendaraan bertonase besar tidak akan memasuki kawasan Kota Kisaran.

Rekomendasi yang dapat diajukan adalah agar tercapai pelayanan yang optimal maka pemerintah perlu mengkaji aspek eksternalitas yang ditimbulkan oleh keberadaan angkutan barang bertonase besar di dalam kota serta penentuan besaran harga yang merupakan keseimbangan antara yang menimbulkan dampak dan yang terkena dampak dari pembangunan terminal barang tersebut.

(6)

GOODS TERMINAL DEVELOPMENT NEEDS ANALYSIS IN ASAHAN DISTRICT

ABSTRACT

Kisaran is the entry for a destination of raw materials with a large scale in time and different locations, in addition to industry and other economic activities that become a significant source of GDP is trade, the high amount of goods that enter the range of commodities led to the large number of heavy vehicles entering the CBD region (centra buseniss district), this is because every business has a warehouse for storage of their goods - each, the location of the urban region, this negatively affects the range of urban transport systems, to reduce the negative impact of the planned development district shavings goods terminal as a public service facilities in the field of transport and also as a source of new revenue for the district shavings.

This study aims to determine the needs and public response to the development of goods terminal at District of Asahan and to know the reference of regulatory changes businesses with the development of goods terminal. Assumptions used in this study is by the construction and operation of the goods terminal, a large transport vehicles are not allowed anymore bertonase entrance area of the city.

The conclusion from the results of this study indicate the presence of the terminal building stuff then there is an increase of transport costs for businesses due at the terminal loading and unloading of goods, as well as the occurrence of changes in the circulation and transport of goods in the District of Asahan.

Recommendations that can be asked is to achieve optimal service, the government needs to examine aspects of externalities caused by the presence of large bertonase freight transport in the city and the determination of the price scale is the balance between the impact and are affected by the construction of the terminal item. Keywords: Terminal Goods, Needs Community.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: “Analisis Kebutuhan Pembangunan Terminal Barang di Kabupaten Asahan “.

Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam program studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan serta masukan dari berbagai pihak. Segenap perhatian yang diberikan kepada penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhomat:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(k) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara;

2. Bapak Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE, selaku Ketua Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan;

3. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingannya yang sangat bermanfaat bagi penyusunan tesis ini ;

4. Bapak Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE dan Bapak Kasyful Mahali, SE, M.Si yang masing-masing selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan berbagai informasi, meluangkan waktu dan pikirannya dalam mengkoreksi sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik;

5. Kepada Orang tuaku, yang telah memberi dukungan dan doa selama proses pembelajaran di Sekolah Pascasarjana USU;

6. Kepada Istriku tercinta dan anakku tersayang yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian sebagian besar pengerjaan tesis ini;

7. Kepada Abang, kakak, adik-adik seta segenap keluarga besarku atas dukungan yang diberikan.

(8)

8. Kepada semua pihak yang membantu terlaksananya tesis ini, terima kasih atas dukungannya dan doanya selama ini.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga tesis ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, Februari 2012

(9)

RIWAYAT HIDUP

Fahmi Pandapotan, Lahir di Jakarta pada tanggal 2 Maret 1984. Anak pertama dari 3 bersaudara dengan orang tua Ayah H. Mustami Nasution dan Ibu Hj. Nurhaidah.

Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD 010083 di Kisaran pada tahun 1996, menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama I di Kisaran tahun 1999, menyelesaikan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Medan pada tahun 2002 dan melanjutkan pendidikan melalui Tugas Belajar dari Kabupaten Asahan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negarai Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) Jakarta pada tahun 2007.

Pada Januari 2008 kembali dari Tugas Belajar dan mulai bertugas di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Asahan selama setahun, kemudian bertugas di Kelurahan Sendang Sari selama setahun dan kemudian pindah tugas di Kelurahan Bunut sampai saat ini.

Pada tahun 2009 atas izin belajar dari Pemerintah Kabupaten Asahan melanjutkan pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 7 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 7 1.2.2 Batasan Masalah ... 8 1.2.3 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Interaksi Tata Guna Lahan – Sistem Jaringan Transportasi .. 10

2.2 Manajemen Logistik ... 12 2.3 Terminal Barang ... 13 2.4 Aglomerasi Ekonomi ... 16 2.5 Perencanaan Transportasi ... 17 2.6 Sistem Transportasi ... 19 2.7 Angkutan Barang ... 22 2.8 Jaringan Jalan ... 24

(11)

2.9 Eksternalitas ... 27

2.10 Kerangka Pemikiran ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 31

3.1.1. Ruang Lingkup Substansial ... 31

3.1.2. Ruang Lingkup Spasial ... 32

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 32

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.3.1. Teknik Sampling ... 35

3.4. Teknik Analisis Data ... 35

3.5. Definisi Operasional ... 36

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1. Gambaran Umum ... 38

4.1.1 Karakteristik Lokasi dan Daerah ... 38

4.2 Rencana Sistem Perkotaan ... 40

4.3. Pergerakan Arus Kendaraan Barang ... 44

4.4. Terminal dan Sarana Angkutan ... 54

4.5. Tanggapan Pengguna Moda Transportasi di Kota Kisaran ... 54

4.5.1 Angkutan Kota ... 54

4.5.2. Mobil Pribadi ... 56

4.5.3 Kendaraan bermotor Roda dua ... 57

4.6. Analisis Tanggapan Pengusaha terhadap Rencana Pembangunan Terminal Barang di Kota Kisaran ... 60

4.5.1 Kerusakan Jalan ... 60

4.5.2 Jenis Kendaraan yang Digunakan ... 63

4.5.3 Biaya Bongkar Muat Barang ... 64

(12)

4.5.5 Rencana Pengelolaan Barang ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 70

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1. Angkutan Barang di Kabupaten Asahan ... 6

1.2. Persentase Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Jalan ... 6

2.1. Satuan Mobil Penumpang ... 28

3.2. Sumber Data ... 35

4.1. Luas Wilayah Kab. Asahan Menurut Kecamatan ... 42

4.2. Distribusi Angkutan Barang ... 46

4.3. Distribusi Angkutan Truk Ringan ... 48

4.4. Distribusi Angkutan Truk Sedang ... 50

4.5. Distribusi Angkutan Truk Berat ... 52

4.6. Distribusi Muatan Angkutan Barang (ton) ... 55

4.7. Rekapitulasi Hasil Wawancara dengan Pengemudi Angkutan Kota ... 57

4.8. Rekapitulasi Hasil Wawancara dengan Pengemudi Mobil Pribadi ... 59

4.9. Rekapitulasi Hasil Wawancara dengan Pengemudi Sepeda Motor ... 61

4.10. Tanggapan Pengusaha Terhadap Penyebab Kerusakan Jalan Akibat Kendaraan Bertonase Besar di Kabupaten Asahan ... 64

4.11. Tanggapan Pengusaha Teantang Pengangkutan Barang Setelah Terminal Barang di Oparasikan ... 66

4.12. Tanggapan Pengusaha Terhadap Kenaikan Biaya Bongkar Muat Setelah Pengoperasian Terminal Barang di Kabupaten Asahan ... 67

4.13. Kebutuhan Moda Transportasi Barang Setelah Pengoperasian Terminal Barang di Kabupaten Asahan ... 70

4.14. Rencana Pengelolaan Barang Setelah Pengoperasian Terminal Barang di Kabupaten Asahan ... 71

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1. Angkutan Barang di Ruas Jalan Perkotaan ... 4

2.1. Interaksi Guna Lahan Transportasi ... 11

2.2. Alur Proses Terminal ... 14

2.3. Preferensi Perusahaan untuk Perjalanan ... 19

2.4. Sistem Transportasi Makro ... 23

2.5. Kerangka Pemikiran analisa kebutuhan pembangunan terminal barang di Kabupaten Asahan ... 32

4.1. Arus Pergerakan Angkutan Barang ... 47

4.2. Arus Pergerakan Truk Ringan ... 49

4.3. Arus Pergerakan Truk Sedang ... 51

4.4. Arus Pergerakan Truk Berat... 53

4.5. Arus Pergerakan Barang ... 56

4.6. Grafik Tanggapan Pengusaha Terhadap Penyebab Kerusakan Jalan ... 65

4.7. Grafik Rencana Pengelolaan Barang Setelah Pengoperasian Terminal Barang di Kabupaten Asahan ... 71

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman 1. Wawancara dengan moda transportasi Penumpang/orang…. 75 2 . Garis Besar Wawancara dengan Dinas Perhubungan

Kabupaten Asahan ………... 76 3. Tanggapan Perusahaan Terhadap Terminal Barang …………. 77 4. Data Hasil Wawancara dengan Pengusaha ……….. 78 5. Data Hasil Wawancara dengan Moda Transportasi

Penumpang/Orang (angkutan Kota, Mobil Pribadi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel tingkat pendidikan, pelatihan dan pemahaman akuntansi berpengaruh positif terhadap ketepatan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta karunia-Nya,karena atas Ridho-Nya penulis telah menyelesaikan

secara reguler, seperti : kecap dan pasta gigi. 2) Produk impuls : produk yang dibeli tanpa perencanaan dan usaha mencari, seperti permen batangan dan majalah.. 3) Produk

Menurut Sutarto Hadi (2009:29), standard workshop PMRI yaitu (1) Kegiatan workshop berorientasi pada proses yang memudahkan peserta

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Pola Penggunaan Antibiotika pada

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai impostor phenomenon pada mahasiswa psikologi Universitas Surabaya angkatan 2004 dan 2005, dan mengetahui

Alur pelayaran diperoleh dari sinkronisasi data kedalaman hasil perum dengan data pasut berupa level muka air laut saat pemeruman, titik kritis yang mengancam alur kapal,

Kelima kandidat Gubernur Sumatera Selatan yang disebutkan di atas merupakan wajah-wajah lama yang memiliki kaitan sejarah dengan rezim Orde Baru; (b) birokrasi