• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI & KERANGKA PEMIKIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI & KERANGKA PEMIKIRAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

  5 2.1.1 Bahan Bakar Minyak

Bahan bakar adalah material dengan suatu jenis energi yang bisa diubah menjadi energi berguna lainnya.

Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, seperti : - Minyak tanah rumah tangga

- Minyak tanah industri - Pertamax - Pertamax plus - Premium - Solar transportasi - Solar industri - Minyak disel - Minyak bakar Bensin

Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number). Berdasarkan RON tersebut, maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

(2)

a. Premium (RON 88) : Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.

b. Pertamax (RON 92) : ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi di atas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.

Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah memenuhi standart performance International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters. C. Minyak Tanah (Kerosene)

Minyak tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki titik didih antara 150 oC dan 300 oC dan tidak berwarna.

Digunakan selama bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan, memasak, water heating. Umumnya merupakan pemakaian domestik (rumahan), usaha kecil.

(3)

d. Minyak Solar (HSD)

High speed diesel (HSD) merupakan BBM jenis solar yang memiliki angka performa cetane number 45, jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin transportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa mekanik (injection pump) dan electronic injection, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis kendaraan bermotor transportasi dan mesin industri.

2.1.2 Pengertian Produk

Kotler dan Armstrong (2001, p11) menyatakan bahwa, “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.

Menurut Zimmerer dan Scarborough (2004, p166) menyatakan bahwa, “Produk adalah barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia maupun organisasi. Produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi maupun ide. Produk yang berwujud biasa disebut sebagai barang, sedangkan yang tidak berwujud disebut jasa. Berdasarkan pengertian tersebut, maka terdapat 3 aspek dari produk yang perlu diperhatikan:

(4)

1. Produk inti (Core Product)

2. Produk yang diperluas (Augmented Product) 3. Produk Formal (Formal Product)

a. Produk inti

Merupakan manfaat inti yang ditampilan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Contoh:

sepotong roti memiliki manfaat inti berupa memenuhi selera makan konsumen.

b. Produk yang diperluas (Augmented Product)

Manfaat tambahan diluar produk inti disebut produk yang diperluas. Tambahan manfaat itu berupa pemasangan instalasi, pemeliharaan, pemberian garansi serta pengirimannya.

Diversifikasi produk ≠ produk yang diperluas.

Diversifikasi produk merupakan upaya untuk memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah ada dipasar sebelumnya.

Contoh diversifikasi produk : Perusahaan mobil Toyota mendiversifikasi produknya dengan mengeluarkan berbagai jenis mobil yaitu Corona, Corola, Starlet dan Kijang.

Contoh augmented produk : Toyota Kijang sudah dilengkapi dengan tambahan-tambahan fasilitas kenyamanan berupa power steering dan compact disk.

(5)

c. Produk formal

Produk formal adalah produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dari produk inti maupun perluasan produk. Produk formal ini yang dikenal pembeli sebagai daya tarik yang tampak langsung atau tangible offer dimata konsumen. Terdapat 5 komponen yang terdapat pada produk formal yaitu :

1. Desain / bentuk / coraknya 2. Daya tahan / mutunya 3. Daya tarik / keistimewaan 4. Pengemasan / bungkus 5. Nama merek / brand name

Produk dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakan yaitu :

1. Produk konsumen - produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.

Produk konsumen meliputi :

a. Produk sehari-hari : Produk konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan sedikit usaha dalam membandingkan dan membeli. Misalnya sabun, permen dan koran. Produk sehari-hari dapat dibagi menjadi : 1) Produk kebutuhan pokok : produk yang dibeli konsumen

secara reguler, seperti : kecap dan pasta gigi.

2) Produk impuls : produk yang dibeli tanpa perencanaan dan usaha mencari, seperti permen batangan dan majalah.

(6)

3) Produk emergency : produk bila kebutuhan benar-benar penting, seperti : payung pada musim hujan.

b. Produk shopping : produk konsumen, dimana dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen melakukan pembandingan karakteristik seperti kecocokkan, kualitas, harga dan gaya. Misal mebel, pakaian dan mobil.

c. Produk spesial : Produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Misal mobil Lamborghini.

d. Produk yang tidak dicari : Produk konsumen dimana keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahui konsumen, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya. Misal donor darah untuk palang merah Indonesia.

2. Produk Industri : Produk yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Misal bahan baku industri.

Menurut Umar Husein (2000, p37-40), dimensi kualitas produk dapat dibedakan menjadi :

1. Produk berupa barang

Mempunyai 8 karakteristik yang dapat dipaparkan sebagai berikut : a. Performance

(7)

Hal yang berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

b. Features

Aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan perkembangannya. c. Reliability

Hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan kondisi tertentu pula.

d. Conformance

Conformance dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. e. Durability

Suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

f. Serviceability

Karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

g. Aesthetics

Aesthetics yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

(8)

h. Fit and Finish

Bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.

2. Produk berupa jasa atau service a. Reliability

Kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b. Respon siveness

Respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.

c. Assurance

Dimensi kepastian atau jaminan merupakan gabungan dari dimensi : 1) Kompetensi (competence) artinya keterampilan dan pengetahuan

yang dimiliki oleh karyawan untuk melakukan pelayanan.

2) Kesopanan (courtesy) yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para karyawan.

3) Kredibilitas (credibility) meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti : reputasi, prestasi.

d. Emphaty

yaitu perhatian individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan, dimensi emphaty merupakan gabungan dari dimensi : 1) Akses (access) meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa

(9)

2) Komunikasi (communication) merupakan kemampuan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh masukkan dari pelanggan.

3) Pemahaman kepada pelanggan (understanding the customer) meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.

3. Tangibles

Meliputi penampilan fisik.

2.1.3 Penjualan

Menurut Kotler dan Amstrong (2001, p120) penjualan adalah alat yang cukup efektif pada sejumlah tahap tertentu dalam proses pembelian, khususnya dalam membentuk preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Penjualan merupakan bagaimana cara mengidentifikasikan dan cara apa yang dapat ditempuh guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat menguntungkan perusahaan.

Sedangkan menurut Sistaningrum (2002, p15), penjualan adalah interaksi antara individu yang saling bertemu muka, yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

Berdasarkan defenisi diatas dapat disumpulkan bahwa penjualan adalah interaksi dalam proses pembelian dalam membentuk preferensi tindakan pembeli yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

(10)

Kegiatan penjualan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Kondisi dan kemampuan penjualan

Transaksi jual beli atau pemindahan hal milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prisnsipnya melibatkan 2 pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Dalam hal ini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan

2. Kondisi pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:

a. Jenis pasarnya, adalah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar pemerintah atau pasar internasional.

b. Kelompok pembeli atau segmen pasar c. Daya beli

d. Frekuensi pembelian e. Keinginan dan kebutuhan 3. Modal

Pasti lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang akan dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Untuk itu, diperlukan adanya usaha promosi, alat transportasi, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.

(11)

4. Kondisi organisasi-organisasi perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang oleh orang-orang tertentu atau ahli dalam bidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang melakukan fungsi-fungsi lain.

5. Faktor-faktor lain

Faktor-faktor lain seperti : periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit untuk menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian, biasanya produk dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus menarik atau dengan cara promosi lain.

2.1.4 Pengertian Kurs

Pengertian nilai tukar menurut M. Faisal(2001, p20) adalah satu mata uang yang diekspresikan terhadap mata uang lainnya. Kurs dapat diekspresikan sebagai sejumlah mata uang asing disebut direct quote atau sebaliknya sejumlah mata uang local disebut indirect quote.

Sedangkan menurut Eeng Ahman(2004, p113) nilai tukar adalah perbandingan nilai atau harga antara dua nilai mata uang dan mata uang tersebut dapat ditukarkan atau diperjualbelikan.

(12)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tukar (exchange rate) adalah nilai tukar yang menunjukkan jumlah unit mata uang tertentu yang dapat ditukar dengan satu mata uang lain yang dapat ditukarkan atau diperjualbelikan

Pasar valuta asing memiliki beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu lintas pembayaran internasional, diantaranya sebagai berikut:

ƒ Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank dan pedagang.

ƒ Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran dan penyerahan barangnya, pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli secara kredit

ƒ Memungkinkan dilakukannya hedging jika pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing di pasar yang berbeda. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs. Hedging dapat dilakukan pada pasar jangka (forward market). Pasar jangka adalah pasar tempat transaksi jual-beli terjadi dengan harga yang disetujui pada saat transaksi dilakukan, tetapi dengan penyerahan barangnya dilakukan kemudian hari. Hal ini, berbeda dengan spot market, yaitu transaksi dan penyerahan barang terjadi pada saat bersamaan.

(13)

Karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan, ada beberapa faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam kurs pertukaran, yaitu sebagai berikut :

ƒ Perubahan dalam Citarasa Masyarakat

Perubahan ini akan mempengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih menyukai barang-barang dari Negara lain, permintaan atas mata uang Negara lain tersebut bertambah. Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan nilai mata uang negara lain.

ƒ Perubahan Harga dari Barang-barang Ekpor

Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan mempengaruhi permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai uang negara yang mengalami kenaikan barang ekspor.

ƒ Kenaikan Harga-harga Umum (Inflasi)

Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut semakin banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta asing akan bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan akan mengurangi permintaannya sehingga akan menurunkan pernawaran valuta asing.

ƒ Perubahan dalam Tingkat Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat mempengaruhi jumlah serta arah aliran modal jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat pendapatan investasi yang lebih menarik akan mendorong

(14)

pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing yang bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang menerima modal tersebut.

ƒ Perkembangan Ekonomi

Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing akan bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh hal-hal di luar ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing.

2.1.5 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Penelitian ini mengambil data berdasarkan kelompoknya, yaitu :

- Menurut Sugiyono (2005, p129), data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan data tersebut hanya untuk kepentingan penelitian yang bersangkutan. Contoh data primer adalah wawancara, pengamatan dan kuesioner.

- Menurut Sugiyono (2005, p129), data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Contoh data sekunder adalah laporan keuangan, laporan penjualan, jurnal dan sumber publikasi.

(15)

2.1.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2005, p130), teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi :

1. Primer

- Wawancara (interview) merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data dengan jalan mengadakan tanya jawab kepada orang yang mengetahui obyek penelitian. Dalam hal ini perlu diadakan tanya jawab dengan bagian manajemen perusahaan yang bersangkutan.

2. Data Sekunder

Studi kepustakaan, yaitu data dikumpulkan dengan membaca literatur yang berupa buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik, sebagai sumber publikasi permasalahan yang dibahas dan laporan penjualan. Literatur dan buku-buku tersebut digunakan sebagai dasar untuk mendukung penelitian. Disamping itu, penulis juga melakukan searching internet untuk mendapatkan materi-materi yang berhubungan dengan topik pembahasan.

(16)

2.2 Kerangka Pemikiran

Hipotesis Volume Penjualan Mobil

Mobil Paling Laku Mobil Kurang Laku

Perubahan Nilai Kurs Kenaikkan Harga BBM

Analisis Regresi SPSS Versi 17.0

(17)

2.3 Hipotesis Hipotesis 1 :

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kenaikkan harga BBM terhadap volume penjualan mobil.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kenaikkan harga BBM terhadap volume penjualan mobil.

Hipotesis 2 :

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perubahan nilai kurs terhadap volume penjualan mobil.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara perubahan nilai kurs terhadap volume penjualan mobil.

Hipotesis 3 :

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perubahan nilai kurs dan kenaikkan harga BBM terhadap volume penjualan mobil.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara perubahan niali kurs dan kenaikkan harga BBM terhadap volume penjualan mobil.

Hipotesis 4 :

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kenaikkan harga BBM terhadap volume penjualan mobil yang paling laku

(18)

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kenaikkan harga BBM terhadap volume penjualan mobil yang paling laku.

Hipotesis 5 :

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kenaikkan harga BBM terhadap volume penjualan mobil yang kurang laku.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara kenaikkan harga BBM terhadap volume penjualan mobil yang kurang laku.

         

Referensi

Dokumen terkait

Hasil membuat hipotesis keempat yang menyatakan bahwa kondisi memfasilitasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku wajib pajak dalam menggunakan

Sebagaimana data yang diperoleh untuk mengetahui besarnya pengaruh pembiasaan shalat dhuha terhadap karakter disiplin siswa maka dilakukan uji determinasi yakni R

Pola sintaksis yang digunakan dalam penelitian tersebut dan dari segi cara menganalisis verba POTONG tampak pada penggunaan parafrase yang bersumber dari perangkat

Diameter awal (mm), diameter akhir (mm) dan pertumbuhan mutlak diameter (mm) karang Acropora formosa (Veron & Terrence, 1979) pada bak kontrol .... Uji Paired-Samples T Test

Pesan saya kepada seluruh generasi muda Indonesia, bergabung lah dengan IFCA, karena IFCA memiliki konsep unik di mana para peserta tidak hanya saling berkompetisi namun

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya

Interaksi antara perbandingan bubur buah sirsak dan bubur jahe dengan konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar air dan kadar

Gambar 5.15 Diagram Fishbone untuk cacat Boring NG 111 Gambar 5.16 Pareto Chart untuk FMEA cacat gompal 114 Gambar 5.17 Pareto Chart untuk FMEA cacat Boring NG 115 Gambar 5.18